Selasa, 28 Desember 2010

Ahli Bom Asal Inggris Tewas di Afghanistan

London - Seorang ahli pembuangan bom asal Inggris tewas di wilayah selatan Afghanistan, Selasa waktu setempat. Dia tewas ketika sebuah alat peledak yang telah diimprovisasi meledak saat dia sedang mengosongkan jalan.

Demikian disampaikan Kementerian Pertahanan Inggris, seperti dilansir AFP, Rabu (29/12/2010).

Tentara itu adalah bagian dari kelompok spesialis yang bertugas menangani ancaman dari Improvised Explosive Device (IED) yang dipasang oleh pemberontak Taliban. Dia terperangkap dalam ledakan di distrik Lashkar Gah, di provinsi bermasalah, Helmand. Sanak saudaranya sudah diberi tahu tentang peristiwa tersebut.

Kematian prajurit dari 23 Resimen Perintis, The Royal Logistic Corps, itu mencatat 348 tentara Inggris tewas di Afghanistan sejak operasi dimulai pada Oktober 2001.

Angka kematian tentara Inggris menurun sejak mereka menyerahkan kontrol titik ledak Kota Helmand, Sangin, kepada pasukan AS pada bulan September.

Inggris memiliki sekitar 9.500 tentara di Afghanistan. Sebagian besar mereka memerangi militan Taliban di Helmand. (lrn/ddt)

Jawa Timur Ranking 1 Peredaran Narkoba Sepanjang 2010

Jakarta - Dari sepuluh urutan pertama wilayah peredaran narkotika di Indonesia sepanjang 2010, wilayah Polda Jawa Timur menduduki peringkat pertama disusul kemudian dengan Polda Metro Jaya di posisi kedua.

"Dari jumlah kasus yang berhasil diungkap di tiap Polda dalam kurun waktu tahun 2010, Polda Jawa Timur termasuk yang menempati tingkat pertama terbesar di tiap Polda," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Pengmas) Mabes Polri Brigjen Polisi I Ketut Untung Yoga, yang mengaku tidak mengetahui rincian kasus di Polda Jawa Timur.

Pernyataan tersebut disampaikannya usai konferensi pers hasil pengungkapan kasus Tindak Pidana Narkoba tahun 2010, di Markas Direktorat Narkoba Mabes Polri, Jl MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (28/12/2010).

Menurutnya, berdasarkan catatan Mabes Polri, Polda Metro Jaya menempati peringkat di bawah Polda Jatim. Disusul kemudian Polda Jabar, Polda Sumut, Polda Jateng, Polda Sumsel, Polda Kaltim, Polda Sulut, Polda Bali dan Polda Riau.

"Secara kuantitatif pengungkapan yang terbanyak adalah wilayah Jawa Timur dan secara kualitatif adalah daerah jakarta," kata Yoga.

Hal tersebut kata Yoga, menunjukkan bahwa Jakarta adalah paling banyak mengungkap jaringan sindikat internasionalnya, baik oleh Bareskrim Polri atau Polda Metro Jaya.

Dia menambahkan, berdasarkan hasil rekap laporan yang diterimanya terdapat Polda yang tergolong rendah dalam pengungkapan kasus, seperti Polda Maluku Utara, Polda Maluku, Polda Sultra Polda Gorontalo, dan Polda Papua.

"Ini masih dievaluasi apakah memang daerah tersebut aman dari narkoba atau karena faktor SDM yang masih rendah dalam ungkap kasus," ujarnya.

Hasil ungkap kasus narkotika menunjukan penyelundupan sebagian besar dilakukan melalui Bandara, dengan menggunakan maskapai AA sebanyak 85 persen dan sisanya menggunakan maskapai asing seperti MA, dan Qa.

"Ada juga yang diselundupkan melalui jalur laut," ujarnya.

Jumlah tersangka warga negara asing yang berperan memasok narkoba mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2009 terungkap 108 orang dan 2010 sebanyak 117 orang.

"Dari sindikat internasional itu yang masih didominasi warga Negara Malaysia, Iran, dan Afrika Barat," ungkap Yoga.

Data yang diterima wartawan dari Direktorat Narkoba Mabes Polri, terdapat 20 WN Malaysia yang terlibat sindikasi narkoba, 27 dari Iran, India 9 orang, dan 7 dari China. Sementara Nigeria terdapat 8 orang yang diproses karena terlibat dalam peredaran narkoba di tahun 2010.

Disinggung mengenai modus peredaran narkotika dengan penggunaan senjata api, Yoga mengatakan modus seperti itu sudah muncul 3 tahun terakhir.

"Artinya ada persiapan dari mereka, ketika mereka ingin kabur mereka siap melakukan perlawanan dengan senjata api," papar Yoga.
 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha