Sabtu, 06 November 2010

SITUASIONAL REPORT SABTU 6 NOVEMBER 2010

Letusan Gunung Merapi (2.968 m dpl) untuk kesekian kalinya pada Jumat, 5 November 2010, dini hari menciptakan eksodus pengungsi besar-besaran di empat kabupaten, Sleman, Magelang, Klaten, dan Boyolali. Berdasarkan informasi yang diperoleh relawan Jalin Merapi, pengungsi bahkan sampai ke Gunung Kidul, Bantul dan Kulon Progo. Pasalnya, daya letusan kali ini lebih besar daripada sejumlah letusan sebelumnya sejak erupsi pertama pada Selasa, 26 Oktober 2010. Sehingga, dampak daerah terpapar letusan juga kian meluas. Sejumlah pos pengungsian yang berada di radius 10-15 km dari puncak tak ayal harus turut dikosongkan ke lokasi yang lebih jauh dan lebih aman.
Proses evakuasi berlangsung sejak Kamis malam secara berangsur-angsur dengan menggunakan sarana transportasi yang tersedia. Namun, eksodus besar-besaran terjadi pada Jumat dini hari karena sejumlah pos pengungsian yang semula telah didatangi pengungsi dari lokasi di atasnya harus turut dikosongkan ke tempat yang lebih jauh. Kebutuhan sarana transportasi yang memadai dalam kondisi eksodus besar-besaran seperti ini menjadi hal yang sangat krusial. Yang jauh lebih penting, eksodus besar-besaran ini mengakibatkan penanganan pengungsi di sejumlah titik pengungsian di Sleman, Klaten, Boyolali, dan Magelang cukup berantakan.
Paska eksodus besar-besaran ini, muncul beberapa masalah utama:
1. Kelayakan kondisi posko pengungsian baru menjadi masalah utama. Di sejumlah titik dilaporkan bahwa kondisi pengungsian baru ternyata tidak memadai karena, misalnya, tanpa genset yang dapat menyuplai aliran listrik, MCK terbatas, tidak ada pasokan air bersih siap pakai, dan minimnya tambahan tenaga lapangan. Hal-hal demikian menciptakan situasi yang kian memberatkan pengungsi yang secara fisik dan psikis memang sudah letih berpindah-pindah lokasi pengungsian selama 10 hari terakhir.
2. Bantuan tidak terdistribusi secara merata, proses distribusi bantuan tidak terkoordinir. Hingga Sabtu malam (06/11), kebutuhan umum yang sering muncul di banyak lokasi pengungsian adalah: a. Air minum dan air bersih untuk MCK. b. Pakaian dalam (celana dalam, BH, dan kaos dalam anak-anak). c. Perlengkapan dan makanan bayi (susu, vitamin, sabun, sampo, pempers, popok, dan selimut). d. Kebutuhan lansia (pempers, jarit, makanan, dan susu). e. Pembalut wanita. f. Obat-obatan ringan dan minyak kayu putih. g. Pelaratan masak dan bahan mentah untuk dapur umum. h. Peralatan mandi dan cuci. i. Peralatan tidur (alas tidur dan selimut). j. Mainan anak.
3. Jika mengamati daftar kebutuhan di atas, jelas bahwa kebutuhan khusus kelompok rentan masih terabaikan, yaitu kebutuhan bayi, anak, difabel, lansia, dan perempuan. Selain itu, distribusi relawan juga tidak merata. Banyak sekali posko pengungsian yang membutuhkan relawan medis.
4. Tidak sedikit anak-anak dan manula yang terpisah dari keluarganya saat proses evakuasi besar-besaran tersebut. Gerakan lost and found yang terkoordinasi dengan baik menjadi sangat penting.
5. Belum adanya data titik-titik posko pengungsian yang komprehensif. Pendataan titik posko ini harus segera dilakukan mengingat posko pengungsian tersebar luas, tidak hanya posko besar yang terus-menerus disorot media massa, terutama televisi. Secara umum, lokasi pengungsian baru terpetakan menjadi dua tipe: a. Terkonsentrasi dalam jumlah besar seperti Stadion Maguwoharjo Sleman dan Pendopo Pemkab dan DPRD Klaten. b. Terkelompok-kelompok dalam jumlah kecil di pos-pos baru yang merupakan inisiatif warga, kampus, atau kelompok masyarakat. Masing-masing tipe pengungsian ini memiliki konsekuensi kebutuhan dan dampak yang berbeda pula.
6. Hingga Sabtu malam (06/11), di banyak posko pengungsian, terutama di posko-posko besar, belum ada data rinci jumlah dan komposisi pengungsi. Jika tidak segera dilakukan pendataan dengan baik, maka penanganan pengungsi yang tersebar tidak terkendali ini akan menimbulkan masalah. Diharapkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana beserta perangkat pemerintah daerah di Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah yang wilayahnya menjadi lokasi posko pengungsian, segera melakukan penyisiran dan pendataan pengungsi untuk penanganan lebih lanjut.
Berdasarkan pantauan lapangan relawan Jalin Merapi, sangat banyak posko pengungsian yang diselenggarakan secara swadaya oleh warga, mulai dari masalah logistik, infrastruktur, kesehatan, hingga keamanan. Kelompok masyarakat sipil yang secara mandiri berinisiatif mengelola posko pengungsian adalah institusi pendidikan, lembaga dan kelompok keagamaan, NGO, serta berbagai kelompok masyarakat lainnya. Peran masyarakat sipil ini juga sangat jelas dalam gerakan nasi bungkus yang telah berhasil menjamin ketersediaan makanan di posko pengungsian selama masa eksodus besar-besaran kemarin. Gerakan nasi bungkus yang spontan ini kemungkinan tidak akan bertahan lama. Pertanyaan penting yang harus diajukan adalah: dimanakah negara? Jika selama ini peran-peran negara dalam masa bencana diambil masyarakat sipil, bukan berarti negara bisa lepas tanggung jawab.(sumber: http://merapi.combine.or.id)

AS Hapus Konten Situs Revolution Muslim Atas Permintaan Inggris

NEW YORK (voa-islam.com): Pihak berwenang AS - atas permintaan Inggris - menghapus materi-materi yang diposting di sebuah situs Islam yang berbasis di Amerika Serikat, yang menyerukan penuntutan terhadap para politisi Inggris yang memberikan suara untuk mendukung perang di Irak dan Afghanistan.

Kementerian Dalam Negeri Inggris mengatakan telah menghubungi pemerintah Amerika Serikat untuk menangani materi-materi yang diterbitkan ini, terutama karena mereka (pemerintah Inggris) tidak dapat mengambil tindakan apapun secara langsung terhadap situs-situs yang ada luar negeri.

Kementerian menekankan tekadnya untuk mengatasi apa yang diklaim sebagai gejala ekstremisme dan akan terus menuntut penghapusan "materi jihad" di Internet.

Sebelumnya situs "Muslim Revolusioner" telah menerbitkan daftar yang berisi 395 wakil di Parlemen Inggris yang menyetujui invasi ke Irak pada tahun 2003 dan bagaimana menangani mereka, menurut laporan media Inggris.

Hal ini terjadi setelah  Rochwnara Chaudhry dinyatakan bersalah pada hari Rabu dan dipenjara seumur hidup karena menusuk seorang mantan menteri Inggris dua kali sebelumnya di selatan London pada bulan Mei tahun lalu sebagai balasan atas dukungannya terhadap perang.

Chowdhury (21 tahun) mengatakan bahwa dia menganut "pemikiran ekstremis" ketika dia mengunjungi situs tersebut yang memuat pelajaran agama, terutama yang disampaikan oleh ulama Amerika asal Yaman Anwar Awlaki yang dicari oleh Washington.

Sementara itu, situs Web tersebut mengatakan hanya menyampaikan berita Islam dan analisis dan tidak menyerukan dengan cara apapun untuk berperang melawan pemerintah AS, atau membelot ke musuh Amerika di mana saja.

5 Hal Yang Tak Boleh Dilupakan dalam Mendidik Anak Shalih

Oleh: Sumedi
Segala hal yang berkaitan dengan pendidikan anak, selalu menarik perhatian setiap orang tua. Tidak heran bila buku-buku tentang pendidikan anak selalu menjadi “buruan” para ayah dan ibu sepanjang waktu. Sebuah ekspresi akan besarnya tanggungjawab terhadap tumbuh kembangnya anak-anak dalam fitrahnya yang suci.
Terlalu banyak argumen yang dapat disajikan, mengapa orang tua harus bersemangat dalam mendidik anak. Baik alasan-alasan yang bersifat diniyah maupun duniawiyah. Dalam dimensi keduniaan, anak-anak yang terdidik dengan pendidikan rabbani akan menunjukkan baktinya kepada kedua orang tua; memberikan perhatian penuh di segala susah dan senangnya; Mengangkat derajat kemuliaan dengan karya-karya terbaik di mata manusia; dan merawat dengan penuh kasih sayang di kala tua.
Sementara dalam dimensi akhirat, cukuplah kiranya satu hadits Rasulullah SAW sebagai spirit: “Jika anak Adam meninggal dunia, terputuslah segala amalnya kecuali tiga perkara; shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya” (HR. Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ahmad).
Keshalihan dan kedekatan kepada Allah adalah bekal utama dalam menjalankan peran mulia ini. Di samping itu, bekal lain yang harus dimiliki oleh setiap orang tua dalam mendidik anak-anak mereka adalah ilmu. Ilmu tentang urgensi, objek (hal-hal yang harus diutamakan), metode, hingga sarana-sarananya.
….Ilmu, keshalihan dan kedekatan kepada Allah adalah bekal utama yang harus dimiliki oleh setiap orang tua dalam mendidik anak-anak mereka….
Kedua bekal utama di atas, insya Allah telah cukup memadai untuk membentuk anak-anak shalih dengan ijin-Nya. Namun, agar usaha orang tua lebih optimal, ada beberapa hal yang tidak boleh dilupakan ketika mendidik anak-anak mereka:

1. Kerjasama

Dalam konteks keluarga, kita mengenal istilah keluarga inti dan tambahan. Keluarga inti meliputi; ayah, ibu dan anak-anak. Sedangkan keluarga tambahan adalah semua orang yang tinggal seatap dengan keluarga inti seperti; adik, kakak, keponakan, pembantu dan lain-lain. Sekaitan dengan usaha mendidik anak, semua pihak baik yang termasuk keluarga inti maupun tambahan harus bekerjasama dengan baik. Memiliki persepsi dan sikap yang sama tentang apa yang semestinya mereka perbuat dan tidak di depan anak-anak. Jangan sampai ada seorang pun yang menjadi model negatif, dari sisi perilaku dan ucapannya.
Kondisi ini lebih mirip pada pembentukan bi’ah shalihah (lingkungan yang kondusif) bagi tumbuh suburnya potensi-potensi kebaikan pada diri anak-anak. Sehingga fungsi rumah sebagai masjid akan tampak lebih dominan di mata anak-anak, dengan hadirnya ta’awun (saling bekerjasama) dalam hal kebaikan di antara orang-orang yang bernaung di dalamnya.

2. Lemah lembut

Kalau boleh dianalogikan, anak ibarat benih yang baru mengeluarkan tunasnya. Meski butuh air untuk pertumbuhan, siapa pun tidak boleh menyiramkan air dengan jumlah yang berlebihan. Berlebihan dalam menyiramkan air justru akan menyebabkan tunas itu patah dan tidak dapat tumbuh dengan sempurna. Demikian halnya dengan anak. Kendati sangat butuh arahan, nasihat dan didikan, tidak selayaknya pendidikan anak dilakukan dengan cara-cara kasar. Alih-alih meninggalkan kesan, sebaliknya akan mengakibatkan anak-anak terganggu secara kejiwaan.
Rasul SAW bersabda; “Sesungguhnya Allah Maha lembut, menyukai orang yang lembut. Dan sesungguhnya Allah memberikan kepada kelembutan apa yang tidak diberikannya kepada sikap kasar.” (HR. Muslim).
….Kendati sangat butuh arahan dan didikan, tidak selayaknya pendidikan anak dilakukan dengan cara-cara kasar, karena akan mengakibatkan anak-anak terganggu secara kejiwaan….

3. Bertahap

Allah menyertakan setiap syariat yang diturunkan-Nya dengan minhaj (metode implementasi)-nya masing-masing. Mengikuti kesempurnaan Islam, Allah pun menjadikan metode implementasinya sebagai minhaj yang paling sempurna. Di antara minhaj itu adalah; marhaliyah (bertahap). untuk itu, setiap waktu dalam mendidik anak yang merupakan bagian dari mengajarkan Islam, syariat menuntut orang tua untuk melakukannya secara bertahap.
Hal ini berarti, secara otomatis mengharuskan orang tua mampu membuat skala prioritas, tentang mana yang harus didahulukan dan apa yang mesti diakhirkan. Memulai dari hal-hal yang mudah, dari diri dan lingkungan terdekatnya, serta disesuaikan dengan kemampuan berpikir atau mencerna setiap peristiwa dan kata-kata. Dengan bertahap, orang tua akan lebih mudah melakukan evaluasi. Dengan bertahap, anak-anak akan mudah mengambil setiap pelajaran yang diberi.

4. Evaluasi

Keberhasilan apa yang bisa diketahui dari proses pendidikan anak tanpa evaluasi? Tidak ada. Karenanya, evaluasi menjadi bagian penting yang tak terpisahkan. Karena dengan evaluasi orang tua dapat mengetahui hal-hal apa sajakah yang telah dan belum diberikan kepada anak-anak, serta tindakan terbaik apa yang akan diambil karenanya. Orang tua dapat memilih caranya sendiri-sendiri dalam melakukan evaluasi atas proses pendidikan anak yang mereka lakukan. Untuk itu, luangkan sebagian dari waktu-waktu anda khusus untuk melakukan evaluasi ini. Bila perlu, buat form berisi daftar hal-hal yang perlu dievaluasi.
….evaluasi menjadi bagian penting yang tak terpisahkan. Karena dengan evaluasi orang tua dapat mengetahui tindakan terbaik apa yang akan diambilnya….
Kita tentu ingat apa yang dilakukan Rasulullah dengan mendatangi rumah Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar ibnul Khatthab di waktu-waktu qiyamul lail. Juga ketika Rasulullah menanyakan kepada para shahabat: “Siapakah di antara kalian yang pagi ini berpuasa?” Abu Bakar menjawab, “Saya wahai Rasulullah.” Rasulullah SAW bertanya lagi: “Siapakah hari ini yang mengantarkan jenazah orang yang meninggal?” Abu Bakar menjawab, “Saya wahai Rasulullah.” Rasulullah SAW bertanya, “Siapakah di antara kalian yang hari ini memberikan makan pada orang miskin?” Abu Bakar menjawab, “Saya wahai Rasulullah.” Rasulullah SAW bertanya kembali “Siapakah di antara kalian yang hari ini telah menengok orang sakit?” Abu Bakar menjawab, “Saya wahai Rasulullah.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah semua amal di atas terkumpul dalam diri seseorang melainkan ia akan masuk surga” (HR Bukhari).

5. Konsisten

Rasulullah bersabda; “Sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah yang paling konsisten, meskipun sedikit” Berbeda dengan amal yang banyak tapi hanya sesekali, amal yang konsisten dilahirkan oleh hati yang khusyuk, sehingga lebih berpahala dan jauh lebih besar pengaruhnya.
Hubungannya dengan mendidik anak, konsistensi sangat dibutuhkan. Sebagai jawaban atas fitrah jiwa manusia yang mudah berubah-ubah tergantung lingkungan dimana ia berada. Lebih-lebih dalam kondisi di mana kemaksiatan seolah tak berjeda. Tersebar hampir di setiap sudut kota, di pinggiran jalan raya, dan melalui televisi menyelinap ke bilik-bilik rumah kita. Ketidakonsistenan orang tua hanya akan “menyulap” nilai-nilai rabbani yang dengan susah payah ditanamkan, lalu berganti dengan budaya jahiliyah yang penuh kehinaan.
….Ketidakonsistenan orang tua hanya akan “menyulap” nilai-nilai rabbani yang dengan susah payah ditanamkan, lalu berganti dengan budaya jahiliyah yang penuh kehinaan….
Ya Rabbi, anugerahkanlah kepada kami anak-anak yang shalih, yang dengan keshalihannya Engkau berkenan mengumpulkan kami bersama para nabi, shidiqin, syahada dan shalihin…! [voa-islam.com]

FORMAPPI: Berslogan Peduli, PKS Bukan Partai yang Peduli Lagi

Jakarta (voa-islam.com) - Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang menilai, belakangan ini Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak ada bedanya dengan partai-partai lainnya. Dia mengatakan, jika PKS tidak segera kembali ke jatidirinya sebagai partai yang peduli, maka akan mengalami krisis kepercayaan.

"Semula saya berharap banyak kepada PKS sebagai partai peduli dan yang akan membawa perubahan di DPR. Tapi dalam perjalanan waktu, bukannya DPR bertambah baik, malah PKS sendiri hanyut dalam glamor bersama anggota DPR lainnya. Kita mengalami krisis kepercayaan pada PKS," tegas Sebastian, di press room DPR, Jumat (5/11).


Kepedulian yang diusung PKS, lanjutnya, ternyata sebatas peduli dalam masa-masa kampanye saja. Begitu kampanye usai, PKS kurang lebih sama dengan partai-partai lainnya.


Dalam pro-kontra kunjungan kerja anggota DPR ke luar negeri misalnya. Sebastian juga menyatakan, sama sekali tidak ada respon Fraksi PKS sebagai reaksi atas desakan masyarakat agar kunker itu dihentikan karena bangsa ini sedang berduka. "Jangan-jangan anggota Fraksi PKS yang paling banyak melakukan kunker itu. Jelas itu akan merugikan citranya sebagai partai peduli," kata Sebastian.
...Tapi dalam perjalanan waktu, bukannya DPR bertambah baik, malah PKS sendiri hanyut dalam glamor bersama anggota DPR lainnya. Kita mengalami krisis kepercayaan pada PKS," tegas Sebastian...
Lebih lanjut, dia terang-terangan memuji sikap Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) dalam merespon tuntutan masyarakat agar anggota dewan tidak plesiran ke luar negeri. "Begitu masyarakat memprotes kunker ke luar negeri, pimpinan Partai PAN langsung memperingatkan seluruh anggota fraksinya di DPR untuk tidak berangkat ke luar negeri. Padahal sebagai partai yang mengklaim partai peduli, larangan itu mestinya pertama kali ke luar dari PKS. Ternyata tidak," ungkap Sebastian.

Selain memuji partai berlambang matahari itu, Sebastian Salang juga menantang agar PAN berani memberikan sanksi bagi anggotanya yang juga memaksakan diri ke luar negeri. "Kita apresiasi sikap PAN dalam menghentikan kunker anggota fraksinya ke luar negeri. Tapi rakyat saat ini menunggu, apakah PAN bisa memberikan sanksi bagi anggotanya yang ternyata tidak mengindahkan pelarangan itu. Ini pembelajaran penting bagi seluruh partai politik," kata Sebastian.
Hati Politisi Senayan Itu Najis
Suara miring tentang kunjungan kerja DPR ke luar negeri terus bermunculan. Sosiolog dari Universitas Indonesia, Tamrin Amal Tamagola, menilai kepergian sejumlah anggota DPR di saat Indonesia tengah dirundung bencana sudah diluar akal dan perasaan.

"Ibaratnya, hatinya sudah najis," ujar Tamrin saat tampil pada diskusi yang mengangkat tema "Studi Banding: Prosedur Atau Kebutuhan Jalan-jalan?" di pressroom DPR RI, Jumat (5/11).


Menurut Tamrin, kunjungan ke luar negeri sebenarnya lebih tepat sebagai upaya untuk membungkam parlemen agar tidak kritis terhadap pemerintah. Ia mencontohkan saat masih bekerja di Kementrian Riset dan Teknologi.


Saat Hatta Radjasa dipilih oleh Megawati menjadi Menristek, kata Tamrin, langsung muncul permintaan dari politisi di Senayan tentang studi banding ke Korea Selatan. Hatta pun dalam sebuah rapat di internal Kementrian Ristek menyinggung soal itu.
..."Saya melarang anggota saya dan meminta mereka untuk memutuskan sesuai hati nurani untuk tidak melakukan kunker selama bencana ini...
"Awalnya saya pikir itu hanya sekedar guyonan. Ternyata itu diusulkan lagi di rapat selanjutnya. Ternyata ini tenanan (beneran). Hatta menanyakan alokasi anggaran untuk anggota DPR ke Korsel," ucap Thamrin sambil geleng-geleng kepala.

Sementara Wakil Ketua DPR yang juga Sekjen DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Taufik Kurniawan, mengatakan, sudah selayaknya partai politik bertindak lebih tegas terhadap perilaku kadernya di legislatif yang kerap menuai kritik masyarakat. Taufik pun mencontohkan kebijakan PAN yang akan mengambil tindakan tegas terhadap kadernya yang melancong ke luar negeri saat di dalam negeri banyak bencana.


"Saya melarang anggota saya dan meminta mereka untuk memutuskan sesuai hati nurani untuk tidak melakukan kunker selama bencana ini. Untuk itu saya kira perlu juga merevisi UU MD 3 UU tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD) agar membatasi kunker ke luar negeri di saat situasi seperti ini misalnya," cetusnya.


Sedangkan Wakil Ketua Fraksi Gerindra, Ahmad Muzani, menyatakan, ada atau tidak ada bencana memang sudah selayaknya tata cara penyusunan agenda kunker DPR ke luar negeri dievaluasi. Alasan Muzani, karena selama ini perencanaan kunker di kesekjenan DPR selalu bermasalah.


"Kami yang di Komisi I saja (urusan luar negeri) kalau tidak urgent tidak berangkat ke luar negeri. Sehingga jangan sampai DPR ini disebut badak bebal," tandasnya. (LieM/jpo)

Informasi Australia Soal Merapi Rugikan Penerbangan Indonesia

Jakarta - Informasi penerbangan dari Australia terkait abu vulkanik Merapi, berakibat penundaan sejumlah jadwal penerbangan dari/ke Indonesia. Pemerintah diminta segera mengambil tindakan terkait penundaan sejumlah penerbangan internasional tersebut. Kalau hal ini berlanjut, Indonesia akan merugi.

"Saya melihat informasi pembatalan ini merugikan Indonesia, dimana informasi bersumber dari Australia," kata anggota Komisi V DPR Yudi Widiana dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Sabtu (6/11/2010).

Yudi pun menyayangkan penundaan penerbangan sejumlah maskapai internasional tersebut. Hal ini seharusnya bisa dicegah dengan data yang lebih kuat.

"Sementara kita tidak punya data sehingga tidak ada second opini," tambahnya.

Menurutnya dalam jangka pendek pemerintah harus mendapatkan data primer terkait abu vulkanik ini. Selain itu juga harus diperkuat kerjasama antara BMKG, Kementrian ESDM, dan Kementerian perhubungan.

"Jangka menengah atau panjang BMKG harus segera menyiapkan instrumen untuk mengukur tingkat kepekatan debu vulkanik," imbuhnya.

Sebelumnya, sejumlah maskapai membatalkan penerbangannya ke Indonesia. Debu Merapi menjadi alasan sejumlah maskapai ini. Padahal Menteri Perhubungan Freddy Numberi telah menyatakan Bandara Soekarno-Hatta aman dan tidak terkena debu vulkanik.

"Ada beberapa internasional flight yang tidak terbang ke Indonesia. Ini akibat peristiwa kemarin di Batam. Kemudian pihak Australia mengeluarkan Notice to Airman yang sekaligus dikaitkan dengan pergerakan vulkanik," terang dia di Yogyakarta.(sumber:detiknews.com)

Maskapai Luar Negeri Lebih Percaya Info Merapi dari Australia

Jakarta - Pihak Angkasa Pura II telah memberikan informasi berulang-ulang bahwa Bandara Soekarno-Hatta tidak terganggu abu vulkanik Gunung Merapi. Namun seluruh maskapai luar negeri tetap membatalkan penerbangan dari/ke Bandara Soekarno-Hatta. Mengapa mereka lebih percaya pada Australia?

"Untuk wilayah Asia Pasifik, Australia memang disepakati sebagai salah satu Volcanic Ash Advisory Centre (VAAC) yang mempunyai kewenangan membuat prediksi pergerakan volcano ash," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Tuwamin Mulyono saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (6/11/2010) malam.

Menurut Tuwamin, Australia bisa memberikan informasi semacam ini juga berdasarkan informasi dari BMKG Indonesia yang berupa Significant Meteorological Information (Sigmet). Sigmet ini berupa informasi soal abu vulkanik seperti lokasi debu, ketinggian dan arah debu.

"Dari sini, Sigmet dikirim ke otoritas bandara. Selanjutnya otoritas bandara membuat Ash Volcanic Hazards to Airmen (Ashtam) yaitu istilah warning soal debu vulkanik," terang Tuwamin.

Dia menambahkan, pihaknya juga terus mengirimkan data yang sama ke Dirjen Perhubungan Udara dan bandara-bandara di Indonesia. Dari sana, pihak otoritas penerbangan mengeluarkan peringatan atau larangan penerbangan.

Terkait mengapa ada perbedaan antara Indonesia dan Australia, Tuwamin menyerahkan pada otoritas penerbangan untuk mengelola data yang dikirim oleh BMKG.

"Jadi mereka yang memutuskan apakah penerbangan aman atau tidak. Itu berdasarkan Sigmet yang kita kirim," terang dia.

Menurut Tuwamin, merupakan hak setiap maskapai untuk menuruti atau tidak mengikuti larangan itu. Yang paling penting adalah pihak otoritas penerbangan telah memberikan informasi yang benar.

"Sehingga kalau misalnya ada pesawat masih terbang padahal sudah dilarang, itu bukan salah kita," tambahnya.

Menurut dia, BMKG pun tidak mengamati titik demi titik turunnya abu vulkanik. BMKG tidak mengetahui apakah abu vulkanik sudah mencapai Soekarno-Hatta atau belum.

"Kita tidak mengamati jatuhnya debu," tutup dia.

Sebelumnya Menteri Perhubungan Freddy Numberi menegaskan, Bandara Soekarno-Hatta aman. Informasi soal debu vulkanik mencapai bandara Soekarno-Hatta itu berdasarkan keterangan dari pihak Australia.

"Ada beberapa internasional flight yang tidak terbang ke Indonesia. Ini akibat peristiwa kemarin di Batam. Kemudian pihak Australia mengeluarkan Notice to Airman yang sekaligus dikaitkan dengan pergerakan vulkanik," terang dia di Yogyakarta.(sumber: detiknews.com)
 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha