Allah Ta’ala menjadikan Al-Qur’an sebagai satu-satunya kitab suci yang terjaga dari bermacam perubahan. Sebagai buktinya Allah menjadikan Al-Qur’an sebagai kitab yang mudah dihafal bagi mereka yang berusaha. Namun sebagian dari kita yang berminat menghafal Al-Qur’an terkadang menemui kendala dalam usahanya, sehingga putus asa dan meninggalkannya. Hal ini bisa disebabkan azam yang kurang kuat atau menghafal Al-Qur’an secara asal-asalan alias tidak menggunakan strategi dan teknik yang benar.
Berikut ini adalah beberapa teknik atau kaidah yang insya Allah bisa memudahkan proses hafalan kita:
1. Ikhlas karena Allah Ta’ala.
Hendaklah kita ikhlas dalam menghafal karena menjalankan perintah Allah Ta’ala dan mengharapkan pahala dan keridhaan-Nya. Janganlah menghafal Al-Qur'an dengan tujuan supaya dikatakan ustadz yang hafizh dan alim tentang Al-Qur’an.
Niat adalah masalah yang paling penting, karena terkadang di pertengahan jalan kita mulai merasa jenuh dan putus asa, maka ketika itulah kita selalu memperbaharui niat kita. Niatkan selalu karena Allah Ta’ala.
2. Membetulkan lafal dan bacaan sebelum menghafal.
Ini sangat penting karena dengan pelafalan dan bacaan yang benar apalagi disertai hukum tajwid yang benar akan membantu kita dalam proses menghafal di mana satu ayat dengan sesudahnya selalu dihubungkan dengan hukum tajwid. Begitu juga kalau kita terbiasa menghafal dengan lafal yang salah, maka akan lebih sulit membetulkannya setelah itu.
Oleh karena itu jangan sekali-kali mulai menghafal sebelum kita membaca ayat tersebut sampai berkali-kali bahkan mungkin sampai sepuluh kali.
Membetulkan lafal dan bacaan tidak bisa dilakukan kecuali dengan mendengarkan bacaan Qari yang bagus atau hafizh yang ahli (bisa juga dengan mendengarkan serial murattal).
3. Menentukan target hafalan setiap pekan.
Kenapa setiap pekan, tidak setiap hari atau bulan? Ini karena target setiap hari terlalu singkat, di mana tidak setiap hari kita mempunyai kesungguhan dan kesiapan yang sama, adapun perbulan dirasakan terlalu lama sehingga dikhawatirkan akan cepat membosankan.
Adapun target per-pekan apabila dalam satu hari kita tidak memiliki kesiapan yang sempurna, maka bisa dijangkau pada hari lain dalam sepekan tersebut.
Hal ini bisa dengan cara memilih satu halaman atau seperempat hizib (dua setengah halaman dengan Al-Qur’an cetakan timur tengah).
4. Jangan melampaui target yang telah ditentukan.
Jangan melampaui target sepekanmu sampai kamu betul-betul menguasai target tersebut dengan sempurna, karena sebagian terlalu bersemangat sehingga melampaui targetnya. Hal ini dapat mengurangi kualitas hafalan serta cepat membosankannya. Yang penting istiqamah walaupun sedikit.
5. Konsisten menghafal dengan satu mushaf.
Konsistenlah dengan satu mushaf jangan menggantinya dengan yang lain karena seseorang menghafal Al-Qur’an dengan cara melihat sebagaimana dengan cara mendengar. Kita mendapati orang yang terbiasa dengan satu Al-Qur’an lalu menggantinya dengan yang lain maka dia mendapati kesulitan.
6. “Memahami” merupakan cara menghafal.
Usahakan untuk memahami ayat-ayat yang dihafalkan dan mengetahui bentuk keterikatan sebagian ayat dengan yang lain seperti ayat-ayat yang berisi kisah dan cerita karena hal ini akan mempermudah proses hafalan. Bisa kita merujuk kitab ”zubdatut tafsir ”.
7. Menghubungkan antara awal dan akhir target hafalan.
Janganlah melewati target hafalanmu sampai bisa menghubungkan antara awal dan akhir hafalan. Tidak sepatutnya seorang yang menghafal untuk berpindah ke surat yang lain hingga dia menyempurnakan hafalannya dengan baik, yaitu dengan menghubungkan awal surat dan akhirnya (atau ketika dia menghafal seperempat hizib dengan menambahkan seperempat hizib yang sesudahnya demikian seterusnya).
8. Selalu muraja’ah dan memperdengarkan hafalan kepada orang lain.
Ini karena jika kita muraja’ah sendiri biasanya akan selalu bergantung kepada mushaf yang ada di hadapan kita, setiap kali salah atau lupa kita mudah untuk membukanya, tidak berusaha mengingatnya sendiri, tapi dengan orang lain akan mengurangi kebiasaan tersebut.
9. Selalu memperhatikan ayat-ayat yang mutasyabihat mirip-mirip.
Hal ini disebabkan kita biasa salah ketika menghadapi ayat-ayat ini dan keliru dengan ayat lain. Seperti dalam Al-Qur'an surat Az-Zumar 52:
Dengan surat Ar-Rum 37:
Demikian juga dengan Al-Qur'an surat Az-Zumar 48:
dengan surat Al-Jatsiyah 33:
10. Manfaatkan dengan baik masa-masa usia emasmu!
Orang yang benar-benar diberi taufik oleh Allah adalah yang benar-benar memanfaatkan masa-masa usia emas dari umur lima tahun hingga dua puluh tiga tahun kira-kira , karena pada masa-masa ini manusia memiliki ingatan yang baik.
11. Selalu mendengarkan serial murattal Al-Qur’an.
Lakukan hal ini sesering mungkin sebelum tidur demikian juga setelah bangun sebagai disebutkan dalam beberapa penelitian karena ini sangat membantu hafalan.
12. Bacalah hafalanmu di dalam shalatmu terutama shalat sunnah dan tahajud.
13. Cobalah mengulangi hafalan dengan berbagai kondisi!
Mengulangi hafalan seperti dengan berdiri, berjalan dan naik kendaraan, selama tidak mengganggu konsentrasi. Hal ini sangat membantu kekuatan hafalan kita, karena terkadang kita dalam keadaan duduk kita hafal dengan baik, tetapi dalam keadaan berdiri atau berjalan kita sering lupa, berarti kita belum menghafalnya dengan baik seperti menghafal Al-Fatihah.
14. Memilih waktu yang tepat untuk menghafal.
Usahakan untuk hafalan baru gunakan waktu setelah bangun tidur karena di waktu tersebut pikiran kita sedang segar dan bersih.
Jangan menghafal Al-Qur'an ketika kita sedang tidak ada semangat karena kurang efektif, seperti dalam keadaan memiliki masalah atau sangat letih.
Ini hanya sebagian yang bisa kami sampaikan, selamat mencoba mudah-mudahan Allah Ta’ala memberikan taufik-Nya. Wallahu a'lam. [abu roidah/voa-islam.com]
Orang yang benar-benar diberi taufik oleh Allah adalah yang benar-benar memanfaatkan masa-masa usia emas dari umur lima tahun hingga dua puluh tiga tahun kira-kira , karena pada masa-masa ini manusia memiliki ingatan yang baik.
11. Selalu mendengarkan serial murattal Al-Qur’an.
Lakukan hal ini sesering mungkin sebelum tidur demikian juga setelah bangun sebagai disebutkan dalam beberapa penelitian karena ini sangat membantu hafalan.
12. Bacalah hafalanmu di dalam shalatmu terutama shalat sunnah dan tahajud.
13. Cobalah mengulangi hafalan dengan berbagai kondisi!
Mengulangi hafalan seperti dengan berdiri, berjalan dan naik kendaraan, selama tidak mengganggu konsentrasi. Hal ini sangat membantu kekuatan hafalan kita, karena terkadang kita dalam keadaan duduk kita hafal dengan baik, tetapi dalam keadaan berdiri atau berjalan kita sering lupa, berarti kita belum menghafalnya dengan baik seperti menghafal Al-Fatihah.
14. Memilih waktu yang tepat untuk menghafal.
Usahakan untuk hafalan baru gunakan waktu setelah bangun tidur karena di waktu tersebut pikiran kita sedang segar dan bersih.
Jangan menghafal Al-Qur'an ketika kita sedang tidak ada semangat karena kurang efektif, seperti dalam keadaan memiliki masalah atau sangat letih.
Ini hanya sebagian yang bisa kami sampaikan, selamat mencoba mudah-mudahan Allah Ta’ala memberikan taufik-Nya. Wallahu a'lam. [abu roidah/voa-islam.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar