Surat Terbuka Forum Umat Islam Kepada Presiden AS Obama
Assalamu ‘ala manittaba’al-huda.
Semoga keselamatan diberikan kepada siapa saja yang mengikuti petunjuk Allah SWT.
Sebagaimana kabar yang kami peroleh bahwasanya Anda akan berkunjung ke Indonesia, negara muslim terbesar di dunia. Kami membaca di media massa bahwa agenda kunjungan Anda ke sini adalah untuk menjalin kemitraan komprehensif dengan Indonesia. Juga kami mendapat kabar bahwa anda juga akan mengakuisisi Blok D-Alpha Natuna. Kami juga mendengar bahwa kedatangan Anda untuk memastikan bahwa Indonesia masih berkiblat ke AS dan tidak berpindah kiblat ke China.
Sebelumnya kami sudah membaca kabar bahwa dulu waktu kampanye Anda mau menutup kamp Gulag Guantanamo dan anda punya kebijakan untuk memperbaiki hubungan dengan negara-negara Islam/muslim. Anda kabarnya juga menyetujui pembangunan Cordoba House yang di dalamnya terdapat Masjid di dekat Ground Zero kawasan Manhattan New York. Juga kabarnya anda menghentikan program bantuan USAID kepada LSM-LSM liberal untuk mengobok-obok umat Islam.
Maka Forum Umat Islam (FUI) sebagai wadah silaturrahmi dan koordinasi berbagai organisasi massa dan lembaga Islam di Indonesia mengirim Surat Terbuka ini kepada Anda untuk menyampaikan beberapa pandangan:
PERTAMA,
Kami mengapresiasi kebijakan anda memberikan perlindungan kepada umat Islam di New York dan memberikan keleluasaan kepada mereka untuk membangun Masjid
di sana.
Jasa ini tentu mengingatkan kami kepada Raja Najasyi dari Habasyah yang melindungi kaum muslimin yang hijrah dari Makkah ke Habasyah untuk melindungi agama mereka dari paksaan pemurtadan oleh kaum kafir Quraisy. Di samping melindungi kaum muslim di Habasyah, raja Najasyi mengapresiasi ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dan mengatakan bahwa apa yang dibawa oleh Muhammad SAW dan apa yang di bawa oleh Isa AS adalah dari sumber yang sama. Semoga anda mengikuti jejak raja Najasyi.
KEDUA,
Apresiasi kami akan kebaikan Anda tentu tidak menutup mata kami dari kebijakan-kebijakan yang telah anda lakukan maupun yang dilakukan pendahulu anda yang telah menyakiti umat Islam. Kebijakan anda mengirim 30 ribu pasukan AS ke Afghanistan sebagai tambahan dari 140 ribu pasukan gabungan AS dan sekutunya di sana untuk memerangi kaum muslimin adalah tindakan yang sangat menyakitkan seluruh umat Islam di seluruh dunia. Kebijakan tersebut adalah tidak bisa dibenarkan oleh akal sehat dan mencederai hakikat kemanusiaan dan mengandung muatan ideologis memusuhi umat Islam, bahkan telah menewaskan ribuan umat Islam di tanah air dan negara mereka sendiri.
Mereka diperangi hanya karena bahwa mereka adalah Islam dan merupakan kekuatan militer potensial umat Islam yang sangat menonjol pasca runtuhnya Uni Soviet yang berhasil mereka usir dari negeri mereka dalam 10 tahun periode perang Islam versus komunis. Indikasinya adalah penamaan perang Salib (crusade) oleh presiden sebelum anda, Bush, yang mengirim 30 ribu pasukan pada tahun 2001 dengan alasan mencari Usamah bin Laden. Sekalipun serangan itu dikamuflase dengan war on terrorism, bagi manusia yang sadar dan berpikir pasti mudah mengerti bahwa itu adalah perang kepada Islam.
Oleh karena itu, jika benar anda ingin menjalin kemitraan dengan bangsa-bangsa dan negara-negara muslim termasuk Indonesia, maka sudah semestinya anda mengevaluasi kebijakan anda, menarik pasukan anda dari Afghanistan, dan meminta maaf kepada umat Islam atas kebijakan yang salah dan mengandung permusuhan kepada umat Islam tersebut, dan bahkan sudah selayaknya anda memberikan ganti rugi kepada korban perang di antara umat Islam sebagai tebusan (diyat). Semoga para korban perang dan para ahli warisnya di Afghanistan bisa menerima permintaan maaf anda. Sebab, menurut Syariat Islam, pembunuhan itu hukumannya adalah hukuman mati sebagai qishas, yakni balasan. Hanya saja, bila pihak ahli waris korban bisa memaafkan, maka sang pembunuh wajib membayar diyat sebagai tebusan yang besarnya adalah 1000 dinar atau 100 ekor unta untuk tiap satu nyawa.
….jika benar anda ingin menjalin kemitraan dengan negara-negara muslim termasuk Indonesia, maka sudah semestinya anda menarik pasukan anda dari Afghanistan, dan meminta maaf kepada umat Islam, dan sudah selayaknya anda memberikan ganti rugi kepada korban perang di antara umat Islam sebagai tebusan (diyat)….
Seperti apa yang ada di Afghanistan, sudah selayaknya pemerintahan Anda meminta maaf seraya memberikan ganti rugi kepada korban perang dan ahli warisnya di Irak. Bukankah sudah terbukti tidak benar alasan pemerintahan Bush menyerang Irak bahwa di sana ada senjata pemusnah massal? Dan bukankah pemerintah AS pun sudah mengakui bahwa kekeliruan itu merupakan kesalahan informasi intelijen?. Tentu kesalahan fatal yang sudah menewaskan lebih dari 1 juta orang Irak dan mengakibatkan puluhan juta lainnya luka-luka serta kehilangan harta benda dan tempat tinggal ini merupakan skandal kejahatan perang terbesar abad 21 ini dan sangat memalukan.
Oleh karena itu, sebagai sebuah bangsa dan negara besar yang bermartabat, seharusnya pemerintahan Anda meminta maaf atas kesalahan fatal itu dan mengganti seluruh kerugian yang diderita oleh bangsa Irak atas serangan brutal pasukan AS tersebut.
KETIGA,
Bagi umat Islam, Al Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW adalah petunjuk dalam menjalankan seluruh aktivitas kehidupan, termasuk dalam menjalin hubungan kemitraan dengan bangsa lain. Allah SWT memberikan petunjuk itu dalam firman-Nya:
“ Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu Karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah Hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu Karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim” (Qs. Al-Mumtahanah 8-9).
Oleh karena itu, bagi kami umat Islam, selama pemerintahan Anda tidak minta maaf dan membayar ganti rugi kepada kaum muslimin di Irak dan Afghanistan yang menjadi korban penyerbuan brutal pasukan pemerintah Anda, maka berdasarkan firman Allah SWT di atas bagi umat Islam dan pemerintahan muslim manapun tidak dibenarkan menjalin hubungan perkawanan dengan pemerintahan dan negara Anda.
Namun hubungan itu bisa dijalin manakala pemerintahan Anda telah mengoreksi kesalahan tersebut.
….selama pemerintahan Anda tidak minta maaf dan membayar ganti rugi kepada kaum muslimin di Irak dan Afghanistan yang menjadi korban penyerbuan brutal pasukan pemerintah Anda, maka umat Islam dan pemerintahan muslim manapun tidak dibenarkan menjalin hubungan perkawanan dengan pemerintahan dan negara Anda….
Oleh karena itu, Forum Umat Islam (FUI) menuntut kepada pemerintahan Anda untuk:
a. Menarik seluruh pasukan AS dari Afghanistan, Irak, dan negeri-negeri Islam lainnya.
b. Meminta maaf kepada umat Islam atas serangan tersebut, khususnya kepada korban dan ahli waris korban serangan pasukan AS di negeri-negeri tersebut.
c. Memberikan ganti rugi kepada korban dan ahli waris korban kejahatan perang AS di negeri-negeri tersebut dengan ganti rugi yang layak.
d. Menutup penjara-penjara sadis di Guantanamo di Cuba, Bagram di Afghanistan, dan Abu Ghraib di Irak dan membebaskan para tahanan politik dan apa yang mereka sebut sebagai teroris atau mengadilinya secara jujur dan adil.
e. Mengadili para penguasa penjara yang telah melakukan pelecehan terhadap umat Islam dan Al Quran di penjara-penjara tersebut dan menjatuhkan hukuman berat kepada mereka sebagai hukuman yang setimpal dengan kejahatan mereka.
f. Menghentikan bantuan keuangan dan teknik termasuk pelatihan kepada program penanganan teroris di dunia Islam, termasuk densus 88 di Indonesia, yang telah terbukti melakukan pelanggaran HAM berat kepada umat Islam dalam bentuk penyiksaaan dan pembunuhan hanya karena disangka sebagai teroris.
g. Menghentikan campur tangan pemerintahan AS dan kaki tangannya di dunia Islam, termasuk di Indonesia dengan menciptakan kondisi instabilitas dan ancaman disintegrasi seperti yang kasus OPM dan RMS yang akan menyusul Timtim.
KEEMPAT,
Adapun tentang akuisisi Blok D Natuna menyusul akuisisi Blok Cepu dan ladang-ladang minyak dan gas yang lain di seluruh negeri ini, maka kami permaklumkan kepada Anda bahwa kami umat Islam tidak rela atas eksploitasi kekayaan alam negeri kami. Sebab, eksploitasi kekayaan kami oleh perusahaan-perusahaan bangsa Anda seperti Exxon Mobile dll, hakikatnya adalah penjajahan seperti yang pernah dilakukan oleh bangsa Belanda dengan VOC-nya.
….Kami umat Islam tidak rela atas eksploitasi kekayaan alam negeri kami. Sebab, eksploitasi kekayaan kami oleh perusahaan-perusahaan bangsa Anda seperti Exxon Mobile dll, hakikatnya adalah penjajahan….
Islam mengajarkan kepada kami bahwa kekayaan alam di negeri Islam adalah milik bersama umat (
milkiyah ‘aammah) bukan milik perorangan ataupun negara yang bisa
diserahkan kepada swasta apalagi asing. Kerjasama masih mungkin dilakukan untuk pengerjaan hal-hal yang bersifat teknik dan perdagangan yang saling rela dan saling menguntungkan, tapi bukan pengelolaan dan penguasaan serta penipuan yang berbasis pada eksploitasi dari pihak yang menang kepada pihak yang dikalahkan.
Oleh karena itu, bentuk perjanjian kerjasama ekonomi (economic partnership agreement) yang akan dibuat, dengan catatan setelah bisa dipenuhi poin-poin pandangan kami di atas, hendaklah perjanjian tersebut atas prinsip-prinsip kesetaraan, pilihan, dan saling rela, serta saling menguntungkan.
KELIMA,
Kami mendengar bahwa Anda akan mengunjungi Masjid Istiqlal. Semoga itu membuat Anda menjadi lebih dekat kepada Islam. Tentu suatu perkara yang menggembirakan, sebagai presiden dari negara adidaya, Anda mau lebih dekat kepada Islam.
Anda mengingatkan kami kepada kaisar Romawi Heraclius di mana Nabi Muhammad SAW telah mengirim surat ajakan masuk Islam kepadanya. Oleh karena itu, hari ini kami umat Islam mengirim surat ajakan kepada Anda untuk masuk Islam sebagaimana dulu Nabi Muhammad SAW telah mengajak kaisar Heraclius masuk Islam:
“Semoga keselamatan bagi siapa saja yang mengikuti petunjuk Allah SWT. Sesungguhnya kami menyeru Anda untuk masuk Islam. Masuklah ke dalam Islam, niscaya Anda selamat. Dan Allah SWT akan memberikan kepada Anda pahala dua kali. Jika Anda menolak, maka Anda akan menanggung dosa seluruh pengikut Anda di Amerika sana.”
Dan kami bacakan firman Allah SWT untuk anda:
"Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah". jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)" (Qs. Ali Imran 64).
Semoga dengan surat ini Anda lebih memahami bagaimana pikiran dan perasaan kami umat Islam Indonesia.
Wassalamu ‘ala manittaba’al-huda.
Jakarta, Senin, 1 Dzulhijjah 1431H/8 November 2010
Atas Nama Umat Islam Indonesia
Forum Umat Islam (FUI)
KH. Muhammad Al Khaththath
Sekretaris Jenderal
FORUM UMAT ISLAM: Perguruan As Syafi’iyyah, Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI), Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhamadiyyah, Hizb Dakwah Islam (HDI), Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI), YPI Al Azhar, Majelis Mujahidin, Jamaah Anshorut Tauhid, Gerakan Reformis Islam (GARIS), MER-C, Gerakan Pemuda Islam (GPI), Taruna Muslim, Al Ittihadiyah, Komunitas Muslimah untuk Kajian Islam (KMKI), LPPD Khairu Ummah, Syarikat Islam (SI), Forum Betawi Rempug (FBR), Tim Pengacara Muslim (TPM), Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI), Dewan Masjid Indonesia (DMI), PERSIS, BKPRMI, Al Irsyad Al Islamiyyah, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT), Front Perjuangan Islam Solo (FPIS), Majelis Tafsir Al Quran (MTA), Majelis Az Zikra, PP Daarut Tauhid, Korps Ulama Betawi, Hidayatullah, AlWashliyyah, KAHMI, PERTI, Ittihad Mubalighin, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Koalisi Anti Utang (KAU), PPMI, PUI, JATMI, PII, BMOIWI, Wanita Islam, Pesantren Missi Islam, Forum Silaturahmi Antar-Pengajian (FORSAP), MPU, KMKI,FRIH, Irena Center, Laskar Aswaja, Wahdah Islamiyah, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Nahdlatul Umat Indonesia (PNUI), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dan organisasi-organisasi Islam lainnya.(sumber: voa-islam.com)