Senin, 26 Juli 2010

Heli Militer Israel Jatuh di Rumania

Bucharest (addakwah.com) - Helikopter militer Israel jatuh di Rumania. Heli itu membawa 7 tentara, 6 di antaranya tentara Israel dan 1 tentara Rumania.

Helikopter itu jatuh di area pegunungan Carpathia, Brasov, Rumania  pada Senin 26 Juli 2010 saat latihan gabungan, demikian keterangan resmi yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan Rumania dan pihak militer Israel seperti dilansir dari Reuters, Selasa (27/7/2010).

Seperti ditayangkan dari stasiun TV Realitatea, tim SAR telah menemukan 4 jasad di lokasi kecelakaan di wilayah Transylvania. 4 Jasad itu belum diketahui identitasnya, sementara pencarian masih terus dilakukan pada 3 penumpang lain.

Kementerian Pertahanan Rumania mengatakan helikopter berjenis CH-53 kehilangan kontak dengan pusat kendali latihan gabungan pada tengah hari.

"Penyebab kecelakaan belum diketahui," ujar Kemenhan Rumania.

Sementara pihak militer Israel mengatakan sudah mengirimkan 1 pesawat ke Rumania membawa tim SAR dan medis. Kedua negara akan menginvestigasi kecelakaan itu.

AU Israel memang sedang berlatih di Rumania untuk berlatih bagaimana berperang di wilayah daratan di luar negeri.

"Persiapan perang di Rumania diperlukan untuk menjajal medan yang besar dan daratan yang menantang, seperti Kekuatan Pertahanan Israel akan menghadapi hal itu di masa depan," ujar pihak militer Israel.

Latihan gabungan itu diadakan dari 18 -29 Juli 2010 yang bertujuan untuk melatih prosedur evakuasi medis dan penyelamatan.

(nwk/nwk)(sumber: detiknews.com)

Bank Mega Syariah Dirampok Pelaku Memakai Masker, Ngaku Sedang Flu

Jakarta - KGSM Zaidan (29), pelaku tunggal perampokan Bank Mega Syariah Cabang Pembantu Cideng, Jakarta Pusat, saat beraksi memakai masker. Saat diminta untuk dilepas, Zaidan mengaku sedang flu.

"Pria tersebut masuk ke dalam bank pakai tutup muka dari hidung ke bawah. Kita sempat minta agar dilepaskan, tapi dia nggak mau ngakunya lagi flu," kata Direktur Bank Mega Syariah, Ani Murdiati, kepada detikcom, Rabu (21/7/2010).

Lewat kamera CCTV di dalam bank, Ani juga menjelaskan ciri-ciri fisik pria tersebut. Zaidan terlihat memakai kemeja dan jaket kulit berwarna hitam.

"Kalau terlihat dari CCTV, orangnya tinggi dan gendut," tambahnya.

Seperti diketahui, Zaidan sempat membawa uang Rp 200 juta dari Bank Mega Syariah tersebut. Si perampok berusia 29 tahun itu masuk ke Bank Mega Syariah dan menanyakan di mana toilet bank tersebut. Setelah keluar dari toilet, perampok tersebut mendatangi customer service bank dan menodongkan senjata tajam, yakni badik.

Saat keluar dari bank dengan berjalan kaki, polisi melumpuhkan perampok itu dengan tembakan di kakinya. Kini, ia diamankan di Polsek Gambir. (mad/nrl)(sumber: detiknews.com)

Bank Mega Syariah Dirampok Pelaku Ngaku Istri & Anaknya Disandera, Dimintai Tebusan Rp 1 M

Jakarta (addakwah.com) - Pelaku percobaan perampokan Bank Mega Syariah KGSM Zaidan (29) mengaku istri dan anaknya disandera oleh seseorang. Penyanderanya tersebut meminta uang tebusan sebesar Rp 1 miliar kepada pria bertubuh tambun itu.

"Ditanyain polisi dia bilang istri dan anaknya disandera sama Mr X, minta tebusan Rp 1 miliar," kata perwakilan Bank Mega, Hastono, di kantor Bank Mega Syariah, Jl Cideng Raya, Jakarta, Rabu (21/7/2010).

Menurut Hastono, kemungkinan pelaku memang mengalami stres. "Kayaknya sih dia agak error," tukasnya.

Pada pukul 11.30 WIB, Zaidan datang ke Bank Mega Syariah. Awalnya Zaidan yang mengenakan masker seperti orang sakit flu, hanya bertanya di mana letak toilet. Keluar dari toilet, Zaidan menodongkan senjata tajam ke salah satu petugas customer service dan meminta uang dimasukkan ke dalam tasnya.

Tas berisi Rp 200 juta kemudian dibawa oleh Zaidan. Anehnya, Zaidan kabur hanya dengan berjalan kaki. Polisi menembakkan timah panas ke kaki kiri dan kanan pria itu karena tidak mengikuti perintah polisi untuk berhenti.

(gus/nrl)(sumber: detiknews.com)

Anggota FPDIP Nursuhud Diperiksa Mabes Polri

Jakarta (addakwah.com) - Setelah Ribka Tjiptaning dan Rieke Dyah Pitaloka, anggota FPDIP Nursuhud menjalani pemeriksaan di Mabes Polri. Nursuhud diperiksa terkait kasus pembubaran paksa oleh sejumlah ormas di Banyuwangi.

"Pemeriksaan pertama, tadi apa yang kami sampaikan adalah seperti apa yang kami lihat di lapangan. Bagamana kekerasan yang dilakukan oleh beberapa oknum warga Banyuwangi terhadap kegiatan sosialisasi bidang kesehatan dan tenaga kerja itu," ujar Nursuhud di sela-sela pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Senin (26/7/2010).

Nursuhud mengaku, penyidik baru mengajukan 4 pertanyaan. Ia juga akan menyerahkan sejumlah data-data kepada penyidik.

"Karena kita kan ada data-data penting, data yang disampaikan teman kami yang ada di ruang depan restoran pada siang itu," jelasnya.

Menurut Nursuhud, ia mendapat informasi bahwa ada oknum aparat yang memberitahu acara pertemuan setempat kepada sejumlah ormas. Informasi itu, ia dapatkan berdasarkan kesaksian seorang bernama Kyai Anan.

"Ketika menemui kami di kantor Cabang PDIP Banyuwangi yang menyampaikan bahwa informasi pertemuan itu dia dapatkan dari Dandim dan Kapolres, ini aneh menurut saya," tandasnya.

Nursuhud menduga, ada pihak-pihak tertentu yang membekingi ormas-ormas sehingga berani membubarkan paksa kegiatan tersebut. "Kami duga FPI tidak berani bertindak tanpa beking. Saya yakin ada itu, orang-orang yang bubarkan ada beking," tudingnya.

Sebelumnya, diberitakan 3 anggota DPR Ribka Tjiptaning, Rieke Dyah Pitaloka (Oneng) dan Nursuhud menggelar pertemuan di salah satu restoran di Banyuwangi bersama masyarakat setempat pada 24 Juni. Acara tersebut tiba-tiba dibubarkan paksa oleh sejumlah ormas. Acara yang digelar Ribka Cs dinilai sebagai pertemuan keturunan PKI dan dianggap sebagai gerakan Neo-PKI.

(ape/fay)(sumber: detik.com)

Korban Minta Presiden Bongkar Tabir Hitam Tragedi Kudatuli

Jakarta (addakwah.com) - Empat belas tahun sudah peristiwa berdarah Kerusuhan 27 Juli (Kudatuli) di kantor DPP PDI, Jl Diponegoro 58, Jakarta Pusat terjadi. Namun, luka para korban masih belum terobati sampai kebenaran mengenai tragedi tersebut terungkap.

Tepat pada peringatan ke empat belas tahun, para korban menuntut Presiden membuka tabir gelap tragedi tersebut.

"Kami minta pada Presiden untuk membuka tabir gelap tragedi ini. SBY harus berani membongkar dalang pelaku pelanggaran HAM berat ini. Terlebih saat itu ia juga menjadi salah satu orang yang terlibat. Ia harus berani bertanggung jawab," kata ketua Forum Komunikasi Kerukunan 124, Arnoldus Noldy, usai acara peringatan 14 tahun tragedi 27  di bekas Kantor DPP PDI, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (27/7/2007).

Pemerintah, terutama SBY, menurut Noldy mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mengungkap tragedi ini. Kalau tidak, artinya pemerintah sudah mengkhianati masyarakat.

"Kenapa sampai sudah empat belas tahun, peristiwa ini masih terombang-ambing? Makanya harus segera diselesaikan, kalau tidak ini pengkhianatan pada masyarakat. Sampai saat ini, hukum kita masih jalan di tempat," kata dia.

Sambil mengenang kejadian yang dialaminya empat belas tahun silam, Noldy mengatakan, ia dan 123 korban lainnya sudah dilukai keadilannya. Kejadian ini telah merenggut nama baik mereka.

"Saat itu, kami sedang menjaga kantor DPP PDIP sebagai Satgas Pendukung Megawati yang dinyatakan menang sebagai Ketua Umum PDIP hasil kongres Surabaya. Tapi mereka, penguasa yang kejam berusaha mengambil alih kantor kami dengan cara yang anarkis. Kami dilempari batu, banyak yang tewas tanpa jejak. Dan kami 124 orang yang hidup malah dijadiakn tersangka. Bayangkan, kami yang diserang, malah kami yang dijadikan tersangka? Apa itu yang namanya keadilan? " keluh Noldy.

Menurut Noldy, saat itu Presiden SBY yang tengah menjabat sebagai Kasdam Jaya juga memiliki andil atas terjadinya tragedi tersebut.

"Ini konspirasi dari pemerintah Orde Baru. Dan SBY juga ikut di sana, sudah seharusnya dia bertanggung jawab," ujarnya.

Selain itu, dia juga meminta agar jenderal-jenderal yang diduga terlibat segera diusut.

"Tidak hanya SBY, tapi semua jenderal-jenderal yang terlibat harus segera diusut mereka harus bertanggung jawab. Pemerintah juga harus mengembalikan nama baik kami para korban yang malah dijadikan tersangka. Nama kami sudah cacat di mata hukum atas tuduhan yang tidak kami lakukan," kata dia.
(ayu/nwk)(sumber: addakwah.com)

MA: Kehilangan Kendaraan Saat Parkir Wajib Diganti Pengelola

Jakarta (addakwah.com) - Angin segar berhembus dari Jalan Medan Merdeka Utara. Bagi masyarakat yang
pernah kehilangan kendaraan, baik sepeda motor atau mobil bisa menggunakan dasar putusan Mahkamah Agung (MA) ini untuk minta ganti rugi pengelola parkir.

Lewat putusan Peninjauan Kembali (PK) tertanggal 21 April 2010, setiap penyedia layanan parkir wajib mengganti kendaraan yang hilang dengan sejumlah uang senilai kendaraan yang hilang.

Putusan yang baru keluar baru-baru ini berdasarkan permohonan PK perkara 124
PK/PDT/2007 yang diajukan oleh PT SPI, sebuah perusahaan layanan parkir. PT SPI meminta PK atas putusan kasasi yang memenangkan konsumennya, Anny R Gultom untuk dibebaskan dari kewajiban membayar ganti rugi.

Sayangnya, putusan PK yang dibuat oleh 3 hakim agung yaitu Timur P Manurung,
Soedarno dan German Hoediarto menguatkan putusan Kasasi yaitu PT SPI harus
mengganti kendaraan yang hilang.

“Dengan putusan tersebut maka pengelola parkir tidak dapat lagi berlindung
dengan klausul baku pengalihan tanggung jawab yang berbunyi 'segala kehilangan bukan tanggung jawab pengelola parkir'," kata kuasa hukum Anny, David Tobing kepada detikcom, Senin (26/7/2010).

PK ini otomatis menguatkan 3 putusan di bawahnya yaitu putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, putusan Pengadilan Tinggi Jakarta serta Putusan Mahkamah Agung.

“Artinya, PT SPI harus membayar mobil hilang senilai Rp 60 juta. Dengan
putusan ini maka telah menjadi yurisprudensi dan harus diikuti oleh pengelola parkir dimana pun,” tambahnya.

Nah, bagi masyarakat apabila kehilangan kendaraan d tempat parkir, bisa segera dimintakan ganti rugi. Apabila pengelola ingkar dan berdalih tak bertanggungjawab, putusan MA ini bisa jadi landasan hukum menggugat.

(asp/nwk)(sumber: detiknews.com)

Warga Bacok Ketua RT Gara-gara Raskin Berkurang

Banjarmasin (ANTARA News) - Syamsuri alias Ican (40), Ketua RT 08 Kelurahan Banua Anyar dilarikan ke rumah sakit karena dibacok salah satu warga yang tak terima jatah beras miskin (Raskin)-nya berkurang.

Hal tersebut dituturkan oleh "Rid" alias Embek (53) warga jalan 9 November Rt 08 Kelurahan Banua Anyar Kota Banjarmasin, Minggu, di Kepolisian Sektor (Polsek) Banjarmasin Timur. Embek diamankan karena membacok Ketua RT-nya.

Embek menyerahkan diri diantar oleh pihak keluarganya ke Poltabes Banjarmasin. Dia mengatakan dirinya membacok korban karena emosi.

Kepala Unit Polsek Banjarmasin Timur, Iptu Nur Rochim di Banjarmasin, Minggu, mengemukakan berdasarkan hasil pemeriksaan, perkelahian antara Embek dengan Ican terjadi pada Sabtu (24/7) sekitar pukul 19.00 WIT di depan rumah korban.

Rochim menjelaskan, Embek mendatangi Ican untuk meminta kupon pengambilan beras jatah untuk rakyat miskin di kelurahan namun korban tidak memberi.

Dua pria itu berdebat hingga emosi lalu baku hantam. Embek pulang ke rumah untuk mengambil mandau dan kembali lagi menghampiri Ican. Korban saat itu sudah bersiap dengan tombak.

Ican menyerang Embek dengan menganyun tombak tersebut ke arah Embek dan mengenai pelipis mata sebelah kiri, tombakpun dengan sekuat tenaga dipegang oleh Embek hingga lepas dari genggaman Ican.

Setelah tombak lepas dari tangannya, Ican lari tapi Embek terus mengejar hingga sampai di rawa-rawa, Embek menganyun parang dan mengenai kaki Ican hingga korban jatuh, Embekpun memanfaatkannya dengan mengayunkan secara bertubi-tubi ke arah Ican dan melukai bagian Kaki, tangan, punggung dan pinggang belakang.

Embek berhenti membacok setelah tahu korbannya tak berdaya. Embekpun lari dan Ican dibawa warga ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk mendapatkan perawatan medis terhadap luka yang dideritanya.

Karena merasa bersalah akhirnya pada Minggu (25/7) sekitar pukul 11.00 WITA tersangka diantar oleh pihak keluarga menyerahkan diri kepada pihak yang berwajib.

Selain menyerahkan diri, Embek juga membuat pengaduan terhadap Ican dengan tuduhan membuat dia terluka saat baku hantam.

Kepada wartawan , Embek mengatakan Ican baru menjabat sekitar lima bulan dan dia menduga ketua RT itu melakukan pengurangan jatah beras miskin.

Alasan Embek, selama lima bulan warga hanya mendapatkan jatah beras miskin 10 liter setiap bulannya sedangkan sebelum Ketua RT dijabat Ican, jatah Raskim 15 kilogram atau sekitar 19 liter setiap bulannya.(ANT/A038)

8 Orang Tewas Dalam Serangan Udara AS di Pakistan

Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Empat militan lagi tewas dalam serangan udara kedua oleh pesawat tak berawak AS di kawasan suku Waziristan Utara, Pakistan, Minggu, kata sejumlah pejabat keamanan.

Serangan terakhir itu menambah jumlah kematian menjadi delapan, setelah sebelumnya empat gerilyawan tewas di Waziristan Selatan dalam serangan pertama pesawat tak berawak AS pada hari itu.

Rudal-rudal dalam serangan kedua ditujukan ke desa Dargah Mandi di daerah pinggiran Miranshah, kota utama di Waziristan Utara, kata seorang pejabat keamanan kepada AFP.

"Serangan itu menewaskan empat militan dan melukai dua orang," katanya.

Serangan pesawat tak berawak itu dikonfirmasi oleh pejabat pemerintah daerah.

Hampir 1.000 orang tewas dalam lebih dari 100 serangan pesawat tak berawak di Pakistan sejak Agustus 2008, termasuk sejumlah militan senior. Namun, gempuran-tempuran itu telah mengobarkan sentimen anti-Amerika di negara muslim konservatif itu.

AS meningkatkan serangan rudal oleh pesawat tak berawak ke Waziristan Utara setelah seorang pembom bunuh diri Yordania menyerang sebuah pangkalan AS di seberang perbatasan di provinsi Khost, Afghanistan, pada akhir Desember, yang menewaskan tujuh pegawai CIA.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.

Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.

Beberapa analis juga telah memperingatkan bahwa Taliban dan sekutu mereka akan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan di Bajaur dan kawasan suku lain lagi untuk mengalihkan fokus perhatian dari Waziristan Selatan.

Pasukan keamanan melakukan operasi besar-besaran terhadap militan muslim di Mohmand dan Bajaur pada Agustus 2008. Pada Februari 2009, militer menyatakan bahwa Bajaur bersih setelah pertempuran sengit berbulan-bulan, namun kerusuhan terus berlangsung.

Menurut militer, lebih dari 1.500 militan tewas sejak mereka melancarkan ofensif di Bajaur pada awal Agustus 2008, termasuk komandan operasional Al-Qaeda di kawasan itu, Abu Saeed Al-Masri yang berkebangsaan Mesir.

Daerah itu juga dihantam serangan rudal yang hampir mengenai Zawahiri, orang kedua Osama bin Laden, pada Januari 2006.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan. (M014/K004)

Pesawat Tempur Israel Serang Terowongan Gaza

Gaza City, Wilayah Palestina (ANTARA News) - Pesawat tempur Israel menembakkan rudal di dua terowongan penyelundupan dekat perbatasan Jalur Gaza dengan Mesir Senin pagi, namun tidak menimbulkan kerusakan maupun korban, kata para perwira pasukan keamanan yang dikendalikan Hamas.

Militer Israel tidak segera mengomentari serangan itu, sebagaimana dikutip dari AFP.

Israel sering mensasar terowongan-terowongan tersebut sebagai balasan serangan roket dari wilayah pantai yang diperintah Hamas tersebut.

Wilayah miskin berpenduduk 1,5 juta jiwa itu sebagian besar bergantung pada jaringan terowongan di perbatasan sejak Israel dan Mesir menutup Gaza dari semua penjuru kecuali bantuan penting pada 2006, setelah gerilyawan menangkap seorang tentara Israel.

Blokade negara Yahudi itu diperketat setelah gerakan Hamas merebut kekuasaan pada Juni 2007.

Banyak dari terowongan-terowongan itu digunakan untuk membawa barang-barang kebutuhan pokok seperti pangan, alat rumah tangga dan ternak.

Hamas dan kelompok-kelompok gerilyawan lain dilaporkan mereka menggunakan terowongan-terowongan tersebut untuk membawa senjata dan uang.

Para pejuang yang berpangkalan di Gaza menembakkan empat roket ke Israel selatan selama akhir pekan, kata seorang juru bicara militer, Minggu.

Pada Desember 2008, Israel melancarkan serangan sengit terhadap Gaza dalam upaya mereka menghentikan serangan roket hampir setiap hari dari wilayah Palestina yang diblokade itu.

Sekitar 1.400 warga Palestina dan 13 Israel tewas dalam perang 22 hari tersebut.

Setelah setahun tenang menyusul serangan itu, gerilyawan Gaza baru-baru ini meningkatkan lagi serangan-serangan roketnya ke seberang perbatasan.
 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha