Jakarta (ANTARA News) - Belakangan ini, dunia disibukkan oleh perang yang senjatanya adalah kebijakan nilai tukar uang dan melibatkan negara-negara yang ekonominya surplus dan defisit. Namanya, perang mata uang (currency war).
Negara-negara seperti AS dan Inggris mengalami defisit menyusul berakhirnya keajaiban buble financial yang ditunjukkan oleh bangkrutnya lembaga-lembaga keuangan dan menumpuknya utang di kedua negara sehingga impor mereka lebih dari yang ekspornya.
Sedangkan negara surplus seperti Cina, meminjam ke negara-negara lain untuk membiayai ekspor mereka. Hal yang sama kita lihat di Eropa, Jerman yang surplus terpaksa memberikan kontribusi besar kepada Yunani dan kini Irlandia, akibat defisit yang dialami kedua negara ini.
Amerika berusaha membangkitkan kembali kejayaan ekonominya dengan meningkatkan daya saing perdagangan internasionalnya lewat “memperlemah” mata uangnya, yang tentu saja mempengaruhi transaksi perdagangan internasional karena dolar amerika adalah juga mata uang dunia.
Implikasi dari kebijakan ini adalah nilai tukar negara-negara menguat dan melemah. Apabila persoalan ini tidak dikelola dengan baik, maka stabilitas ekonomi dunia terancam, untuk kemudian merembet ke stabilitas politik.
Semakin terintegrasinya sektor perdagangan internasional telah membuat hampir semua negara berlomba meningkatkan volume perdagangan internasionalnya. Akibatmya, di banyak negara termasuk Indonesia, sektor perdagangan menjadi indikator keberhasilan cukup prestise mengingat perannya yang begitu penting dalam menghasilkan devisa suatu negara, untuk kemudian membuat kedaulatan suatu negara semakin utuh.
Dalam perdagangan internasional, faktor yang cukup menentukan adalah nilai tukar mata uang antar negara. Namun sejak krisis moneter tahun 1997/98 di beberapa negara di Asia, Amerika Latin, dan Eropa Timur yang diawali oleh jatuhnya nilai mata uang Bath yang kemudian menciptakan efek menular (contangion effect) ke negara-negara di Asia. Ini kemudian memicu perubahan sistem nilai tukar yang dianut banyak negara yang sebelumnya menggunakan sistem nilai tukar tetap (fixed exchange rate system) atau sistem nilai tukar mengambang terkendali (managed floating exchange rate system) menjadi sistem nilai tukar mengambang bebas (free floating exchange rate system).
Sekarang sangat sulit atau bahkan mustahil untuk mengetahui berapa sesungguhnya jumlah mata uang Amerika yang beredar saat ini. Dari logika awam saja fakta ini sudah menciptakan meneror dunia. Betapa tidak, ketika Amerika hanya perlu menekan tombol printer untuk mendapatkan dolarnya, kita justru harus menjual hasil bumi, sumberdaya alam termasuk sumberdaya alam yang tak dapat diperbarui, malah masih harus berhutang pula untuk mendapatkan mata uang Amerika tersebut. Faktor seperti inilah yang menghambat perekonomian dunia mencapai keseimbangan secara adil.
Hal seperti ini menarik untuk didalami Indonesia, karena nilai tukar memiliki dampak berbeda terhadap inflasi dan daya saing perdagangan internasional. Seperti kita ketahui bahwa nilai tukar rupiah terhadap beberapa mata uang asing cenderung menguat. Sementara pada sisi lain cadangan devisa Indonesia naik hingga mencapai US$93 miliar, tetapi beban biaya moneter Bank Indonesia pada 2010 diproyeksikan defisit 30 triliun rupiah.
Data menunjukkan, meningkatnya cadangan devisa tidak diikuti oleh meningkatnya peringkat doing business Indonesia yang cenderung stagnan (tahun 2010 peringkat 121 dari 183 negara, peringkat enam di ASEAN di bawah Malaysia yang berperingkat 21, Thailand 19, Brunei peringkat 112 dan Vietnam 78). Ini mengindikasikan bahwa dana asing berupa hot money yang masuk ke Indonesia lebih disebabkan faktor pricing atau tingkat bunga yang tinggi bukan untuk investasi langsung di sektor riil yang berjangka waktu panjang.
Untuk itu, perlu dipertanyakan dampak peningkatan cadangan devisa terhadap sektor riil. Jangan sampai kenaikan devisa ini hanya menciptakan bubble economy yang pada akhirnya malah menghancurkan perekonomian. Demikian juga pertumbuhan ekonomi yang selama ini ditopang sektor-sektor konsumsi juga harus diwaspadai mengingat krisis global yang baru saja lewat juga diawali dari sektor konsumsi di Amerika.
Jika pengelolaan dana asing ini tidak dikelola dengan baik dan tidak memberikan manfaat besar kepada sektor riil, maka itu hanya memberikan kerugian ganda bagi Indonesia yakni tingkat pengembalian yang tinggi dan biaya moneter yang tinggi untuk meredam laju apresiasi rupiah guna menjaga daya saing ekspor.
Untuk menghadapi rezim devisa yang semakin bebas dan mobilitas modal yang semakin tidak terbatas, otoritas moneter dan fiskal harus bekerjasama agar dana asing yang masuk ke Indonesia dikelola dengan baik serta menyumbang sektor perekonomian, khususnya sektor riil. Kedua otoritas tersebut mesti mengubah hot money yang masuk ke Indonesia menjadi dana yang produktif bagi kemajuan ekonomi Indonesia.
Di level global, otoritas fiskal dan moneter hendaknya tidak terjebak dalam perang mata uang, tetapi tetap mengantisipasi kemungkinan tersebut, sambil mendorong otoritas internasional untuk membuat aturan yang tegas dalam hal penetapan nilai tukar sehingga interaksi ekonomi antarnegara semakin berkeadilan bagi seluruh negara.
Inilah momentum tepat untuk mengembalikan haluan kebijakan ekonomi kita agar sesuai dengan semangat amanat pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Lagi pula, sistem ekonomi yang berbasis aktivitas dan kebudayaan masyarakat ternyata memiliki ketahanan lebih unggul dibandingkan bubble economy. Itulah ekonomi kerakyatan, ekonomi pancasila yang basisnya konstitusi kita.
(*) Dr. Arif Budimanta adalah anggota DPR RI Komisi Keuangan Perbankan dari FPDI Perjuangan dan anggota Kaukus Ekonomi Konstitusi
Selasa, 04 Januari 2011
Ariel & Luna Akan Main Film Bareng Miyabi. Mau Jadi Apa Indonesia?
JAKARTA (voa-islam.com) - Setelah tersandung video porno, Ariel dan Luna Maya berencana main film bersama bintang porno nomor satu dari Jepang, Miyabi alias Maria Ozawa. Mau jadi apa Indonesia?
Ketiga selebritis yang populer di percaturan perpornoan itu disatukan dalam sebuah film drama oleh Ody Mulya Hidayat, produser dari Maxima Picture.
“Saya sudah diskusi dengan Luna Maya tentang film ini, dia tertarik. Saya juga tawarkan, bagaimana kalau mengajak Ariel, dia bilang oke sekali. Lalu saya tawarkan Miyabi, dia juga tidak masalah,” kata Ody, kepada wartawan Jumat (31/12/2010).
Namun Ody menampik, kalau idenya itu hanya memanfaatkan momen hebohnya kasus video porno Ariel, Luna Maya dan Cut Tari. Meski khalayak tahu bahwa saat ini pemberitaan Luna dengan Ariel sangat ramai hingga ke mancanegara, terkait video mesum di antara mereka.
“Sudah lama mau direncanakan film itu. Waktu itu sempat mau mengajak dia (Ariel) main di film saya. Tapi karena tersandung kasusnya, jadi baru konsep saja. Karena saya tahu dia punya potensi besar untuk akting,” sambung Ody.
Sedangkan rencana memainkan Miyabi kembali, meski banyak hujatan dan protes, hal itu karena Miyabi sendiri yang sangat ingin bermain film di Indonesia.
“Dia ingin main film lagi di Indonesia. Apalagi setelah bermain di film Hantu Tanah Kusir, dia akui sudah bisa adaptasi dengan pemain film di sini,” kata Ody.
Sebagaimana diketahui, Maxima Pictures sudah memproduksi dua film dengan bintang bokep Jepang Miyabi yaitu "Menculik Miyabi" disusul "Hantu Tanah kusir". Bintang negeri sakura lainnya yang pernah main film produksi Maxima adalah Rin Sakuragi, bintang film bokep nomor 2 di Jepang di film ‘Suster Keramas.’
Apa jadinya jika trio artis yang kondang dengan label video porno berkolaborasi dalam satu film?
Padahal tanpa berkolaborasi dengan artis bokep Jepang Miyabi, video porno Ariel sudah merusak moral generasi muda bangsa. Hadi Supeno dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), saat menjadi saksi ahli dalam persidangan Ariel menyatakan, minimal 59 anak menjadi korban pencabulan sebagai dampak dari beredarnya video porno Ariel Peterpan.
....59 anak menjadi korban pencabulan sebagai dampak dari beredarnya video porno Ariel Peterpan....
"Kami memiliki bukti bahwa dari tanggal 14 Juni akhir Juli 2010 ada sekitar 59 anak yang melapor ke kita karena jadi korban video porno," katanya di Gedung Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jawa Barat, Kamis (23/12/2010).
Hadi mengatakan, kurun waktu dari tanggal 14 Juli sampai akhir bulan Juli 2010 merupakan puncak peredaran dari video porno dari Ariel Peterpan, Cuti Tari dan Luna Maya. Ia juga memaparkan tentang bahaya dan dampak pornografi terhadap anak. Menurut dia, dampak pornografi terhadap anak jauh lebih bahaya jika dibandingkan terhadap orang dewasa dan jauh lebih berbahaya dari narkoba.
"Anak yang kecanduan atau adiktif terhadap pornografi jauh lebih bahaya daripada kecanduan terhadap narkoba," katanya. [silum/jpn]
Terungkap Jemaat HKBP Keroyok Wartawan dan Serang Pemuda Muslim
BEKASI (voa-islam.com) – Banyak kejadian yang luput dari pemberitaan media massa dalam insiden HKBP Ciketing, karena mayoritas media memfokuskan pemberitaan pada insiden penusukan jemaat HKBP. Akibatnya, belum banyak yang tahu bahwa sebelum pecah insiden Ciketing, sempat terjadi pemukulan jemaat HKBP terhadap wartawan.
Insiden HKBP Ciketing pada Minggu (12/9/2010) itu terjadi dua kali. Pada insiden pertama, jemaat HKBP mengeroyok seorang wartawan yang diteriaki maling. Tak berselang lama, disusul dengan insiden kedua, bentrokan jemaat HKBP dengan belasan remaja Muslim.
Insiden pemukulan jemaat HKBP terhadap wartawan itu diungkapkan oleh Edi Suryo Purnomo, seorang warga Mustika Jaya Ciketing yang menjadi saksi dalam sidang kedua dengan terdakwa KH Murhali Barda. Dalam kesaksiannya, Edi menyatakan dirinya melihat seorang wartawan dikeroyok oleh jemaat HKBP. Namun Edi tidak tahu nama dan media wartawan yang dikeroyok itu. Edi tidak sempat membaca nama wartawan dan media yang tertera dalam kartu pers sang wartawan.
Insiden tersebut, papar Edi, bermula ketika motor seorang wartawan ditendang, lalu diteriaki maling oleh seorang perempuan dari jemaat HKBP.
”Saya mendengar wartawan itu diteriaki maling oleh pihak HKBP. Wartawan itu lalu dikeroyok di kebun. Saya sudah meleraikan, tapi wartawan itu ditarik lagi untuk digebuki,” ungkap Edi dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri Bekasi, Senin (3/1/2011).
....Saya mendengar wartawan itu diteriaki maling oleh pihak HKBP. Wartawan itu lalu dikeroyok di kebun. Saya sudah meleraikan, tapi wartawan itu ditarik lagi untuk digebuki, ungkap Edi, warga Ciketing....
Sebagai warga Ciketing yang tinggal selama delapan tahun, Edi selalu melihat konvoi jemaat HKBP melintas di depan rumahnya setiap hari Minggu dengan berjalan kaki. Yang ia tahu, HKBP hendak melakukan ibadah di Ciketing, tepatnya di sebuah kebun kosong. Untuk menuju ke lokasi, mereka berjalan kaki sejauh satu kilometer.
”Sebelum ibadah di kebun kosong, HKBP sempat beribadah di sebuah rumah di wilayah PTI 1 yang dijadikan tempat ibadah. Namun setelah ada larangan, karena dinilai ilegal, mereka pindah ke kebun kosong di Ciketing. Di lokasi itu ada beberapa rumah penduduk dan bekas bengkel,” katanya.
Setelah insiden pengeroyokan terhadap wartawan yang dilakukan oleh jemaat HKBP, Edi juga menyaksikan secara langsung insiden untuk kedua kalinya. Kali ini melibatkan jemaat HKBP dan tiga orang pemuda yang mengenakan peci dan bersorban putih. Awalnya mereka adu mulut, memperkarakan, kenapa orang yang naik sepeda motor ditendang. Dari situ kemudian berkembang menjadi adu jotos.
”Saya melihat tiga orang berpeci putih melakukan pemukulan. Namun, karena kalah banyak, tiga pemuda itu lari untuk menghindari kejaran jemaat HKBP yang jumlahnya lebih dari 20 orang. Saya sendiri tidak kenal siapa yang pukul,” jelas Edy.
Dalam waktu yang sama, Edy kembali melihat ada pemukulan terhadap seorang perempuan (Asia Lumban Toruan) dalam posisi memboncengi sepeda motor bersama dua orang lainnya (G. Mahaluby dan Pendeta Luspida Simanjuntak).
”Orang itu dipukul dengan bambu yang ada benderanya dalam posisi digulung dari arah belakang, tapi yang terluka pelipis kirinya. Saya melihat kejadian itu kurang dari 5 km. Dalam keadaan dipukul, motor yang ditumpangi tersebut tetap jalan,” tukas Edi.
Kesaksian ketiga menghadirkan seorang polisi bernama Briptu G. Mahaluby yang saat itu mendapat tugas menjaga keamanan terhadap jemaat HKBP yang sedang melakukan kebaktian di Ciketing. Dalam kesaksiannya, polisi muda itu menyatakan melihat seseorang tergeletak di jalan yang mengerang kesakitan. Ia tidak melihat siapa yang menusuk. Ia hanya melihat keluar darah di sekitar perut sebelah kiri. Begitu tahu terluka, ia segera memberi pertolongan dengan membawa korban ke RS.
”Saat itu, yang pertama kali mengangkat korban adalah rekan-rekan dari jemaat HKBP. Saya mengendarai motor, dalam posisi korban di tengah dan Pendeta Luspida Simanjuntak di bagian belakang.”
Ketika ditanya, siapa yang melakukan penusukan, saksi polisi muda itu tidak tahu menahu. Termasuk bambu yang dijadikan alat pukul. Yang ia tahu, pelaku yang memukul posisinya berada di sebelah kiri. ”Saya mendengar Pendeta Luspida berteriak: Aduh saya dipukul sambil menangis,” jelasnya.
Saat ditemui wartawan, kuasa hukum Murhali Barda, Munarman SH mengatakan, kesaksian yang dihadirkan dalam sidang hari ini tidak ada yang memberatkan. Karena sebagian besar saksi tidak mengetahui dengan jelas ihwal penusukan itu. Ditendang motor, pukul memukul bukan pengeroyokan, 3 orang dihadang, tidak ada penyerbuan.
....Kejadian itu bermula dari pengeroyokan terhadap wartawan oleh jemaat HKBP. Ini bukan delik aduan. Tapi polisi bisa saja melakukan pelaporan atas pengeroyokan itu....
”Kejadian itu bermula dari pengeroyokan terhadap wartawan oleh jemaat HKBP. Ini bukan delik aduan. Tapi polisi bisa saja melakukan pelaporan atas pengeroyokan itu. Atau bisa saja teman-teman wartawan melaporkan insiden pengeroyokan itu. Jika ada pengaduan yang mengeroyok wartawan itu bisa saja diusut. Dalam kesaksian juga disebutkan, terjadi pengejaran terhadap 3 orang pemuda. Jadi jelas, tidak ada yang menyerbu dari kalangan umat Islam,” kata Munarman.
Sementara itu Jaksa Penuntut Umum (JPU) Prionanta SH mengatakan, sebagian besar saksi yang dihadirkan tidak tahu, tapi mereka melihat ada kerumunan. Dari kesaksian itu nanti akan dihubungkan dengan terdakwa yang satu dengan lainnya. [taz/desastian]
Menjelaskan Kebatilan Doa Bersama Pemeluk Lintas Agama
Oleh: Badrul Tamam
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan nikmat teragung kepada kita, hamba-hamba-Nya yang beriman. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada utusan Allah untuk semesta alam, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Allah telah menutus Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa petunjuk dan agama yang benar untuk Dia menangkan atas semua agama yang ada. Allah juga memerintahkan beliau shallallahu 'alaihi wasallam untuk mendakwahkannya baik secara umum atau khusus. Umum maknanya, kepada semua kalangan, bangsa, dan pemeluk agama. Khusus, maknanya kepada ahli ktiab dari Yahudi dan Nasrani.
Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إنِّي رَسُولُ اللَّهِ إلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ لا إلَهَ إلاَّ هُو يُحْيِي وَيُمِيتُ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Nya, Nabi yang umi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk".” (QS. Al-A’raf: 158)
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلاَّ نَعْبُدَ إلاَّ اللَّهَ وَلا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللَّهِ فَإن تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
“Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".” (QS. Ali Imran: 64)
Allah Subhanahu wa Ta'ala memperingatkan utusan-Nya tadi agar berhati-hati terhadap segala usaha orang kafir dari kalangan ahli kitab dan musyrikin untuk menyesatkannya dari petunjuk yang dibawanya, baik secara umum ataupun khusus.
Allah berfirman,
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ لا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ وَلا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ وَلا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ وَلا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
“Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku".” (QS. Al-Kaafirun 1-6)
Allah memperingatkan secara khusus terhadap berbagai tipu daya dari Ahli Kitab,
وَأَنزَلْنَا إلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْـحَقِّ مُصَدِّقًا لِّـمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ وَلا تَتَّبِعْ أَهْواءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْـحَقِّ - - - وَاحْذَرْهُمْ أَن يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنزَلَ اللَّهُ إلَيْكَ
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. - - sampai - - Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.” (QS. Al-Maidah: 48-49)
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan perintah Tuhan-nya ini, beliau menyeru sanak keluarganya terdekat dan manusia secara umum. Bahkan, dalam keterangan dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, bahwa beliau shallallahu 'alaihi wasallam telah menulis surat kepada penguasa Romawi dan Persia, kepada raja Najasyi dan segenap pungasa lalim lainnya. Isi surat beliau berisi dakwah agar menyembah kepada Allah semata dan mengakui beliau sebagai utusan Allah kepada mereka. Salah satu contohnya adalah surat beliau kepada Heraklius, penguasa Romawi:
“Bismillahirrahmanirrahim (Dengan menyebut nama Allah Yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang). Surat ini dari Muhammad, hamba Allah dan Rasul Allah, kepada Heraklius, penguasa Romawi. Salam kesejahteraan tercurah pada orang yang mengikuti jalan yang lurus. Adapaun selanjutnya, aku benar-benar menyeru Anda memeluk Islam. Masuk Islam-lah, pasti Anda selamat. Allah pasti akan menganugerahi Anda pahala dua kali lipat. Namun kalau Anda menolak, maka Anda bertanggung jawab akan dosa orang-orang Arison. Dan :
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَنْ لَا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
“Hai Ahli kitab! Mari kita datang pada persamaan antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah sesuatu selain Allah, dan kita tidak mempersekutukan Allah dengan apapun, juga kita tidak mengangkat di antara kita sebagai Tuhan selain Allah. Kemudian, jika mereka berpaling, maka katakan 'persaksikanlah bahwa kami adalah Muslim.” (QS. Ali Imran: 64)
Jalan ini pula yang telah ditempuh para sahabat dan tabi’in. mereka menaklukkan hati musuh sebelum menjebol benteng mereka sehingga memasukkan mereka ke dalam Islam dengan berbondong-bondong. Kemudian para ulama salaf sesudah mereka mengikuti langkah-langkah mereka ini. Mereka hanya mengenal dakwah kepada Allah dengan hujjah dan argumentasi yang jelas. Jika musuh menolak, maka pedang dan kekuatanlah yang bertindak, “Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah.” (QS. Al-Anfal: 39). Mereka tidak mengenal metode baru dalam ber-Islam yang mengakui kebenaran agama lain dan berupaya mengadakan kegiatan keagamaan bersama-sama, seperti doa bersama, saling mengucapkan selamat atas hari besar antar umat beragama, dan saling menghadiri dan memeriahkannya.
Fenomena Doa Bersama Antar Lintas Agama
Prinsip Islam di atas tentu sangat berbeda dengan gerakan pluralisme yang sedang trend dan menjangkiti sebagian umat Islam. Bukannya mendakwahi pemeluk agama kufur untuk masuk Islam biar selamat di ahirat, malah bersama-sama dengan mereka melaksanakan ibadah bareng di gereja atau tempat lainnya. Pastinya, orang-orang kafir tersebut semakin terdukung dengan keyakinan agamanya.
Pada acara haul setahun meninggalnya ‘Bapak Pluralisme Indonesia’ KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada akhir Desember lalu, para tokoh berbagai agama menggelar doa bersama, tahlilan dan yasinan di Gereja GKJW Jombang. Acara doa bersama yang dihadiri oleh ratusan umat lintas agama Islam, Kristen, Budha, Hindu dan aliran kepercayaan itu mengambil tajuk ‘Gus Dur Memorial Lecture’.
Menurut penuturan Ketua Panitia Aan Anshori yang juga Ketua Lembaga Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LBH NU), rangkaian acara tersebut diawali dengan pembukaan dan sambutan oleh Ketua Majelis Daerah (MD) GKJW Surabaya Barat, Pendeta Sunardi. Kemudian, dilanjutkan dengan pembacaan doa secara maraton dari berbagai agama secara bergantian.
“Pertama pembacaan Yasin dan Tahlil disambung dengan doa dari agama Kristen, Hindu, Buddha dan Aliran kepercayaan. Semua ditujukan untuk Gus Dur,” kata Aan.
Sedangkan di Semarang, puluhan aktivis lintas agama dari NU, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Konghuchu dan Ahmadiyah menggelar doa bersama dan peringatan satu tahun meninggalnya Gus Dur di Monumen Tugu Muda Semarang, Kamis malam (30/12/2010).
Selain doa yang dikirim untuk arwah Gusdur, juga diisi dengan lantunan shalawat dan orasi kemanusiaan yang disampaikan oleh masing-masing perwakilan dari lintas agama.
Kebatilan Doa bersama Lintas Agama
Setiap muslim wajib meyakini bahwa agama Islam saja yang benar, yang diridhai dan di terima oleh Allah Ta’ala. Sedangkan orang yang beragama selain Islam, maka seluruh amalnya tertolak dan pada hari kiamat tergolong sebagai orang-orang yang merugi.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
“Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran: 19) Allah mengabarkan bahwa agama yang benar dan diterima oleh-Nya adalah Islam.
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran: 85)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
إِنَّهُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ إِلَّا نَفْسٌ مُسْلِمَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ لَيُؤَيِّدُ هَذَا الدِّينَ بِالرَّجُلِ الْفَاجِرِ
“Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali jiwa yang muslim. Dan sesungguhnya Allah akan menguatkan dien (agama) ini dengan seorang laki-laki yang fajir.” (Muttafaq ‘alaih)
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menguatkan makna ini dengan sabdanya,
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tak seorangpun dari umat ini yang beragama Yahudi dan tidak pula Nasrani yang pernah mendengar tentangku lalu dia mati dan tidak beriman kepada risalah yang aku bawa, kecuali dia menjadi penghuni neraka.” (HR. Muslim)
Sedangkan amal kebaikan orang kafir tidak bermanfaat bagi mereka sedikitpun di akhriat. Allah berfirman:
وَمَا مَنَعَهُمْ أَنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلَّا أَنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ
"Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya." (QS. Al Taubah: 54)
وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآَنُ مَاءً حَتَّى إِذَا جَاءَهُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئًا وَوَجَدَ اللَّهَ عِنْدَهُ فَوَفَّاهُ حِسَابَهُ وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ
"Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apa pun. Dan di dapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya." (QS. Al Nuur: 39)
وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا
"Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan." (QS. Al Furqaan: 23)
Dari Aisyah radliyallah 'anha berkata: "Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 'Ya Rasulallah, Ibnu Jad'aan sewaktu Jahiliyah telah menyambung silaturahim dan memberi makan orang miskin, apakah hal itu bermanfaat baginya?" Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, "tidak bermanfaat baginya karena tak pernah sehari pun dia berucap, "Ya Allah Tuhanku, ampunilah dosa kesalahanku pada hari pembalasan." (HR. Muslim)
Imam an Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menerangkan makna hadits ini, bahwa apa yang telah dikerjakannya berupa menyambung silaturahim, memberi makan, dan berbagai kemuliaan lainnya tidak memberikan manfaat baginya di akhirat, dikarenakan dia seorang kafir."
Al Qadli 'Iyadh rahimahullah berkata: "Telah terjadi ijma' bahwa amal-amal baik orang-orang kafir tidak memberikan manfaat bagi diri mereka, mereka juga tidak dibalas dengan diberi nikmat dan tidak pula diringankan adzab. Tetapi siksa sebagian mereka lebih dahsyat dari sebagian lainnya sesuai dengan kejahatan mereka." (Syarh Shahih Muslim)
Sedangkan doa bersama yang dilakukan aktifis lintas agama pada acara peringatan setahun meninggalnya “Bapak Pluralisme Indonesia” KH. Abdurrahman Wahid sangat bertentangan dengan dengan prinsip dasar Islam di atas.
Doa bersama berarti mengakui kebenaran ajaran, ibadah, dan doa yang mereka panjatkan kepada tuhan yang mereka angkat selain Allah. Padahal dengan tegas Allah menyebutkan,
وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ لَا يَسْتَجِيبُونَ لَهُمْ بِشَيْءٍ إِلَّا كَبَاسِطِ كَفَّيْهِ إِلَى الْمَاءِ لِيَبْلُغَ فَاهُ وَمَا هُوَ بِبَالِغِهِ وَمَا دُعَاءُ الْكَافِرِينَ إِلَّا فِي ضَلَالٍ
“Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatu pun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan doa (ibadah) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka.” (QS. Al-Ra’du: 14)
Doa bersama berarti mengakui kebenaran ajaran, ibadah, dan doa yang mereka panjatkan kepada tuhan yang mereka angkat selain Allah.
Teladan Nabi Ibrahim dalam Berislam
Seorang muslim seharusnya mencontoh dan mengikuti jejak Nabiyullah Ibrahim 'alaihis salam dalam memegang prinsip berislam. Beliau hidup pada masyarakat yang plural namun tidak lantas menjadi pluralism yang mengakui kebenaran keyakinan non-muslim. Allah Ta’ala berfirman,
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآَءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ
“Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran) mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.” (QS. Al-Mumtahanah: 4)
Dalam ayat di atas, degan tegas, Nabi Ibrahim 'alaihis salam dan kaumnya yang beriman kepada beliau menyatakan kebatilan agama orang-orang kafir yang menyembah selain Allah. Beliau berlepas diri dari mereka, tuhan yang mereka sembah selain Allah, dan juga berlepas diri dari ibadah mereka. Beliau menyatakan ingkar beliau terhadap keyakinan mereka tersebut. Tidak cukup itu saja, beliau menyatakan permusuhan dan kebencian terhadap mereka dengan kekafiran mereka tersebut sehingga mereka beriman kepada Allah semata.
Karena pentingnya prinsip berislam ini, Allah Ta’ala mengulang perintah meniti jejak beliau dan mencontohnya,
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيهِمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ
“Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari kemudian.” (QS. Al-Mumtahanah: 6)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir al-Sa’di rahimahullaah, menyebutkan bahwa mengikuti contoh Nabi Ibrahim dan pengikutnya tersebut sangat berat kecuali bagi mereka yang berharap pahala dari Allah dan keselamatan pada hari akhir. Tentu sebaliknya, bagi orang yang tujuan hidupnya dunia dan tidak takut akan hari pembalasan, amat sangat berat mengikuti teladan yang baik dalam beriman dan bertauhid serta melaksanakan tuntutan-tuntutannya.
Ini sangat berbeda dengan kegiatan aktifis pluralism yang malah bersama-sama orang-orang kafir beribadah dan berdoa dengan ajaran agamanya masing-masing. Bukannya bara’ (berlepas diri dan benci) dengan orang kafir, ibadah mereka dan tuhan yang mereka sembah selain Allah, tapi malah mendukung, menyokong, dan meridhai yang mereka lakukan. Wal’yadhu billah (Semoga Allah menyelamatkan kita dari kesesatan ini)!.
Nabi Ibrahim dan pengikutnya berlepas diri dari orang kafir, tuhan yang mereka sembah selain Allah, dan juga berlepas diri dari ibadah mereka.Beliau menyatakan ingkar beliau terhadap keyakinan mereka tersebut.Tidak cukup itu saja, beliau menyatakan permusuhan dan kebencian terhadap mereka dengan kekafiran mereka tersebut sehingga mereka beriman kepada Allah semata.
Doa Bersama Bentuk Sinkretisme
Sesungguhnya aktifitas doa bersama lintas agama muncul dari peradaban Barat yang mengesahkan aktivitas sinkretisme (percampuran akidah maupun syariat berbagai agama) yang didasarkan pada paham kufur pluralisme. Sebaliknya, Islam menolaknya. Sebab, antara yang hak dan yang batil serta antara keimanan dan kekufuran tidak dapat dipertemukan dan disatukan sampai kapan pun dan dengan alasan apa pun.
Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 42)
Seorang muslim tidak boleh mencampur adukkan antara hak dan batil, dalam hal ini doa kepada Allah dan doa kepada selain-Nya. Seharusnya dia menyampaikan ini hak dan itu batil agar orang yang mencari petunjuk mengetahuinya lalu mengikutinya. Sedangkan orang yang sebelumnya tersesat agar ia kembai ke jalan yang benar. Adapun penentang agar mereka mendapatkan bantahan dengan argument yang jelas.
Sementara kaum muslimin yang dalam kegiatan doa bersama pasti tidak akan menyatakan kebenaran agamanya dan kebatilan agama yang lain, walaupun dia mengetahuinya. Ini menurut penjelasan Syaikh al-Sa’di termasuk bentuk mencampuradukkan kebenaran dan kebatilan sehingga keduanya tidak nampak perbedaannya. Juga termasuk menyembunyikan kebenaran yang diketahuinya karena tidak menjelaskan kepada orang-orang kafir tentang kesalahan keyakinan mereka. Wallahu Ta’ala a’lam. [PurWD/voa-islam.com]
Ahmadinejad Ucapkan Selamat Natal & Doakan Kebahagiaan Umat Kristen Sedunia
TEHERAN (voa-islam.com) – Memasuki tahun baru 2011, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyampaikan salam natal kepada Paus Benediktus XVI dan para pemimpin negara yang merayakan Natal. Ia juga mendoakan seluruh umat Kristen agar tahun ini dilimpahkan kesehatan, kesuksesan, kebahagiaan dan kemakmuran. Dengan demikian, Ahmadinejad berharap agar tahun 2011 ini menjadi tahun yang damai untuk dunia.
Demikian pernyataan resmi Kantor Presiden Iran seperti dilansir kantor FARSnews.com, Minggu (2/1/2011). Ahmadinejad berharap 2011 menjadi tahun empati, persahabatan, perdamaian dan ketentraman untuk umat manusia.
“Saya harap tahun baru akan menjadi tahun untuk mendekatkan realitas manusia dan nilai ketuhanan, di mana manusia mengembangkan empati, perdamaian, dan ketentraman dengan kembalinya prinsip-prinsip dalam ajaran para nabi Tuhan, dan menggandakan usaha untuk saling memahami di antara orang-orang yang merdeka dan di antara pemeluk agama samawi,” kata Ahmadinejad.
Kepada Paus Benediktus, Ahmadinejad menyampaikan harapannya agar 2011 menjadi tahun di mana umat manusia menjunjung ajaran Tuhan soal kemerdekaan, keadilan, saling memahami dan mendukung mereka yang ditindas.
Ahmadinejad juga mendoakan seluruh pengikut Yesus Kristus agar tahun ini dilimpahkan kesehatan, kesuksesan, kebahagiaan dan kemakmuran.
Hebat sekali ukhuwah Presiden Iran Ahmadinejad kepada umat non Muslim. Ada apa? [taz/dtk]
Pamer Pidato 'English Gado-gado', SBY Ditertawakan Wartawan
JAKARTA (voa-islam.com) – Ketika menjabat Menkopolkam pada 2003, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah mendapat penghargaan sebagai pejabat negara berbahasa lisan Indonesia terbaik. Ketika menjabat Presiden RI, SBY kerap membumbui pidatonya dengan istilah-istilah Inggris. Pemakaian istilah Inggris secara berlebihan (English gado-gado) justru membuat bingung dan bahan tertawaan wartawan.
Berpidato dengan bumbu bahasa Inggris yang berlebih, sudah menjadi kebiasaan Presiden SBY. Namun, pidato setelah membuka perdagangan hari pertama tahun 2011 di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin kemarin (3/1/2011) bisa digolongkan yang paling meriah “English gado-gadonya.” Dalam pidato tersebut, kalimat-kalimat bahasa Inggris disertai dengan terjemahan bahasa Indonesia yang justru membuat para pendengarnya bingung.
Dalam tiga puluh menit pertama saja, atau sebelum dimulainya dialog dengan para investor, SBY menggunakan 24 frasa berbahasa Inggris. Itu artinya, hampir tiap satu menit, SBY mencampuri pidatonya dengan bahasa Inggris.
....Dalam tiga puluh menit pertama, SBY menggunakan 24 frasa berbahasa Inggris. Hampir tiap satu menit, SBY mencampuri pidatonya dengan bahasa Inggris....
Seperti biasa pula, SBY tak hanya menggunakan istilah bahasa Inggris sebagai “campuran” dalam kalimat. Bahasa Inggris justru digunakan presiden sebagai “penjelas” istilah Indonesia. Kalimat di awal-awal pidato ini misalnya. “Dalam melakukan evaluasi, kita harus merujuk pada parameter dan ukuran yang jelas. Correct measurement,” kata SBY pada menit-menit awal sambutannya.
“Pemulihan ekonomi untuk menjaga kesejahteraan rakyat, atau dengan bahasa bebas saya katakan, minimizing the impact of the global economic crisis,” ucap SBY yang ketika menjadi Menkopolkam pada 2003 pernah mendapat penghargaan sebagai pejabat negara berbahasa lisan Indonesia terbaik itu.
Karena penggunaan bahasa Inggris yang terlalu banyak, di lantai I Gedung II Bursa Efek Indonesia, para awak media yang meliput acara ini pun jadi malas untuk mencatatnya. Ada yang senyum-senyum, namun tak sedikit yang tertawa-tawa begitu mendengar Presiden menyelipkan istilah-istilah Inggris itu. Para wartawan mulai gaduh mendengarkan “kegenitan” presidennya.
Seorang orang anggota Paspampres akhirnya menegur wartawan. “Kurang keras tertawanya!” kata seorang anggota Paspampres, yang menegur dengan tidak langsung. Selain dua orang Paspampres berpakaian batik, ada pula seorang tentara berpakaian Polisi Militer yang menjaga para jurnalis.
Meski sudah ditegur, para wartawan tetap sulit menahan tawa. Karena, belum lama menyimak, SBY kembali mengungkapkan kata-kata dalam bahasa Inggris, yang sebenarnya sudah cukup jelas istilah Indonesianya. “Insya Allah tahun 2010 ini kita bisa mencapai (pertumbuhan ekonomi) enam persen, close to six percent,” kata Presiden.
....Kalimat-kalimat bahasa Inggris disertai dengan terjemahan bahasa Indonesia yang justru membuat para pendengarnya bingung....
Anggota Paspampres lantas memperbesar volume radio komunikasinya. Dia memperdengarkan kemarahan komandannya atas kegaduhan di tempat duduk wartawan. “Itu suruh diam! Kedengaran dari sini,” hardik sang komandan dari seberang. Saat pembukaan BEI, para wartawan tulis sebenarnya berada di lantai 1 yang sebenarnya cukup jauh dari tempat SBY berpidato di lantai dasar.
Setelah ditegur kembali, suasana di ruangan peliputan kembali hening. SBY lantas menjelaskan faktor-faktor yang bisa menggagalkan akselerasi pertumbuhan ekonomi. Salah satunya adalah krisis ekonomi dunia yang bisa datang kapan pun. Dia mengatakan, sebelum krisis datang tahun 2008, tidak ada yang mengira akan terjadi krisis. “Semua proyeksi, semua estimate, di semua negara bagus, global economy will grow.”
“Tidak ada yang meramalkan (akan terjadi krisis), semuanya everything is nice!” Para wartawan kembali tak bisa menahan tawa. Si anggota Paspampres pun hanya geleng-geleng kepala.
Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Menanggapi English gado-gado dalam pidato Priesiden SBY, Wakil Ketua DPR Pramono Anung meminta presiden dan para pejabar negara lainnya agar memakai bahasa Indonesia resmi saat pidato kenegaraan."Dalam UU Nomor 24 Tahun 2009 sudah jelas bahwa mewajibkan pejabat negara dalam memberikan sambutan resmi menggunakan Bahasa Indonesia baik dan benar," ujar Pramono saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Selasa(4/1/2011).
Mantan sekjen PDI Perjuangan tersebut juga menyindir SBY yang gemar memakai Bahasa Inggris dalam pidatonya.
"Tidak usah ini dijadikan pro dan kontra, yang penting harapannya dalam pidato resmi harus gunakan bahasa Indonesia," tandasnya. [silum/jpn
5 Modus Korupsi di Penjara Versi ICW
Jakarta - Kasus pelesiran Gayus Tambunan dan joki napi di LP Bojonegoro menjadi catatan buram sistem manajemen rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan di Indonesia. Dalam catatan Indonesia Corruption Watch (ICW), kedua kasus itu bukan modus baru.
Sedikitnya ada lima modus yang disinyalir terjadi di tahanan. Mulai dari suap hingga penggunaan napi pengganti atau joki.
Pertama, pemberian perlakukan dan fasilitas khusus selama dalam tahanan. Dengan membayar sejumlah uang, seorang napi dapat memperoleh perlakukan atau fasilitas yang berbeda dengan napi yang lain. Napi bisa memilih ingin ditempatkan di penjara yang disukainya. Napi juga dapat meminta fasilitas khusus misalnya saja sel tersendiri yang terpisah dengan napi lain, mendapatkan makan dan minuman yang bergizi, peralatan elektronik, hiburan dan sebagainya.
"Jika disepakati bahkan ruangan sel juga dapat disulap menjadi kantor sementara dari napi yang notabene juga seorang pengusaha," kata Wakil Koordinator ICW, Emerson F Yuntho lewat rilis kepada detikcom, Selasa (4/1/2011).
Modus kedua, pemberian izin keluar dari penjara. Napi pada dasarnya memiliki hak keluar dari penjara, misalnya untuk berobat atau cuti mengunjungi keluarga. Namun prosedurnya harus ada izin yang diberikan oleh Kepala Lapas dan Kakanwil Departemen Hukum dan HAM.
Namun hak-hak tersebut seringkali disalahgunakan. Sebagai contoh, kasus tertangkapnya Ramadhan Rizal, terpidana korupsi dalam pesta narkoba di sebuah hotel di kawasan Cikini, Jakarta Pusat pada 27 Agustus 2006 lalu. Padahal seharusnya, mantan Panitera PT DKI itu mejalani hukuman di Lapas Cipinang. Modusnya dengan beralasan sakit dia menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto.
"Kasus serupa dapat dilihat terhadap Corby, napi dalam kasus narkotika asal Australia yang diberitakan keluar dari LP Krobokan untuk jalan-jalan. Modus yang dipakai sangat klasik, yaitu beralasan sakit yang menurut dokter dikatakan depresi. Dengan alasan itu, Corby bisa menikmati fasilitas mewah rawat inap di RS Sanglah dengan biaya kamar Rp 1,2 juta per malam plus jalan-jalan," paparnya.
Ketiga, pemberian pengurangan hukuman (remisi). Salah satu jalan cepat yang dapat digunakan oleh napi agar segera menghirup udara bebas adalah melalui pemberian remisi. Remisi merupakan salah satu hak narapidana sebagaimana diatur dalam UU Pemasyarakatan. Jika seorang napi berkelakukan baik selama dipenjara maka yang bersangkutan dapat diberikan remisi.
Pemberiannya remisi sangat tergantung dari penilaian subyektif kalangan petugas atau kepala penjara. Hal menjadi sangat rentan disalahgunakan dan menjadi komoditas antara oknum petugas dengan napi yang berduit.
"Berkelakuan baik diterjemahkan sebagai 'tindakan napi memperlakukan petugas dengan baik' misalnya memberikan sejumlah uang atau barang. Akibatnya sering terjadi ketimpangan jumlah remisi antara satu napi dengan napi lainnya. Napi yang berduit umumnya memiliki remisi yang lebih banyak daripada napi dari golongan miskin," urainya.
Modus keempat, pungutan untuk tamu atau pengunjung. Ketika ada keluarga atau tamu ingin mengunjugi napi dipenjara ternyata ada pungutan tidak resmi yang seolah-olah telah terstandarisasi. Untuk sekali kunjungan, tamu yang akan mengunjungi sanak saudaranya dalam penjara dikenakan biaya antara Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu rupiah.
Petugas maupun napi binaan juga sering mengutip uang terutama bagi mereka yang diketahui telah menerima sejumlah uang dari sanak saudaranya. Tamu juga dapat mengunjungi napi di kamar penjara dan tanpa terikat jam kunjungan, dengan membayar sejumlah uang suap yang lebih besar.
Kelima, pengunaan narapidana pengganti (stuntman) atau joki narapidana untuk menjalani hukuman. Kalau negosiasi sejak penyidikan lancar, terdakwa tidak hanya absen dari sidang di pengadilan. Bahkan tempatnya di penjara jika dihukum juga bisa digantikan oleh orang lain atau stuntman.
"Tentu saja, sang stuntman telah mengubah identitas sehingga secara formal identitasnya sama dengan terdakwa. Napi yang asli cukup membayar bulanan dan menjamin kebutuhan stuntman selama dipenjara," tambahnya.
"Keterbatasan, ketidaknyamanan, dan lemahnya pengawasan serta rendahnya kesejahteraan para petugas lapas dan integritas yang buruk dinilai menjadi faktor pendorong masih maraknya korupsi di penjara hingga saat ini. Akibat praktek korupsi, istilah penjara sebagai Hotel *Prodeo* (gratis) sudah tidak tepat dalam kondisi saat ini. Karena tidak ada yang gratis selama dipenjara dan muncul adagium 'sepanjang ada uang semuanya bisa diatur'," tutupnya.
(mad/Ari) www.detiknews.com
Sedikitnya ada lima modus yang disinyalir terjadi di tahanan. Mulai dari suap hingga penggunaan napi pengganti atau joki.
Pertama, pemberian perlakukan dan fasilitas khusus selama dalam tahanan. Dengan membayar sejumlah uang, seorang napi dapat memperoleh perlakukan atau fasilitas yang berbeda dengan napi yang lain. Napi bisa memilih ingin ditempatkan di penjara yang disukainya. Napi juga dapat meminta fasilitas khusus misalnya saja sel tersendiri yang terpisah dengan napi lain, mendapatkan makan dan minuman yang bergizi, peralatan elektronik, hiburan dan sebagainya.
"Jika disepakati bahkan ruangan sel juga dapat disulap menjadi kantor sementara dari napi yang notabene juga seorang pengusaha," kata Wakil Koordinator ICW, Emerson F Yuntho lewat rilis kepada detikcom, Selasa (4/1/2011).
Modus kedua, pemberian izin keluar dari penjara. Napi pada dasarnya memiliki hak keluar dari penjara, misalnya untuk berobat atau cuti mengunjungi keluarga. Namun prosedurnya harus ada izin yang diberikan oleh Kepala Lapas dan Kakanwil Departemen Hukum dan HAM.
Namun hak-hak tersebut seringkali disalahgunakan. Sebagai contoh, kasus tertangkapnya Ramadhan Rizal, terpidana korupsi dalam pesta narkoba di sebuah hotel di kawasan Cikini, Jakarta Pusat pada 27 Agustus 2006 lalu. Padahal seharusnya, mantan Panitera PT DKI itu mejalani hukuman di Lapas Cipinang. Modusnya dengan beralasan sakit dia menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto.
"Kasus serupa dapat dilihat terhadap Corby, napi dalam kasus narkotika asal Australia yang diberitakan keluar dari LP Krobokan untuk jalan-jalan. Modus yang dipakai sangat klasik, yaitu beralasan sakit yang menurut dokter dikatakan depresi. Dengan alasan itu, Corby bisa menikmati fasilitas mewah rawat inap di RS Sanglah dengan biaya kamar Rp 1,2 juta per malam plus jalan-jalan," paparnya.
Ketiga, pemberian pengurangan hukuman (remisi). Salah satu jalan cepat yang dapat digunakan oleh napi agar segera menghirup udara bebas adalah melalui pemberian remisi. Remisi merupakan salah satu hak narapidana sebagaimana diatur dalam UU Pemasyarakatan. Jika seorang napi berkelakukan baik selama dipenjara maka yang bersangkutan dapat diberikan remisi.
Pemberiannya remisi sangat tergantung dari penilaian subyektif kalangan petugas atau kepala penjara. Hal menjadi sangat rentan disalahgunakan dan menjadi komoditas antara oknum petugas dengan napi yang berduit.
"Berkelakuan baik diterjemahkan sebagai 'tindakan napi memperlakukan petugas dengan baik' misalnya memberikan sejumlah uang atau barang. Akibatnya sering terjadi ketimpangan jumlah remisi antara satu napi dengan napi lainnya. Napi yang berduit umumnya memiliki remisi yang lebih banyak daripada napi dari golongan miskin," urainya.
Modus keempat, pungutan untuk tamu atau pengunjung. Ketika ada keluarga atau tamu ingin mengunjugi napi dipenjara ternyata ada pungutan tidak resmi yang seolah-olah telah terstandarisasi. Untuk sekali kunjungan, tamu yang akan mengunjungi sanak saudaranya dalam penjara dikenakan biaya antara Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu rupiah.
Petugas maupun napi binaan juga sering mengutip uang terutama bagi mereka yang diketahui telah menerima sejumlah uang dari sanak saudaranya. Tamu juga dapat mengunjungi napi di kamar penjara dan tanpa terikat jam kunjungan, dengan membayar sejumlah uang suap yang lebih besar.
Kelima, pengunaan narapidana pengganti (stuntman) atau joki narapidana untuk menjalani hukuman. Kalau negosiasi sejak penyidikan lancar, terdakwa tidak hanya absen dari sidang di pengadilan. Bahkan tempatnya di penjara jika dihukum juga bisa digantikan oleh orang lain atau stuntman.
"Tentu saja, sang stuntman telah mengubah identitas sehingga secara formal identitasnya sama dengan terdakwa. Napi yang asli cukup membayar bulanan dan menjamin kebutuhan stuntman selama dipenjara," tambahnya.
"Keterbatasan, ketidaknyamanan, dan lemahnya pengawasan serta rendahnya kesejahteraan para petugas lapas dan integritas yang buruk dinilai menjadi faktor pendorong masih maraknya korupsi di penjara hingga saat ini. Akibat praktek korupsi, istilah penjara sebagai Hotel *Prodeo* (gratis) sudah tidak tepat dalam kondisi saat ini. Karena tidak ada yang gratis selama dipenjara dan muncul adagium 'sepanjang ada uang semuanya bisa diatur'," tutupnya.
(mad/Ari) www.detiknews.com
Langganan:
Postingan (Atom)