Sabtu, 14 Agustus 2010

Muxlim, Jejaring Sosial Islami yang Kian Diminati


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Geliat jejaring sosial konvensional tidaklah menyurutkan ide guna memasukan unsur Islami. Ide yang ditawarkan bukanlah sembarang ide yang mengincar popularitas atau eksistensi seorang individu dengan ragam aktivitasnya. Lebih dari itu, ide yang dihadirkan adalah upaya menjembatani sesama Muslim yang menyebar di seantero dunia. Misi itu menjadikan ide memasukkan unsur Islami terasa lebih mengena dan mulia.

Berangkat dari misi tersebut, laman jejaring sosial Islami, muxlim hadir di tahun 2006. Muxlim didirikan oleh Mohammed El-Fatatry, pengusaha Muslim asal Mesir yang menetap di Finlandia. Laman ini bukanlah jejaring sosial biasa melainkan sebuah laman yang meliputi mesin pencarian, blog dan sosial media. Area bahasan yang ditawarkan laman ini sangat luas meliputi musik, hiburan, fesyen, kuliner, olahraga, budaya dan banyak lagi.

Kelebihan lain dari laman ini adalah pengakuan terhadap perbedaan gaya hidup dari setiap muslim. Perbedaan itu juga mencakup keyakinan dengan ragam latar belakang yang kemudian didiskusikan dan dipelajari. Diskusi yang dimaksud tentu didasari atas pemikiran dan kajian ilmu bukan sebatas emosi dan asumsi pribadi. Dengan dua hal tadi, muxlim coba mengajari pemilik akun untuk senantiasa bertanggung jawab atas pemikiran dan pendapatnya.

Berdasarkan data dari Alexa Traffic Rank, muxlim begitu populer di Singapura, Pakistan, Malaysian dan Filipina. Bahkan, laman ini mendapat pernghargaan dari Presiden Finlandia, Tasavallan Presidentin Kansaivalistmispalkinto pada Februari lalu. Bagaimana, tertarik ambil bagian dari geliat laman Islami? Klik saja www.muxlim.com.

''Pembakaran Al-Quran Adalah Sikap Nyata Zionisme''


TEHERAN (SuaraMedia.com) - Seorang pejabat senior Iran mengatakan pembakaran Al-Qur'an pada hari peringatan 9 / 11 merupakan kasus nyata dari 'sikap bermusuhan Zionis' terhadap Islam.
"Seruan untuk" Hari Membakar Quran Internasional" ini adalah pendekatan Zionis yang mengejar hak-hak ilegal dari sebuah minoritas Zionis yang tidak sah di dunia," kata Kepala Iran Kebudayaan dan Hubungan OrganisasiIslam (ICRO) Mehdi Mostafavi kepada IRNA hari Jumat waktu setempat.
"Pendapat dan tindakan tersebut hanya dapat dijelaskan dalam kerangka radikalisme yang memiliki motif politik yang bertujuan untuk memastikan kepentingan yang tidak sah," ia menjelaskan lebih lanjut.
Akhir bulan Juli, pendeta Dove World Outreach Center, Terry Jones, menyerukan untuk membakar Al-Qur'an pada hari peringatan 9/11. Ia juga meminta kelompok-kelompok agama lain untuk bergabung dengan acara tersebut.
"Sementara dunia membutuhkan perdamaian dan partisipasi global bangsa, gerakan radikal, irasional, dan Zionisme seperti itu hanya bertujuan untuk memicu kekacauan dan mencari perpecahan di antara pengikut agama yang berbeda," tambah Mostafavi.
"Pembakaran kitab suci suatu agama adalah tindakan yang tidak manusiawi karena hak asasi manusia menentang penghinaan pengikut agama-agama lain," tegas penasehat presiden Iran.
"Mereka yang tidak mampu membawa argumen yang tepat dan menantang prinsip-prinsip Al-Qur'an akhirnya menyerah dan membakar kitab suci itu."
Dia berargumen bahwa "dunia saat ini menuntut penghormatan terhadap agama-agama lain dan berfokus pada kesamaan budaya," menambahkan bahwa "inisiasi oleh individu-individu seperti  Terry Jones adalah kebalikan dari opini publik."
"Ini adalah dialog yang memicu perang," kata pejabat Iran tersebut.
Muslim dan Kristen lainnya - termasuk beberapa evangelis - menentang inisiatif tersebut.
Kelompok advokasi Islam Council on American-Islamic Relations meminta agar umat Islam dan orang lain untuk menjadi tuan rumah makan malam  "Berbagi Al-Qur'an" untuk menjelaskan kepada publik selama sebulan awal puasa Ramadan di bulan Agustus. Dalam siaran berita, kelompok itu mengumumkan kampanye untuk memberikan 100.000 salinan Quran untuk pemimpin lokal, negara bagian dan nasional.
"Muslim Amerika dan orang lain haruslah mendukung upaya pendidikan yang positif untuk mencegah penyebaran Islamophobia," kata juru bicara CAIR Ibrahim Hooper.
Asosiasi Evangelis Nasional, payung kelompok evangelisterbesar di AS, mengeluarkan pernyataan yang mendesak gereja tersebut untuk membatalkan acara mereka, mengingatkan bahwa itu bisa menimbulkan ketegangan di seluruh dunia antara kedua agama.
"NAE menyerukan pada anggotanya untuk mengembangkan hubungan berdasarkan kepercayaan dan penghormatan terhadap tetangga kita dari agama lain. Tuhan menciptakan umat manusia, dan karena itu semua harus diperlakukan dengan martabat dan rasa hormat," katanya dalam pernyataan itu.
Halaman Facebook Dove yang memuat event tersebut  memiliki lebih dari 1.600 penggemar.
Tapi kelompokFacebook  lain dengan lebih dari 3.100 penggemar mengatakan mereka berdiri "melawan intoleransi dan ketidakhormatan orang-orang ini terhadap Muslim" dan mendorong siapapun untuk melaporkan Halaman milik Dove ke Facebook.
Di halaman depan pusat penjangkauan dove itu, terdapat tiga papan tanda yang bertuliskan  "Islam adalah setan." Salah satu dari tanda itu bertuliskan "Islam" di satu sisi, dan "Iblis" di sisi lain - telah dirusak.
Berdampingan  dengan papan tersebut, ada juga sebuah papan yang bertuliskan "Protes 2 Agustus, Tidak Ada Walikota Homo, Balai Kota."
Pusat Penjangkauan Dove tampaknya juga melakukan protes terhadap Walikota Gainesville Craig Lowe, yang mengaku gay, pada hari Senin di Balai Kota Gainesville. Kelompok itu sebelumnya berupaya namun tidak berhasil untuk menggelincirkan kampanye pemilihan Lowe. Lowe dilaporkan tidak peduli dengan acara tersebut.  (iw/pv/cnn) www.suaramedia.com

Semangat di Awal Ramadhan

By: Ria Fariana
Alhamdulillah, Ramadhan sudah kita lewati beberapa hari. Semoga pekan pertama Ramadhan yang lancar ini bisa terus hingga kita semua menjemput hari kemenangan kelak di bulan Syawal. Meskipun umat Islam Indonesia masih saja dirundung malang karena banyak hal, tapi itu semua tak mengurangi rasa syukur kita donk. Harga minyak naik, telur, cabe, beras dan hampir semua kebutuhan pokok naik terus menjelang lebaran. Yang  gak naik apa hayo? Sandal dan sepatu karena sampai kapan pun, posisinya tetap saja di bawah hehehe. Just kidding.
Terlepas dari kenaikan harga kebutuhan pokok, umat Islam Indonesia kembali menjadi tertuduh dengan ditangkapnya Abu Bakar Ba’asyir dengan tuduhan mendukung dan mendanai terorisme. Padahal jangankan mendanai, punya rekening saja beliau tidak. Masih saja POLRI memainkan adegan drama tak bermutu ini sekadar untuk menyenangkan sang majikan yaitu pemerintah Amerika. Gaya sok-sokan pak polisi itu dengan memecahkan kaca jendela mobil sang ustadz makin bikin umat muak.
…Umat Islam Indonesia kembali menjadi tertuduh dengan ditangkapnya Abu Bakar Ba’asyir dengan tuduhan mendukung dan mendanai terorisme…
Orang tua yang sudah lemah dan datang secara baik-baik ke markas polisi malah diperlakukan dengan semena-mena. Bila mau berlaku adil, seharusnya perlakuan seperti itu jauh lebih pantas ditimpakan kepada para koruptor bangsa ini plus pelaku video mesum. Kerusakan yang ditimbulkan di tengah masyarakat sudah jelas.
Perkosaan merajalela terinspirasi dari video mesum artis dan juga sebagian dari wakil rakyat yang terhormat. Masih ingat kan kasus video mesum Yahya Zaini dengan Maria Eva? Tak ada proses hokum berlaku bagi mereka. Lalu untuk para koruptor yang menelan uang rakyat. Apa yang dilakukan oleh aparat terhadap mereka? Nyaris tak ada. Bila pun disidangkan dan dihukum, kamar penjara mereka ibarat hotel bintang lima. Begitu mewah dan megah. Fungsi penjara yang seharusnya membikin kapok pelaku kejahatan jadi tak berfungsi. Begitulah memang bila hokum manusia yang diterapkan. Semau-mau gue saja.
Efek dari kelakuan korupsi mereka adalah banyaknya bayi busung lapar di Indonesia. Para pejabat semakin busung perutnya oleh uang haram, rakyat pun makin busung karena kelaparan. Ironis! Anak-anak putus sekolah juga makin banyak meskipun katanya pendidikan gratis 9 tahun sudah diterapkan. Orang-orang sekarat karena tak diperbolehkan berobat  hanya karena mereka tak punya uang banyak di emperan-emperan rumah sakit. Harga obat dan fasilitas medis yang mahal semakin tak terjangkau masyarakat.
…Jangan mau jadi objek saja pada semua dinamika kehidupan yang berubah dengan cepat. Kamu harus menjadi pionir atau penggagas perubahan untuk kehidupan yang lebih  baik…
Tapi kita tak boleh pesimis dengan semua gambaran di atas. Masih ada harapan di tengah kekacauan akibat sistem yang memang sudah pada dasarnya kacau dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Harapan ini ada pada diri kamu wahai remaja yang menghendaki perubahan. Jangan mau jadi objek saja pada semua dinamika kehidupan yang berubah dengan cepat. Kamu harus menjadi pionir atau penggagas perubahan untuk kehidupan yang lebih  baik.
Tak ada perubahan yang lebih baik daripada perubahan yang sudah jelas keabsahannya. Itu semua telah ditawarkan oleh Islam sebagai aturan hidup yang paripurna dan sempurna. Tak ada hidup tanpa perjuangan, kawan. Dan perjuangan itu kini telah terhampar di depan mata. Ayo bergerak, agar umat kembali mulia dengan Islam. Sungguh, tak ada kemuliaan kecuali dengan Islam. Tak ada Islam tanpa syariah, dan tak ada syariah tanpa adanya institusi bernama Khilafah. Terus berjuang, sobat! [voa-islam.com]

Ketua Umum PP Muhammadiyah Protes Penangkapan Ba'asyir

JAKARTA (voa-islam.com) – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin memprotes cara penangkapan yang dilakukan petugas Kepolisian terhadap KH Abu Bakar Ba‘asyir. Menurutnya, cara penangkapan itu tidak tepat.
“Cara penangkapan yang dilakukan petugas polisi dengan kekerasan dalam terhadap tokoh seperti Ustadz Ba‘asyir tidak tepat. Saya ikut memprotes cara penangkapan seperti itu,” kata Din Syamsuddin usai diskusi di Jakarta, Sabtu (14/8/2010).
Menurut dia, KH Abu Bakar Ba‘asyir adalah seorang tokoh agama dan telah berusia lanjut serta dalam kondisi lelah setelah mengisi pengajian di Kota Bandung dan Kota Banjar di Jawa Barat, pada pekan lalu.
Kalau penangkapan terhadap teroris yang diduga melengkapi diri dengan bom bisa saja dilakukan dengan cara kekerasan. Tapi penangkapan terhadap Abu Bakar Ba‘asyir seorang ustadz yang sudah berusia lanjut, menurut dia, kurang tepat dan hal ini bisa menjadi preseden buruk karena akan membuat trauma para dai dan mubaligh untuk mengisi pengajian.
…Cara penangkapan kekerasan dalam terhadap tokoh seperti Ustadz Ba‘asyir tidak tepat. Saya ikut memprotes cara penangkapan seperti itu,” kata Din…
Menurut Din, meskipun dirinya ikut memprotes cara penangkapan terhadap Abu Bakar Ba‘asyir tapi tidak berarti menghalang-halangi upaya pemberantasan terorisme.
“Saya mendukung pemberantasan terorisme, karena terorisme adalah musuh negara dan musuh agama terutama Islam. Tidak ada satu agama apapun yang membenarkan terorisme,” kata Din yang juga Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.
Menurut dia, dalam pemberantasan terorisme yang dilakukan aparat Polri harus tetap mengindahkan aturan-aturan hukum yang berlaku, termasuk hak azasi manusia (HAM) dan budaya Indonesia yang menjunjung tinggi etika kesantunan.
Din Syamsuddin juga meminta kepada Polri bahwa penangkapan terhadap seorang tokoh dengan dugaan terlibat kasus korupsi hendaknya didasarkan pada bukti-bukti yang kuat dan akurat.
“Jika ada bukti-bukti yang kuat dan akurat harus dijelaskan kepada publik sehingga tidak ada persepsi negatif dari masyarakat. Sebaliknya jika tidak ada bukti-bukti yang kuat agar dibebaskan demi hukum,” katanya.
Bebaskan Ba’asyir Bila Tak Ada Bukti Kuat
Din Syamsuddin juga meminta kepada Polri untuk menunjukkan bukti kuat atas penahanan Ba’asyir. Jika Polri tidak memiliki bukti yang kuat bahwa Ba’asyir memang terlibat dalam tindak pidana terorisme, maka penahanan Ba’asyir haruslah ditangguhkan.
“Asumsi dugaan dalam aksi terorisme itu haruslah pada bukti-bukti yang akurat,” ujar Din.
Din mengatakan, sebaiknya Polri belajar dari pengalaman sebelumnya. Banyak hal yang menambah ketidakpercayaan masyarakat terhadap Polri.
…Betapa banyak pernyataan dari Kepolisian RI, bahkan langsung dari Kapolri, yang ternyata tidak benar, ucap Din…
“Kita belajar dari pengalaman betapa banyak pernyataan dari Kepolisian RI, bahkan langsung dari Kapolri, yang ternyata tidak benar, seperti soal rekaman dan sebagainya itu,” ucap Din.
Menurut Din, jika memang ada bukti kuat, akurat, dan faktual, maka tidak ada seorang pun yang bisa menghalangi proses penegakan hukum itu sendiri. Tapi jika tidak ada, maka Ba’asyir harus dibebaskan dari semua tuduhan.
“Kalau itu tidak punya bukti yang kuat dan memadai, maka itu harus dibebaskan demi hukum itu sendiri,” tutup Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia ini. [taz/ant, dtk]
Jakarta - Tim Pengacara Muslim (TPM) sore nanti akan menyambangi Mabes Polri, tempat di mana Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Abu Bakar Ba'asyir ditahan. Mereka akan mengurus perpanjangan masa penahanan Ba'asyir setelah ditetapkan sebagai tersangka pada Rabu (11/8).

"Berdasarkan  surat penangkapan yang mengatakan bahwa (penahanan) 7 hari sejak Senin, maka nanti sore kami akan ke sana diundang penyidik untuk menyiapkan surat perpanjangan (penahanan) Ustadz ke depan," kata pengacara dari TPM, Achmad Michdan, saat dihubungi detikcom, Minggu (15/8/2010).

Michdan akan mengurus administrasi atas perpanjangan penahanan lebih kurang selama 40 hari.

"Kita datang karena nantinya surat dari penyidik juga akan diserahkan ke keluarga, kuasa hukum dan tersangka. Dan kami yakin Ustadz tidak mau menerima itu, makanya kami harus hadir," jelasnya.

Rombongan TPM akan ke Mabes Polri sekitar pukul 17.00 WIB. Setelah seluruh proses selesai, rencananya mereka juga akan mangadakan buka puasa bersama dengan Ba'asyir.

"Nanti kita yang datang dari TPM saja, ada saya, Pak Mahendratta dan beberapa lainnya," ujar Michdan. Sedang massa pendukung Ba'asyir tidak akan datang karena selama ditahan 7 hari, Ba'asyir masih sulit ditemui pihak luar.

"Mungkin setelah surat diselesai, hari Senin massa baru boleh melihat Ustadz, dan tentunya sesuai jam besuk yang berlaku," kata Michdan.
(lia/nrl) (sumber: detik.com)

Rumah Dinas Kapolri Sepi, Penjaga Kompak Tak Tahu BHD Sakit

Jakarta - Rumah dinas Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD) di Jl Pattimura No 37, Jakarta Selatan, sepi. Di rumah berkelir putih itu hanya terparkir 3 mobil di dalam garasi. Sang pemilik rumah dikabarkan sedang sakit.

Pantauan detikcom, Sabtu (14/8/2010), pukul 14.00 WIB rumah bertingkat dua itu hanya terparkir sebuah mobil yang ditutup terpal, satu mobil hitam, dan satu mobil hitam dengan plat khusus berwarna emas.

Keberadaan Kapolri di dalam rumah tidak diketahui petugas yang berjaga di rumah itu. Bahkan para penjaga rumah kompak tidak mengetahui apakah majikannya itu sakit atau tidak.

"Waduh nggak tahu. Saya kan hanya petugas di luar. Nanti ada staf yang di dalam mungkin mereka yang lebih tahu," ujar salah satu provost yang menjaga rumah Kapolri, di Jl Pattimura No 37, Kebayoran, Jakarta Selatan.

Petugas yang menjaga di sebelah kanan rumah Kapolri mengatakan, beberapa jam lalu ada mobil istri Kapolri yang baru masuk rumah. Namun dia tidak tahu apakah keluarga Kapolri juga datang menjenguk.

"Saya nggak tahu," jawabnya singkat.

Rumah Kapolri di setiap sisinya dijaga beberapa petugas. Namun mereka kompak tidak mau memberikan komentar atas sakitnya Kapolri.

Penasihat Kapolri Kastorius Sinaga mengatakan, Kapolri Jumat 13 Agustus kemarin seharian di rumah dinasnya di Jl Pattimura, Jaksel karena sakit. Bahkan, tadi pagi Kastorius menghubungi Kapolri sekitar pukul 09.45 WIB untuk menanyakan perkembangan kesehatan Kapolri.

Menurut Kastorius, Kapolri hanya terkena sakit di bagian lambung karena kelelahan kerja dan butuh istirahat selama 1-2 hari. Kapolri akan kembali masuk kerja pada Senin 16 Agustus mendatang.

Namun kabar sakitnya Kapolri dibantah Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang. Menurut Edward, Kapolri tidak sakit melainkan ada tugas internal Polri sehingga pelantikan pejabat Polri ditunda.

"Yang resmi kan saya. Saya sudah cek, saya sudah hubungi. (Kabar Kapolri sakit), tanya sama yang bilang, saya sudah bantah," kata Edward.(sumber: detik.com)
 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha