Rabu, 10 November 2010

Astagfirullah!! Tifatul Membungkuk Bersalaman dengan Istri Obama

Jakarta (voa-islam.com) — Situs microblogging Twitter langsung heboh ketika ketika siaran langsung stasiun televisi swasta menyiarkan tayangan di mana Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, yang juga mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, berjabatan tangan dengan Ibu Negara Michelle Obama di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (9/11/2010) sore.
Pada Selasa sore, Presiden AS Barack Obama dan Michelle berkunjung ke Istana Merdeka. Setibanya di Istana Merdeka, Obama dan Michelle menyalami para anggota Kabinet Indonesia Bersatu Kedua dan pemimpin lembaga tinggi negara lainnya.
Kehebohan terjadi karena Tifatul selama ini berpegang teguh tak berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahramnya. Soal "insiden" itu, Tifatul punya dalih sendiri.
..."Sdh ditahan 2 tangan, eh Bu Michele-nya nyodorin tangannya maju banget...kena deh," begitu tweet Tifatul...
"Sdh ditahan 2 tangan, eh Bu Michele-nya nyodorin tangannya maju banget...kena deh," begitu tweet Tifatul pada akun Twitter-nya, @tifsembiring.
Anehnya, di televisi tampak Tifatul agak membungkuk badan sambil menyalami Ibu Negara AS Michele Obama bersama rombongan saat tiba di Istana Negara.

Tifatul Menikmati Salamannya?

Mantan presiden PKS itu menjawab dalam twitternya tanggal 9 November sekitar pukul 22.00 sekitar dua jam setelah kritik para twitter dan facebooker dimuat di media massa online, termasuk tribunnews.com

"Hmmm saya mulai faham poinnya, intinya ngiri aja..." jawab Tifatul di twitternya. Kontan saja jawaban seperti itu mengundang respon para twitter lagi.

Ada yang mengkritik lagi dan mengatakan bahwa Pak Tifatul sedang mabuk, menjabat tangan bukan mahram kan haram."Kok Bapak berfikir demikian. Berarti Bapak menikmati dong salaman dengan Michele Obama," kata twitter lagi. Tapi ada juga twitter yang mendukung sikap Tifatul karena itu acara resmi dan kesempatan langka.

..."Kok Bapak berfikir demikian. Berarti Bapak menikmati dong salaman dengan Michele Obama," kata twitter lagi...
Kejadian jabat tangan itu tampak seperti tak terelakkan oleh Tifatul Sembiring. Ketika Presiden SBY diperkenalkan satu persatu rombongan yang dibawa Obama. Kemudian gantian Presiden SBY memperkenalkan anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) kepada Obama dan Michele. Tifatul berdiri di dekat Gubernur Lemhanas Muladi.

Saat Obama menjabat tangannya, senyum dan sapa Obama menyapa hangat. Michele Obama pun lantas gantian menyodorkan tangan untuk berjabat tangan dengan Tifatul. Walhasil, terjadilah peristiwa aksi jabat tangan Tifatul dengan perempuan yang bukan mahramnya.

Dan karena ini menjadi pembicaraan hangat saking anehnya, berita juga dimuat di The Washington Post tanggal 9 November 2010 dengan judul Minister admits reluctant Michelle Obama handshake.

Tifatul mengaku tak ada pilihan lain selain menjabat tangan Michele Obama. Dengan demikian apakah selanjutnya Tifatul juga tidak bisa menolak saat ada wanita yang bukan mahramnya mengajak berjabat tangan? (LieM/dbs)

Menyikapi Ajakan Kemusyrikan Obama di Istiqlal: 'Lakum Dinukum Waliyadin'

Oleh: Hartono Ahmad Jaiz
Secarik kertas  berisi tulisan tangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama tentang kesan khusus atas kunjungannya ke Masjid Istiqlal diterima oleh Imam Besar Masjid Istiqlal KH Mohammad Ali Mustofa Yakub, Rabu 10 November 2010.
Bagaimanapun, tulisan tangan seorang Presiden Amerika yang dia sendiri mengaku sebagai Kristiani itu walau tampaknya mengajak kepada suatu “kebaikan” namun entah disengaja atau tidak, di dalamnya ada tawaran kemusyrikan. Satu bentuk keyakinan yang sangat dilarang oleh Islam, bahkan puncak kemungkaran.
Hal itu tercermin dalam akhir tulisan tangan Presiden Obama: “…. I hope my visits promotes greater understanding between peoples of different countries and different faith for we are all children of God."
Baris terakhir termaktub “we are all children of God,” yang kurang lebih terjemahnya adalah “kita semua adalah anak-anak Allah.” Kalimat ini  adalah ajakan kepada kemusyrikan, karena dalam Islam, Allah Ta’ala berfirman dengan jelas:
“Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia" (Qs Al-Ikhlash 1-4).
Penawaran dengan menyebut “we are all children of God” itu mengingatkan peristiwa yang diajukan oleh kaum kafir Quraisy untuk apa yang kurang lebihnya sekarang disebut “doa bersama antaragama”, namun langsung Allah Ta’ala menurunkan surat Al-Kafirun, yang isinya menolak tegas-tegas penawaran dari kaum kafir Quraisy itu.
“Katakanlah: "Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu semba. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku." (QS Al-Kafirun 1-6).
Tulisan tangan Obama itu diterima Imam Besar Masjid Istiqlal KH Mohammad Ali Mustofa Yakub. Berikut isi lengkap tulisan Obama:
"I am honored to have had an opportunity to visit this magnificent mosque, which stands as a symbol of the role of Islam in guiding the lines of millions of Indonesians. I hope my visits promotes greater understanding between peoples of different countries and different faith for we are all CHILDREN OF GOD."
Terjemahannya kurang lebih demikian:
"Kehormatan bagi saya karena mendapat kesempatan untuk dapat mengunjungi masjid yang sangat luar biasa ini, Istiqlal adalah simbol peranan Islam dalam menuntun kehidupan jutaan rakyat Indonesia. Saya berharap kunjungan saya makin meningkatkan saling pengertian di antara orang-orang dari berbagai negara dan keyakinan, sebab kita semua adalah ANAK-ANAK TUHAN."

Bagaimana umat Islam menyikapinya?

Bagaimana cara menyikapi setelah kita tahu ada ayat “lakum dinukum waliyadin” ِ(bagimu agamamu, dan bagikulah, agamaku)?
Imam Ibnu Katsir mengaitkan ayat itu dengan sikap Nabi Ibrahim alaihissalam dan para pengikutnya terhadap orang-orang musyrikin:
"Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.” (Qs Al-Mumtahanah 4).
Walaupun tulisan Obama itu berkaitan dengan kunjungan di Masjid Istiqlal, namun isinya pada hakikatnya adalah mengajak kepada kemusyrikan. Karena sebagaimana Allah Ta’ala telah jelaskan:
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu” (QS Al-Baqarah 120).
Bagi Umat Islam, lafal “insya Allah” ataupun “assalamu’alaikum” yang diucapkan Obama ketika berkunjung ke Indonesia, tidak lantas membuat silau akidah. Umat Islam tetap lebih percaya kepada apa yang difirmankan Allah dan Rasul-Nya, di antara: “lakum dinukum waliyadin.” ِBagimu agamamu, dan bagikulah agamaku, wahai Mister Obama.(sumber: voa-islam.com)

Waspadai , Misionaris Dekati Pengungsi Merapi

Addakwah.com (Yogyakarta) Musibah Merapi yang terjadi hingga saat ini,menimbulkan dampak yang luar biasa bagi sebagian Umat Islam di wilayah Sleman, Magelang dan sekitarnya. Mereka harus mengungsi, meninggalkan kampung halaman. Tidah hanya sehari dua hari, namun sampai saat ini mereka masih tertahan di barak barak pengungsian yang disediakan pemerintah dengan bekal seadanya. Bahkan sebagian harus berpisah dengan sanak saudaranya, sebagian lagi tidak mengetahui nasibnya.
Meninggalkan sebagian harta benda yang ludes diterjang awan panas, rumah porak poran dan kehilangan anggota keluarga, sungguh ujian yang begitu berat. Mengungsi dengan keterbatasan bekal acapkali membuat rasa putus asa.
Dengan memanfaatkan situasi seperti inilah, para misionaris bergerak, menyusup di antara kelengahan kaum muslimin. Mereka memberikan tempat tampungan di gereja atau tempat tempat tertentu yang luput dari perhatian ummat. Di barak pengungsian stadion Maguwoharjo ditemukan buku dengan Judul “TEROBOS KESULITAN”. Buku Saku tipis bergambar dari penerbit Malang dengan alamat yang tidak begitu jelas. Mereka membagi bagikan buku secara sembunyi sembunyi.
Mereka juga mengadakan acara-acara seremonial,  seperti  doa bersama yang rencanaya  akan dilaksanakan di stadion Kridosono Yogyakarta pada Selasa Sore jam 16.30 Wib. Namun, akhirnya dibatalkan oleh panitia tanpa sebab yang jelas. Dengan mengetahui cara seperti itu akan lebih meningkatkan kewaspadaan kaum muslimin untuk menjaga akidah saudaranya yang sedang tertimpa musibah. (Edy)
 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha