Kamis, 01 Juli 2010

Warga Kabul Demo Kecam Pelecehan Al-Quran yang Dilakukan Pasukan AS

media dakwah --Ratusan warga Afghanistan di ibukota Kabul melakukan unjuk rasa memprotes tindakan tentara AS yang menangkap imam masjid dan sejumlah guru agama serta melakukan pelecehan terhadap Al-Quran di sebuah masjid.
Para pengunjuk rasa menuntut segera dibebaskan para tahanan yang notabene merupakan imam dan ustadz tersebut, dan menuntut adanya persidangan terhadap tentara Amerika yang melakukan hal itu.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut tercatat bahwa kekuatan polisi Afghanistan melakukan tembakan peringatan untuk mencegah para demonstran melakukan aksi yang anarkis.
Dan pada saat yang bersamaan, Marc Sidwell salah seorang utusan sipil pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afghanistan membantah telah terjadi pelecehan terhadap kesucian masjid atau penodaan al-Qur'an yang dilakukan pasukan AS yang tergabung dalam NATO.
Sidwell mengatakan bahwa kasus itu tidak ada hubungannya dengan prajurit mereka, termasuk petugas dari Aliansi pasukan asing. Dan menegaskan bahwa pasukan NATO tidak masuk ke salah satu masjid dan melakukan penodaan terhadap Al-Quran, karena menurutnya NATO sangat menghormati tempat suci umat Islam dan Al-Qur'an.
Dia menyatakan bahwa dia telah berpartisipasi dalam banyak penyelidikan tentang kasus sejenis di masa lalu, namun belum dikonfirmasi keabsahan peristiwa ini.
Dia mengklaim tujuan kehadiran pasukan internasional di Afghanistan adalah untuk melindungi masyarakat Afghanistan.(fq/imo)

Cara Belanda Melindungi Yahudi

media dakwah ---Pemerintah Belanda mempertimbangkan rencana untuk menjaga orang-orang Yahudi dalam mengatasi antisemitis yang semakin banyak merebak di negerinya itu.
Sebuah insiden yang melibatkan sekumpulan pemuda menghina seorang rabbi di Amsterdam membuat menteri kehakiman Belanda mempertimbangkan untuk menggunakan polisi rahasia untuk menangkap "penjahat" terhadap orang Yahudi.
Laporan antisemitism di Belanda semakin tajam, dan untuk itu, "polisi yang menyamar menjadi rabbi" menjadi mempertimbangkan untuk menangkap pelaku "rasisme."
Para petugas polisi ini disebut "Umpan Yahudi" oleh pers. Ernst Hirsch Ballin mengatakan teknik yang sama kadang-kadang digunakan untuk menangkap pelaku rasisme, namun sulit menangkap penjahat, seperti pemerkosa, dan juga biasa digunakan dalam memerangi kejahatan terhadap kaum gay.
Laporan pers baru-baru ini menyatakan bahwa antisemitism meningkat di Belanda karena gesekan dengan minoritas Muslim di negara itu. (sa/guardian)

Kamis Pagi Ini, Pesawat Tempur Israel Kembali Serang Gaza

media dakwah ---Pesawat tempur Israel menembakkan lima roket ke Jalur Gaza, menyerang tiga sasaran di wilayah pantai tersebut, kata saksi mata dan pejabat keamanan Palestina.
Pesawat F-16 Israel menembakkan dua roket ke sebuah bandara tak terpakai di selatan kota Rafah Jalur Gaza hari Kamis pagi ini (1/7).
Roket-roket dari pesawat F-16 Israel menghantam bandar udara Yasser Arafat di Gaza selatan. Bandara yang sama juga terkena serangan roket Israel pada bulan Februari lalu.
Pesawat tempur Israel lainnya menyerang sasaran basis resmi Hamas di tengah-tengah jalur pantai. Tidak ada laporan korban pada salah satu serangan Israel itu.
Tiga roket lainnya ditembakkan ke sebuah wilayah milik sayap bersenjata Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam, termasuk terowongan bawah tanah yang digunakan oleh penduduk Gaza untuk membawa komoditas penting yang dilarang oleh pemerintah Israel, kata pihak keamanan Hamas seperti dikutip dpa.
Selama tiga tahun terakhir, Israel telah menewaskan ratusan warga Palestina dalam serangan udara yan

Sehari KAPOLRI Bohong Lima Kali

Komjen (Pol) Drs Susno Duadji SH MH MSc
(Mantan Kabareskrim Mabes Polri)
Dirumahnya yang tidak mewah di kawasan Cinere, pagi itu Kamis, pukul 07.50 wib. Tim Redaksi Tabloid Suara Islam tiba sepuluh menit lebih awal dari waktu yang disepakati. Tetapi ternyata tuan rumah telah siap menerima kehadiran kami di ruang tengah rumah yang cukup asri itu. Berikut ini wawancara eksklusif Abdul Halim, Muhammad Luthfie Hakim dan Muhammad Al Khaththath dari Tabloid Suara Islam, dengan Komjen (Pol) Susno Duadji di rumahnya Cinere, Depok, Jawa Barat, Kamis (25/3) lalu. Wawancara sejak dari kasus Bank Century hingga markus pajak Rp 24,6 miliar yang diduga kuat melibatkan sejumlah Jenderal di Mabes Polri.

Bagaimana tanggapan Anda atas penyesalan Ketua Tim 8 Adnan Buyung Nasution yang merekomendasikan pencopotan Anda dari Kabareskrim Mabes Polri akhir tahun lalu ?

Bang Buyung tidak perlu menyesal, tetapi yang penting follow up dari penyeslaan itu.  Faktanya pada waktu itu saya Kabareskirm, orang akan beranggapan bahwa penyidikan itu berada ditangan Kabareskrim. Ada dugaan rekayasa penyidikan Wakil Ketua KPK Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah. Kalau ada dugaan rekayasa, maka alamat yang paling tepat tentunya Kabareskrim. Sebab tidak pernah diekspos bahwa yang menanggani kasus pimpinan KPK ini adalah suatu tim.

Pimpinan penyidiknya adalah Direktur III Brigjen Julianus Mahar. Itulah yang dinamakan dengan nama sandi Truno 3. Kalau saya di dalam jajaran Kepolisian adalah Tribrata 5 dan di lingkungan Bareskrim Guru l. Koordinatornya adalah Wakabareskrim yang bertanggungjawab kepada Kapolri.  Jadi susunannya Kapolri kemudian Wakabareskrim yang membawahi beberapa tim. Sebelumnya Irjen Hadiatmoko, tetapi karena dinilai tidak berhasil dan hanya dianggap berhasil menggolkan Antasari Azhar saja tetapi justru Bibit dan Chandra gagal, sehingga Hadiatmoko dicopot. Kemudian diganti Brigjen Dikdik dan dianggap berhasil menggolkan  Bibit dan Chandra,  menjadi  tersangka dan dia naik pangkat menjadi Irjen. Kemudian Julianus Mahar dianggap berhasil dan naik pangkat menjadi Brigjen.

Anggota tim berasal dari Bareskrim, Polda Metro, Polda Jatim, Babintak dan Ditbinkum. Saya tidak mengendalikan dan tidak boleh mengendalikan dan tidak boleh tahu hasilnya. Memang struktur militer dan polisi kuat sekali, kalau ada tim khusus maka yang boleh tahu kerjanya hanya tim itu saja, sehingga kalau saya tanya salah. Jadi yang benar adalah saya jangan bertanya. Mereka jangan melapor ke saya, sebab jadi tidak patuh pada asas.

Wajar kalau orang luar menuduh saya, tetapi saya diam dan tidak membantah. Seharusnya pimpinan yang menjelaskannya, tetapi pimpinan tidak pernah menjelaskannya bahkan Susno Duadji tidak dilibatkan disitu. Kalau bicara sendiri dan saya bukan kalau tiak terlibat, akhirnya saat ini orang akan menanyai siapa yang terlibat. Kalau bukan Susno, terus siapa ? nanti akan ke Kapolri dan diatasnya ke Presiden. Untuk itulah saya sebagai seorang perwira dan ksatria, disitu saya betul-betul menunjukkan kesetiaan dan keperwiraan saya. Manakala kepentingan lebih besar menghendaki, maka kepentingan pribadi dan kelompok harus dikalahkan, sehingga saya diam saja. Tetapi ingin tunjukkan saya tidak seperti itu. Saya menunjukkannya dengan bahasa isyarat. 

Seperti sewaktu Bang Buyung menyuruh saya mundur, saya tidak mau mundur. Tetapi akhirnya Bang Buyung mau mundur jika saya tidak mundur. Tetapi kemudian diberi permen manis oleh Kapolri dengan sebuah kebohongan. Di Istana Kapolri mengatakan Susno Duadji sedang membuat surat pengunduran diri, sehingga Bang Buyung tidak jadi mundur. Kemudian malamnya Kapolri rapat dengan Komisi III DPR, dengan terang terangan mengatakan bahwa surat pengunduran Susno Duadji sudah diterima. Itu jelas suatu kebohongan besar sekali. 

Sewaktu Tim 8 mengundang tim dari Polri hadir di Wantimpres untuk dimintai keterangan, yang berangkat Kapolri, Wakabareskrim, Direktur III dan beberapa pemeriksa. Saya tidak hadir, tetapi Bang Buyung tidak menanyakan ini. Seharusnya ditanya, mana Susno kok tidak datang dan anggota Tim 8 lainnya juga tidak tanya, punya ilmu apa itu ! akhirnya mereka pulang. Setelah itu mereka baru ingat dan besoknya saya datang sendiri ke Tim 8. 

Saya katakan, walaupun saya tidak bertanggungjawab dalam penyelidikan ini, saya datang atas sepengetahuan institusi dan saya siap memberikan keterangan sepanjang yang saya ketahui. Tetapi tidak pernah ada pertanyaan, kenapa kamu membantah walau tidak bertanggungjawab. Tidak ada pertanyaan seperti itu. Akhirnya kesimpulan Tim 8 adalah Susno merekayasa kasus untuk menghindari dari tanggungjawabnya, kan celaka benar ! Ya sudah, saya cepat didesak mundur oleh Presiden SBY. Bahkan Kapolri terdiam seusai pengunduran saya dimana prosesnya masih 15 hari setelah keluarnya rekomendasi Tim 8.  Akhirnya Kapolri datang ke beberapa pimpinan redaksi media massa untuk menenangkan media massa agar tidak mendesak mundur.

Tetapi waktu itu jawaban Kapolri berkelit, ketika ditanya apa benar Susno itu, apa Kapolri takut, kok demikian kuat Susno itu, tetapi jawaban Kapolri berkelit. Semestinya sebagai seorang Kapolri, sebagai seorang jenderal polisi dia katakan, jangan menuntut Susno mundur, dia tidak bertanggung jawab dalam menyidik kasus ini, kan selesai. Tetapi siapa yang bertanggungjawab, Kapolri harus menjawab saya, kan sebagai perwira  harus ksatria. 

Tetapi melihat dia tidak begitu, saya kecewa ! Saya berfikir buat apa bertahan? Maka saya harus mundur. Saya berunding dengan anak istri, saya katakan kita dihujat terus menerus dan tidak bisa diundurkan, kalau mau bertahan seratus tahun bisa. Tetapi hujatan ini terus menerus, sehingga saya katakan siap mundur. Saya bilang sama anak istri, meski nama kita sudah hancur tetapi kita tidak salah. Insya’ Allah, dengan keimanan kita maka kebenaran tidak akan bisa ditutupi. Kalau Allah ingin memulihkan nama kita, tidak akan sulit. Kun fayakun, selesai.

Akhirnya saya mundur, begitu mudur tidak ada masalah apa apa. Saya diam saja di rumah tidak ada niat apa-apa hampir selama  2,5 bulan. Kemudian saya berfikir bagaimana memperbaiki nama kita, harus  mulai dari mana. Tahu-tahu saya diundang bersaksi di Pengadilan kasus Antasari Azhar dan saya datang tanpa niat apapun juga. Karena kesaksian dibawah sumpah dan dibawah “UU dunia”, kalau saya bohong berarti saksi palsu. Kalaupun saya berbohong dan tidak ditangkap di dunia pasti akan ditangkap di akhirat. Saya akan mendapat laknat dari Allah.

Makanya sewaktu menyampaikan kesaksian, saya enak saja apa yang saya ketahui, tidak saya tambah dan tidak saya kurangi. Seperti pertanyaan pengacara, apa betul saya mengetahui ada tim yang dibentuk Kapolri yang  dinamakan Tim motifasi untuk menghendel kasus ini ? Saya jawab tidak  tahu dan tahu. Memang awalnya saya tidak tahu, tetapi akhirnya saya tahu.  Tidak tahu memang tidak diberi tahu, kemudian tahu karena saya mengetahui tim itu gagal. Karena gagal maka dicopotlah ketua tim.

Menurut Anda, siapa sebenarnya dalang yang merekayasa semua kasus ini ?

Tanpa saya beritahu yang merekayasa,  saya kira masyarakat sudah mengetahuinya. Siapa yang bertanggungjawab dalam penyelidikan ini. Tim penyidiknya Direktur III dan Koordinatornya Wakabareskrim serta penanggungjawabnya Kapolri yang langsung lapor pada Presiden. Lalu siapa penanggungjawabnya ? Saya kira dari struktur ini, silahkan dianalisis sendiri.

Anda pernah mengatakan Boediono terlibat dalam skandal Century. Namun setelah menjadi Wapres penyidikan dihentikan. Bagaimana kok bisa terjadi ?

Saya katakan bukan terlibat. Waktu menyidik Century, kasusnya saya bagi tiga. Kasus murni perbankan, duit nasabah diambil Robert Tantular dengan kasus Antaboga, dan kasus yang terkait dana LPS. Itulah yang berbeda. Kenapa saya tidak meneruskan, karena sudah masuk bulan September. Bulan Oktober sudah ada hasil penetapan Presiden dan Wakil Presiden dan sudah ada jadwal pelantikannya. Sebab kalau saya teruskan penyidikan, pasti ada yang bilang Susno telah dimanfaatkan kepentingan politik lain untuk menghancurkan nama Wapres, menggagalkan Pilpres dan Cawapres, sehingga besar sekali resikonya. 

Kita menyidik harus memakai strategi, mana kuat Susno sendirian disitu, Kapolri belum tentu setuju. Tetapi kalau sekarang kuat sekali backupnya jikalau polisi ingin menyidiknya dengan backup masyarakat. Waktu itu saya menyidik dengan kekuatan hukum. Tetapi hukum tanpa ditopang oleh kekuasaan maka tidak akan bisa jalan. Pasti kalau saya teruskan akan ketemu dengan Menkeu dan Wapres. Apa kuat Susno sendirian ? Tentunya dengan strategi, toh masyarakat dan KPK sudah minta diusut dan BPK sudah mulai mengangkat kasusnya sedikit demi sedikit, itu strateginya.

Mengapa anda berani membongkar kebobrokan Mabes Polri ?

Saya kira bukan karena keberanian, tetapi karena kepenakutan saya maka saya ungkap. Jadi kalau saya berani, justru saya hormat sekali kepada mereka yang berani merekayasa kasus itu. Kalau saya takut, karena takut akan hukuman Allah lebih berat yang akan saya terima.

Menurut Anda, seberapa parah kebobrokan di dalam Mabes Polri ?

Tergantung kehebohannya ! Masyarakat kan sudah tahu, yang saya angkat ini baru satu, tetapi hebohnya luar biasa, ini berarti parah. Makanya saya tidak mau angkat banyak-banyak, satu dulu saja. Ini hanya merupakan test case saja. Saya masih punya banyak peluru. Jadi masyarakat bisa membaca. Baru satu yang saya angkat, Mabes Polri sudah goyang. Itu menunjukkan bobrok, coba dia baik. Mestinya yang kena dua orang, biarkan dua orang itu menghadapi sendiri secara hukum, kenapa dua orang itu dibela mati-matian? Padahal tidak ada kewajiban membela dua orang itu. Seharusnya kewajiban polisi itu membela saya, sebab Undang-undang mengatakan pelapor tindak pidana korupsi wajib dilindungi. Kenapa dia sampai nekat melanggar UU ?

Banyaknya kebobrokan di tubuh Polri, apa perlu direformasi Kembali ?

Bukan perlu tetapi wajib atau fardhu ain untuk direformasi. Kalau perlu itu sunnah, sedangkan ini wajib. Kalau tidak direformasi, berarti kita memelihara penjahat bersenjata resmi dan terorganisir. Padahal kewenangan polisi besar sekali dengan kekuatannya mencapai 360 ribu orang bersenjata. Polisi boleh membunuh, jika penjahat lari boleh ditembak mati. Dengan kekuatan sedemikian besar, jika tidak direformasi dengan baik maka akan sangat berbahaya. Kalau tentara tidak boleh menembak rakyat, tetapi polisi boleh nembak rakyat yang melakukan kejahatan. Tentara tidak boleh nembak rakyat yang jahat sekalipun. Kalau tentara begitu senjatanya nembak itu untuk musuh dari luar, tetapi kalau polisi senjatanya diarahkan kedalam, itu bedanya.

Apa ini sebagai dampak penempatan Polri dibawah Presiden ?

Bukan ! Polisi mau dibawah siapapun. Presiden, Menteri Peranan Wanita atau siapapun tidak masalah. Kita sekarang sedang mengalami dekadensi moral. Seharusnya polisi wajib menjadi pelindung, tetapi malah menakut-nakuti rakyat supaya dapat duit. Polisi wajib memberantas kejahatan, tetapi malah menciptakan kejahatan. Lha ini jahiliyah, ini sudah masuk zaman jahiliyah.

Dengan penetapan anda sebagai terperiksa atau tersangka, apa anda merasa didholimi ?

Ya saya terima saja, mau silahkan orang menilainya, saya diperiksa saja belum. Yang katanya namanya harum, apa ya ? Yang melaporkan saya itu kan namanya yang harum itu, yang saya tuduh merekayasa kasus dan katanya tidak terbukti.  Lho bisa mengatakan tidak terbukti, kapan memeriksannya ? Kok cepat amat, mereka ngotot. Sebelum diperiksa, kesimpulannya saya jadi tersangka, ya sudah. Kalau kita ikut gila, namanya gila juga.

Mengapa Kapolri sekarang kelihatanya berbalik, mengakui ada ketidakberesan dalam kasus markus pajak yang melibatkan Gayus Tambunan?

Saya diam, tahu saya sudah malas mendengarnya. Karena, semua institusi resmi seperti polisi yang berkaitan dengan HAM, mestinya jika memberi keterangan itu sekali saja, sehingga antara satu keterangan dengan lainnya sama.  Jadi sekarang yang mau saya pegang keterangan siapa ? Kabareskirm lain, Kadiv Humas lain, Kapolri lain, Propam lain lagi  meski dalam persoalan yang sama. Itu baru dari segi orangnya. Sekarang dari segi waktu, pagi, siang dan malam lain lagi.

Kalau dicari-cari kesalahannya  seperti membolos kerja selama 78 hari, bagaimana komentar anda?

Bolos dari mana? kalau tidak pernah masuk kantor, kantornya mana ? Kantor adalah tempat suatu jabatan yang melaksanakan aktifitasnya sesuai dengan  standar operasional prosedural (SOP). Tempat mungkin ada, jabatannya apa?, tugasnya apa?, SOP nya apa? Kalau ada tempat, bukan kantor namanya. Saya masuk sana, bukan masuk kantor. Tapi sekarang mereka bilang saya bolos, terserah.

Jika dibandingkan dengan orang sama seperti pak Da’i Bachtiar, apakah pernah dia ngantor setelah jadi Pati ? Dia jadi Pati selama 10 bulan sebelum pensiun. Kemudian pak Chairuddin Ismail, apakah beliau ngantor, satu tahu lebih. Apakah dia diperiksa dan dipecat. Tidak ! Kenapa untuk hal yang sama, perlakuan terhadap saya berbeda. Jadi kalau begitu ini khusus untuk Susno Duadji saja. Tapi apapun juga saya tidak menolak, saya terima.

Soal markus pajak, apa uang Rp 24,6 miliar itu memang dibagi-bagikan oleh Gayus Tambunan kepada para pejabat di Mabes Polri ?

Saya tidak tahu ! Tetapi yang jelas uang itu sudah tidak ada. Itulah tugas penyidik, sama untuk markus ini. Polisi itu mengerti hukum, tetapi mereka mengatakan kalau berani buktikan. Lha dimana saya bisa membuktikan? Saya ingin polisi yang mempunyai kewenangan menyidik itulah yang membuktikan.

Mengenai kasus Century beberapa waktu lalu, bagaimana proses kehadiran anda di Komisi III DPR. Apakah anda tidak diajak pimpinan Polri seperti waktu di Tim 8 tetapi anda mendapat undangan khusus dari DPR ?

Waktu acara dengar pendapat dengan Komisi III terkait dengan  heboh cicak buaya dengan KPK, memang saya tidak diajak Kapolri, tetapi saya sudah antisipasi. Saya mempunyai teman-teman DPR agar diundang. Di meja memang tidak ada papan nama saya, tetapi saya mengatakan resmi diundang dengan tandatangan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso. Justru yang tak diundang itu mereka semua itu, karena yang diundang resmi hanya Kapolri dan saya, sedangkan mereka itu hanya diajak Kapolri.

Apa reaksi Kapolri waktu itu ?

Kapolri hanya kelihatan pucat saja, yang jelas dia tidak bisa bicara bebas.

Waktu itu Kapolri mengatakan Susno siap mengundurkan diri ?

Bukan siap, tetapi Susno Duadji sudah mengajukan surat pengunduran diri,  katanya suratnya sudah diterima. Waktu itu saya mau berdiri, tetapi dicegah Wakapolri pak Makbul. Ketika itu dalam sehari Kapolri 5 kali berbohong secara resmi, tetapi yang tidak resmi saya tidak tahu. Waktu siangnya di Istana Kapolri mengatakan Susno sudah mengajukan surat pengunduran diri. Malamnya mengatakan surat pengunduran diri sudah diterima. Malam itu di tempat yang sama juga mengatakan tentang Nurkholish Madjid. Juga di tempat yang sama dia mengatakan tentang MS Ka’ban. Pada tempat yang sama dia juga mengatakan akan mundur jika tidak bisa dibuktikan di Pengadilan.

Mengapa di Komisi III DPR, anda sampai menangis. Apa yang menyebabkan anda terharu ?


Seumur hidup, saya tidak pernah menangis. Waktu Ibu saya meninggal dunia sekalipun, saya tidak menangis. Memang saya lebih dekat kepada Ibu meski Bapak dan Ibu sama. Karena dialah yang mengajarkan akhlak budi pekerti dan agama kepada saya. Karena sesuai dengan ajaran agama, jangan dibasahi dengan air mata ketika ditinggal wafat, maka saya hanya berdoa dan membaca Surat Yasin saja.

Tetapi malam itu di DPR saya menangis. Karena sudah hampir 4 bulan terus menerus ditekan. Sedangkan di rumah saya harus senyum, untuk menghibur istri dan anak, tetapi batin saya sedih sekali.  Anak saya perempuan sampai berhenti dari bekerja  karena malu bapaknya dihujat terus menerus. Akhirnya usaha sendiri dengan jual pakaian bekas di Citos dengan diobral padahal dia sarjana, tetapi yang penting halal. Alhamdulillah, ternyata penghasilannya tidak jauh berdeda dengan gajinya ketika masih kerja di kantor. Dia tidak malu, kadang kadang temannya ikut beli. Itulah yang membuat saya ketika teringat sampai menangis.

Jadi semuanya ini merupakan rekayasa dari Mabes Polri, padahal anda sama sekali tidak terlibat dalam tim penyidik. Sampai-sampai anda diminta mundur ?

Saya kan tidak mundur, tetapi minta mundur sementara. Saya diminta mundur supaya tekanan berkurang. Saya diminta mundur pak Makbul atas suruhan Kapolri. Pak Makbul waktu itu bersama pak Yusuf Manggabarani. Saya tanya mengapa Kapolri tidak langsung kepada saya, alasannya Kapolri tidak sampai hati karena saya tidak bersalah. Kemudian saya bilang oke, saya mundur, tetapi mundurnya kan bukan selamanya. Nanti setelah situasi tenang, nama saya seharusnya dipulihkan kembali. Tetapi ternyata tidak ada pemulihan sama sekali selama 2 bulan, tetapi saya diam dan tidak berontak. Selama itu saya juga masuk kantor, meski kantornya tidak ada yang dapat dimasuki. Saya datang ke teman-teman karena sudah tidak memiliki ruangan sendiri.

Selama 2,5 bulan saya tidak ada apa apa dan saya terima. Bahkan sudah akan membanting setir mencari usaha yang lain. Tetapi begitu bersaksi untuk Antasari Azhar, mereka mengancam akan memecat dan sebagainya. Sejak itulah saya merasa telah dikerjain mereka dan saya mulai bangkit. Saya katakan sama keluarga, dukung saya.

Apa reaksi anda ketika diumumkan diberhentian dari Kabareskrim ?

Saya marah sekali. Kalau mutasi seringkali tidak pernah diumumkan ke publik. Karena saat itu timingnya massa minta saya untuk mundur, sehingga seolah-olah inilah betul biang keroknya, saya tidak mau yang begitu. Saya tetap mau mundur tetapi jangan saya dikatakan bersalah. Waktu itu mungkin saya sudah kalah 80 persen.

Tetapi masyarakat kan perlu informasi yang berkaitan dengan anda ?


Itulah yang tidak pernah disampaikan oleh mereka. Karena Kapolri mengatakan tidak perlu berbicara dengan pers karena nanti semua dia yang mengatasi. Jadi saluran saya ke pers ditutup, tidak seperti sekarang ini. Saya Sholat Jum’at saja tidak boleh di Masjid, tetapi di ruang tahanan bersama para tahanan. Supaya tidak bertemu dengan wartawan di depan. Kantor saya dengan  ruangan Kapolri tidak lebih dari 20 meter, saya harus naik mobil dari belakang. Saya kira ini sudah pendzoliman yang luar biasa.

Jadi anda berusaha melepaskan diri dari belenggu tersebut ?

Ya, lama-lama saya minta berhenti. Akhirnya saya bersaksi di sidang Antasari Azhar. Banyak hal yang mengejutkan dan saya dikejar terus sama wartawan.  Saya sudah tidak mau tunduk lagi pada aturan-aturan polisi untuk membungkam saya. Meski tetap ada larangan berbicara sama wartawan, saya tidak takut, saya hantam saja.

Seperti apa marahnya Anda waktu diumumkan pemberhentian dari Kabareskrim ?

Langsung malam itu saya datangi rumah Kapolri, tetapi dia tidak mau menerima meski ada di dalam rumah. Dia ada di dalam kamar dan tahu saya datang karena diberitahu ajudan. Rumah Kapolri kan agak terbuka pintunya dan yang jaga banyak sekali. Jangankan maling, lalatpun tak akan bisa masuk walaupun pintunya terbuka. Saya bisa masuk karena dia tahu saya Kabareskrim. Kata ajudan bapak lagi tidur dan besoknya baru bisa bertemu Kapolri.

Akhirnya jam 4 sore keesokan hari saya baru bias bertemu Kapolri.  Kemudian ajudan memberitahu saya kalau Kapolri sudah datang. Saya ingin bicara empat mata, ajudan tak menjawab. Ternyata setelah saya masuk ruangannya, sudah ada lima jenderal yang mendampingi Kapolri. Jadi saya tidak sendirian bertemu Kapolri.

Saya katakan, saya mau berhenti karena memang sudah sepakat. Tetapi kenapa diumumkan ke public? Itu berarti sudah mempermalukan saya. Seolah-olah itu isyarat kepada publik bahwa betul Susno Duadji yang bersalah dalam kasus dengan KPK, buktinya sudah dimundurkan. Dengan diumumkan kepada seluruh masyarakat Indonesia melalui berbagai media massa pada malam itu, akhirnya besoknya media menulis, akibat dari perbuatan merekayasa sebagai pertanggungjawaban maka saya mundur. Jadi seolah-olah melegitimasi betul bahwa saya merekayasa kasus tersebut.

Apa reaksi Kapolri pada waktu itu ?

Dia hanya ketawa-ketawa saja dan merangkul saya. Hukuman itu kelihatannya kecil tapi maknanya besar bagi saya. Karena timingnya bertepatan dengan desakan masyarakat, maka saya mundur.

Apakah Kapolri meminta maaf kepada anda ?

Sama sekali tidak meminta maaf.

TNI dan Polri berlaku sistim komando, tetapi masyarakat sekarang melihat bintang satu berani dengan bintang tiga. Sepertinya tidak ada lagi sistim komando di Polri ?

Itu karena disuruh dan dibiarkan Kapolri. Apapun juga saya ini masih aktif sebagai polisi. Boleh benci sama Susno, tetapi dalam hierarkhi tidak boleh benci. Kalau tidak disuruh tidak bakal mereka berani. Tetapi perasaan dia ingin menjatuhkan martabat saya kan? Tetapi dia lupa martabat mereka sendiri justru yang jatuh.

Pada waktu itu ada pemeriksaan dari dua sayap, Intelijen dan Propam. Intelijen sudah clear dan Propam belum selesai, dimana Kapolri membatasi seminggu saja.

Satu minggu tak clear, dua minggu tak clear yang dilakukan Propam. Apa salah yang akan dituduhkan kepada saya? Kemudian intelijen lebih jernih berfikir seperti pak Saleh Saaf. Sebenarnya bukan Propamnya yang salah, tetapi kepemimpinan yang salah. Kalau pemimpin berwibawa, maka hirarkhi polisi akan bagus sekali. Jadi pemimpin kan harus tegas, jangan mengadu domba, ituu namanya kan mengadu domba. Saya yakin pak Saleh Saaf tersinggung berat itu. Propamnya masih ngotot sementara Kapolri tidak punya pendirian. Itu kan sama dengan menyuruh anak buah berantem.

Adanya kebobrokan dalam institusi Polri seperti markus, rekayasa perkara, intervensi politik akan membebani institusi Polri. Apa sebaiknya yang menjadi langkah Polri ?

Polri harus dirombak kepemimpinannya, terutama orang nomor satunya oleh orang yang memiliki integritas tinggi, punya keberanian dan tidak  munafik. Kalau bisa begitu ya sudah selesai. Perlu waktu berapa bulan, tidak perlu lama cukup  tiga bulan sudah baik karena sistim komando. Berbeda dengan Departemen dan Partai. Kalau polisi kan ada yang diatas dan bawah.

Kalau  itu sepertinya suatu yang utopis, mengingat kita tahu  pimpinan Polri memiliki penghasilan sampingan yang besar.

Tidak ! Polri itu gajinya kecil. Kalau memang perusahaan miliknya sendiri tidak apa-apa. Seperti gajinya kecil tetapi memiliki perusahaan silahkan saja, kan tidak dilarang  mendapat penghasilan yang halal. Kalau ngak kan mati karena gajinya tak cukup. Itulah yang saya katakan kalau seorang polisi tidak ditopang dengan usaha lainnya, apapun pangkatnya jenderal bintang 8 sekalipun di Jakarta ini, tidak mungkin bisa beli mobil kijang sekalipun second hand. Gaji saya kan hanya Rp 11,7 juta, untuk membayar listrik saja satu juta lebih, belum lainnya.

Apakah anda siap mengambilalih kepemimpinan Polri bila DPR menghendakinya ?

Soal siap atau tidak siap, rakyat yang tahu. Jadi Kabareskrim saja tidak dipakai dan dicopot, masak jadi Kapolri.  Itu impian terlalu tinggi. (Susno tertawa lepas)

Bagaimana perlunya fungsi moral di Kepolisian sekarang ?

Bukan hanya di polisi, tetapi di republik ini. Saya kira solusinya kita perbaiki moral melalui agama seluruh pimpinan negara ini. Sekarang ini kan orang tidak takut lagi sama Tuhan. Mereka tetap Sholat lima waktu tetapi korupsinya jalan terus. Kalau mereka ketemu daging babi muntah muntah, tetapi aspal dan pasir masuk perut. (*)

Wahai PKS, itu Bukan Gambar Al Aqsho!

Sabtu, 20 Maret 2010, Partai Keadilan Sejahtera mengadakan munashoroh untuk Palestina di Jakarta. Dengan bertempat di Monas, dikabarkan bahwa aksi damai tersebut diperkirakan dihadiri oleh 1500-an kader dan simpatisan PKS.


media dakwah ---Dalam aksi tersebut, terdapat sebuah panggung yang cukup besar dengan backdrop bertuliskan "Selamatkan Al Aqsho" yang dilengkapi dengan sebuah gambar qubbah sakhra dan bukan masjidil aqsha yang sebenarnya.
Tidak hanya pada backdrop, tapi juga sebuah replika yang dikira masjid al aqsho turut meramaikan kesalahan aksi hari itu.
Antara Masjidil Aqsho dan Dome Of The Rock (Qubbah Sakhra)

Gambar sebuah masjid dengan kubah keemasan yang terdapat dalam backdrop dan replika diatas bukanlah Masjid Al Aqsho. Tapi itu adalah gambar Kubbah As Sakhro, sebuah kubah dari Masjid Umar (atau yg sering disebut Dome Of The Rock) yang berwarna keemasan karena konon dilapisi emas. Berikut ini adalah gambar Masjid Umar dari samping:

Dan Masjid Al Aqsho adalah kubah yang berwarna hijau tua, berada di belakang sebelah kanan dari kubah emas. Berikut ini adalah gambar Masjid Al Aqsho dari depan:

Ini Bukan Masalah Sepele

Sepintas, masalah ini memang hal yang sepele. Yang penting kan pesen-nya nyampe kepada ummat, kalo Palestina sedang dicengkram zionis. Tapi tidak semudah itu ya ikhwah, sebab apa? Sebab penyebarluasan gambar kubbah as sakhra sebagai simbol bagi al quds adalah salah satu langkah zionis untuk mengalihkan ummat dari kondisi al aqsho yang sebenarnya.

Beberapa waktu lalu kita telah mendengar bahwa salah satu pintu Al Aqsho (yaitu pintu Al Maghariba) telah runtuh akibat penggalian tanah yang berada di bawah Al Quds oleh yahudi laknatulloh. Kita juga telah mendengar bahwa dinding-dinding al Aqsho telah retak-retak akibat penggalian itu. Sedangkan gambar kubbah as sakhra tidak menampilkan kerusakan-kerusakan yang dialami al aqsho. Yang mana dalam gambar terlihat jelas bahwa bangunan kubbah as sakhro masih sangat bagus, kokoh, dan indah dengan kubah emas diatasnya. Padahal kondisi Masjidil Aqsho saat ini sudah sangat memprihatikan, banyak kerusakan disana-sini.

Dengan ketidaktahuan ummat akan hal ini, maka bisa jadi ummat (bahkan kita sendiri) menjadi kurang begitu peduli dan tidak tanggap tanggap dengan langkah-langkah busuk yahudi dalam menghancurkan al aqsho. Karena menganggap al aqsho masih bagus, kokoh dan indah. Innalillahi...

Agenda Besar Zionis untuk Mengganti Al Quds dengan Kuil Yahudi

Ustadz Ferry Nur, Ketua KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina), dalam berbagai tabligh akbar dan khutbah-nya selalu mewanti-wanti ummat Islam akan bahaya hancurnya Masjid Al Aqsho akibat tindakan kotor yahudi. KISPA telah memiliki berbagai data dan dokumen tentang rencana jahat yahudi untuk menghancurkan Masjid Al Aqsho, kemudian mendirikan Kuil Sulaiman diatas reruntuhan Al Quds.

Yang Menolak Vaksin Tidak Berangkat Haji

media-addakwah.com--Pemerintah mempersiapkan langkah tegas untuk menyikapi penolakan penggunaan vaksin meningitis bagi calon jamaah haji (CJH).

Menurut Menag Suryadharma Ali, semua CJH diimbau agar bersedia diberi vaksin meningitis, sebab, pemerintah Arab Saudi mewajibkannya. Bila CJH tidak mau divaksin, Kemenag sebagai operator tunggal haji tidak akan memberangkatkan ke tanah suci.

"Alasannya demi perlindungan kesehatan yang bersangkutan. Jamaah yang menolak harus menanggung risiko. Bisa saja pemerintah Arab Saudi menolak kedatangan peserta ibadah haji yang belum divaksin meningitis," katanya.

Suryadharma menyatakan bahwa solusi riil adalah pemerintah membuat vaksin sendiri. Namun, hal itu sulit direalisasikan karena pembuatan vaksin butuh waktu lama dan harus melalui uji klinis bertahap yang harus dipertanggungjawabkan. Hal itu tidak mungkin dilakukan karena agenda pemberangkatan haji sudah dekat.

Karena itu, Menag berharap vaksin meningitis itu dilihat dari aspek positifnya.

"Ketika tak ada pilihan lain dan dalam keadaan mendesak, hal itu bisa saja dilakukan," kata Ketua Umum DPP PPP tersebut.

Sementara itu, secara terpisah, Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Kadir Karding mengatakan, hingga saat ini penetapan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) masih belum disepakati. Pemerintah bersikukuh mematok biaya haji sebesar USD 3.577 plus asuransi, sedangkan DPR meminta USD 2.500-3.000.

"Karena perbedaan angka yang cukup signifikan itu, titik temu belum tercapai," kata Karding saat dihubungi tadi malam. Rapat DPR dan pemerintah berlangsung sejak pukul 13.00 kemarin. Hingga pukul 19.00 belum juga dicapai kesepakatan. Karena itu, Forum Panja (Panitia Kerja) DPR memutuskan untuk menunda rapat. Rapat kemudian dilanjutkan lagi pukul 20.30 tadi malam.

Karding menuturkan, sejatinya sudah ada banyak perubahan dalam lobi-lobi antara kedua pihak untuk merumuskan biaya haji yang ideal. Pada April 2010 lalu proposal awal Kemenag menyebutkan biaya ibadah haji sebesar USD 3.577 ditambah Rp 100 ribu untuk asuransi. Namun, kemudian pemerintah mau menurunkan sebesar USD 133.

"Tapi, setelah mengkaji segala aspek, DPR ambil kesimpulan bahwa biaya haji yang ideal adalah USD 3.154 dan tanpa ada tambahan biaya apapun," tutur Karding. Anggota Panja Haji Fadila Fauzi Ahmad menilai penurunan BPIH yang diusulkan parlemen idealnya sebesar USD 423.

Namun, pemerintah hanya mau menurunkan BPIH sebesar USD 133. Jadi, berdasar kalkulasi DPR, titik temunya diperkirakan USD 250 sehingga BPIH nanti disepakati sebesar USD 3.240.

"(Pengurangan BPIH) itu akan mudah dilakukan jika dana optimalisasi yang merupakan hak jamaah bisa dipakai untuk mengurangi komponen biaya haji," terang Fadila.

Karding menambahkan, saat ini pihaknya berusaha tutup mata atas protes dan kritikan agar penetapan biaya haji dipercepat. Alasannya, dia tidak ingin CJH Indonesia yang mencapai 211 ribu orang dirugikan akibat penetapan BPIH secara tergesa-gesa. Apalagi, penetapan BPIH tidak akan mempengaruhi jadwal pelaksanaan haji karena segala aspek terkait tender dan fasilitas haji sudah diselesaikan pemerintah. [mch/hidayatullah.com]

Anggota DPR dan Relawan RI Kembali Menembus Gaza

media-addakwah.com— Rombongan akan meletakkan batu pertama pembangunan rumah sakit bantuan rakyat Indonesia di Gaza
Rombongan ini berangkat bersama 22 Anggota DPR RI Komisi I, dipimpin oleh Ketua DPR RI Marzuki Alie dan Ketua BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR RI Hidayat Nurwahid).

Ikut bersama rombongan anggota DPR RI ini adalah LSM kemanusiaan untuk Palestina asal Indonesia, di antaranya KNRP, Komite Umat (Komat) Palestina, BSMI, PKPU, Wahdah Islamiyah, Rumah Zakat Indonesia.

Selain melakukan kunjungan, salah satu misi yang diemban para wakil rakyat tersebut untuk mendirikan sebuah rumah sakit bagi rakyat Palestina.

Rombongan bertolak dari Jakarta ke Mesir Ahad dini hari 27 Juni 2010, dan sudah tiba di Gaza Palestina Selasa Sore 29 Juni 2010 Sekitar pukul 5 Sore Waktu  waktu Palestina, setelah sebelumnya melewati kota Al Arish Provinsi Sinai Utara.

Menurut Ikhwan, yang juga merupakan Ketua Wahdah Islamiyah yang membidangi Urusan Sosial ini,  keberangkatan relawan ini sebagai wujud Kepedulian Umat Islam Indonesia, terhadap nasib saudara muslim.

Rombongan anggota DPR ini, akan menyampaikan langsung bantuan dan dukungan bangsa Indonesia kepada rakyat Palestina menghadapi penjajahan dari bangsa Zionis Israel, dan untuk meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Sakit bantuan rakyat Indonesia di Gaza. [wdh/hidayatullah.com]

Obama Tetap Akan Lanjutkan Kebijakan Bush


media-addakwah.com ---Semula banyak orang terhanyut pidatonya di Mesir, yang berjanji  akan menyelesaikan persoalan di Timur Tengah dan hubungannya dengan Islam
Pemerintah Barack Obama dinilai akan tetap melanjutkan kebijakan pendahulunya George W Bush dalam masalah perang melawan teror. Hal itu diungkap John Brennan, penasehat senior Barack Obama dalam urusan program antiterorisme dan keamanan nasional.

Menurutnya, Obama telah melakukan banyak hal untuk melanjutkan kebijakan yang lalu.

Brennan menyatakan khawatir dengan masuknya sejumlah warga Amerika ke dalam kelompok teroris. Hal itu, menurutnya, membahayakan kepentingan AS.

Brennan dalam wawancara dengan Washington Times menambahkan, meski ada sejumlah perbedaan dalam sikap dan kebijakan pemerintahan Obama dan Bush, namun secara umum Obama akan melanjutkan kebijakan pendahulunya terkait perang melawan teror.

Sebagaimana diketahui, masyarakat dunia menaruh harapan besar kepada Obama saat terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) pada 2008 silam.

Obama diminta dapat meredam gejolak di kawasan Timur Tengah, khususnya di Iraq, Afghanistan, dan hubungan antara Israel dan Palestina.

Banyak orang ikut terhanyut, ketika dalam pidatonya di Mesir Obama berjanji  akan menyelesaikan kasus Timur Tengah dan memulai hubungan dengan dunia Islam. Sekarang dunia masih menunggu, apakah benar janji-janji Obama itu. [irb/hid/hidayatullah.com]

Penelitian: Duduk Tegap, Bukan Duduk Terbaik!


Duduk tegap ternyata bukan posisi duduk terbaik untuk pekerja kantor, demikian kesimpulan sebuah penelitian.
media-addakwah.com--Para peneliti di Skotlandia dan Kanada menggunakan magnetic resonance imaging (pemindaian magnetik), atau MRI model baru untuk memperlihatkan bahwa duduk tegap menyebabkan tekanan yang tidak perlu ke punggung.

Mereka mengatakan kepada Radiological Society of North America atau perkumpulan radiologis Amerika Utara bahwa posisi terbaik adalah bersandar ke belakang dengan sudut sekitar 135 derajat.

Para pakar mengatakan duduk ikut menyumbang munculnya rasa sakit di punggung bawah.

Data dari Asosiasi Chiropractic Inggris menunjukkan 32% penduduk menghabiskan lebih dari 10 jam setiap harinya dengan duduk.

Separuh di antaranya tidak meninggalkan meja mereka, bahkan untuk sekadar makan siang.

Dua per tiga juga kemudian duduk begitu tiba di rumah setelah bekerja.

Kenyamanan punggung

Penelitian mengenai persoalan kenyamanan punggung ini dilakukan di RS Woodend, Aberdeen, Skotlandia.

22 sukarelawan dengan punggung yang sehat dipindai menggunakan sebuah mesin MRI yang telah diposisikan secara khusus agar memberi kebebasan pasien untuk bergerak secara bebas selama ujicoba.

Pemindai tradisional mengharuskan pasien harus rebah rata yang mungkin menyamarkan rasa sakit yang terjadi karena pergerakan atau postur tertentu badan.

Dalam penelitian ini pasien diminta duduk dalam tiga posisi: menyandar ke depan, tegak lurus, menyandar ke belakang dengan sudut sekitar 135 derajat.

Dari tiga posisi ini kemudian dilakukan penelitian: posisi yang lebih nyaman dan paling sedikit memberi tekanan kepada punggung.

Dari hasil penelitian itu diketemukan bahwa menyandar ke belakang dengan sudut sekitar 135 persen adalah yang terbaik di antara ketiganya.

Kecenderungan selonjor

Dr Waseem Bashir dari Departemen Radiologi dan Diagnosa Pemindaian di RS Universitas Alberta, Kanada yang memimpin penelitian mengatakan: ''Duduk di sebuah posisi yang sesuai dengan anatomi tubuh itu sangat penting. Tekanan pada punggung dan otot yang terkait dengan punggung bisa menyebabkan kesakitan, penyakit tahunan dan ketidaknormalan bentuk.''

Rishi Loatey dari Asosiasi Chiropractic Inggris mengatakan: ''Satu dari tiga orang mengalami sakit punggung bagian bawah karena terlalu banyak duduk. Tubuh kita tidak dirancang untuk hanya berdiam saja.''

''Namun duduk dengan sudut 135 derajat agak sulit karena membuat kita cenderung untuk selonjor dan kemudian merosot dari kursi. Sudut 120 derajat atau kurang mungkin sudah cukup.'' [bbc/hidayatullah.com]
 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha