Sabtu, 19 Juni 2010

Ulama : Waspadai Kehalalan Produk Non Pangan

Banda Aceh (Addakwah.om) - Kalangan ulama Aceh mengimbau masyarakat muslim khususnya di provinsi itu mewaspadai penggunaan produk non pangan, terutama yang dipasok dari luar negeri (impor) ke daerah tersebut.

"Kewaspadaan itu penting bagi kita yang mengonsumsi produk tidak diketahui kehalalannya, apalagi kini semakin banyak pasokan barang luar negeri (impor)," kata Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Tgk Faisal Ali di Banda Aceh, Sabtu.

Hal itu disampaikan menanggapi maraknya produk impor yang dijual di pusat perbelanjaan dan supermarket di Aceh yang mayoritas penduduknya muslim.

Produk non pangan seperti tali pinggang, sepatu, sandal, jaket, tas dan dompet yang terbuat dari kulit. Itu contohnya yang patut dicurigai karena bahan bakunya bisa saja terbuat dari kulit binatang tidak halal bagi muslim.

"Artinya, bahan baku produk itu bisa saja dari kulit babi atau ular. Jika ini benar haram digunakan umat Islam. Untuk itu perlu di waspadai. Barang-barang tersebut halal bagi umat Islam bila terbuat dari bahan baku kulit sapi atau kerbau," katanya.

Produk pangan yang bisa dikonsumsi masyarakat telah diberikan label halal, namun produk non pangan tentunya sejauh ini belum ada ketentuan dan perlu diwaspadai masyarakat muslim daerah ini.

Faisal Ali yang juga Ketua PWNU Aceh itu menyatakan bahwa Islam telah mengatur secara jelas dalam semua aspek, termasuk unsur-unsur hewan yang boleh diperjualbelikan.

"Artinya, tidak hanya menggunakan tapi memperjual belikan sesuatu yang unsurnya dari najis adalah haram, termasuk memakan hasil penjualannya," katanya menambahkan.

Dia menjelaskan, najis itu ada yang bersifat diri benda seperti babi dan anjing tetapi ada juga karena prosesnya tidak halal umpama kulit ular yang tidak disamak tidak bisa digunakan umat Islam.

"Sekali lagi saya mengimbau masyarakat lebih jeli dan hati-hati membeli produk non pangan di tengah-tengah maraknya masuk produk impor yang belum jelas kehalalannya," katanya.

Dia minta pemerintah terutama instansi terkait turun ke lapangan untuk mencek langsung produk barang, tidak hanya pangan tapi juga non pangan yang tidak halal dikonsumsi masyarakat muslim.(*)
(T.A042/R009) (sumber: antaranews)

88 Orang Tewas dan 48 Hilang dalam Bencana Banjir di China

Shanghai (addakwah.com) --- Banjir dan tanah longsor yang terjadi di bagian selatan China telah menewaskan sedikitnya 88 orang. Tidak hanya itu, 48 orang juga dilaporkan hilang dalam waktu satu minggu.

Seperti dilansir Reuters dari kantor berita Xinhua, Sabtu (19/6/2010), hujan deras memicu banjir bandang, merendam tanaman, mengganggu lalu lintas dan telekomunikasi. Kementerian Urusan Sipil China mengatakan banjir memaksa pengevakuasian 757.000 orang.

Departemen Bantuan Bencana meningkatkan tingkat tanggap darurat setelah banjir mengahantam China. Otoritas juga memperkirakan hujan yang lebih lebat akan turun dalam beberapa hari mendatang.

Banjir terburuk dialami provinsi Fujian, Jiangxi, Hunan, Guangdong, Sichuan dan Guizhou, serta daerah otonom Guangxi. Kerugian ekonomi dari bencana banjir ini adalah US$ 1,47 miliar.

Banjir ini cukup mengherankan. Sebab, hanya beberapa bulan lalu, bagian barat daya China menderita kekeringan terburuk dalam satu abad terakhir.

(lrn/lrn)

Usulan Dana Aspirasi Golkar Dinilai Lecehkan Presiden

Jakarta - Dana aspirasi yang digadang-gadang Partai Golkar untuk melakukan pemerataan pembagunan daerah, dinilai melecehkan Presiden. Pengusulan dana itu secara tidak langsung turut menilai Presiden, selaku eksekutif, tidak mampu melakukan tugas pemerataan pembangunan dengan mekanisme yang sudah ada.

"Kalau dirasa pembangunan masih timpang, harusnya kinerja presiden yang dikoreksi DPR. Bukan malah men-takeover tugas presiden itu. Kalau begitu, namanya melecehkan," kata pengamat hukum tata negara, Irman Putra Sidin saat berbincang dengan detikcom, Minggu (20/6/2010).

Irman mengatakan, sesuai konstitusi, fungsi DPR adalah penyusun anggaran dan bukan pelakasana anggaran. Oleh karenanya, menjadi kewajiban DPR, yang juga mempunyai fungsi pengawasan, untuk mengkoreksi kinerja pemerintah jika pembangunan di daerah dirasa belum merata.

"Kalau berusaha mengambil alih tugas presiden, berarti menganggap presiden tidak mampu mengubah struktur birokrasi yang dinilai menghambat penyaluran dana pembangunan ke daerah," kata dia.

Irman menambahkan, dana aspirasi yang diusulkan per daerah pemilihan (dapil) atau per anggota dewan juga tidak tepat. Sebab dalam sistem anggaran untuk pembangunan daerah hanya dikenal penyaluran per daerah tingkat I (provinsi) atau tingkat II (kabupaten/kota).

"Kalau dapil itu kan teritori politik, bukan teritori pembangunan," kritik Irman.

(lrn/lrn)

10 Makanan Pencegah Gigi Berlubang yang Wajib Anda Ketahui


LANGKAH umum menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah: periksa ke dokter gigi secara teratur, menggosok gigi dan flossing.
Selain ketiga langkah ini, Anda juga bisa mencegah gigi berlubang dengan mengonsumsi makanan tertentu. Makanan apa saja? Berikut 10 makanan yang bisa menjadi pilihan Anda:
Sayuran
Mengonsumsi sayuran segar dan renyah tidak hanya bagus untuk kesehatan tubuh secara umum tapi juga membantu membersihkan gusi. Beberapa jenis sayuran kaya akan vitamin A, yang penting untuk pembentukan email gigi. Sayuran tersebut termasuk ubi jalar, brokoli, wortel dan labu.
Buah segar
Penyakit gusi seringkali disebabkan oleh kekurangan vitamin C. Vitamin ini berperan penting dalam menjaga kesehatan sel-sel dalam tubuh dan menghentikan gangguan gusi. Anda bisa mendapatkan vitamin ini dari buah-buahan seperti kiwi, strawberry dan apel.
…Penyakit gusi seringkali disebabkan oleh kekurangan vitamin C. Anda bisa mendapatkan vitamin ini dari buah-buahan seperti kiwi, strawberry dan apel…
Bawang putih
Jika bisa, mengonsumsi bawang putih mentah merupakan cara bagus untuk membunuh barbagai jenis bakteri dalam mulut. Makanan satu ini mengandung komponen sulfur antibakteri.
Seledri
Sama seperti sayuran segar, mengonsumsi seleri mentah membantu memijat gigi dan gusi. Selain itu, cara ini juga membantu memproduksi air liur yang berfungsi menetralkan bakteri penyebab lubang gigi.
Daging dan telur
Daging mengandung fosfor dan kalsium yang sangat penting dalam perkembangan tulang dan gigi sehat. Produk hewan seperti kalkun, ayam, daging sapi dan telur bisa menjadi pilihan Anda. Akan tetapi, hindari konsumsi daging berlebih. Konsumsi berlebih justru buruk bagi kesehatan.
Biji wijen
Selain kaya kalsium, biji wijen juga membantu membangun email gigi dan mengangkat plak.
Teh hijau
Teh ini dinyatakan sangat efektif melindungi gigi. Manfaat positif ini berasal dari kandungan fluorida dan polifenol (antioskdian tumbuhan) yang membantu mengurangi kejadian gigi berlubang dan penyakit gusi.
…Teh hijau sangat efektif melindungi gigi. Karena kandungan fluorida dan polifenol membantu mengurangi kejadian gigi berlubang dan penyakit gusi…
Air
Selain menjaga kebutuhan cairan tubuh dan gigi, air juga mengangkat partikel-partikel makanan dari sela-sela gigi. Di samping itu, minum air juga membantu produksi air liur. Air liur mengandung mineral penting untuk gigi.
Keju
Selain mengandung kalsium, keju juga mengandung fosfat yang membantu menyeimbangkan pH dalam mulut. Keseimbangan pH bermanfaat dalam mempertahankan dan membangun lapisan email gigi.
Susu dan yogurt
Kedua makanan ini juga kaya akan kalsium. Di samping itu, susu dan yogurt mempunyai tingkat keasaman dan kandungan gula rendah. Kedua faktor ini mencegah kerusakan gigi. [taz/mi]

Pensiun dari Preman Balita, Bocah Sandi Stop Merokok dan Bicara Jorok


MALANG (addakwah.com) – Setelah diterapi secara intensif sebulan lebih, akhirnya ‘Preman Balita’ Sandi Adi Susanto, sembuh total dari kebiasaan merokok dan bicara cabul.
Bocah balita dari Malang, Jawa Timur, yang dulu jago merokok dan misuh atau mengumpat dengan kata-kata cabul itu selesai menjalani rehabilitasi pada 19 Mei kemarin.
Sejak 13 April lalu, bocah berusia empat tahun itu menjalani rehabilitasi dari kecanduan nikotin dan penyembuhan kebiasaan berkata kotornya di Rumah Sakit Saiful Anwar, Kota Malang. Menurut dr Mardhani Yoso Prawoto SpA (K) dari tim yang menangani Sandi, arek cilik itu sekarang sudah total berhenti merokok dan mengumpat.
“Seusai keluar dari rumah sakit, Sandi harus mendapatkan lingkungan baru yang baik sehingga tidak ada lagi gangguan dari orang-orang dewasa yang menawarinya rokok atau mengajarinya berkata jorok,” kata Mardhani.
Menurut Mardhani, Sandi akan ditempatkan di lingkungan baru di kawasan Sawojajar, Kota Malang. Sementara orangtua Sandi, Mulud Riadi (50) dan Moedijati (45), mengaku senang atas kesembuhan anaknya.
“Kalau pagi sampai sore memang tidak apa-apa. Namun, kalau malam sering kangen rumah, selalu minta pulang. Alhamdulillah, Sandi dinyatakan sehat dan boleh pulang,” kata Moedijati.
Sebelum pulang, Sandi dikunjungi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar (17/5/2919). Sandi pun diberi banyak bingkisan, mulai dari buku, permainan edukatif, sarung, dan beberapa makanan serta susu.
Proses rehabilitasi bagi Sandi untuk mengatasi kebiasan merokok dan berkata cabul ini boleh dibilang berhasil. Bocah yang besar di lingkungan Jalan Nusakambangan, Kecamatan Sukun, ini sudah tidak lagi merokok atau berkata cabul.
Tedja mengatakan, Sandi sudah tidak lagi merokok dan ini dibenarkan Moejiati. “Sampun mboten ngeses” (sudah tidak merokok). Misuh-misuh juga tidak,” kata Moejiati.
Moejiati mengatakan, kondisi anaknya yang masih berusia empat tahun itu sudah lebih baik.
”Anaknya hanya sedikit rewel kalau sore hari. Selalu ngajak pulang karena kondisi di sini sepi, perawat-perawat yang kerap ngajak ngobrol atau bermain pun juga jarang ada kalau malam hari,” kata Moejiati yang berharap Sandi bisa segera pulang.
Meski agak alot dan, proses rehabilitasi Sandi berlangsung unik dan mengundang gemas tim dokter. Tabiat bicara cabulnya kerap muncul saat terapi, misalnya ketika diambil sampel darah untuk diperiksa. Saat jarum suntik menembus kulitnya, bocah itu kambuh lagi tabiat buruknya, misuh atau mengumpat. “Ja#cuk!” Tentu saja seluruh perawat di ruang Laboratorium Sentral itu gemas karena dipisuhi bocah yang terus didampingi kawan akrabnya, Harijanto alias Sinyo, yang usianya beda lebih dari 30 tahun.
Setelah tobat, potong rambut biar ganteng
Sandi erlihat senang saja bercanda dengan beberapa wartawan yang kerap meliputnya. Bocah balita berpipi montok ini bahkan sempat bermain dengan kamera wartawan TV. Tidak hanya itu, Sandi dengan semangat minta diantar ke tukang potong rambut di belakang rumah sakit.
“Cukur rambut, rek! Cik ganteng pas mulih” (Potong rambut dulu! Biar ganteng waktu pulang),” katanya, dalam logat jawatimuran layaknya lelaki dewasa. Hanya gaya bicaranya itu yang masih tersisa, sebagaimana dulu ketika Sandi masih kecanduan nikotin, kafein, dan misuh-misuh.
Sebelumnya, keluarga Sandi bingung menentukan rumah baru agar lingkungan pergaulan Sandi betul-betul kondusif, tidak sebagaimana lingkungan di rumah lamanya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Malang Wahyu Santoso menyatakan siap menerima Sandi apabila orangtuanya merelakan. “Kami siap mengirim Sandi ke panti asuhan milik pemerintah di Kota Batu atau Sidoarjo. Namun, kalau orangtuanya keberatan, ya tentu kami tidak bisa memaksa,” ungkap Wahyu.
Menurut Wahyu, hingga saat ini di Kota Malang belum ada panti asuhan milik pemerintah. Pemerintah daerah di Jatim hanya punya Panti Asuhan Petirahan Bima Sakti di Kota Batu dan satu lagi di Sidoarjo.
Wahyu menyebutkan, Sandi bisa saja dimasukkan ke panti asuhan swasta di Kota Malang, tetapi tetap perlu kerelaan orangtuanya. “Kalau ditampung di panti asuhan milik pemerintah, jelas semua kebutuhan hidupnya yang memenuhi pemerintah,” ungkap Wahyu.
Preman bocah fenomenal, kesohor ke seluruh dunia
Fenomena Sandi si ‘Preman Balita’ mencuat menjadi berita yang mencengangkan seluruh dunia, setelah video adegan merokok dan obrolan pornonya beredar di internet, Ahad (28/3/2010). Video berdurasi 3.56 detik berjudul “Sandi si Preman Macan Paling Keren se-Indonesia, Preman Masa Depan” itu direkam dengan latar belakang sebuah gudang barang ini dimulai dengan tayangan kalimat intro “Sandi si preman penerus bangsa, pandai, pinter, cerdas dan apalagi ya.. ampun bos!”
Meski bicaranya masih cadel, tidak bisa mengucapkan huruf “r,” Sandi sudah fasih ngobrol tentang seksual dan jadi perokok berat. Tak hanya bicara cabul, Sandi juga  mahir memperagakan “gerak-gerik” adegan hubungan badan suami-istri. Bak peneliti, preman bocah ini bahkan bisa menilai dan membandingkan beberapa tempat lokalisasi di Surabaya. Ia hafal tempat-tempat pelacuran, bahkan sesuai pengakuannya, preman bocah ini sudah bisa membanding-bandingkan "kelas pelacur" di beberapa lokalisasi.
Berbagai kalangan tersentak dan mengapresiasikan keprihatinan terhadap fenomena Sandi Preman Balita. Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Seto Mulyadi langsung menemuinya (6/5/2010). Pria yang akrab disapa Kak Seto ini semakin prihatin, meski agak gemas melihat ulah Sandi.
“Sandi yang terbiasa bicara kasar, sempat misuh (mengumpat cabul) ketika diajak bicara Kak Seto. “Sopo awakmu iku ja#cuk!” (Apa kamu itu ja#cuk).
Bahkan fenomena Sandi si Preman Balita itu juga menarik minat dua pemerhati masalah anak dari Jepang.
Muhammad Asahi dan Jeicko, yang bekerja pada lembaga sosial pemerhati masalah anak, Senin (26/4/2010), mengunjungi Sandi yang dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Malang, Jawa Timur. Keduanya mengobservasi Sandi secara langsung melalui wawancara. Asahi dan Jeicko juga berbicara dengan kedua orangtua Sandi, Mulud Riadi dan Moejiati.
Didampingi Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kota Malang Agustinus Tedja, keduanya juga berdialog dengan tim dokter RSSA, dr Mardhani Yoso Prawoto SpA (K) serta dr Wisnu Wahyuni SpKj, untuk mengetahui proses rehabilitasi Sandi.
Jeicko mengatakan, kasus Sandi menarik perhatian mereka terkait fakta begitu mudahnya peredaran rokok untuk anak di bawah umur di Indonesia.
“Kasus Sandi terjadi juga pada anak-anak di bawah umur lain di Indonesia. Dan kami ingin melihat bagaimana regulasi pemerintah untuk pembatasan dan pelarangan peredaran rokok untuk anak di bawah umur,” kata Jeicko yang mengaku tahu kondisi Sandi dari membaca media online di Indonesia. [taz/surya]

Hukum Mengangkat Tangan Saat Khatib Jum'at Berdo'a


Oleh: Badrul Tamam
Dalam aktifitas ibadah shalat Jum'at, sering kita lihat macam cara khatib Jum'at dalam berdoa. Ada yang berdoa sambil mengangkat kedua tangannya. Ada juga yang hanya mengisyaratkan dengan jari telunjuknya ke atas. Terkadang hal tersebut membuat kita bingung dan bertanya-tanya, manakah yang benar? Berikut ini ulasan tentang masalah tersebut.
Mengangkat Tangan Bagi Imam
Ulama berbeda pendapat tentang mengangkat tangan untuk berdoa dalam khutbah Jum'at. secara garis besar ada dua pendapat yang masyhur.
Pendapat Pertama, mengangkat tangan untuk berdoa di dalam khutbah boleh-boleh saja. Ini adalah salah satu pendapat madzhab Hambali sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibnu 'Aqil dalam al-Furu', juga pendapat sebagian ulama Malikiyah yang dinukil oleh Qadli 'Iyadl dan yang disebutkan oleh al-Nawawi dalam Syarh Muslim. Mereka berdalil dengan keumuman dalil disyariatkannya mengangkat tangan dalam berdoa.
Imam al-Bukhari telah membuat satu bab dalam Shahihnya dengan bentuk global, "Bab Raf'ul Yadain fil Khutbah". Seolah-olah beliau berpendapat  bolehnya mengangkat kedua tangan dalam khutbah dengan dasar bahwa beliau tidak mengikat mengangkat tangan dengan apapun dalam menyusun bab ini.
Dalil lain kelompok ini adalah sebuah hadits dalam Shahihain, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika meminta hujan pada hari Jum'at, beliau mengangkat kedua tangannya  dan berdoa." (Lihat Shahih al-Bukhari, Kitab al Istisqa', no. 1031 dan Shahih Muslim, Kitab al-Istisqa', no. 895, 1186)
Pendapat kedua: Menyatakan bahwa mengangkat tangan saat berdoa pada waktu khutbah Jum'at tidak disyari'atkan kecuali dalam Istisqa' (doa meminta hujan). Ini adalah pendapat Imam Malik (Lihat: Ikmal Mu'allim: 3/277), Madzhab Syafi'i (Lihat: Syarh Muslim oleh Imam Nawawi 3/428). Dan Syaikhul Islam menyatakan bahwa ini merupakan pendapat yang lebih benar menurut madzhab Hambali (Lihat: al-Ikhtiyaraat hal. 148) 
Dalil mereka adalah hadits `Umarah bin Ru-aibah, bahwa ia melihat Bisyr bin Marwan mengangkat kedua tangannya ketika di atas mimbar, lalu ia ('Umarah) berkata kepadanya:
قَبَّحَ اللَّهُ هَاتَيْنِ الْيَدَيْنِ لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يَزِيدُ عَلَى أَنْ يَقُولَ بِيَدِهِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِإِصْبَعِهِ الْمُسَبِّحَةِ
"Semoga Allah memburukkan kedua tanganmu ini. Sungguh aku telah melihat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak melebihkan tatkala sedang berdo'a selain seperti ini, sambil mengangkat jari telunjuknya." (HR. Muslim no. 874, Sunan Abi Dawud no. 1104, dan al-Tirmidzi no. 515)
Imam al-'Aini dalam Syarh Abi Dawud berkata: "Dan Hadits tersebut dikeluarkan oleh Muslim, Tirmidzi, dan Nasai. Di dalamnya: termasuk sunnah agar tidak mengangkat tangan dalam khutbah, ini adalah pendapat Malik, Syafi'i, dan selainnya."
Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dari al-Zuhri, berkata: "Mengangkat tangan pada Khutbah Jum'at adalah perkara muhdats (yang diada-adakan)."
Beliau juga diriwayatkan dari Thawus, bahwa beliau membenci mengangkat tangan saat berdoa pada hari Jum'at. Dan beliau sendiri tidak mengangkat kedua tangannya." (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah: 2/55)
Imam Al-Baihaqi berkata, "Bagian dari sunnah adalah tidak mengangkat kedua tangan saat berdo'a dalam khutbah. Dan cukup mengisyaratkan dengan jarinya." (Lihat; Al-Sunan al-Kubra: 3/210)
Imam al-Nawawi berkata dalam menjelaskan kandungan hadits di atas, "Di dalamnya terdapat sunnah agar tidak mengangkat tangan saat khutbah, ini adalah pendapat Malik, para sahabat kami dan selain mereka." (Syarh Muslim: 6/162) dan beliau berkata dalam al Iqna' dan Syarahnya, "Imam dimakruhkan mengangkat kedua tangannya saat berdoa dalam khutbah. Al-Majd berkata, "Itu bid'ah, sesuai dengan pendapat ulama Malikiyah, Syafi'iyah, dan selain mereka." (Kasyaful Qana' 'an Matni al-Iqna', 2/37)
Mengangkat tangan pada Khutbah Jum'at adalah perkara muhdats (yang diada-adakan).
Imam al-Zuhri
Syaikhul Islam berkata, "Dimakruhkan bagi imam mengangkat kedua tangannya ketika berdo'a saat khutbah. Ini adalah salah satu dari pendapat yang lebih benar menurut sahabat kami (madzhab Hambali), karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila beliau berdo'a hanya mengisyaratkan dengan jarinya (telunjuknya). Adapun dalam istisqa', beliau mengangkat kedua tangannya ketika beristisqa (bedoa meminta hujan) di atas mimbar." (Lihat: Al-Ikhtiyaraat, hal. 148)
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, "Adalah beliau shallallahu 'alaihi wasallam mengisyaratkan dengan jari telunjuknya dalam khutbahnya ketika berdzikir kepada Allah Ta'ala dan ketika berdoa." (Zaadul Ma'ad: 1/428)
Imam al-Syaukani memakruhkan mengangkat kedua tangan saat berdoa di atas mimbar, hal itu bid'ah. (Nailul Authar: 3/283)
Kesimpulan
Pendapat yang benar dalam masalah ini adalah tidak mengangkat kedua tangan saat berdoa di atas mimbar, kacuali apabila imam beristisqa (berdoa meminta hujan) dalam khutbahnya. Sebagaimana yang disebutkan dalam Shahihain, dari hadits Anas bin Malik radliyallah 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengangkat kedua tangannya pada salah satu dari doa yang dipanjatkannya kecuali pada doa istisqa'. Sungguh pada saat itu beliau mengangkat kedua tangannya sehingga tampak warna putih di kedua ketiaknya." (HR. Bukhari no. 1031 dan Muslim no. 895)
Jadi amalan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat tangan ketika berdoa dalam khutbahnya karena sebab tertentu, yaitu karena beristisqa' atau meminta hujan. Apabila tidak ada sebab tersebut maka dikembalikan pada ketentuan awal, yaitu tidak mengangkat tangan saat berdoa dalam khutbah Jum'at.
Dan bagi khatib, agar mengisyaratkan dengan jari telunjuknya ketika berdo’a di atas mimbar, serta tidak mengangkat kedua tangannya. Wallahu a'lam bil Shawab.
Bagaimana dengan Makmum?
Pada dasarnya tidak ada perbedaan antara imam dan makmum dalam masalah di atas. Artinya makmum juga tidak disyari'atkan untuk mengangkat tangan saat khatib berdoa pada waktu khutbah, sebagaimana imam. Masalah ini sebagaimana kita berdalil tidak adanya shalat sunnah qabliyah Jum'at bagi makmum dengan dasar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak melaksanakannya, padahal waktu itu beliau sebagai imam bukan makmum.
Berikut ini kami sertakan jawaban Syaikh Ibnu Baazz dan Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahumallah  tentang masalah ini.
Artinya makmum juga tidak disyari'atkan untuk mengangkat tangan saat khatib berdoa pada waktu khutbah, sebagaimana imam.
Fatwa Syaikh Ibnu Bazz
Mengangkat tangan tidak disyari'atkan dalam khutbah Jum'at dan tidak pula dalam khutbah 'Ied –bagi imam maupun makmum-. Yang disyariatkan adalah diam mendengarkan khatib dan mengaminkan doanya bagi dirinya sendiri, tanpa mengeraskan suara. Adapun mengangkat tangan tidak disyari'atkan, karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah mengangkat kedua tangannya saat khutbah jum'at dan tidak pula saat khutbah 'Ied. Hal ini didasarkan juga pada tindakan sebagian sahabat ketika melihat sebagian umara' mengangkat kedua tangannya saat khutbah Jum'at, mereka mengingkarinya dan berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah mengangkat kedua tangannya."
Mengangkat tangan tidak disyari'atkan dalam khutbah Jum'at dan tidak pula dalam khutbah 'Ied –bagi imam maupun makmum-.
Benar, apabila beristighatsah dalam khutbah Jum'at untuk meminta hujan, disyari'atkan mengangkat kedua tangan saat istighatsah itu, karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat tangannya pada kondisi ini. Karenanya, apabila imam beristisqa' pada khutbah Jum'at atau pada khutbah 'Ied, disyariatkan baginya mengangkat kedua tangannya mengikuti contoh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Fatwa Syaikh al-Utsaimin
Syaikh Utsaimin rahimahullah berkata: "Mengangkat tangan ketika berdoa saat khutbah hanya disyari'atkan pada saat do'a istisqa' (meminta hujan) saja, berdasarkan hadits Anas bin Malik radliyallah 'anhu. Karenanya, apabila Imam berdoa untuk meminta hujan dengan berkata: "Ya Allah turunkanlah hjan kepada kami, Ya Allah tolong kami," Pada saat ini kedua tangan diangkat –khatib dan para hadirin sama-sama mengangkat tangan-. Dan pada kondisi selain itu, tidak disyari'atkan mengangkat tangan, baik bagi imam atau makmum. Karena inilah, para sahabat mengingkari Bisyr bin Marwan ketika mengangkat kedua tangannya saat berdoa dalam khutbah Jum'at. Dan imam ketika berdo'a hanya disyari'atkan untuk memberikan isyarat (menunjuk) ke atas, kepada Dzat yang dituju dalam doa, yaitu Allah Tabaraka wa ta'ala. Wallahu a'lam.

Larangan Meniup Minuman dan Bahayanya


Makan dan minum bagi seorang muslim sebagai sarana untuk menjaga kesehatan badannya supaya bisa manegakkan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karenanya dia berusaha agar makan dan minumnya mendapatkan pahala dari Allah. Caranya, dengan senantiasa menjaga kehalalan makanan dan minumanya serta menjaga adab-adab yang dituntunkan Islam.
Makan dan minum seorang muslim tidak  sebatas aktifitas memuaskan nafsu, menghilangkang lapar dan dahaga semata. Karenanya, seorang muslim apabila tidak lapar maka dia tidak makan dan apabila tidak haus, dia tidak minum. Hal ini seperti yang diriwayatkan dari seorang sahabat,
نَحْنُ قَوْمٌ لاَ نَأْكُلُ حَتَّى نَجُوْعَ وَإِذَا أَكَلْنَا لاَ نَشْبَعُ
Kita (kaum muslimin) adalah kaum yang hanya makan bila lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.
Dari sini, maka seorang muslim dalam makan dan minumnya senantiasa memperhatikan adab Islam yang telah dicontohkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam agar bernilai ibadah. Dan di antara adabnya adalah tidak bernafas dan meniup minuman. Hal ini didasarkan pada beberapa hadits, di antaranya dari Abu Qatadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika kalian minum maka janganlah bernafas dalam wadah air minumnya.” (HR. Bukhari no. 5630 dan Muslim no. 263)
Dari Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang untuk bernafas atau meniup wadah air minum.” (HR. Al-Tirmidzi no. 1888 dan Abu Dawud no. 3728, dan hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani)
Dan juga hadits Abu Sa'id al-Khudri radliyallah 'anhu, Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk meniup di dalam air minum." (HR. al-Tirmidzi no. 1887 dan beliau menyahihkannya)
Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam Nawawi mengatakan, “Larangan bernafas dalam wadah air minum adalah termasuk etika karena dikhawatirkan hal tersebut mengotori air minum atau menimbulkan bau yang tidak enak atau dikhawatirkan ada sesuatu dari mulut dan hidung yang jatuh ke dalamnya dan hal-hal semacam itu."
Dalam Zaadul Ma'ad IV/325 Imam Ibnul Qayyim mengatakan, “Terdapat larangan meniup minuman karena hal itu menimbulkan bau yang tidak enak yang berasal dari mulut. Bau tidak enak ini bisa menyebabkan orang tidak mau meminumnya lebih-lebih jika orang yang meniup tadi bau mulutnya sedang berubah. Ringkasnya hal ini disebabkan nafas orang yang meniup itu akan bercampur dengan minuman. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang dua hal sekaligus yaitu mengambil nafas dalam wadah air minum dan meniupnya.
Apa Hikmahnya?
Apa hikmahnya, sering menjadi pertanyaan kita sebelum mengamalkannya. Padahal dalam menyikapi tuntunan Islam hanya sami'na wa atha'na (kami mendengar dan kami taat), tanpa harus terlebih dahulu mengetahui hikmahnya. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Umar bin al-Khathab sesudah mencium hajar Aswad, "Sesungguhnya aku tahu engkau hanya seonggok batu yang tidak bisa menimpakan madharat dan tidak bisa mendatangkan manfaat. Kalau seandainya aku tidak melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menciummu, pasti aku tidak akan menciummu." (HR. Al-Bukhari no. 1494 dan Muslim no. 2230)
Namun yang jelas bahwa setiap yang disyariatkan dan dituntunkan oleh Islam pasti mendatangkan kebaikan dan setiap yang dilarangnya pasti mendatangkan madharat. Dan apabila seorang muslim mengetahui hikmah dari sebuah syariat, maka dia akan semakin mantap dalam mengamalkannya. Dan apabila belum mampu menyingkapnya, maka keterangan dari Al-Qur'an dan Sunnah sudah mencukupi.
Di antara hikmah larangan meniup minuman yang masih panas adalah karena nanti struktur molekul dalam air akan berubah menjadi zat asam yang membahayakan kesehatan.
Sebagaimana yang diketahui, air memiliki nama ilmiah H20. ini berarti di dalam air terdapat 2 buah atom hidrogen dan satu buah atom oksigen yang mana 2 atom hidrogen tersebut terikat dalam satu buah atom oksigen. Dan apabila kita hembus napas pada minuman, kita akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2). Dan apabila karbon dioksida (CO2) bercampur dengan air (H20), akan menjadi senyawa asam karbonat (H2CO3). Zat asam inilah yang berbahaya bila masuk kedalam tubuh kita.
senyawa H2CO3 adalah senyawa asam yang lemah sehingga efek terhadap tubuh memang kurang berpengaruh tapi ada baiknya kalau kita mengurangi masuknya zat asam kedalam tubuh kita karena dapat membahayakan kesehatan. (Dikutip Dari : Apa Aja: Bahaya Meniup Minuman Panas Kerja Sama Dengan blog-apa-aja.blogspot.com)
Dari sini juga semakin jelas hiikmah dari larangan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam agar ketika minum seteguk demi seteguk, jangan langsung satu gelas sambil bernapas di dalam gelas. Hal ini karena ketika kita minum langsung banyak, maka ada kemungkinan kita akan bernapas di dalam gelas, yang akan menyebabkan reaksi kimia seperti di atas.
Oleh: Badrul Tamam

Adab Terhadap Sahabat Nabi


Kita beriman bahwa para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang-orang pilihan dan generasi terbaik dari umat ini. Mencintai mereka merupakan tanda keimanan, karenanya kita arahkan hati ini untuk mencintai dan meridlai mereka, serta tidak mempersoalkan perselisihan yang terjadi di antara mereka. Namun, kita tidak sampai meyakini kemaksuman pribadi salah seorang mereka.
Allah telah "mentazkiyah" para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan menyatakan bahwa mereka memiliki sifat mulia dan kepribadian yang agung. Allah Ta'ala berfirman,
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآَزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shaleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS. Al-Fath: 29)
Allah juga menyatakan telah menerima taubat mereka, Dia berfirman,
لَقَدْ تَابَ اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ وَالْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ فِي سَاعَةِ الْعُسْرَةِ مِنْ بَعْدِ مَا كَادَ يَزِيغُ قُلُوبُ فَرِيقٍ مِنْهُمْ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ إِنَّهُ بِهِمْ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
"Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang Anshar, yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima tobat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka." (QS. Al-Taubah: 117)
Allah juga menyatakan keridlaan-Nya untuk mereka, Dia berfirman,
لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
"Sesungguhnya Allah telah ridla terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dengan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)." (QS. Al-Fath: 18)
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allah ridla kepada mereka dan mereka pun ridla kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar." (QS. Al-Taubah: 100)
Allah telah menyifati kaum muhajirin dengan kejujuran dan menyifati kaum Anshar dengan keberuntungan, Dia berfirman,
لِلْفُقَرَاءِ الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا وَيَنْصُرُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ - وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ - وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
"(Juga) bagi para fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridlaan (Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar. Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (yakni kaum Ansar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang"." (QS. Al-Hasyr: 8-10)
Allah juga memberitahukan bahwa Dia menjadikan mereka cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hati mereka serta menjadikan mereka benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Allah Ta'ala berfirman,
وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ
"Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti (kemauan) kamu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu akan mendapat kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus." (QS. Al-Hujurat: 7)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
خَيْرُ الْقُرُونِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ
"Sebaik-baik generasi adalah generasiku, kemudian generasi sesudahnya, kemudian generasi sesudahnya." (Muttafaq 'alaih)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang mencela mereka dan menjelaskan bahwa tidak ada seorang pun sesudah mereka yang mampu menyamai kedudukan mereka. Amal mereka yang sedikit jauh lebih baik di sisi Allah  dari pada amal selain mereka meskipun banyak. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا أَدْرَكَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ
"Jangan kalin cela sahabatku, jangan kalian cela sahabatku. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya salah seorang kalian berinfak emas sebesar gunung Uhud, maka tidak akan mampu menyamai satu Mud atau setengahnya dari amal salah seorang mereka." (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga mengingatkan kita agar takut kepada Allah dari mencela mereka, beliau menyuruh agar mencintai mereka, dan mewanti-wanti agar jangan membenci mereka. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Hendaknya kalian takut kepada Allah dari mencela para sahabatku!! Siapa yang mencintai mereka maka dengan kecintaanku aku akan mencintainya dan siapa yang membenci mereka, maka dengan kebencianku, aku akan membencinya." (HR. Ahmad, al-Tirmidzin, Ibnu Abi 'Ashim, dan Abu Nu'aim)
(PurWD/voa-islam.com)

Tips Mendisiplinkan Balita (Wajib Baca bagi Kaum Ibu)


addakwah.com ------SALAH satu tugas tersulit menjadi orangtua, –terutama ibu– adalah mendisiplinkan anak-anak di bawah lima tahun (balita). Kata “disiplin” berasal dari Bahasa Latin berarti mengajarkan atau memberi pelajaran. Ketika Anda mendisiplinkan anak balita Anda, maka itu berarti Anda mengajarkan mereka bagaimana berkelakuan baik dan bertindak secara aman.
Karena anak-anak tidak secara otomatis mengetahui bagaimana caranya bertindak secara aman dan berkelakuan baik. Maka tugas Anda sebagai orangtua, sebagaimana dilansir situs kesehatan www.orato.com, adalah menetapkan batasan-batasan tegas dan membantu anak-anak Anda untuk belajar bagaimana menjaga semua batasan tersebut. Sebelum peraturan-peraturan diterapkan, anak-anak harus senantiasa diingatkan berulang-ulang secara lemah lembut.
Mendisiplinkan Sejak Dini Berarti Membuat Balita Merasa Aman
Ketika anak-anak mulai berjalan dan bergerak keliling, Anda harus mengajarkannya tentang kata “tidak”, ketika mereka mencoba untuk menyentuh sesuatu yang panas, tajam, atau benda kecil yang mudah tertelan. Anda mesti mengingatkan secara berulang-ulang, karena dia belum mampu untuk mengingat larangan tersebut. Bahkan jika beberapa detik sebelumnya Anda berkata “tidak”, maka dia akan cepat melupakannya. Atau bahkan jika dirinya terluka akibat benda-benda tajam, maka dia tetap akan mendekati benda tajam itu, karena ingatannya belumlah sempurna.
Pada masa-masa awal, Anda bisa saja mengalihkan perhatiannya terhadap benda-benda berbahaya itu dengan mainan lainnya yang lebih aman untuknya. Setelah dia menginjak usia 14-15 bulan, tindakan pengalihan akan lebih sulit. Kendati demikian, Anda harus tetap mengupayakan pendekatan-pendekatan persuasif yang positif.
…Mulailah dengan beberapa peraturan yang berkenaan dengan keamanan balita Anda, sesuai dengan pertumbuhan usianya…
Beberapa Tips Disiplin Penting:
1. Mulailah dengan beberapa peraturan yang berkenaan dengan keamanan balita Anda. Setiap kali pertumbuhannya semakin meningkat dan semakin mengerti, maka Anda bisa menambah beberapa peraturan baru. Namun demikian, jika Anda memiliki banyak peraturan, maka Anda tidak akan bisa memaksakan semua peraturan itu secara konsisten, dan sang anak akan menjadi bingung.
2. Berpikir positif! Katakanlah apa yang Anda inginkan untuk dilakukan anak Anda dengan bahasa yang jelas dan sederhana. Jika Anda hanya memberitahunya apa-apa yang tidak boleh dilakukan, kemungkinan dia tidak akan mengerti maksud Anda. Dalam artian, anak Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah Anda melarang sesuatu kepadanya. Dengan demikian –sebagai contoh– katakan kepadanya, “Duduklah di kursimu,” sebagai ganti perkataan, “Jangan berdiri di situ.” Atau katakan, “Berjalanlah perlahan-lahan,” sebagai ganti ucapan, “Jangan berlari.” Atau katakan, “Berkatalah dengan suara pelan,” sebagai ganti perkataan, “Jangan berteriak.”
3. Harus konsisten! Pertahankan peraturan-peraturan yang sama dari hari ke hari. Jangan mengubah sejumlah peraturan hanya karena Anda sedang dalam mood yang baik atau karena Anda sedang merayakan hari istimewa. Peraturan harus tetap ada untuk menjaga anak Anda senantiasa aman, dan hal itu tak bisa diubah-ubah.
…Peraturan bukan hanya merefleksikan kepribadian para orangtua, tapi juga demi kebaikan anak-anak…
4. Pastikan bahwa semua orang dewasa yang hidup bersamaan dengan anak Anda juga mengetahui berbagai peraturan itu, dan paksa juga mereka untuk menghormatinya. Peraturan bukan hanya merefleksikan kepribadian-kepribadian para orangtua, tapi juga demi kebaikan anak-anak. Komunikasi di antara orangtua –dengan melepaskan ‘bagasi-bagasi’ emosional mereka– sanga penting dalam kaitannya mendisiplinkan balita. Selain itu, penting juga bagi orangtua untuk mendiskusikan peraturan-peraturan itu dengan babysitter (penjaga anak-anak) atau pembantu.
5. Cara berteriak untuk mencegah tindakan anak jarang sekali berhasil. Bahkan jika cara berteriak itu berhasil di awal, maka anak-anak akan mengabaikannya berulang kali pada masa selanjutnya. Anak Anda tidak akan mendengarkan kandungan perkataan Anda, jika Anda berteriak kepada mereka.
Pencegahan adalah Strategi Terbaik
Semakin baik pengetahuan Anda terhadap anak-anak Anda, maka semakin baik pula antisipasi yang Anda lakoni dalam berbagai situasi yang melibatkan mereka dalam masalah. Anak-anak Anda akan diam dan tenang jika mereka:
  • kelelahan
  • lapar
  • terlalu bersemangat dan bergairah
  • frustrasi karena terlalu banyak pilihan
  • tidak diperkenankan sama sekali untuk memilih pilihan apa pun
  • jadwalnya (apapun) berubah
  • berada di lingkungan yang tidak familiar
  • ditunjukkan media-media atau benda-benda yang tidak cocok untuk usia mereka
  • tidak memiliki waktu yang cukup bersama ayah dan ibu
…Bersikap tidak terlalu ketat dan juga tidak membiasakan hidup permisif, maka hal tersebut akan sangat membantu anak-anak merasa aman, nyaman, dicintai …
Semua orangtua pasti mencintai anak-anak mereka dan selalu menginginkan yang terbaik untuk mereka. tak diragukan lagi, Anda sebagai ibu memiliki peran penting dan signifikan terhadap perkembangan anak-anak Anda. Jika Anda bisa menghindari ‘perebutan kekuasaan’ dan mencegah kelakuan buruk mereka sebelum terjadi, maka Anda bisa memelihara hubungan baik dengan anak-anak. Dan di waktu yang sama, Anda akan dengan mudah mengajarkan mereka berbagai life skill (ketrampilan hidup).
Bersikap tidak terlalu ketat dan juga tidak membiasakan hidup permisif, maka hal tersebut akan sangat membantu anak-anak merasa aman, nyaman, dicintai. Karena mereka menyadari bahwa orangtua mereka mengizinkan mereka untuk mengekspresikan diri dengan batasan-batasan yang aman. [ganna pryadha/voa-islam.com]

Selamat Tinggal Tugu Mojang 'Seronok', Selamat Kongres Muslim Bekasi


Addakwah.com ------MARAKNYA gerakan pemurtadan dan pendangkalan akidah di Bekasi yang kerap dilakukan para kafirin melalui pelecehan dan penghinaan, menjadi ancaman yang serius terhadap kerukunan umat beragama. Puncaknya adalah penginjakan kitab suci Al-Qur’an, penghujatan Islam dalam blog Santo Bellarminus dan ulah Kristen Radikal yang memasuki pelataran Masjid Agung Bekasi dan membuat formasi Pedang-Salib.
Menyikapi ancaman gesekan antarumat beragama itu, para tokoh, ulama, aktivis, pengurus masjid-mushalla, ormas-ormas Islam dan seluruh elemen Islam se-Bekasi bertekad untuk menyatukan perjuangan menegakkan Islam, melalui Kongres Umat Islam Bekasi (KUIB). Rencananya, kongres umat Islam yang pertama di kota Patriot ini akan digelar tanggal 20 Juni 2010 dan 27 Juni 2010, dengan dua tujuan utama, yaitu sebagai wahana silaturrahim dan silatul fikir para ulama, zuama dan cendekia muslim guna meningkatkan peran masing-masing dalam segala bidang; serta mempersatukan ummat dalam rangka memerangi kemaksiatan, kezaliman dan pemurtadan.
KUIB bertema “Jadikan Bekasi Kota Syuhada yang Bersyariah” ini digelar dengan mengusung tiga misi: membangkitkan kesadaran umat untuk mewujudkan Bekasi sebagai kota bersyariah; memberdayakan sumberdaya dari seluruh elemen umat; dan memobilisasi seluruh kekuatan umat untuk menghadang pemurtadan.
Satu hari sebelum KUIB digelar, ada kabar gembira dari kawasan elit Harapan Indah, Medan Satria Bekasi. Patung seronok Tiga Mojang yang selama bertahun-tahun meresahkan umat Islam itu akhirnya berhasil dibongkar.
Setelah diupayakan pihak walikota dengan kawalan Polres Metro Bekasi dan ratusan massa berbagai ormas Islam, patung seronok karya Nyoman Nuarta itu berhasil dirobohkan pada pukul 07.30 WIB.
Direktur Operasional PT Hasana Damai Putera (HDP) Fredy Yanto, mengaku pasrah dengan pembongkaran patung kontroversial tersebut. Pihaknya terpaksa menurunkan patung itu atas instruksi langsung Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad. “Dalam surat itu dijelaskan atas alasan keamanan akhir-akhir ini, sehingga kami diminta membongkar patung tersebut,” kata Fredy, Sabtu siang.
Untuk sementara, kata Fredy, patung tersebut diamankan di Kantor Polsek Medan Satria, yang tidak jauh dari lokasi pembongkaran. Selanjutnya, patung tersebut akan dijual. “Saat ini sudah banyak pihak yang menawar patung tersebut, termasuk warga Australia,” jelasnya.
Sementara itu, Nyoman menuding pembongkaran patung buatannya itu sebagai preseden buruk bagi kesenian dan kebudayaan Indonesia. Ia juga akan memperkarakan kasus ini ke jalur hukum.
"Saya akan pikirkan untuk membawa masalah ini ke jalur hukum," katanya sat diwawancarai ANTARA melalui telepon selular, Sabtu (19/6/2010).
Bahkan Nyoman menuding tindakan ormas-ormas Islam bersama Pemkot Bekasi dan kepolisian yang membongkar patung tersebut sebagai tindakan pembodohan terhadap umat.
"Ini adalah pembodohan kepada masyarakat yang dilakukan oleh sekelompok orang dan saya akan melawan untuk mencerdaskan mereka," tutur seniman yang lahir di Bali itu.
Umat Islam Bekasi terganggu dengan berdirinya terhadap patung perunggu senilai lima miliar rupiah tersebut, karena dinilai bertentangan dengan budaya Bekasi yang patriotik dan relijius. Selain itu, patung setinggi sekitar 20 meter itu tidak memiliki izin.
Ketua DDII Bekasi, KH Salimin Dani menjelaskan, bahwa Patung tiga mojang ini menjulang tinggi ke atas dengan memajang patung tiga gadis  bertelanjang dada. Ketiganya berdiri dengan pose membusungkan dada, sehingga -maaf- organ intim di wilayah dada itu terlihat menantang.
Sementara KH Sulaiman Zachawerus, Ketua Umum GAMIS menilai pendirian patung itu juga tidak berizin, melanggar perda dan menyalahi tata lingkungan pembangunan di Bekasi. “Bagi saya, patung itu tidak pantas disebut Tugu Tiga Mojang, karena patung seronok seperti itu lebih pantas disebut Tugu Tiga Kuntilanak,” katanya.
Walhasil, patung Tiga Mojang yang dinilai seronok, sensual dan tidak pantas didirikan di kampung perjuangan KH Noer Ali itu sudah dibongkar jelang Kongres Umat Islam Bekasi. Selamat tinggal patung seronok, selamat bermusyawarah para pejuang Islam Bekasi. Ikhlaskan niat, wahai pendamba syahid. Semoga sukses menjadikan Bekasi sebagai Kota Syuhada yang Bersyariah. [taz/ab/adrian]

Menyusui Mencegah Kanker Payudara dan Penyakit Jantung


(addakwah.com) ---SUDAH menjadi ketentuan Allah SWT, bahwa wanita yang melahirkan dibekali dengan air susu ibu (ASI). ASI merupakan bentuk kasih sayang ibu kepada anak yang baru dilahirkannya, karena memberikan makanan yang cocok dan sehat, serta mampu memberi kekebalan pada tubuh bayi. Alangkah ruginya bila seorang ibu tidak mau, atau tidak bisa menyusui bayinya. ASI juga merefleksikan kasih sayang Allah kepada wanita.
Allah SWT sendiri telah menetapkan masa kehamilan dan menyusui dalam firman-Nya yang berbunyi, “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Luqman 14).
Allah juga berfirman, “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.” (Al-Baqarah: 233).
Dan juga pada ayat yang berbunyi, “Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil).” (Al-Qashash: 7).
Bahkan Allah memberikan sebuah gambaran tentang kuatnya ikatan menyusui seorang anak kepada bayinya yang hanya bisa diputuskan oleh keguncangan yang maha dahsyat di Hari Kiamat dalam surat Al-Hajj ayat 2:
(Ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya (guncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya….”
wanita yang menyusui bayi sebagaimana ketetapan Al-Qur’an, berpotensi terkena kanker payudara yang sangat ditakutkan para wanita…
Semua keterangan dalam teks-teks tersebut mengandung hikmah yang mendalam. Ilmu pengetahuan modern telah mengungkap hikmah tersebut, ketika para ilmuwan menemukan bahwa wanita yang tidak komitmen dengan masa menyusui sebagaimana ditetapkan Al-Qur’an, biasanya berpotensi terkena kanker payudara. Kanker tersebut merupakan momok yang sangat ditakutkan para wanita, dan menjadi penyakit yang banyak diidap kaum hawa di banyak negara di dunia.
Penelitian ilmiah menyebutkan bahwa wanita yang komitmen dengan masa menyusui yang telah ditetapkan Al-Qur’an akan terhindar dari pengaruh hormon estrogen yang berbahaya. Ini mengingat, kanker payudara terjadi disebabkan menumpuknya estrogen pada tubuh, sehingga memicu pembengkakan pada payudara dan pembusukan rahim. Dan menyusui merupakan sebuah proses hormonal yang terjadi salah satunya yaitu menekan kadar hormon estrogen.
…Menyusui bukan hanya baik untuk bayi tapi juga si ibu…
“Menyusui bukan hanya baik untuk bayi tapi juga si ibu,” kata ketua peneliti Dr. Alison M. Stuebe dari Universitas North Carolina, Chapel Hill, Amerika Serikat (AS), sebagaimana dilansir doktersehat.com. Kesimpulan studi ini diperoleh dari penelitian terhadap 60.075 perawat yang baru melahirkan dan berpartisipasi dalam studi Nurse’s Health Study yang berlangsung antara tahun 1997 dan 2005.
Pada akhir Juni 2005 diketahui ada 608 wanita (sekitar satu persen) yang menderita kanker payudara di usia sekitar 46 tahun. Selain itu para peneliti juga melaporkan, wanita yang keluarga dekatnya menderita kanker payudara, risikonya berkurang hingga 59 persen bila mereka menyusui bayinya.
Berdasarkan penelitian, bila seorang wanita tidak menyusui, jaringan di payudaranya akan kembali seperti pada saat sebelum hamil dan hal ini bisa menyebabkan terjadinya peradangan. Peradangan yang berlangsung sangat progresif diketahui berkaitan dengan kanker payudara.
“Hipotesa kami, wanita yang menyusui atau mengonsumsi obat penekan produksi ASI akan mencegah terjadinya peradangan,” tulis sebuah laporan yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Archieves of Internal Medicine (Kompas, 11/08/2009).
Secara general, menyusui sangat berguna bagi kesehatan. Di antaranya, dapat mengurangi perdarahan setelah persalinan, mempercepat pengecilan rahim, menunda masa subur, mengurangi anemia, mencegah kanker ovarium dan kanker payudara, serta menjaga ibu agar tetap langsing dan cantik.
…menyusui sangat berguna bagi kesehatan, di antaranya mempercepat pengecilan rahim, mencegah kanker ovarium dan kanker payudara…
Sebuah laporan penelitian dalam Jurnal Obstetri dan Ginekologi yang dilakukan oleh sejumlah peneliti dari Center for Research on Health Care, University of Pittsburgh, melaporkan bahwa perempuan yang menyusui lebih dari 12 bulan bisa mengurangi risiko terkena penyakit jantung hingga 10 persen.
Penelitian ini melibatkan 140.000 perempuan menopause dengan rata-rata usia 63 tahun. Perempuan tersebut memberikan informasi mengenai pola makan dan sejarah menyusui, data BMI (body mass index/indeks massa tubuh) serta riwayat medis. Selama penelitian partisipan dikirimkan laporan medisnya dan waktu rata-rata penelitian ini adalah 8 tahun.
Sayangnya, masih ada sebagian wanita yang menganggap memberikan ASI kepada bayi sering dianggap ketinggalan zaman dan merusak bentuk tubuh. Alih-alih ingin menjaga keindahan fisik, sang bayi justru tidak mendapatkan sumber makanan alami penting yang dibutuhkan. Padahal, bayi yang baru lahir merupakan amanah dari Allah yang  harus mendapatkan perawatan terbaik, dan menyusui merupakan salah satu cara perawatan yang terbaik. Sehingga, Islam amat menekankan pemberian ASI kepada bayi, meskipun tidak harus melalui ibunya sendiri. [ganna pryadha/voa-islam.com]

"Pengurus PKS Tak Perlu Baca Dua Kalimat Syahadat," Kata Presiden PKS

JAKARTA (addakwah.com) – Sejak awal didirikan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah terbuka bagi nonmuslim. Pengurus PKS pun tak dituntut mengucapkan dua kalimat syahadat, karena tak dituntut dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Hal itu ditegaskan oleh Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, di sela-sela sosialisasi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PKS di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Jumat, 18 Juni 2010.
“Sebenarnya di PKS, sejak 1999, pengurus yang nonmuslim sudah ada dan itu tidak dituntut mengucapkan dua kalimat syahadat,” kata Luthfi. “Sebab Allah saja memberi kebebasan dalam memilih keyakinan,” ujarnya.
Luthfi menyatakan konstitusi PKS juga tidak mensyaratkan dua kalimat syahadat. “Tidak dituntut mengucapkan dua kalimat syahadat,” ujarnya.
…Pengurus PKS tidak dituntut mengucapkan dua kalimat syahadat. Sebab Allah saja memberi kebebasan dalam memilih keyakinan, kata Luthfi, Presiden PKS …
Sementara itu, untuk susunan kepengurusan, Luthfi menyatakan PKS selalu menyesuaikan dengan kondisi anggota yang ada di sekelilingnya. “Kalau misalnya di daerah mayoritas nonmuslim, di situ pengurus nonmuslim,” katanya.
Sementara untuk jabatan publik, bagaimana pun PKS mengedepankan profesionalitas dan kapabilitas. “PKS memaknai profesionalitas itu dengan memberi apresiasi terhadap orang-orang profesional dan itu tidak hanya ditentukan satu agama saja. Yang penting harus bersih,” katanya.
…PKS selalu menyesuaikan dengan kondisi anggota yang ada di sekelilingnya. Kalau di daerah mayoritas nonmuslim, di situ pengurus nonmuslim,” kata Luthfi…
PKS selama ini memiliki enam jenjang keanggotaan yang membatasi hak dan kewajiban anggota. Mulai periode 2010-2015 ini, PKS akan mengamandemen aturan itu. Menurut Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta, nonmuslim yang menjadi anggota juga nanti diberi hak menempati posisi legislatif dan eksekutif. Sebelum ini, mereka hanya dibolehkan duduk di posisi legislatif. [taz/viv]
 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha