Selasa, 06 Juli 2010

Polemik Seputar Keutamaan Bulan Rajab...!!

oleh : Faishal bin Aly Alba'daany
Jauhnya sebagian umat Islam dari ajaran agamanya mengakibatkan mereka tak mampu membedakan antara ajaran agama atau bukan. Sesuatu yang merupakan ajaran agama terkadang dipandang bukan ajaran agama. Sebaliknya, sesuatu yang bukan ajaran agama justru dipandang sebagai ajaran agama.

Di sinilah peran ilmu syar'i sangat penting dan menentukan, sehingga seseorang tak salah dalam mengklasifikasikan suatu persoalan, ushuliyah kah (pokok/prinsip) atau tergolong masalah furu'iyah (cabang) yang di dalamnya terbuka pintu ijtihad dan perbedaan pendapat.

Di sisi lain, ada beberapa persoalan yang secara jelas termasuk yang diada-adakan dalam agama ini yang seharusnya ditinggalkan karena tidak berdasarkan dalil yang jelas dan tegas, tetapi diamalkan oleh sebagian besar umat Islam.

Untuk mengetahui dan menimbang dengan adil permasalahan ini, maka marilah kita menyimak artikel-artikel di bawah ini dengan harapan semoga bermanfa'at.

Apakah Bulan Rajab Memiliki Keutamaan
Atas Bulan-Bulan Lainnya?
 

Jawabnya, mari kita simak apa yang dituturkan oleh Ibn Hajar, “Tidak terdapat hadits shahih yang layak untuk dijadikan hujjah mengenai keutamaan bulan Rajab, berpuasa padanya, berpuasa dengan sesuatu tertentu (hari-hari tertentu) darinya ataupun melakukan shalat malam secara khusus padanya. Sudah ada orang yang terlebih dahulu memastikan akan hal ini dari padaku, yaitu Imam Abu Isma’il al-Harawy, al-Hâfizh. Kami meriwayatkan darinya dengan sanad yang shahih, demikian juga riwayat dari ulama selainnya.” (Lihat kitab Tabyin al-‘Ajab Fî Mâ Warada Fî Fadlli Rajab karya Ibn Hajar, h.6; as-Sunan wal al-Mubtada’ât karya asy-Syuqairy, h.125)

Beliau juga berkata, “Sedangkan mengenai hadits-hadits yang berbicara tentang keutamaan bulan Rajab, keutamaan berpuasa padanya atau berpuasa dengan sesuatu darinya secara jelas, maka dapat dikategorikan kepada dua jenis; hadits-hadits yang lemah (Dla’îf) dan hadits-hadits palsu (Mawdlû’). Kami memaparkan hadits-hadits yang lemah tersebut dan kami isyarakan juga kepada hadits-hadits yang palsunya…”(Lihat Tabyîn, Ibid., h.8). Lalu beliau memaparkan satu per-satu hadits-hadits tersebut)

Seputar Shalat Raghâ`ib

Pertama, sifatnya (spesifikasinya).
Mengenai sifat/spesifikasinya terdapat hadits yang palsu (Maudlû’) dari Anas, dari Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam., bahwa beliau bersabda,
“Tidaklah seseoang yang berpuasa pada hari Kamis (Kamis pertama dalam bulan Rajab), kemudian dia melakukan shalat antara ‘Isya dan tengah malam, yakni pada malam Jum’at sebanyak 12 raka’at, dengan membaca pada setiap raka’atnya surat al-Fatihah satu kali dan surat ‘Innâ Anzalnâhu..(al-Qadr)’ sebanyak tiga kali, dan ‘Qul huwallâhu Ahad’ sebanyak 12 kali, antara setiap dua rak’at dipisahkan oleh satu salam, setelah menyelesaikan shalatnya, dia membaca shalawat kepadaku sebanyak 70 kali, mengucapkan ‘Subbûhun Quddûsun Rabbul Malâ`ikati War Rûh’ di dalam sujudnya sebanyak 70 kali, kemudian mengangkat kepalanya (I’tidal) seraya mengucapkan ‘Rabbighfir warham wa tajâwaz ‘amma ta’lam, innaka antal ‘azîzul a’zham’ sebanyak 70 kali, lalu mengucapkan bacaan yang sama seperti pada sujud pertama, kemudian memintakan hajatnya kepada Allah ; maka sesungguhnya ia pasti akan dikabulkan.” …Rasulullah SAW., bersabda, “Demi Yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak ada seorang hamba laki dan wanita pun yang melakukan shalat ini kecuali akan diampuni Allah seluruh dosanya sekalipun sebanyak buih di lautan, sebanyak bilangan pasir, seberat gunung-gemunung dan sebanyak daun-daun pepohonan. Sebanyak 700 orang dari anggota keluarganya akan diberi syafa’at pada hari Kiamat sekalipun mereka itu ornag-orang yang dipastikan masuk neraka.” (Lihat, Ihyâ` ‘Ulûm ad-Dîn karya al-Ghazaly, Jld.I, h.202; Tabyîn, Ibid.,h.22-24)

Ke-dua, Ucapan Para Ulama Mengenainya.
  • Imam an-Nawawy
    “Ia (shalat Raghâ`ib) adalah perbuatan bid’ah yang buruk lagi munkar (yang harus diingkari dengan sangat), mengandung beberapa kemungkaran. Karena itu, wajib ‘aib untuk ditinggakan dan tidak melakukannya serta mengingkari pelakunya.”(Lihat, Fâtâwa al-Imâm an-Nawawy, h.57)
  • Ibn Taimiyyah
    “Adapun shalat Raghâ`ib tersebut tidak ada asalnya sama sekali bahkan ia perbuatna bid’ah, tidak dianjurkan baik melakukannya secara berjama’ah ataupun sendiri-sendiri. Di dalam Shahih Muslim terdapat hadits yang shahih bahwasanya Nabi SAW., melarang untuk mengkhususkan malam Jum’at dengan shalat malam, atau hari Jum’at dengan berpuasa. Sedangkan atsar (hadits) yang menyebutkan hal itu adalah bohong dan palsu menurut kesepakatan para ulama dan tidak seorang ulama Salaf dan para imam pun yang menyebutkan ada asalnya .”(Lihat,Fatâwa Ibn Taimiyyah, Jld.XXIII, h.132, 134, 135)
Dalam hal ini, ath-Thurthûsyiy telah menjelaskan perihal bagaimana mula terjadinya,“Abu Muhammad al-Maqdisy memberitahukan kepadaku seraya berkata, ‘Kami di Baitul Maqdis (Palestina), tidak mengenal sama sekali apa itu shalat Raghâ`ib yang dikerjakan pada bulan Rajab dan Sya’ban. Awal mula terjadinya di tempat kami, yaitu pada tahun 448 H. Ketika itu, seorang laki-laki yang berasal dari Nables (Tripoli Lebanon) datang ke Baitul Maqdis, ia dikenal dengan nama Ibn Abi al-Hamrâ` yang suaranya amat bagus. Pada malam Nisfu Sya’ban (pertengahan bulan, tgl 15) dia melakukan shalat malam di Masjid Aqsha….[hingga ke perkataannya: ) “Adapun mengenai shalat Rajab, tidak pernah terjadi pada kami di Baitul Maqdis kecuali setelah tahun 480 H. Kami tidak pernah melihat ataupun mendengar tentangnya sebelum itu.”(Lihat, al-Hawâdits Wa al-Bida’, h.103)

Dan di antara para ulama yang dengan tegas menyatakan kepalsuan hadits mengenai shalat Raghâ`ib tersebut adalah: Ibn al-Jawziy di dalam kitabnya, al-Maudlû’ât, Al-Hâfizh Abu al-Khaththâb dan Abu Syâmmah (lihat, al-Bâ’its ‘Ala Inkâr al-Bida’ Wa al-Hawâdits, h.61-67)

Sedangkan para ulama yang menyatakan secara tegas kebid’ahan perbuatan tersebut adalah: Ibn al-Hâjj (lihat, al-Madkhal, Jld.I, h.211), Ibn Rajab, Abu Ismâ’îl al-Anshâry, Abu Bakar as-Sam’âny, dan Abu al-Fadll bin Nâshir (lihat, Lathâ`if al-Ma’ârif, tahqiq al-Ustadz Yâsîn as-Sawwâs, h.228) Dan lain-lain (lihat, Muqaddimah Musâjalah al-‘Izz bin ‘Abd as-Salam Wa Ibn ash-Shalâh, h.87) 

 

Sebuah Pengakuan Memalukan

Abu Syâmmah berkata, “Betapa banyak imam masjid yang berkata kepadaku, ‘Sesungguhnya shalat itu tidak dikerjakan kecuali untuk menjaga hati (perasaan) orang-orang awam terhadapnya dan agar tetap berada di masjid karena takut dicopot.!’ Dalam hal ini, mereka telah melakukan shalat tanpa niat yang shahih (benar) dan pelecehan terhadap kondisi berdiri tegak di hadapan Allah Ta’ala. Andaikata hanya dengan alasan ini saja perbuatan ini dianggap sebagai bid’ah, maka tentulah sudah cukup. Jadi, setiap orang yang meyakini disyari’atkannya shalat ini atau menilainya baik, maka faktor utamanya adalah alasan tersebut; tergiur dengan orang awam terhadap apa yang mereka yakini dan berdusta terhadap syari’at karenanya. Andaikata mereka itu diberi pengarahan dan diperkenalkan dengan hal ini setahun demi setahun, tentulah mereka sudah tidak melakukan itu lagi dan membatalkanya akan tetapi karena takut lenyapnya kekuasaan para pencinta bid’ah dan orang-orang yang menghidupkannya. Wallah al-Muwaffiq. Dulu para pemimpin Ahli Kitab tidak mau masuk Islam gara-gara takut kepemimpinan spritual mereka hilang. Karena itu, turunlah terhadap mereka ayat [surat al-Baqarah, ayat 79].” (lihat, al-Bâ’its ‘Ala Inkâr al-Bida’ Wa al-Hawâdits, h.105) 

 



Polemik Seputar Keutamaan Bulan Rajab...!! :: Info Pendaftaran MAIS Tahun 2009/2010 ::
analisa :
Ada Apa Dengan Bulan Rajab......???
oleh : Faishal bin Aly Alba'daany

Hal-Hal Lain Yang Berkenaan Dengan Bulan Rajab
Dan banyak lagi hal-hal yang terkait dengan bulan Rajab namun tidak ada landasannya yang kuat, seperti:
  • Peringatan Isra` Mi’raj.
    Kita sepakat bahwa peristiwa ini benar terjadi terhadap Rasulullah namun tidak terdapat dalil-dalil yang akurat kapan tepatnya perisitwa ini terjadi. Karena itu, Ibn Hajar di dalam kitab Fath al-Bâry sampai menyebutkan sepuluh-an pendapat.

    Mengenai bahwa ia terjadi tanggal 27 Rajab, di sini akan kami sebutkan beberapa perkataan ulama:
    • Ibn Hajar mengenai Ibn Duhayyah, “Sebagian para pengarang cerita menyebutkan bahwa isra` terjadi pada bulan Rajab. Dia berkata, ‘hal itu bohong belaka.’ “ (lihat, Tabyîn, Op.cit)
    • Ibn Rajab berkata, “Diriwayatkan dengan sanad yang tidak shahih, dari al-Qâsim bin Muhammad bahwa Nabi SAW melakukan isra` pada tanggal 27 Rajab namun hal itu diingkari oleh Ibrahim al-Harby dan ulama selainnya.” (Lihat, Zâd al-Ma’âd, karya Ibn al-Qayyim, Jld.I, h.275; Fath al-Bâry, karya Ibn Hajar, jld.VII, h.242-243, perbedaan yang terjadi adalah seputar mi’raj (naik ke langit) lalu beliau menjelaskan bahwa ia terjadi pada bulan Rajab, ada yang menyebutkan, pada bulan Rabi’ul Akhir, bulan Ramadlan atau bulan syawwal dan yang benar adalah sebagaimana yang dinyatakan oleh Ibn Taimiyyah berikut.
    • Ibn Taimiyyah berkata, “Tidak ada dalil yang dikenal baik mengenai bulannya, pertengahannya ataupun apa hakikatnya bahkan riwayat-riwayat mengenai hal itu terputus dan berbeda-beda, tidak ada satupun yang dapat dipastikan.” (Lihat, Lathâ`if al-Ma’ârif karya Ibn Rajab, h.233)

      Jadi, kalaupun penentuan mengenai terjadinya malam isra` mi’raj itu valid, pastilah tidak akan disyari’atkan juga kepada siapapun untuk mengkhususkannya dengan sesuatu karena tidak ada hadits yang shahih dari Nabi ataupun salah seorang shahabat atau tabi’in bahwa mereka menjadikan kekhususan tersendiri bagi malam Isra` dari yang lainnya apalagi sampai mengadakan perayaan untuk memperingatinya, di samping bid’ah-bid’ah dan perbuatan-perbuatan munkar lainnya yang dilakukan pada perayaan itu.”

  • Menyembelih dan semisalnya.
    Secara umum, menyembelih karena Allah pada bulan Rajab tidaklah dilarang seperti pada bulan-bulan lainnya, namun Ahli Jahiliyyah selalu menyembelih sembelihan pada bulan Rajab ini, yang disebut dengan ‘Atîrah. Mengenainya terdapat perbedaan para ulama, namun pendapat yang rajih (kuat) adalah bahwa pada mulanya ia dibenarkan tetapi kemudian dinasakh (dihapus). (Lihat, Lathâ`if, Op.cit., h.227; al-I’tibâr Fî an-Nâsikh Wa al-Mansûkh Min al-آtsâr karya al-Hâzimy, h.388-390)

    Al-Hasan al-Bashry berkata, “Di dalam Islam tidak ada lagi ‘Atîrah sebab ia hanya ada pada masa Jahiliyyah di man salah seorang mereka (orang-orang Jahiliyyah) berpuasa dan melakukan ritual ‘Atîrah (menyembelih pada bulan Rajab). (Lihat, Lathâ`if, ibid.,)

    Ibn Rajab berkata, “Sama hukumnya dengan menyembelih pada bulan Rajab (‘Atîrah), menjadikannya (bulan Rajab) sebagai hari besar (perayaan) seperti makan manisan dsb. (Lihat, Lathâ`if, ibid.,)
  • Mengkhususkan I’tikaf Dan Puasa.
    Ibn Rajab berkata, “Tidak ada sesuatupun (hadits ataupun atsar) yang shahih dari Nabi SAW., maupun dari para shahabatnya terkait dengan keutamaan berpuasa pada bulan Rajab secara khusus.” ((Lihat, Lathâ`if, ibid.,h.228)

    Ibn Taimiyyah juga menyebutkan bahwa semua yang terkait dengan puasa pada bulan Rajab secara khusus adalah Dla’îf (lemah) bahkan Mawdlû’ (palsu). Beliau juga menyebutkan bahwa di dalam kitab Sunan Ibn Mâjah terdapat hadits yang menyatakan pelarangan puasa pada bulan Rajab sekalipun sanadnya perlu ditinjau kembali, namun –kata beliau- terdapat Atsar yang shahih dari Umar bin al-Khaththab bahwa dia memukuli tangan orang-orang agar meletakkan makanan pada bulan Rajab (maksudnya, agar makan) seraya berkata, “Jangan samakan ia dengan bulan Ramadlan. ”Sementara mengkhususkan tiga bulan; Rajab, Sya’ban dan Ramadlan untuk melakukan I’tikaf, tidak terdapat juga perintah atas hal itu. Yang semestinya, bahwa siapa saja yang melakukan puasa yang disyari’atkan dan dalam keadaan puasa itu dia ingin beri’tikaf, maka tidak disangkal lagi kebolehannya. (Lihat, Majmû’ al-Fatawa, Op.cit.,Jld.XXV, h.290-292)

    Perlu diketahui, bahwa tidak dibolehkannya berpuasa secara khusus pada bulan Ramadlan, bukan berarti tidak boleh berpuasa sunnah padanya seperti dalil-dalil umum yang menganjurkan berpuasa senin-kamis, hari Bîdl (tiga hari dalam setiap bulan hijriah; tgl 13,14,15) dan sehari puasa sehari berbuka.

    Menurut ath-Thurthûsyiy, hal itu dinilai makruh hukumnya karena salah satu dari tiga aspek:
    • Bila kaum Muslimin mengkhususkannya pada setiap tahun di mana orang-orang awam dan orang yang tidak mengerti tentang syari’at bahwa ia hukumnya wajib sebagaimana puasa Ramadlan karena kelihatan sekali puasa tersebut (bulan Rajab) dilakukan orang.
    • Meyakini bahwa melakukan puasa Rajab secara khusus itu merupakan sunnah yang valid dari Rasulullah seperti halnya sunnah-sunnah Rawatib.
    • Meyakini bahwa melakukan puasa pada bulan Rajab tersebut memiliki pahala khusus yang melebihi pahala pada bulan lainnya, bahwa ia sama kedudukannya dengan puasa ‘Asyura` dan seperti keutamaan shalat akhir malam atas pangkal malamnya. Jadi, disini dalam rangka keutamaan (Fadlâ`il) bukan sunnah atau fardlu. Ath-Thurthûsyiy mengomentari, “Andaikata memang demikian, tentu Nabi SAW., telah menjelaskanhya ataupun melakukannya sekalipun hanya sekali seumur hidup. Manakala beliau tidak melakukan hal itu, maka tidak benar (batil) bahwa ia memiliki keutamaan yang khusus. (Lihat, al-Bida’ wa al-Hawâdits, h.110-111; Tabyîn, Op.cit., h.37-38)

  • Melakukan Umrah.
    Ada sebagian orang yang secara khusus pada bulan Rajab sangat antusias melakukan umrah karena menganggapnya memiliki keutamaan tersendiri. Ini tidak ada landasannya sama sekali. I mam al-Bukhary meriwayatkan dari Ibn ‘Umar yang berkata, “Sesungguhnya Rasulullah melakukan empat kali umrah salah satunya di bulan Rajab. ‘Aisyah berkata, ‘Semoga Allah merahmati Abu ‘Abdirrahman (Ibn ‘Umar), tidaklah beliau melakukan umrah melainkan dia selalu menyaksikannya padahal beliau tidak pernah melakukan umrah pada bulan Rajab.’” (Lihat, Shahih al-Bukhary, hadtis no.1776)

    Ibn al-‘Aththâr mengatakan bahwa ada kebiasaan penduduk Mekkah melakukan banyak umrah pada bulan Rajab padahal tidak ada landasannya. (Lihat, al-Musâjalah, Op.cit.,h.56; Fatâwa asy-Syaikh Muhammad bin Ibrahimi, Jld.VI, h.131)

    Syaikh Ibn Bâz juga menyatakan bahwa sebaik-baik waktu untuk melakukan umrah adalah pada bulan Ramadlan berdasarkan sabda Rasulullah, “Umrah pada bulan Ramadlan menyamai pahala haji.” Setelah itu, pada bulan Dzulqa’dah karena semua umrahnya terjadi pada bulan ini, sebagaimana hal ini merupakan pesan dari firman Allah agar kita meneladani Rasulullah. [Q.s.,al-Ahzâb:21]. (Lihat, Fatâwa Islâmiyyah, editor Ust.Muhammad al-Musnid, Jld.II, h.303-304)
  • Mengeluarkan Zakat.
    Ada sebagian negara yang biasanya mengeluarkan zakat pada bulan Rajab.

    Ibn Rajab menyatakan bahwa hal ini tidak ada landasannya di dalam as-Sunnah maupun dari pada ulama Salaf. Beliau menegaskan bahwa manakala sudah mencapai nishab dan sudah mencapi haul (putaran setahun penuh) maka wajib zakat. (Lihat, Lathâ`if, Op.cit.,h.231-232)

    Kritik Terhadap Sebagian Da’I
    Ada sebagian da’i yang masih melakukan berbagai macam ritual pada bulan-bulan tertentu, termasuk bulan Rajab padahal mereka yakin sekali hal itu tidak disyari’atkan alias bid’ah namun mereka melakukannya karena alasan khawatir orang-orang hanya sibuk saja tanpa melakukan ibadah apapun bila mereka meninggalkan bid’ah-bid’ah yang biasa mereka lakukan itu.

    Di samping bid’ah merupakan dosa yang amat besar setelah kesyirikan, orientasi di dalam berdakwah dan cara merubah yang seperti ini sangatlah berbahaya dan bertentangan dengan petunjuk Rasulullah SAW. Sewajibnya, orang-orang diajak untuk melakukan murni sunnah yang tidak akan lurus dien ini tanpanya.

    Sufyan ats-Tsawry berkata, “Para ulama fiqih sering berkata, ‘tidaklah suatu ucapan mantap (lurus) kecuali diimplementasikan melalui perbuatan dan tidaklah ucapan dan perbuatan itu akan lurus kecuali melalui niat dan tidaklah akan lurus perkataan, perbuatan dan niat itu kecuali dengan melakukannya sesuai dengan sunnah.” (Lihat, al-Ibânah al-Kubra, karya Ibn Baththah, Jld.I, h.333)

    Sepatutnya mereka (sebagian da’i) belajar as-Sunnah, mengajarkannya dan mengajak diri mereka dan orang-orang sekitar mereka untuk memperaktikkannya sebab Nabi SAW., bersabda, “Barangsiapa yang melakukan suatu amalan (dalam agama) yang tidak pernah kami lakukan, maka ia tertolak.”

    Alangkah indahnya ucapan Abu al-'Aliyah saat berkata kepada sebagian sahabatnya, “Pelajarilah Islam; bila sudah kami pelajari, maka janganlah kamu benci terhadapnya. Hendaklah kalian berpegang teguh kepada jalan yang lurus (ash-Shirath al-Mustaqim), sebab ia adalah Islam itu sendiri dan janganlah kami melenceng dari jalan yang lurus itu ke kanan atau ke kiri. Hendaklah kalian berpegang teguh kepada sunnah Nabi kalian dan hati-hatilah terhadap hawa nafsu-hawa nafsu ini yang melemparkan permusuhan dan kebencian di antara para pemiliknya…” (Lihat, Ibid.,h.338)

    Sebelumnya, Hudzaifah pernah berkata, “Wahai para Qâri` (penghafal al-Qur’an), luruslah (mantaplah) sebab kalian sudah sekian jauh didahului dan jika kalian mengambil arah kanan atau kiri, maka pastilah kalian akan tersesat dengan sangat jauh sekali.” (Lihat, al-Bida’ Wa an-Nahyu ‘Anha karya Ibn Wadldlâh, h.10-11) 

    Khatimah
    Para da’i dan umat saat ini dituntut untuk semata mengikuti Nabi SAW., dalam hal apapun sama persis seratus persen dengan tuntutan agar mereka semata berbuat ikhlash karena Allah Ta’ala bila mereka ingin diri mereka selamat dan agama mereka mendapatkan pertolongan dan berjaya. (Baca firman Allah, Q.s.,al-Kahfi:110; al-Hajj:40)

    Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita semua ke jalan kebaikan sebab Dia-lah Penunjuk jalan kebaikan. (Abu Hafshoh)

    (Diambil dari artikel berjudul, Fadlâ`il Syahr Rajab Fî al-Mîzân, karya Faishal bin ‘Aly al-Ba’dâny, dengan sedikit perubahan redaksi baik pengurangan atau penambahan)
    (sumner: www.alsofwah.or.id)

Gaza akan Wisuda 12 Ribu Penghafal Al-Qur’an

media dakwah
GAZA (addakwah.com) --Hampir 12 ribu penghafal alquran di Jalur Gaza, setelah mereka menyelesaikan tahap akhir pemantapan selama 60 hari berturut-turut. Mereka tersebar pada ratusan pusat penghafal tahfidz Al-Qur’an di Gaza. Termasuk kamp-kamp pengungsian yang dijadikan halaqah-halaqah hifdzil Qur’an.

Mereka menamakan halaqah-halaqah tersebut “Generasi Qur’ani Untuk Al-Aqsha” yang berada dibawah pembiayaan pemerintah Palestina pimpinan Ismael Haneya dan langsung dibawah pengawasan departemen waqaf dan urusan agama Palestina.

Halaqah-halaqah ini mendapat sambutan luar biasa dari warga. Mereka berlomba-lomba mendaftarkan anak-anaknya pada halaqah tersebut, hingga banyak diantara para perserta yang ditolak, karena tempatnya sudah tak menampung lagi.

Sukses Besar
Sementara itu, Dr. Thalib Abu Syaer, menteri waqaf dan urusan agama Palestina mengatakan, kami sedang berupaya mewisuda sejumlah penghafal Alqur’an, setelah sebelumnya sukses selama beberapa tahun terakhir dan tentu kami merasa bangga.

Dalam wawancaranya dengan pusat infopalestina, menteri waqaf mengatakan, jauh-jauh hari kami sudah merencanakan dan menyusun perangkat-perangkat yang diperlukan dalam program kamp qur’ani. Ia berharap programnya ini bisa sukses.

Ia menyebutkan, ada sekitar 870 penghafal Alqur’an yang tersebar di 272 pusat tahfidz Alqur’an di Jalur Gaza (Rafah, Khanyunis, Gaza Tengah, Gaza, Gaza Utara).

Ia mengisyaratkan, pihaknya sedang mempersiapkan perhelatan akbar dan spektakuler untuk memberkan penghargaan pada para penghafal Al-Qur’an. Ia mengungkapkan, bangga atas prestasi para penghafal tersebut. Ini adalah kebiasaan yang baik yang digalakan pemerintah Palestina melalui menteru waqaf dan urusan agama secara khusus.

Peningkatan kemampuan dalam membaca dan menghafal
Di sisi lain, Dr. Abdullah Abu Jarbu deputi departemen waqaf mengatakan, proyek hifdzil Alqur’an yang dilakukan departemen waqaf ini bertujuan secara langsung mencetak para penghafal Alqur’an, disamping meningkatkan bacaan dan mereka, melalui penghafalan Alqur’an.

Dr. Abu Jarbu’ menjelaskan, ada sejumlah mahasiswa yang mempunyai predikat al-hafidz. Pihaknya sangat memperhatikan masalah ini dengan memunculkan bakat dan kemampuan mereka dalam menghafal Alqur’an. Mereka dipersiapkan untuk mengikuti kamp musabaqah tilawatil alqur’an regional dan internasional yang dapat mengangkat derajat Palestina di dunia internasional.

Proyek Besar
Di pihak lain, Diyab Radhi, seorang warga Palestina di Gaza sangat menghargai langkah yang dilakukan departemen waqaf dan urusan agama. Ia mengucapkan terima kasih pada pemerintah dalam hal ini, yang telah mengadakan program kamp hifdzil Alqur’an.

Ia menambahkan, kami telah menunggu dengan shabar musim panas tiba untuk memulai proyek besar ini dan agar kita bisa membentuk anak-anak kita dan selanjutnya kita membantu mereka untuk menghafal alqur’an dalam waktu tertentu. (rpblk)

Tentara Serdadu Israel Menari Waktu Azan

media dakwah
addakwah.com ---Sekitar Enam tentara Zionis Israel yang berpatroli di Hebron terekam kamera sedang menari ketika azan berkumandang di palestina, Hebron adalah kota kuno di Tepi Barat, yang merupakan tempat suci bagi Yahudi, Muslim dan Kristen.
Sekitar 600 pemukim Israel tinggal di kota tersebut di antaranya 160.000 warga Palestina.
Dalam video rekaman tersebut Tentara zionis Israel menari dengan lagu Tick Tock yang dinyanyikan oleh penyanyi elektro-pop Amerika Serikat, Kesha. video yang diupload di situs YouTube, terdengar pula suara azan berkumandang.
Meski akhirnya dicabut di YouTube, stasiun televisi di Israel sudah mengambilnya dan memperlihatkannya berulang kali pada Senin (5/7).

para pengunjung YouTube yang merilis video tersebut mengidentifikasi dirinya sebagai the dancers. Video tersebut memperlihatkan enam tentara Israel berpatroli saat azan berkumandang. Lalu terdengar musik Tick Tock sehingga mereka menari seperti tarian Macarena.

Militer Israel mengaku terkejut dengan video tersebut. Para panglima tentara yang ada dalam video pun telah diberitahukan masalah itu.(tmp/sbl)
(sumber: sabili.co.id)

Ribuan Muslim Diperkirakan Banjiri Konferensi Islam Miami

MIAMI (addakwah.com) ----Lebih dari ribuan orang diharapkan di Florida Selatan selama akhir pekan untuk pertemuan nasional umat Muslim.

Kongres Muslim, organisasi yang berbasis di Houston, akan mengadakan pertemuan tahunannya tentang Islam, kehidupan keluarga dan keterlibatan sipil hari Sabtu dan Minggu mendatang di Hotel Hyatt Regency di pusat kota Miami.

Acara itu akan meliputi presentasi dari banyak ulama di seluruh Amerika Serikat. Penyelenggara mengharapkan sekitar 1.500 Muslim akan pergi ke Florida Selatan untuk pidato dan diskusi panel tentang topik mulai dari "berhadapan dengan rekan Muslim" dan "menghidupkan Qur'an di dunia barat" hingga "hak sipil dan advokasi" dan "berhadapan dengan konflik pernikahan."

"Ini adalah tempat bagi seluruh Muslim untuk berkumpul, berdiskusi dan mendengarkan," ujar penyelenggara Mohammad Ali Baig, yang merupakan imam di Madinatul Ilm Islamic Center dan Islamic Center of Orlando.

"Sebagai Muslim, kita perlu berada dalam satu wadah sehingga kita bisa melibatkan diri kita dalam proses di sini. Jika kita sebagai Muslim dapat bekerja bersama, kita dapat secara efektif terlibat di dunia," ujar Baig.

Ini adalah konferensi tahunan keenam organisasi tersebut dan tahun pertamanya di Florida Selatan. Tahun lalu, sekitar 1.800 Muslim menghadiri pertemuan ini di Dearborn, Mich. Anggota dari sejumlah kecil Masjid di Florida Selatan akan berpartisipasi, termasuk mereka yang berasal dari Asosiasi Islam di Hialeah Garden.

Ada dua cabang utama dalam Islam, Muslim Suni sebagai mayoritasnya dan Muslim Syiah minoritas. Cabang itu berkembang setelah kematian Nabi Muhammad SAW di abad ke-7, ketika pengikut beliau berselisih tentang siapa yang akan memimpin Islam.

Baig mengatakan bahwa acara konferensi Kongres Muslim ini terbuka bagi seluruh umat Muslim.

"Kami mengundang semua Muslim karena persoalan yang kita hadapi mirip, misalnya bagaimana menjaga identitas Muslim kita dan bagaimana membesarkan generasi muda kita," ujarnya.

Sementara itu Chicago juga menjadi tempat pertemuan tahunan konferensi Muslim yang lain. Konferensi tahunan ISNA, Islamic Society of North America, yang merupakan organisasi Muslim terbesar di negara itu mengadakan pertemuan di Chicago, tepatnya di Rosemont sejak tanggal 1 hingga 5 Juli. Pertemuan tersebut diperkirakan dihadiri oleh sekitar 30.000 Muslim dari seluruh kontinen.

Acara tersebut berjudul "Memelihara Masyarakat yang Iba: Menghubungkan Agama dan Pelayanan". Acara tersebut mendorong yang hadir untuk menjawab panggilan Al-Qur'an untuk "membantu satu sama lain dalam kebaikan dan ketakwaan; dan jangan saling membantu dalam dosa dan kejahatan."

Penyelenggara mengatakan tujuannya adalah mengeksplorasi peran Muslim Amerika dalam komunitas mereka dan untuk membantu generasi muda menghindari marjinalisasi dan ekstrimisme radikal.

Mufti Agung Mesir Ali Gomaa juga menghadiri Konferensi Uni Islam ke-47 tersebut. Selain itu yang berpartisipasi dalam acara tersebut meliputi politikus terkemuka, akademisi, sarjana dan publik figur yang berpengaruh. (raz/iqna/ct/alm/dh) (sumber: www.suaramedia.com)

Ulama Qatar Desak Turis Muslim Jauhi Negara-Negara Anti-Islam

media dakwah
QATAR (addakwah.com)  ---Seorang cendekiawan Qatar memperingatkan para turis agar tidak bepergian ke negara-negara non-Muslim yang bersikap memusuhi Islam, mengatakan bahwa mempertimbangkan destinasi Muslim akan menjadi opsi yang lebih baik.

Dalam khotbah Jumatnya, Sheikh Mohamed bin Hassan al Mreikhi mengatakan bahwa kaum Muslim yang merencanakan liburan musim panas tidak boleh pergi ke negara-negara yang "terkenal akan sikap memusuhi mereka terhadap beberapa tradisi Islam."

"Kita sudah melihat contoh kasus di mana wanita Muslim dibunuh di negara-negara non-Muslim karena mengenakan cadar, sementara beberapa negara lainnya menahan pengunjung Muslim sebagai bagian dari perang mereka melawan teror. Beberapa orang meninggalkan keluarganya untuk bepergian sendirian ke negara-negara di mana mereka bisa menjadi subyek pelecehan dan dipermalukan," ujar Sheikh al Mreikhi di hadapan jamaah Masjid Omar bin Al Khattab di kota selatan Khalifa.

Sheikh al-Mreikhi mengkritik para orangtua yang mengijinkan anak laki-laki mereka bepergian sendiri pada libur musim panas, mengatakan bahwa mereka akan menjadi lebih rapuh terhadap apa yang disebutnya sebagai bahaya bepergian, termasuk penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau seks bebas.

"Bepergian bisa bermanfaat jika orang yang melakukan itu sedang mencari pengobatan, pendidikan, atau pengetahuan tentang sejarah, tapi itu bisa berbahaya jika dilakukan tanpa pengawasan," tambahnya.

Sang cendekiawan mendesak siapapun yang berencana menghabiskan libur musim panas di luar negeri untuk pergi ke destinasi Muslim, sebuah pilihan yang menurutnya akan lebih aman bagi pelancong Muslim dan bermanfaat bagi negara tuan rumah.

Sebelumnya, cendekiawan Islam Sheikh Yousuf al Qaradawi mendesak kaum Muslim di seluruh dunia menunjukkan dukungan bagi Turki untuk sikap beraninya melawan blokade Israel atas Gaza, dengan mengunjunginya sebagai tujuan wisata dan membeli barang-barang buatan Turki.

Sheikh Qaradawi, yang merupakan ketua Persatuan Cendekiawan Muslim, melontarkan seruan itu di tengah laporan bahwa sejumlah perusahaan wisata di Israel membatalkan rencana perjalanan ke Turki akibat menegangnya hubungan antara kedua negara atas serangan rezim zionis terhadap flotilla bantuan yang menuju Gaza bulan lalu.

Qaradawi merupakan salah satu dari para akademik, para intelektual dan cendikiawan Muslim terkemuka dari seluruh dunia telah menunjukkan rasa terima kasihnya kepada Turki karena memberangkatkan warga negaranya untuk menentang blokade Israel terhadap Jalur Gaza.

Majelis umum ketiga dari Persatuan Cendikiawan Muslim Internasional (Internasional Union of Muslim Scholar – IUMS) diluncurkan di Pusat Kongres Cevahir Agung (Grand Cevahir Congress Center) di Istanbul.

Dituanrumahi oleh Persatuan Organisasi Non Pemerintah Dunia Islam (Union of NGOs of the Islamic World – UNIW), para cendikiawan berterima kasih kepada masyarakat Turki dan pemerintahan Turki karena pendirian mereka atas blokade Gaza dan acara-acara setelah serangan Israel baru-baru ini atas Freedom Flotilla, pada malam pertama majelis tersebut. (rin/gt) www.suaramedia.com

Pembangunan Masjid Terbesar Ketiga Di Dunia Dimulai Di Aljazair

media dakwah
ALJIERS (addakwah.com) ----Pembangunan Masjid besar Aljazair akan dimulai dalam waktu dekat, Departemen Agama dan Wakaf mengumumkan.
Manurut kantor berita Kuwait, Al Watan, Abdullah Ghulamullah mengatakan bahwa semua penilaian awal dan prosedur perencanaan telah selesai dan pembangunan akan segera dimulai.
Dia mengatakan bahwa Masjid akan mengakomodasi hingga 120,000 jamaah. Diperkirakan bahwa membangun Masjid itu akan membutuhkan biaya milyaran dolar. Investasi awal direncanakan sekitar 2.2 milyar dolar tapi menurut beberapa pihak biaya proyek itu mungkin akan melampaui 9 milyar dolar.
Masjid besar Aljazair diharapkan akan menjadi Masjid terbesar ketiga di dunia. Masjid ini akan berlokasi di Teluk Aljazair. Dengan tinggi 300 meter, menaranya akan menjadi yang terbesar di dunia. Masjid itu akan meliputi beberapa struktur kebudayaan dan agama, sebuah ruang konferensi, rumah Al Qur’an, pusat ilmu kebudayaan, tiga perpustakaan dan pusat media, sebuah ampiteater, sebuah laboratorium, hotel berkamar 300, pusat perbelanjaan, restoran, ruang terbuka hijau, dan taman rekreasi.
Departemen Agama dan Wakaf Aljazair pada tahun 2007 memutuskan bahwa perusahaan konstruksi dan teknik Dessau-Soprin yang berbasis di Quebec, Kanada, akan mengawasi pembangunan Masjid besar Aljazair ini, yang akan menjadi Masjid terbesar ketiga di dunia setelah Makkah di Arab Saudi dan Hassan II di Maroko.
Dessau-Soprin akan memasok satu tim ahli teknik dan manajer spesialisasi untuk membantu Badan Nasional dalam pembangunan dan pengelolaan Masjid Aljiers tersebut.
Jean-Pierre Sauriol, Presiden dan CEO Dessau-Soprin, menyatakan bahwa "Mendapatkan kontrak sepenting ini menggambarkan pengetahuan unik pakar-pakar kami dan kemampuan kami untuk berhasil mengelola proyek multidisiplin besar, baik di dalam maupun di luar negeri. Terlebih lagi, kami bangga dengan kepercayaan yang diperlihatkan oleh pemerintah Aljazair dalam memberikan kami proyek yang prestisius ini."
"Dessau-Soprin memprediksi bahwa proyek ini akan menambah setidaknya 100 lapangan kerja termasuk mempekerjakan sumber daya lokal demi kepentingan pemegang saham."
Dessau-Soprin akan menerima 22 juta dolar untuk jasanya. Penyelesaian proyek ini sendiri diharapkan akan memakan waktu 76 bulan.
Aljiers saat ini memiliki tiga Masjid bersejarah: Djamaa el-Djedid, yang pengerjaannya dimulai tahun 1660; Djamaa el-Kebir, yang dibangun pada abad 11; dan Ketchaoua, yang dibangun mulai tahun 1794.
Ketchaoua diubah menjadi sebuah katedral pada masa kekuasaan Perancis (1830-1962) dan kembali ke Islam setelah kemerdekaan. (rin/iqna/mr/mi/alg)(sumber: suaramedia.com)

Miskin di Dunia Tak Mengapa, Miskin di Akhirat Jangan Sampai!

(addakwah.com) ----KITA sering menyaksikan orang kaya, yang saking kayanya, ia merasa tak butuh lagi mendirikan shalat. Mereka bangga dengan harta yang dipunyai sehingga lupa pada Sang Mahapemberi harta. Orang-orang seperti ini mengira bahwa materi yang dimiliki adalah merupakan hasil kerja kerasnya sendiri, tanpa ada campur tangan pihak lain dalam hal ini Allah. Jadilah mereka golongan kufur yang tidak pernah bersyukur atas rezeki yang diperolehnya.

Di lain tempat, kita juga sering menyaksikan orang-orang miskin yang karena kemiskinannya merasa bahwa mereka terlalu sibuk dengan urusan perut sehingga tak butuh shalat. Toh shalat juga tak akan membantu mereka dapat uang atau makanan untuk mengganjal perut, begitu dalihnya. Hidup dihabiskan hanya untuk mencari pengganjal perut dari hari ke hari. Orang miskin tak perlu sok alim, itu semboyan yang sering dikatakan oleh orang-orang ini.

Sobat muslim, mungkin kamu pernah bertemu dengan salah satu tipe di atas. Atau bahkan mungkin kedua-duanya pernah kamu temui dalam kehidupan di sekitarmu. Sangat banyak orang yang kufur nikmat, tak peduli dari golongan miskin atau kaya stratanya. Kufur ya kufur saja tak perlu banyak dalih. Orang yang berada dalam kondisi kaya dan mapan, sering berada pada kondisi mengkhawatirkan ini. Dengan kekayaannya mereka tak lagi merasa butuh pihak lain termasuk Allah. Na’udzubillah.

Namun ada pihak yang jauh lebih mengenaskan yaitu ketika mereka enggan untuk mendekat pada Allah padahal kondisi diri dalam keadaan miskin. Sudahlah miskin, sombong pula. Itulah gambaran tepat bagi orang-orang yang tak mau tunduk dan mendekat pada Sang Mahakaya ketika diri dirundung kemiskinan di dunia. Mereka ini malah menyalahkan takdir karena dilahirkan dalam kondisi miskin. Kasihan sekali, miskin materi, diperparah lagi dengan miskin iman di hati.

…Kita mungkin tak punya uang di dunia, tapi jangan sampai kita tak punya iman. Kita mungkin miskin harta di dunia, tapi jangan sampai kita miskin harta di akhirat…

Miskin atau kaya ada kalanya tidak bisa kita duga. Orang bilang roda selalu berputar, ada kalanya di bawah ada kalanya di atas. Miskin atau kaya tak bermakna apa-apa tanpa kita bisa mengambil hikmah di dalamnya. Tak berguna uang segepok bila ternyata kita kufur nikmat. Makin parah lagi ketika sudah miskin di dunia, tapi menjadi kandidat calon miskin di akhirat. Kok bisa? Karena orang miskin yang tidak bersabar terhadap kemiskinannya bahkan menyalahkan takdir, adalah orang-orang yang akan abadi dalam kemiskinan, dunia akhirat. Itulah kemiskinan yang mengerikan, tiada batas dan tepinya.

Sungguh kasihan bila kondisi ini sampai terjadi. Ketika diri merasa merana dan papa, manusia butuh sandaran. Ketika kita punya banyak keinginan tapi apa daya tak ada uang di tangan, kita butuh bantuan. Ketika begitu banyak keluh-kesah kita tentang kehidupan, kita butuh tempat mengadu. Ke mana lagi kita akan menuju bila bukan pada muara sejati yaitu Allah Rabbul Izzati? Dia-lah pemilik langit dan bumi, Dia juga pemilik kehidupan yang sedang kita jalani. Bila bukan pada-Nya kita kembali dan mengadukan diri, lalu pada siapa lagi?

…Ketika begitu banyak keluh-kesah kita tentang kehidupan, kita butuh tempat mengadu. Ke mana lagi kita akan menuju bila bukan Allah Pemilik langit dan bumi…

Kita mungkin tak punya uang di dunia, tapi jangan sampai kita tak punya iman. Kita mungkin miskin harta di dunia, tapi jangan sampai kita miskin harta di akhirat. Karena di akhirat itulah tujuan perjalanan akhir manusia, untuk ditentukan tempat abadinya, di surga ataukah neraka. Maka sungguh celakalah orang-orang yang tak bisa mengambil hikmah dari kehidupannya, karena sesungguhnya miskin atau kaya bukanlah inti masalah. Yang utama adalah penyikapan kita sebagai manusia, mau memilih menjadi orang kufur atau bersyukur. Wallahu a‘lam. [riafariana/voa-islam.com]

3 Ribu Tabung Gas Bocor di Bali

media dakwah
Denpasar (addakwah.com) ---Petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Denpasar, Bali menemukan tiga ribu tabung gas bocor di Denpasar. Semua tabung gas tersebut berukuran tiga kilogram.

Tabung gas bocor ditemukan petugas saat menggelar sidak ke beberapa agen distribusi, tempat pengisian, serta pemasangan label tabung gas di Denpasar, Selasa (6/7/2010).

Sebelumnya, manajemen PT Pertamina Rayon V, Denpasar telah menyita sebanyak 1.500 tabung gas berukuran tiga kilogram yang bocor pada bulan Juni 2010. Tabung gas ini tidak dikeluarkan oleh Pertamina.

Penemuan tabung gas bocor ini mendapat perhatian serius dari Pemkot Denpasar yang meminta warganya waspada dan hati-hati menggunakan kompor gas.

"Masyarakat diharap bisa mengenali tabung asli dan laik pakai serta tidak bocor," kata Kepala Disperindag Denpasar, Wayan Geria.

Ribuan tabung gas bocor ini ditemukan petugas saat sidak di agen PT Dewata Gasari, JL Gatot Subroto, Denpasar. Agen tersebut mendistribusikan sebanyak 22 ribu tabung-tabung ukuran tiga kilogram ke beberapa kota/kabupaten di Bali, meliputi Denpasar, Karangasem, Gianyar, Bangli, Klungkung.

Tabung gas bocor diketahui setelah diuji coba dengan cara diisi berkekuatan lima kali lipat dari kapasitas kekuatan pengisian di waktu normal.

(gds/mok)

Satpol PP Bersenpi Pedagang Kaki Lima: Nanti Satpol PP Akan Semakin Seperti Jagoan

media dakwah
Jakarta (addakwah.com) ---Satpol PP kini diperbolehkan memiliki senjata api (Senpi). Pemerintah menjamin ada aturan ketat dan tidak semua anggota Satpol PP boleh memilikinya. Namun tidak urung hal ini membuat khawatir pedagang kaki lima.

"Nanti malah makin belagu. Nanti mau penggusuran seperti jagoan menunjuk-nunjukkan pistol," kata pedagang minuman keliling, Roni (33) saat ditemui di kawasan Blok M, Jaksel, Selasa (6/7/2010).

Roni yang telah berdagang selama 6 tahun ini mengaku selama ini tidak pernah berurusan dengan Satpol PP. Namun terkadang dia mendengar cerita teman-temannya yang digusur saat mangkal.

Bukan hanya Roni saja yang khawatir soal senjata api ini, tapi juga rekannya Boy, yang berdagang somay keliling. Boy mengaku khawatir Satpol PP akan menjadi lebih semena-mena.

"Enggak pakai pistol saja kadang suka seenaknya. Yang boleh megang pistol kan TNI sama polisi saja," terang Boy.

Pemberian izin penggunaan senjata api ini sesuai Peraturan Mendagri No 26 Tahun 2010 Tentang Penggunaan Senjata Api bagi Satpol PP. Senjata api yang boleh digunakan antara lain senjata gas air mata, pistol/revolver/ senapan yang dapat ditembakkan dengan peluru gas atau peluru hampa, dan stick (pentungan), senjata kejut listrik berbentuk pentungan. Kepemilikan senjata api ini bisa dimiliki hingga tingkat kepala regu.

Mendagri Gamawan Fauzi menegaskan pistol bagi Satpol PP berisi peluru kosong. Izin kepemilikannya pun ketat dan mesti melalui tes oleh kepolisian.

(ndr/fay)(sumber: detik.com)

Paradigma Satpol PP Harus Lebih Dulu Diubah Sebelum Dipersenjatai

Jakarta (addakwah.com) ----Satpol PP kini sudah diperbolehkan dipersenjatai oleh senjata api (senpi). Sebelum diberi wewenang itu, Satpol PP harusnya lebih dulu diubah soal paradigma mereka.

Menurut Sosiolog UI, Imam Budidarmawan Prasodjo, persoalan utama di Satpol PP sebenarnya terletak pada cara kerja, sistem organisasi hingga mindset mereka. Para anggota Satpol PP harusnya menyadari apa fungsi mereka.

Menurut Imam, dibanding tindakan represif, Satpol PP harusnya lebih memilih tindakan preventif (mencegah). Tindakan preventif ini sendiri harus digunakan dengan cara-cara persuasif.

"Jika tidak, tanpa diberi senjata saja, Satpol PP tetap berbahaya," kata Imam kepada detikcom, Selasa (6/7/2010).

Imam juga mempertanyakan pemberian wewenang menggunakan senjata kepada Satpol PP. Dengan sistem rekruitmen mereka yang tidak terlalu ketat, Imam justru khawatir Satpol PP akan bertindak arogan jika diberi senjata.

"Polisi saja yang seleksinya ketat, masih banyak kejadian-kejadian," tambahnya.

Pemberian izin penggunaan senjata api ini sesuai Peraturan Mendagri No 26 Tahun 2010 Tentang Penggunaan Senjata Api bagi Satpol PP. Senjata api yang boleh digunakan antara lain senjata gas air mata, pistol/revolver/ senapan yang dapat ditembakkan dengan peluru gas atau peluru hampa, dan stick (pentungan), senjata kejut listrik berbentuk pentungan. Kepemilikan senjata api ini bisa dimiliki hingga tingkat kepala regu.

(mok/her)(sumber: detik.com)

NASA Rayu Dunia Islam Jelajahi Angkasa

media dakwah
WASHINGTON (addakwah.com) --Keinginan lembaga antariksa Amerika Serikat, NASA, untuk bisa merangkul dunia Islam makin serius. Secara terus terang, kepala Naza, Charles Volden, dalam wawancara dengan Aljazirah mengungkapkan bahwa Presiden Amerika, Barack Obama, telah mendukung penuh misi tersebut. Kata dia, Obama telah mengatakan bahwa dengan merangkul dunia Islam, NASA akan lebih berkembang dalam memajukan perjalanan ke antariksa.

"Saya mendapat amanat untuk menjalankan tiga hal. Pertama, menggandeng anak-anak untuk mengenal antariksa, kedua meluaskan hubungan internasional, dan ketiga mengeratkan ikatan dengan dunia Islam," kata dia dalam wawancara itu. Menurut Bolden, mengeratkan ikatan dengan dunia Islam ini akan sangat berguna bagi NASA, mengingat di masa lalu Islam punya sejarah cemerlang di dunia sains.

Kini, upaya untuk mengeratkan ikatan dengan dunia Islam pun mulai dijalankannya. Bulan lalu, dia berkunjung ke Timur Tengah. Dalam kesempatan pidatonya di Universitas Amerika, Kairo, dia mengungkapkan bahwa umat Islam tidak boleh ketinggalan dalan kerja sama dunia menjelajah angkasa.

"Ini adalah urusan yang terkait dengan upaya untuk menggapai sesuatu di luar angkasa, dan menjadi terbaik di seluruh dunia," tutur dia. Umat Islam, dinilainya, sangat mungkin untuk bisa memberikan kontribusi yang sangat besar bagi upaya tersebut.

Red: irf
Sumber: Aljazirah

Tokoh Pujaan ''JIL'' Indonesia Murtadin Nasr Abu Zaid Mangkat

media dakwah
addakwah.com ---Pemikir kontroversial Mesir dan profesor Studi Arab Nasr Hamid Abu Zaid Senin pagi kemarin (5/7) meninggal di sebuah rumah sakit Kairo akibat serangan virus yang dijelaskan oleh para dokter sebagai penyakit yang "jarang dan langka."
Setelah 15 tahun dalam pengasingan di Belanda, Abu Zayd, yang lahir pada tahun 1943, kembali ke Mesir setelah menderita penyakit yang dokter gagal mendiagnosa penyakitnya.
Dia dirawat di sebuah rumah sakit di Kairo dan kondisinya digambarkan sebagai "parah namun stabil" (kondisinya ini mungkin mirip dengan Ariel Sharon mantan PM Israel yang sampai saat ini bisa dikatakan sudah mati tapi masih bernafas) kata istrinya Ibtihal Yunis, seorang profesor Prancis di Universitas Kairo.
Sejak ia kembali ke Mesir, Abu Zaid tinggal di unit perawatan intensif dan ia diharapkan menjadi lebih baik dalam beberapa minggu. Tidak ada pengunjung yang diizinkan untuk melihatnya.
Pada tahun 1992, Abu Zaid, yang menjadi asisten profesor di Universitas Kairo Departemen Arab Bahasa dan Sastra, ditolak promosi untuk menjadi profesor karena penelitiannya yang kontroversial tentang Islam, di mana ia berpendapat bahwa Al-Quran adalah sastra serta teks agama atau apa yang dikenal sebagai "hermeneutika humanistik Quran."
Pada tahun 1993, ia divonis murtad oleh para ulama Islam khususnya Al-Azhar dan menikah dengan Yunis yang secara resmi pernikahannya itu dibatalkan oleh pengadilan keluarga Mesir dengan alasan bahwa seorang wanita Muslim tidak bisa menikah dengan orang yang sesat dan murtad.
Dua tahun setelah putusan ulama dan pengadilan, Abu Zaid membawa Yunis dan berangkat ke Belanda di mana dia tinggal sampai akhirnya dia jatuh sakit.
Di antara karya Abu Zaid yang dianggap terbaik oleh kalangan pemujanya berjudul "The Founding of Medieval Ideology and A Critique of Religious Discourse" (Pendirian Ideologi Abad Pertengahan dan Kritik Wacana Keagamaan.)
Buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa termasuk Jerman, Prancis, Belanda dan Turki. Dia juga menulis dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris.
Nasr Abu Zaid sangat dikagumi oleh kelompok JIL Indonesia, pemikiran-pemikiran sesatnya dianggap progresif bagi kalangan sealiran dengan Ulil Abshar Abdallah cs. Dan beginilah akhir hidup tokoh sesat yang di vonis murtad oleh Ulama Al-Azhar, sakit tapi tidak diketahui sakitnya apa dan sudah mati sebelum ajalnya dicabut. Apakah tokoh-tokoh JIL Indonesia diakhir hayatnya akan menemui nasib seperti idola mereka Nasr Abu Zaid? Wallahu a'lam.(fq/aby)

Haid dan Mengatasi Rasa Nyeri

media dakwah
Apa Itu Haid?

Haid menurut Syeikh Muhamad Kamil Uwaidah dalam kitabnya Fiqih wanita adalah darah yang keluar dari dinding rahim seorang wanita apabila telah mencapai masa baligh. Warna darah haid biasanya hitam pekat dan berbau tidak enak yang keluar dari kemaluan wanita pada waktu-waktu tertentu.

Haid merupakan peristiwa yang telah Allah tetapkan atas kaum wanita keturunan Adam. Disebutkan dalam Shahihain, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Aisyah radliyallahu 'anhu,

إِنَّ هَذَا أَمْرٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ

"Ini adalah suatu perkara yang ditetapkan Allah atas anak-anak perempuan keturunan Adam."

Haid pertama kali dialami oleh Hawa, istri Nabi Adam 'alaihis salam. Ucapan ini dinisbatkan oleh Al-Hafidz Ibnul Hajar dalam Fathul Baari (1/400) kepada al-Hakim dan Ibnul Mundzir dengan sanad shahih dari Ibnu Abbas radliyallahu 'anhu, yang berkata, "Sesungguhnya haid yang pertama kali terjadi adalah haid yang menimpa Hawa, setelah ia dikeluarkan dari surga."

Syariat tidak menetapkan batas minimal dan maksimal masa haid. Ini berpulang kepada kebiasaan wanita maisng-masing. Karenanya, masa haid yang dijalani tiap wanita tidak sama, yang paling cepat satu hari satu malam, ada yang tiga belas atau lima belas hari, sedangkan yang umum adalah enam atau tujuh hari.

Jika seorang wanita hamil, maka darah haid tersebut atas izin Allah menjadi makanan bayi yang berada di dalam rahim seorang wanita, Subhanallah (Maha Suci Allah).

Untuk itulah wanita hamil itu tidak mengalami masa haid, sedangkan saat melahirkan dan menyusui, darah haid tersebut dengan izin Allah, berubah menjadi ASI yang menjadi makanan terbaik bayi. Untuk itulah sangat sedikit sekali kaum wanita yang sedang menyusui bayinya mengalami haid.

Kapan Mulai dan Selesainya Masa Haid?

1. Mulainya haid dapat diketahui dengan keluarnya darah pada waktu-waktu biasa datang haid. Dan warna serta baunya khas, yaitu hitam pekat dan berbau tidak sedap.

2. Adapun masa berakhirnya haid dapat diketahui dengan berhentinya darah, warna kekuning-kuningan dan keruh. Hal dapat dibuktikan dengan salah satu dari dua cara:

a. Kering, yaitu keluar dari rahim dalam keadaan kering. Maksudnya, seseorang memasukkan sesuatu (semacam kapas atau kain lembut) dalam kemaluannya lalu ia mengeluarkannya dan tetap dalam keadaan kering.

b. Cairan putih, yaitu cairan berwarna putih yang keluar dari rahim setelah berhentinya darah haid.

Diriwayatkan dari Maula Aisyah radliyallahu 'anha,ia berkata, "Para wanita mengutus seseorang kepada Ummul Mukminin Aisyah dengan membawa kain yang berisikan kapas yang terdapat cairan berwarna kekuningan dari darah haid, untuk menanyakan kepadanya tentang bolehnya shalat. Maka Aisyah berkata kepada mereka, "Janganlah terburu-buru hingga kalian melihat cairan putih," Yang dimasudkannya adalah suci dari haid." (HR. Malik dan lainnya, hasan lighairihi)

Nyeri Haid dan Cara Meredakannya

Dalam istilah medis, nyeri haid disebut dismenore. Nyeri itu ada yang ringan dan samar-samar, tetapi ada pula yang berat. Bahkan, beberapa wanita sampai pingsan karena tidak kuat menahannya.

Dahulu, dismenore disisihkan sebagai masalah psikologis atau aspek kewanitaan yang tidak dapat dihindari, tetapi sekarang dokter mengetahui bahwa dismenore merupakan kondisi medis yang nyata. Meskipun demikian, penyebabnya yang pasti, masih kurang dimengerti.

Penyebab nyeri haid bisa bermacam-macam, bisa karena suatu proses penyakit (misalnya radang panggul), tumor atau kelainan letak uterus, stres atau kecemasan yang berlebihan. Akan tetapi, penyebab yang tersering nyeri haid diduga karena terjadinya ketidakseimbangan hormonal dan tidak ada hubungan dengan organ reproduksi.

Jika anda cukup sering merasakan nyeri pada saat haid, anda dapat meredakannyanya dengan cara berendam air hangat, campurkan garam mandi atau aromatic.

Selain itu juga konsumsilah susu berkalsium tinggi, dan perbanyak asupan zat besi pada saat menstruasi berlangsung. Jika nyerinya sangat hebat, hitunglah dengan cermat waktu haid Anda, dan siapkan obat penghilang rasa sakit ataupun suplemen yang sesuai. Olahragalah secara teratur karena bermanfaat untuk tubuh Anda. Pilih olah raga ringan seperti joging. Hal tersebut akan membantu melancarkan aliran darah pada otot sekitar rahim sehingga dapat meredakan rasa nyeri. (Yuliana/voa-islam/HK)

Menghina Nabi Muhammad, Dosen di India Dipotong Tangannya

media dakwah
NEW DELHI (addakwah.com): Sejumlah orang bersenjata di negara bagian Kerala, selatan India memotong tangan seorang dosen universitas yang dituduh dengan mengacungkan isyarat penghinaan kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam di salah satu ujiannya.

Surat kabar "The Times of India" pada hari Senin melaporkan bahwa catatan JT Josef baru kembali dari gereja di provinsi Ernakulam tengah negara pada hari Minggu ketika dia diserang.

Kakaknya, Suster Maria Stella melaorkan kepada surat kabar itu: "Baru saja kami menaiki mobil kami tiba-tiba ada mobil van yang menghentikan mobil kami,lalu turun dari mobilsekitar 8 orang bersenjatakan pedang dan pisau, dan mengambil Josef setelah menghancurkan kaca depan mobil."

Dia melanjutkan:"mereka memotong tangan kanannya dan menikamnya di paha kirinya" menambahkan bahwa para penyerang melarikan diri setelah meledak granat".

Kemudian dosen (52 tahun) tersebut dilarikan ke rumah sakit swasta di mana kondisinya sangat serius.

Pada bulan Maret lalu, telah terjadi protes terhadap Josef karena soal ujian yang diberikan kepada mahasiswa mengandung provokasi. Para pengunjuk rasa mengatakan: Salah satu pertanyaan tes berisi penghinaan kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Dalam insiden ini dua orang telah ditangkap, dikatakan mereka adalah aktivis dari "Front Rakyat", setelah serangan hari Minggu kemarin.

(ar/islammemo)(sumber: voa-islam.com)

Aksesoris Tabung Gas 3 Kg Baru Bisa Dibeli 1-2 Hari Lagi

media dakwah
Jakarta (addakwah.com) ---Rencana untuk penukaran selang dan regulator tabung gas hari ini masih terkendala masalah administrasi. Masyarakat baru dapat membeli aksesoris tabung gas yang baru itu dalam 1-2 hari ke depan.

"Kita minta waktu 1-2 hari ini, karena masalah-masalah administrasi masih harus diselesaikan," kata Menko Kesra Agung Laksono usai rapat mengenai tabung gas di Istana Wapres, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (6/7/2010).

Hadir dalam rapat yang dipimpin Wakil Presiden Boediono itu antara lain Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, Menkeu Agus Martowardjojo, Menteri Perindustrian MS Hidayat, serta Direktur Pertamina Karen Agustiawan.

Menurut Agung, masalah administrasi yang belum diselesaikan itu antara lain yang berkaitan dengan subsidi, PPN, distribusi, dan lain-lain. Pemerintah ingin penyaluran aksesoris tabung gas itu sesuai dengan prosedur. Namun, Agung menjamin aksesoris itu telah siap untuk didistribusikan.

"Kan harus ada prosedur, ada proses yang harus terpenuhi. Jadi keinginan untuk meringankan beban masyarakat harus juga diimbangi sesuai dengan aspek prosedur yang ada," ujarnya.

Agung enggan menanggapi ketika ditanya sikap Komnas HAM yang menilai ledakan tabung gas epliji 3 Kg yang kini marak terjadi sebagai pelanggaran HAM.

"Itu pendapat. Mohon maaf, saya harus berangkat ke istana," tandas mantan Ketua DPR ini.

(irw/ang)

Pemerintah Jual Selang Elpiji Rp 15.000 dan Regulator Rp 20.000

media dakwah
Jakarta (addakwah.com) ---Mulai besok pemerintah akan mengganti selang dan regulator elpiji masyarakat dengan yang baru dan sudah ber-SNI. Namun penukaran itu tidak gratis, pemerintah menetapkan harga selang Rp 15.000 dan regulator Rp 20.000.

Demikian disampaikan oleh Menko Kesra Agung Laksono ketika ditemui di kantornya, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Selasa (6/7/2010).

"Bapak Presiden sudah setujui masyarakat dapat membeli yang baru, dapat pengganti selang tersebut dengan harga pabrik Rp 15.000, dan regulator 20 ribu. adapun pajak penjualan 10 persen ditanggung pemerintah. Masyarakat dapat dua fasilitas, pembebasan pajaknpenjualan 10 persen, dan harga pabrik, di mana jauh lebih rendah dari pasar," tuturnya.

Agung mengatakan, penjualan kedua alat operasional elpiji ini akan dilakukan besok, sekaligus dilakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai tata cara penggunaan elpiji.

"Call center Pertamina sudah akan disampaikan di masyarakat, di nomor telepon 500000, suaya kalau terjadi masalah segera minta pertolongan, atau ada kesulitan atau pertanyaan," jelasnya.

Pemerintah berjanji akan melakukan pengawasan terhadap pabrik-pabrik selang dan regulator elpiji agar produksi yang dibuatnya sesuai denga standar dan tidak berubah mutunya.

"Apabila ditemukan penyimpangan maka harus dihentikan dan diperingati, kalau masih bandel yang ditindak. kalau diketahui di bawah standar supaya ditarik," tukasnya.

Namun sampai saat ini, pemerintah baru menyediakan 10 juta paket selang dan regulator ini. Dan baru tersedia untuk wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.

"Bertahaplah, nanti seluruhnya diganti. Sekarang tabung yang beredar 44,5 juta, nanti akan ke sana, tapi bertahap. Saya sudah sediakan besok 10 juta set," tegasnya.

(dnl/dnl)(sumber: detik.com)
 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha