Rabu, 09 Juni 2010

Tips Rumah Tangga Sakinah: Pahami Apa yang Diinginkan Suami dari Istri


KETIKA seorang muslimah memiliki kehendak untuk menikah, maka dia mendambakan seorang ikhwan yang bisa memberi kasih sayang, perhatian, penghargaan, dan kebahagiaan. Setelah yakin bahwa dia akan mendapatkan semua itu dari calon suaminya, dengan langkah pasti dia pun langsung menuju jenjang pernikahan.
Namun, demikian pula dengan suaminya kelak, dia pun menginginkan kebahagiaan dari istrinya. Dan tentunya, kebahagiaan yang didamba pun mesti berdasarkan perspektif syariat. Tak adil rasanya jika Anda banyak menuntut suami untuk menuruti seluruh keinginan Anda, namun Anda mengabaikan keinginannya.
…ada beberapa hal yang diinginkan suami Anda. Jika Anda dapat memenuhinya, maka Anda akan mendapatkan cintanya secara utuh, dan kebahagiaan pun mewarnai hidup rumah tangga…
Dalam bukunya Kaifa Tushbihina Zaujatan Romansiyyah, Wafa’ Muhammad menulis bahwa untuk mendapatkan kebahagiaan dalam pernikahannya dengan Anda, ada beberapa hal yang diinginkan suami dari Anda. Dan jika Anda dapat memenuhinya, maka Anda akan mendapatkan cintanya secara utuh, dan kebahagiaan pun mewarnai hidup rumah tangga. Di antaranya adalah:
1. Anda menaati Allah dan Rasul-Nya dalam kondisi sembunyi (as-sirr) dan terang-terangan (al-‘alaniyyah), sehingga Anda menjadi istri shalihah yang merupakan sebaik-baik perhiasan dunia. Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim)
2. Anda menjaga rahasia dan hartanya ketika dia tidak berada di sisi Anda. Rasulullah juga bersabda, “Tidak ada yang lebih baik di dunia ini bagi seorang muslim setelah menyembah Allah, selain mendapatkan istri yang shalihah, cantik apabila dipandang, patuh apabila diperintah, memenuhi sumpah pernikahan, menjaga dirinya dan kekayaan suami di saat suami pergi, mengasuh anak-anaknya, tidak membiarkan orang lain masuk ke rumah tanpa izin suami, dan tidak menolak apabila suami memanggil ke tempat tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Sebagaimana dinyatakan hadits di atas, Anda membuatnya senang apabila dia memandang Anda dengan kecantikan jasmani, rohani, dan rasio. Tatkala seorang istri berpenampilan anggun dan cantik, maka daya tariknya semakin kuat dan menambah lengket suami kepadanya.
…Tatkala seorang istri berpenampilan anggun dan cantik, maka daya tariknya semakin kuat dan menambah lengket suami kepadanya…
4. Pun demikian, seperti yang diungkapkan hadits tadi, Anda tidak keluar rumah tanpa izinnya.
5. Anda senantiasa tersenyum kepadanya. Para suami mencintai istri yang penuh senyum dan membenci wanita yang cemberut.
Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah,” begitulah Rasul bersabda suatu saat. Ketika tersenyum kepada saudara sesama muslim adalah sedekah, maka senyuman istri kepada suami pun bernilai pahala.
6. Anda berterimakasih kepada suami Anda. Hal berarti Anda bersyukur kepada Allah atas nikmat pernikahan yang membantunya menjaga kesucian diri, memberinya keturunan, dan menjadikannya seorang ibu yang memiliki segenap tugas mulia.
7. Anda memilih waktu yang tepat dan cara yang sesuai ketika meminta sesuatu yang Anda inginkan dari suami; khawatir kalau suami menolaknya dengan cara halus. Istri perlu memilih kata yang sesuai yang bisa meyakinkan dirinya.
8. Jika Anda keluar rumah, Anda jangan keluar dengan pakaian yang seronok dan mencuri perhatian orang-orang, dan hendaklah menjaga pandangannya. Dalam hal ini Allah berfirman:
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (An-Nur: 31)
9. Anda berbudi luhur, tidak meninggikan suara melebihi suami Anda jika membantah atau mengkritiknya.
10. Anda haru sabar atas kefakiran suami Anda jika dia fakir dan bersyukur atas kekayaan suami jika dia kaya.
11. Anda mendorong suami untuk menyambung silaturahmi dengan orangtua, kerabat, dan teman-temannya. Anda juga harus menampakkan kecintaan dan penghormatan kepada keluarga suami, dan membuat suami merasakan hal itu.
…Anda juga harus menampakkan kecintaan dan penghormatan kepada keluarga suami, dan membuat suami merasakan hal itu…
12. Suami juga menginginkan Anda berhiaskan kejujuran dan menghindari kebohongan.
13. Suami pun menghendaki Anda mendidik anak-anaknya mencintai Allah dan Rasul-Nya, mendidik mereka menghormati orangtua dan mematuhi keduanya.
14. Dia menginginkan Anda tidak mudah marah dan emosi.
15. Anda tidak meremehkan dan mengolok-olok dirinya atau orang lain.
16. Anda diharuskan untuk rendah hati, tidak sombong, arogan, dan pongah.
17. Anda melaksanakan ibadah yang diwajibkan Allah dan memantau anak-anak untuk juga melakukannya. Karena Rasulullah menganjurkan, ““Seorang perempuan yang menegakkan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadan, dan mematuhi suaminya akan memasuki Surga melalui pintu mana saja dia suka”. (HR. Bukhari dan Muslim)
18. Anda mesti menyadari bahwa hak suami atas diri istri itu besar, lebih besar dari hak istri atas suami. Dengan demikian, wajar jika Rasulullah bersabda, “Seorang perempuan tidak patuh pada suaminya dan dia tidak akan mampu tanpa suaminya”. (HR. Bukhari dan Muslim)
19. Suami Anda menginginkan agar Anda tidak ragu-ragu untuk mengakui kesalahan, bahkan bersegera mengakuinya dan menerangkan alasan yang menyebabkannya melakukan kesalahan tersebut.
20. Hendaklah permintaan Anda kepada suami dalam batas kemampuannya. Dalam artian, Anda tidak membebani suami dan bersikap qana’ah.
21. Anda menaati perintah suami selama tidak menyuruh kemaksiatan kepada Allah dan Rasul-Nya, dan tidak melakukan puasa sunnah kecuali dengan izinnya. Hal ini sebagaimana sabda Nabi, “Tidak ada ketaatan dalam suatu kemaksiatan akan tetapi ketaatan kepada hal yang ma’ruf.” (HR. Bukhari)
22. Anda tidak memperbolehkan seseorang pun untuk masuk ke rumah ketika suami Anda tidak ada, kecuali dengan izinnya, jika bukan mahramnya, karena hal demikian dapat menimbulkan prasangka buruk.
23. Anda tidak menolak jika diajak suami ke atas ranjang. Rasulullah mewanti-wanti, “Demi Dia yang berkuasa pada hidupku, ketika sang suami memanggil istrinya ke tempat tidur dan dia menolaknya, Dia yang di Surga akan murka padanya sampai suaminya senang akan dirinya.” Selain itu, Anda dilarang untuk meninggalkan suami di tempat tidurnya. Nabi bersabda, “Ketika seorang perempuan melalui malam dengan meninggalkan suami di tempat tidur, para malaikat akan mengutuknya sampai pagi hari.”
24. Anda tidak meminta cerai dari suami, karena hal ini terlarang.
25. Hindarilah untuk berpakaian dan bertingkah laki menyerupai pria.
26. Anda tidak menyebarkan rahasia rumah tangga, tidak mengumbar cerita-cerita tentang hubungan intim Anda dengan suami kepada orang lain. Dan terpenting lagi, Anda mengingatkan suami Anda untuk berdoa ketika senggama, jika dia lupa.
27. Anda harus mengetahui benar makanan kesukaan dan kegemaran suami.
28. Anda membuat suami merasa bahwa dia penting bagi Anda. Tatkala suami Anda merasa bahwa Anda membutuhkannya, maka dia akan bertambah dekat dengan Anda. Namun ketika dia merasa bahwa Anda mengesampingkannya, maka dia akan muak dengan Anda.
29. Jika Anda mendapati perilaku suami yang tidak Anda sukai, maka bersabarlah dan memberitahunya secara baik-baik. Dan bisa jadi Anda akan mendapati perilaku lain suami Anda yang lebih baik dan luhur.
30. Suami ingin agar Anda tidak mengungkit kesalahan dan kekeliruannya, tetapi berusaha mengingat kembali kebaikan-kebaikannya dan kenangan-kenangan indah yang telah dilaluinya dan menjadi kenangan tersendiri bagi Anda berdua.
…Jika semua ini Anda penuh dan Anda lakukan, maka insya Allah kebahagiaan akan mewarnai suami Anda, dan dia pun tentunya akan membayarnya dengan melimpahkan kasih sayang dan membahagiakan Anda…
Demikianlah, jika semua ini Anda penuh dan Anda lakukan, maka insya Allah kebahagiaan akan mewarnai suami Anda, dan dia pun tentunya akan membayarnya dengan melimpahkan kasih sayang dan membahagiakan Anda yang menurutnya telah menjadi seorang istri shalihah. Dia merasa bahwa dia tidak pernah merasa rugi untuk menikahi Anda. Dia justru akan berpikir bahwa menikah dengan Anda akan mendukungnya untuk melakukan ketaatan dan memudahkan baginya untuk menekuni ibadah. Ini mengingat, menikah dengan istri shalihah lebih dekat (mudah) untuk mendatangkan kebahagiaan. Semoga! [ganna pryadha/voa-islam.com]

Tips Meredam Kemarahan Suami


TAK ada rumah tangga yang sepi dari masalah. Tidak ada suami yang tidak pernah marah dan emosi. Meski demikian, seorang istri yang cerdas tahu bagaimana meredam kemarahan suaminya dengan tenang dan penuh kecintaan. Dengan adanya kemarahan, jangan pernah berpikir bahwa ‘sumber’ cinta di antara keduanya telah mengering dan ‘daun-daun’nya telah rontok berguguran.
Kemarahan barangkali merupakan emosi yang paling buruk yang perlu ditangani. Dari waktu ke waktu, siapa pun pernah mengalami perasaan yang kuat ini. Beberapa penyebab umum kemarahan termasuk frustrasi, sakit hati, kejengkelan, kekecewaan, pelecehan, dan ancaman.
Kemarahan suami bukanlah akhir dunia. It’s not the end of the world, but it’s true that is definitely hurt. Menjaga keberlangsungan cinta tergantung pada seberapa besar saling pengertian di antara pasangan suami-istri (pasutri), kepandaian dan kecerdasan sang istri. Kegagalan untuk mengenal dan memahami kemarahan suami berpotensi menggiring Anda ke berbagai problem rumah tangga.
Berikut ini adalah berbagai momen ketika suami marah, dan tips bagaimana seharusnya Anda sebagai istri bertindak:
1.  Jika Anda melihat suami Anda marah dan kesal, berusahalah mereda kemarahannya; jangan Anda sambut kemarahannya dengan keluhan mengenai anak-anak atau keruwetan dan keprihatinan rumah tangga. Jangan membantah dengan pertanyaan tentang hal yang tidak mengenakkan kecuali jika dia mengutarakannya. Ingatlah sabda Rasulullah SAW, “Siapa saja istri yang meninggal dunia dalam keadaan suaminya meridhainya, maka dia masuk surga.” (HR. Ibnu Majah).
Setiap kali Anda mengingat hadits tersebut, menyelami dan mempraktikkannya dengan senang dan yakin, Anda akan melihat manfaat yang bakal kembali kepada diri Anda. Pada saat itu Anda akan menikmati rumah tangga bahagia yang jauh dari problematika dan konflik.
…Jika Anda melihat suami Anda marah dan kesal, berusahalah mereda kemarahannya. Jangan membantah dengan pertanyaan tentang hal yang tidak mengenakkan…
2.  Ketika Anda melakukan kesalahan dalam suatu pekerjaan, semisal terlambat melaksanakan beberapa tugas domestik karena sibuk berbicara di telepon, dan pada saat itu suami sedang bersama Anda, maka panggillah dia dengan nama yang paling disukainya. Lalu ajukan permintaan maaf dan utarakan alasan keterlambatan Anda menjalankan tugas, sehingga dia merasa bahwa Anda menyadari bahwa tindakan tersebut adalah salah. Bersabarlah dengan ungkapan yang mungkin dilontarkannya kepada Anda. Jika Anda bersabar dan tidak merespons atau mengkritik balik, maka hal demikian telah membuang sebagian kemarahannya. Meminta maaf dapat mendatangkan tawa suami.
Tengoklah bagaimana para istri-istri Rasulullah meminta maaf kepada beliau, meski mereka yang berada dalam posisi marah. Dari Umar bin Khatthab, dia mengatakan, “Kami kaum Quraisy sangat berkuasa terhadap kaum perempuan (istri-istri). Dan ketika kami datang  ke tempat orang-orang Anshar, (kami terkejut) karena mereka adalah kaum yang dikalahkan (toleran) oleh istri-istri mereka, maka mulailah istri-istri kami mengambil (meniru) etika perempuan-perempuan Anshar. Kemudian aku bertengkar dengan istriku kemudian dia kembali (meminta maaf) kepadaku, namun aku tidak ingin dia kembali (minta maaf), maka dia bertanya, “Kenapa engkau tidak senang aku kembali kepada engkau? Demi Allah! Sesungguhnya istri-istri Rasulullah SAW kembali (meminta maaf)  kepada beliau sekalipun salah seorang di antara mereka marah terhadap Rasulullah dari siang sampai malam hari.” (HR. Al-Bukhari)
3.  Jika suami yang marah sedang berbicara, maka jangan sekali-kali Anda menyela. Redakanlah dengan kata-kata lunak dan santun, misalnya, “Aku tahu kamu lelah sekali, maaf sayang aku merepotkan diri,” atau lain sebagainya. Kata-kata seperti ini akan meluluhkan hatinya. Dia akan merasa bahwa Anda memerhatikan diri dan kecemasannya. Dan jangan pula membantah apa yang dikatakan atau diinstruksikannya –jika memang itu baik.
…Jika suami yang marah sedang berdiri, maka ajaklah dia untuk duduk dan berbicaralah kepadanya dengan baik…
4.  Jika suami yang marah sedang berdiri, maka ajaklah dia untuk duduk dan berbicaralah kepadanya dengan baik. Dalam Islam kita diajarkan trik-trik mengatasi kemarahan di antaranya adalah jika sedang marah dalam keadaan berdiri maka hendaknya duduk, dan jika sedang duduk hendaknya berbaring, bisa juga dengan mengambil air wudhu agar mendinginkan emosi kita yang sedang bergolak. Atau ajaklah suami untuk bersujud, maksudnya melakukan shalat sunnah. Dalam sebuah hadits dikatakan,
Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah dia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud).” (HR. At-Tirmidzi)
5.  Berusahalah menenangkannya dan menahan emosi Anda, jika Anda ada di pihak yang benar. Berbicaralah kepadanya dengan cara bijak.
6.  Ketika dia marah, Anda jangan menyinggung perasaannya dengan berbagai hal. Anda jangan pernah melakukan segala sesuatu yang dia anggap melecehkan dirinya.
7.  Ketika suami marah, jangan sampai dia Anda tinggal tidur sendirian. Setelah Anda pastikan bahwa dia sudah lebih tenang, berinisiatiflah melakoni hal-hal yang bisa mendatangkan keridhaannya. Inisiatif dilakukan oleh pihak yang lebih baik pemahaman agama dan akalnya di antara kedua pihak bertikai, atau siapa yang paling memungkinkan dalam masalah marah dan ridha dari keduanya. Seperti yang dikatakan Abu Ad-Darda` kepada Ummu Ad-Darda`, istrinya, “Apabila aku marah, maka redakanlah kemarahanku. Dan jika engkau marah, aku pun akan meredakan kemarahanmu. Jika kita tidak melakukannya, maka bagaimana kita dapat hidup rukun?”
8.  Coba sisipkan humor karena terbukti efektif meredakan kemarahan.
9.  Ingatlah bahwa rumah yang dipenuhi oleh cinta, kenyamanan, sikap saling menghargai, saling menghormati, dan kesederhanaan dalam segala hal, lebih baik dari rumah yang dipenuhi makanan lezat serta perabotan mewah namun penuh dengan kekesalan hati dan permusuhan.
10.   Jangan mudah cemberut. Upayakan agar Anda selalu tersenyum ceria dan berwajah riang. Dengan demikian Anda bisa memberikan kebahagiaan kepada suami dan menikmati hidup bahagia penuh kedamaian serta kesenangan.
…marah dan emosi adalah tabiat manusia. Kita tidak dilarang marah, namun diperintahkan untuk mengendalikannya…
Demikianlah, marah dan emosi adalah tabiat manusia. Kita tidak dilarang marah, namun diperintahkan untuk mengendalikannya agar tidak sampai menimbulkan efek negatif. Dalam riwayat Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat meridhai, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat marah dan lambat meridhai.” (HR. Ahmad).
Semoga tips-tips di atas bisa membantu Anda untuk meredam pasangan hidup Anda, agar dia menjadi orang yang kuat, seperti disinyalir dalam hadits berbunyi, “Orang yang kuat tidaklah yang kuat dalam bergulat, namun mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah.” [ganna pryadha/voa-islam.com]

Catatan Kebiadaban Yahudi dalam Alquran

Oleh KH Didin Hafidhuddin

Para ulama tafsir telah sepakat bahwa contoh dari kelompok al-maghdubi 'alaihim (yang dibenci dan dimurkai Allah SWT) sebagaimana terdapat dalam QS Alfatihah ayat 7 adalah kelompok Yahudi/Israel. Hal ini disebabkan oleh perilaku mereka yang mengundang kemurkaan dan laknat-Nya.

Pertama, kaum Yahudi terbiasa dengan mempermainkan ayat-ayat Allah SWT serta mengubah yang halal menjadi haram atau sebaliknya sesuai dengan selera dan keinginannya (QS Annisa: 46). Kedua, mereka terbiasa membunuh para nabi Allah yang mulia hanya karena ajarannya tidak sesuai dengan tradisi dan kebiasaan hidupnya (QS Ali Imran: 112).

Tercatat dalam sejarah, nabi yang dibunuh oleh kaum Yahudi antara lain adalah Nabi Zakaria dan Nabi Yahya. Bahkan, mereka pun mengejar-ngejar Nabi Isa untuk dibunuh meskipun kemudian Nabi Isa diselamatkan dan diangkat oleh Allah SWT ke langit. Yang dibunuh adalah orang yang diserupakan Allah SWT seperti Nabi Isa. Nabi Isa tidak dibunuh dan tidak pula disalib oleh mereka (QS Annisa: 157-158).

Ketiga, kaum Yahudi juga sering membunuh orang-orang atau para dai yang menyuruh manusia lain untuk berbuat keadilan dan kebajikan. Pembunuhan ini hanya karena mereka dengki dan hasad. Allah SWT berfirman dalam QS Ali Imran: 21-22.

"Sesungguhnya, orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memang tak dibenarkan dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yang pedih. Mereka itu adalah orang-orang yang lenyap (pahala) amal-amalnya di dunia dan akhirat dan mereka sekali-kali tidak memperoleh penolong."

Kebrutalan mereka terhadap penumpang kapal Mavi Marmara yang bertujuan untuk memberikan bantuan-bantuan kemanusiaan terhadap masyarakat Gaza adalah salah satu bentuk dari pengulangan kebiadaban dan kebrutalan mereka terhadap orang-orang yang bermaksud memberikan kebaikan kepada sesamanya. Yahudi dan Israel adalah tetap Yahudi dan Israel kapan dan di mana pun.

Mereka memiliki sifat-sifat dan karakter yang sangat buruk dan jahat. Bukan hanya kepada kaum Muslim, tetapi juga kepada setiap orang yang memiliki niat yang baik untuk menolong sesamanya hanya karena dianggap menyinggung mereka.

Masih banyak perilaku buruk kaum Yahudi lainnya, seperti kezaliman kepada sesamanya, menghalangi manusia dari jalan Allah SWT, terbiasa melakukan kegiatan riba yang eksploitatif dalam sistem ekonominya, dan memakan harta orang lain secara batal atau tidak benar, seperti suap-menyuap (risywah).

Tugas kita sekarang adalah mengutuk dan bertindak tegas terhadap kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Yahudi, baik di Palestina maupun di tempat lain, serta menjauhkan diri dari perilaku-perilaku buruk yang menjadi tradisi dan kebiasaan mereka. Sebab, Yahudi itu bisa berbentuk kelompok orang dan bisa juga berbentuk perilaku buruk. Wallahu A'lam.

Wawancara Hartono Ahmad Jais: Mirza Ghulam Ahmad Pendusta

Keberadaan jamaah Ahmadiyah di Indonesia makin meresahkan. Namun anehnya pemerintah seolah ragu menindak Ahmadiyah.
“Padahal terhadap Al Qiyadah Al Islamiyah yang nabi palsunya Ahmad Moshaddeq pemerintah bisa melarangnya, kenapa kepada Ahmadiyah tidak atau belum bisa, kenapa masih ragu-ragu?” ujar Hartono Ahmad Jaiz dari LPPI. Padahal, katanya, di Malaysia sejak tahun 1975 Ahmadiyah sudah dilarang.Di negerinya sendiri dinilai minoritas dari yang bukan Islam. Juga tidak boleh dikuburkan di kuburan Islam.
Untuk mengetahui sejauh mana sikap pemerintah dalam menangani Ahmadiyah dan kenapa Ahmadiyah ini ditentang umat Islam, berikut wawancara wartawan Suara Islam, Pendi Supendi dengan Hartono Ahmad Jaiz, beberapa waktu yang lalu.
Bagaimana sejarah berdirinya Ahmadiyah itu?
Mirza Ghulam Ahmad mengaku sampai menjadi Nabi itu bertahap. Pertama, Mirza Ghulam Ahmad itu mengaku sebagai mujadid. Kemudian ia mengaku nabi yang tidak membawa syariat. Ini terjadi sebelum tahun 1900. Setelah itu ia mengaku sebagai nabi dan rasul pembawa syariat. Menerima wahyu seperti Alquran dan menerapkan pada dirinya. Setelah itu ia mengikuti cara-cara kebatinan zindiq dalam ungkapan-ungkapannya. Ia mengikuti cara Bahai dalam mengaburkan ucapannya. Bahai itu berasal dari Syiah, kemudian mengaku adanya nabi, menggabungkan antara Yahudi, Nasrani dan sebagainya. Kalau sekarang istilahnya pluralisme agama.
Kemudian Mirza mulai meniru mukjizat penutup para nabi, yakni nabi Muhammad SAW. Lalu menjadikan masjidnya sebagai Masjid Aqsha. Kemudian desanya diaku sebagai Makkah, Lahore sebagai Madinah, menara masjidnya dinamai menara Almasih. Kemudian ia membangun pemakaman yang disebut pemakaman jannah. Semua yang dimakamkan di sana diakatakan ahli surga. Tetapi sebelumnya harus beli sertifikatnya dengan harga mahal itu. Meski tidak dimakamkan di sana, tapi yang penting punya sertifikat, maka nanti termasuk ahli surga. Jadi ujung-ujungnya duit.
Setelah itu bagaimana?
Setelah merasa kuat mereka kemudian mengkafirkan orang muslim. Dengan ucapan-ucapannya bahkan dinisbatkan pada Allah dalam kitab tadzkirah, wahyu muqqodas. Diantaranya ada dalam tadzkirah halaman 402, bunyinya sayakulu al aduwwu lasta mursalah artinya musuh akan berkata, kamu (mirza Ghulam Ahmad) bukanlah orang yang diutus oleh Allah.
 
Jadi kita ini yang bukan Ahmadiyah dianggap musuh. Lalu perkataan Mirza Ghulam Ahmad, seseorang yang tidak beriman kepadaku dia, tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Jadi yang tidak percaya kepada Ghulam Ahmad berarti tidak percaya kepada Allah dan kepada Rasulullah. Jadi kafir kan. Ya prosesnya seperti.
Bagaimana dengan peran Inggris?
Ya itu anehnya, karena dia itu memang pembohong, dia membuat buku yang banyak banget untuk mendukung penjajah Inggris. Otomatis di situ ada peran Inggris. Ngapain dia sampai menulis banyak dalam rangka mendukung penjajah Inggris?

Sejarah Ahmadiyah masuk ke Indonesia?
General Nicholson, True Master of Mirza Ghulam Ahmad
Ahmadiyah yang masuk ke Indonesia pertama kali adalah Ahmadiyah Lahore, yakni tahun 1928. Nah dalam sejarahnya, Cokroaminoto, Muhammadiyah mene-maninya. Kemudian baru belakangan, kira-kira lima tahun setelah itu, Ahmadiyah yang selama ini dianggap sebagai teman berbeda dengan kita. Tujuh tahun kemudian, yakni 1935 datang Ahmadiyah Qodiyan. Karena NU yang tradisional dan Muhammadiyah yang pembaharu itu berselisih sangat ketat, maka datangnya aliran sesat Ahmadiyah baik Lahore maupun Qodiyan itu aman. Ahmadiyah tidak dalam hitungan perselisihan bentrok ini. Makanya dalam perjalannya Ahmadiyah tidak diusik-usik karena bentrokan antara pembaharu dan tradisionalis itu berlanjut-lanjut tentang khilafiyah. Jadi Ahmadiyah tidak terhitung sebagai kelompok yang dideskriditkan.
Kenapa Ahmadiyah bisa diterima di Indonesia?
Nah di Indonesia ini apa sih yang tidak laku? Apa saja yang dijajakan, sampai dukun yang tidak logis saja bisa laku kan.
Berapa jumlah pengikutnya di Indonesia sekarang?
Nggak banyak. Paling 500 ribu orang. Walaupun cabangnya sampai 200 cabang lebih. Jadi produk asing belum tentu laris juga di Indonesia. Hanya saja menjadi ganjalan ketika itu tidak dilarang. Paling kurang jadi pertanyaan apa pemerintah takut sama asing?
Apa bedanya Ahmadiyah Qodiyan dan Lahore?
Ya sama sesat dan menyesatkan karena sumbernya sama. Bedanya Qodiyan mengaku Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi, semenetara Lahore menyebut Mirza Ghulam Ahmad itu sebagai mujadid.
Bukankah di Islam juga mengenal istilah mujadid?
Kalau mujadid itu dalam Islam, mengembalikan Islam sesuai Alquran dan sunnah. Mujadidnya bukan model Mirza Ghulam Ahmad. Mirza Ghulam itu pendusta.
Kesesatannya yang paling fatal?
Dengan mengaku mendapat wahyu itu paling fatal. Kalau sudah mendapatkan wahyu dan mengaku nabi itu kesesatan yang paling fatal.
Mereka mengaku syahadatnya kan sama dengan kita?
Muhammad di situ yang dimaksud ya Mirza Ghulam Ahmad, karena katanya Mirza Ghulam Ahmad itu sudah merupakan reinkarnasi dari nabi-nabi bahkan nabi Muhamamad SAW. Jadi ucapannya sepertinya sama, tapi isi dan keyakinannya berbeda. Itu dari buku-buku dan pernyataan wahyunya Mirza Ghulam Ahmad. Itulah model dari penipuannya. Jadi Muhammad di situ bukan Muhammad yang dilahirkan Siti Aminah di Makkah
Apa itu bukan karena kecurigaan saja?
Bukan. Itu kan dari kitab mereka sendiri. Masa kita ngarang-ngarang tentang mereka.
Mereka juga membantah menyebut kafir umat Islam di luar mereka?
Lho bukti dari kitab-kitab mereka, wanitanya nikah dengan selain Ahmadiyah tidak boleh. Anaknya Mirza Ghulam Ahmad sendiri, Fadhol Ahmad, itu waktu meninggal tidak dishalati oleh Mirza Ghulam Ahmad karena ia tidak beriman kepada bapaknya itu.
Menurut pengikutnya, Mirza Ghulam Ahmad itu tidak mengaku Nabi?
Justru Mirza Ghulam Ahmadnya yang menegaskan bahwa yang tidak percaya kepada Kamu (Mirza), itu adalah musuh. Malah ia memaki kepada seluruh manusia yang tidak percaya kepada dia sebagai anak pelacur. Apa yang diklaim sebagai wahyu maupun dari prakteknya sudah jelas. Bukan saja dari pengikutnya tapi dari Mirza Ghulam Ahmad.
Tujuan Ahmadiyah di Indonesia seperti apa?
Yang jelas ketika khalifahnya, Tohir Ahmad datang ke sini saat pemerintahan Gusdur, berjanji akan men-jadikan Indonesia sebagai pusat Ahmadiyah di dunia. Ini kan jadi persoalan. Nah kalau jadi sentral Ahmadiyah Indonesia ini, gimana ini. Ini justru akan menjadikan Indonesia musuh Islam terbesar di dunia. Apa kita rela?
Tentang Tadzkirah, mereka membantahnya sebagai kitab suci?
Kalau itu diatasnamakan Allah dan disebut dalam kitab itu sendiri sebagai wahyu muqqodas. Maka mereka berbohong dua kali. Sudah wahyu muqqodasnya bohong dan pengikutnya bohong lagi.
Kenapa pemerintah tidak juga melarang Ahmadiyah?
Nah di sini ada pertanyaan. Kenapa begitu? Terhadap Al Qiyadah Al Islamiyaah yang nabi palsunya Ahmad Moshaddeq pemerintah bisa melarangnya, kenapa kepada Ahmadiyah tidak atau belum bisa? Kenapa masih ragu-ragu? Padahal di Malaysia sejak tahun 1975 sudah dilarang. Di negerinya sendiri dinilai itu minoritas dari yang bukan Islam. Dan tidak boleh dikuburkan di kuburan Islam.
Kepala Litbang Depag bilangnya alasannya karena hubungan internasional. Sebenarnya ada apa dengan hubungan internasional? Lho Malaysia yang sudah melarang sejak tahun 1975 kok nggak ada masalah dengan hubungan internasionalnya. Ini berarti ada orang-orang yang terlibat. Johan Effendi yang dari litbang Depag kan dulu Ahmadiyah.
Pemerintah apa takut?
Kalau dilihat dari takutnya nggak takut. Tapi justru yang ditakuti itu Islam. Kalau Islam ini kemudian dituruti dan Ahmadiyah dilarang, maka Islam akan berkembang baik. Kalau Islam berkembang baik maka syariat Islam diterapkan. Ketika Islam diterapkan maka orang yang korupsi dipotong tangannya. Orang yang berzina dan sudah menikah, kalau ketahuan dan ada saksi empat, akan dirajam. Itu yang ditakuti. Islam phobia justru ada di sini. Justru yang ditakuti itu Islam bukan Ahmadiyah
Mungkin nggak ini dijadikan alat politik untuk tahun 2009?
Nggak benar itu. Jumlahnya 500 ribu itu untuk apa?
Apa ada pihak tertentu yang bermain?
Kalau kita main tebak-tebak ya tidak bisa. Tapi yang jelas kok pejabat pemerintah terkesan membela Ahmadiyah. Jadi itu bukan permainan siapa-siapa, berarti permainan di antaranya permainan pejabat itu. Siapa yang ngomong ya itu yang bermain dengan lain-lainnya.
Model apa yang mesti diambil pemerintah dalam menangani Ahmadiyah, apa seperti Pakistan yang menganggap Ahmadiyah di luar Islam?
Justru aliran produk dari sini sendiri, yakni Ahmad Moshaddeq, yang serupa dengan model Ahmadiyah, dilarang dan nggak ada soal kan. Jadi modelnya ya seperti melarang Ahmad Moshaddeq dan jamaahnya, melarang Ahmadiyah secara nasional.
Untuk kasus Indonesia siapa yang paling berwenang untuk memutuskan?
Ya kejaksaan agung. Karena di dalam kejaksaan agung ada PAKEM (Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat). Nah seperti ketika melarang Islam Jamaah kan jaksa agung. Juga seperti melarang buku-buku berbahaya ya jaksa agung. Namun demikian untuk melarang suatu aliran yang berkaitan dengan Islam mestinya rujukannya Majelis Ulama.
Apa yang dilakukan Ahmadiyah itu menodai hukum Islam. Ketika menodai Islam dan dibiarkan akan meresahkan. Padahal secara hukum sudah jelas, prosedurnya sudah ada, lembaga yang harus menangani itu sudah jelas. Jadi sebenarnya tidak ada problem untuk melarang ini. Justru problem itu ketika tidak melarang, karena akan menyebabkan insiden-insiden di daerah. Kalau ada problem paling ketika itu saja. Ibarat misalnya penyakit, ketika dieman-eman, disayang-sayang, maka seluruh tubuh nanti kena penyakit. Kan begitu. Aliran sesat lebih dari sekadar panyakit yang ada di badan ini. Kalau dibiarkan sama dengan memelihara penyakit.
Kalau dilarang apa nggak melanggar HAM?
Justru agar Hak Asasi untuk meyakini agama yang benar itu dilindungi. Tidak dirusak. Orang HAM jangan berpikirnya terbalik. HAM itu juga harus melihat orang lain. Dan melihat urutan-urutannya. Ahmadiyah lah yang melanggar HAM duluan karena telah mengacak-acak Islam. Ketika ada reaksi kok yang dipersoalkan yang bereaksi. Ini kan kebalik. Apakah ada kebebasan untuk mengacak-acak agama yang sudah diyakini. Kan tidak ada. Jadi yang membela itu cara berpikirnya tidak urut.
Bagaimana dengan adanya orang yang mengaku Islam tapi membela Ahmadiyah?
Dalam hadist Nabi SAW, seperti diriwayatkan Abu Hurairah, yang dimuat oleh Ibnu Katsir dalam kitab al bidayah wal nihayah, yang namanya Ar rojal, yakni yang membela nabi palsu Musailamah al Kadzab saja itu disabdakan Rasulullah SAW, nanti di Neraka gigi grahamnya lebih besar dibanding gunung Uhud.
Jadi ini bukan persoalan kecil. Masalahnya ini hak Allah. Kemudian dipalsu dan mengatakan yang mengikuti nabi Muhammad SAW ini kafir. Bahkan wanita Ahmadiyah tidak boleh menikah dengan laki-laki Muslim. Padahal Musailamah Al Kadzab saja nggak seperti itu. Itu saja pembelanya disebut di Neraka gigi grahamnya lebih besar dibanding gunung Uhud. Tapi sekarang ini orang dengan mudahnya kok membela Ahmadiyah.
Bagaimana Islam menangani nabi palsu itu?
Secara Islam pengikut nabi palsu itu harus diperangi. Contohnya 40 ribuan pengikutnya Musailamah al Kadzab dan Musailamahnya sendiri diperangi setelah sebelumnya dibilangin untuk masuk Islam kembali, tapi nggak mau. Abu Bakar Shiddiq mengerahkan 10 ribu tentaranya yang dipimpin khalid bin Walid. Kemudian 10 ribu orang murtad pengikut Musailamah al Kadzab itu mati dibunuhin.
Jadi kalau ini tidak diselesaikan oleh pemerintah justru dikhawatirkan akan kacau. Karena secara akidah itu memang harus diperangi.
Perlu nggak sih peraturan baru untuk mena-ngani aliran sesat itu?
Peraturan itu kan kembali kepada perlindungan terhadap keyakinan. Jadi kalau diadakan ya peratuan tentang melindungi keyakinan. Perlu itu, tapi harus kongkrit bagaimana melindunginya. Agama itu harus dilindungi. Agama malah lebih dibanding sekadar harta. Jadinya harus ada undang-undang yang melindungi agama.
Kalau pemerintah tidak membubarkan Ahmadi-yah apa yang mesti dilakukan umat?
Amar ma’ruf nahi munkar ya terus dilakukan. Jadi seperti dulu, ketika PKI berontak 1948, kemudian berontak lagi tahun 1965 baru bisa dibubarkan. Di masa itu juga difatwakan PKI itu kafir. Ya begitu sebagaimana JIL difatwakan bertentangan dengan Islam. Ya memang proses untuk pembubaran itu dan belum tentu langsung. Tetapi petunjuk kepada umat Islam bahwa ini sesat harus terus dilakukan. Kemudian kita percayakan kepada pihak pemerintah sampai bisa percaya.
Tentang tindakan anarkis seperti di Kuningan itu apa bisa dibenarkan?
Ya itu kan ekses. Akibat. Kalau akibat itu mesti dilihat dari penyebabnya. Merusak yang jenisnya materi emang salah, tapi yang namanya merusak keyakinan seperti agama Islam hukumnya diperangi tadi. Jadi secara hukum yang lebih berat itu ya Ahmadiyah karena telah merusak Islam. Ini lebih berat dibanding merusak materi seperti kaca bangunan milik Ahmadiyah.
Dalam penanganan aliran sesat seperti Ahmadi-yah itu solusi jangka panjangnya apa?
Ya syariat Islam yang konsekwen. Memang Islam seharusnya diterapkan secara kehidupan nyata. Tapi ketika tidak dalam kekuasaan bukan berarti Islam tidak dilindungi. Ketika Islam dijamin UUD itu bukti jaminannya harus berupa perlindungan. Jadi perlu UU perlindungan keyakinan itu.
Jadi ketika belum dapat yang itu ya berusaha misalnya minta Ahmadiyah dibubarkan. Jadi tidak nunggu syariat Islam itu ditegakkan.
Melawan Kesesatan Melalui Buku
Membedah Anatomi Aliran Sesat
Drs H Hartono bin Ahmad Jaiz, demikian nama lengkap laki-laki kelahiran Boyolali, 1 April 1953 ini. Tamat dari Fakultas Adab/Sastra Arab IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Sunan Kalijaga Yogyakarta 1980-1981. Sebelumnya, belajar di PGA (Pendidikan Guru Agama) 6 tahun Negeri di Solo Jawa Tengah 1968-1973.
Selama belajar di PGAN Solo mondok di Pesantren Jenengan tempat Pak Munawir Sjadzali mantan Menteri Agama mondok dulu, di bawah pimpinan KH Ma’ruf, dulunya guru di Madrasah Mamba’ul ‘Ulum (kini pesantren itu telah tiada). Dan beberapa tahun setiap Ramadhan Hartono ikut mengaji kitab-kitab agama di Pesantren Kacangan Andong Boyolali.
Hartono menjadi wartawan Pelita 1982 sampai 1996, kemudian dialihkan menjadi Kepala Bagian Perpustakaan dan dokumentasi sampai 1997. Ketika mengangkat kasus pemberitaan 62 jenis makanan diduga mengandung lemak babi 1989, dirinya sempat diinterogasi 2 hari, namun dinyatakan tidak bersalah oleh para penginterogasi di Gedung Bundar Kejaksaan Agung Jakarta.
Diutus oleh Harian Pelita dan DDII (Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia) untuk meliput kondisi umat Islam Bosnia Herzegovina yang diserbu dan dibantai Serbia. Tugas meliput itu dilaksanakan sampai Mostar Bosnia Herzegovina dan di kamp-kamp pengungsi di Zagreb Croatia, dan Nagyatad Hongaria serta meliput masyarakat Muslim di Buddapes ibukota Hongaria, Desember 1992.
Menjadi pengasuh rubrik Islamika di Majalah Media Dakwah Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia sejak 1998. Menjadi anggota tim editor terjemahan Tafsir Ibnu Katsir, Yayasan Imam Syafi’I di Bogor, sejak 1999. Kemudian menjadi Ketua Lajnah Ilmiah LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam) di Jakarta sejak 1998.
Aktifitas Ahmad Jaiz sekarang lebih banyak diisi dengan dakwah dan menulis buku. Buku-buku beliau lebih banyak tentang pemikiran yang membongkar pemikiran-pemikiran sesat di Indonesia. Beberapa buku yang pernah ditulis cukup membuat umat terhenyak adalah Ada pemurtadan di IAIN, Bila Kyai menjadi Tuhan, dan Bahaya Islam Liberal. Karena buku-bukunya itulah ia kerapkali diteror pihak-pihak yang tidak senang padanya. Tapi Alhamdulillah Allah SWT masih memberikan perlindungan kepadanya.

Perusak Agama, Antek Yahudi

Oleh: Hartono Ahmad Jaiz

Perusakan Islam dilakukan orang secara sistematis sampai ke dasarnya. Pangkal dan bahkan akar Islam dicabut semena-mena. Al-Qur’anul Kariem Kalamullah yang menjadi landasan Islam dianggap tidak murni lagi. Sampai-sampai ada tesis untuk meraih gelar master agama di perguruan tingi Islam negeri di Jogjakarta dibukukan dengan judul Menggugat Otentisitas Wahyu Tuhan. (Bantahan  terhadap perusakan Islam itu bisa dibaca di buku Islam dan Al-Qur’an pun Diserang, karya Hartono Ahmad Jaiz, Pustaka Nahi Munkar, Jakarta, Muharram 1430H/ Januari 2009M).

Ayat-ayat Al-Qur’an pun ditafsiri dengan ditarik-tarik ke arah yang berlawanan sama sekali namun cukup dikilahi dengan kedok bahwa beda penafsiran boleh-boleh saja. Akibatnya, Islam --yang menegakkan Tauhid dan memberantas kemusyrikan— ditarik-tarik menjadi “Islam” yang merangkul kemusyrikan dan merobohkan Tauhid. Yang merangkul kemusyrikan itu dipuji dengan sebutan pluralis, lalu yang tidak merangkul kemusyrikan dicela sebagai tidak pluralis dalam arti negative. Sehingga orang yang tetap teguh memegangi Tauhid dan menolak kemusyrikan justru diberi cap yang negative alias buruk.

Lafal pluralis itu sendiri menjadi rancu, namun justru dalam kerancuan itulah mereka bermain-main di sana. Memang lafal pluralis itu sendiri dapat dimaknakan dua hal, tergantung konteksnya. Kalau dikaitkan dengan pluralitas, mengakui adanya berbagai keyakinan/agama (bukan mengakui sama benarnya, hanya mengakui memang dalam kenyataan ada berbagai agama) maka masih bisa difahami. Tetapi kalau dikaitkan dengan pluralisme agama, menyamakan semua agama, dianggap semuanya akan masuk surga, hanya beda teknis, maka itulah yang berbahaya. Itulah kemusyrikan baru, dosa paling besar. Padahal mereka yang merusak Islam lewat mengotak-atik ayat Al-Qur’an ditafsiri semau mereka ke arah menyamakan semua agama, itulah yang mengaku pluralis dalam arti positif alias baik. Sedangkan, yang mereka usung justru makna yang buruk, berupa kemusyrikan baru, yakni pluralisme agama. Bukan sekadar pluralitas. Sehingga ibarat kata, musang berbulu ayam. Menampakkan diri sebagai yang baik padahal sejatinya sebaliknya. (Mengenai pluralitas dan pluralisme agama, lebih komplitnya bisa dibaca di buku Hartono Ahmad Jaiz, Mengungkap Kebatilan Kyai Liberal, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, 2010).

Benar-benar terbalik!
Itulah fitnah atau musibah yang menimpa agama (Islam), namun pelaku-pelaku yang menebar bencana itu adalah orang-orang yang mengaku dirinya Islam bahkan duduk di lembaga resmi Islam, bahkan kadang disebut intelektual atau cendekiawan Islam.

Benar-benar kini telah sampai apa yang disebut oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam "Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia …”. Kini  sudah tiba satu zaman di mana pendusta justru dibenarkan. Hal itu disebutkan dalam hadits:

Dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidhah turut bicara." Lalu beliau ditanya, "Apakah Ruwaibidhah itu?" beliau menjawab: "Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara umum." ((Hadits dikeluarkan oleh Imam Ahmad, Abu Ya'la, dan Al-Bazzar, sanadnya jayyid/ bagus. Dan juga riwayat Ibnu Majah no 4026 dari Abu Hurairah. Lihat Kitab Fathul Bari, juz 13 halaman 84, shahih menurut Adz-Dzahabi dalam Talkhish ).


Meniru Kejahatan Yahudi
Tipuan pendusta-pendusta namun dipercaya atau diberi amanah sampai di tingkat pendidikan tinggi Islam dan sebagainya itu didapat atau ditirukan dari tempat belajar mereka ataupun tempat yang jadi sumber fitnah terhadap agama sejak dahulunya. Yakni Yahudi yang telah dikecam oleh Allah Ta’ala karena berbagai watak jahatnya. Di antaranya adalah mengubah atau menyelewengkan kitab suci.
Hal itu telah dijelaskan oleh Allah Ta’ala:
Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. (QS. Al-Baqarah: 79)

Mereka yang mengikuti keburukan Yahudi itu sudah berani meragukan kemurnian Al-Quran, namun belum mampu dan tidak akan mampu mengadakan Al-Qur’an tandingan. Karena Allah Ta’ala telah menjamin untuk menjaga Al-Qur’an:
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”  (QS. Al Hijr: 09)

Adapun mengubah perkataan dari tempat-tempatnya, maka para pengikut keburukan Yahudi kini telah memutar balikkan maksud ayat-ayat dalam Al-Qur’an. Pendapat mereka (pengikut cara-cara Yahudi) di antaranya adalah pemutarbalikan terhadap pengertian ayat-ayat:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS Al-Baqarah: 62)

Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang benar-benar saleh, Maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS Al-Maaidah: 69)

“mereka itu tidak sama; di antara ahli kitab itu ada golongan yang Berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang). (QS Ali ‘Imran: 113)

Juga pendapat mereka bahwa orang agama apa saja selain Islam mendapatkan pahala pula. Itu semua adalah dusta dan sekaligus menentang ayat:
Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS Al-Bayyinah: 6).

Pemutar balikan maksud-maksud ayat tersebut sekaligus memberangus hadits-hadits yang berkaitan dengannya. Belum lagi masalah cara memahami Islam yang mereka tempuh sama sekali tidak merujuk kepada riwayat yang shahih mengenai pengertian ayat-ayat tersebut. Akibatnya, ayat-ayat itu mereka pakai untuk “memasukkan” surga orang-orang Yahudi dan Nasrani, masih pula orang-orang beragama selainnya yang non Islam. Itu semua bertentangan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Di samping itu mereka acak-acak pula hukum-hukum Islam tentang pernikahan. Mereka menghalalkan yang haram. Muslimah jelas haram dinikahi oleh orang kafir. Namun mereka halalkan. Itu berarti menentang Al-Qur’an.

Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, Maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka;maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman Maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka... (QS. Al Mumtahanah: 10)

Juga tentang hukum waris Islam. Para perusak Islam antek Yahudi yang kini jadi gerombolan liberal dengan mengusung kemusyrikan baru bernama pluralisme agam itu menjadikan orang kafir untuk bisa mewarisi harta orang Muslim. Contohnya adalah apa yang diusung dalam buku yang disponsori lembaga kafir Amerika terbitan Yayasan Paramadina Jakarta berjudul Fiqih Lintas Agama. (Buku itu telah dibantah oleh Hartono Ahmad Jaiz dengan buku berjudul Menangkal Bahaya JIL & FLA, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, Juni 2004).

Padahal orang kafir jelas diharamkan mewaris harta orang Muslim. Dalam hadits shahih dinyatakan:

Dari Usamah bin Zaid, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang Muslim tidak boleh mewarisi dari orang kafir dan orang kafir tidak dapat mewarisi dari orang Muslim."  (Muttafaq ‘alaih).

Singkat kata, mereka menyebarkan faham yang memberi jatah kepada orang Yahudi, Nasrani, kafirin, dan musyrikin (termasuk pula munafiqin) untuk masuk surga. Mereka membolehkan Yahudi, Nasrani, kafirin, dan musyrikin untuk menikahi wanita muslimah. Mereka juga membolehkan Yahudi, Nasrani, kafirin, dan musyrikin untuk mewarisi harta dari Muslimin.

Anehnya, mereka tidak segan-segan menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits-hadits, padahal untuk menentang Al-Qur’an dan Hadits.

Seandainya mereka itu agamanya bukan Islam, dan menghembuskan tipuan berbahaya itu atas nama bukan orang Islam, maka untuk menghadapinya relative lebih mudah dalam hal memilah-milahnya. Tetapi ketika mereka berkecimpung di tempat-tempat Islam strategis dan dalam urusan Islam bahkan pendidikan Tinggi Islam, maka betapa rumitnya masalah ini. Sedangkan mahasiswa ataupun masyarakat yang dipengaruhi dan diracuni kesesatan itu rata-rata kemampuannya di bawah mereka. Sehingga tingkat bahayanya itu sangat tinggi dan tidak mudah untuk ditangkal.

Tingkat bahayanya itu kemungkinan sekali sebanding dengan yang dikhawatirkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dari Abu Utsman An Nahdi dia berkata; aku sedang duduk di bawah mimbar Umar dan dia sedang menyampaikan khutbah kepada orang-orang, dia berkata dalam khutbahnya; aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya yang paling aku takuti dari ummatku adalah setiap munafiq yang pandai bersilat lidah." (HR Ahmad nomor 293, dishahihkan Al-Albani dalam As-silsilah as-shahihah nomor 1013, menurut Syuaib Al-Arnauth sanadnya kuat. Dan riwayat Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman nomor 1777).

Semoga Allah Ta’ala menyelamatkan Ummat Islam dari bahaya para perusak Islam yang mewarisi kejahatan Yahudi itu.

Ribuan Situs Israel Dibajak Penakluk Dunia Maya


TEL AVIV (addakwah.com) – Peristiwa Flotilla memicu para penakluk dunia maya yang pro-Palestina untuk mengambil tindakan.
Radio Israel melaporkan bahwa para peretas beramai-ramai meretas 1000 situs Israel sejak penyerangan Israel atas Freedom Flotilla pada Senin kemarin.
Segera setelah angkatan laut bersenjata Israel menyerang kapal Marmara, para peretas mulai meretas situs-situs Israel, radio Israel melaporkan.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa 54 situs komersial, seni dan media diretas pada hari pertama penyereangan tersebut oleh 19 peretas yang berpihak pada bendera Palestina dan Turki dan kepadataan pernyataan dengan Gaza.
Jumlah situs yang diretas meningkat sejalan dengan indikator yang mengatakan bahwa jumlah situs yang diretas adalah 1000 situs sejak penyerangan Israel terhadap Freedom Flotilla.
Situs The Jerusalem Post diserang oleh tangan aktivis di banyak negara seluruh dunia. Mengikuti berita tentang bentrokan mematikan oleh IDF terhadap aktivis asing dalam kapal Flotilla dalam perjalanannya menuju Jalur Gaza. Ribuan e-mail kasar dikirim ke anggota staff koran dan departemen umum yang bertujuan untuk menghancurkan sistemnya.
Penyaring spam yang digunakan untuk memisahkan surat sampah dan melindungi jaringan dari virus-virus, menunjukkan 4.000 email diterima dalam beberapa detik. Terdapat juga usaha untuk membobol anti-retas, yang dapat membanjiri jaringan dengan data-data yang tidak berguna dan mengijinkan peserta menuju sistem operasi online koran tersebut.
Menurut data anti-retas terakhir, terdapat sekitar 50 persen usaha-usaha masuk untuk melewati anti-retas tersebut.
Peristiwa ini bukan yang pertama kali bahwa aktivitas IDF menghasilkan sebuah serangan maya terhadap the Post atau bukan pertama kalinya bagi peretas dunia maya pro-Palestina bermunculan sebagai suatu reaksi terhadap aktivitas militer. The Jewish Chronicle di London diretas oleh sebuah kelompok yang menyebut diri mereka sendiri sebagai "Mujahid Palestina" pada awal tahun ini, dan pada 2006, lebih dari 750 situs Israel diretas dengan pesan "Anda membunuh oranng-orang Palestina, kami membunuh server."
Para staf teknik memblok serangan tersebut dan bekerja dengan otoritas terkait untuk mengidentifikasi dan memperingatkan yang lain.
Bagi Israel, peretasan yang terjadi di situs-situs Israel bukanlah yang pertama kali memicu perang dunia maya. Pada akhir 2008, tidak membutuhkan waktu yang lama setelah pengeboman Gaza dimulai untuk meletusnya perang dunia maya. Lebih dari 300 situs Israel selama selang beberapa hari ini telah diretas dan dicoreng dengan pesan-pesan anti-Israel dan anti-AS dalam sebuah kampanye propaganda online, seorang ahli keamanan mengatakan.
Gary Warner, direktur penelitian dalam forensik komputer di Universitas Alabama Birmingham, memperingatkan dalam blognya bahwa situs-situs AS harus dipersiapkan untuk serangan yang sama.
Penyerangan terhadap situs-situs Israel terjadi dalam kurun waktu 48 jam. Warner menyebutnya sebagai sebuah "Perang Propaganda".
"Segera setelah Israel mulai mengebom Gaza, kami mulai mencari tanda-tanda respon dari dunia maya. Dan kami telah menemukannya, dalam bentuk lebih dari 300 situs Israel yang telah dicoreng dengan pesan-pesan anti-Israel dan anti-AS." Warner mengatakan dalam blognya.
Propaganda pencorengan melalui situs bukanlah sesuatu yang baru. Pada 2001, para peretas dari China menghantam ribuan situs-situs AS dengan pesan-pesan yang menyalahkan AS setelah sebuah pesawat tempur Cina bertabrakan dengan sebuah pesawat Angkatan Laut AS.
Warner juga menyarankan kepada para Webmaster untuk memeriksa isi dari situs mereka setiap hari dari kerusakan, dan untuk menggunakan pasword yang kuat. (ppt/pt/jp/dr) www.suaramedia.com

TERORISASI ISLAM DAN UMAT ISLAM


(addakwah.com) ---Tanggal 8 bulan 8 tahun 2009 yang lalu menjadi hari penting bagi pasukan Densus 88 Antiteror Polri. Pada hari yang panjang itu Polri menyergap markas persembunyian aktivis Islam di Temanggung dan Jatiasih. Bagaimana Polri bisa mengendus para aktivis Islam di dua daerah yang berbeda penjuru itu?
Kapolri Jenderal Bambang Hedarso Danuri mengaku pihaknya sudah bisa mengendus pada hari H pengeboman Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, kawasan Mega Kuningan, Jakarta, 17 Juli 2009.

"Sejak 17 Juli 2009 kita sudah tahu siapa pelaku-pelakunya. Diketahui jaringan itu 1 Agustus 2009. Kita tahu bahwa safe house pertama ada di kost-kostan di Mampang," kata Bambang Hendarso saat memberikan keterangan pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Minggu (8/8/2009).

Setelah peledakan JW Marriott dan Rit-Carlton, lanjut Bambang, Polri melakukan pemeriksaan terhadap taksi Bluebird yang mengangkut 2 orang yang diduga pelaku pengeboman. Taksi disita, sang sopir pun ikut diperiksa. Tak hanya berhenti di situ, jejak pelaku pengeboman terus diusut hingga 4 hari setelah peledakan.

"H plus 4 kita sudah tahu rumahnya, istrinya dan cek DNA-nya. Setelah itu kita dapatkan pada 3 Agustus 2009 siapa pelaku bom bunuh diri. Yakni Dani Permana direkrut dari Bogor untuk meledakkan Marriott. Ikhwan Mulyana yang direkrut dari Pandeglang untuk meledakkan bom di Ritz," paparnya.

5 Agustus 2009 polri mengklaim telah menangkap Ibrohim dan Yayan di Jakarta Utara. Ibrohim yang dikatakan pernah bekerja di Hotel Mulia ini disebut telah direkrut oleh SJ alias AT. SJ sendiri diketahui sebagai orang yang merekrut 2 pelaku bom JW Marriott dan Ritz-Carlton. Hingga kini SJ dalam pengejaran.

"Sejak itu, dari perkembangan H plus 19 tertangkap dan lalu kita kembangkan dan kita temukan rumah di Bekasi, Jatiasih," ungkap Bambang.

Dijelaskan Bambang, Noordin bahkan diketahui pernah singgah ke rumah di Jatiasih setelah peledakan bom JW Marriott dan Ritz-Carlton 17 Juli 2009. Di lokasi juga telah disiapkan 1 kendaraan yang diduga untuk melakukan aksi bom bunuh diri.

"Di situ siap 1 kendaraan untuk bom bunuh diri dengan sopir IB atau Ibrohim. Kita temukan di TKP testimoninya," akunya.

Ibrohim sendiri, kata BHD, berdasarkan fakta yuridis merupakan pemesan kamar 1808 di Hotel JW Marriott. Dari sinilah polisi kemudian mendapatkan keterangan mengenai markas tersangka di Jatiasih, Bekasi.

"Di dalamnya lengkap, kita semalam pukul 01.00 WIB temukan, dengan pengakuan 5 Agustus 2009 bahwa itu safe house dan di situ sedang disiapkan perlengkapan bom bunuh diri dengan menggunakan kendaraan. Akan dilakukan setelah 17 Agustus atau 2 minggu setelah 1 Agustus," bebernya.

Atas informasi tersebut, polisi kemudian melakukan operasi serentak pada 6 Agustus di Temanggung, Solo dan Jatiasih.

Perburuan orang yang di fitnah sebagai teroris ini terus berlanjut. Sekali lagi aktivis Islam tewas di tangan Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri. Ridwan dan Hasan Nur, tersangka tewas ditembak di Gang Asem, Jalan Setiabudi, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (10/3). Tersangka lainnya yakni Dulmatin tewas di warung internet Multiplus di Jalan Siliwangi, berjarak sekitar 2 kilometer dari Jalan Setiabudi.

Kepastian Dulmatin tewas setelah Mabes Polri menjalani tes DNA. Metode menggunakan identifikasi internasional (Interpol DVI Procedure), tanda fisik, foto, dan data sekunder. Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri mengatakan, tingkat kekeliruan 1 berbanding 100.000 triliun. Bambang yakin pria yang tewas di warnet adalah Dulmatin alias Yahya alias Mansyur alias Joko Pitono

Keberhasilan Detasemen Khusus 88 Polri untuk membantai aktivis Islam yang dicari-cari seluruh dunia, Dulmatin dan kawan-kawan, tidak menyurutkan tim antiteror tersebut untuk memburu aktivis Islam yang lain. Perburuan terus digencarkan di wilayah Aceh yang kini menjadi medan persembunyian yang baru.
       
Kelompok yang ada di Aceh sekarang ini masih terus coba diidentifikasi oleh Densus 88. Kuat dugaan bahwa kelompok ini terkait dengan kelompok yang ada di Jawa, yang memang kemudian telah berkembang ke wilayah Sumatera seperti Lampung dan Palembang, serta sekarang ini Aceh.

Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri menyebut nama para tersangka teroris yang ditangkap, yang sudah ditembak mati, atau yang masih buron. Tapi di antara banyak nama yang berhamburan dalam konprensi pers Kapolri Jumat, 14 Mei 2010 lalu, ada satu nama yang istimewa: Abdullah Sunata.

Pria kelahiran 4 Oktober 1978 di Bambu Apus, Jakarta inilah yang memimpin pelatihan militer sekelompok orang yang dituduh teroris di Aceh yang menyebabkan "hantu" terorisme kembali menakutkan masyarakat.

Selain itu, menurut Kapolri, Abdullah Sunata mengubah metode serangan mereka dari ledakan bom bunuh diri seperti yang dulu dilakukan kelompok Azhari atau Noordin Muhammad Top, dua tokoh asal Malaysia yang telah tertembak mati. Sekarang kelompok ini melakukan serangan langsung ke target tertentu dengan menggunakan senjata api sebagaimana yang terjadi di Mumbai, India, November 2008. Pelatihan perang di Aceh itu untuk persiapan serangan dengan metode baru ini.

Atas ide Abdullah Sunata pula sasaran serangan akan dialihkan ke Istana Negara pada perayaan peringatan hari kemerdekaan, 17 Agustus mendatang. Ketika itu, mereka asumsikan penjagaan keamanan tak terlalu ketat, sehingga mereka bisa membunuh Presiden SBY serta para tamu negara seperti para Duta Besar negara asing. Mereka juga membuat rencana serangan bersenjata pada kedatangan Presiden Barack Obama ke Indonesia Juni 2010.

Bila berhasil menembak mati Presiden SBY, kata Kapolri, "Mereka akan mendeklarasikan Negara Syariah Islam."  Selain itu mereka akan meresmikan Tandzim Al-Qaidah Serambi Mekkah sebagai nama gerakan, mengikut nama gerakan Al-Qaidah.
    
Upaya perburuan dan pembantaian aktivis Islam dengan menggunakan issue pemberantasan terorisme saat ini sudah mengarah pada upaya mendiskreditkan dan menstigmatisasi agama dan umat Islam. Apalagi dalam soal terorisme ini banyak sekali bermunculan para pengamat intelijen dadakan, yang mendapat pasokan informasi yang sangat detail dan rinci dari sumber-sumber resmi.

Beberapa nama pengamat intelijen dadakan yang laris manis muncul di layar tv adalah Al Chaidar, Dinno Crisbon, Mardigu Wowiek Prasantyo dan Hermawan “kiki” Sulistyo. Mereka ini sesungguhnya bukanlah pengamat dalam arti yang sebenarnya, sebab mereka ini adalah orang-orang yang sengaja dan seringkali disewa oleh polisi untuk terlibat dalam berbagai proyek yang berkaitan dengan issue terorisme.

Bila kita lacak latar belakang para pengamat intelijen dadakan ini, tidak lain dan tidak bukan mereka hanyalah para pencari makan dari proyek besar terorisme. Tugas utama mereka adalah memberikan justifikasi yang seolah-olah ilmiah melalui pembentukan opini publik melalui kampanye di media massa tentang kehebatan polisi.

Manullang, seorang mantan anggota BAKIN, mengkritik, saat ini banyak informasi intelijen yang bocor ke publik padahal yang seperti itu sangatlah tabu terjadi.

Banyak hal yang aneh terjadi dalam issue terorisme ini seperti misalnya :

•    Sebelum ada bom sering ada pengkondisian terhadap siapa yang akan menjadi tertuduh. Seminggu sebelum kejadian bom Bali 2002, sejumlah ormas Islam diundang ke mabes Polri. Di sana, mereka mendapatkan pengarahan soal bahaya terorisme. Bahkan, di situ disebut tiga orang berbahaya yang disinyalir sebagai anggota jamaah Islamiyah. Mereka itu adalah Abu Bakar Ba’asir, Hambali, dan Imam Samudra. Dan seminggu kemudian, bom meledak. Dan mereka pun langsung menjadi target perburuan polisi.

•    2 minggu sebelum peristiwa bom Bali, Presiden Megawati pada waktu itu, didatangi oleh sebuat Tim Kecil CIA utusan khusus George Bush, Presiden Amerika Serikat, yang meminta Pemerintah I ndonesia menangkap Ustad Abu Bakar Ba’asyir dan menyerahkan kepada Amerika Serikat. Atas permintaan tersebut Megawati menyatakan tidak dapat memenuhi permintaan dari Amerika Serikat. Lalu sang utusan menyatakan bahwa jangan disalahkan apabila terjadi sebuah peristiwa besar karena penolakan oleh Megawati tersebut.


•    Pengamat teroris di media2 Indonesia umumnya dapat memberitakan dengan rinci banyak kejadian terbaru di dalam organisasi teroris, contoh : Si A berkolaborasi dengan si B, si B mencari2 anggota muda baru (pengantin), si C menggantikan si B yg tewas tertembak, si D berbeda pandangan dengan si A lalu si E keluar dari kelompok Y, kelompok Z berafiliasi dengan kelompok Y, dst dst. Sedangkan publik tidak pernah melihat tersangka yg tertangkap berbicara/ mengaku, jadi mereka tahu detil kejadian internal organisasi teroris itu dari mana? Apakah mereka punya informan (mata-mata) dlm organisasi atau telah mewancarai tersangka? Yang disiarkan oleh media/nara sumber itu teori, rekaan atau dongeng belaka?


•    Penggrebekan rumah Muhjahri di Temanggung sangat tidak masuk akal. Bagaimana mungkin untuk menangkap satu orang (Ibrohim) membutuhkan waktu 17 jam dengan dikeroyok ratusan personil Densus88 hingga tersangka terbunuh, padahal blm jelas status hukumnya pd waktu itu. Mengapa tidak memakai gas air mata? Konon Ibrohim cuma bersenjata sebuah pistol. Beredar berita bahwa tidak ada bercak darah di rumah tsb. Penggerebekan ini terkesan cuma sandiwara.

•    Muhammad Kurniawan, pengacara keluarga tersangka teroris Air dan Eko menyangsikan bahwa Air dan Eko tewas dalam penggerebekan di Jatiasih, Bekasi (8/8/09 jam 01.00wib), diduga Air dan Eko dihabisi di tempat lain, kemudian jasadnya baru dibawa ke Bekasi dgn 500 kilogram bahan peledak. “Saya yakin ada rekayasa,” kata Kurniawan,“Saya memiliki saksi yang melihat Air Setiawan masih berada di Solo pada pukul 13.00 WIB (Shalat Jum’at),” kata Kurniawan. Dirinya menyangsikan, Air dan Eko sudah berada di Bekasi pada malam hari. “Tidak mungkin secepat itu,” kata Kurniawan. Sebagai pembanding, mobil ambulan yang membawa jenazah Air dan Eko membutuhkan waktu hingga 12 jam untuk perjalanan dari Bekasi hingga Solo, padahal dengan pengawalan dari kepolisian. (1/9/09detiknews)Kurniawan menceritakan, saat dirinya bertanya alasan mengapa polisi menembak mati Air dan Eko, tidak ada satu polisi pun yang menjawab. "Saya tanya ke Pak Hasibuan. Katanya tidak berani menjawab karena bukan kewenangan. Ketiga jenderal (Susno Duadji, Saleh Saaf, dan Saud Usman) tidak mau menerima," pungkasnya.


•    Pengumuman DPO Muhammad Jibril, padahal ia masih di Jakarta terkesan propaganda dengan istilah “diduga kuat” sehingga terjadi vonis bersalah oleh “pengadilan” media (trial by press) sehingga berdampak lebih kejam dari tuduhan itu sendiri. Bagaimana mungkin polisi beralasan tidak tahu keberadaan M.Jibril bila beberapa jam setelah pengumuman tsb M.Jibril telah tertangkap (terkesan diculik) dan sebelumnya ia merasa telah dibuntuti. Lalu tuduhan “diduga kuat” tsb sama sekali tidak dapat dibuktikan dan menyisakan tuduhan pemalsuan identitas (mirip kasus ust Abu Bakar Ba’asyir)

•    Dalam peristiwa penembakan di Cawang, hingga hampir 3 minggu polisi bingung dengan identitas salah satu orang yang ditembak mati. Polisi tidak tahu sama sekali identitas dari orang yang mereka tuduh sebagai teroris. Padahal polisi menyatakan dan didukung oleh para pengamat intelijen dadakan, bahwa seluruh identitas jaringan teroris sudah ada ditangan mereka. Maka sungguh aneh apabila ada orang yang sudah jadi korban pembantaian, tapi identitasnya tidak diketahui namun tetap dituduh sebagai teroris.

Dari akhir semua kejadian ini dapat diperkirakan tujuan motif “skenario sesungguhnya” dari bom bom yang terjadi adalah:
•    Membuat opini buruk terhadap citra Islam secara global (Islam phobia) bahkan membuat umat muslim takut dgn agamanya sendiri dan stigmatisasi agar aktivitas jihad menjadi bernilai negatif.
•    Menyudutkan/menteror/mengintimidasi para aktifis dakwah dan muslim yang ta’at (tertuduh) melalui vonis bersalah dari “pengadilan” media.
•    Menguatkan satu arus pemikiran dan sikap tertentu, yakni yang selama ini diklaim oleh sejumlah kalangan sebagai “Islam moderat”, seraya terus-menerus mengucilkan kelompok-kelompok lain yang dituduh/diberi cap Islam “radikal”, “fundamentalis”, “ekstremis” seolah seperti virus yang harus dibasmi. Sehingga memunculkan sikap mudah curiga bahkan saling memfitnah (politik belah bambu).
•    Mengalihkan perhatian publik dari kejadian2 yang penting.
•    Membuat/merevisi undang2 (UU Teroris, UU Keamanan Negara, UU Rahasia Negara dll) yang akan menambah wewenang aparat, salah satunya dalam memperlakukan siapa saja yang dicurigai.
•    Sebagai upaya mengaitkan dakwah dengan terorisme sehingga menghambat kegiatan2 dakwah di segala bidang.
•    Membuat orang tua takut menyekolahkan anaknya ke pesantren & sekolah Islam sekaligus me-liberalisasi/plural/sekuler-kan pesantren2 & pengajaran agama dgn memakai istilah “deradikalisasi”.
•    Menghambat perkembangan syariah Islam, ekonomi syariah & Daulah Islam karena bertentangan dgn program ekomomi Neo-liberalisme & Neo-kapitalisme yang diusung negara barat
•    Menambah kuat pengaruh negara barat dalam kebijaksanaan pemerintah di banyak bidang di dalam negeri
Inilah arti terorisme bagi polisi dan penguasa republik ini.
(Abu Ridho)

Isyarat Syahid Jenazah Korban Penembakan Densus 88 di Cawang


JAKARTA (addakwah.com) – Akhirnya, dua jenazah tak dikenal yang ditembak Densus 88 di Cawang, Jakarta Timur dimakamkan kemarin Selasa (8/5/2010). Tanpa ada pihak yang tahu siapa keluarga kedua jenazah tersebut. Termasuk polisi yang menembak mati keduanya dengan tuduhan teroris.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Edward Aritonang mengatakan, tim medis dan penyidik Polri memakamkan dua jasad tersangka terorisme yang hingga kini belum diketahui identitasnya.
“Sudah hampir sebulan belum ada pihak keluarga yang datang mengenali sehingga penyidik dan tim medis memakamkan kedua jasad hari ini,” katanya di Jakarta, Selasa (8/5/2010).
Pukul 09.00 WIB wartawan voa-islam tiba di TPU Pondok Ranggon Jakarta Timur, tapi tak nampak tanda-tanda akan ada pemakaman jenazah. Para penjaga makam tak tahu kalau hari itu akan diadakan pemakaman kedua jenazah tak dikenal. Ketika ditanya tentang rencana pemakaman dua jenazah tak dikenal, Pandi, salah seorang pengurus makam menjelaskan bahwa hari itu tak ada agenda pemakaman. “Tidak ada jadwal pemakaman kedua jenazah tersebut hari ini,” jawabnya.
Namun tak seberapa lama telepon di kantor TPU Pondok Ranggon berdering, kemudian ia memanggil dan mengatakan, barusan ada telepon dari kepolisian bahwa pada hari ini akan ada pemakaman. Maka penggalian lahat pun dilakukan di blok AB, bersebelahan dengan makam Syaifudin Zuhri dan Muhammad Syahrir yang  berjarak sekitar 15 Meter dari makam Ibrahim yang ditembak mati Densus di Temanggung, Jawa Tengah.
Lepas shalat zuhur, setelah beberapa jam menunggu tibalah iring-iringan 2 mobil jenazah sekitar pukul 13.00. Iring-iringan jenazah yang dikawal polisi itu berhenti di samping 2 makam yang sudah digali. Prosesi pemakaman pun dilangsungkan. Sekitar 30 orang pelayat yang mengantarkan 2 jenazah tak dikenal tersebut.
Prosesi pemakaman jenazah dilakukan satu persatu sesuai dengan nomor urut yang ditetapkan polisi. Peti jenazah pertama yang diberi nama MR. X-I/CWG/0001 diturunkan dari mobil, selanjutnya jenazah dikeluarkan dan sesuai dengan syariat Islam, jenazah dikuburkan tanpa menggunakan peti. Prosesi yang sama dilakukan terhadap jenazah ke dua yang oleh pihak kepolisian disematkan identitas MR. X-I/CWG/0002.
Saat mengeluarkan kedua jenazah dari dalam peti, para pelayat yang memasukkan ke liang lahat menemukan keajaiban yang diyakini sebagai isyarat kesyahidan. Pada jenazah pertama (MR. X-I/CWG/0001)  nampak jelas, bekas darah yang masih mengalir di bagian belakang kepala hingga menembus kain kafan. Sementara pada jenazah kedua (MR. X-I/CWG/0002) terlihat darah yang masih mengalir di bagian belakang kepala dan punggung.
Ustadz Syamsuddin Uba, salah seorang pelayat yang ikut memasukkan kedua jenazah ke liang lahat, tanpa ragu sedikitpun bersaksi tentang tanda-tanda kesyahidan kedua jenazah.
“Sesungguhnya kami sudah biasa mengurus jenazah bak bayi, anak-anak hingga orang dewasa, mulai dari memandikan, menyalatkan hingga pemakaman. Sehingga kami bisa membedakan jenazah orang biasa dengan jenazah mujahid,” ujarnya.
Ustadz aktivis Gerakan Pemuda Islam (GPI) ini menyatakan kesyahidan kedua jenazah dari isyarat darah yang masih mengalir, padahal keduanya sudah meninggal sebulan yang lalu.
...subhanallah, darah mereka masih mengalir dari kepala mereka. Padahal sudah hampir satu bulan lamanya jenazah tersebut berada dalam peti, ujar Ustadz Syamsuddin...
“Ketika kami memandikan kedua jenazah ini kami menyaksikan, subhanallah, darah mereka masih mengalir dari kepala mereka. Padahal sudah hampir satu bulan lamanya jenazah tersebut berada dalam peti,” jelasnya.
Dengan isyarat kesyahidan itu, Ustadz Syam menegaskan bahwa kedua jenazah tersebut adalah bukan teroris, melainkan mujahid.
“Dalam Islam, yang disebut teroris adalah orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya, dan sedangkan mereka adalah mujahid yang membela Allah dan Rasul-Nya,” terangnya.
Kedua jenazah tak dikenal itu ditembak mati oleh Densus 88 Antiteror di Cililitan, Jakarta Timur (12/5/2010). Satu jenazah lainnya yang juga ditembak mati adalah Maulana.  Jenazah Maulana telah dimakamkan di Sawangan, Depok, Jawa Barat oleh keluarganya.
Prosesi pemakaman kedua jenazah tersebut tak dihadiri oleh sanak-keluarganya. Karena hingga akhir hayatnya tak ada orang yang mengaku keluarganya, meski foto kedua jenazah telah disebarkan polisi. Densus 88 yang menembaknya dengan tudingan teroris pun tak ada yang tahu siapa kedua sosok yang dibunuhnya itu. Tak ada penjelasan apapun dari Mabes Polri atas pembunuhan kedua sosok tak dikenal itu. Polisi hanya bisa menyebut keduanya teroris.
Kedua jenazah yang dikubur di makam tak beridentitas pun tak bisa membantah tudingan teroris yang dituduhkan polisi. Melalui darah yang masih mengalir meski telah meninggal sebulan lamanya itulah mereka berisyarat. [widi]
 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha