Senin, 27 September 2010

Kontras Berharap Tak Semua Teroris Dilarang Dapat Remisi

Ramadhian Fadillah - detikNews
Menteri Hukum HAM Patrialis Akbar menyatakan tidak akan memberikan remisi pada terdakwa dan residivis teroris. Kontras menilai pemberian remisi merupakan hak setiap terpidana. Namun pemerintah harus benar-benar selektif dalam memberikan pengurangan masa tahanan bagi terpidana teroris.

"Bukan pada kasusnya, tetapi pelanggaran yang dilakukan. Terpidana teroris kan ada yang hanya menyewakan kamar kos sampai pada otak pelaku teroris ini," ujar Koordinator Kontras Haris Azhar kepada detikcom, Selasa (28/9/2010),

Menurut Haris, pernyataan Menkum HAM ini justru menunjukkan pembinaan di lembaga permasyarakatan tidak berjalan. Seharusnya, Patrialis meningkatkan pembinaan di Lapas daripada ikut berkomentar soal teroris.

"Orang masuk Lapas itu idealnya saat keluar menjadi orang yang lebih baik. Pernyataan Menkum HAM itu menunjukkan pihaknya salah memberikan remisi," tambah dia.

Haris khawatir berbagai tindakan represif justru akan membuat teroris tersebut makin brutal menjalankan aksi sebagai tindakan balas dendam. Pemerintah pun diminta mensinergikan setiap institusi penegak hukum yang ada untuk melawan aksi terorisme.

"Kalau sekarang kan jalan sendiri semua. Densus sendiri, Menkum HAM sendiri. Harus ada satu kesatuan," katanya.

(rdf/nrl)
Jakarta - Menteri Hukum HAM Patrialis Akbar menyatakan tidak akan memberikan remisi pada terdakwa dan residivis teroris. Kontras menilai pemberian remisi merupakan hak setiap terpidana. Namun pemerintah harus benar-benar selektif dalam memberikan pengurangan masa tahanan bagi terpidana teroris.

"Bukan pada kasusnya, tetapi pelanggaran yang dilakukan. Terpidana teroris kan ada yang hanya menyewakan kamar kos sampai pada otak pelaku teroris ini," ujar Koordinator Kontras Haris Azhar kepada detikcom, Selasa (28/9/2010),

Menurut Haris, pernyataan Menkum HAM ini justru menunjukkan pembinaan di lembaga permasyarakatan tidak berjalan. Seharusnya, Patrialis meningkatkan pembinaan di Lapas daripada ikut berkomentar soal teroris.

"Orang masuk Lapas itu idealnya saat keluar menjadi orang yang lebih baik. Pernyataan Menkum HAM itu menunjukkan pihaknya salah memberikan remisi," tambah dia.

Haris khawatir berbagai tindakan represif justru akan membuat teroris tersebut makin brutal menjalankan aksi sebagai tindakan balas dendam. Pemerintah pun diminta mensinergikan setiap institusi penegak hukum yang ada untuk melawan aksi terorisme.

"Kalau sekarang kan jalan sendiri semua. Densus sendiri, Menkum HAM sendiri. Harus ada satu kesatuan," katanya.

(rdf/nrl)

Serangan Israel Tewaskan 3 Warga Palestina

Kota Gaza (ANTARA News) - Tiga warga Palestina tewas pada Senin malam karena menjadi sasaran Rudal udara-ke-darat Israel di bagian tengah Jalur Gaza, kata beberapa staf medis dan saksi mata.

Pemimpin layanan medis militer di dalam pemerintah HAMAS,Dr Adham Abu Selmeya mengatakan tiga orang Palestina tewas oleh pecahan rudal Israel yang ditembakkan ke arah mereka di bagian tengah Jalur Gaza.

Adham Abu Selmeya juga mengatakan ketiga orang itu tewas meninggal saat tiba di Rumah Sakit Al-Aqsa di kota Deir el-Balah di bagian tengah Jalur Gaza.

Ditambahkannya, ketiga orang Palestina tersebut dijadikan sasaran serangan rudal Israel di kamp pengungsi di bagian tengah Jalur Gaza, al-Bureij.

Satu lagi orang Palestina menderita luka ringan, katanya. Identitas keempat korban belum diketahui.

Beberapa saksi mata di daerah itu mengatakan ketiga orang Palestina tersebut adalah anggota Saraya al-Quds, sayap bersenjata gerakan Jihad Islam, dan mereka dijadikan sasaran tepat setelah mereka menembakkan satu roket rakitan dari daerah itu ke dalam wilayah Israel.Belum ada reaksi dari militer Israel.

Minggu, 26 September 2010

Mengatasi Balita Anda Yang Nakal

Anak- anak, terutama balita, amat membutuhkan perhatian orangtuanya. Coba saja perhatikan, apabila orangtua sibuk melakukan sesuatu dan seperti mengabaikan balita, pasti ada saja ulah yang dilakukan balita untuk menarik perhatian ibu atau ayahnya. Itu biasanya berupa kenakalan atau perbuatan yang menjengkelkan sehingga biasanya amarah si orangtua pun terpancing.

Untuk mengatasi terjadinya kenakalan anak yang berulang-ulang tersebut, berikut beberapa tip yang bisa dipraktikkan di rumah.

Ekspresikan kasih sayang

Balita selalu menginginkan perhatian lebih dari orangtuanya. Mereka akan bahagia kalau orangtua menunjukkan ekspresi kasih sayang. Misalnya dengan memeluk, mengusap kepala, atau sekadar berbicara dengan lemah lembut.

Selalu sabar
Kesabaran orang tua memang sangat dituntut ketika mendidik anak. Kesabaran orang tua terkadang bisa membuat anak mengerti bahwa apa yang dilakukannya salah.

Jangan langsung membentak

Walaupun yang dilakukan balita salah, jangan langsung membentak balita karena itu akan melukai perasaannya. Hal itu bisa menyebabkan dendam hingga anak dewasa nanti.

Berilah nasihat

Marahlah jika anak benar-benar telah salah, misalnya meludahi ibu atau ayahnya (rps/SI)

Al-Azhar: Pernyataan Uskup Bishoy Dapat Ancam Persatuan Nasional Mesir

Al-Azhar Mesir pada hari Sabtu kemarin (25/9) mengeluarkan pernyataan kecaman terhadap seorang uskup Koptik senior atas pernyataanya yang menyatakan bahwa ada beberapa ayat dalam Al-Quran, kitab suci umat Islam, merupakan tambahan pada waktu prosesi kodifikasi di masa pemerintahan Utsman, khalifah Nabi ketiga.
Anggota Lembaga penelitian Islam al-Azhar harus mengadakan pertemuan darurat yang dipimpin oleh kepala institusi, Syaikh Ahmad al-Tayyib dan mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan bahwa pernyataan uskup Bishoy sebagai "tidak bertanggung jawab."
"Ini perilaku yang tidak bertanggung jawab dan hanya mengancam kesatuan nasional pada saat kita sangat membutuhkan persatuan untuk melestarikan dan mendukungnya," menurut salinan pernyataan yang diperoleh oleh Al Arabiya.
"Ini perilaku yang tidak bertanggung jawab yang bertujuan secara universal menyatakan permusuhan terhadap Islam, Muslim, budaya dan peradabannya, yang mengharuskan mereka bertanggung jawab dibalik pelanggaran ini ," tambah pernyataan tersebut.
Pernyataan uskup Bishoy memicu kemarahan di kalangan Kristen dan pemimpin Muslim, mereka mengatakan bahwa pernyataan tersebut dapat menyebabkan ketegangan sektarian, namun Bishoy mengatakan bahwa pernyataannya hari Rabu lalu telah terjadi salah paham.
"Pertanyaan saya, apakah beberapa ayat dari Quran disisipkan setelah kematian nabi bukan kritik atau tuduhan," katanya. "Ini hanyalah sebuah pertanyaan tentang sebuah ayat tertentu yang saya percaya bertentangan dengan iman Kristen," kata Bishoy seperti dilaporkan oleh surat kabar al-Masry al-Youm.
"Saya tidak mengerti bagaimana pernyataan saya tersebut dapat berubah menjadi serangan terhadap Islam," kata Bishoy.(fq/aby) (sumber: eramuslim.com)

BIN Perlu Perjelas Pernyataan Kapolri Soal Teroris

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan, meminta Badan Intelijen Negara (BIN) memperjelas penegasan Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri terkait adanya indikasi jaringan teroris di tanah air yang akan mengambilalih pemerintahan negara dengan membangun Daulah Islamiyah.

"Kebenaran yang disampaikan Kapolri pada Jumat (24/9) di Jakarta itu perlu dikonfirmasi lagi sekaligus diperjelas dengan pernyataan Kepala BIN Jenderal Sutanto, agar tidak sekadar asal pernyataan atau hanya untuk menyenangkan Presiden SBY alias ABS (Asal Bapak Senang)," kata Syahganda di Jakarta, Senin.

Dikatakannya bahwa BIN lebih memiliki kompetensi. Institusi itu dipercaya untuk menyatakan kondisi negara dalam ancaman bahaya, termasuk mengumumkan teroris yang kini berkembang di Indonesia dan berpotensi mengganti kekuasaan sah melalui ideologi tertentu sehingga pemerintahan SBY berada dalam taraf mengkhawatirkan baik poltik maupun keamanan.

Penjelasan BIN, kata Syahganda, diperlukan agar masyarakat tidak dibuat bingung akibat pernyataan Kapolri tersebut, mengingat Kapolri tidak cukup detil menyampaikan sejauh mana kekuatan dimiliki kalangan teroris untuk kemudian mengambilalih negara.

"Apakah informasi Kapolri itu berasal atas data intelijen yang kuat dan akurat, atau cuma untuk konsumsi sensasi publik dan berangkat dari kepanikan sebuah instutusional," kata mantan Direktur Eksekutif for Information and Development Studies (CIDES) itu.

Syahganda sendiri tidak yakin kekuatan teroris di tanah air dapat mengambilalih kekuasaan pemerintah, karena kekuatannya memang tidak terlalu besar, di samping tak memiliki basis persenjataan hebat dan kemampuan bergeraknya pun tidak sebanding sama sekali dengan Tentara Nasional Indonesia.

"Bahkan, dengan polisi saja jauh sekali perbandingannya," ujar Syahganda.

Jaringan kaum teroris, lanjutnya, juga sulit mendapat dukungan dalam upaya menggulingkan pemerintahan, sebab gerakan teroris tidak mendapat kepercayaan rakyat di tempat mana pun, lebih lagi dukungan pihak internasional dalam hal politik dan besarnya pendanaan.

"Teroris juga tidak berhasil menyusup ke dalam TNI dan kepolisian, karenanya kecil sekali kemungkinan mampu mengambilalih kekuasaan," ungkapnya.

Dengan demikian, Syahganda mengharapkan Kapolri bersikap cermat dan tidak menciptakan kecemasan publik dengan pernyataan apa pun, khususnya kaitan teroris di Indonesia yang akan menduduki negara dan mengganti kekuasaan.

"Kita acungi jempol aparat kepolisian berhasil menumpas berbagai kelompok dalam agenda memerangi terorisme, tapi serta merta boleh menyatakan negara akan diambilalih para teroris yang jumlahnya tidak banyak itu. Biar hal itu menjadi kewenangan Kepala BIN dalam membuat penjelasan," demikian Syahganda.  (D011/K004)

Rabu, 08 September 2010

Pemerintah: Lebaran 10 September

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Agama telah menetapkan hari raya Idul Fitri tahun ini jatuh pada Jumat, 10 September mendatang. Dalam Sidang Itsbat yang digelar di kantor Kementerian Agama Rabu (8/9) malam ini, Sekretaris Ditjen Bina Masyarakat Islam Kementerian Agama, Muhaimin Lutfi melaporkan, hingga matahari terbenam petang ini, hilal tidak terlihat di 29 titik pengamatan.

Menteri Agama, Suryadharma Ali yang menjadi pimpinan sidang menyimpulkan, "Hilal masih di bawah ufuk dan tidak bisa dirukyat." Badan Hisab dan Rukyat Kementerian Agama pun telah menyepakatinya.

Dengan demikian, Sidang Itsbat menetapkan dua hal. Pertama, Bulan Ramadhan disempurnakan menjadi 30 hari. Kedua, 1 Syawal 1413 H jatuh pada Jumat, 10 September 2010.

Sidang Itsbat ini juga dihadiri oleh ormas-ormas Islam, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nadhlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persis, dan lain-lain, serta duta besar dan perwakilan sejumlah negara sahabat.

Jumat, 03 September 2010

Larang Shalat Idul Fitri untuk Ba'asyir, Mabes Polri Sangat Banci

Oleh: Fauzan Al-Anshari
(Direktur Lembaga Kajian Syariat Islam – LKSI)
Hari Raya Idul Fitri 1431 H beberapa hari lagi, namun Ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang belum terbukti kesalahannya kembali diperlakukan diskriminatif sehingga tidak bisa merasakan kebebasan beribadah yang dijamin oleh konstitusi tertinggi di Republik ini yaitu UUD 45 pasal 29 ayat 1. Konon Ustadz Abu tidak bisa melaksanakan shalat Idul Fitri, karena Mabes Polri tidak akan menyelenggarakan shalat yang hukumnya sunnah muakkad tersebut untuk tahanan. “Selama ini belum pernah ada shalat Ied yang diselenggarakan untuk tahanan,” ujar Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Marwoto Soeto, di Mabes Polri Jakarta.
Saat ditanya apa tahanan tidak boleh menjalankan shalat Idul Fitri, Marwoto mengatakan pihaknya tidak mau repot-repot melakukan pengamanan, toh tidak melakukan shalat Idul Fitri sekali-sekali tidak berdosa. “Dari pada repot ngamanin, mendingan di dalam sana (rumah tahanan). Sekali tidak shalat Ied kan tidak apa. Ya siapa yang mau amankan dia, mas, tidak mungkin,” ucap Marwoto. Namun, sambungnya, kemungkinan Abu Bakar Baasyir akan melaksanakan shalat dari dalam sel. “Di dalam ada macam-macam, ada mushalla, lengkap. Mudah-mudahan demikian,” ucapnya.
…Kalau kita mau jujur, sungguh sangat naif jawaban aparat Mabes Polri tersebut…
Kalau kita mau jujur, sungguh sangat naif jawaban aparat tersebut. Polri menggunakan alasan bahwa karena hukumnya sunnah muakkad saja maka tidak mengapa ditinggalkan, karena tidak berdosa. Masalahnya bukan soal hukum ibadah shalat tersebut, melainkan hak yang dijamin oleh undang-undang terhadap siapa pun untuk menjalankan ibadah sesuai keyakinannya. Sehingga melanggarnya berarti menentang UU tertinggi yang mereka bikin sendiri. Bandingkan dengan ritual ibadah agama lain, seperti Nyepi sehari semalam suntuk tidak beraktivitas apa pun sehingga roda ekonomi macet total, justru dibiarkan, apa karena hukumnya wajib?
Alasan kedua soal pengamanan. Ini adalah alasan fitnah dan banci. Fitnah terhadap Ustadz Abu, seolah-olah dia punya sayap sehingga bisa kabur seperti para koruptor kakap, padahal selama ini Ustadz Abu tidak pernah keluar negeri. Justru kalau keluar negeri malah ditangkap di sana, karena di seluruh dunia sudah menjadi proxy forces AS dalam perang melawan teroris (the global war on terrorism). Jadi mustahil Ustadz Abu melarikan diri. Nyatanya sejak beliau dibebaskan dari tahanan 16 Juni 2006 beliau tetap di Indonesia menjalankan dakwah keliling kota sampai akhirnya beliau ditangkap Densus 88 di pelosok kota Banjar.
…sungguh tidak ada perlawanan sama sekali karena pasukan Densus 88 memiliki perlengkapan mutakhir seperti tentara AS. Jadi alasan tidak mau repot mengamankan Ustadz Abu adalah alasan banci…
Adapun pengamanan yang dianggap sulit untuk seorang ulama sepuh (Ustadz Abu lahir 17 Agustus 1938) adalah mengada-ada. Apalagi kalau kita menyaksikan tayangan ‘penculikan’ beliau di halaman Polres Banjar 9 Agustus lalu, sungguh tidak ada perlawanan sama sekali karena pasukan Densus 88 memiliki perlengkapan mutakhir seperti tentara AS. Jadi alasan tidak mau repot mengamankan Ustadz Abu adalah alasan banci, seolah polisi atau Densus 88 tidak sanggup mencokok beliau. Atau alasan itu sekedar memancing agar Negara kembali menggelontorkan dana pengamanan  sekaligus untuk menyeramkan suasana, seolah-olah Ustadz Abu adalah harimau liar yang turun dari hutan.
Shalat Id sunnahnya dilaksanakan di lapangan terbuka, kecuali turun hujan bisa dilaksanakan di masjid. Oleh karena itu, tidak ada alasan melarang Ustadz Abu shalat di halaman Mabes Polri yang akan dipenuhi aparat kepolisian dengan senjata lengkap dan mobil rantis selalu siaga. Mustahil Ustadz Abu sanggup menerobos barikade ribuan aparat Polri di halaman Mabes. Apalagi semua pintu dijaga polisi dengan senjata siap tembak. Kecuali Ustadz Abu berubah menjadi artis sinetron Mak Lampir yang bisa mengusir musuh hanya dengan sekali sabetan selendang (sorban). Jadi tak usahlah membayangkan yang seram-seram.
...tidak ada alasan melarang Ustadz Abu shalat di halaman Mabes Polri yang akan dipenuhi aparat kepolisian dengan senjata lengkap dan mobil rantis selalu siaga…
Sekedar mengingatkan para aparat, bahwa pada hari raya Idul Fitri tahun 2002 saat Ustadz Abu ditahan di RS Kramatjati dengan tuduhan merestui bom Bali, beliau justru dapat menjalankan shalat id di lapangan rumah sakit tersebut. Padahal situasi politik saat itu lebih tegang daripada sekarang, karena pasca bom Bali. Bahkan pengamanan lebih berat dibandingkan. [voa-islam.com]

Rabu, 01 September 2010

Allahu Akbar!! 80 Ribu Warga Amerika Masuk Islam Setiap Tahun

NEWYORK (voa-islam.com): DR Fadel Sulaiman Direktur Jenderal Yayasan Penjembatan Bagi Pengenalan Islam di Amerika Serikat menegaskan bahwa setiap tahunnya 80 ribu orang di Amerika memeluk Islam.

Pernyataan ini muncul dalam wawancara televisi di Saluran Budaya Nil, Fadel mengatakan: "Angka-angka ini didokumentasikan di pusat-pusat Islam di Amerika dan masjid-masjid Amerika,sebagaimana juga didokumentasikan oleh pusat-pusat studi resmi Amerika namun tidak diekspos, Sulaiman berkata: Tidak berjalan satu minggu saja melainkan ada beberapa orang Amerika yang memeluk Islam.

Dia menambahkan: Ada sambutan yang belum pernah terbayangkan sebelumnya untuk Islam di Amerika.

Mantan Ketua DPR Amerika beberapa hari yang lalu telah memperingatkan adanya serangan budaya Islam yang luas terhadap budaya dan peradaban Amerika.

Permusuhan yang meningkat:

Fenomena ini muncul di tengah meningkatnya permusuhan terhadap Islam dari beberapa kelompok masyarakat Amerika yang dipengaruhi oleh ide-ide ekstrim kanan.

Permusuhan ini telah berkembang setelah pengumuman pembangunan pusat Islam di lokasi serangan 11 September dan persetujuan Presiden Amerika atas keputusan ini.

Kebanyakan kaum Muslimin di Amerika menampakkan ketakutan akan adanya penyerangan terhadap mereka saat peringatan serangan 11 September tahun ini karena bertepatan dengan hari raya Idul Fitri.

Jenderal Kristen Bintang Tiga Hadir Dalam Penangkapan Ba'asyir, Ada Apa?

JAKARTA (voa-islam.com) - Kehadiran Gories Mere, jenderal Kristen bintang tiga pada saat penangkapan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir di Polres Banjar dipertanyakan banyak pihak. Karena ia juga hadir saat penyiksaan para aktivis Muslim yang ditangkap dan dituduh teroris.
Berbagai keganjilan jenderal Kristen bintang tiga ini sebenarnya pernah menjadi sorotan media saat ia membawa tersangka Bom Bali, Ali Imron alias Ale kongkow di Starbuck's Coffee pada 2004 silam.
Ternyata saat ini ada fakta baru yang mengemuka kalau Jenderal Kristen ini berada di balik Satgas Antibom. Satgas ini kerap menyiksa para tahanan Muslim yang ditangkap dengan tuduhan terorisme. Hal ini diungkapkan Munarman saat audiensi FUI dengan Komisi III DPR RI, Selasa (31/8/2010).  
...Jenderal Kristen ini berada di balik Satgas Antibom yang kerap menyiksa tahanan Muslim yang ditangkap dengan tuduhan terorisme...
“Kita mendapatkan informasi yang kuat bahwa yang melakukan penyiksaan adalah tim tersendiri, yaitu Satgas Antibom. Satgas ini tidak tunduk di bawah Kepala Densus 88, karena komandan Satgas Anti bom ini jenderal bintang tiga, sementara Kadensus bintang satu” jelas Munarman.
Lebih lanjut, Direktur An-Nashr Institute ini menjelaskan kalau jenderal Kristen ini juga ikut menyaksikan upaya penyiksaan terhadap kliennya, Muhammad Jibril bahkan ia juga hadir dalam penangkapan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir di Polres Banjar.
...jenderal bintang tiga ini hadir di saat ustadz abu ditangkap di Polres Banjar. Ada apa?
“Komandan Satgas ini hadir menyaksikan penyiksaan Jibril. Begitu juga ketika Ustadz Abu ditangkap, jenderal bintang tiga ini hadir di saat ustadz abu ditangkap di Polres Banjar. Sehari-hari ia menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN),” tambahnya.
Muhammad Jibril dan Abu Bakar Baasyir  jelas-jelas bukan tahanan narkoba lalu apa pentingnya Gories Mere hadir, apakah dia memiliki misi tersembunyi?  [taz/widiarto]
 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha