Rabu, 28 Juli 2010

Obama tepis bocoran Wikileaks

media dakwah
Presiden AS Barack Obama mengatakan pembocoran dokumen rahasia mengenai perang di Afghanistan merisaukan, tapi tidak mengungkapkan informasi baru.

Dalam reaksi publik pertamanya atas pembocoran, Presiden Obama mengatakan data itu memperkuat alasan keputusannya untuk merombak strategi militer AS di Afghanistan.

Wikileaks, yang memposting dokumen rahasia di situs internet, menggambarkan berkas-berkas tersebut sebagai laporan medan tempur dan intelijen.

Rincian baru, termasuk laporan mengenai Osama bin Laden muncul dari berkas-berkas tersebut.

Beberapa berkas merunut Bin Laden, meski Amerika Serikat menyatakan tidak menerima informasi yang bisa dipercaya mengenai pemimpin al-Qaida ''bertahun-tahun'' ini.

''Meski saya merisaukan tentang pengungkapan informasi sensitif dari medan tempur yang bisa mengancam perorangan atau operasi, faktanya adalah bahwa dokumen ini tidak mengungkapkan masalah yang belum menjadi informasi dalam debat publik mengenai Afghanistan,'' kata Obama dalam konferensi pers di Washington.
Bocoran utama Wikileaks

* Laporan ancaman antara 2004 dan 2009 yang mengkaitkan pemimpin al-Qaida Osama bin Laden dengan kegiatan perlawanan

* Hampir 200 laporan mengenai Task Force 373, operasi khusus militer pasukan elit dengan tugas memburu dan menghabisi petempur musuh

* Tuduhan bahwa dinas intelijen Pakistan, ISI mengarahkan atau merencanakan serangan pemberontak

* Serangan terhadap pesawat udara mengindikasi pemberontak memiliki senjata canggih, termasuk rudal pelacak panas

''Memang mereka [berkas rahasia] mengacu ke tantangan-tantangan yang sama yang mendorong saya mengadakan peninjauan ekstentif terhadap kebijakan kita musim gugur lalu,'' ujar Obama.

''Selama tujuh tahun, kita gagal untuk menerapkan strategi yang memadai untuk menghadapi tantangan di kawasan ini,'' tambah presiden AS, seraya menegaskan bahwa Afghanistan merupakan asal serangan 11 September dan rencana teror lain.

''Itulah sebabnya kita memperbesar komitmen kita di sana, bertekad untuk mendapatkan akuntabilitas lebih besar dari Afghanistan dan Pakistan, mengembangkan strategi baru yang bisa bekerja. Kini kita harus menggulirkan strategi itu,'' katanya.

Sementara itu, departemen pertahanan AS, Pentagon, telah mulai mengadakan ''penyelidikan yang sangat seksama'' untuk menemukan pihak yang menyampaikan dopkumen rahasia itu ke Wikileaks.

Dalam perkembangan terpisah, Divisi Investigasi Angkatan Darat AS juga menggulirkan penyelidikan tersendiri atas kebocoran berkas informasi rahasia tersebut.(sumber: www.bbc.co.uk)

Israel Hancurkan Sebuah Desa Milik Suku Badui

media dakwah
NEGEV (Arrahmah.com) - Otoritas zionis Israel telah menghancurkan rumah milik 300 penduduk suku pedalaman di sebuah desa yang berlokasi di selatan gurun Negev.
Penghancuran ini dilakukan pada Selasa (27/7/2010) menggunakan buldoser-buldoser militer.  Selain rumah, penduduk juga kehilangan ternak dan tanaman mereka.

Desa Al-Arakib dihuni oleh sekitar 40 rumah, merupakan salah satu desa dari 45 desa milik suku pedalaman yang akan dihancurkan oleh Israel.

Sekitar 5 buldoser tiba pada pukul 5.30 pagi untuk menghancurkan puluhan rumah.

Penduduk lokal dan sekitar 150 aktivis mencoba menghalangi eksekusi yang dilakukan Israel, karena perlawanan ini, beberapa orang terluka dan beberapa aktivis ditangkap.

Kebanyakan dari penduduk Al-Arakib pindah ke pemakaman untuk bernaung. (haninmazaya/arrahmah.com)

Sebut Islam Pengultusan, Calon Gubernur Tennese, AS, Dikecam

NASHVILLE, TENNESE, AS (addakwah.com) --Kandidat gubernur Tennesse, AS, dari partai Republik, Ron Ramsey, mendapat kritik tajam dari kelompok advokasi Muslim nasional. Pasalnya Ron dalam sebuah pernyataan di depan publik sempat mempertanyakan apakah Islam cenderung sebuah pengultusan ketimbang sebuah agama.

Dalam sebuah acara di Chattanoga, awal bulan ini, Ramsey berkata, "Anda dapat berargumen apakah menjadi seorang Muslim sebenarnya memeluk agama, ataukah itu sebuah nasionalisme, cara hidup, pengultusan atau apa pun yang ingin anda sebut?"

Jurubicara Dewan Hubungan Amerika Islam (CAIR), Ibrahim Hooper, mengatakan komentar Ramsey adalah tanda-tanda tren gangguan di Amerika. Ia menilai nada komentar ingin menyatakan bahwa muslim Amerika seharusnya memiliki hak konstitusi lebih sedikit atau lebih ketat dibanding warga penganut keyakinan lain.

Ibrahim mendesak Ramsey untuk bertemu dengan anggota komunitas Muslim di Tennesse yang ia sebut "mampu menawarkan keseimbangan dan informasi akurat tentang Islam kepadanya."

Ramsey melontarkan pernyataan itu sebagai respon keprihatinannya bahwa sudah terlalu banyak hal dalam Islam yang lebih mirip filosofi politik penuh kekerasan ketimbang agama cinta damai. "Waktunya bagi muslim Amerika yang mencintai negara ini untuk menyatakan perang terhadap jihad kekerasan dan menentang mereka yang mencoba melukai Amerika dengan bermacam komunitas keyakinannya," ujarnya.

Komentar itu muncul di tengah ketegangan emosi kalangan warga AS atas rencana pendirian masjid dan Islamic Center di Murfreesboro, yang sempat memunculkan demo dari kedua pihak, pendukung dan penentang. Ramsey berdalih, saat berkampanye di Chattanooga ia tak pernah ditanya tentang Islam hingga kontroversi pendirian masjid itu mencuat. Politisi yang sempat menjadi kandidat pemilihan Kongres tahun lalu, juga menyeru bahwa masjid adalah ancaman bagi moral dan landasan politik negara.(sumber: republika)

Islam Berkembang Begitu Pesatnya di Eropa dan Amerika

media dakwah
JAKARTA (addakwah.com)--Islam merupakan agama yang paling cepat perkembangannya di Eropa dan Amerika. Islam kini makin mendapat tempat di hati masyarakat Eropa dan Amerika. Sejak menyebarnya Islam ke Eropa pada abad ke-7 Masehi melalui Andalusia (Spanyol) oleh pasukan Thariq bin Ziyad, panglima tentara dari Dinasti Bani Umayyah, benua putih dan biru itu seakan menjadi lahan subur penyebaran dakwah dan syiar Islam.

Dalam 30 tahun terakhir, jumlah kaum Muslimin di seluruh dunia telah meningkat pesat. Sebuah angka statistik menunjukkan, pada tahun 1973 penduduk Muslim dunia sekitar 500 juta jiwa. Namun, saat ini jumlahnya naik sekitar 300 persen menjadi 1,57 miliar jiwa. Tercatat, satu dari empat penduduk dunia beragama Islam.

Data ini diungkapkan oleh Pew Research Center, sebuah kelompok pencari fakta Amerika yang menyediakan informasi mengenai isu, sikap, dan tren yang membentuk Amerika dan dunia melalui sebuah jajak pendapat publik. Dalam studinya yang berjudul "Memetakan Populasi Muslim Global: Sebuah Laporan Tentang Jumlah dan Distribusi Populasi Muslim Dunia", kelompok ini mengindikasikan bahwa seperlima kaum Muslim (300 juta) tinggal di negara-negara non-Muslim.

Hasil studi yang dirilis akhir tahun lalu ini juga menemukan bahwa Eropa memiliki sedikitnya 38 juta Muslim yang membentuk lima persen dari total populasi benua tersebut. Sebagian besar terkonsentrasi di Eropa Tengah dan Timur. Rusia memiliki lebih dari 16 juta Muslim, dan terbesar di Eropa. Menurut studi tersebut, Jerman memiliki pemeluk Muslim sebanyak 4,5 juta, Prancis sebesar 3,5 juta jiwa, Inggris sekitar dua juta orang, dan Italia sebanyak 1,3 juta jiwa.

Sisanya tersebar di beberapa negara Eropa lainnya seperti Portugal, Swedia, Belanda, Swiss, Belgia, dan lainnya. Namun demikian, jumlah ini diperkirakan bertambah lagi. Sebab, sebuah hasil studi di Rusia menyebutkan, jumlah pemeluk Islam di negara Beruang Merah tersebut mencapai 25 juta jiwa dari total populasi yang mencapai 145 juta jiwa.

Studi tersebut mengatakan bahwa hampir 46 juta Muslim berada di benua Amerika. Di negara super power, Amerika Serikat, agama Islam dipeluk oleh sekitar 2,5 juta orang. Sementara itu, di Kanada jumlah pemeluk Islam mencapai 700 ribu orang. Tak jauh berbeda dengan Argentina. Umat Islam di negara Tango itu mencapai 800 ribu orang, dan merupakan pemeluk Islam terbesar di Amerika Selatan. Sementara itu, di Suriname, pemeluk Islam mencapai 16 persen dari total penduduknya, dan menjadi populasi Muslim terbesar di benua Amerika.

Data yang disampaikan oleh pihak Pew Research Center mengenai populasi Muslim di Barat, terutama di Eropa dan AS itu bertolak belakang dengan perhitungan yang biasanya dilaporkan oleh organisasi-organisasi Muslim di kawasan-kawasan tersebut. Muslim di AS, misalnya, secara umum diyakini berjumlah lebih dari tujuh juta sementara Prancis lebih dari enam juta.

Faktor pemicu

Peningkatan umat Islam yang demikian pesat itu, bukan saja karena disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk di negara-negara Muslim, tapi juga bertambah jumlah orang-orang yang memeluk Islam (mualaf). Hal ini merupakan suatu fenomena yang menonjol, terutama setelah serangan terhadap World Trade Center (WTC) pada tanggal 11 September 2001. Ketertarikan secara alamiah dan rasa ingin tahu yang mendalam, telah mendorong peningkatan jumlah warga dunia yang berpaling kepada Islam.

''Alhamdulillah, kondisi umat Islam di AS baik-baik saja. Umat Islam terus bertambah banyak di sini, baik sebelum maupun sesudah peristiwa 11 September 2001,'' ujar Mohammad Kudaimi, anggota Nawawi Foundation, sebuah lembaga pendidikan yang berbasis di Chicago, Amerika Serikat (AS).

Menurut pria keturunan Suriah ini, dalam lima tahun terakhir ini, agama Islam menjadi agama yang paling cepat perkembangannya di bandingkan dengan agama lainnya. Ia mengatakan, setiap harinya selalu ada warga negara non-Muslim AS yang memeluk Islam. Kondisi serupa juga terjadi benua Eropa dan kawasan Amerika lainnya. Menurut laporan surat kabar Times, setelah peristiwa 11 September, agama Islam mendapatkan perhatian besar dari kalangan warga kulit putih Inggris yang berekonomi kuat dan berpendidikan. Peristiwa itu, bukannya membuat makin besar stigma negatif, tetapi makin menambah jumlah anak-anak muda dan peneliti yang termotivasi untuk mempelajari Islam. Bahkan, mereka makin tertarik dan Akhirnya memeluk Islam.

Di Belgia, agama Islam terus menunjukkan eksistensi yang semakin kuat, walaupun kebencian terhadap umat Islam, sudah tak lagi sebatas retorika, kebijakan, atau kecaman, melainkan mengarah pada kebencian dan Islamophobia. Di negara berpenduduk 10 juta jiwa itu kini menjadi tempat bermukim sekitar 628.751 umat Muslim, atau enam persen dari populasi.

Jumlah pemeluk Islam yang terus berkembang, menyebabkan perubahan secara demografi. Di banyak wilayah, penduduk Muslim sudah lebih banyak ketimbang pemeluk Kristen Protestan dan Yahudi. Majalah terkemuka L'Express dalam sebuah artikelnya, bahkan berani memprediksikan bahwa dalam 20 tahun ke depan, Islam bisa menjadi agama dominan di ibu kota Brussel, Belgia.

Para sosiolog di Belgia mencatat, pada awal tahun 2000, jumlah umat Muslim di kota itu mencapai 17 persen dari populasi. Tapi di tahun 2008, menurut Oivier Servais, dari Laboratory for Prospective Anthropology di UCL, angkanya sudah mencapai 33,5 persen dari populasi, naik hampir dua kali lipat. Di kota ini, sebanyak 33,5 persen penduduknya atau sekitar 350 ribu orang dari 1,1 juta jiwa, memeluk Islam. Subhanallah.(sumber: republika)

Terbukti Demokrasi Mahal, MUI Desak Koreksi Pemilu

media dakwah
Jakarta (addakwah.com) - Munas MUI telah usai dan ditutup oleh wapres Boediono, setidaknya ada beberapa rekomendasi. Rekomendasi Musyawarah Nasional (Munas) Majelis Ulama Indonesia (MUI) VIII juga menyoroti masalah politik. Di bidang tersebut, MUI meminta pemerintah meninjau ulang pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah.

"MUI mengusulkan agar pihak DPR dan pemerintah secara serius meninjau ulang sistem pemilukada," kata Ketua Bidang Dakwah MUI Amrullah Ahmad.

Hal itu dikatakan dia saat membaca butir G rekomendasi MUI itu di depan Wakil Presiden Boediono saat penutupan Munas di Twin Plaza Hotel, Jl Gatot Subroto, Jakarta Barat, Rabu (28/7/2010).

...MUI mengusulkan agar pihak DPR dan pemerintah secara serius meninjau ulang sistem pemilukada," kata Ketua Bidang Dakwah MUI Amrullah Ahmad...

Menurut Amrullah, fenomena pemilihan pemimpin secara langsung di tingkat daerah ternyata menimbulkan praktek kapitalisme dan liberalisme dalam perpolitikan. Praktek tersebut membawa sejumlah dampak buruk.

Pertama, terjadinya dominasi pemilik modal kuat dalam pemilukada tanpa mempertimbangkan kapabilitas, kapasitas, dan intergritas calon. Kedua, terjadinya konflik horizontal antar pendukung calon akibat cara-cara yang liberal dan pragmatis dalam pemilukada.

"Ketiga, terjadi pemborosan keuangan negara dan masyarakat yang seharusnya dapat digunakan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tutupnya.

SBY Prihatin Demokrasi Mahal

Sebelumnya, jauh-jauh hari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merasa prihatin dan mengeluhkan terhadap pelaksanaan Pilkada di sejumlah daerah karena ongkos demokrasi yang terlampau mahal.

..."Satu keprihatinan dan kecemasan kalau politik dan demokrasi kita ini menjadi sesuatu yang amat mahal...

"Satu keprihatinan dan kecemasan kalau politik dan demokrasi kita ini menjadi sesuatu yang amat mahal. Ini bukan jadi rahasia lagi kalau orang mencemaskan pilkada saja biayanya sangat tinggi," ujar Presiden SBY.

Hal itu diungkapkan Presiden, saat menerima Pengurus Pusat ICMI di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (18/3/2010).

MUI Jatim Desak Pilihan Langsung Dihapus

Memang mahalnya ongkos demokrasi ini disorot MUI Jatim dalam Munas MUI yang ditutp hari ini. Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur mengusulkan kepada pemerintah untuk menghapus pemilihan gubernur secara langsung karena fungsi gubernur hanya koordinator wilayah.

...Pilkada langsung selama ini seolah-olah demokratis, tapi pemenang sebenarnya adalah pemodal, karena itu harus dievaluasi," kata Ketua Umum MUI Jatim KH Abdusshomad Bukhori...

"Terus-terang, pilkada langsung selama ini seolah-olah demokratis, tapi pemenang sebenarnya adalah pemodal, karena itu harus dievaluasi," kata Ketua Umum MUI Jatim KH Abdusshomad Bukhori, Jumat (23/7).

Ia mengemukakan hal itu ketika dikonfirmasi tentang usulan MUI Jatim dalam Musyawarah Nasional (Munas) MUI di Jakarta pada 25-28 Juli.

Menurut dia, pilkada langsung perlu dievaluasi dengan tatacara pemilihan yang lebih meminimalkan penodaan demokrasi, seperti syarat "incumbent" (pejabat kini) untuk mundur sejak saat pencalonan, pernah mengikuti Lemhannas, pertimbangan moralitas dari MUI, dan sebagainya.

"Evaluasi pilkada akan menghindarkan masyarakat dari benturan fisik dan pemborosan dana, karena itu kami mengusulkan pilgub untuk dievaluasi paling dahulu," katanya. (Ibnudzar/dbs)(sumber: voa-islam.com)

Akhirnya Ary Ginanjar Akui Kekeliruan ESQ

media dakwah
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Di tengah gonjang-ganjing status “keabsanan” ESQ Ary Ginanjar setelah difatwa sesat oleh Mufti Malaysia, alhamdulillah, di Bekasi Jawa Barat terjadi dialog dari hati ke hati antara seorang alumnus training ESQ, Ustadz Farid Achmad Okbah MA dengan pendiri ESQ, Bapak Dr Ary Ginanjar Agustian. Dialog diadakan pada hari selasa 20 Juli 2010 pukul 18.30 - 20.00 WIB di Meeting Room Radio DAKTA Jl. KH. Agus Salim Bekasi.

Saya adalah salah satu saksi mata pertemuan antara Bapak Dr. Ary Ginanjar Agustian dengan Ustadz Farid Ahmad Oqbah, MA (Direktur Islamic Center Al-Islam Bekasi dan narasumber Kajian Aqidah Radio Dakta 107 FM Bekasi). Pertemuan ini terkait penjelasan atas beberapa koreksi Ustadz Farid terhadap ESQ yang dimuat di berbagai media, antara lain voa-islam.com (baca: Nasihat Alumnus ESQ untuk Ary Ginanjar Agustian).

Ustadz Farid Okbah berani mengoreksi beberapa ajaran ESQ Ary Ginanjar, karena beliau telah mengikuti pelatihan ESQ tahun 2006 silam. Ust Farid sendiri adalah alumni ESQ ke-46.

Dalam pertemuan itu sangat jelas dan terang Bapak Ary Ginanjar menerima semua koreksi Ustadz Farid dan berjanji akan memperbaiki kekeliruan-kekeliruannya. Di samping memang Pak Ary sendiri sangat kooperatif, terbuka dan jujur menerima semua masukan Ustadz Farid. Perlu dicatat bahwa hampir semua nasihat dan koreksi Ustadz Farid sama persis dengan Fatwa Ulama Persekutuan Malasyia yang menyesatkan ajaran ESQ. Dan itu tidak dibantah sedikit pun oleh Pak Ary. (Adalah urusan Allah yang tahu apakah Pak Ary menerimanya atau tidak)

Sebelumnya kita tahu betul bahwa Bapak Ary Ginanjar menolak semua dakwaan bahkan cenderung membenturkan ulama dengan ulama. Sementara Majelis Fatwa Mudzakarah Malasyia yang mendukung ESQ pun tetap dengan syarat ESQ memperbetul (memperbaiki) kekeliruan yang sudah terjadi. (Karena kebenaran tidak bisa dikalahkan dengan banyaknya jumlah yang mayoritas).

Sementara itu, Ust Farid memandang bagaimanapun juga ESQ adalah aset umat yang sangat berharga yang harus dijaga dan didukung namun tetap harus dikoreksi jika terdapat kekeliruannya di dalamnya, sebagai kewajiban saudara muslim terhadap muslim lainnya agar sama-sama selamat dunia akhirat.

...Ary Ginanjar dengan besar hati mengakui kekeliruannya. Ia menegaskan bahwa dari awal ESQ sangat komitmen terhadap Al-Qur'an dan As-Sunnah. Hanya beliau menyadari ada kekeliruan dalam memahami tafsir dan syarah keduanya....

Ustadz Farid Okbah juga sangat menyayangkan pembelaan membuta KH Said Agil Siradj dan Prof Dr Din Syamsuddin terhadap ESQ. Sementara Bapak Ary Ginanjar sendiri dengan besar hati mengakui kekeliruannya. Pak Ary menegaskan bahwa dari awal ESQ sangat komitmen terhadap Al-Qur'an dan As-Sunnah dan akan terus berpegang teguh kepada keduanya. Hanya beliau menyadari ada kekeliruan dalam memahami tafsir dan syarah keduanya.

Pertemuan di atas berjalan penuh dengan nuansa kekeluargaan, akrab, hangat dan cair. Salut buat Pak Ary yang bersedia mendatangi Ulama untuk meminta taushiah, dan mengakui kekeliruannya. Semoga urusan umat ini semakin melancarkan perjuangan Da'wah ilallah. Perbaiki Bangkit, maju dan berkibarlah ESQ dengan semangat li’ilai kalimatillah. Amien.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. (sumber: voa-isalm.com)

Wildan Hasan (Penyiar Radio Dakta 107 FM Bekasi)
Pusdiklat Dewan Da’wah Kp. Bulu Setiamekar Tambun Bekasi 17510
HP. 0813 8665 7822

Konsep ESQ Memang Bermasalah! (Bagian 2)

 media dakwah

 Oleh: AM Waskito (Penulis, tinggal di Bandung)
[E] BEBERAPA KRITIK FUNDAMENTAL

Berikut ini saya kemukakan beberapa catatan kritik terhadap konsep ESQ yang dirintis Bapak Ary Ginanjar Agustian. Referensi kritik ini berdasarkan isi buku ESQ New Edition yang diterbitkan oleh Penerbit Arga Jakarta.
Catatan-catatan kritik ini tidak bermaksud untuk menetapkan konsep ESQ sesat, tetapi mendorong agar konsep itu diperbaiki lagi, sesuai ajaran Islam.


(1) Klaim “The ESQ Way 165”

Yang dimaksud ESQ Way adalah konsep: “Ihsan, Rukun Iman, dan Rukun Islam.” Ihsan dihitung 1, Rukun Iman dihitung 6, dan Rukun Islam dihitung 5. Jadi semuanya digabung menjadi simbol “165”. Konsep “165” ini diulang-ulang dalam buku ESQ di banyak tempat.

Ary Ginanjar Agustian dan komunitas ESQ harus paham dengan baik, bahwa Rukun Iman dan Rukun Islam itu merupakan PILAR AJARAN Islam. Kalau berbicara tentang pilar-pilar ini, harus sangat hati-hati. Tidak boleh sembrono, atau seenaknya sendiri.

Sekedar penjelasan, kalau seseorang mengalami catat dari sisi Rukun Iman, imannya bisa gugur, atau setidaknya bisa rusak iman. Begitu juga, kalau seseorang cacat dari sisi Rukun Islam, keislamannya bisa hancur atau rusak. Oleh karena itu, para ulama sangat hati-hati kalau bicara tentang Rukun Iman dan Rukun Islam, sebab keduanya merupakan konsep paling sensitive dalam akidah Islam.

Kalau membaca buku ESQ karya Ary Ginanjar itu, Bagian II tentang Mental Building (Membangun Mental), halaman 117-248. Disini dibahas tentang membangun karakter mental, berdasarkan inspirasi Rukun Iman yang 6. Tetapi kalau Anda baca bab yang melebihi 100 halaman itu, disana tidak akan ditemukan pembahasan tentang Rukun Iman. Bahkan istilah “Percaya kepada Allah”, “Percaya kepada Malaikat”, “Percaya kepada Kitab”, dan seterusnya sebagaimana lazimnya pembahasan Rukun Iman, tidak ada. Yang ada justru rukun-rukun keyakinan yang dibuat oleh Ary Ginanjar sendiri.

Lebih menarik lagi, untuk menjelaskan “Rukun Iman” tersebut, Ary Ginanjar sangat banyak mengutip pandangan pakar-pakar Barat. Lha ini, mau membahas Rukun Iman, tetapi referensinya pandangan-pandangan orang non Muslim.

Begitu pula, dalam soal Rukun Islam yang dibahas di Bab III, Personal Strength (Ketangguhan Pribadi), halaman 249-323. Dalam bab ini Ary Ginanjar membatasi pandangan-pandangan pakar Barat, dan lebih mengkaji konsep-konsep ibadah dalam Islam. Tetapi sayangnya, Ary Ginanjar membuat tafsiran-tafsiran sendiri atas ibadah-ibadah seperti Shalat, Zakat, Puasa, Haji itu. Dia membuat tafsiran independen atas ibadah-ibadah ritual dalam Islam.

Para ulama Islam sudah menjelaskan, bahwa masalah ibadah itu sifatnya tauqifiyah (tinggal dilaksanakan saja, tidak ada inovasi di dalamnya). Perkara ibadah sifatnya given (diberikan secara langsung) oleh Syariat. Disini tidak ada inovasi, baik secara amalan, maupun pemikiran. Tidak boleh kita membuat inovasi-inovasi dalam masalah ibadah. Dan Ary Ginanjar justru melakukan hal itu.

Ormas Muhammadiyyah dan Persis, terkenal sangat anti bid’ah. Terutama bid’ah dalam masalah ibadah dan keyakinan. Penafsiran Ary Ginanjar terhadap Rukun Islam itu jelas berbeda dengan tradisi pandangan yang dikembangkan oleh kedua ormas Islam tersebut.  

Disini saya menyimpulkan, klaim ESQ terhadap konsep Ihsan, Rukun Iman, dan Rukun Islam, atau kemudian disimbolisasi dengan icon “165”, hanya sekedar klaim belaka. Tidak ada kenyataan seperti itu dalam ajaran-ajaran ESQ.

(2)  Konsep “Zero Minds Process” (ZMP)

Konsep ini dibahas di buku ESQ, Bagian I. Judulnya, Zero Minds Process, Penjernihan Emosi, halaman 63-116. Dalam konsep ini diterangkan, sebelum seseorang mengkaji buku ESQ, dia harus membersihkan pikiran-pikirannya dari 7 belenggu pemikiran, yaitu: Prasangka, Prinsip-prinsip Hidup, Pengalaman, Kepentingan, Sudut Pandang, Pembanding, dan Literatur. Satu per satu belenggu pemikiran ini dibahas dalam bab I tersebut.

Dalam boks di halaman 99, Ary Ginanjar menulis, “Periksa pikiran Anda terlebih dulu, sebelum menilai segala sesuatu, jangan melihat sesuatu karena pikiran Anda, tetapi lihatlah sesuatu karena apa adanya.” Lalu di boks halaman 103 disebutkan, “Janganlah terbelenggu oleh literature-literatur, berpikirlah dengan merdeka, jadilah yang berhati ‘ummi’.”

Dalam konsep Zero Minds ini, kita harus membersihkan pikiran dari pemikiran, persepsi, opini, dan apapun yang lain. Setelah sampai di titik “Zero Minds”, kita baru siap untuk menerima kebenaran yang dibawa oleh ajaran ESQ. Dalam pelatihan, digambarkan ada gelas berisi penuh air. Maka sebanyak dituangkan air ke gelas penuh itu, ia menjadi tidak berguna. Gelas akan memuntahkan airnya, karena sudah penuh. Maka gelas itu harus kosong terlebih dulu, sebelum menerima kebenaran (ajaran ESQ). Inilah konsep ZMP, Zero Minds Process.

Kalau seseorang teliti dan kritis, dia akan menolak konsep “Zero Minds” ini. Ini bukanlah konsep yang Islami, bahkan ia bukan konsep yang manusiawi. Konsep “mengosongkan pikiran” dari pengaruh pandangan luar, kerap dipakai di dunia intelijen untuk mencetak agen. Ia juga dipakai di lingkungan negara-negara Komunis dulu, untuk tujuan indoktrinasi secara paksa. Anda tentu ingat apa yang disebut metode brain washing (cuci otak). Konsep Zero Minds mirip itu. Bahkan cara yang sama dipakai para ahli hipnotis untuk menghipnotis manusia. Anda tentu masih ingat ucapan, “Kosongkan pikiranmu, kosongkan pikiranmu, kosongkan pikiranmu!”

Dalam berdakwah kepada manusia, kita tidak usah menuntut supaya pikiran mereka kosong dulu. Biarkan saja mereka memiliki banyak persepsi, pikiran, opini, dan apapun. Tidak ada satu pun konsep Islam yang mengajarkan metode “kosongkan pikiran” itu. Malah Islam melarang manusia minum khamr, sebab minum khamr bisa membuat manusia “hilang akal” untuk sementara.

Nabi Saw saat berbicara di bukit Shafa di hadapan para pemuka Quraisy di Makkah, lalu menawarkan kalimat “Laa ilaha illa Allah”, beliau tidak menuntut mereka “mengosongkan pikiran”. Tidak sama sekali. [Coba baca lagi kisah di balik turunnya Surat Al Lahab atau Al Massad]. Begitupun ketika Mush’ab bin Umair Ra berdakwah ke Madinah, beliau juga tidak menuntut warga Madinah “mengosongkan pikiran”. Jadi dakwah itu ditempuh secara normal saja. Kalau mau terima, silakan; kalau menolak, ya silakan. Agama ini adalah pilihan, bukan pemaksaan. [Baca Surat Al Kahfi ayat 29].

Ary Ginanjar berdalil, bahwa Rasulullah Saw dulu, sebelum menerima Wahyu, beliau adalah manusia ‘ummi, yang tidak bisa membaca-menulis. Begitu pula manusia jaman sekarang, kalau mau menerima kebenaran, harus mengosongkan pikiran dari aneka macam belenggu pikiran. Disini Ary Ginanjar mendalilkan konsep Zero Minds Process (ZMP).

Disini ada kekelirun pemikiran yang fatal. Rasulullah Saw itu awalnya tidak mengenal Islam, lalu Allah memberikan Wahyu kepadanya. Jadi wajar jika beliau sebelumnya harus bersih dari pengaruh-pengaruh ajaran/ideologi apapun. Masalahnya, kaum Muslimin yang menjadi segmen pasar konsep ESQ ini, mereka bukan orang yang tidak beragama. Mereka adalah kalangan Muslim yang sudah beragama. Mungkinkah orang yang sudah beragama disuruh “mengosongkan pikiran” dari aneka macam pemikiran, kepentingan, pengalaman, dll.? Ini jelas tidak benar.

Prinsip “mengosongkan pikiran” boleh saja diterapkan kepada non Muslim, tetapi tidak boleh untuk kaum Muslimin. Bagaimana kalau mereka meninggal dalam keadaan sedang “kosong pikiran”? Itu sama saja, mereka meninggal dalam keadaan mabuk (hilang akal).

Andaikan metode Zero Minds itu boleh diterapkan kepada non Muslim, ia tetap bukan metode Islami. Islam sama sekali tak pernah mengajarkan cara “mengosongkon pikiran” dalam berdakwah. Biarkan manusia dengan segala keadaannya, maka Kitabullah dan Sunnah akan memperbaiki mereka, jika Allah menghendaki hidayah atas mereka.

Bahkan Ary Ginanjar sebenarnya tidak konsisten dengan konsep ZMP-nya itu. Buktinya mudah. Dalam konsep ZMP, seseorang tidak boleh dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman. Pengalaman dianggap sebagai belenggu pikiran. Namun dalam buku ESQ itu, Ary Ginanjar sendiri sangat banyak memuat catatan-catatan pengalaman, baik dari dirinya sendiri maupun orang lain. Artinya, Ary Ginanjar mengakui bahwa dalam pengalaman-pengalaman itu ada sesuatu yang baik yang bisa dijadikan pelajaran hidup. Maka mengosongkan pikiran dari persepsi awal, termasuk pengalaman-pengalaman, bukanlah suatu pemikiran yang fair.

(3)  Terlalu Berlebihan Mengagungkan “God Spot”

Konsep “God Spot” ini pertama kali dicetuskan oleh ahli syaraf VS Ramachandran dari California University, pada tahun 1997. Ramachandran menemukan eksistensi God Spot dalam otak manusia. God Spot itu merupakan struktur yang sudah build in dalam otak semua manusia. Hal ini disebut dalam buku ESQ halaman 44. Berulang kali Ary Ginanjar dalam bukunta menyebut istilah God Spot.

Terkait tentang kedudukan God Spot, Ary Ginanjar antara lain menulis, “Ketika jiwa manusia mengangguk, mengakui Allah sebagai Tuhannya, maka saat itulah Sifat-sifat Tuhan yang Suci dan Mulia, akan mengemuka dan memancar dalam God Spot-nya, dan dari sinilah dasar pijakan kecerdasan spiritual bermula.” (ESQ, halaman 108). Masih pada halaman yang sama, Ary Ginanjar menyebutkan daftar 99 Asmaul Husna yang diberi judul: “99 Sifat Allah yang terefleksikan pada God Spot (Core Values)”. Di halaman 110 disebutkan, “Inilah 7 spiritual core values (nilai dasar ESQ) yang diambil dari Asmaul Husna yang harus dijunjung-tinggi sebagai bentuk pengabdian kepada sifat Allah yang terletak pada pusat orbit (God Spot).” Begitu hebatnya God Spot sampai Ary Ginanjar menyandarkan Sifat-sifat Allah kepada God Spot itu. Jelas semua ini berlebihan.

Mungkin saja, hasil penelitian tentang God Spot itu layak dihargai. Tetapi kita harus hati-hati dan proporsional. Islam sudah muncul di dunia sejak 1400 tahun lebih, yang lalu. Sedangkan konsep God Spot itu baru dikenalkan tahun 1997 lalu. Apakah kaum Muslimin harus beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, setelah menunggu ditemukannya Got Spot? Jelas tidak mungkin. Tanpa ditemukan God Spot pun, kaum Muslimin sudah memiliki dasar-dasar keyakinan yang kuat. Alhamdulillah.

Sebenarnya, sejak lama sarjana-sarjana Islam juga sudah menjelaskan tentang tabiat religius pada setiap manusia, meskipun sifatnya bukan hasil penelitian neurologis (syaraf). Kalangan Hizbut Tahrir, dalam bidang pembinaan kejiwaan, menyebut manusia memiliki  gharizatut tadayyun (instink untuk beragama). Mereka mendasarkan pendapat itu dari temuan-temuan arkheologis, bahwa manusia-manusia kuno yang tinggal di gua-gua, mereka memiliki ritual-ritual tertentu. Padahal mereka tidak mendapat pelajaran atau informasi seperti masyarakat normal.

Dalam konsep ESQ, God Spot dianggap segala-galanya. Kemegahan God Spot ini sampai dibuatkan model tersendiri, namanya ESQ Model. Kalau Anda lihat bagan ESQ Model, God Spot diletakkan di titik pusat (sentral). Lalu bagan ESQ Model ini dicantumkan berkali-kali di halaman: 59, 60, 64, 118, 121, 138, 153, 176, 202, 218, 241, 250, 258, 273, 301, 326, 331, dan 356. Ini untuk bentuk ESQ Model yang bersifat lengkap. Adapun ESQ Model yang dipecah-pecah, masih banyak lagi. Konsep ESQ benar-benar berhutang budi kepada Ramachandran dan tim dari California University yang menemukan God Spot. Tanpa penemuan Ramachandran, tidak akan ada ESQ. 

Dalam masalah posisi God Spot ini kita menemukan TITIK KEKELIRUAN FATAL dari konsep ESQ. ESQ begitu berlebihan memposisikan God Spot, hingga menjadikan God Spot sebagai titik sentral ESQ Model. Konsep seperti ini jelas KELIRU. Pembaca harus sadar, God Spot itu adalah sebuah struktur syaraf di otak yang membuktikan bahwa dalam diri manusia ada tabiat religius. Jadi pada hakikatnya, God Spot itu merupakan SEBUAH yang terletak di susunan syaraf otak. Jadi God Spot itu sebenarnya tidak memiliki FUNGSI KOMPLEKS seperti yang dibayangkan oleh Ary Ginanjar Agustian. Pusat kesadaran manusia ialah QALBU atau hati, terletak di dada. Adapun pusat pemikiran manusia adalah otaknya di kepala. Andaikan otak isinya hanya God Spot saja, tanpa susunan fungsi-fungsi syaraf yang lain, maka otak itu tidak akan berfungsi. Jadi, bagan ESQ Model runtuh disini.

Dan lebih menarik lagi ketika Ary Ginanjar tidak bisa membedakan, mana otak di kepala (termasuk God Spot di dalamnya) dan maka hati nurani di dada. Pembahasan otak dan hati ini dalam buku ESQ sangat rancu. Ada kalanya pusat kesadaran disebut God Spot, ada kalanya disebut hati nurani. Mengapa kerancuan itu timbul? Sebabnya mudah saja, karena Ary Ginanjar tertawan oleh konsep pemikiran Barat dan Timur. Menurut pakar psikologi Barat, hati nurani di dada tidak dianggap. Mereka menganalisis jiwa manusia dengan sarana susunan syaraf di otak. Sementara menurut pakar kejiwaan Timur, mereka berpijak pada fungsi hati nurani di dada.

Harus dicatat dengan baik, posisi God Spot itu berada di jaringan syaraf otak. Artinya, ia berada di kepala. Kepala jelas bukan hati (qalbu). Kepala berbeda dengan qalbu. Rasulullah Saw menjelaskan, bahwa dalam diri setiap manusia ada segumpal daging. Jika daging itu baik, baiklah seluruh tubuh; jika daging itu buruk, maka buruklah seluruh tubuh. Adapun daging itu adalah qalbu. Hal ini disebut dalam hadits Bukhari-Muslim, dari An Nu’man bin Basyir Ra.

Seharusnya, aspek yang lebih tepat diperhatikan adalah hati (qalbu), bukan Got Spot di otak. Bahkan menjadi ironi ketika konsep ESQ begitu serius memperhatikan masalah God Spot, sedangkan sejak awal Saudara Ary Ginanjar sudah menekankan, bahwa: “EQ lebih penting dari IQ.” EQ terletak di qalbu, sedangkan IQ terletak di otak. Jadi bagaimana dong?

Kesadaran tentang God Spot tidak otomatis membuat seseorang beriman kepada Islam. Konsep ini dianggap unggul di hadapan ideologi atheis. Tetapi kemudian setiap orang merasa bebas memilih agama apa saja, di luar Islam, selama dalam dirinya masih ada God Spot. Padahal jelas-jelas Allah sudah menegaskan, “Innad dina ‘indallahil Islam” (agama di sisi Allah itu adalah Islam).

Bagi seseorang yang mendakwahkan Islam, maka dakwahnya akan berhenti sampai membuat “manusia beragama”, apapun agamanya. Padahal sejatinya dakwah Islam mengajak manusia masuk Islam, tidak sekedar menjadi manusia beragama. (Bersambung ke bagian-3)(voa-islam.com)

Konsep ESQ Memang Bermasalah! (Bagian 1)

media dakwah
 Oleh: AM Waskito (Penulis, tinggal di Bandung)
[A] LATAR BELAKANG

Bismillahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillah Rabbil ‘alamiin, was shalatu wassalamu ‘ala Rasulillah Muhammad wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in. Amma ba’du.

Sejak lama saya bersikap netral dan apresiatif terhadap konsep ESQ, atau secara khusus pelatihan-pelatihan berbasis ESQ, yang dikembangkan Bapak Ary Ginanjar Agustian dan perusahaannya. Hal ini terjadi, karena saya lebih mengikuti penilaian orang lain . Banyak orang memuji dan kagum kepada ESQ, saya pun mengikuti saja. Selain itu, saya berpikir, konsep ESQ ini semacam upaya mengangkat citra Islam dengan bukti-bukti sains dan temuan modern. Ya, serupa seperti serial karya besar Dr. Harun Yahya itulah. Saya baru tergerak membaca buku ESQ setelah berkembang opini luas seputar fatwa dari ulama Malaysia yang menyebut konsep ESQ sesat di media-media internet.

Sejak beberapa tahun terakhir, isteri membawa buku ESQ original ke rumah. Judul lengkap: “ESQ, Emotional Spiritual Quotient. The ESQ Way165. 1 Ihsan, 6 Rukun Iman, dan 5 Rukun Islam. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan spiritual. New Edition.” Tentu saja buku ini karya Saudara Ary Ginanjar Agustian. Diterbitkan oleh Penerbit Arga Jakarta, cetakan tahun 2005. Kata pengantar ditulis oleh Bapak HS. Habib Adnan.

Beberapa tahun buku tersebut ada di rumah, saya tidak berhasrat membacanya. Saya anggap, isinya baik-baik saja. Jadi, tidak perlu dikaji pun, tak masalah. Baru ada keinginan membaca setelah muncul fatwa dari Mufti Persekutuan Malaysia, Datuk Haji Wan Zahidi bin Wan Teh, yang memvonis ESQ sebagai konsep menyesatkan, sehingga harus dilarang. Sebelum ada fatwa itu, segalanya tampak baik-baik saja. Saya tertarik untuk mengkaji fatwa tersebut, apakah ia sudah proporsional atau ada masalah di dalamnya? Jadi pada mulanya, benar-benar tak ada niat mengkaji buku ESQ.

Setelah berkembang isu fatwa sesat, manajemen ESQ memberikan klarifikasi. Dalam klarifikasi itu juga dicantumkan surat rekomendasi dari anggota MUI (KH. Amidhan Shabirah), anggota DDII, dll. Klarifikasi ini saya anggap mencukupi. Saya menyimpulkan, fatwa Datuk Wan Zahidi mungkin terlalu terburu-buru dalam memberikan vonis sesat. Saya berprasangka baik kepada MUI dan DDII. Di tubuh DDII ada seorang pakar Syariah, Dr. Zayn An Najah. Juga ada pakar liberalisme, Dr. Adian Husaini. Kedua tokoh ini insya Allah mumpuni untuk membahas konsep ESQ.

Namun belakangan Dewan Dakwah (DDII) melalui situs eramuslim.com menganulir surat pernyataan yang mengatasnamakan DDII itu. Dalam surat yang ditanda-tangani KH. Syuhada Bahri dijelaskan, bahwa DDII belum pernah memberi rekomendasi resmi terhadap ESQ.  Kalaupun ada, itu adalah pernyataan anggota Dewan Dakwah, yang mewakili diri sendiri (pribadi). Surat klarifikasi Dewan Dakwah ini membuat saya gelisah sekaligus penasaran. “Wah, ada apa dengan konsep ESQ?” Sejak saat itu, saya tertarik membaca langsung buku ESQ tersebut. Namun harus dicatat, pembacaan buku ini terjadi sekian tahun, setelah kami mendapati buku original ESQ.

Setelah membaca buku original ESQ tersebut, saya mendapati bukti-bukti bahwa fatwa yang dikeluarkan Mufti Persekutuan Malaysia, Datuk Wan Zahidi, memiliki relevansi kebenaran. Meskipun saya tidak bisa membuktikan untuk seluruh item persoalan yang dituduhkan oleh Datuk Wan Zahidi, tetapi beberapa tuduhan saya menemukan bukti-buktinya. Malah dalam buku “ESQ New Edition” itu saya juga menemukan perkara-perkara lain yang tidak sesuai Syariat Islam.

Namun bagaimanapun, tulisan ini sebatas opini pribadi. Saya tidak memiliki wewenang untuk menyampaikan fatwa. Ini hanya opini tentang konsep ESQ, berdasarkan bukti-bukti dari buku yang diterbitkan Penerbit ESQ sendiri. Apa yang ditulis ini lebih sebagai analisis ilmiah, bukan produk fatwa. Kalau sepakat, silakan diterima; kalau tidak sepakat, silakan diabaikan.

Sebagaimana dalam ESQ diajarkan sikap jujur, adil, konsisten, integritas, dan lain-lain. Maka Saudara Ary Ginanjar, manajemen ESQ, dan semua kalangan yang mendukung konsep tersebut, harus legowo menerima kritikan. Jangan bersikap arogan, seolah suatu konsep pemikiran sudah dianggap final, dengan meniadakan kritik-kritik terhadapnya. Tidak ada yang final di dunia ini, selain Kitabullah dan Syariat Nabi Muhammad Saw.


[B] KAIDAH UMUM

Untuk menilai suatu perkara baik atau buruk, lurus atau sesat, halal atau haram, tidak bergantung pada banyaknya pujian yang dialamatkan ke perkara tersebut. Banyaknya pujian tidak menjamin keabsahan sesuatu. Buktinya, banyak selebritis di dunia maupun di Indonesia, mereka dicintai dan dikagumi ribuan, bahkan jutaan manusia. Melalui rekayasa media, mereka dielu-elukan manusia. Tetapi publikasi media dan kekaguman publik, tidak menjamin bahwa para selebritis tersebut memiliki moralitas yang baik. Banyak fakta, bahwa para selebritis cenderung mengalami krisis moral. 

Dalam studi hadits ada kaidah bagus. Bahwa puji-pujian yang banyak kepada seorang perawi hadits, tidak menyelamatkan perawi itu dari kritik yang ditujukan kepadanya. Tetap harus dicermati adanya kritik-kritik obyektif yang diarahkan kepadanya. Sehingga pada akhirnya masyarakat bisa memilih sesuatu yang baik/benar berdasarkan argumentasi, bukan perasaan, atau fanatisme.



[C] SIKAP INFERIOR MASYARAKAT

Salah satu kritik besar untuk bangsa Indonesia, ialah sikap inferior (rendah diri). Ini merupakan penyakit akut yang sangat merugikan kehidupan bangsa ini. Akibat sikap inferior, lalu bangsa-bangsa asing berbondong-bondong membodohi bangsa ini, sejak dulu sampai sekarang. Bagaimana tidak akan dibodohi, sedangkan kita memiliki semua alasan untuk dibodoh-bodohi orang lain. Kata Malik bin Nabi rahimahullah, “Keadaan kita telah menghalalkan bagi terjadinya penjajahan.”

Contoh mudah sikap inferior ini ialah dalam masalah buku (pustaka). Orang Indonesia akan memandang suatu buku sangat ilmiah, perlu, layak beli, layak dikoleksi, jika dalam buku itu banyak dikutip pendapat pakar-pakar Barat. Sebuah buku, meskipun isinya baik dan metodenya lurus, jika tidak dihiasi dengan kutipan pendapat-pendapat pakar Barat, akan diremehkan. Dianggap tidak ilmiah, dianggap tidak berkualitas. Seolah, Barat merupakan hakim ilmiah di dunia ini. Sesuatu belum sah dan ideal, jika tidak melalui rekomendasi pakar Barat.

Buku ESQ Ary Ginanjar telah terjual sampai 500 ribu eksemplar lebih. Hal tersebut, menurut penilaian saya, karena dalam buku itu terdapat banyak kutipan-kutipan pendapat pakar Barat. Padahal “benang merah” pemikiran ESQ sendiri, belum tentu istiqamah sesuai ajaran Islam. Namun ketidak-istiqamahan itu bisa tertutupi oleh banyaknya pendapat pakar-pakar Barat.

Cara pandang seperti ini jelas tidak benar. Peradaban Barat atau Timur, tidak bisa menjadi hakim atas ajaran Islam. Justru sebaliknya, Islam menjadi hakim atas semua konsep pemikiran manusia. Hal ini dijelaskan dalam Al Qur’an: “Wa kadza-lika ja’alnakum ummatan wasa-than, li takunu syuhada’a ‘alan naasi, wa yakunar Rasulu ‘alaikum syahida” (Dan demikianlah, Kami jadikan kalian sebagai ummat yang adil-pilihan, agar kalian menjadi saksi atas [kebenaran agama] manusia, dan agar Rasulullah Saw menjadi saksi atas [kebenaran keislaman] kalian. Al Baqarah, 143). 

Islam tidak boleh diadili oleh pemikiran tokoh-tokoh Barat. Pemikiran manusia sifatnya relative dan tentative. Ia bisa berubah-ubah seiring penemuan informasi baru. Sedangkan Wahyu Allah bersifat abadi, kokoh, dan mutlak. Pemikiran manusia tidak boleh mengadili ajaran Pencipta manusia (Allah Ta’ala). Justru, ajaran Allah itu menjadi pelita hidup manusia.

Soal pemikiran-pemikiran Barat cocok atau mendukung ajaran Islam. Itu biasa. Sejak jaman Rasulullah Saw pun, Kaisar Romawi Hiraklius juga sudah mengakui kebenaran ajaran Islam. Meskipun Hiraklius tidak mampu mengajak para bawahan dan rakyatnya, sepaham dengan kesimpulannya. Pemikiran tokoh-tokoh Barat tidak boleh menjadi hakim bagi ajaran Islam. Paling, kedudukan pemikiran mereka sebatas penjelasan pelengkap atas kebenaran Islam. 

Sebagai Muslim, seharusnya kita sadar bahwa diri kita adalah Ahli Tauhid. Dalam aplikasi Tauhid, tidak ada satu pun makluk yang berhak menjajah diri kita, selain hanya Allah saja yang berhak diibadahi. Tauhid akan membawa kepada kemerdekaan hakiki, lepas dari segala penjajahan makhluk.

Seharusnya, yang kita kembangkan TQ atau Tauhidi Quotient. Ini adalah cara membangkitkan rasa percaya diri dan martabat manusia, dengan jalan mengajari prinsip-prinsip Tauhid. Prinsip-prinsip Tauhid, kalau bisa diajarkan dengan pendekatan modern training, insya Allah bisa melahirkan revolusi hidup yang dahsyat. Bayangkan, dengan Tauhid itu manusia menjadi sadar posisi, dan sadar akan Keagungan Rabbul ‘alamiin.

Dulu para pahlawan Islam berhasil membangun peradaban religius yang mengagumkan, karena mereka dikader dengan sangat baik dari sisi Tauhidi Quotient-nya. Kalau boleh disebut demikian. Contoh bagus ialah pernyataan Shahabat Rib’i bin Amir Ra di hadapan Kaisar Persia, Rustum. Beliau ditanya oleh Rustum tentang missi yang dibawanya. Beliau menjawab: “Allah datang bersama kami, Dia mengutus kami untuk untuk mengeluarkan siapa saja yang mau, dari penghambaan ke sesama manusia kepada penghambaan kepada Allah, dari sempitnya kehidupan dunia kepada keluasannya, dari kesewengan agama-agama kepada keadilan Islam.”

Demi Allah, Rib’i bin Amir Ra, beliau tidak pernah ikut pelatihan-pelatihan SDM. Beliau tidak pernah mendengar pandangan-pandangan pakar psikologi Barat. Tetapi ucapan beliau mencerminkan kualitas “Tauhidi Quotient” yang sangat matang. Seharusnya, kalau kita percaya diri dan mau menggali nilai-nilai ajaran Islam dan sejarahnya, kita tidak membutuhkan referensi yang lain. Persis seperti ucapan Khatib Al Baghdadi rahimahullah, “Kalau seseorang memahami keindahan Sunnah Nabi, maka dia tidak akan membutuhkan lagi referensi yang lain.”

Seharusnya, kita mengembangkan Tauhidi Quotient, Muamalah Quotient, Dinar Quotient, Adab Quotient, Sirah Quotient, Jihad Quotient, dan seterusnya. Semua itu lebih jelas dan menjanjikan, daripada mengumpulkan remah-remah ajaran spiritual dari kalangan non Muslim.


[D] PUJIAN UNTUK “ESQ”

Sebelum diajukan beberapa kritik penting, terlebih dulu saya utarakan beberapa pujian terhadap konsep ESQ yang dikembangkan oleh Bapak Ary Ginanjar Agustian dan tim.

Pertama, konsep ini dikembangkan dalam lapangan pemberdayaan SDM. Kita harus menghargai setiap usaha untuk memberdayakan SDM masyarakat Indonesia, khususnya kaum Muslimin.

Kedua, dalam lapangan pelatihan, manajemen ESQ dipimpin oleh Saudara Ary Ginanjar Agustian, kerap memanfaatkan teknologi modern dan pendekatan pelatihan kreatif. Konon, untuk pelatihan ESQ yang asli, selalu memakai daya-dukung sound system yang mumpuni. Kreativitas dalam penyediaan sarana-sarana untuk mencapai hasil pemberdayaan SDM yang optimal, sangat dibutuhkan.

Ketiga, konsep ESQ secara umum setuju dengan tesis yang mengatakan, bahwa: “Selain IQ, manusia sangat membutuhkan EQ, untuk mencapai sukses.” Tesis seperti ini insya Allah benar. Para ulama menjelaskan, bahwa dalam tradisi studi Islam, pengajaran etika didahulukan sebelum pengajaran ilmu. Imam Nawawi dalam Riyadhus Shalihin, memulai kitabnya dengan bab etika, seperti ikhlas, taubat, shabar, dll. Al Ghazali dalam Al Ihya juga memulai kitabnya dengan bab tentang adab menuntut ilmu. EQ dalam arti akhlak dan adab, adalah sangat penting dalam Islam.

Keempat, dalam buku ESQ, Ary Ginanjar sering mengemukakan hasil-hasil pengalaman pribadi dalam bisnis dan mengelola perusahaan. Pengalaman seperti itu layak untuk disimak, menjadi hikmah dan pelajaran. Terlepas hal itu berhubungan dengan konsep ESQ atau tidak.

Kelima, Ary Ginanjar Agustian secara verbal mengakui keunggulan konsep Ihsan-Rukun Iman-Rukun Islam. Terlepas kemudian, dia menafsirkan konsep Ihsan-Rukun Iman-Rukun Islam itu tidak sesuai dengan pengajaran yang diberikan para ulama. Niatnya membela konsep Islam sangat dihargai, meskipun cara yang ditempuhnya tidak lurus.  

Keenam, dalam versi pelatihan-pelatihan, ESQ banyak mengemukakan bukti-bukti penemuan modern yang semakin menunjukkan kebenaran Allah Ta’ala sebagai Rabb alam semesta.

Inilah beberapa pujian penting terhadap konsep ESQ dan penulisnya, serta program pelatihan SDM yang selama ini intensif mereka kembangkan. Mungkin ada pujian-pujian lain, namun yang terpenting ialah seperti poin-poin di atas. (Bersambung ke bagian-2) (sumber: voa-islam)

ESQ Merusak Akidah Karena Jadikan Suara Hati Sebagai Sumber Kebenaran

media dakwah

Oleh:  Muhammad Arifin Ismail, M.A, M.Phil.
Dalam  buku dan latihan kecerdasan emosi dan spiritual sebagaimana yang dilakukan akhir-akhir ini dinyatakan bahwa suara hati (God Spot/Conscience) merupakan sumber kebenaran sejati. Suara hati merupakan inti materi dalam kecerdasan spiritual, sehingga terkesan bahwa seseorang itu berbuat baik, seperti menolong orang, mencintai orang lain, itu semua itu dilakukan bersumberkan kepada suara hati.
Malahan dalam buku “Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ” dinyatakan bahwa  suara hati manusia memiliki suara hati yang sama. Apakah anda seorang orang itu seorang dokter, professor, direktur, manajer, pengusaha, pedagang kecil, pejabat, orang kaya, orang miskin, suku apa saja, agama apa saja, atau tukang cuci piring direktur sekalipun, semua sama. Suara hati yang universal.
Pernyataan bahwa suara hati merupakan sumber kebenaran dan bersifat universal ini adalah sesuatu yang bertentangan dengan konsep ajaran Islam, sebab suara hati itu dapat dipengaruhi oleh bisikan syaitan, dan lain sebagainya. Itulah sebabnya dalam kajian sejarah kita dapatkan bahwa nabi Muhammad tidak cukup dengan penyucian hati saja, tetapi hati tersebut harus diisi dengan iman, ilmu dan hikmah.  Dalam sirah kehidupan Nabi Muhammad SAW, sebelum diutus sebagai Nabi beliau mengalami peristiwa pembedahan dada dan penyucian hati selama dua kali.
…Pernyataan bahwa suara hati merupakan sumber kebenaran yang bersifat universal sangat bertentangan dengan ajaran Islam, sebab suara hati itu dapat dipengaruhi oleh bisikan syaitan…
Pertama terjadi sewaktu beliau di bawah asuhan Halimah dalam usia antara 2 sampai 4 tahun, sebagaimana dinyatakan oleh Halimah:  “Suatu hari sewaktu dia (Muhammad) sedang bermain-main dengan anak saya di belakang rumah dengan anak-anak kambing, tiba-tiba anak saya datang berlari dan berkata,  Saudara saya orang Quraisy tersebut (maksudnya nabi Muhammad SAW) telah ditangkap oleh dua lelaki berbaju putih, setelah itu badannya dibaringkan dan dadanya dibedah oleh kedua orang yang menangkapnya tersebut.” Mendengar itu saya dan suami saya terus berlari untuk melihat kejadian tersebut, dan kami temui dia (Muhammad) sedang berdiri dengan wajah yang pucat. Saya dan suami saya terus memeluknya, sambil bertanya: ”Ada apa yang terjadi denganmu wahai anakku?”. Dia menjawab: ”Telah datang dua orang lelaki yang memakai pakaian putih menangkap, dan mmbaringkan badan saya, kemudian mereka berdua membedah dada saya, mencari sesuatu di dalam badan saya dan saya tidak mengetahui apa yang dicarinya tersebut.” (Sirah Ibnu Hisyam, 133-134).
Dalam hadits riwayat Muslim yang disampaikan oleh Anas bin Malik menyatakan bahwa Rasulullah didatangi malaikat Jibril sewaktu beliau sedang bermain bersama anak-anak yang lain, dan membelah dadanya, mengeluarkan hatinya dan membuang kotoran yang terdapat di hati tersebut, sambil berkata, ”Ini syaitan yang terdapat dalam diri engkau.” Kemudian malaikat mencuci hati tersebut dengan air zamzam, dan mengembalikannya ke tempatnya semula”. Melihat kejadian tersebut anak-anak yang lain segera berlari mendapatkan ibunya sambil berkata:  Muhammad telah ditangkap dan dibunuh oleh seseorang”. Datanglah Halimah dan suaminya  mendapatkan Muhammad yang sedang berdiri dengan wajah yang pucat. Anas berkata: ”Saya melihat bekas jahitan di dadanya”. Dalam riwayat Nasa’i ditambahkan bahwa setelah hati itu dicuci, maka hati itu diisi dengan hikmah dan ilmu (Said Hawa, Kitab Asas fis-Sunnah wa Fiqhuha, jilid 1/ hal. 164 -165) .
Kedua. Peristiwa pembedahan dan penyucian jiwa nabi Muhammad terjadi dalam peristiwa Isra’ Mi’raj sebagaimana diceritakan dalam hadits riwayat Bukhari yang disampaikan oleh Anas bin Malik:  “Sewaktu saya (nabi) sedang berbaring di dekat  Ka’bah, tiba-tiba datanglah seseorang mendekapku dan mengatakan kepada kawannya, “Bedahlah antara ini dan ini,” kemudian aku (Anas) bertanya antara apa dengan apa? Nabi menjawab: ”Antara cekuk leher sampai dada yang tumbuh rambut.” Kemudian malaikat itu mengambil hatiku, dan tak lama kemudian datang seseorang yang membawa bejana emas penuh berisi iman, kemudian dibasuhlah hatiku, dan dikembalikan ke tempat asalnya, dan tak lama kemudian datanglah seekor binatang (buraq) di hadapanku…” (Said Hawa,  Asas fis-Sunnah, jilid 1, hal. 301).
Dalam riwayat Bukhari yang lain juga dinyatakan: ”Sewaktu saya sedang berbaring di samping Ka’bah, antara tidur dan sadar, perut saya dicuci dengan air zamzam, dan hati saya diisi dengan hikmah dan iman” (Said Hawa, fis-Sunnah, jilid 1, hal. 304).
Sementara dalam riwayat Muslim dinyatakan: ”Di depan saya ada bejana dari emas yang penuh dengan hikmah dan iman, kemudian dada saya dibedah dan dicucilah dada saya dengan air zamzam”(Said Hawa, fis-Sunnah, jilid 1, hal. 304).
…hati manusia belum dapat menjadi pedoman hidup sebelum hati tersebut diisi dengan iman dan ilmu serta hikmah…
Dari beberapa hadits yang tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Rasulullah telah melakukan penyucian hati dan pengisian hati dengan iman, ilmu dan hikmah. Hal ini membuktikan bahwa hati manusia belum dapat menjadi pedoman hidup sebelum hati tersebut diisi dengan iman dan ilmu serta hikmah. Suara hati yang bersumberkan kepada iman, ilmu dan hikmah baru dapat mencapai tingkat kebenaran.
Itulah sebabnya dalam hadits disebutkan bahwa dalam diri manusia ada sesuatu seperti segumpal daging. Jika sesuatu itu baik, maka akan baiklah diri manusia itu, dan jika sesuatu itu rusak maka akan rusaklah seluruh perbuatan manusia tersebut, dan ketahuilah bahwa itu adalah hati. Dalam hadits tersebut terbukti bahwa hati dapat menjadi baik, dan hati dapat menjadi rusak. Hati baik, adalah hati yang telah diisi dengan keimanan dan petunjuk Allah SWT. Hati yang rusak adalah hati yang tidak beriman dan mendapat petunjuk Allah.
Ibnu Qayim al Jauzi dalam kitabnya ”Ighatsatul Lahafan” membagi hati dalam tiga macam, yaitu: hati yang sehat, hati yang sakit dan hati yang mati. Hati yang sehat adalah hati orang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Hati yang sakit adalah hati orang yang munafik, sedang hati yang mati adalah hati orang kafir (Ibnu Qayim, Ighatsatul Lahafan, hal. 11).
Pendapat Ibnu Qayim tersebut berlandaskan kepada ayat-ayat Al-Quran:
”Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang Rasul pun dan tidak (pula) seorang Nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat- nya. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana, Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. dan Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat, sedangkan orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran Itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan Sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus” (Qs Al-Hajj  52-54).
Ayat ini menyatakan bahwa pada mulanya, syaitan akan berusaha untuk membisikkan sesuatu ke dalam keinginan hati seorang rasul, tetapi Allah telah menghilangkan bisikan syaitan tersebut dari hati-hati mereka, dan memberikan kepada mereka ayat-ayat-Nya (wahyu). Bisikan syaitan itu  masuk ke dalam hati, sebagai ujian bagi manusia. Bisikan itu dapat membuat orang menjadi munafik atau menjadi kafir yang mempunyai hati yang keras. Sedang orang beriman dan menerima kebenaran dari Tuhan (wahyu) maka hati mereka akan tunduk dan patuh kepada-Nya. Allah hanya memberikan petunjuk (hidayah) kepada hati orang yang beriman kepada-Nya.
…Suara hati yang dapat menjadi petunjuk adalah hati yang telah diisi dengan keimanan dan ilmu-ilmu yang bersumberkan dari petunjuk Allah…
Dari ayat dan hadits di atas dapat disimpulkan bahwa hati manusia itu tidak sama, sebagaimana klaim yang dinyatakan dalam pelatihan dan buku-buku spiritual ESQ. Tidak sama hati orang beriman dengan hati orang kafir. Hati nurani, suara hati juga tidak dapat menjadi petunjuk kebenaran, sebab hati tersebut dapat dipengaruhi oleh bisikan syaitan.
Suara hati yang dapat menjadi petunjuk adalah hati yang telah diisi dengan keimanan dan ilmu-ilmu yang bersumberkan dari petunjuk Allah (Wahyu). Oleh sebab itu, seorang yang beriman jika dia berbuat baik, menolong orang, mencintai orang lain itu semua dilakukan bukan karena suara hatinya, tetapi karena keimanan dan ketundukan kepada Allah. Inilah bedanya orang kafir dan orang beriman, sebab orang kafir melakukan kebaikan karena suara hatinya, sedangkan orang beriman melakukan sesuatu kebaikan bukan karena suara hati, tetapi karena perintah Allah, dan tunduk kepadaNya. Melakukan sesuatu karena suara hati, bukan karena Allah merupakan syirik dan dapat merusak akidah.
…Orang beriman jika dia berbuat baik bukan karena suara hatinya, tetapi karena keimanan dan ketundukan kepada Allah…
Itulah sebabnya Allah berfirman: ”Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)” (Qs. Al-An’am  163).
Dari keterangan di atas dapat dilihat bahwa pernyataan bahwa suara hati adalah sama, apapun agamanya merupakan konsep suara hati barat yang sangat bertentangan dengan konsep suara hati dalam ajaran Islam. Dalam agama Kristen, suara hati merupakan ajaran yang paling suci. Dalam “Oxford Dictionary of World Religion” dinyatakan, ”In the main forms of Christianity, conscience is the absolutely inviolable and sacrosanct centre of the person as human as responsible for her or his decisions”.
Agama Yahudi juga menjadikan suara hati sebagai barometer kebaikan dan keburukan sebagaimana dinyatakan oleh Rabbi Harold dalam bukunya ”Conscience:  The Duty to Obey , the Duty to Disobey.
Tanpa disadari, doktrin menjadikan suara hati sebagai sumber kebenaran adalah merupakan pesan moral gerakan Freemasonry.
”Moral Freemason adalah berasaskan kecintaan kepada manusia. Ia sama sekali menolak berbuat baik untuk mengharapkan sesuatu di masa mendatang, bukan karena ganjaran, pahala atau surga, juga tidak disebabkan karena takut kepada siapapun, tidak karena agama, atau institusi politik, atau tidak karena kekuatan ghaib yang tidak diketahui. Ia  hanya menyokong dan menyanjung untuk berbuat baik karena cinta kepada keluarga, negara, manusia dan kemanusiaan. Ini merupakan tujuan gerakan Freemason yang sangat jelas”. (Harun Yahya, Gerakan Freemason Sedunia, 2005, hal. 72-73).
…konsep ESQ yang menjadikan suara hati sebagai sumber kebenaran bertentangan dengan ajaran Islam, bahkan merupakan jarum halus yang akan merusak akidah umat Islam…
Dari keterangan di atas, dapat kita simpulkan bahwa konsep ESQ yang menjadikan suara hati sebagai sumber kebenaran bertentangan dengan ajaran Islam, bahkan merupakan jarum halus yang akan merusak akidah umat Islam. Semoga kita tidak terjebak oleh ”syirik-syirik”  suara hati yang sekarang banyak terdapat dalam training dan buku-buku spiritual modern. Wallahu A’lam.
*) Penulis adalah Direktur ISTAID (Institute of Islamic Thought and Information for Dakwah) Medan- Indonesia.

Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Dumai Meningkat

Dumai (addakwah.com) - Jumlah kasus tindak kekerasan terhadap anak di Kota Dumai, Riau, terus meningkat sejak tahun 2009 hingga pertengahan 2010 ini.

Persoalan tersebut akibat sangat kurangnya perhatian yang diberikan semua pihak terhadap perlindungan anak, kata Kepala seksi (Kasi) Perlindungan Anak Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBP3A) Kota Dumai, Surniati, kepada ANTARA, Rabu.

Dia mengatakan, jumlah tindak kekerasan terhadap anak pada tahun 2009 mencapai tujuh kasus yang terdiri dari tiga kasus pencabulan, dua penelantaran, dan dua kasus perkelahian sesamanya.

Sedangkan tahun 2010, tercatat sejak awal Januari lalu hingga saat ini, terang Surniati, sudah tercatat delapan kasus yang terdiri atas empat kasus pencabulan dan empat kasus kekerasan yang dilakukan guru serta orang tua.

"Hal ini terjadi akibat masih minimnya perhatian yang diberikan terhadap anak, baik oleh orang tua, lingkungan, dan tidak terlepas dari Pemerintah Kota Dumai sendiri," paparnya.

Penegasan minimnya perhatian pihaknya terhadap kasus kekerasan anak beralasan karena minimnya anggaran atas upaya perlindungan anak yang diberikan Pemerintah Kota Dumai.

"Minimnya anggaran yang diberikan terhadap kami, membuat sebagian program yang sebenarnya sudah terencana harus ditunda," katanya.

Ia memberi contoh sosialisasi pengawasan orang tua dan program pendidikan lingkungan terhadap sekolah yang seharusnya sudah berjalan pada Mei lalu namun hingga kini belum kunjung terlaksana. (FZR/K004)

Dua Tentara Italia Tewas Dalam Serangan Bom di Afghanistan

Kabul (addakwah.com) - Dua tentara Italia tewas dalam serangan bom, Rabu, di bagian barat Afghanistan, demikian pasukan pimpinan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) itu mengatakan dalam satu pernyataan, kedua tentara tersebut tewas akibat ledakan sebuah bom rakitan, senjata pilihan gerilyawan Taliban. Tapi pasukan itu tidak memberitahukan lokasi serangan tersebut.

"Saya dapat memastikan mereka adalah tentara Italia," ujar seorang jurubicara ISAF pada AFP.

Di Roma, Perdana Menteri Silvio Berlusconi menyatakan kedua tentara itu adalah pakar penjinakan bom dan pernyataan Kementerian Pertahanan mengatakan mereka telah menjinakkan sebuah bom rakitan tapi tewas akibat ledakan yang ditimbulkan oleh bom rakitan lainnya.

Pada Mei lalu, dua tentara Italia pada Resimen Teknik ke-327 dari Turin tewas ketika konvoi mereka dihantam oleh sebuah bom di dekat Herat, kota penting di bagian barat Afghanistan.

Italia memiliki 3.300 tentara di Afghanistan bersama ISAF dan memimpin komando regional barat yang bermarkas di Herat. Dengan kematian terakhir itu, 26 tentara atau diplomat Italia telah tewas di Afghanistan sejak 2004 akibat serangan, kecelakaan atau penyebab alamiah.

Seluruhnya 404 tentara asing telah tewas dalam operasi militer di Afghanistan sejak awal tahun ini, menurut hitungan AFP berdasar pada hitungan yang dipertahankan oleh laman Internet icasualties.org.

Delapanpuluh-dua tentara telah tewas sejauh ini pada Juli, dibanding dengan 102 yang tewas Juni, yang adalah bulan terburuk bagi korban militer asing sejak akhir 2001.

Perlawanan pimpinan-Taliban telah menambah kehebatannya dalam empat tahun terakhir dan meluaskan serangannya ke sebagian besar negara itu, meskipun ada pengerahan puluhan ribu lagi tentara asing, khususnya pasukan Amerika.

Mudah untuk membuat dan menanamnya, bom rakitan sendiri (IED) adalah pembunuh utama tentara asing dan Afghanistan, serta warga sipil Afghanistan. (S008/K004)(sumber: antaranews.com)

Fatwa Haram "Infotainment" MUI Diyakini Tidak Berdampak

media dakwah
Bogor (addakwah.com) - Keluarnya fatwa haram terhadap konten sebagian tayangan "infotainment" atau siaran hiburan televisi yang dilakukan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Selasa, tidak akan menimbulkan banyak dampak.

Pakar komunikasai dari Institut Pertanian Bogor, Mohamad Ihsan, di Bogor, Rabu, mengatakan, fatwa tersebut pada dasarnya sangat baik sebagai bentuk kontrol moral bagi masyarakat.

Menurut Ihsan, kendati fatwa MUI positif, namun dirinya pesimis fatwa tersebut akan memiliki dampak luas bagi masyarakat.

"Fatwa tersebut memberikan pesan edukasi yang sangat baik, agar masyarakat lebih mewaspadai bahaya dan dampak yang ditimbulkan infotainment," kata Ihsan.

Ia lantas memberikan contoh, tentang perilaku Krisdayanti dengan Raul Lemos yang mempertontonkan adegan porno di muka publik minggu lalu.

"Adegan tersebut sangat bertentangan dengan budaya bangsa kita dan ajaran Islam. Ini salah satu potret infotainment yang sudah tidak memperhatikan masalah etika dan norma sosial," tuturnya.

Sebelumnya pada lima tahun lalu menurut Ihsan, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pernah mengeluarkan fatwa serupa.

Fatwa tersebut hanya ramai dalam pemberitaan beberapa minggu. Setelah itu surut, sehingga televisi tetap dengan nyaman terus menayangkan paket siaran infotainmentnya.

"Nasib fatwa infotainment kemungkinan besar akan sama dengan fatwa serupa yang pernah dikeluarkan PBNU. Hanya heboh sesaat," ujarnya.

Hal senada diutarakan oleh Wakil Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sirajula Falah (Sifa), Sudeni Al-Fatoni MA. "Fatwa tersebut sangat bagus, tapi saya kurang yakin akan berdampak ke masyarakat," ujar Sudeni.

Dikatakannya, lemahnya dampak fatwa tersebut lantaran regulasi industri media tidak ada yang bisa mengontrol secara langsung, sehingga mereka dengan leluasa bisa mengelola program siaran apapun.


Pemirsa sebagai Kontrol

Mohamad Ihsan mengungkapkan, saat ini tidak ada satu pun lembaga di dunia, di negara mana pun yang bisa melakukan kontrol terhadap media massa.

"Negara sekali pun tidak bisa melakukan kontrol. Kalau negara melakukan kontrol, akan dituding oleh pers sebagai tindakan campur tangan terhadap dunia media yang seharusnya independen," paparnya.

Oleh karena itu, Ihsam meyakini fatwa MUI tersebut tidak akan menimbulkan banyak dampak terhadap siaran infotainment di televisi, karena sifatnya hanya himbauan yang tidak mengikat.

Ia menegaskan, peran kontrol terhadap media massa baik cetak, elektrinik maupun online justru berada di "audience" atau pembaca/pemirsa. Peran "audience" sangat besar, sehingga dapat memberikan warna.

"Kontrol terhadap media ada di pembaca/pemirsa. Kalau kita tidak suka dengan program tertentu, tinggalkan saja. Dengan begitu siarannya tidak laku," ungkapnya.(*)
(ANT-053/M027/R009)(sember:antaranews.com)

NU Tetapkan Awal Ramadhan dengan Metode Rukyat

media dakwah
Padang (addakwah.com) - Nahdlatul Ulama (NU) akan menetapkan awal Ramadhan 1431 H dengan metode `rukyatul hilal`, yaitu melihat bulan dengan kasat mata pada akhir Sa`ban.

"Dalam menetapkan awal Ramadhan, NU menggunakan metode rukyat," kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj di Padang, Rabu.

Menurut Said, metode ini mengacu pada hadist yang mengatakan berpuasalah kamu setelah melihat bulan.

Namun, saat ini NU belum bisa memutuskan kapan awal Ramadhan, karena harus menunggu hasil rukyat yang akan dilakukan di beberapa wilayah Indonesia.

Menurut dia, jika mengunakan metode hisab (perhitungan matematis) di antara warga NU ada yang sangat menguasai ilmunya, namun NU tetap akan mengacu kepada hasil rukyat.

Ketika ditanyakan apakah akan bersamaan dengan hasil perhitungan yang dilakukan Muhammadiyah, Said menanggapi, tentu keputusan pastinya akan menunggu hasil rukyat.

Sementara itu, Muhammadiyah sudah mengeluarkan awal Ramadhan jatuh pada 11 Agustus 2010.

Metode rukyat dengan hisab berbeda cara dalam menetapkan awal bulan dalam kalender Hijriyah.

Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan.

Rukyat adalah aktivitas mengamati bulan dengan kasat mata atau menggunakan alat setelah terjadinya ijtimak (konjungsi).

Khusus di Sumbar, ada sebagian umat muslim yang menjatuhkan awal Ramadhan dua-tiga harilebih awal dari ketetapan pemerintah. Mereka adalah pengikut tarekat Naqshabandiyah.(*)
(ANT-207/S005/R009)(sumber: antaranews.com)

Senin, 26 Juli 2010

Heli Militer Israel Jatuh di Rumania

Bucharest (addakwah.com) - Helikopter militer Israel jatuh di Rumania. Heli itu membawa 7 tentara, 6 di antaranya tentara Israel dan 1 tentara Rumania.

Helikopter itu jatuh di area pegunungan Carpathia, Brasov, Rumania  pada Senin 26 Juli 2010 saat latihan gabungan, demikian keterangan resmi yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan Rumania dan pihak militer Israel seperti dilansir dari Reuters, Selasa (27/7/2010).

Seperti ditayangkan dari stasiun TV Realitatea, tim SAR telah menemukan 4 jasad di lokasi kecelakaan di wilayah Transylvania. 4 Jasad itu belum diketahui identitasnya, sementara pencarian masih terus dilakukan pada 3 penumpang lain.

Kementerian Pertahanan Rumania mengatakan helikopter berjenis CH-53 kehilangan kontak dengan pusat kendali latihan gabungan pada tengah hari.

"Penyebab kecelakaan belum diketahui," ujar Kemenhan Rumania.

Sementara pihak militer Israel mengatakan sudah mengirimkan 1 pesawat ke Rumania membawa tim SAR dan medis. Kedua negara akan menginvestigasi kecelakaan itu.

AU Israel memang sedang berlatih di Rumania untuk berlatih bagaimana berperang di wilayah daratan di luar negeri.

"Persiapan perang di Rumania diperlukan untuk menjajal medan yang besar dan daratan yang menantang, seperti Kekuatan Pertahanan Israel akan menghadapi hal itu di masa depan," ujar pihak militer Israel.

Latihan gabungan itu diadakan dari 18 -29 Juli 2010 yang bertujuan untuk melatih prosedur evakuasi medis dan penyelamatan.

(nwk/nwk)(sumber: detiknews.com)

Bank Mega Syariah Dirampok Pelaku Memakai Masker, Ngaku Sedang Flu

Jakarta - KGSM Zaidan (29), pelaku tunggal perampokan Bank Mega Syariah Cabang Pembantu Cideng, Jakarta Pusat, saat beraksi memakai masker. Saat diminta untuk dilepas, Zaidan mengaku sedang flu.

"Pria tersebut masuk ke dalam bank pakai tutup muka dari hidung ke bawah. Kita sempat minta agar dilepaskan, tapi dia nggak mau ngakunya lagi flu," kata Direktur Bank Mega Syariah, Ani Murdiati, kepada detikcom, Rabu (21/7/2010).

Lewat kamera CCTV di dalam bank, Ani juga menjelaskan ciri-ciri fisik pria tersebut. Zaidan terlihat memakai kemeja dan jaket kulit berwarna hitam.

"Kalau terlihat dari CCTV, orangnya tinggi dan gendut," tambahnya.

Seperti diketahui, Zaidan sempat membawa uang Rp 200 juta dari Bank Mega Syariah tersebut. Si perampok berusia 29 tahun itu masuk ke Bank Mega Syariah dan menanyakan di mana toilet bank tersebut. Setelah keluar dari toilet, perampok tersebut mendatangi customer service bank dan menodongkan senjata tajam, yakni badik.

Saat keluar dari bank dengan berjalan kaki, polisi melumpuhkan perampok itu dengan tembakan di kakinya. Kini, ia diamankan di Polsek Gambir. (mad/nrl)(sumber: detiknews.com)

Bank Mega Syariah Dirampok Pelaku Ngaku Istri & Anaknya Disandera, Dimintai Tebusan Rp 1 M

Jakarta (addakwah.com) - Pelaku percobaan perampokan Bank Mega Syariah KGSM Zaidan (29) mengaku istri dan anaknya disandera oleh seseorang. Penyanderanya tersebut meminta uang tebusan sebesar Rp 1 miliar kepada pria bertubuh tambun itu.

"Ditanyain polisi dia bilang istri dan anaknya disandera sama Mr X, minta tebusan Rp 1 miliar," kata perwakilan Bank Mega, Hastono, di kantor Bank Mega Syariah, Jl Cideng Raya, Jakarta, Rabu (21/7/2010).

Menurut Hastono, kemungkinan pelaku memang mengalami stres. "Kayaknya sih dia agak error," tukasnya.

Pada pukul 11.30 WIB, Zaidan datang ke Bank Mega Syariah. Awalnya Zaidan yang mengenakan masker seperti orang sakit flu, hanya bertanya di mana letak toilet. Keluar dari toilet, Zaidan menodongkan senjata tajam ke salah satu petugas customer service dan meminta uang dimasukkan ke dalam tasnya.

Tas berisi Rp 200 juta kemudian dibawa oleh Zaidan. Anehnya, Zaidan kabur hanya dengan berjalan kaki. Polisi menembakkan timah panas ke kaki kiri dan kanan pria itu karena tidak mengikuti perintah polisi untuk berhenti.

(gus/nrl)(sumber: detiknews.com)

Anggota FPDIP Nursuhud Diperiksa Mabes Polri

Jakarta (addakwah.com) - Setelah Ribka Tjiptaning dan Rieke Dyah Pitaloka, anggota FPDIP Nursuhud menjalani pemeriksaan di Mabes Polri. Nursuhud diperiksa terkait kasus pembubaran paksa oleh sejumlah ormas di Banyuwangi.

"Pemeriksaan pertama, tadi apa yang kami sampaikan adalah seperti apa yang kami lihat di lapangan. Bagamana kekerasan yang dilakukan oleh beberapa oknum warga Banyuwangi terhadap kegiatan sosialisasi bidang kesehatan dan tenaga kerja itu," ujar Nursuhud di sela-sela pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Senin (26/7/2010).

Nursuhud mengaku, penyidik baru mengajukan 4 pertanyaan. Ia juga akan menyerahkan sejumlah data-data kepada penyidik.

"Karena kita kan ada data-data penting, data yang disampaikan teman kami yang ada di ruang depan restoran pada siang itu," jelasnya.

Menurut Nursuhud, ia mendapat informasi bahwa ada oknum aparat yang memberitahu acara pertemuan setempat kepada sejumlah ormas. Informasi itu, ia dapatkan berdasarkan kesaksian seorang bernama Kyai Anan.

"Ketika menemui kami di kantor Cabang PDIP Banyuwangi yang menyampaikan bahwa informasi pertemuan itu dia dapatkan dari Dandim dan Kapolres, ini aneh menurut saya," tandasnya.

Nursuhud menduga, ada pihak-pihak tertentu yang membekingi ormas-ormas sehingga berani membubarkan paksa kegiatan tersebut. "Kami duga FPI tidak berani bertindak tanpa beking. Saya yakin ada itu, orang-orang yang bubarkan ada beking," tudingnya.

Sebelumnya, diberitakan 3 anggota DPR Ribka Tjiptaning, Rieke Dyah Pitaloka (Oneng) dan Nursuhud menggelar pertemuan di salah satu restoran di Banyuwangi bersama masyarakat setempat pada 24 Juni. Acara tersebut tiba-tiba dibubarkan paksa oleh sejumlah ormas. Acara yang digelar Ribka Cs dinilai sebagai pertemuan keturunan PKI dan dianggap sebagai gerakan Neo-PKI.

(ape/fay)(sumber: detik.com)

Korban Minta Presiden Bongkar Tabir Hitam Tragedi Kudatuli

Jakarta (addakwah.com) - Empat belas tahun sudah peristiwa berdarah Kerusuhan 27 Juli (Kudatuli) di kantor DPP PDI, Jl Diponegoro 58, Jakarta Pusat terjadi. Namun, luka para korban masih belum terobati sampai kebenaran mengenai tragedi tersebut terungkap.

Tepat pada peringatan ke empat belas tahun, para korban menuntut Presiden membuka tabir gelap tragedi tersebut.

"Kami minta pada Presiden untuk membuka tabir gelap tragedi ini. SBY harus berani membongkar dalang pelaku pelanggaran HAM berat ini. Terlebih saat itu ia juga menjadi salah satu orang yang terlibat. Ia harus berani bertanggung jawab," kata ketua Forum Komunikasi Kerukunan 124, Arnoldus Noldy, usai acara peringatan 14 tahun tragedi 27  di bekas Kantor DPP PDI, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (27/7/2007).

Pemerintah, terutama SBY, menurut Noldy mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mengungkap tragedi ini. Kalau tidak, artinya pemerintah sudah mengkhianati masyarakat.

"Kenapa sampai sudah empat belas tahun, peristiwa ini masih terombang-ambing? Makanya harus segera diselesaikan, kalau tidak ini pengkhianatan pada masyarakat. Sampai saat ini, hukum kita masih jalan di tempat," kata dia.

Sambil mengenang kejadian yang dialaminya empat belas tahun silam, Noldy mengatakan, ia dan 123 korban lainnya sudah dilukai keadilannya. Kejadian ini telah merenggut nama baik mereka.

"Saat itu, kami sedang menjaga kantor DPP PDIP sebagai Satgas Pendukung Megawati yang dinyatakan menang sebagai Ketua Umum PDIP hasil kongres Surabaya. Tapi mereka, penguasa yang kejam berusaha mengambil alih kantor kami dengan cara yang anarkis. Kami dilempari batu, banyak yang tewas tanpa jejak. Dan kami 124 orang yang hidup malah dijadiakn tersangka. Bayangkan, kami yang diserang, malah kami yang dijadikan tersangka? Apa itu yang namanya keadilan? " keluh Noldy.

Menurut Noldy, saat itu Presiden SBY yang tengah menjabat sebagai Kasdam Jaya juga memiliki andil atas terjadinya tragedi tersebut.

"Ini konspirasi dari pemerintah Orde Baru. Dan SBY juga ikut di sana, sudah seharusnya dia bertanggung jawab," ujarnya.

Selain itu, dia juga meminta agar jenderal-jenderal yang diduga terlibat segera diusut.

"Tidak hanya SBY, tapi semua jenderal-jenderal yang terlibat harus segera diusut mereka harus bertanggung jawab. Pemerintah juga harus mengembalikan nama baik kami para korban yang malah dijadikan tersangka. Nama kami sudah cacat di mata hukum atas tuduhan yang tidak kami lakukan," kata dia.
(ayu/nwk)(sumber: addakwah.com)

MA: Kehilangan Kendaraan Saat Parkir Wajib Diganti Pengelola

Jakarta (addakwah.com) - Angin segar berhembus dari Jalan Medan Merdeka Utara. Bagi masyarakat yang
pernah kehilangan kendaraan, baik sepeda motor atau mobil bisa menggunakan dasar putusan Mahkamah Agung (MA) ini untuk minta ganti rugi pengelola parkir.

Lewat putusan Peninjauan Kembali (PK) tertanggal 21 April 2010, setiap penyedia layanan parkir wajib mengganti kendaraan yang hilang dengan sejumlah uang senilai kendaraan yang hilang.

Putusan yang baru keluar baru-baru ini berdasarkan permohonan PK perkara 124
PK/PDT/2007 yang diajukan oleh PT SPI, sebuah perusahaan layanan parkir. PT SPI meminta PK atas putusan kasasi yang memenangkan konsumennya, Anny R Gultom untuk dibebaskan dari kewajiban membayar ganti rugi.

Sayangnya, putusan PK yang dibuat oleh 3 hakim agung yaitu Timur P Manurung,
Soedarno dan German Hoediarto menguatkan putusan Kasasi yaitu PT SPI harus
mengganti kendaraan yang hilang.

“Dengan putusan tersebut maka pengelola parkir tidak dapat lagi berlindung
dengan klausul baku pengalihan tanggung jawab yang berbunyi 'segala kehilangan bukan tanggung jawab pengelola parkir'," kata kuasa hukum Anny, David Tobing kepada detikcom, Senin (26/7/2010).

PK ini otomatis menguatkan 3 putusan di bawahnya yaitu putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, putusan Pengadilan Tinggi Jakarta serta Putusan Mahkamah Agung.

“Artinya, PT SPI harus membayar mobil hilang senilai Rp 60 juta. Dengan
putusan ini maka telah menjadi yurisprudensi dan harus diikuti oleh pengelola parkir dimana pun,” tambahnya.

Nah, bagi masyarakat apabila kehilangan kendaraan d tempat parkir, bisa segera dimintakan ganti rugi. Apabila pengelola ingkar dan berdalih tak bertanggungjawab, putusan MA ini bisa jadi landasan hukum menggugat.

(asp/nwk)(sumber: detiknews.com)

Warga Bacok Ketua RT Gara-gara Raskin Berkurang

Banjarmasin (ANTARA News) - Syamsuri alias Ican (40), Ketua RT 08 Kelurahan Banua Anyar dilarikan ke rumah sakit karena dibacok salah satu warga yang tak terima jatah beras miskin (Raskin)-nya berkurang.

Hal tersebut dituturkan oleh "Rid" alias Embek (53) warga jalan 9 November Rt 08 Kelurahan Banua Anyar Kota Banjarmasin, Minggu, di Kepolisian Sektor (Polsek) Banjarmasin Timur. Embek diamankan karena membacok Ketua RT-nya.

Embek menyerahkan diri diantar oleh pihak keluarganya ke Poltabes Banjarmasin. Dia mengatakan dirinya membacok korban karena emosi.

Kepala Unit Polsek Banjarmasin Timur, Iptu Nur Rochim di Banjarmasin, Minggu, mengemukakan berdasarkan hasil pemeriksaan, perkelahian antara Embek dengan Ican terjadi pada Sabtu (24/7) sekitar pukul 19.00 WIT di depan rumah korban.

Rochim menjelaskan, Embek mendatangi Ican untuk meminta kupon pengambilan beras jatah untuk rakyat miskin di kelurahan namun korban tidak memberi.

Dua pria itu berdebat hingga emosi lalu baku hantam. Embek pulang ke rumah untuk mengambil mandau dan kembali lagi menghampiri Ican. Korban saat itu sudah bersiap dengan tombak.

Ican menyerang Embek dengan menganyun tombak tersebut ke arah Embek dan mengenai pelipis mata sebelah kiri, tombakpun dengan sekuat tenaga dipegang oleh Embek hingga lepas dari genggaman Ican.

Setelah tombak lepas dari tangannya, Ican lari tapi Embek terus mengejar hingga sampai di rawa-rawa, Embek menganyun parang dan mengenai kaki Ican hingga korban jatuh, Embekpun memanfaatkannya dengan mengayunkan secara bertubi-tubi ke arah Ican dan melukai bagian Kaki, tangan, punggung dan pinggang belakang.

Embek berhenti membacok setelah tahu korbannya tak berdaya. Embekpun lari dan Ican dibawa warga ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk mendapatkan perawatan medis terhadap luka yang dideritanya.

Karena merasa bersalah akhirnya pada Minggu (25/7) sekitar pukul 11.00 WITA tersangka diantar oleh pihak keluarga menyerahkan diri kepada pihak yang berwajib.

Selain menyerahkan diri, Embek juga membuat pengaduan terhadap Ican dengan tuduhan membuat dia terluka saat baku hantam.

Kepada wartawan , Embek mengatakan Ican baru menjabat sekitar lima bulan dan dia menduga ketua RT itu melakukan pengurangan jatah beras miskin.

Alasan Embek, selama lima bulan warga hanya mendapatkan jatah beras miskin 10 liter setiap bulannya sedangkan sebelum Ketua RT dijabat Ican, jatah Raskim 15 kilogram atau sekitar 19 liter setiap bulannya.(ANT/A038)

8 Orang Tewas Dalam Serangan Udara AS di Pakistan

Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Empat militan lagi tewas dalam serangan udara kedua oleh pesawat tak berawak AS di kawasan suku Waziristan Utara, Pakistan, Minggu, kata sejumlah pejabat keamanan.

Serangan terakhir itu menambah jumlah kematian menjadi delapan, setelah sebelumnya empat gerilyawan tewas di Waziristan Selatan dalam serangan pertama pesawat tak berawak AS pada hari itu.

Rudal-rudal dalam serangan kedua ditujukan ke desa Dargah Mandi di daerah pinggiran Miranshah, kota utama di Waziristan Utara, kata seorang pejabat keamanan kepada AFP.

"Serangan itu menewaskan empat militan dan melukai dua orang," katanya.

Serangan pesawat tak berawak itu dikonfirmasi oleh pejabat pemerintah daerah.

Hampir 1.000 orang tewas dalam lebih dari 100 serangan pesawat tak berawak di Pakistan sejak Agustus 2008, termasuk sejumlah militan senior. Namun, gempuran-tempuran itu telah mengobarkan sentimen anti-Amerika di negara muslim konservatif itu.

AS meningkatkan serangan rudal oleh pesawat tak berawak ke Waziristan Utara setelah seorang pembom bunuh diri Yordania menyerang sebuah pangkalan AS di seberang perbatasan di provinsi Khost, Afghanistan, pada akhir Desember, yang menewaskan tujuh pegawai CIA.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.

Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.

Beberapa analis juga telah memperingatkan bahwa Taliban dan sekutu mereka akan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan di Bajaur dan kawasan suku lain lagi untuk mengalihkan fokus perhatian dari Waziristan Selatan.

Pasukan keamanan melakukan operasi besar-besaran terhadap militan muslim di Mohmand dan Bajaur pada Agustus 2008. Pada Februari 2009, militer menyatakan bahwa Bajaur bersih setelah pertempuran sengit berbulan-bulan, namun kerusuhan terus berlangsung.

Menurut militer, lebih dari 1.500 militan tewas sejak mereka melancarkan ofensif di Bajaur pada awal Agustus 2008, termasuk komandan operasional Al-Qaeda di kawasan itu, Abu Saeed Al-Masri yang berkebangsaan Mesir.

Daerah itu juga dihantam serangan rudal yang hampir mengenai Zawahiri, orang kedua Osama bin Laden, pada Januari 2006.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan. (M014/K004)
 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha