Rabu, 02 Juni 2010

KH. Sulaiman Zachawerus: Gerombolan Kristen Membuat Kisruh

Addakwah.com ------Setelah gagal mencoba kekuatan tempur umat Islam di Ambon Maluku dan Poso Sulawesi Tengah satu dasawarsa lalu, tampaknya para fundamentalis dan teroris Kristen tidak kapok-kapok.
Kali ini giliran mereka akan mencoba kekuatan tempur dengan menguji kesabaran umat Islam Bekasi Jawa Barat.

Terbukti pada  peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei lalu, kurang lebih 200 teroris fundamentalis Kristen berusaha menduduki Masjid kebanggan  umat Islam Bekasi, Masjid Agung Al Barkah. Dibawah pimpinan tokoh fanatik fundamentalis Kristen Bekasi, Benny Tunggul, Pasukan Salib itu sengaja membentuk formasi Pedang Salib di halaman masjid Al Barkah.

Hal itu mengisyaratkan mereka siap mengobarkan perang melawan umat Islam. Persis seperti ketika Pasukan Salib dari Eropa pada abad pertengahan lalu ketika berusaha menguasai Dunia Islam dengan terlebih dahulu menguasai Kota Suci Baitul Maqdis (Yerusallem), dimana sebelum memulai perang mereka selalu membentuk formasi Pedang Salib terlebih dahulu. 

Tampaknya kaum teroris Kristen Bekasi ingin sekali lagi menguji kekuatan umat Islam di daerah yang dulu dikenal sebagai kampung para syuhada dalam melawan pasukan kolonial Kristen Belanda tersebut. Kekuatan tempur umat Islam tentu saja sangat siap menghadapi kaum minoritas yang dikenal sangat fanatik dan agresif dalam memurtadkan umat Islam, dimana target jangka panjangnya adalah menjadikan Indonesia negara Kristen kedua di Asia setelah Filipina.

Berikut ini wawancara dengan Ketua MUI dan FKUB Kabupaten Bekasi, KH Sulaiman Zachawerus seputar Kristenisasi yang semakin gila-gilaan di Bekasi tanpa mengindahkan peraturan dan etika hubungan antar agama, serta bagaimana reaksi umat Islam dalam menghadapi bahaya pemurtadan tersebut.          

Penghinaan terhadap Masjid Agung Al Barkah dan pelecehan Al Qur’an oleh kaum Kristen (Nasrani), bagaimana reaksi umat Islam Bekasi ?
Waktu kejadian pada 2 Mei lalu, mereka mendompleng Hari Kebangkitan Nasional. Waktu itu Masjid Al Barkah dalam keadaan sepi sehingga tidak ada yang bisa menghalangi. Sebab masjid bukan seperti gereja yang selalu terkunci, masjid selalu terbuka 24 jam sehari. Kita tidak tahu apa maksud mereka menghina masjid.

Gerombolan Kristen ini dengan sengaja menciprati seorang takmir masjid dengan air yang  berarti pemberkatan. Pemberkatan berarti mengusir roh setan yang ada pada umat Islam.  Itu jelas kelakuan kurangajar, berarti umat Islam dianggap seperti setan.

Tetapi langkah gerombolan Kristen  memasuki masjid dengan membawa atribut salib dan bintang david Yahudi, jelas mempunyai maksud tertentu. Apa dia ingin menunjukkan diri sudah berani dengan mengatakan kepada kelompoknya kalau umat Islam penakut,  sehingga bisa terjadi pengertian yang bermacam macam. Jelas ini membuat kisruh di kalangan umat Islam, sehingga forum anti pemurtadan Bekasi Ahad (9/5) lalu mengadakan apel akbar, yakni menyerukan sikap umat Islam Bekasi.  Ini jelas merupakan penistaan agama.  Seharusnya aparat keamanan seperti polisi dan Pemda pro aktif menyelesaikan masalah ini, dan terhadap oknum-oknum yang bertanggung jawab harus dihukum.
Bagaimana menurut anda tanggapan Walikota Bekasi Mochtar M  setelah kejadian itu ?
Sampai sekarang Walikota masih diam saja, belum ada reaksi apa-apa. Saya sudah ketemu dengan Wakil Walikota untuk minta klarifikasi tentang masalah ini. Mengapa Wakil Walikota sebagai Ketua Badan Narkotika Kota (BNK) Bekasi kok dipakai untuk pawai alegoris.  Wakil Walikota berjanji akan melakukan somasi terhadap Benny Tunggul, orang yang dianggap mencatut nama BNK Bekasi dan dirinya dari sekelompok orang  dengan membawa nama panji-panji salib dan bintang david Yahudi. Kasus yang melibatkan sekolah Bellarminus ini harus diselesaikan secara hukum.  Karena ada penistaan agama orang lain, pelecehan Kitab Suci Al Qur’an dan ada pencatutan nama BNK dan Wakil Walikota Bekasi.

Bagaimana reaksi Kapolres Bekasi menanggapi kasus menghebohkan ini ?
Belum ada reaksi apa-apa, bahkan Kapolres AKBP Imam Sugiyanto sepertinya keberatan dengan orasi para pembicara pada Apel Akbar umat Islam Bekasi di Masjid Al Barkah (9/5) lalu. Seperti orasi Ustad Abdul Kadir Jaelani dan Ustad Abu Bakar Ba’asyir yang menganggap negara ini kafir. Juga ada kata-kata bunuh seperti yang diucapkan Ustad Abdul Kadir Jaelani sebagainya. Menurut Ustad Abu, kalau tidak mengkafirkan berarti jadi kafir, maka harus perang.

Dalam pandangan polisi, ucapan ini bisa jadi delik karena memprovokasi umat. Untung tidak terjadi apa-apa, sebab kalau terjadi bisa dikatakan telah menghasut. Saya akan bilang pada Kapolres, umat Islam mana yang agamanya dihina tidak marah. Paling ini hanya perkataan saja. Buktinya setelah Apel Akbar semua aman, tidak terjadi apa-apa. Seandainya waktu itu ada yang mengkomando serbu, saya yakin Sekolah Bellarminus sudah habis. Bellarminus adalah sekolah Kristen sejak SD, SMP hingga SMA.

Kita masih bisa mengendalikan umat. Artinya, tokoh-tokoh umat, para ulama dan pimpinan umat di Bekasi ini masih berharap adanya dialog, adanya penyelesaian secara cool, sehingga tidak menimbulkan tindakan  anarkhis. Waktu Apel Akbar itu saya diundang sebagai Ketua Forum Komuikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi. Meski persoalannya terjadi di Kota Bekasi, tetapi karena saya ikut aktif memantau berbagai perkembangan Kristenisasi di Bekasi, maka mereka juga mengundang saya pada Apel Akbar tersebut.

Sebagai kelompok minoritas, mengapa orang Kristen di Bekasi berani unjuk kekuatan terhadap umat Islam yang mayoritas ?
Apakah mereka yang berani ataukah kita yang penakut. Kalau mereka berani, tentu ada yang membeking, dimana sudah jelas bekingnya adalah tangan kekuasaan seperti Pemda. Sementara tangan keamanannya seperti Polres atau Kodim.

Ketika Pilkada tahun 2007 lalu dimana Mochtar terpilih sebagai Walikota, konon katanya andil dari pihak Kristen cukup besar untuk terpilihnya. Mungkin berupa donasi atau suara,  sehingga mochtar terpilih menjadi Walikota. Kalau  orang sudah menerima budi seperti itu, tentu saja mereka merasa bisa bertindak sebebas-bebasnya termasuk memurtadkan umat Islam Bekasi. Meski Mochtar sebagai Muslim, tampaknya tidak memiliki izzah untuk menanggani segala macam persoalan umat Islam. Persisnya bagaiman deal antara Walikota dengan pihak Kristen, sejarah nanti yang akan membuktikannya.

Makanya mereka mulai berani unjuk gigi, sepereti mengadakan bazar akbar di Galaksi, kemudian umat Islam langsung di baptis disitu. Tangan meraka dicap gereja  dan dianggap telah sepakat untuk menjadi Kristen kemudian  di babtis, sehingga menghebohkan umat Islam. Juga pembangunan berbagai gereja tanpa izin dan tanpa rekomendasi dari FKUB, Ini menunjukkan kepongahan mereka,  tanpa mengindahkan perasaan umat Islam.

Kalau saya sebagai ketua FKUB di Kabupaten Bekasi cukup tegas. Gereja bisa dibangun kalau sudah memenuhi persyaratan administratifnya dimana 90 dan 60 harus setuju. Tetapi ternyata dalam faktanya ada protes umat Islam di lapangan, maka tidak akan kami berikan rekomendasi. FKUB Kota Bekasi kelihatan lebih kondusif daripada di Kabupaten Bekasi. Persoalannya, tetapi justru menimbulkan kekisruhan.

Menurut anda,  Walikota Bekasi berpihak kepada kaum Kristen ?
Kalau ditanya dia selalu bilang tidak. Tetapi gebrakan-gebrakannya kelihatannya ya. Jadi kita susah membacanya. Walikota Bekasi berasal dari PDI Perjuangan. Kalau mengucakan salam ya fasih.

Apa memang Bekasi menjadi sasaran utama Kristenisasi di Indonesia ?
Posisi Bekasi sebagai kota penyangga Jakarta, seperi Depok dan Tangerang, sehingga sangat strategis untuk dibangun kekuatan. Ketikaa Menteri Perumahan Rakyat dijabat Cosmas Batubara, semua perumahan difasiitasi untuk orang Kristen, itu jelas ada maksudnya. Anggota DPR RI yang Kristen, sangat memperhatikan apa yang terjadi dengan kasus  pengembangan gereja illegal di Bekasi ini, Jika pembangunan gereja illegal dicegah umat Islam, maka anggota DRR dan Komnas HAM sampai turun ke lapangan.

Seperti pembangunan gereja illegal di Desa Cijalen, mereka menggunakan tanah kosong yang dibeli untuk aktifitas gereja dan diprotes umat Islam. 
Akibatnya FKUB bersama aparat keamanan mengemboknya. Kemudian mereka bikin acara gereja di jalanan. Kapolres menjaga mereka yang mengadakan kebaktian di jalanan tersebut.

Karena pemberitaan itu, akhirnya Kapolres dipanggil Komisi III DPR dan saya juga turut diundang. Anggota Komisi III menganggap ada diskriminasi dan saya jelaskan duduk persoalannya.  Umat Kristen sedang membangun citra bahwa dirinya terzalimi umat Islam. Ini jelas tidak betul ! Mereka sampai memanggil pengamat dari luar negeri. Mereka mengatakan kebebasan beragama dihalang-halangi umat Islam, sehingga aparat keamanan dan pemerintah juga terkena, seperti ikut menzalimi umat Kristen.

Padahal selama ini umat Islam tidak pernah menysuahkan umat Kristen. Sebab dalam kasus pembangunan rumah ibadah, punya peraturan sendiri. Sebab kalau dilanggar umat Kristen perlu kita pertanyakan. Dengan adanya FKUB sebagai hasil peraturan bersama antara Mendagri dan Menag, Nomor 8 Tahun 2006, justru makin membuat mereka berpeluang untuk mendirikan gereja, sebab persyaratannya begitu mudah.

Bayangkan, kalau 90 orang pengikut mereka tidak cukup dalam sebuah Kalurahan, mereka bisa mencari pada Kalurahan lain bahkan sampai Kecamatan dan Kabupaten. Kemudian didukung 60 warga yang tidak keberatan dan tidak perlu orang Kristen, sehingga persyaratannya menjadi mudah. Namun ternyata mereka tidak memenuhi syarat, dimana syarat yang begini mudahnya terasa begitu sulit bagi mereka. Memang mereka kekurangan umat tetapi terus ngotot untuk membangun gereja baru di lingkungan perkampungan Islam. 

Saya memiliki pengalaman, dimana Kristen dikenal memiliki 223 sekte dan setiap sekte meminta didirikan gereja sendiri-sendiri. Lha lahannya dimana, sebab kalau diletakkan dalam satu lahan akan terlalu panjang, tetapi kalau dibikin bertingkat maka akan terlalu tinggi. Tetapi kalau Islam masjidnya hanya satu. Siapa saja dan dari mahzab mana saja bisa sholat di masjid yang sama. Tetapi kalau Kristen gerejanya harus satu sekte dengan dia.

Bagaimana seandainya orang Kristen ngotot sehingga terjadi bentrokan dengan umat Islam Bekasi ?
Mereka pasti akan terkena batunya, sebab umat Islam itu seperti kata orang Betawi “lu jual ku borong”. Kita selama ini kan sebagai umat yang paling toleran. Di negeri yang mayoritas muslim, semua umat yang berlainan agama akan dilindungi, mereka tidak akan diapa-apakan. Berbeda dengan umat Islam di negara yang mayoritas Kristen atau lainnya, maka umat Islam akan dinista, disiksa dan dibunuh.

Kalau penistaan yang mereka tujukan kepada umat Islam Indonesia yang mayoritas dilakukan terus menerus  seperti yang kita baca di blok-blok internet dimana penistaan mereka luar biasa terhadap Islam, umat Islam sekarang sudah muak dengan segala aksi merekadan sudah habis kesabarannya, dimana ada saatnya kita sudah tidak tahan lagi. Saya sudah bilang pada aparat Kepolisian, sebagai orang tua yang masih sabar dengan umat ini, tetapi pada yang lain saya akan lepas tangan. Terbukti demo umat Islam pada Jum’at (14/5) lalu berjalan damai dan tidak anarkhis.

Sepertinya pihak Kristen Bekasi sengaja memancing supaya umat Islam bertindak anarkhis ?
Saya kira begitu. Ada skenario besar dibalik itu ! Seperti kasus mbah Priok, dan ini bisa terjadi di Bekasi. Apa motifasinya, sepertinya ada yang menutup-nutupi scenario politik yang diatas dan lebih besar lagi seperti kasus Century. Sehingga perhatian masyarakat nanti akan beralih pada kasus besar tersebut. Padahal selama ini masyarakat Bekasi rukun-rukun saja, meski di dalam terasa panas. Berbagai ruko dan perumahan digunakan sebaagi rumah ibadah tanpa izin, sehingga diprotes umat Islam namun tidak digubris. 

Kalau umat Islam Bekasi terus menerus diprovokasi, apa mungkin bisa menjadi Ambon kedua ?
Saya tidak berharap begitu, tetapi tidak mustahil bisa terjadi seperti itu. Kalau kita terus dipancing, seperti Kota Harapan Indah yang akan dibangun gereja terbesar di Indonesia Santo Albertus dan dibangun tiga patung wanita, dimana jelas mencederai Bekasi sebagai Kota Santri dan Kota Syuhada. 
Dimana pada waktu itu para pejuang Islam Hizbullah yang diimpin KH Noer Ali sama bertempur melawan tentara Kristen Belanda dan berhasil mengusirnya dari Bekasi. Banyak pejuang Hizbullah yang mati syahid di Bekasi ini. Sekarang kota ini dinista kaum Kristen dengan patung perempuan setengah telanjang dan dibangun gereja diberbagai tempat yang mayoritas beragama Islam. 

Padahal di dekat Kota Harapan Indah terdapat Pondok Pesantren At Taqwa, kalau di Jawa itu termasuk daerah Kauman. Tetapi dengan bangga mereka akan membangun gereja terbesar di Indonesia yang diprotes umat Islam. Tetapi selama ini protes umat Islam tidak pernah digubris, padahal latar belakang perijinan pembangunan gereja itu muncul dengan cara penipuan terhadap umat Islam setempat. Katanya tanda tangan buat blangko kerja, tetapi kemudian mereka sama di baptis. Lama kelamaan mereja jadikan ijin pembangunan gereja dan diajukan ke Walikota, dimana mereka berdalih telah disetujui umat Islam. Ini merupakan penipuan terhadap umat Islam dan tindakan tidak fair. 

Bagaimana sebaiknya sikap umat Islam Bekasi dalam menghadapi provokasi kaum Kristen ini ?

Kita akan selalu menempuh jalan musyawarah. Kita akan undang Pemda dan aparat keamanan untuk menertibkan tindakan yang tergolog pada pencemaran agama ini, seperti kasus Masjid Al Barkah. Berbagai gereja illegal supaya mengajukan permohonan agar menjadi legal dan sesuai dengan persyaratan yang ditempuh dan jangan sampai curang sesuai dengan UU dan peraturan yang berlaku.

Jangan sampai memancing umat Islam pada tindakan anarkhis. Sebab kalau sampai terjadi sekali lagi, maka itu sudah tidak terelakkan lagi. Sebab umat Islam sudah terlalu banyak menahan sabar. Kalau sampai meletus akan menjadi bom waktu, bisa menjadi Maluku atau Ambon kedua di Bekasi.

Saya sebagai orang yang dituakan umat Islam Bekasi, berusaha mendekati pihak Pemda dan aparat keamanan untuk diwaspadai. Aparat Kepolisian harus pro aktif untuk menyelesaikan secara hukum dan menindak orang-orang yang bertanggungjawab menodai Masjid Al Barkah. Sementara itu berbagai pembangunan gereja illegal harus dihentikan terlebih dulu.
Para pencemar Masjid Al Barkah harus dihukum dengan setimpal. Sebab kalau dibiarkan, maka umat Islam yang akan menghukumnya. Sekarang umat Islam masih bisa menahan diri, tetapi kalau saatnya sudah tidak bisa menahan diri bagaimana, itulah yang dikhawatirkan. Kita selalu mencari solusi terbaik.  (Abdul Halim/suara islam)
***

Pejuang Islam dari Maluku Utara
Nama KH Sulaiman Zachawerus sudah tidak asing lagi bagi kalangan aktifis Islam di Kota dan Kabupaten Bekasi. Sebagai Ketua Garda Umat Islam Kota Bekasi (GAMIS), Ustad Sulaiman berperan sangat aktif dalam membentung upaya Kristenisasi dan pemurtadan umat Islam Bekasi.

Meski lahir di Jakarta pada 25 April 1948, namun kedua orang tuanya asli dari Ternate-Halmahera  Maluku Utara. Maka tidaklah mengherankan jika bapak 10 anak dan suami dari 2 istri ini sangat bersemangat membela eksistensi umat Islam di Ternate dan Halmahera sebagai asal kampung halamannya dan umat Islam di Bekasi sebagai daerah tempat tinggal sekarang ini. Segala potensinya dikerahkan demi kejayaan Islam di Indonesia dan selalu siap jiwa raga dalam menghadapi setiap rongrongan eksistensi umat Islam di Indoensia. (Lim)

Relawan Mesir Ungkap Kejadian Sesungguhnya Saat Serangan Israel


Pasukan Israel menyerang tempat perlindungan para relawan perempuan. Mereka itu menodongkan senjata ke kepala mereka
Hidayatullah.com--Salah seorang anggota parlemen Mesir dari Ikhwanul Muslimin yang juga menjadi relawan kemanusiaan di kapal Mavi Marmara, Dr Hazim Faruk Mansur mengungkapkan kejadian yang sesungguhnya terhadap "armada kebebasan" secara detail dan rinci kepada Al-Arabiya.net. Faruk mengatakan, ketika pulang ke Mesir,ia hanya mengenakan kaos dalam yang dilumuri dengan darah korban warga negara Turki yang meninggal akibat serangan Israel. Bahkan lantai kapal itu berubah warna menjadi merah akibat darah para korban, tambahnya lagi.

Faruk dan rekannya Muhammad Al-Baltaji yang sempat ditahan di pelabuhan Asdoud di Israel, mengungkapkan bahwa semua yang diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Israel Lieberman adalah kebohongan belaka. Ia mengatakan secara tegas bahwa kapal Armada Kebebasan tidak ada membawa senjata sama sekali, seperti yang dituduh oleh Israel.

Faruk menceritakan, sekitar jam empat dini hari, mereka melakukan shalat subuh berjamaah. Namun di tengah-tengah shalat, mereka dikejutkan dengan beberapa helikopter yang terbang di atas kapal mereka, serta 4 kapal yang dilengkapi dengan meriam dan 16 kapal lainnya yang membawa sekitar delapan orang di setiap kapal.

Kemudian helikopter itu langsung menurunkan serdadunya dengan senjata yang lengkap, dan menembakkannya kepada mereka. Seketika para relawan langsung berlarian. Namun sebagian dari mereka ada yang tertangkap oleh tentara Israel, dan tidak segan-segan tentara Israel itu  membunuh mereka di dapan relawan lainnya. Ketika itu sebanyak 14 relawan dari Turki langsung syahid di tempat, dan beberapa beberapa orang lainnya luka-luka.

Setelah itu tentara Israel menyerang tempat yang digunakan sebagai perlindungan para relawan perempuan. Tentara itu menodongkan senjata ke kepala mereka. Tentara Israel memperlakukan mereka dengan kejam, tidak pandang bulu. Semua orang akhirnya diborgol.

Faruk menjelaskan, "Tentara Israel menurunkan kami satu persatu dari induk kapal. Mereka menurunkan Syeikh Raid Shalah, Syeikh Muhammad Zaidan, Syeikh Hamad, kemudian saya dan Dr Baltaji. Dan kami semua diborgol." [sadz/aby/hidayatullah.com]

Kemarahan terhadap Israel Merebak di Negara-negara Arab

Addakwah.com--Serangan Israel terhadap kapal bantuan bagi Gaza, Senin (31/05), menuai kecaman di negara-negara Arab. Pemerintah di sejumlah negara Arab memperingatkan eskalasi yang dapat berakhir pada perang.

Kesedihan dan kemarahan disuarakan dalam unjuk rasa di dunia Arab. Di Amman, ibukota Yordania, negara tetangga Israel, ratusan orang berkumpul di bawah lautan bendera hijau-putih-merah Palestina.

"Kami betul-betul marah. Apa yang dilakukan tentara Israel tidak dapat dibenarkan. Kami menyerukan pemerintah di seluruh dunia untuk menolong orang-orang di Palestina, di Gaza," kata seorang demonstran.

"Israel melakukan kejahatan perang. Batalkan perjanjian damai dengan Israel, usir duta besar Israel,“ demikian tuntutan para demosntran di depan kantor Perdana Menteri Yordania. Dan berulang-ulang diserukan agar negara-negara Arab berhenti berpangku tangan.

Adalah hal yang memalukan bahwa bertahun-tahun dunia bersikap acuh tak acuh ketika warga di Jalur Gaza tewas akibat serangan udara Israel. Kali ini korbannya warga asing. Barangkali ini akan membangunkan masyarakat dunia.

"Saya pikir, masyarakat dunia yang selama ini tidur kini akan terbangun. Ini adalah bencana yang sangat mengejutkan, Tapi kami tidak akan menyerah, kami akan terus berjuang," tegas demonstran.

Rakyat Yordania punya hubungan erat dengan rakyat di wilayah Palestina. Sekitar 70% warga Yordania berasal dari Palestina atau dari Israel. Keluarga mereka mengungsi atau terusir keluar dari sana. Tidak heran bila simpati terhadap mereka yang berada di Tepi Barat dan Jalur Gaza besar.

Di Kairo, ibukota Mesir, Presiden Mesir Husni Mubarak mengecam penggunaan kekuatan yang berlebihan dan tidak pada tempatnya oleh Israel dalam serangan terhadap armada kapal bantuan bagi Gaza. Sementara Kementerian Luar Negeri Mesir memanggil Duta Besar Israel untuk menyatakan kecamannya. Dari seluruh negara Arab, hanya Mesir dan Yordania yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

Kemarahan menyala di negara-negara Arab lainnya. "Berbahaya dan gila." Dengan kata-kata ini PM Libanon Saad Hariri mengecam tindakan Israel. Di depan kantor PBB di Beirut, para pengungsi Palestina dan kelompok kiri Libanon menggelar unjuk rasa.

Sekjen Liga Arab Amr Mussa, menyerukan sidang istimewa Selasa (01/06) di Kairo, untuk mendiskusikan serangan. “Kami semua berang,” tandas Mussa.

Unjuk rasa berlangsung pula di Israel dan Palestina. Warga Israel melangsungkan protes di pelabuhan Ashdod. Mereka menyebut tindakan militer terhadap armada kapal bantuan sebagai perompakan dan menyerukan agar armada bantuan dibiarkan masuk ke Jalur Gaza.

Para Menteri Luar Negeri negara-negara Teluk yang tengah melangsungkan pertemuan dengan rekannya dari negara-negara ASEAN, mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam keras serangan Israel.

Reaksi yang muncul dari negara-negara Arab tetap dirasa kurang oleh sebagian pihak. Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad menyalahkan dunia Arab karena berdiam diri. Sikap semacam itu hanya mendorong Israel melakukan kejahatan lebih lanjut, kata Ahmadinejad yang memuji sejumlah negara Eropa atas reaksi keras mereka terhadap serangan Israel. [dwwd/hidayatullah.com]Foto: Getty images

Wisnu: Kami akan Kembali ke Gaza

JAKARTA (addakwah.com)--Disandera Israel tidak membuat pasangan Dzikrullah Wisnu Pramudya dan Santi Soekanto patah semangat. Keduanya ingin bisa secepatnya kembali ke Gaza. Dalam wawancara dengan TV One, baik Santi maupun Wisnu berniat untuk bisa secara langsung menyampaikan bantuan yang dititipkan masyarakat untuk warga Gaza.

"Bahkan, sebelum turun dari kapal Mavi Marmara, kami bersama para relawan dari Malaysia bersepakat untuk bisa kembali lagi," ujar Wisnu dalam wawancara tersebut. Bahkan, sambung Wisnu, kalau memang harus berenang untuk bisa menembus Gaza, para relawan akan menempuh cara itu.

Dalam wawancara tersebut, Wisnu dan Santi juga mengisahkan perjalanannya bersama Kapal Mavi Marmara. Selain itu juga Wisnu secara tegas menjawab pernyataan Israel bahwa para relawan yang berada di kapal itu membawa senjata. Kata dia, besi-besi yang terlihat di gambar yang disebar Israel itu bukanlah senjata.

"Itu hanya besi-besi yang diperoleh para relawan dengan mengambil pagar-pagar kapal dan apa saja yang ada di kapal," tutur Wisnu. Jadi, imbuh dia, sangat tidak benar jika Israel menyebutkan bahwa para relawan di dalam kapal membawa senjata.

Red: irf
Sumber: TV One

Pembantaian Aktivis Flotilla, Refleksi Rasa Takut Israel?

TEL AVIV (addakwah.com) - Beralih ke kekerasan adalah ekspresi dari rasa takut. Penyebaran tentara Israel kemarin yang menyerbu dan menembaki kapal bantuan Freedom Flotilla yang dalam perjalanan ke Gaza, menewaskan sedikitnya 10 warga sipil dan melukai puluhan lainnya, tidak akan menguntungkan Israel atau mengobati kecemasan eksistensialnya.
Sebagai seorang psikiater dan penduduk Gaza, saya mengerti menggunakan kekerasan terhadap warga sipil adalah refleks oleh Israel sebagai gejala dari patologi struktural.  Penggunaan kekuatan maksimum oleh Israel meruapakan suatu bentuk intimidasi. Tapi ini adalah pilihan mereka yang lemah. Hal ini sangat mungkin bahwa melalui tindakan-tindakan Israel, mereka mengetatkan tali mereka sendiri.
Lebih dari satu dekade lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menerbitkan buku yang membela hak Israel untuk mendapat “tempat di bawah matahari”. Tapi itu adalah keinginan rasis untuk menciptakan “suatu bangsa di atas bangsa-bangsa lain” itu adalah keinginan ekstrimis Zionis.
Dalam konteks ini, perdamaian adalah laknat, pengepungan dan perang terhadap Gaza adalah sah dan dibenarkan; Israel akan menggunakan setiap cara yang memungkinkan untuk menghindari pencapaian perjanjian perdamaian dengan Palestina. Memang, Israel berjalan cepat untuk menjadi sebuah negara apartheid.
Karena blokade Israel di Gaza, tingkat pengangguran di jalur itu sudah hampir mencapai 50 persen. Bank Dunia menyatakan bahwa 90 persen dari air di Gaza tidak cocok untuk konsumsi manusia, 80 persen populasi hidup dengan penghasilan kurang dari satu dollar sehari, dan 70 persen tergantung pada yayasan amal untuk persediaan makanan.
Kekurangan gizi kronis mempengaruhi 15 persen dari anak-anak Gaza dan konsekuensi serius bagi kognisidan pertumbuhan  mereka akan dirasakan selama bertahun-tahun yang akan datang.
Kapal yang diserang tentara Israel membawa makanan, obat-obatan, dan bahan-bahan untuk membangun rumah prefabrikasi bagi rakyat Gaza. Para aktivis Freedom Flotilla merupakan upaya baru untuk memecahkan blokade Israel yang dikutuk oleh komunitas hak asasi manusia di seluruh dunia.
Mantan presiden AS Jimmy Carter menyebut blokade itu sebagai serangan terhadap peradaban. Hakim Richard Goldstone telah menyebut itu sebagai tindakan kejahatan Israel terhadap kemanusiaan. Terlalu banyak suara, termasuk banyak orang Yahudi, telah menyerukan kepada Israel untuk mengakhiri pengepungan kejam ini.
Satu setengah juta Palestina masih menjadi tahanan dari penjara terbuka terbesar di dunia sejak pengepungan Israel di Gaza dimulai pada bulan Desember 2008. Kemudian, tentara Israel menghancurkan 15.000 rumah, merusak pabrik dan departemen, dan menjatuhkan menara Masjid. Bahkan Sekolah Amerika di Gaza, sebuah bangunan luas, benar-benar hancur dan Israel membom sekolah yang dijalankan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Israel menggunakan senjata ilegal melawan rakyat Gaza selama perang ini, menewaskan ratusan orang dan melukai ribuan warga sipil termasuk anak-anak.
Serangan terhadap armada kebebasan hanyalah salah satu tindakan kekerasan terbaru Israel. Sekarang ada pembangkangan di jalan-jalan Gaza dari orang-orang yang menuntut dunia untuk memaksa Israel untuk menghormati mereka sebagai manusia.
Untuk Palestina, ini adalah saatnya bagi kita untuk bersatu kembali. Sangat diragukan jika faksi Palestina akan bangkit dalam kesempatan ini dan mengakhiri perselisihan internal mereka sementara aliansi politik mereka mendikte sebaliknya.
Juga diragukan bahwa banyak rezim-rezim Arab akan mendengarkan panggilan dari orang-orang di Gaza, karena mereka tidak independen dari tekanan politik dan ekonomi eksternal.
Namun pembunuhan massal orang-orang di atas Freedom Flotilla telah menarik kecaman di seluruh dunia dengan laporan kritis dari PBB dan dari ibukota negara-negara Eropa. Tindakan Israel dapat memperkuat panggilan untuk memboikot produk-produknya. Hal ini bisa menjadi titik balik dalam perjuangan untuk mengakhiri pengepungan dan pendudukan Israel.
Opini ini ditulis oleh Dr Eyad Sirraj,  presiden dari Program Kesehatan Mental Gaza dan pendiri dari Kampanye Internasional untuk Akhiri Pengepungan Gaza. Artikel ini muncul di The National Abu Dhabi. (iw/meol) www.suaramedia.com

Boikot: Cara Mudah Hancurkan Israel dari Dalam Rumah

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-Anfal: 60)
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-Baqarah : 190)
“Sudah jelas, tiap produk yang mereka bikin selalu menghasilkan keuntungan yang sebagian besarnya dibelikan peluru untuk dipakai membunuhi Muslim Palestina…” (Allahuyarham Ustadz Rahmat Abdullah)
*
Tragedi kemanusiaan yang menimpa ratusan relawan pro Gaza di kapal Mavi Marmara dan lima kapal lainnya yang diserang tentara Zionis-Israel beberapa hari lalu menyatukan hati umat manusia di seluruh dunia untuk membela rakyat Palestina di Jalur Gaza yang sejak tahun 2006 telah diembargo total Zionis-Israel dan sekutu-sekutunya. Aksi demonstrasi pecah di mana-mana mengutuk Zionis-Israel. Berbagai acara diskusi, seminar, dan pertemuan ilmiah digelar. Doa bersama dipanjatkan.
Dan di tengah-tengah aksi solidaritas ini kembali muncul seruan agar seluruh penduduk dunia yang masih memiliki nurani agar melakukan boikot terhadap seluruh produk pro Zionis-Israel.
Seruan aksi boikot ini tentunya tidak bisa dipisahkan dari fatwa Dr. Yusuf Qaradhawy yang pada hari Jum’at pekan pertama November 2000, di hadapan jamaah sholat Jum’at di Masjid Umar bin Khattab, Qatar, menyerukan dunia agar memboikot produk pro Israel. Qaradhawy berkata:
“Tiap-tiap riyal, dirham, dan sebagainya, yang digunakan untuk membeli produk dan barang Israel atau Amerika, dengan cepat akan menjelma menjadi peluru-peluru yang merobek dan membunuhi pemuda dan bocah-bocah Palestina. Sebab itu, diharamkan bagi umat Islam membeli barang-barang atau produk musuh-musuh Islam tersebut. Membeli barang atau produk mereka, berarti ikut serta mendukung kekejaman tirani, penjajahan, dan pembunuhan yang dilakukan mereka terhadap umat Islam di belahan dunia lainnya...”
Seruan ini mendapat sambutan yang hangat dan hampir seluruh aktivis Islam, juga aktivis kemanusiaan pro Palestina yang terdiri dari berbagai agama dan ras, juga melakukan aksi boikot seperti yang diserukan Qaradhawy. Berbagai perusahaan donatur Zionis-Israel pun sempat mengalami kolaps oleh aksi boikot ini. Namun disebabkan gerakan ini “hangat-hangat tahi ayam”, maka dengan cepat perusahaan-perusahaan ini bisa bangkit kembali.
Di sisi lain, terdapat sedikit salah persepsi tentang gerakan boikot produk pro Zionis-Israel ini. Banyak yang mengira, gerakan ini adalah gerakan tidak menggunakan dan tidak mengkonsumsi, padahal fatwa Qaradhawy sendiri dengan jelas menyebutkan:
“…diharamkan bagi umat Islam membeli barang-barang atau produk musuh-musuh Islam tersebut. Membeli barang atau produk mereka, berarti ikut serta mendukung kekejaman tirani, penjajahan, dan pembunuhan yang dilakukan mereka terhadap umat Islam di belahan dunia lainnya.”
Tidak bisa lain. Yang diharamkan adalah mengalirkan uang milik umat Islam ke dalam kantong-kantong perusahaan-perusahaan Zionis-Israel itu.
Qaradhawy mengatakan, “…Membeli barang atau produk mereka, berarti ikut serta mendukung kekejaman tirani, penjajahan, dan pembunuhan yang dilakukan mereka terhadap umat Islam di belahan dunia lainnya...”
Yang diharamkan adalah mengalirkan uang milik umat Islam kepada perusahaan donatur Zionis karena uang itu akan diputar di dalam industri senjata mereka untuk membunuhi rakyat Palestina. Disini, yang diharamkan bukan saja ‘pembelian’ dalam hal barang pro Zionis, tetapi juga diharamkan melakukan ‘penyewaan tempat’ terhadap hotel-hotel donatur Zionis-Israel, karena hal ini juga berarti mengalirkan uang milik umat Islam ke kantong musuh-musuh Allah Swt.
Gerakan boikot produk pro Zionis-Israel dilakukan untuk menembus blokade atau embargo Zionis-Israe atas warga Gaza. Misi yang sama dilakukan oleh ratusan relawan dunia yang kemarin diserang tentara Israel laknatullah di perairan internasional, ratusan kilometer di barat Palestina. Sebab itu, ada baiknya kita flash-back dulu, menengok kejadian empat tahun lalu ketika Israel mulai memblokade Jalur Gaza. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Blokade Zionis Atas Gaza Adalah Gerakan Boikot
Pada tahun 2006, di bawah tekanan Zionis-Israel dan juga Barat, rakyat Palestina menyelenggarakan pemilihan umum yang diakui banyak lembaga pemantau pemilu dunia sebagai pemilu paling demokratis di negeri ini. Kelompok pejuang HAMAS keluar sebagai pemenang, mengalahkan faksi Fatah yang plin-plan dan memilih bermusyarokah dengan Zionis-Israel.

Kenyataan ini memperlihatkan jika sesungguhnya mayoritas rakyat Palestina menginginkan pemimpin yang teguh memelihara agamanya, dan bernyali besar untuk terus melawan tirani Zionis-Israel yang telah menjajah Palestina selama puluhan tahun.
Rakyat Palestina telah melihat, bertahun-tahun Palestina berada di bawah kepemimpinan Fatah, korupsi meraja-lela, dekadensi moral berhembus, dan bukannya berjuang memerdekakan Palestina namun para pejabatnya malah bermusyarokah dengan Zionis-Israel dan Zionis-AS untuk memerangi pejuang-pejuang kemerdekaan Palestina. Jelas, rakyat Palestina sudah muak dengan tipe kepemimpinan seperti ini.
Kemenangan HAMAS tidak disukai Zionis-Israel, AS, dan para sekutunya di Eropa. Mereka mendorong Fatah untuk melakukan provokasi terhadap HAMAS. Maka pecahlah konflik terbuka antara HAMAS dengan Fatah.
Kala itu, Amerika Serikat dan Zionis-Israel banyak membantu Fatah dengan mengirimkan banyak senjata api lengkap dengan pelurunya, beserta segala peralatan militer yang diperlukan Fatah untuk menggempur HAMAS. Akhirnya, HAMAS berhasil menguasai Jalur Gaza yang berbatasan dengan Mesir, dan Fatah menguasai West Bank (Tepi Barat) yang berbatasan dengan Yordania.
Untuk melemahkan HAMAS, Amerika dan Zionis-Israel—dibantu penguasa boneka negara-negara Arab seperti Presiden Hosni Mubarrak dari Mesir—melancaran aksi boikot total terhadap Jalur Gaza. Boikot atau embargo total terhadap warga Jalur Gaza meliputi seluruh aspek seperti bahan makanan, air, listrik, obat-obatan, dan sandang-pangan.
Jalur Gaza menjadi penjara paling mengerikan di seluruh dunia. Jika para kriminal Amerika di penjara Alcatraz saja masih diberi makan, maka warga Palestina yang ada di Jalur Gaza sama sekali tidak diberi apa-apa. Alhamdulilah, walau demikian, warga Jalur Gaza masih bisa tetap bertahan hidup sampai hari ini dengan segala ujian keimanannya.
Boikot Kuffar Quraisy Terhadap Rasulullah SAW
Sejarah embargo atau boikot terhadap umat Islam yang dilakukan musuh-musuh Allah SWT sebenarnya memiliki jejak yang panjang. Apa yang dialami rakyat Palestina di Jalur Gaza sesungguhnya merupakan pengulangan dari apa yang menimpa Rasululah SAW dan para sahabat yang diembargo total oleh Suku Quraisy.
Seperti juga kaum Zionis, penentangan kaum kuffar terhadap dakwah Islam senantiasa dilakukan dengan berbagai cara. Untuk menggoyahkan pilar-pilar dakwah Islam, mereka biasanya selalu mengawali dengan cara-cara yang terlihat manis. Mereka menawarkan kehidupan yang jauh lebih baik, jauh lebih nyaman, seperti harta yang banyak, rumah yang bagus, kendaraan mewah, dan juga para perempuan cantik, agar para pejuang dakwah mau berkompromi dengan kaum kuffar tersebut alias mau bermusyarokah dengan musuh-musuh Allah Swt tersebut.
Disinilah akan ketahuan mana pejuang dakwah yang sungguh-sungguh ingin menghidupkan Islam dan mana “pejuang dakwah” yang sesungguhnya lebih condong untuk “menumpang hidup pada Islam”.
Yang terakhir ini lebih memilih untuk bermusyarokah dengan musuh-musuh Allah Swt, memutar-mutar lidahnya menjungkir-balikkan ayat-ayat kitab suci al-Qur’an sekehendak syahwatnya demi mendapatkan kekuasaan, berbagai fasilitas mewah, gaji yang besar, dan ujung-ujungnya melakukan nikah sirri dengan alasan sunnah Rasul.
Tapi mereka ini lupa, Rasulullah Saw dalam melakukan poligami, menikahi banyak janda-janda yang sudah nenek-nenek dengan banyak anak. Hanya Aisyah dan Maryam yang masih gadis ketika dinikahi Rasul SAW. Namun mereka yang bermusyarokah dengan kezaliman ini malah menikahi gadis-gadis cantik, berbeda dengan yang dilakukan Rasul Saw. Ini terjadi dimana-mana sampai sekarang.
Jika cara halus tidak mempan menghentikan laju dawah Islam yang dilakukan para pejuang dakwah, maka barulah kaum kuffar melancarkan cara-cara kekerasan yakni dengan teror, ancaman, intimidasi, dan bahkan dengan pembunuhan yang bisa dilakukan dengan menggelar peperangan atau pembunuhan secara diam-diam. Semua ini masih dilakukan kaum kuffar sampai sekarang di mana pun mereka berada.
Demikianlah, cara pertama ternyata tidak mampu membuat Rasul SAW dan para sahabat goyah. Dengan intimidasi dan teror pun ternyata tidak mempan. Akhirnya kenyataan ini membuat kaum kafir Quraisy memakai jalan terakhir, yakni peperangan.
Dengan segenap kekuatan yang mereka miliki, kaum kafir Quraiys melakukan pemboikotan total terhadap Rasul SAW dan para sahabatnya. Mereka menulis selembar kesepakatan pemutusan hubungan total dengan Bani Hasyim dan Bani Abdil-Muththalib.
Pengumuman itu berisi: “Barang siapa yang setuju dengan agama Muhammad, berbelas kasihan kepada salah seorang pengikutnya yang masuk Islam, atau memberi tempat singgah pada salah seorang dari mereka, maka ia dianggap sebagai kelompoknya dan diputuskan hubungan dengannya: Tidak boleh menikah dengannya atau menikahkan dari mereka, dan Tidak boleh berjual beli (muamalah) dengan mereka.”
Untuk memberi pesan kepada umat Islam bahwa sikap mereka sungguh-sungguh, maka pengumuman itu ditempelkan di salah satu sudut Ka’bah.
Bahkan salah seorang tokoh Quraisy, Abu Lahab, mendatangi para pedagang di pasar dan berkata lantang: “Wahai para pedagang! Naikkan hargamu kepada sahabat-sahabat Muhammad sehingga mereka tidak bisa membeli apapun, kalian semua sudah mengetahui kekayaanku, dan kalian sudah tahu bahwa saya akan menepati janjiku, saya akan mengganti dagangan kalian semua, tidak akan ada kerugian atas kalian.”
Dengan sendirinya, tatkala melihat keuntungan yang pasti ada di depan matanya, maka para pedagang pun menaikkan harga barang dagangannya berlipat-lipat sehingga tidak bisa dijangkau oleh kaum Muslimin. Lalu para pedagang itu menutup kedainya dan berbondong-bondong ke rumah Abu Lahab. Semua barang dagangan mereka dibeli oleh Abu Lahab dengan harga yang berlipat. Para pedagang itu pulang ke rumah dengan hati yang berbunga-bunga.
Namun sebaliknya, para sahabat Nabi SAW pulang ke rumah dengan tangan hampa. Anak dan isterinya pun diberitahu jika semua dagangan di pasar telah diborong oleh Abu Lahab. Maka seluruh sahabat Nabi SAW, isteri, dan anak-anaknya pun harus menahan lapar berhari-hari. Walau demikian para pejuang Islam ini tetap dalam keimanannya yang teguh, tidak goyah sedikit pun untuk meminta keringanan atau bahkan berunding dengan kaum musyrikin Quraiys.
Tidak ada musyarokah atau koalisi dengan kezaliman, demikian keteguhan umat Islam generasi pertama ini. Di dalam sujud-sujud panjangnya, Rasul SAW dan para sahabat ini memanjatkan doa agar Allah SWT menurunkan rahmat-Nya. Hanya kepada Allah SWT mereka meminta dan berharap, tidak kepada yang lain.
Di tengah penderitaan inilah Allah SWT akhirnya menundukkan hati sebagian tokoh Quraiys, diantaranya adalah Hisyam bin Amr. Dia diam-diam membawa unta-untanya yang penuh membawa makanan di malam hari ke wilayah perkampungan Bani Hasyim dan Bani Muththalib. Ketika sudah dekat, ia lepaskan kendali untanya dan dihela agar berjalan masuk perkampungan kaum Muslimin. Di lain hari, Hisyam bin Amr juga melepaskan unta-untanya di malam hari dengan membawa pakaian dan segala barang yang dibutuhkan kaum Muslimin.
Orang-orang Arab yang mengikuti Nabi SAW saat itu sebenarnya tidak saja terdiri dari umat Islam, namun yang masih dalam kekafiran pun ikut. Saat itu Bani Hasyim dan Bani Muththalib, para pengikut Rasulullah SAW, belum semuanya bersyahadat. Namun walau demikian, mereka ikut dengan Rasulullah SAW dan bersama-sama berlindung dari penindasan kaum musyrikin Quraisy. Mereka yang masih kafir bergabung dengan motivasi kesukuan, sedang yang muslim tentu dengan motivasi akidah.
Boikot total kaum musyrikin Quraiys berlangsung selama tiga tahun. Hal ini mengakibatkan para pengikut Rasul SAW sampai memakan daun-daunan untuk bisa bertahan hidup.
Allah SWT Maha Pembolak-balik hati setiap mahluk-Nya. Demikian yang terjadi pada Hisyam bin Amr. Tokoh yang dimuliakan kaum Quraiys ini akhirnya luluh melihat keteguhan Rasul SAW dan para sahabatnya menahan penderitaan demi akidah tauhid.
Diam-diam Hisyam bin Amr menemui orang yang diyakininya sepakat dengan dirinya. Dia menemui Zuhair bin Abi Umayyah bin Al Mughirah, dan berkata, “Wahai Zuhari, relakah kamu makan makanan, berpakaian, dan menikah, sementara paman dan bibimu dalam keadaan yang kamu tahu, tidak boleh jual beli, tidak boleh menikah atau dinikahi. Sedang aku bersumpah dengan nama Allah: Bahwa kalau paman bibinya Abul Hakam bin Hisyam (Abu Jahal), kau ajak seperti yang aku sampaikan kepadamu, mereka tidak akan pernah mau menerimanya.”
Zuhair menjawab, “Celaka sekali wahai Hisyam, lalu apa yang bisa kita lakukan? Aku hanyalah seorang diri. Demi Allah, jika ada orang lain bersama dengan kami, maka kami akan cabut embargo ini.”
Hisyam bin Amr menjawab, “Aku menemukan orang lain.” Zuhari bertanya, siapakah dia? Hisyam menjawab bahwa dialah orangnya. Merasa belum cukup kuat, Zuhair berkata, “Cari seorang lagi, sehingga kita bertiga.”
Lalu Hisyam menemui Muth’im bin Adiy, dan menyampaikan apa yang disampaikannya pada Zuhair bin Umayyah. Muth’im pun menyuruhnya untuk mencari orang keempat. Akhirnya Hisyam menemui Abul Buhturiy bin Hisyam dan menyuruhnya untuk mencari orang kelima. Lalu bergabunglah Zam’ah bin Al-Aswad bin Al-Muththalib.
Lantas, kelima orang ini sepakat untuk menggelar pertemuan di malam hari di sebuah bukit di Mekah. Dalam musyawarah itu mereka sepakat untuk membatalkan kesepakatan boikot. Pagi harinya, Zuhair bin Umayyah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, lalu dia berdiri menghadap orang-orang di sekitarnya dan berseru lantang, “Wahai warga Mekah, apakah kita makan, memakai pakaian sementara Bani Hasyim mati kelaparan, tidak boleh jual beli, demi Allah saya tidak akan duduk sehingga pengumuman embargo yang zhalim ini dirobek!”
Abu Jahal yang melihat kejadian tersebut berkata, “Bohong kamu, demi Allah, pengumuman itu tidak boleh dirobek!” Dengan berani Zam’ah bin Al-Aswad maju ke depan dan berkata, “Engkau, demi Allah, lebih pendusta, kami tidak pernah menyetujuinya sejak engkau menulisnya.”
Abul Buhturiy pun maju dan berkata, “Benar Zam’ah, kami tidak pernah setuju pengumuman itu dan tidak pernah mengakuinya.” Lalu Muth’im bin Adi mengatakan, “Kalian berdua benar, dan bohong orang yang mengatakan selain yang kalian berdua katakan. Kami berlepas diri darinya dan tulisan yang ada di dalamnya.” Hisyam bin Amr pun menguatkan sahabt-sahabatnya.
Melihat kelima orang yang berani itu, Abu Jahal tersenyum sinis, “Ini pasti sudah diputuskan di malam hari, kalian telah bermusyawarah tentang hal ini di luar tempat ini.”
Muth’im bin Adiy tanpa gentar berdiri dan maju mendekati tempat ditempelkannya pengumuman itu untuk merobeknya.
Dia begitu kaget lantaran pengumuman itu sudah dimakan tanah kecuali kalimat ‘Bismikallahumma’ yang menjadikan kebiasaan orang Arab saat menulis surat. Allah SWT telah memerintahkan tanah, sebagai tentaranya, untuk memakan pengumuman yang menempel di Ka’bah itu dan menyisakan nama-Nya.
Melihat ini semua, warga Mekkah pun geger. Pemboikotan terhadap Rasul Saw dan para pengikutnya pun berakhir dengan kemenangan di pihak al-haq.
Gerakan Boikot Produk Zionis Hari Ini
Gerakan boikot produk pro Zionis-Israel adalah hal yang mudah. Semua sisi, seluk beluk tentang aksi ini, termasuk daftar produk apa saja yang dimasukkan dalam kategori “haram dibeli oleh umat Islam dan siapa pun yang peduli dengan kemanusiaan” bisa dilihat di http://www.inminds.co.uk/boycott-israel.php.
Sebuah buku yang ditulis Rizki Ridyasmara berjudul “Boikot Produk Pro Israel!: Melawan Zionis Dari Dalam Rumah” (Pustaka Alkautsar; Februari 2009) pun secara detil ikut memuat semua aspek tentang gerakan ini.
Jika di hari ini, di hari ketika kebiadaban Zionis-Israel sudah begitu terang dan jelas di mata seluruh dunia, maka jika Anda masih saja enggan untuk ikut dalam gerakan dunia untuk menolong rakyat Palestina di Jalur Gaza, dan jika Anda masih saja mau membeli produk yang dikeluarkan perusahaan-perusahaan donatur Zionis-Israel, jika Anda masih saja mau menginap atau menyewa hotel, resort, bungalow, dan sebagainya yang milik Zionis-Yahudi (tentunya juga berarti mengalirkan uang Anda ke kantong perusahaan Zionis-Israel), maka dengan sendirinya, sadar atau pun tidak, mengakui atau pun menolaknya, Anda adalah sekutu bagi Zionis-Israel dan musuh bagi warga Gaza.
Islam telah begitu jelas dan terang memberikan panduan bagi umat Muslim untuk menghancurkan kezaliman. Jika tidak bisa dengan tangan (sikap dan perbuatan), maka lakukanlah dengan tulisan, dan jika tidak juga maka lawanlah dengan hatimu. Dan melawan kezaliman dengan hati merupakan bentuk selemah-lemahnya iman.
Saudaraku, apakah kalian sudi dikatakan memiliki iman yang lemah? Tentu saja tidak.
Sebab itu, lawanlah kezaliman dengan sikap dan perbuatan yang nyata. Bergabunglah dengan karavan besar ini untuk bersama-sama menghancurkan Zionis-Israel, dan bukan bergabung dengan karavan besar untuk menolong eksistensi Zionis-Israel! []

Inilah Senjata Yang Membuat Tentara Israel Menembak Relawan Gaza

addakwah.com ------Mau tahu, senjata apa yang dibawa para relawan kemanusiaan yang datang dengan armada kapal bantuan ke Gaza? Apakah benar mereka membawa senapan atau AK-47 sehingga serdadu Israel mesti memuntahkan peluru tajam hingga membuat syahid minimal 16 orang?
Israel mencoba membela diri atas tindakan brutal mereka terhadap aktivis kemanusiaan Armada Kebebasan yang mengundang kecaman dunia internasional.
Rezim zionis Israel menuduh para aktivis yang berada di dalam kapal dipersenjatai dengan senjata lengkap. Dan tidak ketinggalan di situs Ynet, Israel mempublikasikan barang-barang "berbahaya" yang mereka temukan di atas kapal bantuan yang sebagian dipakai untuk menyerang militer Israel.
Lucunya semua barang yang dianggap berbahaya oleh Israel dan disebut-sebut sebagai senjata berbahaya yang mengancam nyawa pasukan khusus mereka tersebut, sehingga tentara Israel dengan 'iklas' membantai para aktivis kemanusiaan, ternyata tidak lebih dari peralatan dapur, pisau, gergaji yang memang sudah ada di kapal, ketapel, dan biji-biji kelereng.
Sangat memalukan, pasukan khusus angkatan laut Israel yang pelatihannya sangat canggih dan memiliki kemampuan beladiri sekelas Krav Maga, harus perlu membantai puluhan aktivis kemanusiaan yang ada di dalam kapal Mavi Marmara. Parahnya lagi ada pasukan khusus yang sempat dijorokin ke dek bawah oleh para aktivis tersebut. Katanya pasukan khusus..? What the ****
Dalam gambar yang dipublikasikan tampak sebuah pisau kecil yang ditemukan dari kabin nakhoda. Mereka menyebut ini senjata yang dipakai para aktivis untuk menyerang tentara yang ternyata adalah pasukan khusus Angkata Laut Israel.
Pasukan Israel juga menemukan senjata lain yang dipakai oleh para aktivis perdamaian. Senjata ini tidak lain adalah spray gas air mata yang masih dalam bungkusan. Tidak ada yang tahu bagaimana spray yang belum digunakan ini ditemukan oleh tentara Israel yang rencananya akan dipakai sebagai senjata menghadapi pasukan komando Angkatan Laut Israel.
Dan klaim salah seorang pasukan khusus angkatan laut Israel yang babak belur digebukin para aktivis kemanusiaan yang menyatakan bahwa ada anggota aktivis kemanusiaan yang membawa senjata api, malah tidak 'nampil' dari gambar yang dipublikasikan. Ckckckckckck
(muslimdaily.net/era/Y/irib)

Inner Beauty Muslimah Sejati


Setiap muslimah senantiasa mendambakan kecantikan fisik. Tetapi ingat, kecantikan dari dalam (inner beauty) adalah hal yang lebih penting daripada kecantikan fisik belaka. Karena, apa gunanya seorang muslimah cantik fisik tetapi tidak memiliki akhlak terpuji. Atau apa gunanya cantik fisik tetapi dibenci orang-orang sekitar karena tindak-tanduknya yang tidak baik. Karena itu, kecantikan dari dalam memang lebih diutamakan untuk menjaga citra diri seorang muslimah.
Menjaga kecantikan dari dalam berarti menjaga etika dan budi pekerti baik, serta menggunakan anggota tubuh untuk hal-hal yang baik berdasarkan sudut pandang syariat Islam. Sebagai contoh, bibir yang indah tak hanya indah menarik secara fisik, tapi juga meniscayakan penuturan kata-kata baik dan ucapan santun. Tutur kata santun dan ucapan yang baik memberi kesan mendalam bagi orang lain.
Allah pun dengan tegas menyatakan bahwa antara ciri hamba-Nya yang baik adalah mereka yang baik ucapannya. Mereka yang apabila dihina atau dicaci oleh orang yang jahil (tidak berilmu), mereka tidak membalasnya kecuali dengan kata-kata baik dan lemah lembut. Dia berfirman, “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang- orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (Al-Furqan: 63)
…seorang muslimah yang baik akan meninggalkan perkataan-perkataan tidak bermanfaat…
Tak hanya itu, seorang muslimah yang baik akan meninggalkan perkataan-perkataan tidak bermanfaat. Rasulullah bersabda, “Termasuk dari kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak penting baginya.” Mengenai hadits ini, Imam Ibnu Rajab Al-Hambali mengatakan, “Kebanyakan pendapat yang ada tentang maksud meninggalkan apa-apa yang tidak penting adalah menjaga lisan dari ucapan yang tidak berguna.”
Dalam Ad-Daa` wa Ad-Dawaa`, Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menerangkan lebih lanjut, “Menjaga lisan adalah agar jangan sampai seseorang mengucapkan kata-kata yang sia-sia. Apabila dia berkata hendaklah berkata yang diharapkan terdapat kebaikan padanya dan manfaat bagi agamanya. Apabila dia akan berbicara hendaklah dia pikirkan, apakah dalam ucapan yang akan dikeluarkan terdapat manfaat dan kebaikan atau tidak? Apabila tidak bermanfaat hendaklah dia diam, dan apabila bermanfaat hendaklah dia pikirkan lagi, adakah kata-kata lain yang lebih bermanfaat atau tidak? Supaya dia tidak menyia-nyiakan waktunya dengan yang pertama (tidak bermanfaat) itu.”
Termasuk dalam hal ini adalah menjauhi perbuatan ghibah yang berkaitan erat dengan lisan yang mudah bergerak dan berbicara. Maka hendaknya para muslimah memperhatikan apa-apa yang diucapkan. Jangan sampai terjatuh dalam perbuatan ghibah yang tercela. Bila setiap wanita muslim bisa menjaga lisan dari mengganggu atau menyakiti orang lain, insya Allah mereka akan menjadi seorang muslimah sejati. Rasulullah SAW bersabda, ”Seorang muslim sejati adalah bila kaum muslimin merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya.” (HR. Muslim)
Pun demikian dengan anggota tubuh lainnya, seperti mata. Untuk menjadikan sepasang mata yang indah dan memesona, maka pandanglah kebaikan-kebaikan dari orang-orang, jangan mencari-cari keburukan mereka. Allah berfirman mengenai hal ini, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain.” (Al-Hujurat: 12).
…Untuk menjadikan sepasang mata yang indah dan memesona, maka pandanglah kebaikan-kebaikan dari orang-orang, jangan mencari-cari keburukan mereka…
Rasulullah pun mewanti-wanti, “Wahai sekalian orang yang beriman dengan lisannya yang belum sampai ke dalam hatinya, janganlah kalian mengganggu kaum muslimin, janganlah kalian menjelek-jelekkannya, janganlah kalian mencari-cari aibnya. Barang siapa yang mencari-cari aib saudaranya sesama muslim niscaya Allah akan mencari aibnya. Barang siapa yang Allah mencari aibnya niscaya Allah akan menyingkapnya walaupun di dalam rumahnya.” (HR. At Tirmidzi)
Dan terpenting lagi, mempergunakan mata untuk hal-hal yang diridhai Allah dan Rasul-Nya. Hal ini berarti tidak menggunakan mata untuk bermaksiat. Pandangan mata adalah mata air kemuliaan, juga sekaligus duta nafsu syahwat.
Betapa banyak manusia mulia yang didera nestapa dan kehinaan, hanya karena mereka tidak dapat mengendalikan mata. Yaitu ketika matanya tidak dapat lagi menyebabkan seseorang menjadi bersyukur atas anugerah nikmat, karena dipergunakan secara zhalim. Seseorang muslimah yang menjaga pandangan berarti dia menjaga harga diri dan kemaluannya. Barangsiapa yang mengumbar pandangannya, maka akan terjerumus ke dalam kebinasaan. Inilah mengapa Rasul menegaskan, “Tundukkan pandangan kalian dan jagalah kemaluan kalian.”
Lalu peliharalah telinga dari mendengarkan bid’ah, gosip, kata-kata keji dan sesat, atau menyebutkan kesalahan-kesalahan orang. Telinga diciptakan untuk mendengarkan Kalam Allah dan instruksi-instruksi Rasulullah. Sepasang telinga yang indah dan baik adalah yang bisa mengambil manfaat ilmu-ilmu keislaman.
Lalu tangan yang baik adalah tangan yang diulurkan untuk membantu dan menolong sesama muslim, serta bersedekah dan berzakat. Kita diberi dua tangan; satu untuk membantu kita dan satu lagi untuk membantu orang lain. Lalu Islam juga  mengajarkan bahwa tangan ‘di atas’ lebih baik dari tangan ‘di bawah’. Tentang hal ini, suatu ketika, Rasul ditanya oleh para istrinya, “Siapakah di antara kami yang pertama kali akan menemui engkau kelak?” Dengan suara bergetar, Nabi menjawab, “Tangan siapa di antara kalian yang paling panjang, itulah yang lebih dahulu menemuiku.” “Tangan paling panjang” yang dimaksud Rasulullah adalah yang gemar memberi sedekah kepada fakir miskin.
Maka jaga baik-baik kedua tangan, jangan dipergunakan untuk memukul seorang muslim, dipakai untuk mengambil barang haram ataupun mencuri, jangan dipergunakan untuk menyakiti makhluk ciptaan Allah, atau dipergunakan untuk mengkhianati titipan atau amanah. Atau untuk menulis kata-kata yang tidak diperbolehkan.
Kemudian kedua kaki yang ‘indah’ adalah yang dipergunakan untuk mendatangkan keridhaan Allah. Jagalah kedua kaki untuk tidak berjalan menuju tempat-tempat yang diharamkan atau pergi ke pintu penguasa yang kafir. Karena hal itu adalah kemaksiatan yang besar dan sama saja dengan merendahkan diri kalian. Lalu jangan sekali-kali mempergunakan kaki untuk menyakiti saudara-saudari muslim, pergunakanlah untuk berbakti kepada Allah, misalnya dengan mendatangi masjid, tempat-tempat pengajian, berjalan untuk menuntut ilmu agama serta menyambung tali silaturahim, atau melangkahkannya untuk berjihad di jalan-Nya.
Rasul bersabda, “Barangsiapa yang kedua telapak kakinya berdebu di jalan Allah, maka haram atas keduanya tersentuh api neraka.” Beliau menerangkan lagi, “Allah akan menjamin orang yang keluar (berjuang) di jalan-Nya, seraya berfirman: “Sesungguhnya orang yang berangkat keluar untuk berjihad di jalanKu, karena keimanan kepada-Ku dan membenarkan (segala ajaran) para RasulKu, maka ketahuilah bahwa Akulah yang akan menjaminnya untuk masuk ke dalam surga.”
Demikian pula dengan segenap anggota tubuh lainnya. Semuanya akan nampak indah serta memesona apabila dipergunakan dalam rel ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Kecantikan fisik seorang muslimah bahkan sangat dipengaruhi kecantikan batin. Untuk mendapatkan tubuh yang ramping, maka cobalah untuk berbagi makanan dengan orang-orang fakir-miskin.
Kecantikan sejati seorang muslimah tidak terletak pada keelokan dan keindahan fisik atau keglamoran pakaiannya. Kecantikannya sangat dipengaruhi perilaku dan ketaatannya kepada Allah dan Rasulullah. Kecantikan sebenarnya direfleksikan dalam jiwa.
Maka jadikan malu karena Allah sebagai perona pipinya. Penghias rambutnya adalah jilbab yang terulur sampai dadanya. Zikir yang senantiasa membasahi bibir adalah lipstiknya. Kacamatanya adalah penglihatan yang terhindar dari maksiat. Air wudhu adalah bedaknya untuk cahaya di akhirat. Kaki indahnya selalu menghadiri majelis ilmu. Tangannya selalu berbuat baik kepada sesama. Pendengaran yang ma’ruf adalah anting muslimah. Gelangnya adalah tawadhu. Kalungnya adalah kesucian. [ganna pryadha/voa-islam.com/berbagai sumber]
 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha