Senin, 12 Juli 2010

Rambut disemir merah, Bolehkah?

Tanya
Assalamu’alaikum. Apakah rambut disemir merah itu bolehkah? (085292302xxx, dan beberapa penanya yang lain)



Jawab:
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Menyemir rambut yang telah beruban sangat dianjurkan. Akan tetapi tidak diperbolehkan menggunakan semir hitam.
Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى لَا يَصْبُغُونَ فَخَالِفُوهُمْ
Sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak menyemir uban mereka, maka selisilah mereka. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Rasulullah saw bersabda,
غَيِّرُوا هَذَا بِشَيْءٍ وَاجْتَنِبُوا السَّوَادَ
Ubahlah uban ini dengan sesuatu, tetapi hindarilah warna hitam. (HR. Muslim).
Rasulullah saw juga bersabda,
يَكُونُ قَوْمٌ يَخْضِبُونَ فِي آخِرِ الزَّمَانِ بِالسَّوَادِ كَحَوَاصِلِ الْحَمَامِ لَا يَرِيحُونَ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ
Pada akhir zaman nanti akan muncul suatu kaum yang bersemir dengan warna hitam seperti tembolok merpati. Mereka itu tidak akan mencium bau surga. (HR. Abu Daud, An Nasa’i, Ibnu Hibban dalam shahihnya, dan Al Hakim)
Maka, menyemir rambut yang telah beruban dengan selain warna hitam (termasuk warna merah) diperbolehkan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَحْسَنَ مَا غَيَّرْتُمْ بِهِ الشَّيْبَ الْحِنَّاءُ وَالْكَتَمُ
Sesungguhnya bahan yang terbaik yang kalian gunakan untuk menyemir uban adalah hinna’ (pacar) dan katm (inai). (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan An Nasa’i. Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Menyemir merah, meski tak beruban bolehkah?
Melihat kondisi hari ini, menyemir rambut yang tidak beruban dengan warna merah (dan warna lain selain warna hitam) tidak diperbolehkan. Sebab, lebih mendekati perbuatan tasyabuh (menyerupai) kaum kafir. Dan Rasulullah melarang perbuatan tasyabuh terhadap orang kafir. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka. (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Selain itu, tidak ada sebab/ alasan (‘ilah) yang membolehkan untuk mengubah warna rambut. Sebab dibolehkannya menyemir (dengan selain warna hitam) adalah adanya uban. Warna hitam pada rambut sudah menunjukkan keindahan dan bukanlah suatu yang jelek (aib).

Kesimpulan:
Hukum menyemir rambut, jika ada hajat semacam sudah beruban, maka pada saat ini dibolehkan bahkan diperintahkan. Namun apabila rambut masih dalam keadaan hitam, lalu ingin disemir (dipirang) menjadi warna selain hitam, maka hal ini tidak diperbolehkan

Laskar Pelangi di Pulau Lombok (Catatan Pengalaman menjadi Dai Ramadhan)

Rindu yang Menyesakkan
Pergi dari kampung halaman lebih dari seminggu, seingat saya baru kali ini saya lakukan. Persiapan yang cukup lama. Memberesi pekerjaan yang belum kelar, menyiapkan materi (maklum bukan ustadz beneran) membeli bekal yang harus dibawa dan lain lain. Tiba saatnya untuk berangkat, setelah berpamitan dengan istri dan orang tua, kulangkahkan kaki menuju tempat tujuan. Menjadi dai Ramadhan selama satu bulan di pulau nun jauh. Jadwal pemberangkatan molor banyak, akhirnya bus jurusan Mataram berangkat. Bismillah, bus berjalan pelan, sambil menikmati pemandangan sekitar dari bus aku mainkan kamera jeprat jepret. Tengok kanan kiri siapa tahu ada momen menarik. Sesekali ngemil bekal yang dibawakan istri. Setelah sekian lama berjalan, kantuk mulai menggelayuti.
Cukup lama kelihatannya aku tertidur, tiba tiba handphone-ku menjerit-jerit, "Assalamualaikum…" suara itu menyapa, "Wa'alaikum salam" jawabku. Ternyata anakku menelpon. "Sampai mana pak?" "Astaghfirulloh..." aku mendesah. Menurut istriku, anakku memaksa minta untuk menghubungiku. Baru kali ini saya merasakan Rasa rindu yang begitu menyesakkan dada. Seandainya dua atau tiga jam lagi bisa ketemu mereka itu tidak masalah, hal yang biasa. Tetapi perjalanan baru saja dimulai. Untuk ketemu mereka nunggu 1 bulan lagi. Ya Allah…rindunya "Sudah...sudah ..coba telpon mbah siti dulu.." kataku mengalihkan pembicaraan. Tanpa banyak pembicaraan akhirnya hp saya matikan. Saya tidak ingin tersiksa perasaan rindu di dada.
Sampai pagi HP Off...Pagi hari, bus sampai di pulau Bali. Memasuki pulau ini pemeriksaan KTP cukup ketat. Maklum, ada jenggotnya sedikit sih. Perjalanan menuju tujuan kira-kira sehari semalam. Di Lombok Utara.

Menjadi Dai Ramadhan di seberang memang sudah menjadi pilihan. Yang biasanya setiap hari hilir mudik mendatangi klien, maka untuk bulan ramadhani ini saya penuhi dengan anak-anak desa. Mengajari mengaji iqro, mengarang sedikit kadang “outbond” di tanah lapang ujung kampung yang begitu luas.
Ada sekitar 20an anak yang tiap sore rajin mengikuti pengajian. Saya memberi penilaian kepada mereka: masih sederhana, polos dan lebih dewasa kalau dibandingkan anak-anak di kampungku. Rasa Gotong royong begitu terasa, ada seorang santriku yang pinter, penampilan kerempeng sederhana. Beberapa pertanyaan sempat meluncur dari mulutnya yang membuatku mengernyitkan dahi. setiap kenaikan kelas pasti juara 1. Jadi teringat sama lintang (Remaja jenius yang putus sekolah gara gara gak ada uang) dalam film "Laskar Pelangi". Dan ini kenyataan.

Tamu Istimewa
Dipertengahan Ramadhan, tuan rumah kedatangan saudara dari jauh, (pihak tuan rumah yang saya tempati) tentunya membutuhkan kamar yang lebih. Maka, malam itu saya putuskan menginap di rumah salah satu takmir yang lain, berada di pojok desa. Sesampainya disana, ada telepon.."bahwa ada tamu 2 orang yang sedang mencari saya. wah, tamu istimewa pikirku.." Di Brugak (tempat penerima tamu) sudah menunggu 2 orang pake peci hitam. Satu orang berbadan gemuk putih dan yang satu lagi sudah agak tua, berkulit hitam dan sedikit garang.
Setelah itu terlibat pembicaraan basa basi dan tamu menjelaskan maksud kedatanganya bahwa sebagai abdi negara harus selalu menjaga keutuhan negara, menjaga umat. Tak lupa mereka menanyakan identitas dan kelengkapan yang lain, KTP, surat jalan dan surat tugas. Sambil berbincang ringan mereka menanyakan maksud dan tujuan kesini. Lembaga yang menugaskan dan juga melihat buku panduan ceramah, tak lupa mereka meminta nomor kontak saya. Cukup singkat namun membuat tegang juga. Pagi harinya, pihak tuan rumah karena seorang perangkat desa, seharian penuh diinterogasi. Kenapa dai datang kemari? apa yang dia cari? Sore itu cukup membuat panik beberapa pihak, sebagian teman melihat isi tas saya, jika mungkin ada barang “yang lain”.
Sore hari saya berpamitan untuk pindah rumah, dan juga berbarengan ada tamu dari kecamatan, lalu saya pamit karena ada jadwal ngisi kultum. Tapi kelihatannya ada yang nguntit, dan ternyata benar, ada info kalau malam itu ada yang secara serius mendengarkan kultum istimewa saya dan yang mendengarkan secara khusus pun 2 orang. Yang satunya secara terang-terangan datang kalau dia memang seorang “utusan”.
Malam itu, kepalaku agak berat, dan sedikit pening. Apalagi istriku tadi pagi telpon kalau anakku sakit, oh...terus apa tidak nih? Baru kali ini saya merasakan ketakutan yang amat. Jangan-jangan saya nanti diculik? Tak henti-hentinya saya berdoa. Alhamdulillah akhirnya bisa tidur juga walau sebentar, jam 1 bangun dan terus berdoa akan keselamatan dan kekuatan. Untuk menambah kekuatan, paginya saya ke rumah teman minta masukan, motivasi dan doanya.
Ternyata tidak sampai disitu, masih ada tamu tamu istimewa yang datang kerumah, dengan maksud yang tidak begitu jelas. Mereka menatapku begitu Lekat, membuat diriku jengah. Apapun yang terjadi, mulai hari itu sudah saya putuskan untuk melanjut misi dakwah. Karena daerahnya yang cukup terpencil, di atas perbukitan --seperti daerah persembunyian--, sehingga sosok da'i TPA macam saya patut untuk "diperhatikan".

Ada juga cerita yang lain, pak camat ingin sekali berkunjung kerumah untuk silaturahmi, karena di rumah ini ada saya. Namun hal itu tidak terjadi, karena ada berita kalau isu itu (isu apaan sih? Saat itu saya diisukan menjadi intel yang menyamar jadi ustadz), Isu itu semakin kabur. Jadi pak camat urung kerumah..ada-ada saja....
Puncak kegiatan Tim Dai Ramadhan di Lombok Utara ditandai dengan acara Festival Anak Sholeh I dengan Tema "Ayah bunda, Aku bisa!” Alhamdulillah, bulan Syawal datang juga. Berakhir pula tugas saya. Pamitan diwarnai dengan isak tangis mengharukan.
Mungkin para pembaca berkeinginan menjadi Dai di bulan Ramadhan tahun ini? Silakan di coba. [Edy Hudzaifah – Jogjakarta].

Empat Kelompok Berkonspirasi Membubarkan FPI


Wawancara dengan Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab

Sebagai salah satu kekuatan massa umat Islam Indonesia, Front Pembela Islam (FPI) yang beranggotakan 7 juta orang dianggap paling berbahaya bagi musuh-musuh Islam. Pasalnya, FPI dinilai paling keras dalam memberantas kemaksiyatan sebagai wujud dari pelaksanan amar makruf nahi mungkar di Indonesia. Maka tidaklah mengherankan jika mereka bersatu dan melakukan konspirasi dengan menghalalkan segala cara untuk membubarkan FPI.

Sejak tahun 2006, FPI berusaha diadu domba dan difitnah, agar pemerintah memiliki dalih untuk membubarkan FPI. FPI berusaha dibenturkan dengan Banser dan terakhir dengan Satgas PDIP. Namun perilaku jahat kelompok Liberalis itu selalu mengalami kegagalan. Terakhir pada peristiwa Banyuwangi (24/6) lalu, dimana FPI difitnah akan membubarkan sosialisasi kesehatan yang dilakukan tiga anggota DPR RI, namun nyatanya konsolidasi para eks tapol PKI.

Berikut ini wawancara dengan Ketua Umum DPP FPI, Habib Rizieq Syihab, seputar konspirasi jahat untuk membubarkan FPI. Jika sampai berhasil, maka akan menjadi langkah awal untuk membubarkan ormas-ormas Islam di Indonesia yang dinilai keras menentang kedholiman dan ketidakadilan.  

Apakah ada konspirasi untuk membubarkan Front Pembela Islam (FPI)  pasca peristiwa Banyuwangi atau sebelumnya ?

Sebetulnya konspirasi sejumlah pihak untuk pembubaran FPI sudah berlangsung sejak lama. Kita juga sudah mengidentifikasi pihak-pihak yang melakukan konspirasi untuk membubarkan FPI. 

Pertama, kelompok mafia,  yang memang selama ini FPI dianggap sebagai momok yang sangat menakutkan sekaligus menganggu bisnis haram mereka. Adapun yang saya maksud mafia disini, apakah mereka yang terlibat dalam sindikat narkoba, film-film porno, perjudian, pelacuran dan sebagainya. Ini semua sudah menjadi sindikat dan bukan kejahatan biasa, sementara FPI sejak lahir sangat concern dalam persoalan tersebut.  FPI banyak mengungkap, menguak bahkan memejahijaukan mereka sehingga sudah jelas mana kelompok mafia ini menjadikan FPI sebagai musuh. Mereka mempunyai kepentingan untuk membubarkan FPI.

Kedua, yang masuk dalam konspirasi adalah kelompok liberal. Karena mereka melihat FPI secara fulgar melakukan konfrontasi terhadap gerakan-gerakan kaum liberal. Artinya FPI tidak lagi sembunyi-sembunyi bahkan perang pemikiran maupun  perang di lapangan sekalipun. Karena kalau kita lihat peristiwa perjuangan RUU Pornografi dan Pornoaksi, bagaimana kelompok liberal memanfaatkan preman-preman untuk menyerang posko FPI di berbagai daerah. Jadi artinya mulai perang pemikiran sampai perang otot. Belakangan kita lihat banyak usaha kaum liberal yang kandas, apakah itu judicial review UU Pornografi, UU Penistaan Agama. Termasuk juga upaya mereka memanfaatkan Gus Dur untuk membatalkan TAP MPRS No XXV/MPRS/ 1966 soal PKI, tetapi kan usaha mereka kandas. Sebetulnya kandasnya mereka bukan hanya karena perjuangan FPI, tetapi semua ormas Islam. Cuma karena FPI dianggap terlalu fulgar, mungkin lebih meninjau atau mungkin konfrontasinya lebih terbuka, sehingga mereka melihat FPI sebagai musuh utama. Jadi kelompok liberal ini masuk dalam konspirasi tersebut.

Ketiga, kelompok Kristen radikal. Radikalisme ada di semua kelompok. Kelompok Kristen radikal mempunyai catatan tersendiri terhadap laskar-laskar Islam, mulai dari peristiwa Ambon hingga Poso. Dimana salah satu diantaranya adalah FPI. Ditambah lagi gerakan Kristen radikal ini yang mencoba mendirikan gereja-gereja liar di berbagai tempat. Jadi bukan geraja resmi yang mempunyai ijin resmi dan sesuai dengan peruntukannya, no problem. Markas FPI di Petamburan Jakarta Pusat ini sekitarnya ada 5 gereja, hubungannya dengan FPI saat ini baik-baik saja. Bahkan para pendetanya suka sowan kemari dan kita diskusi, no problem. Kenapa, karena gereja-gereja ini resmi punya ijin dan sesuai dengan peruntukannya. Sementara kalau ruko jadi gereja, kan lain cerita. Berarti peruntukannya untuk rumah tinggal dan toko, kok tiba-tiba berubah jadi gereja.

Sebetulnya penutupan gereja-gereja liar ini merupakan gerakan masyarakat, tetapi lagi-lagi FPI yang dituduh. Mungkin dalam gerakan tersebut ada warga FPI yang ikut bersama masyarakat. FPI kan sekarang dimana-mana ada, warganya juga dimana-mana ada. Tidak selalu perbuatan mereka mengatasnamakan organisasi FPI. Ada kalanya mereka bergerak atas nama organisasi tetapi ada kalanya atas nama masyarakat, jadi mereka tidak sendiri. Kalau mereka bersama masyarakat setempat, jangan salahkan FPI. Tetapi walau bagaimanapun juga, keterlibatan warga yang berafiliasi kepada FPI ini akhirnya membuat FPI terseret juga, Sehingga bagi kelompok Kristen radikal, FPI menjadi musuh utamanya. Jadi ada kelompok mafia yang merasa bisnis haramnya terganggu, ada kelompok liberal yang aqidah sesatnya juga terganggu dan ada kelompok Kristen radikal yang gerakan Kristenisasinya juga terganggu.

Keempat, adanya konspirasi politik. Kelompok-kelompok politik melihat banyak kepentingan politik mereka yang terganggu dengan gerakan-gerakan ormas Islam. Sekarang ada konspirasi, dimana kelompok politik ingin mengoalkan suatu UU, tiba-tiba UU ini berbenturan dengan Syariat Islam.  Secara otomatis akan berhadapan dengan gerakan Islam dan salah satunya adalah FPI. Mungkin dimata mereka FPI dilihat terlalu fulgar melakukan konfrontasi, sehingga dianggap menganggu agenda politik mereka. Jadi konspirasi antara kelompok mafia, liberal, Kristen radikal dan politik. Mereka bersatu untuk menjadikan FPI sebagai musuh bersama. 

Berarti mereka mencari momentum yang tepat untuk membubarkan FPI?

Akhirnya mereka mencoba mencari momentum untuk pembubaran FPI. Momentum apa saja yang mereka dapat, apakah momentum peristiwa Depok, dimana ada kontes waria yang dibubarkan warga yang didalamnya juga ada FPI. Bagaimana dengan peristiwa Bekasi, dimana ada patung yang dirubuhkan, walaupun sebetulnya yang merubuhkan patung adalah Walikota Bekasi, bukan FPI atas desakan masyarakat. Tetapi di media massa yang dituduh kan FPI.

Kenapa peristiwa Banyuwangi dianggap momentum, karena memang lebih dahsyat daripada Bekasi, Singkawang dan Depok. Persoalannya ada tiga anggota DPR RI yang katanya sedang melakuan kunjungan kerja.  Artinya, kalau melibatkan anggota DPR RI berarti bersingungan dengan lembaga tinggi negara. Ini berarti bisa dikatakan subversib kalau membubarkan acara negara. Meraka lihat ini momentum penting untuk dibenturkan dengan berita FPI telah membubarkan kunjungan kerja anggota DPR RI dan FPI mengusir anggota DPR RI.

Peristiwa Banyuwangi mereka jadikan momentum untuk membubarkan FPI. Cuma mereka kecelek, mereka salah fakta, karena ternyata di Banyuwangi, subhanallah nasrullah. Tepatnya pada 25 April 2010 lalu, DPW FPI Banyuwangi dibekukan karena ada konflik internal diantara mereka yang terkait Pilkada. Kemudian sikap politik dari para pengurus FPI berbeda, yang membuat mereka ada sedikit konflik. Kemudian kita tugaskan Sekjen FPI untuk menyelesaikannya dan  akhirnya disepakati supaya tidak ada fihak yang dimenangkan dan dikalahkan, maka dibekukan dulu. Berarti, kalau sudah dibekukan tidak boleh ada pergerakan apapun atas nama FPI. Tahu-tahu mereka mengkaitkannya dengan FPI, kan salah fakta dan mereka kecelek. Pada peristiwa ini kan tidak ada yang memakai seragam FPI. Jadi kesimpulannya, mereka salah fakta. Mereka sudah ramai-ramai ingin membubarkan FPI, ternyata salah fakta.

Begitu Munarman, Ustad Awit dan Ustad Khathath tampil di televisi, dengan debat terbuka dan kita ungkapkan fakta-faktanya, akhirnya mereka malu sendiri. Karena mereka malu, maka mereka lari ke berbagai peristiwa sebelumnya seperti insiden Monas. Sekarang semua film yang ditayangkan Metro TV, RCTI atau televisi swasta lainnya, itu peristiwa yang sudah diadili, sudah divonis dan pelakunya sudah dipenjara, artinya sudah inkracht dan  sudah selesai. Tidak ada satu persoalan hukum yang diadili sampai dua kali. Kalau persoalan hukumnya telah selesai, kok televisi mengadili lagi. Pengadilan saja tidak berhak untuk mengadili lagi, apalagi televise. Jadi kesimpulannya, mereka kecelek.

Mengapa selama ini media massa terutama televisi dan koran selalu memojokkan FPI, bagaimana tanggapan Habib ?

Kalau media massa memojokkan FPI, memang ada beberapa asumsi. Pertama, kelompok-kelompok yang memusuhi FPI adalah kelompok beruang seperti kelompok mafia, liberal, Kristen radikal dan kelompok politik. Meraka bisa dengan mudah untuk memberi siaran televisi. Jadi ini hanya persoalan duit, siapa yang bisa bayar itu yang mereka beritakan dengan senang hati.

Saya kasih contoh, pada saat Ustad Awit tampil di salah satu televisi dengan menyerahkan salah satu film ceramah  Ribka Tjiptaning di Banyuwangi, mereka kita tantang untuk berani setel ini karena isinya soal PKI, ternyata mereka tidak berani. Adapun yang disetel lagi ribut-ributnya.  Tetapi ceramah Ribka soal PKI di Banyuwangi selama 20 menit, kok tidak berani mereka setel. Apa karena FPI tidak bayar, kalau disuruh bayar nanti dulu. Tadi itu asumsi pertama, tetapi indikasinya kan kuat siapa punya duit bisa menguasai media massa.

Kedua, jangan lupa, hampir semua stasiun televisi tidak ada yang luput dari protes FPI. Hampir semua televisi pernah didemo oleh FPI. Biasalah, mungkin mereka tersinggung karena pernah didemo FPI. Jadi mereka enggan untuk menyiarkan berita-berita yang menurut mereka dapat mengangkat citra FPI. Jadi sepertinya ada sakit hati dan dendam kepada FPI yang pernah mendemo mereka. FPI tidak peduli kalau mereka salah kita demo. Metro TV, SCTV, RCTI dan Indosiar pernah kita demo, bahkan TVRI pernah kita demo.  Televisi mana yang tidak pernah kita demo. FPI tidak peduli  memdemo televisi, yang penting kalau salah ya kita protes. FPI tidak peduli apakah beritanya akan dimuat  atau tidak dimuat di televisi. Itu asumsi kedua, artinya indikasinya kan ada.

Ketiga, ini yang paling kuat. Sesuai dengan dokumen Rand Corporation, disitu ditulis donasi-donasi AS dan sekutunya memang berupaya dengan segala kekuatan finansialnya untuk membeli media massa. Paling tidak, kalau tidak beli ya mereka kuasai. Itu memang ada dalam Rand Corporation, itu artinya terperinci betul. Adapun yang menarik disitu juga disebutkan, kalau ada perbuatan-perbuatan yang menaikkan citra yang dilakukan kelompok Islam manapun tidak boleh dimuat. Bukan hanya FPI, tetapi kelompok Islam manapun. Sebaliknya, kalau ada perbuatan-perbuatan yang sekiranya dapat menurunkan citra kelompok Islam, maka harus dimuat dan harus diulang-ulang.

Makanya jangan kaget, kita bisa lihat acara di Metro TV dan SCTV, peristiwa penyerangan tempat biliar yang dijadikan ajang judi oleh laskar FPI tahun 2002 atau sudah 8 tahun lalu. Tetapi film itu selalu diulang, kadang-kadang kalau diulang seperti peristiwa Banyuwangi filmnya selalu diulang. Berarti apa yang dilakukan SCTV dan Metro TV serta beberapa televisi lain sesuai dengan dokumen Rand Corporation. Bukan saya mencoba mengkait-kaitkan, tetapi faktanya memang begitu.

Apa isi dokumen Rand Corporation ?

Dalam dokumen itu juga disebutkan, kalau kelompok-kelompok Islam yang mereka anggap sebagai musuh, kalau menyebutkan identitas cukup nama saja, tidak perlu disebut titelnya seperti Prof Dr dan sebagainya.  Kalau Kyai Haji  dan Habib jangan disebut KH dan Habibnya. Kalau Ustad jangan disebut ustadnya, pokoknya disebut namanya saja. Tetapi sebaliknya, kalau kelompok yang mendukung mereka harus disebut dengan lengkap titelnya, seperti Prof, Dr, PhD, MA, MSc dan sebagainya, itu tertulis dalam dokumen Rand Corporation. Jadi dengan demikian, ini memang grand design mereka. Jadi tidak perlu kaget dan ini tidak akan menjadi yang terakhir. Besok pasti mereka akan mencari lagi momentum untuk membubarkan FPI, dan  itu akan terus berlangsung sampai mereka berhasil membubarkan FPI. Kita harapkan sekarang gerakan Islam semakin merapatkan barisan dan memperkokoh ukhuwan Islamiyah, karena sebetulnya yang ditarget itu bukan hanya FPI saja tetapi semua gerakan Islam. Mungkin FPI dianggap sebagai pintu gerbangnya untuk dibobol terlebih dahulu.

Apa kerugian yang akan dialami bangsa Indonesia seandainya FPI sampai dibubarkan ?

Secara pribadi kalau FPI dibubarkan tidak ada masalah.  Kalau hari ini Front Pembela Islam dibubarkan, maka besok akan saya bikin Front Pecinta Islam. Dengan singkatan yang sama, pengurus yang sama, gerakan yang sama dan wajah yang sama pula, kan UU tidak melarang. Jadi saya tidak pernah pusing dengan pembubaran. Nanti kalau Front Pecinta Islam juga dibubarkan, maka akan saya bentuk Front Penyelamat Islam. Jadi mengapa pusing-pusing, saya tidak pernah pusing mengenai pembubaran ini, tidur saya tetap nyenyak.

Jadi saya bicara pribadi, artinya yang ingin saya tekankan, ada FPI atau tidak ada FPI amar makruf nahi mungkar tetap wajib dijalankan. Ada FPI atau tidak ada FPI, perjuangan para kader FPI yang ada dimana saja tetap berjalan. Artinya, saya dan kawan-kawan yang ada di FPI tidak pernah menjadikan FPI sebagai tujuan perjuangan. Kita selalu mengingatkan, FPI cuma kendaraan. Jadi kalau kendaraan ini rusak ditengah jalau atau dibakar orang atau dicuri orang atau kendaraan terbalik dan tidak bisa dipakai lagi, kita ganti kendaraan yang lain. Kenapa susah-susah amat karena FPI bukan  tujuan. Tujuan kita hanya mencari ridha Allah, tujuan kita liilai kalimatillah subhanahu wa taala. Jadi bukan tujuan kita mencitrakan FPI, membaguskan FPI, membesarkan FPI. Itu hanya proses perjuangan, tujuannya liilai kalimatillah subhanahu wa taala.

Itu yang secara pribadi saya melihat wacana pembubaran FPI, bahkan saya katakan bukan wacana lagi. Sebab ini sudah merupakan gerakan  sistimatis  yang dilakukan musuh-musuh Islam untuk membubarkan FPI. Tetapi memang kalau kita bicara secara umum buat masyarakat kasihan.  Kalau  ormas Islam bukan hanya FPI  yang concern terhadap amar makruf nahi mungkar terhadap penegakan keadilan melawan kedholiman. Kalau yang seperti ini sampai dibubarkan, kasihan umat Islam itu sendiri.  Artinya kekuatan mereka semakin lemah, kekuatan pembelaan mereka semakin surut. Bahkan kita khawatirkan  begitu ada ormas Islam semacam FPI yang dibubarkan, jangan-jangan nanti ada masyarakat yang takut untuk berjuang. Itu yang kita khawatirkan. Artinya mereka nanti akan menjadikan proyek percontohan. Jangan keras-keras, nanti nasibnya akan seperti FPI. Nanti kita jadi takut melawan kedholiman, kemungkaran, mafia, bajingan dan takut melawan okum pejabat yang bejat akhlaknya, ini berbahaya. Jadi kalau ada pembubaran suatu ormas Islam, ini kan melemahkan semangat juang umat Islam Indonesia. Walaupun secara pribadi kita tidak akan kendor, walaupun dibubarkan sepuluh kalipun kita tetap akan berjuang. Tetapi umat yang awam kan tidak begitu fikirannya.

Jadi kalau FPI dibubarkan, berarti akan mengulang sejarah ketika Soekarno meminta Masyumi membubarkan diri atau dibubarkan tahun 1960 lalu ?

Kalau kita kembali kepada sejarah Sukarno, ini kan sejarah yang sangat oronis. Tatkala Masyumi dituduh terlibat dalam PRRI,  ini kan tuduhan dan firtnah, Masyumi kemudian dibubarkan. Tetapi begitu PKI yang nyata-nyata berkhianat, Sukarno tidak membubarkannya. Ini fakta sejarah, ada apa ? Seharusnya Sukarno bersikap adil. Kalau Masyumi dibubarkan, PKI yang terlibat pemberontakan G30S seharusnya dibubarkan. Ini lebih berbahaya,  tetapi  nyatanya tidak dibubarkan Sukarno.

Sejak zaman kemerdekaan, terjadi pergulatan apakah itu ideologi, pertempuran fisik antara kelompok Islam dengan sekuler. Jadi kelompok sekuler ini memang selalu ingin menang sendiri. Jadi segala yang jelek dari sekuler mereka maklumi, tetapi apapun yang kelihatannya jelek dari kelompok Islam, kalaupun  tidak jelek mereka jelek-jelekkan. Itu akan dijadikan mereka alasan untuk penghancuran.

Sekarang kalau kita bicara soal pembubaran, kita lihat alasannya. Apa alasan  mereka ingin membubarkan FPI, karena FPI melakukan sejumlah kekerasan. Saya tidak ingin membela diri. Katakanlah benar FPI melakuan kekerasan, itupun kekerasan harus kita diskusikan dulu. Apa betul itu kekerasan, apa betul itu kekerasan struktural yang dilakukan secara organisatoris atau bagaimana. Itu masih perlu diskusi dan pembuktian dulu, andaikata FPI dituduh keras dan musti dibubarkan. Pertanyaan kita, bagaimana dengan berbagai kekerasan yang dilakukan partai politik. Berbagai pilkada di daerah sejak reformasi hingga sekarang ini selalu diwarnai kekerasan. Ada pembunuhan, pembakaran gedung pemerintana, pembakaran mobil, pembakaran pom bensin, luar biasa. Itu yang tidak pernah dilakukan FPI. FPI tidak pernah bakar gedung pemerintah, FPI tidak pernah membunuh Ketua DPRD, ini kan massa partai.

Kalau FPI dibubarkan, Parpol harus juga dibubarkan ?

Jadi kalau massa FPI melakukan kekerasan FPI nya harus dibubarkan, maka logikanya kalau massa partai melakuan kekerasan, maka partainya harus juga dibubarkan. Sekarang massa PDIP, PKB dan Demokrat melakukan kekerasan. Kalau begitu PDIP, PKB dan Demokrat harus dibubarkan. Ini kalau kita memakai logika pembubaran. Jadi tidaklah adil jika ada massa FPI melakukan kekerasan maka FPI dibubarkan. Tetapi kalau massa partai yang melakukan kekerasan, partainya tidak dibubarkan, enak betul ! Memang yang punya negara ini partai ! Kekerasan yang dilakukan massa partai lebih dahsyat, lebih keras bahkan biadab. Masak Ketua DPRD Sumatera Utara sampai dibunuh di dalam Gedung DPRD. Pembakaran gedung kabupaten seperti di Tuban dan pembakaran mobil di Mojokerto. Apa ada aksi FPI semacam itu. Apa ada massa FPI seperti itu. FPI paling-paling memakai pentungan. Adapun yang dirusak cuma kaca biliar dan tidak lebih dari itu. Ini kalau kita bicara fakta. Kalau pemerintah ingin membubarkan FPI, maka PDIP, PKB, Demokrat dan Golkar juga dibubarkan, jadi sama-sama bubar, termasuk negara ini juga bubar.

Selama ini kelompok liberal ingin membenturkan FPI dengan massa Gus Dur dan sekarang PDIP, tetapi usaha mereka selalu gagal ?


Kelompok liberal ini tidak mempunyai massa, tidak mempunyai grass-roots. Mereka antek Barat dan hanya mampu membuat LSM-LSM komprador. Mereka dibantu dengan bantuan asing, ini mereka sendiri yang mengakuinya.   Kalau kita ingin bicara jujur, FPI ingin dibubarkan karena  melangar UU No. 8 Tahun 1985 tentang Keormasan. Sekarang salah satu larangan dalam UU Keormasan adalah menerima bantua luar negeri atau asing. LSM yang dibuat kelompok liberal, semuanya menerima bantuan asing.  Bubarkan meraka dulu, FPI sudah siap untuk dibubarkan. Jadi kita bubar-bubaran, mereka ini tidak bercermin. Jadi kalau ada pepatah  mengatakan kuman disebarang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak.  Kesalahan FPI yang kecil jauh mereka lihat, tetapi kesalahan mereka yang besar dalam diri  mereka sendiri, tidak mereka lihat.

Kelompok liberal memang tidak punya massa. Masyarakat mana yang mau jadi antek asing. Serendah-rendahnya pendidikan, pemikiran, status sosial dan ekonomi  masyarakat Indonesia, secara umum mereka masih mempunyai ras cinta tanah air, cinta bangsa dan negara. Mereka tidak mau menjual negaranya untuk orang asing. Sehingga kelompok liberal tidak mendapatkan tempat di tengah masyarakat dan mereka tidak mempunyai kekuatan grass-roots. Adapun yang mempunyai kekuatan grass-roots di Indopnesia seperti NU dan Muhammadiyah. Kalau partai politik seperti PDIP yang mengakar ke bawah.

Kelompok liberal  melihat FPI sebagai ancaman dan FPI mempunyai kekuatan grass-roots kebawah. Bagaimana cara untuk menghadapi FPI, mereka berusaha untuk menunganggi NU tetapi tidka berhasil. Karena waktu itu Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi, beliau dikenal orang baik, cerdas dan tidak bisa ditunggangi oleh Ulil dan kawan-kawan. Karena itu ketika tersiar kabar di beberapa daerah terjadi konflik antara massa FPI dengan NU, KH Hasyim Muzadi langsung klarifikasi.  Itu ternyata bukan NU, tetapi massa preman yang dibayar suatu kelompok dan dipakaikan baju NU. Akhirnya kebongkar semua dan mereka cuma ingin mengadu domba.

Dikabarkan ada  seorang tokoh yang kirim Banser palsu ke Pengadilan, tetapi ternyata itu preman yang diberi baju Banser. Padahala Banser sendiri tidak tahu menahu. Berbagai cara kotor seperti ini dilakukan kelompok liberal. Karena Gus Dur sudah meninggal dunia dan mereka menunganggi NU sudah tidak ada pintunya, maka sekarang mereka mencoba menunganggi PDIP. Kebetulan ada kasus Banyuwangi PDIP sedang marah, maka masuk Ulil ngipasin PDIP. Kebetulan Ulil pengurus Partai Demokrat. Maka kita sampaikan informasi itu ke PDIP, apa anda mau ditunganggi sama Partai Demokrat dan diadu dengan FPI, sehingga PDIP jadi mawas diri. (Abdul Halim)

Awas!! Mata-mata Israel Bekerjasama dengan Telkomsel Indonesia


Jakarta (addakwah.com) ---Bagi Anda kaum muslimin semuanya, berhati-hatilah menggunakan fasilitas selular, sebagaimana dilansir Fox News ternyata meskipun Amerika Serikat dan Israel bersahabat, Israel diduga memata-matai negara adidaya itu. Israel memata-matai warga AS lewat Amdocs Ltd. Perusahaan ini ternyata juga bekerjasama dengan Telkomsel, inilah yang harus diwaspadai.
Hal itu terungkap dari penyelidikan Fox News terkait hubungan lembaga intelijen Israel dengan Amdocs, perusahaan teknologi kemunikasi yang digunakan oleh banyak operator seluler di AS. Amdocs dicurigai digunakan oleh Israel untuk memata-mati warga AS melalui percakapan telepon, komunikasi data, dan sistem pertukaran informasi lainnya yang menggunakan saluran telepon.
...Nilai kontrak Telkomsel dengan Amdocs sejak akhir Februari 2010 itu mencapai Rp1,2 triliun. Seperti di Amerika, Amdocs di Indonesia juga melayani pelanggan, dalam hal ini pelanggan Telkomsel...
Berdasarkan laporan Fox News, sejak insiden 11 September, lebih dari 60 warga Israel di AS telah ditangkap di bawah aturan antiterorisme. Amdocs dicurigai menggunakan data-data telepon untuk kepentingan lembaga mata-mata Israel. Antara lain, data direktori panggilan bantuan dan catatan panggilan telepon. Dugaan itu membuat banyak kalangan di AS khawatir karena hampir semua sistem penagihan telepon di AS menggunakan jasa Amdocs.
Amdocs memiliki kontrak dengan 25 perusahaan ponsel terbesar di Amerika bahkan lebih banyak lagi di seluruh dunia. Gedung Putih dan lembaga pemerintahan lain memang aman dilindungi jika menyangkut panggilan telepon, namun hampir mustahil membuat panggilan tanpa diketahui oleh Amdocs.
Dalam beberapa tahun terakhir, FBI dan badan-badan pemerintah AS lainnya telah menyelidiki Amdocs lebih dari sekali. Perusahaan ini telah berulang kali membantah adanya pelanggaran keamanan. Tapi, sumber Fox News mengatakan bahwa sejak 1999, badan keamanan nasional sangat rahasia, berkantor pusat di Maryland utara, mengeluarkan apa yang disebut laporan informasi ‘Top Secret’. Isinya, memperingatkan bahwa catatan panggilan telepon di AS dimiliki pihak Israel.
Bukan hanya catatan panggilan telepon yang digunakan untuk kepentingan Israel. Tetapi juga, data-data lain seperti informasi ekonomi, pertambangan, properti, dan lain-lain.
Amdocs juga ternyata beroperasi di Indonesia lewat kerjasama Telkomsel. Perusahan penyedia layanan telepon seluler terbesar di Indonesia itu menggunakan jasa Amdocs untuk Operating System Software dan Billing Software System. Nilai kontrak Telkomsel dengan Amdocs sejak akhir Februari 2010 itu mencapai Rp1,2 triliun.
Seperti di Amerika, Amdocs di Indonesia juga melayani pelanggan, dalam hal ini pelanggan Telkomsel.
Memang, Kehadiran Amdocs di Indonesia ini sempat dipertanyakan oleh Menkominfo Tifatul Sembiring. Ini dilakukan terkait track record Amdocs yang sering digunakan oleh agen rahasia Israel untuk kepentingan mata-mata. Namun kenapa kontrak tersebut masih berlanjut? (Ibnudzar/inl) (sumber: Voa-islam)

Bunker Khusus Hari Kiamat pun Disiapkan

Addakwah.com ---Beberaoa waktu yang lalu addakwah sempat mempostinng usaha untuk mencegah kematian, kini ada perusahaan Vivos, yang berbasis di Kota Del Mar, California, Amerika Serikat mengaku telah menyiapkan suatu kompleks ruang bawah tanah (bunker) khusus untuk menghadapi "Hari Kiamat." Terletak di bawah gurun Mojave, bunker itu dirancang untuk membuat penghuni aman dari serangan nuklir dan bencana alam sekaligus membuat mereka tetap nyaman, seperti tinggal di rumah. Foto: http://www.terravivos.com


Bunker Hari Kiamat yang didesain perusahaan asal AS, Vivos dilengkapi berbagai fasilitas, salah satunya adalah kamar tidur.(sumber: viva news)

Google Maps Rekam Area Misterius di China

Addakwah.com ---Sejumlah gambar-gambar misterius dan unik di kawasan China dan Inggris tertangkap Google Maps. Dua gambar diduga merupakan area yang dibangun oleh pihak militer China.

Seperti dilansir PC World, gambar pertama merupakan garis-garis putih raksasa yang terbentang di kawasan padang pasir China.

Gambar garis-garis putih raksasa itu berada pada koordinat 40°27'4.87" Utara, 93°44'42.90" Timur. Belum diketahui apa yang membentuk bentangan gambar garis putih raksasa itu.

Diyakini, hanya pihak militer China yang mengetahui fungsi bangunan asli dari kawasan itu. Dugaan bahwa wilayah itu adalah areal militer muncul setelah ditemukan gambar lain tak jauh dari lokasi itu.

Gambar berikutnya adalah areal yang mirip lapangan parkir pesawat jet di kawasan itu. Gambar 'lapangan parkir' pesawat jet itu berada pada koordinat 40°27'23.66" Utara, 93°23'7.78" Timur.

Area diduga milik militer China
Pada gambar ini terlihat tiga pesawat jet terparkir di tengah area lingkaran. Area berbentuk lingkaran itu diduga pangkalan militer China. Belum diketahui kepentingan tiga pesawat jet itu.

Gambar garis-garis putih sejenis juga terlihat di kawasan Norwich, Inggris. Gambar yang mirip area parkir dan lapangan olahraga juga tak kalah misteriusnya.
Bagi penggemar film X-Files meyakinin bahwa gambar-gambar itu adalah pembuktian makhluk asing. "Saya percaya itu," kata seorang fans Fox Mulder. (sumber: VIVAnews)

Buang Racun Tubuh dengan Tidur

addakwah.com --- Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan jika melakukan aktivitas tidur dengan kuantitas dan kualitas yang baik.
Selain bisa meningkatkan kekebalan tubuh dan menjadi obat kecantikan alami, aktivitas tidur yang dijalani secara normal 7-8 jam tiap malam bisa membantu tubuh melakukan detoksifikasi alami untuk mengusir racun dalam tubuh.
“Tubuh kita secara alami bisa membersihkan racun dengan tidur yang berkualitas dengan kuantitas yang cukup,” kata DR Lily G Karmel MA dari Fit 'n Chic Family Fitnes saat ditemui di acara Seminar Hipertensi pada Peringatan Hari Hipertensi Sedunia tahun 2010 di Kantor Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementrian Kesehatan di Percetakan Negara, Jakarta, Senin 12 Juli 2010.
Lewat pemaparannya dalam seminar, berikut penggalan waktu tubuh melakukan detoksifikasi alami saat tidur:
21.00 - 23.00 : secara alami melakukan detoksifikasi tubuh dan pertumbuhan. Umumnya, proses pertumbuhan pada anak-anak terjadi pada waktu ini. Karena itu, jangan biarkan si kecil tidur lebih dari pukul 9 malam.
23.00 - 01.00 : terjadi proses pembersihan liver atau hati
01.00 - 03.00: detoksifikasi empedu
03.00 - 05.00: detoksifikasi paru-paru
05.00-07.00 : detoksifikasi usus besar
Tak hanya itu, DR Lily menambahkan, saat aktivitas tidur pukul 24.00-04.00 tubuh bahkan tak henti bekerja. Aktivitas sumsum tulang belakang terus memproduksi darah ketika kita sedang terlelap tidur.
“Untuk itu, lakukan tidur berkualitas dengan kuantitas cukup, sekitar 7-8 jam per malam,” katanya menegaskan.By Petti Lubis, Lutfi Dwi Puji Astuti ( sumber: Vivanews)
 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha