Jumat, 29 Juli 2011

Tayangan Perusak Iman

Berhati-hatilah saat menonton sebuah tayangan, meskipun yang bernuansa religius. Tidak semua tayangan religius itu pasti baik. Kadangkala madharat atau bahaya yang ada di dalamnya justru lebih banyak dari tayangan biasa. Seperti saat ini misalnya, kaum pluralis tengah getol mengusung ide-ide pluralisme melalui film atau tayangan bernuansa religi. Sebuah film mereka poles sedemikian rupa agar terkesan religius, tapi sesungguhnya di dalamnya diajarkan paham pluralisme yang menyesatkan.
Seperti kita tahu, pluralisme adalah paham yang getol menyuarakan toleransi antar umat beragama dan penghormatan terhadap keberagaman kepercayaan. Sayangnya keberagaman dan toleransi yang diajarkan paham pluralisme adalah toleransi yang kebabalasan. Semangat untuk bertoleransi melebihi batas hingga menyentuh urusan keyakinan. Saking tolerannya, paham ini sampai menganggap bahwa semua agama benar. Semua agama menuju tuhan yang satu, meski cara menyembahnya berbeda-beda. Jadi bukan masalah jika ada yang berpindah-pindah agama, atau tetap memilih satu agama dengan meyakini bahwa agama orang lain juga benar.

MERAUP PAHALA HAJI SETIAP PAGI

Setiap muslim tentu merindukan baitullah untuk menunaikan haji. Begitulah orang yang mencintai Allah. Hatinya selalu terpaut dengan rumah kekasihnya. Setiap kali disebut, hatinya semakin rindu menggebu. Kerap air mata berlinang ketika mengingatnya dari kejauhan. Sayang, tidak semua orang bisa mewujudkan harapannya menjadi tamu Allah di rumah-Nya. Karena ibadah haji termasuk ibadah ‘mewah’. Sulit dikerjakan tanpa menyediakan dana puluhan juta rupiah. Sekiranya ada dana, itupun masih terganjal kuota. Begitu sulit meraih pahala haji. Bagi yang tidak berkemampuan, hanya bisa menumpahkan kerinduan itu di dalam do’anya. Untungnya, Allah Maha Penyayang menyediakan bagi hamba-Nya jalan alternatif untuk meraup pahala haji. Tanpa ONH, tanpa kuota, dan tidak perlu menunggu musim haji yang datangnya hanya setahun sekali. Diantara amal bernilai pahala haji ini disabdakan oleh Nabi SAW,

مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
“Barang siapa shalat Subuh berjama’ah kemudian duduk berdzikir mengingat Allah hingga matahari terbit, setelah itu shalat dua rakaat, amalan itu baginya sama seperti pahala haji dan umrah. Anas berkata: Rasulullah melanjutkan, “Sempurna, sempurna, sempurna!” (HR. Tirmidzi, no. 586).

 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha