Senin, 10 Januari 2011

Warga Singapura Kecanduan Belanja Online

INILAH.COM, Singapura – Hampir dua per tiga atau 60% responden survei MasterCard di Singapura berbelanja online. Padahal tahun lalu hanya terdapat 10% orang yang melakukannya.
Wanita Singapura mengalahkan pria Singapura dalam urusan belanja online. Responden wanita yang berbelanja online mencapai 68% sedangkan pria hanya 60%. Rata-rata, wanita membeli lima barang online dalam tiga bulan.
Jenis barang online ini tak berubah dari tahun lalu. Tiket pesawat tetap menjadi barang terpopuler diikuti akomodasi hotel, tiket film atau konser, pakaian wanita dan aksesoris serta buku dan benda seni.
Hampir 80% responden melakukan riset terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian. Barang paling menarik yang menimbulkan keinginan belanja mereka adalah pakaian wanita dan tiket pesawat.
Menurut orang Singapura, terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pengalaman berbelanja mereka. Yakni metode pembayaran, fasilitas keamanan pembayaran dan harga barang.
Selain itu, para responden juga disurvei kebiasaan berbelanjanya mereka melalui ponsel. Dalam tiga bulan terakhir, terdapat 12% orang Singapura melakukan transaksi melalui ponsel.

Jenazah TKW Tertahan Tiga Bulan di Saudi

SRAGEN - Kepulangan jenazah TKW Sulastri binti Pawiro Paimin yang tewas di Arab Saudi hingga kini belum jelas kapan waktunya. Sebab Dinas Tenaga Kerja Sragen, Jawa Tengah, kesulitan untuk melakukan komunikasi dengan PT Amri Margatama yang memberangkatkan Sulastri ke Arab Saudi.

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrtasi Sragen Arif Zaenal, kontak telepon maupun surat yang ditujukan ke PT Amri Margatama di Jakarta selalu dijawab dengan tidak adanya kepastian, sehingga Dinas Tenaga Kerja kesulitan untuk menentukan kapan jenazah TKW yang sudah tiga bulan itu tiba di Sragen.

Menurut Arif, sejak kematian Sulastri pada 7 Oktober 2010 lalu, jenazahnya masih tertahan di Arab Saudi. Sementara itu dalam surat yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler meminta kepada ppihak keluarga agar segera mengirimkan surat permohonan pemulangan jenazah Sulastri kepada KBRI di Riyadh untuk mencegah pemberlakukan peraturan pemakaman jenazah oleh pemerintah Arab Saudi jika konfirmasi dari pihak keluarga tidak diterima dalam jangka waktu 2 bulan.

Terpisah Kepala Desa Plumbon Joko Widodo sudah mengirimkan surat permintaan Sulastri akan dimakamkan di desanya, namun sampai sekarang belum ada jawaban. "Sudah kami kirimkan akhir Desember lalu, namun sampai sekarang belum ada jawaban," kata Joko Widodo.

Seperti diketahui Sulastri asal Desa Plumbon Sragen Jawa Tengah meninggal di Arab Saudi 7 Oktober lalu karena jatuh dari ketinggian. Namun keterangan ini dibantah keluarga dan memintannya untuk divisum ulang.

Sepekan, Terjadi 13 Kasus DBD di Jaktim

Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)

JAKARTA - Jumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Jakarta Timur terpantau sudah mencapai 13 orang hingga pekan pertama Januari 2011. Berdasarkan data Sudin Kesehatan Jakarta Timur, korban terbanyak terdapat di Kecamatan Duren Sawit sebanyak lima orang.

”Disusul Kecamatan Cakung tiga orang dan Matraman dua orang. Selain itu di Kecamatan Jatinegara, Kramatjati, dan Makasar masing-masing satu orang,” ungkap Kepala Seksi Kehumasan Sudin Kominfomas Jakarta Timur, Gatut Sudarsono di kantornya.

Dia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peningkatan penyakit menular ini akibat curah hujan yang masih cukup tinggi. Hujan yang mengguyur Kota Jakarta hampir setiap hari, sehingga mengakibatkan genangan-genangan air yang ada tidak segera kering. Genangan-genangan air inilah yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti penyebab DBD.

Sepanjang 2010 penyakit DBD di Jakarta Timur mencapai 4.551 kasus. Dengan jumlah kematian  mencapai tujuh orang. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan 2009, dan diharapkan kembali menurun pada 2011. ”Caranya, selain diperlukan pelayanan kesehatan yang cepat tanggap, masyarakat juga diimbau melaksanakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” ungkap.

Kegiatan PSN hanya memerlukan waktu  30 menit setiap Jumat mulai pukul 09.00 WIB – 09.30 WIB, dilakukan menyeluruh oleh lapisan masyarakat. Kegiatan tersebut adalah membersihkan tempat penampungan dan genangan-genangan air yang ada di dalam dan disekitar rumah.

”Lakukan dengan rutin, karena hujan yang turun setiap hari membuat genangan-genangan air tidak kering dengan sendirinya dan hal ini menjadi kantong-kantong perindukan nyamuk,” pesannya (sumber: akezone.com)
 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha