Sabtu, 27 November 2010

Temu Agen Addakwah Se-Jawa Lampung

Solo. Addakwah.com. Guna menjalin kerjasama yang lebih baik antara majalah Addakwah dengan para agen, Ahad, 28 Nopember 2011 di adakan temu agen Addakwah se-Jawa Lampung. Pertemuan yang bertempat di Aula FKAM, Solo berlangsung penuh keakraban.
Dalam sambutannya, Pemimpin Umum Addakwah, Mulyanto menyatakan bahwa pertemuan tersebut sangat penting untuk lebih meningkatkan kerjasama yang baik antara majalah Addakwah dan agen. Selain itu, diharapkan dengan adanya pertemuan tersebut berbagai persoalan teknis dilapangan dapat dipecahkan.
Sampai saat ini Addakwah sudah merambah berbagai kabupaten di Indonesia. Dengan oplah 15.000 exp, Addakwah bertekat untuk meningkatkan oplahnya pada tahun 2011 menjadi 30.000 exp. Karena itu, kerjasama yang baik dengan semua pihak sangat diharapkan.
Mulyanto juga meminta maaf kepada seluruh agen dan pembaca, karena pada bulan Desember tidak terbit. Hal ini semata-mata untuk merapikan managemen. ”Insya Allah, akan terbit kembali bulan Januari 2011” Ungkap alumnus Magester Study Islam, UMS ini.
Kehadiran Addakwah memang direspon positif oleh masyarakat. Hal ini terbukti semakin meningkat permintaan dari waktu ke waktu. Diharapkan, kedepan Addakwah menjadi media yang mencerahkan umat dengan tema-tema yang dihadirkan.

Jumat, 26 November 2010

Terkuak, Pelecehan Seks Uskup Katolik Roma Belanda

Addakwah.com. Jan ter Schure,  seharusnya ternasuk satu di antara tujuh orang pendeta yang terlibat dalam tindakan amoral

Seorang uskup  Katolik Roma Belanda yang meninggal pada tahun 2003 dilaporkan telah melakukan pelecehan seksual  terhadap seorang anak laki-laki, saat ia masih menjabat sebagai seorang pendeta muda, demikian  media Belanda melaporkan.

Jan ter Schure, yang menjadi  uskup Den Bosch sampai 1998, seharusnya ternasuk satu  di antara tujuh orang pendeta yang terlibat dalam tindakan amoral di sekolah berasrana ini. Dokumen gereja menunjukkan korban telah dibayar berupa kompensasi sebagai bentuk "kerugian emosional" sesudah  kematian Schure.

Menurut media Belanda, sebenarnya di tahun 2008, uskup Rotterdam Van Luyn sudah mengetahui kelakuan amoral ini,  namun ia menutup-nutupi hal tersebut.

Murid yang identitasnya tidak ingin diketahui ini, mendapat uang kompensasi sebesar 16 ribu euro dari ordo Don Bosco. Korban yang saat itu di bawah umur, dilecehkan 7 pastur ordo di asrama Don Rua di Ugchelen selama tahun 1948 sampai dengan 1953.

Dalam perjanjian tahun 2003, ordo memberi 'uang damai' sebagai 'ganti rugi immaterial'. Ini dilakukan setengah tahun setelah kematian Ter Schure, yang menjabat uskup Den Bosch selama tahun 1985 hingga 1998.

Rahasia Kelam

Pada akhir tahun 1950-an, asrama Don Rua pindah ke 's-Heerenberg. Penyingkapan kasus pelecehan besar-besaran yang terjadi di lokasi tersebut, menimbulkan gelombang pemberitaan tentang pelecehan seksual di gereja katolik Belanda sejak bulan Februari lalu.

Pada bulan Maret lalu, Hulp en Recht (biro gereja yang menerima dan menangani keluhan, red.) mengatakan sangat mungkin korban berkali-kali dilecehkan 7 pastur tersebut. Hulp en Recht mempercayai laporan ini, bukan hanya karena detil yang diceritakan, tapi juga karena si pelapor tampak terbebani dengan rahasia besar dengan segala konsekwensi yang menyertai masa depannya.

"Sangat menyesalkan kurangnya perlindungan dan bantuan untuk para anak di bawah umur yang dipercayakan ke tangan para pastur ordo," tulis Hulp en  dalam putusan mereka.

Pada bulan April tahun ini, tidak lama setelah Hulp en Recht mengeluarkan putusan, pimpinan tertinggi persatuan ordo di Belanda dan Flandria, Jos Claes, atas nama kongregasi minta maaf kepada para korban.

Smb; hidayatullah.com.

Israel Akan Jadikan Al-Quds Ibukota Yahudi

Addakwah.com. Knesset telah menyetujui pembicaraan awal mengenai RUU untuk menjadikan al-Quds sebagai ibukota Yahudi
Sumber media berbahasa Ibrani menyebutkan bahwa Komite Kementerian Perundang-undangan Israel pada hari Ahad mendatang akan membahas RUU untuk menetapkan al-Quds sebagai ibukota orang-orang Yahudi, dan bukan sekedar ibukota Israel saja. Demikian dilansir Islammemo.cc, Jumat (26/11).

Surat kabar Ma'arif melaporkan hari Jumat bahwa RUU tersebut bertujuan untuk memperluas Undang-Undang Khusus al-Quds supaya menjadi ibukota bangsa Yahudi.

RUU tersebut disampaikan oleh anggota Knesset, Zevulun Orlev yang berasal dari golongan sayap kanan dan ekstremis Yahudi.

Sebelumnya, Knesset telah menyetujui pembicaraan awal mengenai RUU itu. Akan tetapi pada bulan Mei lalu, Komite Kementerian telah meminta agar RUU tersebut tidak masuk dalam agenda Knesset. Sebab jika RUU tersebut masuk ke dalam agenda Knesset, maka akan bertentangan dengan pemerintahan.

Akan tetapi Orlev telah mengumumkan bahwa ia akan menempatkan RUU dalam jadwal Knesset.
Smb; hidayatullah.com.

Serangan Pesawat AS Tewaskan 3 Orang di Pakistan

Addakwah.com. Serangan pesawat tak berawak AS terhadap sebuah kendaraan di kawasan suku baratlaut Pakistan pada Jumat menewaskan tiga militan di dekat perbatasan Afghanistan, kata pejabat keamanan setempat.

Pesawat itu menyerang kendaraan tersebut di desa Pir Keley, 10 kilometer sebelah timur Miranshah, kota utama di Waziristan Utara, daerah suku yang dianggap menjadi pangkalan gerilyawan muslim.

"Serangan itu dilakukan oleh pesawat tak berawak AS dan tiga militan tewas," kata seorang pejabat keamanan Pakistan kepada AFP.

"Tidak jelas apakah sasaran bernilai tinggi berada di daerah itu pada saat serangan tersebut," katanya, dengan menambahkan bahwa identitas mereka yang tewas dalam serangan itu juga belum diketahui.

Seorang pejabat keamanan kedua juga mengkonfirmasi serangan itu dan jumlah kematian tersebut.

Seorang pejabat intelijen lain di Miranshah mengatakan, serangan itu menewaskan empat militan.

Washington meningkatkan secara dramatis serangan pesawat tak berawak terhadap militan di daerah-daerah dekat perbatasan Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaeda di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

Sejumlah pejabat Pakistan melaporkan, sedikitnya 21 serangan pesawat tak berawak AS menewaskan sekitar 120 orang pada September, bulan paling mematikan dalam serangan semacam itu.

Lebih dari 250 orang tewas dalam sekitar 47 serangan sejak 3 September, yang menyoroti ketegangan dengan Islamabad terkait dengan kecaman AS karena sejauh ini Pakistan tidak melancarkan ofensif darat ke Waziristan Utara.

Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjata sangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipil yang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marah penduduk Pakistan.

Lebih dari 1.150 orang tewas dalam lebih dari 140 serangan pesawat tak berawak di Pakistan sejak Agustus 2008, termasuk sejumlah militan senior. Namun, gempuran-tempuran itu telah mengobarkan sentimen anti-Amerika di negara muslim konservatif itu.

AS meningkatkan serangan rudal oleh pesawat tak berawak ke Waziristan Utara setelah seorang pembom bunuh diri Yordania menyerang sebuah pangkalan AS di seberang perbatasan di provinsi Khost, Afghanistan, pada akhir Desember, yang menewaskan tujuh pegawai CIA.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober 2009, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.

Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.
Smb;antaranews.com

Taliban Serang Kantor Badan Bantuan Inggris di Afghanistan Timur

Addakwah.com. Taliban melancarkan serangan granat dan tembakan ke sebuah rumah yang menjadi kantor badan bantuan Inggris di Afghanistan timur, Jumat, kata seorang pejabat provinsi kepada AFP.

Juru bicara provinsi Nangahar, Ahmad Zia Abdulzai, mengatakan, seorang pria datang ke kantor organisasi bantuan Development Alternatives Inc (DAI) di Jalalabad, ibukota provinsi tersebut, dan "melempar sebuah granat dan memberondongkan tembakan dengan senjata ringan".

"Ia ditembak oleh polisi. Tidak ada korban," kata Abdulzai.

DAI adalah organisasi yang mempekerjakan Linda Norgrove, warga Inggris yang diculik oleh Taliban dan tewas bulan lalu dalam operasi penyelamatan yang gagal oleh militer AS. DAI bekerja sebagai kontraktor bagi badan bantuan AS USAID, yang juga bermarkas di Jalalabad.

Kepala kesehatan provinsi itu Baz Mohamad Sherzad mengatakan, satu mayat dibawa ke rumah sakit dan diyakini sebagai penyerang tersebut, dan tidak ada korban yang terluka.

Namun, satu sumber keamanan setempat mengatakan, empat penjaga cedera dalam serangan itu, sementara juru bicara Taliban Zabiullah Mujahed mengklaim bertanggung jawab dan mengatakan serangan itu menewaskan 16 orang, termasuk beberapa warga asing.

Kekerasan meningkat di Afghanistan dengan jumlah kematian sipil dan militer mencapai tingkat tertinggi tahun ini ketika kekerasan yang dikobarkan Taliban meluas dari wilayah tradisional di selatan dan timur ke daerah-daerah barat dan utara yang dulu stabil.

Jumlah kematian prajurit asing di Afghanistan tahun ini juga sudah melampaui 650 dan merupakan yang tertinggi, dan 2010 telah menjadi tahun paling mematikan bagi pasukan NATO.

Pemimpin Taliban Mullah Omar telah menyatakan, pihaknya akan meningkatkan serangan taktis terhadap pasukan koalisi untuk memerangkap musuh dalam perang yang melelahkan dan mengusir mereka seperti pasukan eks-Uni Sovyet.

Saat ini terdapat lebih dari 150.000 prajurit yang ditempatkan di Afghanistan untuk membantu pemerintah Presiden Hamid Karzai memerangi gerilyawan Taliban.

Para komandan NATO telah memperingatkan negara-negara Barat agar siap menghadapi jatuhnya korban karena mereka sedang melaksanakan strategi untuk mengakhiri perang lebih dari delapan tahun di negara itu.

Pasukan NATO dan Afghanistan saat ini terlibat dalam ofensif besar-besaran di sekitar Kandahar -- kota terbesar di wilayah selatan -- yang bertujuan menghalau gerilyawan dari daerah tersebut untuk membantu mengakhiri perang panjang Afghanistan.

Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.

Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO mencakup puluhan ribu prajurit yang berasal dari 43 negara, yang bertujuan memulihkan demokrasi, keamanan dan membangun kembali Afghanistan, namun kini masih berusaha memadamkan pemberontakan Taliban dan sekutunya.

Sekitar 521 prajurit asing tewas sepanjang 2009, yang menjadikan tahun itu sebagai tahun mematikan bagi pasukan internasional sejak invasi pimpinan AS pada 2001 dan membuat dukungan publik Barat terhadap perang itu merosot.

Gerilyawan Taliban sangat bergantung pada penggunaan bom pinggir jalan dan serangan bunuh diri untuk melawan pemerintah Afghanistan dan pasukan asing yang ditempatkan di negara tersebut.

Bom rakitan yang dikenal sebagai IED (peledak improvisasi) mengakibatkan 70-80 persen korban di pihak pasukan asing di Afghanistan, menurut militer.
Smb; antaranews.com

Arab Saudi Tangkap 149 Gerilyawan Terkait Al Qaida

Addakwah.com. Arab Saudi telah menangkap 149 orang yang diduga gerilyawan terkait Al Qaida dalam 19 kelompok terpisah yang merencanakan serangan terhadap pejabat negara, orang asing dan wartawan, demikian kementerian dalam negeri, Jumat.

Penangkapan-penangkapan itu, yang terjadi dalam delapan bulan terakhir, melibatkan kewarganegaraan Arab Saudi dan asing yang memiliki hubungan dengan operasi Al Qaida yang sebagian besar di Yaman, tapi juga di Afghanistan dan Somalia, kata jurubicara kementerian dalam negeri Jendral Mansur al-Turki pada wartawan.

"Sebagian terbesar dari mereka (kelompok itu) dibentuk oleh AQAP," kata Turki, merujuk pada Al Qaida di Semenanjung Arab, kelompok yang bermarkas di Yaman yang dipimpin oleh orang Yaman dan Saudi.

"Beberapa orang memiliki hubungan dengan Al Qaida di Afghanistan (dan) beberapa benar-benar mempunyai hubungan dengan Al Qaida di Somalia," ia menambahkan.

Turki memberi sedikit perincian mengenai kegiatan sel-sel itu. "Sebagian besar dari rencana serangan itu terhadap perorangan," jelasnya -- sebagian besar pejabat keamanan dan politik Saudi, wartawan dan warga asing "bukan-Muslim", katanya.

Sebuah kelompok tampaknya telah melatih orang dalam penggunaan bom elektronik, mungkin bom mobil, sementara yang lain mengumpulkan uang untuk Al Qaida di luar negeri, ujarnya.

"Ini adalah upaya terus-menerus oleh Al Qaida. Al Qaida tak akan pernah menyerah."

Dari 149 orang itu, 25 adalah orang asing yang dikenal hanya sebagai asal Arab, Afrika dan Asia.

Menurut Turki, seorang wanita, warga Saudi, juga ditangkap karena menyiarkan materi Al Qaida di Internet dengan banyak nama samaran.

Sebagian besar orang dalam 19 sel itu memiliki hubungan dengan AQAP, yang makin bertambah di belakang upaya pemboman internasional termasuk bom paket yang dicegat dalam perjalanan ke Amerika Serikat Oktober lalu.

"Mereka telah mengirim beberapa (orang) ke sini, dalam kebanyakan kasus AQAP merekrut mereka dari Arab Saudi," katanya.

Perbendaharaan dokumen dan senjata yang akan digunakan dalam serangan juga telah ditemukan, kata Turki, yang menambahkan bahwa kerajaan Saudi telah mengontak Interpol untuk penangkapan gerilyawan lain yang terkait dengan rencana tersebut.

Pihak berwsenang juga menemukan sejumlah 2,24 juta riyal (sekitar 600.000 dolar) dari sel-sel itu yang akan digunakan untuk mendukung Al Qaida di dalam dan luar Arab Saudi.

Pada 5 Oktober, gerilyawan Al Qaida mengancam akan melakukan serangan baru terhadap anggota keluarga kerajaan Saudi dalam pesan video yang disiarkan di Internet untuk menandai pemboman 2009 yang gagal yang ditargetkan terhadap menteri dalam negeri.
Smb; antaranews.com

Sekolah Sediakan Makan Gratis Bagi Siswa Pengungsi

Magelang. Addakwah.com. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Dukun Kabupaten Magelang menyediakan kupon makan gratis di kantin sekolah bagi siswa pengungsi korban letusan Gunung Merapi.

Kepala SMAN 1 Dukun, Agus Suseno di Magelang, Sabtu, mengatakan, sejak 15 November 2010 sekolahnya memberikan kupon makan gratis di kantin kepada 265 siswa korban Merapi.

"Namun, dari 265 anak tersebut sekarang tinggal 32 anak yang masih mendapat kupon, sedangkan sisanya sudah pulang dari lokasi pengungsian dan tinggal bersama orang tuanya di kampung halaman," katanya.

Khusus bagi 32 anak yang saat ini masih tinggal di pengungsian, katanya, pihak sekolah juga menyediakan dua rumah untuk tempat tinggal sementara bagi mereka.

"Kalau harus pulang pergi ke lokasi pengungsian, kasihan. Maka sekolah menyediakan dua rumah di sekitar sekolah milik guru yang ditinggal mengungsi. Dari pada kosong, kami pinjam untuk tinggal mereka," katanya.

Ratusan siswa SMA/MA/SMK di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III di Kabupaten Magelang seperti di Kecamatan Dukun, Srumbung dan Sawangan ikut mengungsi akibat letusan Merapi.

Mereka ikut mengungsi bersama orang tuanya di sejumlah lokasi pengungsian, antara lain di Kantor Kelurahan Cacaban Kota Magelang, Gedung Pertemuan Mandala Gereja St Ignatius Magelang, BLK Tempuran, Balai Desa Sukorini Muntilan dan lainnya.

Agus mengatakan, kegiatan belajar mengajar di SMAN 1 Dukun telah dimulai Senin (15/11). Sebelumnya, pada 4-13 November 2010, kegiatan belajar mengajar libur karena sekolah ini berada di radius 10 Km dari puncak Merapi.

Ia menyebutkan sebanyak 500 siswa di KRB III mendapat bantuan dari Direktur Jenderal Pembinaan Sekolah Menengah Atas Kementerian Pendidikan Nasional sebanyak Rp150 juta.

"Bantuan diberikan pada Rabu (24/11), masing-masing anak menerima Rp300 ribu. Bantuan ini untuk membantu agar mereka tetap bisa sekolah karena lahan pertanian orang tuanya hancur tertimpa abu vulkanik," katanya.

Khusus untuk SMAN 1 Dukun, katanya, selain mendapat bantuan dana tersebut, sejumlah siswa juga mendapat bantuan berupa buku untuk 98 anak, sembako 86 kantong dan seragam bagi lima anak.
Smb; antaranews.com

Radius 15 – 20 km, Ekonomi Mulai Menggeliat Pasca Erupsi Merapi

Magelang. Addakwah.com. (27/11). Kondisi perekonomian pasca letusan merapi belum berjalan normal. Hal ini sangat wajar karena sepulang dari pengungsian mereka tidak bisa berbuat banyak untuk memenuhi kebutuhan makanan pokok, pertanian rusak, modal untuk rehabilitasi tidak punya, menanti bantuan modal juga belum ada kepastian, mereka hanya mengandalkan bantuan dari para relawan yang menggalang logistik dari luar dareah.
Berdasarkan liputan kami di posko FKAM dan Hilal Ahmar semakin hari semakin banyak yang mengajukan permintaan bantuan baik yang lewat proposal maupun via telephon (HP). Mayoritas permintaan tersebut adalah bantuan sembako.  

            Sementara di daerah radius 15 – 20 km dari merapi masyarakat yang terkena dampak letusan gunung merapi merapi perekonomian sudah mulai membaik menggeliat. Tercatat di beberapa pasar sudah mulai buka dan banyak pengunjungnya seperti di pasar induk Muntilan, pasar Talun, pasar Blabak, pasar Sawangan, pasar Ngluwar. Disamping itu juga posko-posko bantuan dan dapur umum yang ada di hampir setiap kampung sekarang sudah mulai dihentikan, juga nampak aliran bantuan logistik dari luar daerah sudah berkurang. (Syafrudin)

Kamis, 25 November 2010

OKI Kecam Negara Penolak Resolusi Penistaan Agama

Addakwah.com. Organisasi Konferensi Islam (OKI) menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas absennya lima dari anggotanya dalam mendukung resolusi penistaan agama di Majelis Umum PBB di New York. Demikian dilansir Islammemo.cc, Kamis (25/11).

Juru bicara OKI mengancam bahwa OKI mengambil tindakan pencekalan terhadap negara-negara yang menentang keputusan yang telah disepakati sebelumnya. Dan yang paling mungkin dilakukan adalah pencekalan fasilitas-fasilitas dari organisasi yang berada di bawah OKI, seperti Bank Pembangunan Islam.

Sumber OKI tersebut mengatakan, adanya tekanan Barat terhadap negara-negara seperti Benin, Burkina Faso, Albania, Gabon, dan Kamerun, serta Bosnia dan Herzegovina, untuk tidak menyumbangkan suara. Negara-negara tersebut adalah anggota pengamat organisasi.

Menurut sumber OKI itu juga, seharusnya negara-negara anggota tersebut satu suara mengenai isu yang telah disepakati dalam pertemuan menteri luar negeri negara-negara Islam di Tajikistan, bulan Maret lalu. Dari pertemuan tersebut, OKI telah menelurkan kesepakatan untuk mendukung resolusi penistaan agama itu.

Negara-negara Barat sejak awal memang sudah tidak mendukung resolusi tersebut. Bahkan kampanye untuk menolak resolusi tersebut telah dilakukan, dengan alasan bahwa resolusi tersebut membatasi kebebasan berpendapat dan berekspresi.

Majelis Umum PBB kemarin telah menyutujui resolusi pertama dengan dukungan 74 negara untuk mencegah penistaan agama, termasuk di dalamnya China dan Rusia. Sedangkan 64 negara lainnya menolak, dan 42 negara melarang resolusi tersebut.
Smb; hidayatullah.com

MUI Tulungagung Kecam Festival "Manten Kucing"

Addakwah.com. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tulungagung, Jawa Timur, mengecam Festival Manten Kucing yang digelar pemerintah daerah setempat sebagai salah satu kegiatan memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-805 Kabupaten Tulungagung.

"Bagaimana mungkin pemerintah memfasilitasi kegiatan yang berbau syirik dan melukai hati umat Islam. Masak, kucing dinikahkan layaknya menikahkan manusia secara Islam, apalagi disertai ijab qobul dan diiringi sholawat hadrah segala," kata Wakil Ketua Cabang MUI, Maskur Kholil, Kamis (25/11).

Ia menegaskan, ritual atau Festival Manten Kucing yang diikuti 19 kecamatan se-Tulungagung beberapa waktu lalu telah melecehkan kiai dan menodai agama.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fatah Mangunsari Kedungwaru itu menjelaskan, yang menjadi sorotan MUI adalah penampilan sosok kiai yang menikahkan kucing layaknya perkawinan manusia.

"Siapa pun boleh mengembangkan budaya. Tapi jangan sekali-kali mencampuradukan agama dengan budaya, itu (manten kucing) sama artinya melecehkan kiai," ujarnya.

Kecaman serupa juga dilontarkan Sekretaris MUI, Abu Sofyan Sirojuddin.

Menurut dia, pemerintah daerah dan Bupati Heru Tjahjono tidak menghiraukan peringatan MUI sebelum kegiatan, yang tertuang dalam surat bernomor 115/DP-Kab/MUI-TA/2010.

Padahal, surat itu disampaikan secara resmi dan ditandatangani langsung oleh ketua MUI KH Hadi Mahfud tertanggal 9 November. Ternyata peringatan itu tidak diindahkan dengan tetap menggelar festival dengan menampilkan seperti sosok kiai.

"Kami sudah jauh-jauh hari melayangkan surat peringatan, tapi surat itu dianggap angin lalu," kata salah satu ulama paling berpengaruh di Kota Marmer itu kecewa.

Dikonfirmasi terpisah, Bupati Heru Tjahjono setelah parade dakon masuk MURI mengatakan, pihaknya menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Tulungagung.

Ia berjanji, kegiatan yang bisa menimbulkan kontoversi di masyarakat dan kalangan ulama tidak akan digelar lagi pada tahun-tahun mendatang. "Kami minta maaf," kata Bupati.

Festival Manten Kucing sendiri berasal dari ritual serupa yang biasa digelar di Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat, namun kemasan ritual itu hanyalah berupa prosesi pemandian sepasang kucing yang secara simbolis dijodohkan di sebuah sumber mata air setempat yang disebut Coban Kromo.

Tradisi itu dilakukan warga Desa Pelem ketika sedang kesulitan air. Suatu perbuatan syirik yang layak untuk dihapuskan.
Smb; hidayatullah.com

Tiap Tahun, 600 Ribu Perokok Pasif Meninggal Dunia

Addakwah.com. Asap rokok yang terhirup karena orang di sekitarnya yang menjadi merokok telah membunuh lebih dari 600 ribu orang di seluruh dunia setiap tahun. Ini adalah penelitian pertama dampak rokok bagi perokok pasif, istilah buat mereka yang selalu terpapar asap rokok sementara mereka bukan peropok ini.

Para peneliti menganalisis data dari tahun 2004 di 192 negara. Mereka menemukan 40 persen anak-anak dan lebih dari 30 persen pria yang tidak merokok dan wanita secara teratur menghirup asap dari oprang di sekelilingnya yang merokok.

Para ilmuwan kemudian memperkirakan bahwa merokok pasif menyebabkan sekitar 379 ribu kematian akibat penyakit jantung, 165 ribu kematian akibat penyakit pernapasan yang lebih ringan, 36.900 kematian akibat asma dan 21.400 kematian akibat kanker paru-paru tiap tahun.

Secara keseluruhan, mereka yang menyumbang sekitar 1 persen dari kematian di dunia. Penelitian yang didanai oleh Badan Nasional Swedia untuk Kesehatan dan Kesejahteraan dan lembaga amal milik Bloomberg ini diterbitkan Jumat di jurnal medis Lancet yang terbit di Inggris.

"Ini membantu kita memahami angka sesungguhnya dari bahaya tembakau," kata Armando Peruga, pimpinan penelitian yang juga manajer program di Tobacco-Free Initiative yang berada di bawah Organisasi Kesehatan Dunia. Dia mengatakan sekitar 603.000 kematian akibat merokok tangan kedua harus ditambahkan ke dalam 5,1 juta kematian akibat merokok setiap tahun.

Peruga mengatakan WHO sangat prihatin dengan 165 ribu anak-anak yang meninggal karena infeksi pernapasan  terkait asap, kebanyakan di Asia Tenggara dan Afrika. "Campuran penyakit menular dan perokok pasif adalah kombinasi mematikan," kata Peruga.

Anak-anak yang orang tuanya merokok memiliki risiko lebih tinggi sindrom kematian bayi mendadak, infeksi telinga, pneumonia, bronkitis, dan asma. paru-paru mereka juga dapat tumbuh lebih lambat dari anak-anak yang orangtuanya tidak merokok.

Peruga dan rekan menemukan jumlah tertinggi orang terpapar asap rokok ada di Eropa dan Asia. Tingkat terendah paparan berada di Amerika, Mediterania, dan Afrika.

Asap memiliki pengaruh terbesar pada perempuan, dan membunuh sekitar 281 ribu di antaranya. Di banyak bagian dunia, perempuan setidaknya 50 persen lebih mungkin menjadi perokok pasif daripada pria.
Smb; republika.co.id

Nenek Obama Berdoa Agar Presiden AS itu Jadi Muslim

Addakwah.com.Nenek Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan dirinya saat naik haji di Mekkah berdoa agar Obama memeluk Islam, tulis suatu surat kabar, Kamis.

"Saya berdoa agar cucuku Barack masuk Islam," kata Sarah Omar (88) warga Kenya dalam wawancara dengan surat kabar terbitan Saudi, Al-Watan di Jeddah.

Koran tersebut mengemukakan bahwa Sarah Omar berada di Saudi untuk menunaikan ibadah haji bersama anaknya, Saeed Hussein Obama dan empat cucunya.

Sarah Omar mengemukakan dia hanya mau berkomentar soal ibadah haji dan tak akan berkomentar soal kebijakan politik Barack Obama.

Keluarga tersebut tampaknya diundang melakukan ibadah haji oleh pemerintah Saudi. Saeed mengucapkan terima kasih kepada Raja Abdullah atas "keramahan yang baik",  tulis surat kabar tersebut.
Smb; antaranews.com

Teguh Bantu Korban Merapi Meski Dicaci

Luka lecet dan infeksi di telapak kaki akibat berhari-hari berjalan kaki, bagi Din Setyaningrum (40), tidak terlalu dirasakan menyakitkan, dibanding caci maki dan ungkapan sinis atas niat tulusnya membantu para korban bencana letusan Gunung Merapi.

Ibu rumah tangga warga Perumahan Permata Hijau Blok L No.5, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, itu mengaku harus sedikit menahan perasaan hatinya ketika sejumlah orang menganggap niatnya untuk berjalan kaki dari Kota Kediri menuju Stadion Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman untuk menggalang dana bagi para pengungsi bencana letusan Gunung Merapi hanya untuk mencari sensasi.

"Biarlah orang berkata apa, namun hati saya tetap teguh dan tidak goyah untuk terus melanjutkan berjalan kaki sambil menghimpun dana dari donatur perseorangan maupun instansi. Memang tidak sedikit yang memberikan sumbangan, namun banyak juga yang mencibir," kata Din Setyaningrum sesaat setelah tiba di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis.

Ibu dari Ika Rahmwati (15) dan Gilang Feby Maulana (10) ini mengaku tidak sakit hati dengan cibiran atau caci yang ditujukan atas niat tulusnya ini. "Apa pun yang mereka berikan saya terima dengan penuh ikhlas dan syukur, ada yang memberi Rp500, namun ada juga yang memberi Rp200 ribu," katanya.

Menurut dia, dirinya memang sempat sedikit mendapat cobaan saat tiba di Mapolres Sragen Jawa Tengah, karena mendapat sambutan yang tidak ramah dari salah satu anggota polisi yang sedang bertugas.

"Biasanya selama dalam perjalanan saya menumpang menginap di kantor polisi baik itu polsek maupun polres, sekaligus saya meminta tanda tangan dan bukti bahwa saya di wilayah tersebut berhasil mengumpulkan dana dari masyarakat. Semuanya bisa diterima dengan baik," katanya.

Ia mengisahkan, sewaktu beristirahat di Polres Ngawi, Jawa Timur, dirinya sangat terharu dengan kebaikan seorang polisi bernama Sutiaji, bahkan Sutiaji memaksa dirinya untuk dibawa ke dokter karena badannya menggigil akibat infeksi kaki setelah berjalan kaki.

"Saya sangat terharu dengan kebaikan mereka, bahkan agar saya dapat beristirahat dengan lebih tenang karena kalau di Kantor Polisi banyak petugas lalu lalang, Sutiaji menawarkan kamar hotel untuk beristirahat. Namun, sebelumnya agar tidak menimbulkan prasangka buruk saya terlebih dahulu minta bertemu dengan istri polisi yang mengantarnya agar tidak menimbulkan fitnah," katanya.

Namun kesan yang baik terhadap annggota polisi ini sedikit berubah saat dirinya mendapat perlakuan tidak simpatik dari aparat kepolisian di Polres Sragen, Jawa Tengah.

"Saat akan menumpang untuk istirahat saya justru dituduh hanya mencari sensasi, cari muka. Polisi itu juga mengatakan jikalau menginap di kantor polisi nanti dikira tidak diopeni, sedang untuk mencarikan hotel tidak ada duit. Padahal saya hanya hanya butuh tempat untuk istirahat seadanya. Yang penting bisa untuk tidur dan tidak harus di kamar," katanya.

Bahkan polisi tersebut mendesak Din Setyaningrum untuk mengurungkan niat tulusnya dan memintanya untuk pulang ke kampungya.

"Kalau pulang atau naik bus berarti niat saya ini menjadi cacat, untuk itu saya memilih meneruskan perjalanan dan terus berjalan kaki untuk ikut merasakan keprihatinan warga korban bencana Merapi," katanya.

Ia mengatakan, satu keyakinan di hatinya jika niat ini benar-benar tulus pasti akan mendapat perlindungan dari Tuhan. Dan keyakinan ini memang terbukti karena setelah peristiwa yang menyakitkan hati itu ternyata banyak warga yang simpati atas niatnya itu dan memaksa mampir memberinya makan dan minum.

"Banyak sekali warga yang peduli, bahkan ada sebuah lembaga yang menyumbang Rp200 ribu, kemudian ada pengusaha toko mebel yang memberikan buah-buahan dan bantuan Rp20 ribu dan masih banyak lagi hingga saya berhasil mengumpulkan dana bantuan sekitar Rp2 juta untuk pengungsi bencana Merapi," katanya.

Apa pun perlakuan baik buruk maupun mendukung perbuatannya, Setyaningrum mengaku menerima semuanya dengan ikhlas.

Didorong rasa keprihatinan yang kuat, Setyaningrum pun tak mempedulikan kaki kanannya yang lecet, infeksi dan harus berjalan terpincang-pincang.

"Saya habis satu pasang sandal dan sepasang sepatu. Modal lainnya balsem untuk meredakan pegal dan menghangatkan otot," katanya.

Saat memasuki kawasan Stadion Maguwoharjo, Kamis (25/11), sekitar pukul 11.30 WIB, setelah selama 10 hari berjalan kaki menempuh jarak ratusan kilometer, Din Setyaningrum yang juga merupakan anggota Persik Mania yang merupakan pendukung setia kesebelasan Persik Kediri, langsung disambut anggota Slemania yang merupakan wadah suporter tim sepakbola PSS Sleman.

Din juga disambut kelompok kesenian Jaranan Wahyu Krida Budaya yang juga datang dari Kota Kediri untuk menghibur para pengungsi bencana letusan Gunung Merapi.

Dengan iringan gamelan dari kelompok Jaranan Wahyu Krida Budaya, Din Setyaningrum langsung disambut Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Sleman, Kriswanto, yang langsung memeluknya dan terharu dan menangis.

Dana yang terkumpul tersebut langsung diserahkan kepada para pengungsi melalui Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Sleman.

"Hanya ini yang bisa kami lakukan, kami juga ingin ikut merasakan penderitaan saudara-saudara kami yang menjadi korban bencana letusan Gunung Merapi. Kami harapkan saudara-saudaraku pengungsi dapat segera melupakan kejadian yang membuat kita semua berduka dan segera bangkit penuh semangat untuk memulai hidup baru," kata Din Setyaningrum terbata-bata sambil sesekali mengusap air matanya.

Ungkapan tulus dari Din Setyaningrum ini juga membuat semua yang hadir dalam penyambutan tersebut tak kuasa membendung air mata. Bahkan Kriswanto dan sebagian besar pengungsi maupun masyarakat yang berada di sisi utara timur Stadion Maguwoharjo tersebut menitikkan air mata.

"Saya sungguh berterima kasih dan sama sekali tidak mengira bahwa sambutan dari warga Sleman sedermikian besar, sungguh dari hati saya hanya ingin ikut merasakan penderitaan saudara-saudara yang harus mengungsi akibat bencana, saya juga mohon maaf jika dana yang terkumpul selama dalam perjalanan ini jumlahnya tidak seberapa, namun yang jelas hanya ini yang bisa saya lakukan," kata Din Setyaningrum.

Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Sleman Kriswanto dalam kesempatan tersebut mengatakan pihaknya mengucapkan terima kasih yang sedemikian besar atas kepedulian yang luar biasa dari Din Setyaningrum ini.

"Sungguh ini sangat luar biasa, semoga ini dapat menggugah semangat para pengungsi untuk segera bangkit kembali," katanya.

Setyaningrum juga berharap, agar para pemimpin negeri ini memiliki rasa kemanusian, kepedulian antar sesama dan tidak hanya mencari keuntungan pribadi memanfaatkan jabatan.

"Para pemimpin negeri ini seharusnya bisa berkaca pada kepedulian warga, rasa gotong royong warga dari berbagai belahan Indonesia yang dengan sukarela membantu korban bencana tanpa memiliki kepentingan," katanya.
Smb; antaranews.com

Merapi Masih Bahaya!

Magelang. Addakwah.com. Setelah kondisi merapi mengalami penurunan aktvitas selama 1 pekan  masyarakat dibuat gelisah dengan adanya letusan kecil yang terjadi sekitar pukul 02.00 waktu dinihari (25/11), dan terjadi hujan abu kembali meskipun tidak deras. Demikian laporan koresponden addakwah.com dari Magelang.  Sampai saat ini masih berstatus awas, sempat dilaporkan kepada kami dari posko FKAM bahwa relawan-relawan yang diterjunkan untuk membantu membenahi rumah dan lingkungannya didaerah Depo kec. Dukun, Kab. Magelang yang berjarak 6 km dari merapi mengalami sedikit kepanikan dengan terajadinya erupsi tersebut.

            Disisi lain mayarakat yang tinggal di sekitar aliran lahar dingin merasa was-was setiap kali terjadi hujan di lereng gunung merapi, seperti di sekitar aliran sungai senowo, sungai putih, sungai lamat, sungai bungu. Bahkan senin malam, 22/11 warga di sekitar aliran sungai bungu sempat mengungsi karena banjir lahar dingin yang menghkawatirkan salah satunya adalah masyarakat desa Mantingan kec. Salam yang mengungsi di Balai Desa Kadiluwih Salam Magelang. Untuk mengantisipasi beratmbahnya pengungsi dari aliran sungai bungu di lapangan Danurojo, Kec. Ngluwar ,Kab. Magelang di dirikian kurang lebih 70 selter box (tenda darurat) bantuan dari Inggris yang diprakarsai relawan GP Ansor Ngluwar Magelang demikiam juga dilapangan desa Gunungpring Muntilan juga dipasang selter box (tenda darurat) yang sama. (Syafrudin)

Selasa, 23 November 2010

Calon Pendeta ‘Selundupkan’ Tujuh Senjata Rakitan

Satuan Tugas Pengamanan  Bandara Juanda, dan Polisi Militer AL menahan tujuh pucuk senjata rakitan yang akan ‘diselundupkan’

Addakwah.com. Tim yang terdiri atas Aviation Security (Avsec), Satuan Tugas Pengamanan (Satgaspam) Bandara Juanda, dan Polisi Militer TNI-AL (Pomal) itu juga menahan pembawa barang tujuan Manokwari tersebut.

Upaya penyelundupan tujuh pucuk senjata api rakitan ke Papua berhasil digagalkan tim gabungan bandara Juanda kemarin (23/11).

Kejadian itu terungkap ketika petugas Avsec melihat tampilan yang mencurigakan dari mesin sinar X terhadap bawaan Octavianus Warisyu, 31. Dari layar terlihat tampilan beberapa barang panjang seperti pipa. Ketika petugas menanyakan barang apa yang dibawa, calon penumpang pesawat Lion Air yang dijadwalkan berangkat pukul 05.00 itu mengaku kalau barang yang dibawa adalah onderdil kendaraan.

Atas persetujuan Otto, panggilan Octavianus, petugas melakukan pemeriksaan fisik.

"Ternyata di dalam kardus berwarna coklat itu ditemukan tujuh pucuk senjata rakitan," kata Manajer Sekuriti PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Juanda Pujiono. Otto pun segera diamankan. Selanjutnya pria yang seorang pendeta di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat tersebut diserahkan kepada Satgaspam Bandara Juanda untuk diperiksa lebih lanjut.

Kepada petugas Satgaspam dan Pomal, Otto mengaku hanya dititipi barang tersebut. Dia yang asli Manokwari itu bermaksud pulang melalui Surabaya untuk menjenguk orangtuanya yang sakit keras. Selama di Surabaya, dia menginap di rumah pendeta Dwi Agus Wahyono, warga Desa Suko, Sidoarjo. Agus juga yang mengantar Otto ke Juanda.

Dikutip Jawa Pos, Agus mengaku mengenal Otto saat masih sekolah kependetaan. Otto menginap di rumahnya sejak Ahad (21/11). Rencananya, Otto akan naik kapal dari Pelabuhan Tanjung Perak ke Manokwari pada Senin (22/11).

"Karena tidak ada kapal dan kasihan, akhirnya dia saya belikan tiket pesawat," kata Agus.

Menurut Komandan Satgaspam Juanda Kapten Suaidi, setibanya di Surabaya, Otto mengaku bertemu seorang pria dari Semarang bernama Arum di sekitar Pelabuhan Tanjung Perak. Kepada Otto, Arum menitipkan senpi rakitan.

"Otto mengaku sudah dua tahun kenal Arum," kata Suaidi. Untuk membawa barang titipan itu, Otto menerima uang Rp 350 ribu.

Otto diantar sopir Agus saat mengambil senpi rakitan itu pada Senin malam. Agus mengaku tidak tahu sama sekali ke mana Otto pergi saat itu. Setahu Agus, Otto pergi menemui temannya untuk mengambil barang titipan. "Kepada saya, dia juga bilang barang itu onderdil motor," kata Agus.

Komandan Lanudal Juanda Kolonel Laut (Pelaut) Supranyoto saat konferensi pers mengatakan, senpi rakitan itu memiliki revolver cukup besar, yaitu 12,7 milimeter. Senapan yang digunakan untuk menembak manusia, paling besar biasanya hanya 6 milimeter. Namun, revolver senpi rakitan itu tidak memiliki ulir, sehingga peluru yang ditembakkan tidak akan melesat sambil berputar sebagaimana senpi biasa. "Jarak tembaknya juga tidak jauh," kata Supranyoto.

Untuk apa Otto membawa senpi rakitan itu" Supranyoto tidak menjawab pasti. Dia hanya mengatakan, hal itu akan diselidiki dan dikembangkan lebih lanjut. Hanya, menurut kabar yang beredar di posko satgaspam, senpi itu diduga akan digunakan untuk perang antarsuku di Papua.

Penyidik Satgaspam Bandara Juanda Sertu POM Jumali yang memeriksa Otto mengatakan, pria tersebut akan dikenai Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Undang-undang itu mengatur, siapa pun dilarang membawa, menyimpan, dan mengedarkan senjata api dan bahan peledak. "Ancamannya adalah 15 tahun penjara," katanya.

Selanjutnya Otto beserta barang bukti tujuh pucuk senpi rakitan itu akan diserahkan kepada Polsek Sedati untuk pemeriksaan lebih lanjut. Penyerahan itu dikarenakan Otto merupakan warga sipil dan kasus itu merupakan kasus pidana.

Kapolsek Sedati AKP Dodon Priyambodo ketika dihubungi membenarkan kasus itu diserahkan kepada jajarannya. Sampai dengan tadi malam, Otto masih diperiksa oleh petugas Unit Reskrim Polsek Sedati. "Dia mengaku hanya dititipi. Tapi semua tersangka sering mengaku hanya dititipi. Kami akan selidiki lebih lanjut," kata Dodon. smb; hidayatullah.com

Penyiksaan di Penjara Abbas, Tepi Barat, Meningkat

Addakwah.com. Harian Financial Times Inggris menegaskan, penyiksaan di penjara Abbas Tepi Barat terhadap para pendukung Hamas meningkat dua kali lipat dari sebelumnya. Seperti diakui istri seorang pengamat Palestina Badar Abu Ayasy (42 tahun).

Disebutkan, Abu Ayasy ditangkap milisi Abbas di Betlehem saat ia ikut shalat berjama’ah dengan gerakan Hamas. Naimah (istri Abu Ayasy) mengatakan, ada sejumlah bukti bahwa banyak di antara para tawanan mengalami penyiksaan, saat mereka dimintai keterangan atau diinterogasi, namun kondisinya makin parah menuntut organisasi Human Right Watch segera menindak lajuti laporan atas terjadinya pelanggaran HAM oleh pasukan milisi Abbas.

“Saat ini suami saya tidak bisa jalan”, ungkap Naimah melanjutkan. Ia juga sulit bernapas dan sangat kurus sekali. Terutama setelah saya menjabat tangannya, tampak ia sudah tak punya kekuatan lagi. Saat aku menemuinya di dalam penjara aku berkata pada para penjaga di sana, apa yang kalian lakukan pada suamiku. Namun pertanyaan serta teriakanku seolah menabrak dinding, tak satupun yang menjawab."

Harian Inggris kemudian melansir laporan tersebut dan mengatakan, istri Abu Ayasy punya hak penuh untuk khawatir terhadap keselamatan suaminya. Semua tawanan Palestina mengalami penyiksaan secara sistematis. Mereka tidak diberikan obat-obatan, serta kebutuhan mendasar seperti tempat tidur dan selimut.

Mereka menegaskan, banyak sekali bukti-bukti yang menunjukan semua tawanan Hamas mengalami penyiksaan di dalam penjara. Paling ringan atau umumnya terjadi adalah pemborgolan, dimana tangan dan kaki mereka diikat untuk waktu yang lama.

Harian Financial Inggris mengkhawatirkan, kondisi di penjara Tepi Barat menuju pada pembantaian secara pelan-pelan tapi terus meningkat, ungkapnya.
smb; republika.co.id.

Pakistan Beri Grasi Perempuan Penghujat Nabi Muhammad

Addakwah.com. Presiden Pakistan Asif Ali Zardari memberi grasi atas seorang perempuan kristen yang divonis mati dengan tuduhan menghina nabi Muhammad. Demikian stasiun televisi Amerika CNN melaporkan.

Awalnya sebuah pengadilan di Punjab memvonis mati Asia Bibi (45 tahun) awal bulan ini, atas dasar undang-undang penghujatan Pakistan yang dipandang kontroversial oleh para ahli hukum dan organisasi HAM.

Sedianya Bibi akan jadi warga Pakistan pertama yang dihukum mati dengan tuduhan menghujat. Dia mengajukan banding atas vonis tersebut.

Asia Bibi sudah menghabiskan 1,5 tahun terakhir dari hidupnya di dalam penjara setelah rekan-rekan muslim di perkebunan buah tempatnya bekerja telah menuduhnya menghujat Islam setelah terjadi perselisihan atas keyakinan mereka yang berbeda.

Bibi ditangkap pada bulan Juni tahun 2009 di desa asalnya Ittanwalai, sebelah barat provinsi Punjab ibukota Lahore, dan dituntut dalam pasal 295 B dan C dari KUHP Pakistan, dan terancam dengan hukuman mati.

Bibi menjadi wanita Kristen pertama di Pakistan yang diserahkan untuk hukuman mati selama sidang pengadilan pada tanggal 8 November lalu.
smb; republika.co.id.

Soal Taliban Gadungan, Petraeus tak Terkejut

Addakwah.com. Komandan militer tertinggi Amerika di Afghanistan mengatakan ia tidak heran seorang tokoh penting dalam pembicaraan dengan Taliban mungkin adalah tokoh gadungan.

Jendral Amerika David Petraeus hari Selasa memberitahu para wartawan dalam lawatannya ke Jerman bahwa sudah lama ada keraguan mengenai seorang di antara yang terlibat dalam perundingan rekonsiliasi dengan pemerintah Afghanistan itu. Petraeus mengatakan tampaknya keraguan itu berdasar.

Sebelumnya berbagai laporan media mengatakan seorang laki-laki yang mengaku sebagai komandan Taliban Akhtar Mohammad Mansour adalah gadungan, dan kemungkinan dikirim oleh badan intelijen Pakistan (ISI).

Harian The Washington Post melaporkan laki-laki yang sejak lama berlagak sebagai komandan Taliban itu kemungkinan seorang penjaga toko dari kota Quetta di Pakistan, atau bahkan seorang agen badan intelijen Pakistan.
smb; republika.co.id.

Facebook dan Asmara Kaum Remaja

Jakarta. Addakwah.Com. Facebook memiliki pengaruh dalam hubungan asmara anak-anak muda. Majalah Seventeen merilis hasil penelitian yang menggambarkan hubungan antara jejaring sosial itu dengan percintaan.

"Remaja sangat sosial, dan Facebook memegang peran besar dalam kehidupan cinta mereka," kata Ann Shoket, pemimpin redaksi majalah Seventeen, seperti dikutip Mashable.

Penelitian itu melibatkan 10.000 laki-laki dan perempuan berusia 16 hingga 21 tahun yang mengikuti jajak pendapat.

Hasilnya menunjukkan, dalam seminggu pertemuan dengan orang baru, 79 persen orang mengkliknya sebagai teman. Dan, setelah menambahkan seorang teman baru, 60 persen orang melacak profil orang yang mereka sukai sehari sekali. Sebanyak 40 persen mengecek calon pacar mereka beberapa kali sehari.

Bahkan, bertolak belakang dengan kepercayaan bahwa jejaring sosial mengganggu komunikasi interpersonal, 72 persen mengatakan berbicara dengan seseorang secara online membuat anda dekat dengan mereka dalam kehidupan nyata.

Berdasarkan jajak pendapat Seventeen, 10 persen orang dicampakkan melalui facebook. Sebanyak 10 persen mengubah status hubungan mereka menjadi "single" untuk memutus pacar mereka.

Laporan itu juga menggambarkan "penderitaan" Facebook setelah pengguna putus cinta. Sebanyak 27 persen orang mengubah koneksi mereka dengan mantan setelah putus cinta dengan memblokir, menyembunyikan News Feed mantan atau tidak berteman.

Yang mengejutkan, 73 persen responden tetap berteman dengan mantan di Facebook.

Penelitian itu juga menunjukkan, perempuan lebih menghakimi. Sebanyak 43 persen perempuan akan memutuskan tidak mengencani seseorang berdasarkan profil Facebook mereka, dibandingkan dengan 33 persen laki-laki.

Kaum Adam juga cenderung lebih menutup status hubungan mereka. Sebanyak 17 persen laki-laki tidak membagi status hubungan mereka, dibandingkan dengan 12 persen perempuan.

Kaum Hawa berpikir mengubah status hubungan mereka itu menarik. Sebanyak 50 persen perempuan memperoleh keluhan karena perubahan status itu, sepertiga laki-laki setuju, 24 persen laki-laki menganggap itu tidak perlu, dibandingkan dengan 17 persen perempuan.
smb; antaranews.com

10.600 Botol Miras Resmi Diperdagangkan di Kendari

Kendari. addakwah.com. Sebanyak 10.600 botol minuman keras (miras) setiap bulan beredar secara resmi di Kota Kendari, melalui delapan distributor yang mendapat izin dari pemerintah setempat.

"Jumlah itu terdiri dari 4.800 botol minuman beralkohol golongan A, 5.450 botol golongan B dan 350 golongan C," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat, Syam Alam di Kendari, Selasa.

Dia menjelaskan PT Wira Eka Persadatama mendapat jatah paling banyak, yakni 3.885 botol, kemudian PT Cinta Damai Insani sebanyak 1.800, UD Putra Jaya 1.450 dan PT Masa Indah Abadi Nusantara 1.200 botol tiap bulan.

"Sedangkan UD Delta Mas sebanyak 815 botol, UD Tunas Bhakti 800, CV Jaya Mandiri 600 dan UD Sula Mandiri 300 botol per bulan," tambahnya.

Menurut Syam, hanya UD Delta Mas dan PT Wira Eka Persadatama, yang menyalurkan miras golongan C berkadar etanol 21 persen sampai 45 persen, masing-masing 315 dan 35 botol.

"Ada 17 merek miras golongan C yang resmi beredar, termasuk Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker dan Kamput," jelasnya.

Selain itu, tidak kurang 15 jenis miras golongan B berkadar etanol enam sampai 10 persen, serta enam golongan A berkadar etanol satu sampai lima persen, yang dijual distributor kepada agen di ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara ini.

Ia mengaku volume miras yang diperjualbelikan dalam kota ini melebihi angka resmi, karena distributor sering mengalihkan jatah kota dan kabupaten lainnya ke Kendari.

"Saya biasa menemukan minuman beralkohol tidak memiliki leges dari Pemkot Kendari, karena distributor kadang mengambil jatah kabupaten dan kota lainnya, kemudian dijual di sini," ucapnya.
smb; antaranews.com

Jangan Fitnah Mbah Petruk!!! Mengungkap Jatidiri Pamomong Gunung Merapi

Nama “Mbah Petruk” mendadak menjadi terkenal ke seantero negeri pasca letusan Merapi yang mewarnai November 2010 bak selebritis baru yang sedang menanjak karirnya . Apalagi setelah salah seorang warga bernama Suswanto, 43 tahun, berhasil memotret asap solvatara gunung Merapi yang menyerupai kepala Petruk. Selama ini mitos Mbah Petruk sering dikaitkan dengan pemuka jin ini bertugas memberi wangsit mengenai waktu meletusnya Gunung Merapi, termasuk juga memberi kiat-kiat tertentu kepada penduduk agar terhindar dari ancaman bahaya lahar panas Merapi. Dipundak jin inilah, menurut isu yang sempat beredar, keselamatan penduduk tergantung.

Tentu saja tanggapan atas mitos Mbah Petruk cukup beragam. Jika ilmuwan vulkanologi menyatakan awan mirip Petruk tidak berarti apa-apa, Ponimin (50) yang disebut-sebut “sakti” seperti Mbah Maridjan, punya penafsiran sendiri. Menurutnya, hidung Petruk yang menghadap Yogyakarta mengandung arti Merapi mengincar Yogyakarta. (detiknews,13/11/2010). Permadi, seorang paranormal, dalam sebuah infotainmen “Silet” di sebuah televisi siaran swasta nasional memiliki pendapat yang hampir serupa dengan Ponimin. Lain lagi dengan Sultan Hamengkubuwana, Gubernur Yogyakarta saat ditemui di Kepatihan (2/11/2010) mengungkapkan: “ Itu kan kata mereka. Kalau aku bilang itu Bagong, bagaimana? Atau itu Pinokio, karena hidungnya panjang”. (Tempointeraktif.com, 2/11/2010). Spekulasi terus bermunculan akibat photo ini. Belum lagi juga muncul photo lain dari asap Merapi yang membentuk tulisan Arabic “Allah”.
SIAPAKAH MBAH PETRUK ?
Tidak diragukan bahwa nama Mbah Petruk telah menjadi sebuah mitos yang tidak terpisah dari warga yang mendiami wilayah sekitar Gunung Merapi. Tokoh ini sering dikaitkan sebagai penguasa gaib Merapi yang “bertanggungjawab” terhadap dunia “gaib” Merapi. Cerita tentang “kekuasaan” Mbah Petruk” ini secara umum berkembang di sekitar lereng Merapi terutama di wilayah yang masuk Daerah Istimewa Yogyakarta. Masyarakat Cepogo dan Selo yang menjadi “basis kerja” Mbah Petruk pada “masa lalu” justru memiliki versi yang cenderung berbeda.
Berdasarkan cerita Versi warga Cepogo bagian atas, nama asli Mbah Petruk sebenarnya adalah Kyai Handoko Kusumo. Kyai Handoko ini merupakan penyebar Islam di Merapi pada sekitar era 1700-an. Wilayah geraknya lebih banyak meliputi Cepogo bagian atas dan tidak menutup kemungkinan juga di wilayah yang lain. Dalam cerita tutur digambarkan bahwa ia memiliki bentuk badan yang agak bungkuk. Kyai Handoko Kusumo adalah seorang keturunan Arab. Bentuk hidungnya yang lebih mancung dari kebanyakan orang Jawa itulah yang membuat dirinya dikenal dengan nama Mbah Petruk oleh Masyarakat setempat. Petruk dalam mitologi Jawa merupakan tokoh wayang punakawan yang memiliki bentuk hidung sangat mancung. Meskipun demikian menghubungkan Mbah Petruk dengan tokoh pewayangan Petruk jelas merupakan sebuah kekeliruan.
Mbah Petruk ini adalah seorang ulama yang dimungkinkan merupakan murid generasi kedua dari Sunan Kalijaga. Sebagai seorang ulama ia memiliki level setingkat ulama lain yang semasa dengan kehidupannya seperti Mbah Ragasari yang dimakamkan di Tumang dan juga dai yang lain bernama Hasan Munadi. Juru kunci Merapi pada era Mbah Petruk ini bernama Kyai Rohmadi, seorang muslim pula, yang oleh penduduk setempat dikenal dengan nama Mpu Permadi. Hanya saja agak berbeda dengan Mbah Petruk, Mpu Permadi memiliki gaya keislaman yang lebih dekat dengan dunia klenik, terutama pengamalan terhadap kitab Mujarobat (semacam primbon). Mpu Permadi ini nampaknya telah terpengaruh dengan mistisme Persia yang bersumber dari kitab Syamsul Ma’arif Kubro yaitu sebuah kitab yang menggabungkan dunia perdukunan Persia dan mistisme Syiah. Kitab ini boleh dikatakan sebagai sumber dari hampir semua kitab Mujarobat yang banyak beredar di masyarakat. Isinya berupa kumpulan mantra, penggunaan azimat, wifiq, dan lain sebagainya. Makam Mpu Permadi dapat ditemui di Watu Bolong.
Dalam versi masyarakat Selo, Mbah Petruk seringkali disebut-sebut sebagai anak seorang pejabat atau versi lain Wedana. Pada era ini Selo merupakan wilayah dari kawedanan Ampel yang membawahi Ampel, Cepogo, Paras, dan Selo. Versi ini tidak bertentangan dengan versi cerita cerita warga Cepogo. Hal ini tidak mengherankan, sebab salah satu fenomena penyebaran Islam adalah melalui perkawinan, termasuk membangun kedekatan dengan menikahi putri-putri penguasa setempat. Namun demikian secara umum, masyarakat sekitar Merapi telah mafhum bahwa Mbah Petruk merupakan salah seorang penyebar agama Islam di sekitar daerah itu. Pada masa tuanya, Mbah Petruk diperkirakan meninggal di Gunung Bibi dan jasadnya tidak pernah diketahui. Hal inilah yang memunculkan anggapan spekulatif bahwa dirinya telah moksa. Perlu diketahui Gunung Bibi sampai hari ini masih merupakan kawasan “berbahaya” karena masih dihuni hewan-hewan liar termasuk oleh ular-ular python raksasa. Tidak mengherankan jika penduduk sekitarnya selalu menahan KTP para pendaki yang hendak naik ke Gunung Bibi, alasannya agar bisa segera memberitahu keluarganya bila pendatang yang bersangkutan tidak kembali turun dari gunung. Fenomena ini bisa saja menjelaskan hal tersebut disamping adanya kemungkinan lain yang logis.
TANTANGAN DAKWAH MBAH PETRUK
Sesuai dengan pendapat Karel Steenbrink, sampai sekitar tahun 1700-an, daerah di sekitar Merapi masih merupakan kawasan yang penduduknya menganut Agama Hindhu. Namun catatan yang lain menyebutkan bahwa pada era Perang Jawa (1825-1830), ulama dan sekaligus penasihat spiritual Pangeran Diponegoro yang bernama Kyai Mojo telah memobilisasi pasukan yang berasal  dari lereng Merapi. Hal ini menunjukkan bahwa proses Islamisasi di kawasan ini telah berjalan.
Pada era awal dakwah di lereng Merapi, tantangannya tidaklah mudah. Aliran yang berkembang di lereng Merapi pada masa ini menunjukkan adanya sinkretisme antara agama Kapitayan dan aliran Bhairawa Tantra. Di Jawa aliran ini memang telah menyatu dengan mantra-mantra Jawa Kuno dan kepercayaan terhadap para tukang tenung. Penobatan raja-raja Jawa dilakukan melalui percampuran ritual tantra disertai dengan berbagai sihir dan ajaran rahasia.  (Prijohutomo, II, 11953: 105).
Agama Kapitayan adalah keyakinan masyarakat Jawa sebelum proses Indianisasi yang meliputi perkembangan agama Hindhu dan Budha. Ajarannya yang hanya mengenal satu Tuhan memiliki sejumlah kemiripan dengan monotheisme. Ritualnya adalah menyembah Hyang Taya yaitu pencipta alam semesta yang memiliki sifat tan kinaya ngapa (tidak dapat diperkirakan oleh akal pikiran manusia). Ibadahnya disebut sembahyang dilakukan sebanyak 3 waktu dalam sehari yaitu saat matahari terbit, matahari diatas kepala, dan matahari terbenam. Kepercayaan ini memiliki tempat peribadatan yang bangunan berbentuk segi empat bernama langgar. Untuk memasuki langgar seorang penganut Kapitayan harus dalam keadaan bersih dan melepas alas kaki yang dikenakannya. Dalam Kapitayan sendiri terdapat dua cara pandang yang saling berbeda yaitu Tu dan To. Penganut pandangan Tu melakukan ritual agamanya dengan tanpa perantaraan (tawasul). Mereka menyembah penciptanya dengan mengandalkan ketaatan diri kepada pencipta dan tanpa membutuhkan wujud materi yang digunakan untuk sesaji. Sedangkan penganut pandangan To membutuhkan persembahan berupa sesaji dalam rangkaian peribadatannya. Dalam mitologi pewayangan Jawa karakter berpandangan Tu diejawantahkan dengan Semar Badranaya yang menjadi pamomong para satriya berwatak mulia. Sedangkan karakter To dengan disimbolkan dengan tokoh Togog yang menjadi pamomong para bhuta dan danawa yang berwatak candala.
Sedangkan Bhairawa Tantra merupakan bentuk sinkretisme dari Siwa-Budha. Awalnya keyakinan ini hanya berkembang di elit politis Keraton Jawa saja dan berfungsi untuk menjaga kewibawaan penguasa. Cara pandang utama dari aliran ini adalah dengan memperturutkan hawa nafsu maka kecenderungan jiwa pada akhirnya akan lebih mudah diarahkan untuk menjauhi nafsu-nafsu tersebut. Menurut ajaran ini, orang hendaknya jangan menahan nafsu, bahkan sebaiknya manusia itu memperturutkan hawa nafsu. Sebab bila manusia terpuaskan nafsunya, maka jiwanya akan menjadi merdeka. (Prijohutomo, I, 1953: 89). Bentuk ritualnya meliputi apa yang dikenal dengan sebutan ma-lima atau pancamakara. Ritual Ma-lima tersebut terdiri dari  matsiya (ikan), mamsa (daging), madya (minuman keras), mudra (ekstase melalui tarian yang terkadang bersifat erotis atau melibatkan makhluk halus hingga “kerasukan”), dan maithuna (seks bebas). (Rasjidi, 1967: 68; Soekmono, 1988: 33-34). Dalam bentuk yang paling esoterik, pemujaan yang bersifat Tantrik memang memerlukan persembahan berupa manusia. Ritualnya meliputi persembahan berupa meminum darah manusia dan memakan dagingnya. (Munoz, 2009: 253, 448). Juga ritual seks bebas dan minum minuman keras yang dilakukan ditempat peribadatan berupa lapangan (padang) bernama Lemah Citra atau Setra. Ritual tersebut dilakukan untuk mendapatkan cakti. Oleh karena itu aliran ini juga sering disebut sebagai saktiisme. Pada era selanjutnya dapat dijumpai sisa-sisanya dalam apa yang disebut dengan istilah kasekten. (Koentjoroningrat, 2007:347).
Proses Indianisasi di Pulau Jawa dengan produk berupa Hindhuisme dan Budhisme memang memberi nilai tambah dalam bidang teknis seperti arsitektur dan seni, namun bersifat destruktif terhadap keyakinan awal masyarakat Jawa yang telah monotheis. Kasus serupa juga terjadi di Sunda, Kidung Jatiniskala telah menunjukkan bahwa masyarakat Sunda Kuno telah memiliki kecenderungan kepada kepercayaan terhadap Sang Pencipta yang mirip konsepsi Tauhid dalam Islam. Belum lagi jika kita mau meneliti lebih lanjut terhadap Agama Sunda Wiwitan.
Salah satu wujud ritual yang terpengaruh oleh pembauran antara Agama Kapitayan yang bersifat To dan Bhairawatantra yang dijalankan di Merapi adalah pengorbanan manusia untuk menolak mara bahaya dan bencana. Pengorbanan ini dilakukan dengan menceburkan manusia ke dalam kawah Merapi. Bentuk pengorbanan dengan menggunakan manusia ini sebenarnya lebih banyak dipengaruhi oleh ajaran Bhairawatantra yang merupakan sinkretisme antara Hindhu dan Budha ini. Bentuk pengorbanan yang hampir sama masih kita jumpai dalam tradisi tutur yang berkembang di sekitar Gunung Bromo. Di Gunung Bromo juga terdapat tradisi mempersembahkan hasil bumi ke kawah Bromo yang merupakan perkembangan dari ritual ini. Berdasarkan tradisi tutur pula dapat diketahui bahwa penduduk Gunung Bromo sebenarnya merupakan pelarian dari Majapahit, sebuah kerajaan Jawa Hindhu-Budha yang bercorak Bhairawatantra.
Pada era dakwah Mbah Petruk bentuk pengorbanan ini mulai diperhalus dengan menggantinya dengan kepala kerbau. Kepala kerbau tersebut di tanam di Pasar Bubrah yang merupakan puncak Gunung Merapi Purba dan juga dimasukkan ke kawah Merapi. Tentu saja proses subsitusi korban manusia dengan kepala kerbau ini bukan sebuah jalan yang mudah. Butuh pendekatan yang luar biasa untuk jaman dimana tradisi masyarakat masih dipengaruhi oleh pengruh yang kuat dari Hindhu Budha. Namun pembelokan melalui natifisasi telah membelokkan perkembangan ini sehingga proses dakwah yang seharusnya berjalan justru berjalan stagnan dan generasi selanjutnya kehilangan sisi periwayatan ini.
Praktik mistik yang lain yang masih eksis di lereng Merapi adalah ritual telanjang yang dilakukan di Candi Lumbung pada setiap awal bulan Suro. Ritus ini dilakukan tengah malam selepas pukul 00.00 WIB dengan bertelanjang bulat mengelilingi Candi Lumbung sambil membaca mantra-mantra khusus di bawah panduan seorang pemimpin upacara. (Liberty, 11-20/1/2008: 67). Ritual ini juga masih memiliki kemiripan sebagai sisa ritual Bhairawa Tantra. Di daerah sekitar Merapi bekas-bekas setra (tempat pengorbanan manusia dan area persetubuhan masal dalam ritus bairawa) yang lain juga dapat ditemukan. Sampai sekitar tahun 2006, tempat pemujaan berupa Setra masih dapat ditemui di Bon Bimo. Namun di tempat petilasan itu saat ini telah didirikan sebuah masjid oleh masyarakat setempat. Cerita yang beredar di masyarakat saat tempat itu hendak didirikan masjid, batu yang menjadi “altar” penyembelihan gadis perawan di Bon Bimo tersebut pada waktu malam mengeluarkan suara tangisan yang bisa didengarkan hampir oleh setiap penduduk sekitarnya. Namun masyarakat telah memilih Islam dan sebuah masjid berdiri atas kehendak warga desa di tempat itu.
KAPITALISASI INDUSTRI PARIWISATA
Tradisi seperti penanaman kepala kerbau atau binatang ternak lain ini sebenarnya sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat seiring dengan perkembangan dakwah Islam. Perhelatan ritual ini saat ini hanya dilakukan oleh sebagian orang dan tidak jarang atas sponsor Pemerintah Daerah dengan motif “memeras kocek” wisatawan. Kyai Muhammad Solikhin, peneliti dan pamomong masyarakat Desa Pedut, Cepogo misalnya mencontohkan bahwa pada saat gempa 2006, masyarakat di desanya masih melakukan penyembelihan Kambing dan kepalanya ditanam di sejumlah perempatan desa. Namun dalam gempa tahun 2010 ini tradisi bersifat bairawi tersebut telah ditinggalkan. Ketika terjadi gempa, masyarakat lantas berlindung ke masjid. Nampaknya mitos keliru tentang Mbah Petruk dan ritual yang mengikutinya memang sengaja hendak dipelihara dan dilestarikan demi sebuah kepentingan.
Dengan berlindung dibalik slogan “kearifan lokal” pemerintah daerah setempat berupaya mengkomersialisasikan ritual yang sebenarnya mulai ditinggalkan tersebut. Dalam cara pandang ini kebudayaan dianggap sebagai sebuah bentuk stagnasi sebuah periode sejarah. Kebudayaan ditempatkan sebagai obyek mati yang tidak bersifat dinamis dalam merespon perkembangan kebudayaan manusia. Komersialisasi demikian hakikatnya adalah pengembangan budaya bertopeng kapitalisme yang bergerak sebagai “monster” dalam ranah penghancuran kearifan lokal sebenarnya. Di satu sisi mampu meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat, namun juga mengorbankan aspek moralitas dan mentalitas manusia yang menjadi modal utama menjalani kehidupan dalam sebuah tuntunan baik. Isu “kearifan lokal” bukan berarti mengangkat “kebudayaan asli” melainkan menempatkan kebudayaan pada sebuah pemberhentian sampai mengalami titik jenuh. Pandangan yang digunakan bukan lagi menggunakan gaya ketimuran, melainkan berdasarkan paham yang diimpor dari kacamata materialisme Barat dalam melihat timur. Padahal cara pandang ini sebenarnya sangat aneh sebab merupakan cara pandang lama yang telah banyak ditinggalkan. Anehnya, pola ini malah diamalkan diIndonesia pada hari ini. Van Peursen, pakar strategi kebudayaan, menyebutkan cara pandang terhadap kebudayaan hari ini telah bergeser, dimana setiap orang merupakan kekuatan pembentuk kebudayaan. (Van Peursen, 1976:12).
Terkait Mbah Petruk, sudah saatnya umat Islam melanjutkan perjuangannya yang belum selesai dan menanti sentuhan berkelanjutan. Dakwah adalah sebuah amanah dari risalah kenabian yang dibebankan pada pundak kita. Jadi, demi kepentingan apa pun, jangan pernah memfitnah Mbah Petruk. Selamat berjuang. Wallahu a’lam.
(Makalah ini disusun berdasarkan investigasi terhadap tradisi lesan yang berkembang dalam masyarakat Selo dan Cepogo dimana Mbah Petruk merupakan ulama yang paling banyak beraktivitas di kedua tempat ini dibandingkan di wilayah lain di sekitar lereng Merapi. Investigasi ini melibatkan tokoh masyarakat setempat diantaranya adalah Kyai Muhammad Solikhin, “pamomong” masyarakat Pedhut, Cepogo yang juga merupakan seorang peneliti dan penulis buku yang cukup produktif tentang kebudayaan Jawa). 
Penulis: Susiyanto
(Peneliti Pusat Studi Peradaban Islam (PSPI) & Mahasiswa Pasca Sarjana Peradaban Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Sumber; www.susiyanto.wordpress.com 

Senin, 22 November 2010

Pascaletusan, Perekonomian Warga Lereng Merapi Lumpuh

Addakwah.com. Yogyakarta. Akibat letusan Merapi, kegiatan perekonomian penduduk di Yogyakarta, khususnya di sekitar lereng Merapi, menjadi lumpuh. Pemprov DI Yogyakarta pun mengajak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan bantuan melalui dana corporate social responsibility (CSR) pada pelaku usaha yang mengalami kerugian dan tutup akibat dampak letusan Merapi.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi DI Yogyakarta Astungkoro, sebelum terjadi letusan, pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta cukup baik. Bahkan pertumbuhannya sekitar 4 sampai 5 persen. Pada medio September atau sebulan sebelum letusan bisa mencapai 5,02 persen.

“Tanggal 26 Oktober hingga hari ini kerugiannya besar. Ada satu koperasi peternakan terbesar rugi mencapai Rp 7,7 miliar,” ujar Astungkoro, Selasa (23/11).

Astungkoro mencontohkan, kegiatan usaha di Kabupaten Sleman kini belum bisa berjalan. Banyak kegiatan usaha di antaranya 55 koperasi yang di dalamnya terdapat koperasi ternak, simpan pinjam, dan industri agro mengalami kerugian hingga Rp 35 miliar per hari. Hal ini, sebut dia, harus segera ditangani. ''Bila tidak maka dalam satu bulan ke depan akan menjadi kerugian yang lebih besar,'' jelasnya.

Astungkoro juga mengingatkan untuk menghidupkan kegiatan ekonomi diperlukan infrastruktur yang berjalan, di antaranya irigasi, listrik, serta sanitasi yang baik. “Kegiatan ekonomi jalan, mestinya infrastruktur juga jalan, karena menjadi pendukung kegiatan perekonomian. Prinsip dan arahan gubernur serta menteri terkait adalah usaha porduksi yang dulu ada harus tumbuh kembali. Koperasi harus hidup,” ujarnya.

Maka, lanjut Astungkoro, agar proses perbaikan ekonomi berjalan lebih cepat, Pemprov DIY menggugah BUMN agar mau berpartisipasi. “Kami berharap ada bantuan dari BUMN, sehingga perusahaan bisa tetap jalan dan masyarakat juga bisa menghidupi keseharian mereka,” imbuhnya.

Pasalnya, kata Astungkoro, denyut perekonomian Yogyakarta ditopang beberapa jalur lapangan usaha. Primadonanya adalah bidang pariwisata, perdagangan, dan pertanian. Yogyakarta juga ditopang dengan industri jasa, pertanian, dan konstruksi. Seperti Kabupaten Sleman yang merupakan penyumbang pertumbuhan perekonomian, di mana terdapat sejumlah usaha industri, jasa, pengolahan, dan pertanian yang terbesar. (smb; republika.co.id)

Puluhan Ternak Korban Merapi Mati Kurang Makan

Boyolali (addakwah.com). Puluhan ekor ternak sapi dan kambing di tiga kecamatan, Cepogo, Selo, dan Musuk, di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mati diduga akibat kekurangan makanan.

Camat Cepogo, Binasih Setyono, Senin, menjelaskan bahwa jumlah ternak yang mati di Cepogo jumlahnya mencapai 15 ekor sapi dan 23 kambing. Ternak itu kelaparan ditinggal pemiliknya mengungsi selama dua pekan.

Menurut Binasih Setyono, warga yang sudah pulang dari pengungsian terpaksa memberikan pakan rumput yang terkena abu vulkanik untuk ternak-ternaknya.

"Saya menduga matinya ternak juga diakibatkan keracunan makanan," katanya.

Camat Musuk Bony Fasio melaporkan bahwa sapi warga Musuk yang mati sembilan ekor juga karena kelaparan ditinggal pemiliknya mengungsi.

"Kami mendapat laporan beberapa ekor kambing hilang dicuri dari kandang," katanya.

Menurut dia, matinya sapi di wilayahnya hampir merata di empat desa, yakni Jenowo, Sangup, Karangkendal, dan Sukorejo.

Pihaknya terus mendapat laporan dari warga, adanya sapi mati maupun sakit, karena dampak debu vulkanik. Hal ini, diperkirakan akan bermbah.

Peternak di wilayahnya selama pascaletusan Merapi, mereka belum mendapatkan bantuan pakan konsentrat dari pemerintah. Ternak-ternak itu, baru mendapatkan bantuan air bersih untuk mempertahankan ratusan ekor sapi yang masih hidup.

Namun, pemkab dalam penyaluran bantuan air bersih untuk ternak sapi belum merata ke seluruh peternak di lereng Merapi.

Menurut dia, ternak sapi yang mati langsung dikubur oleh warga, karena mereka mengantisipasi adanya penyebaran penyakit yang ditimbulkan bangkai sapi atau kambing.

Sementara kematian hewan ternak juga terjadi di Kecamatan Selo. Sedikitnya 10 ekor sapi di Desa Jrakah dan Klakah mati.

Menurut Kepala Desa Jrakah, Selo, Tumar, matinya ternak penyebabnya kurang makan saat ditinggal pemiliknya mengungsi.

"Sapi yang mati itu, terjadi di Desa Klakah, akibat kelaparan," katanya.

Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, Dwi Priyatmoko, pihaknya sedang melakukan pendataan terkait hewan ternak yang mati dampak bencana.

"Kami akan mendata ternak warga di lereng Merapi, sambil memeriksaan kondisi kesehatannya. Sapi yang mati pendataan jelas akan diganti oleh pemerintah," katanya. (smb; antaranews.com)

Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas

Magelang (addakwah.com). Gunung Merapi terlihat warga sejumlah dusun terakhir barat puncak gunung berapi itu mengeluarkan awan panas cukup besar, Senin malam sekitar pukul 22.15 WIB.

"Keluar cukup besar, gunungnya juga tampak, tidak tertutup kabut," kata seorang warga Dusun Tangkil, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jateng, Yuswadi, di Magelang, Senin malam.

Tetapi, katanya, suara gemuruh dari puncak Merapi tidak terdengar warga setempat.

Ia mengatakan, warga setempat juga mendengar sekali letusan gunung berapi di perbatasan antara Jateng dengan Daerah Istimewa Yogyakarta itu.

"Hingga saat ini (sekitar pukul 23.00 WIB, red.) belum terjadi hujan abu di sini," katanya.

Petugas pengamat Gunung Merapi di Pos Bukit Ketep, Ismail, juga menyatakan, mendapat informasi dari warga di Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, sekitar 6,5 kilometer barat puncak Merapi terkait semburan awan panas cukup besar itu.

"Mengarah ke selatan," katanya.

Puluhan warga setempat yang berjarak sekitar 6,5 kilometer barat puncak Merapi hingga sekitar pukul 23.00 WIB masih berjaga di luar rumah.

"Sekitar 50 orang laki-laki saat ini berjaga di luar rumah, mengamati situasi puncak gunung," kata seorang warga Tangkil lainnya, Gimin.

Ia mengatakan, warga tidak terlihat panik saat menyaksikan secara langsung semburan awan panas yang cukup besar itu.

Kepala Dusun Gemer, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, sekitar enam kilometer barat puncak Merapi, Naro, juga mengatakan, warga setempat menyaksikan semburan awan panas tersebut.

"Sekitar 15 orang laki-laki malam ini berjaga di jalan dusun setempat, memperhatikan kondisi gunung," katanya.

Gunung Merapi meletus pertama selama fase 2010 pada 26 Oktober 2010, sedangkan letusan terbesar pada 5 November 2010. (smb; antaranews.com)

Pengungsi Kembali, Berbagai Problem Muncul


Magelang. Addakwah.com. Setelah radius bahaya merapi diturunkan menjadi 10 km meskipun status merapi masih awas, namun sebagian besar  pengungsi sudah mulai kembali ke kampungnya masing-masing kita lihat di wilayah Muntilan, Salam, Ngluwar, Mungkid kab Magelang posko-posko pengungsian terlihat lengang.
            Namun problem baru muncul dikalangan pengungsi mereka sudah pulang namun masalah baru mereka hadapi (ekonomi lumpuh, pertanian hancur, sembako tidak tersedia, belum lagi yang berada di sekitar aliran-aliran lahar dingin yang sewaktu-waktu bisa terkena banjir bandang) sementara belum ada bantuan nyata dari pemerintah mereka hanya mengandalkan bantuan dari LSM-LSM yang ada yang sarat dengan kepentingan.
            Proposal permohonan bantuan semakin banyak ke posko-posko independent dari warga yang pulang dari pengungsian dan juga warga yang terkena dampak erupsi gunung merapi, seperti tercatat di posko Hilal Ahmar dan FKAM. "Biasanya kita mendistribusikan ke lokasi konsentrasi pengungsi tetapi sekarang mereka mendatangi kami untuk minta  bantuan". Ungkap Syafrudin kepada Addakwah.
           Menurut bagian logistik Posko pengungsi Hilal Ahmar dan FKAM ini, pendidikan bagi anak-anak yang belum ada solusinya menambah beban fikiran mereka, kerana infrastruktur pendidikan banyak yang rusak terkena timbunan abu dan pasir gunung merapi, sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk memulihkan kondisi pendidikan mereka. (Syaf)

Minggu, 21 November 2010

Berikut Ini Daftar Desa Rawan Erupsi Merapi

Sleman, (tvOne). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, memutuskan menurunkan zona bahaya letusan Gunung Merapi. Namun demikian masih terdapat desa yang dinilai masih rawan bencana gunung tersebut.
Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, Surono, meskipun zona bahaya diturunkan, status Gunung Merapi masih tetap pada level 4 atau awas sehingga kalangan masyarakat diminta tetap waspada.

PVMBG pun menetapkan radius rawan bahaya letusan Gunung Merapi pada Jumat (19/11) untuk Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dibagi menjadi dua wilayah, yaitu 15 kilometer km untuk sisi timur Kali Boyong dan 10 km di sisi barat Kali Boyong.

Berikut desa-desa di DIY dan Jateng yang kini masih berada dalam radius rawan bencana Gunung Merapi:

1. Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diantaranya: Kecamatan Cangkringan: Argomulyo, Glagahharjo, Kepuhharjo, Umbulharjo, Wukirsari; Kecamatan Ngemplak: Sindumartani, Umbulmartani, Wedomartani; Kecamatan Pakem: Candibinangun, Hargobinangun, Harjobinangun, Pakembinangun, Purwobinangun; Kecamatan Turi: Girikerto, Wonokerto.

2. Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng) diantaranya: Kecamatan Dukun: Kalibening, Keningar, Krinjing, Mangunsuko, Ngargomulyo, Paten, Sengi, Sewukan, Sumber ; Kecamatan Sawangan: Ketep, Kapuhan, Wonolelo; Kecamatan Srumbung: Kaliurang, Kemiren, Mranggen, Ngablak, Ngargosoko, Tegalrandu.

3. Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng); Kecamatan Cepogo: Genting, Jombong, Sukabumi, Wonodoyo; Kecamatan Musuk: Cluntang, Dragan, Jenowo, Mriyan, Sangup;
Kecamatan Selo: Jrakah, Klakah, Lencoh, Samiran, Selo, Suroteleng, Tlogolele.

4. Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng); Kecamatan Kemalang: Balerante, Bumiharjo, Kendalsari, Panggang, Sidorejo,Tangkil, Tegalmulyo, Tlogowatu. (Ant)

Ribuan PNS Akan Bersihkan Desa Lereng Merapi

Metrotvnews.com, Klaten: Ribuan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mulai Selasa (23/11) akan diberdayakan. Mereka akan membersihkan desa-desa di lereng Merapi yang terkena dampak erupsi gunung di perbatasan Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut.

"Badan Kepegawaian Daerah akan mengoordinasikan sekitar 17.000 PNS di seluruh jajaran dinas untuk mengikuti kegiatan tersebut," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Pemkab Klaten, Edi Hartanta, Ahad (21/11).

Menurut rencana, upaya pembersihan lingkungan desa akan dilakukan di beberapa desa lereng Merapi di luar radius bahaya 10 kilometer dari puncak Merapi. Dua kecamatan yang terkena dampak langsung erupsi Merapi, adalah Kecamatan Kemalang dan Manisrenggo.

Edi menambahkan warga di dua kecamatan tersebut juga sempat mengungsi karena adanya perluasan zona bahaya Merapi menjadi radius 20 kilometer dari puncak. "Lingkungan di beberapa desa di dua kecamatan tersebut masih kotor karena terkena hujan material abu vulkanik saat terjadi erupsi besar Merapi pada Jumat (5/11) lalu," kata Edi.

Dia mengatakan beberapa lokasi yang utamanya akan dibersihkan adalah fasilitas umum seperti jalan desa, kantor dan balai desa, dan kompleks sekolah. "Dengan adanya pembersihan tersebut, warga setempat dapat kembali menggunakan fasilitas umum yang sebelumnya tersendat kegiatannya karena hampir selama satu bulan tidak digunakan," katanya.

Para siswa yang lokasi sekolahnya berada di luar radius bahaya 10 kilometer dari puncak Merapi, juga telah menggunakan gedung-gedung sekolah.

"Selain mengembalikan fungsi dari fasilitas umum, pembersihan desa diharapkan dapat menghindarkan para warga dari ancamana penyakit yang disebabkan kekotoran lingkungan karena tumpukan abu vulkanik Merapi," katanya.(Ant/BEY)

Sebanyak 705 Shelter Pengungsi Merapi Dibangun Hari ini

Metrotvnews.com, Yogyakarta: Sebanyak 705 shelter (hunian sementara) untuk korban letusan Gunung Merapi di Jawa Tengah mulai dibangun Senin (22/11) ini hingga dua minggu mendatang. Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat proses penanganan pengungsi pascamasa tanggap darurat yang bakal segera berakhir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Jarot Nugroho mengatakan, 705 shelter tersebut terdapat di tiga kabupaten, yakni Magelang, Boyolali, dan Klaten. Lahan shelter merupakan tanah kas desa yang berada di jarak 10-15 km dari puncak Merapi.

"Gubernur Jateng menargetkan, pembangunan shelter bisa diselesaikan paling lama satu bulan. Bahkan ada kabupten yang mungkin bisa selesai dalam waktu satu minggu karena shelternya sedikit. Setelah shelter jadi, rumah ini akan dihuni keluarga yang rumah mereka rusak berat diterjang awan panas dan bajir lahar," ujar Jarot, di Yogyakarta, Ahad (21/11).

Lebih lanjut ia menjelaskan, Pemkab Magelang telah menyediakan lahan shelter di empat titik seluas 10 hektare. Adapun jumlah shelter sebanyak 526 unit. Pemkab Klaten menyiapkan 1,4 hektare di empat titik dengan jumlah shelter 167 unit. Kemudian Pemkab Boyolali menyiapkan 1 hektare di satu titik untuk 12 shelter.

Setiap shelter memiliki luas 28 meter persegi, terdiri dari dua kamar tidur, kamar mandi, dapur, dan ruang tengah. Jenis bangunan semi permanen menggunakan bambu dan kayu dengan pagu anggaran RP6,5 juta/unit.

"Seluruh kebutuhan biaya pembangunan shelter diambilkan dari APBN. Kami telah mengajukan anggarannya kepada pemerintah melalui BNPB," tutur Jarot.

Untuk mempercepat proses pembangunan shelter, BPBD akan melibatkan personel Zeni Tempur Kodam IV Diponegoro dan masyarakat sekitar sebagai tukang bangunan. Supervisi langsung dipimpin oleh Direktorat Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum. (MI/RIZ)

Suara Dentuman Krakatau Getarkan Kaca Rumah Warga

Cinangka (ANTARA News) - Suara dentuman yang terjadi di Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali terdengar masyarakat Anyer, Kabupaten Serang Banten dan mereka mengaku sempat membuat kaca rumahnya bergetar saat dentuman terdengar dua kali.

"Saya sudah dua kali mendengar suara dentuman itu, dan sempat menyaksikan kaca rumah bergetar. Anak saya terbangun dari tidurnya ketika dentuman itu terdengar di sini," kata seorang warga Bandulu, Anyer, Tinah, Senin dinihari.

Meski suara dentumannya tidak sekeras sebelumnya, namun suara itu menggetarkan kaca rumah yang terbuat dari kayu itu.

"Suara getaran kacanya lama, tidak kurang dari 10 detik, dan selang satu jam kemudian rumah bergetar lagi, seperti ada lini atau gempa kecil," katanya menjelaskan.

Pengamat GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang Provinsi Banten, Sikin yang dihubungi terpisah mengaku suara dentuman yang keluar dari perut GAK kerap membuat kaca bergetar.

"Kemarin saja, dentuman yang dikeluarkan satu kali, dan menggetarkan kaca pos pemantau," kata Sikin.

Sebelumnya, aktivitas GAK semakin menjadi-jadi, Sabtu (20/11). Suara yang dikeluarkan membuat kaca rumah warga bergetar, dan pos GAK mencatat terjadi 207 kali letusan.

"Jumlah letusannya bertambah banyak, dari 85 kali pada Jumat (19/11), dan Sabtu kami mencatat 207 kali letusan," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton S Pambudi.

Dia menjelaskan, total gempa itu sendiri sudah mencapai angka 741 kali, di mana vulkanik dalam (VA) 2 kali, vulkanik dangkal (VB) 77 kali, letusan 207 kali, tremor 226 kali, hembusan 229 kali.

"Kalau satu hari sebelumnya, letusan hanya terjadi 85 kali, VA 8 kali, VB 69, tremor 225 dan hembusan 167, dengan total kegempaan 554 kali," katanya menambahkan.

Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Geologi Bencana (PVMBG) menetapkan status GAK masih kategori "waspada" atau level II.

"Kami masih merekomendasikan warga masyarakat atau siapa pun tidak mendekat sampai radius dua kiloemeter," demikian Anton.(*)

Ratusan Warga Kembali Mengungsi Mendengar Gemuruh Merapi

Boyolali (ANTARA News) - Ratusan warga Dusun Sepi, Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu petang, panik dan kembali mengungsi, setelah mereka mendengar suara gemuruh dari puncak Gunung Merapi.

Menurut Kepala Desa Jrakah, Tumar, sekitar tiga ratusan warga Dusun Sepi sempat panik berlarian mengungsi setelah terdengar suara gemuruh dan getaran dari puncak Merapi.

Warga Dusun Sepi saat ini, dan mereka masih mencari tempat yang aman untuk mengungsi di Dusun Tritis dan di Kecamatan Selo yang berada di bawahnya dusun itu.

Namun, kata Tumar, suara gemuruh Merapi itu, terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, tetapi di puncak terlihat tidak mengeluarkan semburan awan panas.

"Asap Merapi berwarna putih kecokelatan ke arah barat. Namun, warga sempat panik kemungkinan mereka trauma dengan kejadian pada Jumat (4/11)," kata Tumar.

Menurut Tumar, kondisi Merapi hingga pukul 19.30 WIB ini, puncak terpantau cerah dan asap putih keluar dari puncak ke arah barat.

Menurut Kepala Dusun II Jrakah, Tumari, suara gemuruh terdengar keras sekali dari Dususn Sepi yang jaraknya sekitar empat km dari puncak membuat warga ketakutan.

Namun, suara gemuruh berpusat di Gunung Merapi tersebut beberapa saat kemudian lahar dingin meluncur dari puncak masuk ke Sungai Apu dan Juweh, dekat Dukuh Sepi.

Warga kemudian kembali mengungsi dan menyelamatkan diri ke Dusun Tritis dan Kantor Kecamatan Selo. Mereka yang kembali mengungsi kebanyakan masih trauma, katanya.

Sementara Komandan Rayon Militer (Danramil) Selo, Kapten (Inf) Kasmadi, membenarkan adanya warga Dukuh Sepi yang mengungsi ke kantor kecamatan setempat.

Para pengungsi tersebut saat ini masih ditampung di sejumlah tempat pengungsian, ada ynag di Dusun Tritis dan sebagian berkumpul kecamatan.

Luwarno, relawan Merapi mengatakan, warga Dusun Sepi sebaiknya meninggalkan kampung dan pengungsi karena, Dusun Sepi memiliki jarak sangat dekat sekali atau sekitar 3,5-empat Km dari puncak.

"Dusun ini masuk zone larangan atau radius bahaya Merapi lima Km. Maka, warga diimbau tetap bertahan di pengungsian," kata Luwarno.(*)

Dalam Islam, Madonna Menemukan Kedamaian

Kelahiran dan kematian putrinya menjadi titik perubahan dalam hidupnya. Ketika tahu dirinya hamil, Madonna Johnson tahu bahwa ia akan menjadi orang tua tunggal. Jika karena bukan rasa cinta, pengabdian dan dukungan dari ibunya, Madonna mungkin tidak akan pernah bisa melewati semua persoalan hidupnya.

Namun Madonna harus kehilangan putri yang baru dilahirkannya. Pada usia 5 bulan, bayinya meninggal akibat "Sudden Infant Death Syndrome" (SIDS) yang dalam dunia kedokteran dikenal sebagai kematian tiba-tiba pada balita yang tidak diketahui penyebabnya. Kematian putrinya yang mendadak, membuat Madonna sangat berduka.

"Saya belum pernah mengalami rasa sakit seperti itu, panik dan merasa sangat hampa. Tapi saat pemakaman, saya mengatakan pada orang-orang bahwa saya percaya sepenuh hati Tuhan tidak akan memberikan rasa sakit jika Dia tidak memiliki sesuatu yang luar biasa untuk saya di masa depan, apa yang harus saya lakukan adalah tetap berada di jalan yang benar dan Tuhan akan menunjukkannya begitu saya siap," ujar Madonna mengenang saat pemakaman bayinya.

Ia mengungkapkan, ketika itu teman-temannya mengatakan bahwa ia akan bertemu dengan putrinya lagi kelak. Madonna menanyakan bagaimana orang tahu bahwa ia akan masuk surga? Hanya karena ia seorang Kristiani, tidak ada jaminan ia masuk surga apalagi ia bukan seorang Kristiani yang taat. Begitu banyak pertanyaan Madonna yang tak terjawab. Tanpa sadar ia mulai mempertanyakan soal "satu agama yang benar" yang bisa menjaminnya masuk surga untuk bertemu lagi dengan putrinya.

Madonna sejenak melupakan pertanyaan itu. Ia mendapat pekerjaan di sebuah bar di Indianapolis dan bertemu seorang perempuan yang kemudian menjadi sahabat baiknya. Temannya itu memiliki sejumlah bisnis, tapi bisnisnya tidak terlalu sukses. Suatu hari, temannya itu menanyakan apakah Madonna mau pergi ke Malaysia. Ia mengatakan butuh tenaga Madonna untuk membeli busana model Malaysia, membuat foto-fotonya dan mencari sesesorang yang bisa menangani ekspor impor. Tanpa pikir panjang, Madonna menerima ajaka temannya itu.

"Saya tiba di Kuala Lumpur di pertengahan bulan Ramadan. Saya belum pernah mendengar soal agama Islam dan tidak tahu bahwa Malaysia adalah negara Muslim. Saya melihat hampir semua perempuan menutupi kepalanya dengan kerudung bahkan dalam cuaca yang sangat panas. Saya juga menyaksikan bagaimana orang-orang berusaha bersikap baik pada saya," tutur Madonna.

"Seorang sahabat yang sangat spesial menjelaskan pada saya bahwa Malaysia adalah negara Islam, dan Muslim meyakini jika mereka berbuat baik pada orang lain, Allah akan senang dan akan memberikan pahala bagi mereka di Hari Akhir nanti," sambungnya menirukan penjelasan sahabat spesialnya.

Di sisi lalin Madonna melihat sisi negatif Islam, seperti pandangan orang-orang yang sebenarnya tidak banyak tahu tentang Islam. Ia lalu membeli beberapa buku Islam, termasuk Al-Quran dan mulai mempelajari Islam. Banyak pertanyaan yang diajukannya tentang ajaran Islam, misalnya; mengapa perempuan harus menutup seluruh tubuhnya kecuali tangan dan wajah, mengapa muslim sangat bahagia dan mau berpuasa sepanjang siang hari, mengapa ada orang mau berlapar-lapar dan itu membuat mereka bahagia? Madonna merasa tidak ada orang yang bisa berbahasa Inggris dengan baik untuk menjelaskan jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya itu, sehingga Madonna memilih untuk mencarinya dalam Al-Quran.

"Semakin saya mendalami agama Islam, saya makin sering bertanya-tanya apakah ini jalan untuk bertemu dengan putri saya, apakah agama ini akan membawa saya ke surga?" imbuh Madonna.

Ganjalan terbesar bagi Madonna tentang Islam adalah perbedaan konsep Yesus (Nabi Isa) dalam Kristen dan Islam. Ia membayangkan betapa sulitnya menjelaskan pada keluarganya soal perbedaan itu. "Saya punya persoalan di sini, haruskah saya mengambil tantangan ini ... menjadi seorang muslim dan berjalan menuju surga? Atau saya menolak kebenaran yang telah saya yakini dalam hati hanya karena takut akan penentangan dari keluarga dan teman-teman saya ... dan hanya untuk tinggal di neraka selama-lamanya?" hati Madonna masih risau.

Pikiran apakah ia seharusnya segera masuk Islam atau tidak membuatnya merasa gelisah setiap hari. Bagi Madonna, keputusan itu tidak mudah. Islam bukan agama paruh waktu, seorang muslim sejati tidak mempratekkan Islam satu kali seminggu. Islam adalah agama yang menyeluruh dengan tantangan dan perjuangan yang berat, tapi juga memberikan banyak keindahan. "Makin banyak Anda belajar dan memahami (Islam), semakin Anda menyadari bahwa Anda hanya harus memulai sebuah langkah, yang membuat Anda harus berusaha keras dan belajar lebih banyak lagi," ungkap Madonna.

Dan sampailah ia pada suatu hari dimana ia dengan mantap mengatakan,"Ok, saya yakin, saya akan masuk Islam" dan sejak itu segala keresahan dan kegundahannya sirna. "Alhamdulillah. Semua rasa pedih yang saya alami di masa lalu, termasuk rasa sakit akibat kematian putri saya, semuanya sirna. Tak ada lagi mimpi buruk dan saya merasakan kedamaian yang luar biasa," tandas Madonna.

Madonna mengunjungi PERKIM, sebuah organisasi muslim di Malaysia dan ia di sana ia mengucapkan dua kalimat syahadat. "Hati saya diliputi kedamaian dan rasa cinta pada Allah Swt. Alhamdulillah," tukasnya.

"Tentu saja tantangan masih menghadang. Menjadi seorang muslim bukan berarti saya tidak menghadapi masalah. Tapi menjadi seorang muslim, saya punya solusi atas semua persoalan yang menghampiri saya, dengan mengikuti jalan kebenaran, jalan Islam. di ujung jalan ini, terbentang surga, ada putri saya dan banyak kenikmatan lainnya."

"Segala puji bagi Allah Swt. yang telah membawa saya ke dalam kebenaran dan atas rahmat-Nya yang telah menjadikan saya seorang muslim," tandas Madonna. [eramuslim.com]
 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha