Senin, 08 November 2010

Umat Islam Dituntut Lebih Peduli

Addakwah.com (Yogyakarta). Pasca Letusan merapi (4/11) pada malem Jumat gelombang pengungsi semakin bertambah banyak. Dusun dusun yang tadinya berada di wilayah aman dari Zona bahanya berangsur angsur meninggalkan kampungnya untuk menyelamatkan diri. Rombongan pengungsi berkelompok kelompok menuju tempat tempat pengungsian yang telah disediakan. Termasuk Stadion Maguwoharjo.
Dengan hati yang tidak menentu, seringkali para pengungsi amat mudah menerima apa yang dianggap mampu memberikan kemudahan untuk menyelamatkan diri saat itu. Ketika mereka berada di tempat pengungsian sementara, tanpa disadari darimana asalnya ada sebuah tawaran untuk mengungsi di tempat yang lebih menjanjikan.
Mereka adalah Rombongan pengungsi terdiri dari sekitar 77 orang yang mayoritas kaum muslimin. Pada hari Jumat mereka mendapatkan tawaran di suatu tempat di daerah Bantul. Akhirnya mereka menuruti untuk menerima tawaran tersebut. Tidak taunya Rombongan tersebut diungsikan di Gereja besar di Ganjuran Bambanglipuro Bantul. Dari hari Jumat hingga Senin, mereka berada di tempat pengungsian tersebut.
Senin, 8 November Beberapa elemen Umat Islam mendatangi Gereja tersebut untuk mengambil para pengungsi tersebut untuk dipindahkan ke tempat yang lebih terjaga akidahnya. Dengan difasilitasi Muspika setempat dan tokoh Pondok Pesantren Asy Syifa akhirnya dicapai kesepakatan untuk dipindah ke Ponpes tersebut berapapun jumlahnya.
Bagaimana jika tidak ada elemen umat Islam yang berusaha memindahkan mereka dari Gereja tersebut? Tentu sudah bisa diketahui, dari rasa ewuh pekewuh dan fasilitas yang sedemikian enak sedikit demi sedikit bisa membahayakan akidah mereka. Apakah hanya gereja di Ganjuran Bantul saja yang menampung para pengungsi merapi? Sangat dibutuhkan jalinan kerjasama antar eemen muslim untuk peduli terhadap nasib pengungsi merapi Saat ini. (Edy)

Pemimpin Budha Malaysia Marah Disebut 'Penyembah Kingkong' oleh Mantan Budhis

Kuala Lumpur (Voa-Islam.com) - Para pemimpin Budha mendesak Putrajaya melakukan penyelidikan terhadap seorang mubaligh kondang mantan Budhis Cina. Muallaf mantan Budhis itu mereka curigai telah mengejek agama Budha dan kepercayaan tradisional Cina dalam video yang diunggah di situs YouTube bertitel "Ann Wan Seng, Malaysian Chinese Buddhist convert to Islam."

Klip tersebut telah menjadi virus di blog politik lokal dan tampaknya untuk menanggapi kritik kepada pemerintah minggu lalu, setelah seorang Melayu Kristen yang menghina Islam di video lain di YouTube yang pertama kali diposting enam tahun lalu, tetapi baru-baru ini muncul kembali.

Berjudul "Dialog Bekas Penganut Buddha", video sepanjang sembilan menit menunjukkan seorang pria berkacamata memakai kopiah putih dikatakan sebagai Ann Wan Seng, seorang Buddha yang menjadi Muslim dan saat ini menjadi anggota dewan nasional dari Organisasi Kesejahteraan Islam Malaysia (Perkim ), yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Tun Dr Mahathir Mohamad.

Kepala Asosiasi Budha Subang Jaya Chim Choon Siew mengatakan ia kecewa ketika melihat video itu di YouTube.

"Pihak berwenang yang relevan harus menghentikan ini. Ini sangat tidak sehat. Hal-hal yang dapat kerukunan umat beragama, "katanya.

Chim mengatakan-orang Buddha yang berubah menjadi Muslim tersebut memiliki kebebasan untuk mengomentari mantan agamanya, tetapi menyesalkan sikapnya yang kemudian telah menertawakan ajaran Buddhisme dan bingung dengan kepercayaan tradisional Cina.

"Dia sangat membingungkan. Mengapa membawa Tua Pek Kong dan Pau Kong (dewa China-Red)? Ini tidak ada hubungannya dengan Buddhisme, "kata nya.
..Chim mengatakan-orang Buddha yang berubah menjadi Muslim tersebut memiliki kebebasan untuk mengomentari mantan agamanya, tetapi menyesalkan sikapnya yang kemudian telah menertawakan ajaran Buddhisme dan bingung dengan kepercayaan tradisional Cina..
Berdasarkan apa yang diucapkan di video, Chim menambahkan, pria yang tampil tersebut sangat dangkal pengetahuan akan mantan agamanya dan kepercayaan tradisional China.
Sek Chin Yong, dari Asosiasi Muda Buddha Malaysia (YBAM), menyerukan pemanggilan Chim kepada pihak berwenang untuk menyelidiki masalah tersebut.

"Kami menyerahkan kepada pihak berwenang untuk mengambil tindakan dan menyelidiki jika mereka ingin. Tidak perlu bagi kita untuk marah hanya karena dia berbicara omong kosong. Kami tidak ingin jatuh ke dalam perangkap itu, "kata Sek, yang mempertanyakan motif orang yang mengupload video klip tersebut ke portal video sharing populer.

"Ann sebagai seorang Muslim seharusnya tidak menghina agama lain. Sebagai seorang Cina, ia harus mempromosikan nilai-nilai kebaikan bersama untuk membuat dua kelompok yang berbeda untuk saling mengenal lebih baik, tidak menghasut Muslim atau orang Melayu untuk meremehkan kepercayaan tradisional dan adat istiadat Cina.

"Dengan menghina atau merendahkan orang lain untuk mengangkat dirinya bukanlah peran yang tepat bagi para pengkhotbah. Ini juga bukan ajaran agama apapun, "kata Sek menunjukkan.

Sekretaris umum YBAM , bagaimanapun, mengatakan ia tidak merasa perlu untuk mengajukan laporan polisi untuk meluncurkan penyelidikan dan memperingatkan umat Buddha yang lain untuk tidak terbawa emosi mereka.

"Secara pribadi, saya tidak merasa tersinggung. Mengapa saya harus marah atau kecewa dengan apa yang dia katakan dalam video? Dia tidak benar, "tegas Sek.

Pertama kali di upload tiga tahun yang lalu pada tanggal 18 Oktober 2007, pria yang diduga Ann dapat didengar membuat pernyataan meremehkan dalam Bahasa Malaysia tentang mantan agamanya dan penyembah tradisional China.
Berikut kutipannya:
"Orang China tidak hanya menyembah agama Buddha. Mereka juga menyembah segala macam dewa dan dewi. Mereka menyembah Tua Pek Kong, mereka menyembah Pau Kong, mereka menyembah Datuk Kong dan mungkin mereka juga menyembah King Kong. Maka jadilah agama dia agama Kong kali Kong.

Dan ini adalah situasi saat ini dimana orang Cina menyembah patung-patung ini karena mereka yakin dan mereka percaya bahwa patung-patung ini dapat membawa mereka manfaat, bisa membawa mereka kesejahteraan, bisa memberi mereka keamanan dan bahkan membuat mereka kaya."
....Orang China tidak hanya menyembah agama Buddha. Mereka juga menyembah segala macam dewa dan dewi. Mereka menyembah Tua Pek Kong, mereka menyembah Pau Kong, mereka menyembah Datuk Kong dan mungkin mereka juga menyembah King Kong....
Sampai berita ini diturunkan, Dewan Konsultatif Buddha, Kristen, Hindu, Sikh dan Taoisme Malaysia (MCCBCHST) tidak mau memberikan komentar terhadap masalah ini saat dihubungi.

"Ini akan lebih menarik untuk melihat apa yang kelompok Muslim katakan. Bagaimana mereka akan merespon? "Kata presiden MCCBCHST, Pendeta Dr Thomas Philips kepada The Malaysia Insider.

Dewan non-Muslim itu juga mengatakan akan bertemu kelompok Muslim hari ini (07/10) di Kabinet yang baru-baru ini menghidupkan kembali Komite untuk Mempromosikan Pemahaman dan Harmony antara Penganut Agama.

Ketika ditanya, bagaimanapun, Philips mengatakan dia tidak berencana untuk mengangkat kontroversi video tersebut pada pertemuan karena "itu sudah berlangsung untuk beberapa waktu dari sekarang ... dan kita tidak bisa berurusan dengan setiap hal kecil seperti ini yang muncul".

Video telah mengumpulkan 15.330 penonton pada saat laporan dibuat dan 87 komentar di YouTube tapi kemungkinan besar menimbulkan lebih banyak lagi komentar setelah klip tersebut disorot kemarin di blogger kontroversial, Raja Petra Kamarudin mealui situsnya Malaysia-Today. (aa/TMI)

Surat Terbuka Forum Umat Islam, Ajak Obama Masuk Islam


Surat Terbuka Forum Umat Islam Kepada Presiden AS Obama

Assalamu ‘ala manittaba’al-huda.
Semoga keselamatan diberikan kepada siapa saja yang mengikuti petunjuk Allah SWT.

Sebagaimana kabar yang kami peroleh bahwasanya Anda akan berkunjung ke Indonesia, negara muslim terbesar di dunia. Kami membaca di media massa bahwa agenda kunjungan Anda ke sini adalah untuk menjalin kemitraan komprehensif dengan Indonesia. Juga kami mendapat kabar bahwa anda juga akan mengakuisisi Blok D-Alpha Natuna. Kami juga mendengar bahwa kedatangan Anda untuk memastikan bahwa Indonesia masih berkiblat ke AS dan tidak berpindah kiblat ke China.
Sebelumnya kami sudah membaca kabar bahwa dulu waktu kampanye Anda mau menutup kamp Gulag Guantanamo dan anda punya kebijakan untuk memperbaiki hubungan dengan negara-negara Islam/muslim. Anda kabarnya juga menyetujui pembangunan Cordoba House yang di dalamnya terdapat Masjid di dekat Ground Zero kawasan Manhattan New York. Juga kabarnya anda menghentikan program bantuan USAID kepada LSM-LSM liberal untuk mengobok-obok umat Islam.
Maka Forum Umat Islam (FUI) sebagai wadah silaturrahmi dan koordinasi berbagai organisasi massa dan lembaga Islam di Indonesia mengirim Surat Terbuka ini kepada Anda untuk menyampaikan beberapa pandangan:
PERTAMA,
Kami mengapresiasi kebijakan anda memberikan perlindungan kepada umat Islam di New York dan memberikan keleluasaan kepada mereka untuk membangun Masjid di sana.
Jasa ini tentu mengingatkan kami kepada Raja Najasyi dari Habasyah yang melindungi kaum muslimin yang hijrah dari Makkah ke Habasyah untuk melindungi agama mereka dari paksaan pemurtadan oleh kaum kafir Quraisy. Di samping melindungi kaum muslim di Habasyah, raja Najasyi mengapresiasi ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dan mengatakan bahwa apa yang dibawa oleh Muhammad SAW dan apa yang di bawa oleh Isa AS adalah dari sumber yang sama. Semoga anda mengikuti jejak raja Najasyi.
KEDUA,
Apresiasi kami akan kebaikan Anda tentu tidak menutup mata kami dari kebijakan-kebijakan yang telah anda lakukan maupun yang dilakukan pendahulu anda yang telah menyakiti umat Islam. Kebijakan anda mengirim 30 ribu pasukan AS ke Afghanistan sebagai tambahan dari 140 ribu pasukan gabungan AS dan sekutunya di sana untuk memerangi kaum muslimin adalah tindakan yang sangat menyakitkan seluruh umat Islam di seluruh dunia. Kebijakan tersebut adalah tidak bisa dibenarkan oleh akal sehat dan mencederai hakikat kemanusiaan dan mengandung muatan ideologis memusuhi umat Islam, bahkan telah menewaskan ribuan umat Islam di tanah air dan negara mereka sendiri.
Mereka diperangi hanya karena bahwa mereka adalah Islam dan merupakan kekuatan militer potensial umat Islam yang sangat menonjol pasca runtuhnya Uni Soviet yang berhasil mereka usir dari negeri mereka dalam 10 tahun periode perang Islam versus komunis. Indikasinya adalah penamaan perang Salib (crusade) oleh presiden sebelum anda, Bush, yang mengirim 30 ribu pasukan pada tahun 2001 dengan alasan mencari Usamah bin Laden. Sekalipun serangan itu dikamuflase dengan war on terrorism, bagi manusia yang sadar dan berpikir pasti mudah mengerti bahwa itu adalah perang kepada Islam.
Oleh karena itu, jika benar anda ingin menjalin kemitraan dengan bangsa-bangsa dan negara-negara muslim termasuk Indonesia, maka sudah semestinya anda mengevaluasi kebijakan anda, menarik pasukan anda dari Afghanistan, dan meminta maaf kepada umat Islam atas kebijakan yang salah dan mengandung permusuhan kepada umat Islam tersebut, dan bahkan sudah selayaknya anda memberikan ganti rugi kepada korban perang di antara umat Islam sebagai tebusan (diyat). Semoga para korban perang dan para ahli warisnya di Afghanistan bisa menerima permintaan maaf anda. Sebab, menurut Syariat Islam, pembunuhan itu hukumannya adalah hukuman mati sebagai qishas, yakni balasan. Hanya saja, bila pihak ahli waris korban bisa memaafkan, maka sang pembunuh wajib membayar diyat sebagai tebusan yang besarnya adalah 1000 dinar atau 100 ekor unta untuk tiap satu nyawa.
….jika benar anda ingin menjalin kemitraan dengan negara-negara muslim termasuk Indonesia, maka sudah semestinya anda menarik pasukan anda dari Afghanistan, dan meminta maaf kepada umat Islam, dan sudah selayaknya anda memberikan ganti rugi kepada korban perang di antara umat Islam sebagai tebusan (diyat)….
Seperti apa yang ada di Afghanistan, sudah selayaknya pemerintahan Anda meminta maaf seraya memberikan ganti rugi kepada korban perang dan ahli warisnya di Irak. Bukankah sudah terbukti tidak benar alasan pemerintahan Bush menyerang Irak bahwa di sana ada senjata pemusnah massal? Dan bukankah pemerintah AS pun sudah mengakui bahwa kekeliruan itu merupakan kesalahan informasi intelijen?. Tentu kesalahan fatal yang sudah menewaskan lebih dari 1 juta orang Irak dan mengakibatkan puluhan juta lainnya luka-luka serta kehilangan harta benda dan tempat tinggal ini merupakan skandal kejahatan perang terbesar abad 21 ini dan sangat memalukan.
Oleh karena itu, sebagai sebuah bangsa dan negara besar yang bermartabat, seharusnya pemerintahan Anda meminta maaf atas kesalahan fatal itu dan mengganti seluruh kerugian yang diderita oleh bangsa Irak atas serangan brutal pasukan AS tersebut.

KETIGA,

Bagi umat Islam, Al Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW adalah petunjuk dalam menjalankan seluruh aktivitas kehidupan, termasuk dalam menjalin hubungan kemitraan dengan bangsa lain. Allah SWT memberikan petunjuk itu dalam firman-Nya:
“ Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu Karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah Hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu Karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim” (Qs. Al-Mumtahanah 8-9).
Oleh karena itu, bagi kami umat Islam, selama pemerintahan Anda tidak minta maaf dan membayar ganti rugi kepada kaum muslimin di Irak dan Afghanistan yang menjadi korban penyerbuan brutal pasukan pemerintah Anda, maka berdasarkan firman Allah SWT di atas bagi umat Islam dan pemerintahan muslim manapun tidak dibenarkan menjalin hubungan perkawanan dengan pemerintahan dan negara Anda.
Namun hubungan itu bisa dijalin manakala pemerintahan Anda telah mengoreksi kesalahan tersebut.
….selama pemerintahan Anda tidak minta maaf dan membayar ganti rugi kepada kaum muslimin di Irak dan Afghanistan yang menjadi korban penyerbuan brutal pasukan pemerintah Anda, maka umat Islam dan pemerintahan muslim manapun tidak dibenarkan menjalin hubungan perkawanan dengan pemerintahan dan negara Anda….
Oleh karena itu, Forum Umat Islam (FUI) menuntut kepada pemerintahan Anda untuk:
a. Menarik seluruh pasukan AS dari Afghanistan, Irak, dan negeri-negeri Islam lainnya.
b. Meminta maaf kepada umat Islam atas serangan tersebut, khususnya kepada korban dan ahli waris korban serangan pasukan AS di negeri-negeri tersebut.
c. Memberikan ganti rugi kepada korban dan ahli waris korban kejahatan perang AS di negeri-negeri tersebut dengan ganti rugi yang layak.
d. Menutup penjara-penjara sadis di Guantanamo di Cuba, Bagram di Afghanistan, dan Abu Ghraib di Irak dan membebaskan para tahanan politik dan apa yang mereka sebut sebagai teroris atau mengadilinya secara jujur dan adil.
e. Mengadili para penguasa penjara yang telah melakukan pelecehan terhadap umat Islam dan Al Quran di penjara-penjara tersebut dan menjatuhkan hukuman berat kepada mereka sebagai hukuman yang setimpal dengan kejahatan mereka.
f. Menghentikan bantuan keuangan dan teknik termasuk pelatihan kepada program penanganan teroris di dunia Islam, termasuk densus 88 di Indonesia, yang telah terbukti melakukan pelanggaran HAM berat kepada umat Islam dalam bentuk penyiksaaan dan pembunuhan hanya karena disangka sebagai teroris.
g. Menghentikan campur tangan pemerintahan AS dan kaki tangannya di dunia Islam, termasuk di Indonesia dengan menciptakan kondisi instabilitas dan ancaman disintegrasi seperti yang kasus OPM dan RMS yang akan menyusul Timtim.

KEEMPAT,

Adapun tentang akuisisi Blok D Natuna menyusul akuisisi Blok Cepu dan ladang-ladang minyak dan gas yang lain di seluruh negeri ini, maka kami permaklumkan kepada Anda bahwa kami umat Islam tidak rela atas eksploitasi kekayaan alam negeri kami. Sebab, eksploitasi kekayaan kami oleh perusahaan-perusahaan bangsa Anda seperti Exxon Mobile dll, hakikatnya adalah penjajahan seperti yang pernah dilakukan oleh bangsa Belanda dengan VOC-nya.
….Kami umat Islam tidak rela atas eksploitasi kekayaan alam negeri kami. Sebab, eksploitasi kekayaan kami oleh perusahaan-perusahaan bangsa Anda seperti Exxon Mobile dll, hakikatnya adalah penjajahan….
Islam mengajarkan kepada kami bahwa kekayaan alam di negeri Islam adalah milik bersama umat (milkiyah ‘aammah) bukan milik perorangan ataupun negara yang bisa diserahkan kepada swasta apalagi asing. Kerjasama masih mungkin dilakukan untuk pengerjaan hal-hal yang bersifat teknik dan perdagangan yang saling rela dan saling menguntungkan, tapi bukan pengelolaan dan penguasaan serta penipuan yang berbasis pada eksploitasi dari pihak yang menang kepada pihak yang dikalahkan.
Oleh karena itu, bentuk perjanjian kerjasama ekonomi (economic partnership agreement) yang akan dibuat, dengan catatan setelah bisa dipenuhi poin-poin pandangan kami di atas, hendaklah perjanjian tersebut atas prinsip-prinsip kesetaraan, pilihan, dan saling rela, serta saling menguntungkan.

KELIMA,

Kami mendengar bahwa Anda akan mengunjungi Masjid Istiqlal. Semoga itu membuat Anda menjadi lebih dekat kepada Islam. Tentu suatu perkara yang menggembirakan, sebagai presiden dari negara adidaya, Anda mau lebih dekat kepada Islam.
Anda mengingatkan kami kepada kaisar Romawi Heraclius di mana Nabi Muhammad SAW telah mengirim surat ajakan masuk Islam kepadanya. Oleh karena itu, hari ini kami umat Islam mengirim surat ajakan kepada Anda untuk masuk Islam sebagaimana dulu Nabi Muhammad SAW telah mengajak kaisar Heraclius masuk Islam:
“Semoga keselamatan bagi siapa saja yang mengikuti petunjuk Allah SWT. Sesungguhnya kami menyeru Anda untuk masuk Islam. Masuklah ke dalam Islam, niscaya Anda selamat. Dan Allah SWT akan memberikan kepada Anda pahala dua kali. Jika Anda menolak, maka Anda akan menanggung dosa seluruh pengikut Anda di Amerika sana.”
Dan kami bacakan firman Allah SWT untuk anda:
"Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah". jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)" (Qs. Ali Imran 64).
Semoga dengan surat ini Anda lebih memahami bagaimana pikiran dan perasaan kami umat Islam Indonesia.
Wassalamu ‘ala manittaba’al-huda.

Jakarta, Senin, 1 Dzulhijjah 1431H/8 November 2010
Atas Nama Umat Islam Indonesia
Forum Umat Islam (FUI)

KH. Muhammad Al Khaththath
Sekretaris Jenderal
FORUM UMAT ISLAM: Perguruan As Syafi’iyyah, Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI), Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhamadiyyah, Hizb Dakwah Islam (HDI), Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI), YPI Al Azhar, Majelis Mujahidin, Jamaah Anshorut Tauhid, Gerakan Reformis Islam (GARIS), MER-C, Gerakan Pemuda Islam (GPI), Taruna Muslim, Al Ittihadiyah, Komunitas Muslimah untuk Kajian Islam (KMKI), LPPD Khairu Ummah, Syarikat Islam (SI), Forum Betawi Rempug (FBR), Tim Pengacara Muslim (TPM), Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI), Dewan Masjid Indonesia (DMI), PERSIS, BKPRMI, Al Irsyad Al Islamiyyah, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT), Front Perjuangan Islam Solo (FPIS), Majelis Tafsir Al Quran (MTA), Majelis Az Zikra, PP Daarut Tauhid, Korps Ulama Betawi, Hidayatullah, AlWashliyyah, KAHMI, PERTI, Ittihad Mubalighin, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Koalisi Anti Utang (KAU), PPMI, PUI, JATMI, PII, BMOIWI, Wanita Islam, Pesantren Missi Islam, Forum Silaturahmi Antar-Pengajian (FORSAP), MPU, KMKI,FRIH, Irena Center, Laskar Aswaja, Wahdah Islamiyah, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Nahdlatul Umat Indonesia (PNUI), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dan organisasi-organisasi Islam lainnya.(sumber: voa-islam.com)

Menag: Idul Adha Hanya Beda Waktu Bukan Syariah

Makkah - Perbedaan penetapan Idul Adha antara Arab Saudi dan Indonesia diharapkan tidak terlalu dipersoalkan. Perbedaan hanya tentang waktu bukan syariah.

"Yang berbeda adalah waktunya, karena cara penghitungannya yang berbeda. Tapi, secara syariah pelaksanaan Idul Adha tetap sama," ujar Menteri Agama Suryadharma Ali di Makkah, Arab Saudi, Senin (8/11/2010).

Arab Saudi menetapkan Idul Adha  jatuh pada 16 November 2010. Karena itu, dua juta jamaah haji akan melakukan wukuf di Arafah pada 15 November. Di Indonesia, Idul Adha ditetapkan pada 17 November.

Arab Saudi, seperti dilansir  kantor berita Arab Saudi, SPA, menetapkan Idul Adha jatuh pada 16 November setelah melakukan pengamatan bulan. Pengamatan dilakukanpada Sabtu (6/11/2010) lalu. Hasil pengamatan bulan itu digabungkan dengan hasil perhitungan para astronom resmi Arab.

Pengamatan bulan dan perhitungan astronomi itu dipakai untuk menetapkan tanggal 1 Dzulhijah, yang jatuh pada Minggu (7/11/2010). Sehingga dengan demikian Idul Adha atau 10 Dzulhijah jatuh pada 16 November.

Rabu (10/11/2010) merupakan hari terakhir kedatangan jamaah Indonesia di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Pukul 24.00 hari itu, Arab Saudi menutup bandara dari kedatangan penumpang haji.

Diharapkan saat penutupan bandara untuk kedatangan jamaah itu, seluruh jamaah haji Indonesia telah berada di Makkah. Wakil Amirul Haj Indonesia, KH Hasyim Muzadi meminta perbedaan Idul Adha tidak perlu dipersoalkan.

Perbedaan cara perhitungan memungkinkan adanya perbedaan hasil. "Yang penting, secara syariah Idul Adhanya tetap sama," ujar Hasyim.(sumber: detiknews.com)

Obama Beri Ceramah, UI Libur

JAKARTA--MICOM: Universitas Indonesia secara resmi meliburkan mahasiswanya pada Rabu (10/11) ketika Presiden AS Barack Obama mengadakan kuliah umum. Libur tersebut merupakan prosedur pengamanan tamu negara yang diminta oleh Istana Negara.

Hal tersebut dikonfirmasi Humas UI Devi Rahmawati ketika dihubungi Media Indonesia, Senin (8/11). "Secara resmi UI diliburkan untuk aspek keamanan. Kalau kuliah umum ini jadi, kampus diimbau untuk meliburkan semua kegiatan oleh seluruh pihak keamanan, baik itu Istana, kedutaan besar, maupun paspampres," tuturnya.

Devi menolak anggapan bahwa UI tunduk di bawah pengaruh AS. Menurutnya, untuk persoalan libur, pihaknya hanya mematuhi perintah negara dan permohonan Kedubes AS.

Sebagai akademisi, UI hanya menyelenggarakan kuliah umum. Pengamanan bukan merupakan tanggung jawab UI.

"Kalau terjadi apa-apa pada siapa saja di dalam lingkungan UI, bukan UI saja yang menuai hal negatif," tambah Devi. "Negara kita saat ini sedang penuh bencana, rentan untuk investasi asing. Kita harusnya bisa melihat apa yang bisa kita manfaatkan dari kunjungan ini. Kita harusnya bisa menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang aman." (OL-5)(sumber: www.mediaindonesia.com)
 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha