Hacker telah menyebarkan virus di game smartphone yang mengunakan sistem operasi Windows dari Microsoft, menurut perusahaan keamanan perangkat seluler.
Permainan bernama 3D Anti-Terrorist dan PDA Poker Art ini dapat diunduh di situs yang menyediakan perangkat lunak resmi bagi telepon seluler, menurut John Hering, CEO perusahaan Lookout yang berbasis di San Francisco, seperti dikutip dari YahooNews.
Permainan ini disisipi perangkat lunak berbahaya yang secara otomatis tersambung ke layanan telepon premium di Somalia, Italia dan negara lain. Beberapa di antaranya menyebabkan tagihan ratusan dolar tiap bulannya.
Layanan tersebut berjalan di program yang dibangun menggunakan software game itu, kata Hering.
Korban secara umum tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi hingga mereka menemukan tagihan biaya yang tinggi sekitar ratusdolar yang tidak pernah diduga sebelumnya, tambah Hering lagi.
Hacker saat ini telah meningkatkan jumlah target mereka dari pengguna smartphone yang semakin melonjak akibat kesuksesan iPhone milik Apple dan sistem operasi Android dari Google.
Microsoft mengatakan akan memperhatikan hal itu dan berusaha untuk menyelidikinya.
“Seperti yang biasa dilakukan, Microsoft akan terus mendorong pelanggan mengikuti segala tahap dari pedoman ‘cara proteksi komputer’,” kata juru bicara Microsoft.[inilah.com]
Permainan ini disisipi perangkat lunak berbahaya yang secara otomatis tersambung ke layanan telepon premium di Somalia, Italia dan negara lain. Beberapa di antaranya menyebabkan tagihan ratusan dolar tiap bulannya.
Layanan tersebut berjalan di program yang dibangun menggunakan software game itu, kata Hering.
Korban secara umum tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi hingga mereka menemukan tagihan biaya yang tinggi sekitar ratusdolar yang tidak pernah diduga sebelumnya, tambah Hering lagi.
Hacker saat ini telah meningkatkan jumlah target mereka dari pengguna smartphone yang semakin melonjak akibat kesuksesan iPhone milik Apple dan sistem operasi Android dari Google.
Microsoft mengatakan akan memperhatikan hal itu dan berusaha untuk menyelidikinya.
“Seperti yang biasa dilakukan, Microsoft akan terus mendorong pelanggan mengikuti segala tahap dari pedoman ‘cara proteksi komputer’,” kata juru bicara Microsoft.[inilah.com]