Kuala Lumpur (addakwah.com) ---Sederet wanita telah menjadi korban rayuan casanova. Mereka dirayu untuk bercinta dengan minum minuman yang telah dioplos dengan zat untuk babi.
Zat itu biasanya digunakan peternak babi untuk mendorong agar peliharaan mereka memiliki hasrat untuk kawin, seperti dilansir dari The Star, Minggu (11/7/2010).
Hasilnya, para wanita yang menjadi korban minuman stimulan seks untuk babi itu menjadi kebablasan nafsunya, bahkan ketagihan.
LSM Malaysia untuk perempuan dan anak Pengasih mengatakan ada 5 perempuan yang sekarang sedang direhabilitasi karena ketagihan zat itu.
"Mereka memberi tahu saya setelah meminum minuman yang dioplos itu, nafsu mereka meningkat, dan selalu ingin bercinta beberapa jam dengan laki-laki mana pun," ujar Presiden Pengasih Mohd Yunos Pathi.
"Saya mengerti kalau zat itu digunakan dalam peternakan babi. Untuk mendorong babi itu agar kawin. Beberapa wanita berpikir aman untuk meminum karena tempat minuman itu masih disegel," tandas Pathi.(sumber: detik.com)
Sabtu, 10 Juli 2010
MUI: Ramalan 'Mama Laurent' Sesat
Dukun terkenal Mama Laurent sudah membantah SMS yang berisi tentang bencana akan terjadi di Bandung, bukan berasal dari dirinya. Namun, tetap saja informasi tersebut meresahkan masyarakat. Bagaimana sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyikapi beredarnya ramalan bencana seperti itu.
Sebelumnya, SMS berantai menyebar. Isinya, menurut ramalan Mama Laurent, akan ada bencana di Bandung. Kalau tidak Sabtu (14/11) ya Minggu (15/11). SMS itu menyebutkan bahwa Mama Laurent meramalkan jembatan layang Pasopati di Kota Bandung, Jawa Barat akan runtuh. Itu terjadi karena ada gempa bumi di Bandung. Kekuatannya mencapai 8 skala Richter.
Kabar itu langsung dibantah oleh Mama Laurent. Saat dihubungi melalui telepon, paranormal kondang yang sudah memasuki usia 76 tahun itu mengatakan bahwa sudah sepuluh hari dia dirawat di rumah sakit. Dan, dia tidak tahu-menahu soal sms berantai yang menyebarkan isi ramalan bohong itu.
Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Niam mengatakan ramalan bencana yang tidak disertai dengan data-data ilmiah justru menyesatkan masyarakat. Begitu pula ramalan apa pun yang berkaitan dengan yang gaib seperti kematian, rezeki, dan kiamat, bertentangan dengan prinsip-prinsip keagamaan.
Fenomena alam yang terjadi bisa disebabkan karena kecerobohan diri sendiri, seperti membuang sampah sembarang yang mengakibatkan banjir. Namun, ada pula gejolak alam yang dianggap sebagai sunatullah, yang harus disikapi sebagai bentuk peringatan dari-Nya.
"Itu ramalan bencana tanpa disertai alasan scientis menyesatkan masyarakat dan juga secara agama tidak memperoleh kebenaran. Namun, ramalan cuaca misalnya dalam konteks ini kita mengenal ilmu astronomi. Astronomi berdasarkan scientis itu tidak masalah," imbuh Niam.
Karena itu, Niam mengimbau agar masyarakat menjaga keseimbangan lingkungan dan alam. Hal ini perlu dilakukan agar tidak terjadi bencana akibat kecerobohan sendiri. Ingat, lanjutnya, Zat yang Maha Kuasa telah memperingatkan manusia apabila salah urus dalam mengelola alam bisa berakibat kerusakan di bumi.
[voa-islam/inilah]
Takut Kiamat 2012, 2 Remaja Ingin Bunuh Diri
Bekasi (addakwah.com) ---Film '2012' yang diluncurkan ke pasar mulai Jumat 13 November 2009 menjadi terror bagi masyarakat luas. Bahkan beberapa orang berpikir mengakhiri hidupnya karena tidak ingin mengalami peristiwa kiamat pada 2012.
"Dua remaja mengatakan mereka tidak ingin melihat akhir dunia, sehingga mereka berpikir untuk mengakhiri hidup mereka," kata Dr David Morrison, ilmuwan senior Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
"Bahkan beberapa remaja mengaku sedang menimbang-nimbang untuk melakukan bunuh diri sebelum 2012. Ini sangat menyedihkan," tambah Morrison.
Film yang kini diputar di berbagai bioskop dunia itu menayangkan ramalan Maya kuno bahwa bencana akan terjadi pada titik balik matahari musim dingin di 2012. Dan film ini memiliki dampak yang lebih besar, dan menciptakan rasa takut secara luas bahwa ramalan itu mungkin benar.
Menghadapi hal ini, Morrison mengaku tidak akan tinggal diam. Dia mengutuk film hari kiamat 2012 itu dan selanjutnya meluncurkan situs untuk mengatasi rasa takut masyarakat.
Morrison menyebut ketakutan itu disebabkan kenyataan beberapa keyakinan bergabung menjadi satu megamitos. Mitos yang pertama beredar soal 2012 adalah bahwa ada planet bernama Nibiru yang akan bertabrakan dengan bumi.
Mitos yang pertama beredar soal 2012 adalah bahwa ada planet bernama Nibiru yang akan bertabrakan dengan bumi.
"Jika Nibiru atau planet X akan masuk ke orbit bumi pada 2012, seharusnya para astronom sudah bisa melacaknya minimal satu dekade lalu. Planet itu seharusnya bisa dilihat dengan mata telanjang," katanya.
Dihubungkannya isu kiamat 2012 dengan akhir penanggalan Bangsa Maya yang dipercayai tahu sesuatu yang tidak diketahui, menurut Morrison, Bangsa Maya tak pernah memprediksikan kiamat.
Terkait pergantian sumbu magnetik poros bumi pada 2012, kata dia adalah hal yang biasa. "Ini selalu terjadi tiap beberapa ribu tahun, ini tak akan menyebabkan kehancuran bumi," jelas dia.
Sementara di Indonesia, MUI Kabupaten Malang mengeluarkan reaksi keras dengan menyatakan film 2012 adalah film yang menyesatkan dan tak layak ditonton.
"Film itu tidak pantas untuk ditayangkan, karena dapat mempengaruhi pemikiran orang," kata Ketua MUI Kabupaten Malang KH Mahmud Zubaidi kepada wartawan saat ditemui di rumahnya Jalan Raya Pakisaji, Senin (16/11/2009).
MUI Kabupaten Malang mengeluarkan reaksi keras dengan menyatakan film 2012 adalah film yang menyesatkan dan tak layak ditonton.
Zubaidi juga menuturkan bahwa pernyataan tentang kiamat pada tahun 2012 bertentangan dengan keyakinan Islam. Kesalahan pada film ini adalah melangkahi kekuasaan Tuhan yakni berani menyatakan kapan terjadinya kiamat itu. Karenanya, dia menghimbau agar umat Islam tidak menontonnya.
Zubaidi menjelaskan, menurut ajaran Islam, hari kiamat tidak dapat dipastikan kapan terjadinya karena itu menjadi kuasa Allah SWT. Maka seharusnya Badan Sensor Film (BSF) Indonesia harus lebih teliti lagi untuk mengamati film yang akan ditayangkan di bioskop. (PurWD/dbs)
MUI: Izin Edar Film '2012' Perlu Ditinjau Ulang
BANJARMASIN (addakwah.com) -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Prof H. Asywadie Syukur, Lc menyarankan kepada pemerintah untuk meninjau ulang izin edar film "2012". "Saya sependapat dengan MUI Malang, Jawa Timur yang menyatakan film '2012' bisa menyesatkan umat atau kaum muslim khususnya sehingga pemerintah perlu meninjau ulang izin edar film tersebut," katanya ketika menjawab pertanyaan ANTARA di Banjarmasin, Selasa (17/11).
Mantan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin itu berharap pemerintah menaruh perhatian lebih serius pada segala persoalan yang bisa menyesatkan atau menimbulkan kerisauan umat. Begitu pula kaum muslim hendaknya tidak mudah terbawa arus yang bisa berdampak negatif terhadap aqidah atau nilai keimanan karena berbahaya bagi kehidupan baik di dunia maupun akhirat kelak, katanya. "Memang belakangan muncul film yang aneh-aneh, yang bisa menyesatkan umat serta menciderai Islam," kata Asywadie Syukur.
Sebelumnya, MUI Kabupaten Malang, Jawa Timur mengimbau umat Islam untuk tidak menonton film "2012", yang saat ini sedang diputar pada sejumlah bioskop di Indonesia. Ketua MUI Kabupaten Malang Mahmud Zubaidi menilai film "2012" bisa menyesatkan umat Islam karena menurut ajaran Islam, hari kiamat tidak dapat dipastikan kapan akan terjadi karena hal itu kuasa dari Allah SWT.
Film itu dikhawatirkan menyebabkan penonton, khususnya umat Islam percaya bahwa kiamat pasti terjadi pada 2012. "Memang Islam mengajarkan kiamat pasti datang, tapi kapan terjadinya, menurut agama tidak ada yang dapat memastikannya," ujar Zubaidi. ant/taq (sumber: voa-islam)
Mantan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin itu berharap pemerintah menaruh perhatian lebih serius pada segala persoalan yang bisa menyesatkan atau menimbulkan kerisauan umat. Begitu pula kaum muslim hendaknya tidak mudah terbawa arus yang bisa berdampak negatif terhadap aqidah atau nilai keimanan karena berbahaya bagi kehidupan baik di dunia maupun akhirat kelak, katanya. "Memang belakangan muncul film yang aneh-aneh, yang bisa menyesatkan umat serta menciderai Islam," kata Asywadie Syukur.
Sebelumnya, MUI Kabupaten Malang, Jawa Timur mengimbau umat Islam untuk tidak menonton film "2012", yang saat ini sedang diputar pada sejumlah bioskop di Indonesia. Ketua MUI Kabupaten Malang Mahmud Zubaidi menilai film "2012" bisa menyesatkan umat Islam karena menurut ajaran Islam, hari kiamat tidak dapat dipastikan kapan akan terjadi karena hal itu kuasa dari Allah SWT.
Film itu dikhawatirkan menyebabkan penonton, khususnya umat Islam percaya bahwa kiamat pasti terjadi pada 2012. "Memang Islam mengajarkan kiamat pasti datang, tapi kapan terjadinya, menurut agama tidak ada yang dapat memastikannya," ujar Zubaidi. ant/taq (sumber: voa-islam)
Gubernur Kalsel Wajibkan Siswa Belajar Al Quran
addakwah.com--Mulai tahun ajaran 2010, baca tulis Al Quran menjadi salah satu materi wajib belajar bagi seluruh sekolah di Kalimantan Selatan (Kalsel), kata Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin di Banjarmasin, Minggu (16/5).
Menurut Rudy, hal itu berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) nomor 3 tentang wajib belajar Al Quran di sekolah umum mulai tahun ajaran 2010-2011.
Penerapan Perda tersebut telah resmi diberlakukan pada khataman Al Quran bersama 5.653 pelajar SD/MI dan SMP/MTs sederajat di Kabupaten Tanah Laut (Tala).
Menurut dia, penerapan Perda baca tulis AL Quran tersebut sebagai salah satu upaya strategis Pemerintah Daerah (Pemda) dalam mendorong terwujudnya generasi Qurani.
"Saya ingin generasi muda Kalsel akan tumbuh menjadi generasi islami yang beriman, cerdas, dan berakhlak mulia," katanya.
Dengan adanya Perda tersebut, kata dia, pelajar bisa memiliki waktu yang lebih banyak untuk mempelajari kandungan Al Quran dan menjadikan kitab suci tersebut menjadi sumber ilmu dan pedoman hidup.
Rudy mengatakan, dengan tercetaknya generasi yang cinta Al Quran, diharapkan akan muncul masyarakat yang religius, yang mempunyai akhlak mulia dan kokoh kepribadiannya.
Apalagi, kata dia, menghadapi arus globalisasi di mana beragam budaya dari luar tumbuh dan berkembang tanpa ada yang mampu menghalangi dan melarangnya, maka satu-satunya upaya yang bisa dilakukan adalah membentengi generasi muda dengan akhlak mulia dan kekuatan agama serta keyakinan.
Rudy juga mengingatkan, khataman Al Quran bukanlah akhir dari proses pembelajaran Al Quran. Namun hendaknya, menjadi awal untuk memahami lebih seluruh kandungan AL Quran tersebut secara mendalam.
"Bila itu yang dilakukan, saya yakin Kalsel akan memiliki manusia berkualitas yang bakal menjadi modal besar untuk melanjutkan pembangunan ke arah lebih baik," katanya. [ant/www.hidayatullah.com]
Menurut Rudy, hal itu berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) nomor 3 tentang wajib belajar Al Quran di sekolah umum mulai tahun ajaran 2010-2011.
Penerapan Perda tersebut telah resmi diberlakukan pada khataman Al Quran bersama 5.653 pelajar SD/MI dan SMP/MTs sederajat di Kabupaten Tanah Laut (Tala).
Menurut dia, penerapan Perda baca tulis AL Quran tersebut sebagai salah satu upaya strategis Pemerintah Daerah (Pemda) dalam mendorong terwujudnya generasi Qurani.
"Saya ingin generasi muda Kalsel akan tumbuh menjadi generasi islami yang beriman, cerdas, dan berakhlak mulia," katanya.
Dengan adanya Perda tersebut, kata dia, pelajar bisa memiliki waktu yang lebih banyak untuk mempelajari kandungan Al Quran dan menjadikan kitab suci tersebut menjadi sumber ilmu dan pedoman hidup.
Rudy mengatakan, dengan tercetaknya generasi yang cinta Al Quran, diharapkan akan muncul masyarakat yang religius, yang mempunyai akhlak mulia dan kokoh kepribadiannya.
Apalagi, kata dia, menghadapi arus globalisasi di mana beragam budaya dari luar tumbuh dan berkembang tanpa ada yang mampu menghalangi dan melarangnya, maka satu-satunya upaya yang bisa dilakukan adalah membentengi generasi muda dengan akhlak mulia dan kekuatan agama serta keyakinan.
Rudy juga mengingatkan, khataman Al Quran bukanlah akhir dari proses pembelajaran Al Quran. Namun hendaknya, menjadi awal untuk memahami lebih seluruh kandungan AL Quran tersebut secara mendalam.
"Bila itu yang dilakukan, saya yakin Kalsel akan memiliki manusia berkualitas yang bakal menjadi modal besar untuk melanjutkan pembangunan ke arah lebih baik," katanya. [ant/www.hidayatullah.com]
Tak Dapat Kamar, Anggota Densus 88 ''Sakit Jiwa'' Ngamuk di Losmen
BANJARMASIN – Anggota Densus 88 Anti Teror Polda Kalsel, Brigadir Damanik tiba-tiba saja menjadi beringas di Losmen Tedja, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Bukan karena adanya teroris di losmen tersebut. Tetapi lantaran losmen tersebut tak bisa menyediakan kamar buat dia di Ahad (4/7) dinihari lalu.
Informasi yang berhasil dihimpun, Damanik masuk losmen dan memaksa minta kamar serta mengacak-acak buku tamu. Lantaran ditolak, ia malah mengaku hendak merazia losmen itu. Tak ayal, pintu- pintu kamar losmen jadi sasaran amukan dan tendangan Damanik. Tak hanya itu, Damanik berteriak memanggil-manggil pemilik losmen, Aming (52) untuk keluar.
Kadensus 88 AT Polda Kalsel AKBP Frans Tanau membenarkan bawahan hukumnya itu berulah di losmen tersebut. Frans mengatakan, bawahannya itu sudah melakukan penganiayaan terhadap Aming dan salah seorang reception bernama Arif (23).
Padahal, lanjut Frans, saat ini Damanik masih dalam proses hukum terkait sederet masalah yang diakibatkan perbuatan temperamentalnya. Menurut Frans, dirinya tidak mengerti kenapa Damanik kembali berulah. “Saya tidak mengerti kenapa dia begitu. Kasusnya yang kemarin-kemarin saja belum selesai, eh malah berulah lagi. Kalau sama saya dia baik-baik saja. Selalu bilang siap,” terang Frans.
Diungkapkan Frans, dirinya merasa stres menghadapi bawahannya yang satu ini karena terlalu banyak laporan warga atas ulah ganasnya. Dengan adanya laporan dari Aming dan Arif, Frans membantu keduanya untuk melapor ke Bid Propam Polda Kalsel dan Direktur Reskrim Polda Kalsel. “Kita membantu kedua korban untuk melaporkannya dan dilakukan visum,” akunya saat yang ditemui di kantornya, Selasa (6/7).
Dijelaskan Frans, rentetan ulah yang dilakukan Damanik sudah melanggar disiplin dan kode etik. Ulah yang dilakukan Damanik diantaranya kasus di Karaoke Simpati Jl HA Adenansi (Kamboja), di HBI, hingga mengamuk Swissbelhotel Borneo. “Di Simpati dia ditagih kasir untuk membayar bil (tagihan) sebesar Rp800 ribu. Tapi Damanik memaksa membayar Rp300 ribu saja. Di HBI Damanik meminta kamar. Sedangkan di Swissbelhotel Borneo dia melakukan penodongan senpi terhadap sekuriti dan anggota Lantas Poltabes Banjarmasin pasca lakalantas salah satu keluarganya di kawasan Bumi Mas Raya. Ini yang baru lagi dia bikin ulah di Losmen Tedja,” tambah Frans sembari menunjukkan berkas laporan ulah Damanik yang dia terima.
Informasi yang berhasil dihimpun, Damanik masuk losmen dan memaksa minta kamar serta mengacak-acak buku tamu. Lantaran ditolak, ia malah mengaku hendak merazia losmen itu. Tak ayal, pintu- pintu kamar losmen jadi sasaran amukan dan tendangan Damanik. Tak hanya itu, Damanik berteriak memanggil-manggil pemilik losmen, Aming (52) untuk keluar.
Kadensus 88 AT Polda Kalsel AKBP Frans Tanau membenarkan bawahan hukumnya itu berulah di losmen tersebut. Frans mengatakan, bawahannya itu sudah melakukan penganiayaan terhadap Aming dan salah seorang reception bernama Arif (23).
Padahal, lanjut Frans, saat ini Damanik masih dalam proses hukum terkait sederet masalah yang diakibatkan perbuatan temperamentalnya. Menurut Frans, dirinya tidak mengerti kenapa Damanik kembali berulah. “Saya tidak mengerti kenapa dia begitu. Kasusnya yang kemarin-kemarin saja belum selesai, eh malah berulah lagi. Kalau sama saya dia baik-baik saja. Selalu bilang siap,” terang Frans.
Diungkapkan Frans, dirinya merasa stres menghadapi bawahannya yang satu ini karena terlalu banyak laporan warga atas ulah ganasnya. Dengan adanya laporan dari Aming dan Arif, Frans membantu keduanya untuk melapor ke Bid Propam Polda Kalsel dan Direktur Reskrim Polda Kalsel. “Kita membantu kedua korban untuk melaporkannya dan dilakukan visum,” akunya saat yang ditemui di kantornya, Selasa (6/7).
Dijelaskan Frans, rentetan ulah yang dilakukan Damanik sudah melanggar disiplin dan kode etik. Ulah yang dilakukan Damanik diantaranya kasus di Karaoke Simpati Jl HA Adenansi (Kamboja), di HBI, hingga mengamuk Swissbelhotel Borneo. “Di Simpati dia ditagih kasir untuk membayar bil (tagihan) sebesar Rp800 ribu. Tapi Damanik memaksa membayar Rp300 ribu saja. Di HBI Damanik meminta kamar. Sedangkan di Swissbelhotel Borneo dia melakukan penodongan senpi terhadap sekuriti dan anggota Lantas Poltabes Banjarmasin pasca lakalantas salah satu keluarganya di kawasan Bumi Mas Raya. Ini yang baru lagi dia bikin ulah di Losmen Tedja,” tambah Frans sembari menunjukkan berkas laporan ulah Damanik yang dia terima.
Akibat amuknya Brigadir R Damanik, di [Guest House] (rumah penginapan) Tedja di kawasan Jalan Pengadaian Banjarmasin Tengah, Senin dinihari (5/7), sekitar pukul 02.00 WITA, membuat Koh Aming, Manager , serta Arif, seorang karyawan ini, luka dan melaporkan ke Propam Polda Kalsel |
Aming mengaku, dirinya bersama Arif sudah memberikan keterangan kepada pihak pelayanan pengaduan Propam. Setelah memberikan keterangan kejadian, lanjutnya, mereka langsung ke RS Bhayangkara untuk divisum. “Saya dipukul dan paling parah saya ditendang di perut sebelah kiri,” ungkap Aming sembari menunjukan memar memerah di perutnya itu.
“Saya juga ditampar di wajah,” timpal Arif yang berdiri di samping Aming. Disinggung bagaimana awal mula kejadian tersebut, Aming menjelaskan Damanik masuk losmen dan memaksa minta kamar serta mengobok-obok buku tamu. Lantaran ditolak, terang Aming, ia mengancam mau merazia losmen itu. “Pintu-pintu kamar losmen jadi sasaran tendangan Damanik. Saat itu dia memanggil saya,” terang Aming.
Saat berada di sana, tambahnya, dirinya jadi sasaran amukan Damanik. Pukulan demi pukulan dan yang paling parah dirinya mendapat tendangan di perut. “Setelah puas melampiaskan emosinya Damanik langsung kabur,” ceritanya. Mendengar semua laporan kelakuan Damanik, dini hari itu juga Kaden 88 memerintahkan agar Damanik ditangkap dan disel.
“Sekarang ia sudah kita kirim ke RS Sambang Lihum untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan. Untuk proses ke depannya kita menunggu hasil laporan pemeriksaan tersebut. Dia dinyatakan gila atau tidak akan diproses sesuai prosedur yang berlaku. Untuk pidananya ditangani Dit Reskrim dan pelanggaran etikanya ditangani Propam. Kalau dia memang stres dan labil atau pura-pura saja, harus dibuktikan secara medis,” ungkap Frans yang menyatakan kalau senpi Damanik sudah lama dilucuti. [muslimdaily.net/jppn]
“Saya juga ditampar di wajah,” timpal Arif yang berdiri di samping Aming. Disinggung bagaimana awal mula kejadian tersebut, Aming menjelaskan Damanik masuk losmen dan memaksa minta kamar serta mengobok-obok buku tamu. Lantaran ditolak, terang Aming, ia mengancam mau merazia losmen itu. “Pintu-pintu kamar losmen jadi sasaran tendangan Damanik. Saat itu dia memanggil saya,” terang Aming.
Saat berada di sana, tambahnya, dirinya jadi sasaran amukan Damanik. Pukulan demi pukulan dan yang paling parah dirinya mendapat tendangan di perut. “Setelah puas melampiaskan emosinya Damanik langsung kabur,” ceritanya. Mendengar semua laporan kelakuan Damanik, dini hari itu juga Kaden 88 memerintahkan agar Damanik ditangkap dan disel.
“Sekarang ia sudah kita kirim ke RS Sambang Lihum untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan. Untuk proses ke depannya kita menunggu hasil laporan pemeriksaan tersebut. Dia dinyatakan gila atau tidak akan diproses sesuai prosedur yang berlaku. Untuk pidananya ditangani Dit Reskrim dan pelanggaran etikanya ditangani Propam. Kalau dia memang stres dan labil atau pura-pura saja, harus dibuktikan secara medis,” ungkap Frans yang menyatakan kalau senpi Damanik sudah lama dilucuti. [muslimdaily.net/jppn]
Pakistan Ringkus Kelompok Hacker Terkenal
ISLAMABAD (addakwah.com) ---Pihak berwenang Pakistan mengatakan pada hari Kamis mereka telah melacak sekelompok hacker dan menangkap lima tersangka yang terlibat dalam mengganti tampilan situ (deface) ribuan situs domestik dan internasional.
Para "hacker internasional" ditangkap dalam sebuah operasi skala negara selama beberapa minggu terakhir, kata perwira senior Federal Investigation Agency (FIA) Mian Idrees kepada AFP.
"Kami telah menangkap kelompok hacker terkenal '' Pakbugs 'dan menangkap lima anggota kelompok ini," katanya.
Pihak berwenang menyita komputer dan peralatan lainnya yang digunakan dalam berbagai kejahatan cyber, katanya.
FIA mengatakan dalam pernyataannya jika kelompok itu terlibat dalam kegiatan hacking dan mengotori ribuan situs web milik pemerintah, non-pemerintah dan organisasi internasional.
"Mereka juga terlibat dalam pembajakan kartu kredit dan penggunaan kartu kredit hasil curian," katanya.
"Pakbugs" didirikan Jawad Ihsan, alias Humza, kelompok ini diyakini berbasis di Arab Saudi, kata pernyataan itu.
Disebutkan, co-founder kelompok itu Hassan Khan telah ditahan di Pakistan barat laut kota Peshawar, bersama dengan anggota lain di Lahore, Bannu dan Rawalpindi.
Namun, Idrees menolak keterlibatan para hacker tersebut dalam terorisme dan mengatakan, para pria itu dikenakan hanya dengan uu kejahatan elektronik.
Pakistan saat ini sedang memerangi terorisme dan kejahatan teknologi tinggi, pada tahun 2008 menyatakan cyber-terorisme adalah kejahatan besar, sedangkan penipuan elektronik bisa diancam dengan hukuman penjara tujuh sampai sepuluh tahun. [muslimdaily.net/dwn]
Para "hacker internasional" ditangkap dalam sebuah operasi skala negara selama beberapa minggu terakhir, kata perwira senior Federal Investigation Agency (FIA) Mian Idrees kepada AFP.
"Kami telah menangkap kelompok hacker terkenal '' Pakbugs 'dan menangkap lima anggota kelompok ini," katanya.
Pihak berwenang menyita komputer dan peralatan lainnya yang digunakan dalam berbagai kejahatan cyber, katanya.
FIA mengatakan dalam pernyataannya jika kelompok itu terlibat dalam kegiatan hacking dan mengotori ribuan situs web milik pemerintah, non-pemerintah dan organisasi internasional.
"Mereka juga terlibat dalam pembajakan kartu kredit dan penggunaan kartu kredit hasil curian," katanya.
"Pakbugs" didirikan Jawad Ihsan, alias Humza, kelompok ini diyakini berbasis di Arab Saudi, kata pernyataan itu.
Disebutkan, co-founder kelompok itu Hassan Khan telah ditahan di Pakistan barat laut kota Peshawar, bersama dengan anggota lain di Lahore, Bannu dan Rawalpindi.
Namun, Idrees menolak keterlibatan para hacker tersebut dalam terorisme dan mengatakan, para pria itu dikenakan hanya dengan uu kejahatan elektronik.
Pakistan saat ini sedang memerangi terorisme dan kejahatan teknologi tinggi, pada tahun 2008 menyatakan cyber-terorisme adalah kejahatan besar, sedangkan penipuan elektronik bisa diancam dengan hukuman penjara tujuh sampai sepuluh tahun. [muslimdaily.net/dwn]
Selamat Tinggal PKS, Selamat Tinggal Partai Dakwah, Selamat Tinggal Partai Islam !!!
Sesungguhnya segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala, kita memujiNya, minta tolong padaNya, mohon ampun padaNya dan bertaubat hanya padaNya. Shalawat dan salam untuk qudwah kita Muhammad Rasulullah shallalLahu 'alaihi wassalam, beserta keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang setia kepadanya hingga hari kiamat.
26 Oktober 2005, ketika saya memulai blog PKSWatch untuk pertama kalinya, didasari dengan sebuah rasa keprihatinan atas sepak terjang gerakan dakwah yang saya cintai, yang saya lihat mulai keluar dari rel dan celakanya tidak banyak disadari oleh para penghuninya. Ada total 83 tulisan dan ribuan komentar dari para pembaca, hingga saya memutuskan untuk membekukannya pada tangga 25 Desember 2006, ketika hit blog sedang tinggi-tingginya.
Ketika saya mulai pertama kali, saya menggunakan nada tulisan yang keras terutama pada 2-3 bulan pertama, dengan maksud untuk menyentak pemikiran, tapi saya salah karena yang terjadi malah sikap antipati yang berlebihan meskipun setelah berjalan beberapa bulan nada tulisan sudah jauh berubah. Namun demikian beberapa tulisan yang keras tersebut tetap ada sehingga pembaca yang baru mengikuti cenderung untuk bersikap antipatif pula. Selain itu kebijakan sensor komentar juga sangat liberal, sehingga suasana diskusi terkadang sangat panas. Atas beberapa pertimbangan, saya memutuskan untuk membekukan blog itu (blog PKSwatch_red) terlebih dahulu.
Dalam perjalanannya, periode di atas itu saya sebut blog PKSWatch versi 1.
Pertengahan 2007, beberapa ikhwah kader di Jakarta menghubungi saya, menasehati dan meminta saya untuk mengaktifkan lagi blog PKSWatch sebagai sarana kontrol kepada jama'ah. Akhirnya tanggal 12 November 2007, saya mulai kembali blog PKSWatch (versi 2). Dengan tulisan yang lebih kuat pada referensi ilmiah, dalam perjalanannya ada 77 tulisan dengan total ribuan komentar pembaca hingga tanggal 9 Juni 2009. Sebagian tulisan tersebut dibuat oleh asatidz yang juga prihatin terhadap PKS, ada tulisan mereka yang memang sudah tersedia di ranah publik, ada pula tulisan yang memang baru dimuat di blog PKSWatch.
Kemudian sempat vakum karena saya sempat merasa amat "mual" melihat polah politik PKS pada waktu itu, terutama menjelang pemilu presiden 2009. Sampai kemudian saya mulai lagi pada tanggal 17 Desember 2009. Kali ini hanya ada tiga tulisan hingga saya membuat tulisan ini. Mood saya untuk menulis tidak seperti dulu lagi, mungkin karena sudah malas melihat PKS semakin jauh dari yang saya bayangkan, dari rel yang semestinya PKS berada di atasnya.
Padahal sangat banyak data dan informasi masuk kepada saya, sebagian lengkap dengan bukti-bukti, yang bisa saya gunakan untuk membuat tulisan, tapi saya sudah seperti kehilangan minat kepada PKS. Dulu, saya membuat blog ini karena saya yakin bahwa PKS bisa tetap dijaga agar tetap berada di atas relnya.
Banyak ikhwah yang mengakui bahwa mereka tersadarkan oleh keberadaan blog ini (blog PKSwatch_red), tapi juga banyak yang jengkel dan tidak setuju dengan blog ini (blog PKSwatch_red), lalu meminta saya untuk menghentikan blog ini. Kepada mereka, saya menjawab bahwa saya akan menghentikan blog ini (blog PKSwatch_red) kalau ada satu dari dua kondisi sudah tercapai, yaitu:
- Pertama, PKS kembali lurus minimal seperti di masa awal-awal pendirian PK, atau
- Kedua, PKS sudah rusak parah, atau sudah bukan menjadi partai Islam lagi.
Karena saya tidak memiliki kepentingan ekonomi apapun dari blog ini. Motivasi saya murni karena mencintai sebuah jama'ah dakwah, yang cukup berjasa dalam memberikan pemahaman Islam kepada saya. Ketika saya melihat PKS sudah mulai keluar rel, saya coba ingatkan sebisa saya, secara publik tanpa membongkar hal-hal rahasia, semacam melakukan debunking terhadap PKS.
Dulu ada yang bertanya, mengapa saya tidak membuat juga PDIPWatch, GolkarWatch, dan seterusnya, mengapa hanya PKS? Jawaban saya, karena PKS berbeda. PKS (dulu) adalah sebuah jama'ah dakwah, bukan hanya partai politik. Saya kritisi, karena saya sayang pada jama'ah dakwahnya, bukan karena ke-parpol-annya. Yang lain saya sama sekali tidak berminat, karena sama saja, partai yang berorientasi kekuasaan dan materi. PKS, sempat sangat saya khawatirkan akan menjadi seperti itu juga, karena itulah saya mencoba menjaga sebisa saya.
Tapi hari ini, baru saja munas PKS berakhir. Sejak dari pemilihan tempat di hotel super mewah (Hotel Ritz Carlton_red), sudah jelas PKS mengumumkan untuk perubahan citra, dan kemudian semakin dikukuhkan dengan berbagai manuver yang telanjang diperlihatkan kepada masyarakat.
26 Oktober 2005, ketika saya memulai blog PKSWatch untuk pertama kalinya, didasari dengan sebuah rasa keprihatinan atas sepak terjang gerakan dakwah yang saya cintai, yang saya lihat mulai keluar dari rel dan celakanya tidak banyak disadari oleh para penghuninya. Ada total 83 tulisan dan ribuan komentar dari para pembaca, hingga saya memutuskan untuk membekukannya pada tangga 25 Desember 2006, ketika hit blog sedang tinggi-tingginya.
Ketika saya mulai pertama kali, saya menggunakan nada tulisan yang keras terutama pada 2-3 bulan pertama, dengan maksud untuk menyentak pemikiran, tapi saya salah karena yang terjadi malah sikap antipati yang berlebihan meskipun setelah berjalan beberapa bulan nada tulisan sudah jauh berubah. Namun demikian beberapa tulisan yang keras tersebut tetap ada sehingga pembaca yang baru mengikuti cenderung untuk bersikap antipatif pula. Selain itu kebijakan sensor komentar juga sangat liberal, sehingga suasana diskusi terkadang sangat panas. Atas beberapa pertimbangan, saya memutuskan untuk membekukan blog itu (blog PKSwatch_red) terlebih dahulu.
Dalam perjalanannya, periode di atas itu saya sebut blog PKSWatch versi 1.
Pertengahan 2007, beberapa ikhwah kader di Jakarta menghubungi saya, menasehati dan meminta saya untuk mengaktifkan lagi blog PKSWatch sebagai sarana kontrol kepada jama'ah. Akhirnya tanggal 12 November 2007, saya mulai kembali blog PKSWatch (versi 2). Dengan tulisan yang lebih kuat pada referensi ilmiah, dalam perjalanannya ada 77 tulisan dengan total ribuan komentar pembaca hingga tanggal 9 Juni 2009. Sebagian tulisan tersebut dibuat oleh asatidz yang juga prihatin terhadap PKS, ada tulisan mereka yang memang sudah tersedia di ranah publik, ada pula tulisan yang memang baru dimuat di blog PKSWatch.
Kemudian sempat vakum karena saya sempat merasa amat "mual" melihat polah politik PKS pada waktu itu, terutama menjelang pemilu presiden 2009. Sampai kemudian saya mulai lagi pada tanggal 17 Desember 2009. Kali ini hanya ada tiga tulisan hingga saya membuat tulisan ini. Mood saya untuk menulis tidak seperti dulu lagi, mungkin karena sudah malas melihat PKS semakin jauh dari yang saya bayangkan, dari rel yang semestinya PKS berada di atasnya.
Padahal sangat banyak data dan informasi masuk kepada saya, sebagian lengkap dengan bukti-bukti, yang bisa saya gunakan untuk membuat tulisan, tapi saya sudah seperti kehilangan minat kepada PKS. Dulu, saya membuat blog ini karena saya yakin bahwa PKS bisa tetap dijaga agar tetap berada di atas relnya.
Banyak ikhwah yang mengakui bahwa mereka tersadarkan oleh keberadaan blog ini (blog PKSwatch_red), tapi juga banyak yang jengkel dan tidak setuju dengan blog ini (blog PKSwatch_red), lalu meminta saya untuk menghentikan blog ini. Kepada mereka, saya menjawab bahwa saya akan menghentikan blog ini (blog PKSwatch_red) kalau ada satu dari dua kondisi sudah tercapai, yaitu:
- Pertama, PKS kembali lurus minimal seperti di masa awal-awal pendirian PK, atau
- Kedua, PKS sudah rusak parah, atau sudah bukan menjadi partai Islam lagi.
Karena saya tidak memiliki kepentingan ekonomi apapun dari blog ini. Motivasi saya murni karena mencintai sebuah jama'ah dakwah, yang cukup berjasa dalam memberikan pemahaman Islam kepada saya. Ketika saya melihat PKS sudah mulai keluar rel, saya coba ingatkan sebisa saya, secara publik tanpa membongkar hal-hal rahasia, semacam melakukan debunking terhadap PKS.
Dulu ada yang bertanya, mengapa saya tidak membuat juga PDIPWatch, GolkarWatch, dan seterusnya, mengapa hanya PKS? Jawaban saya, karena PKS berbeda. PKS (dulu) adalah sebuah jama'ah dakwah, bukan hanya partai politik. Saya kritisi, karena saya sayang pada jama'ah dakwahnya, bukan karena ke-parpol-annya. Yang lain saya sama sekali tidak berminat, karena sama saja, partai yang berorientasi kekuasaan dan materi. PKS, sempat sangat saya khawatirkan akan menjadi seperti itu juga, karena itulah saya mencoba menjaga sebisa saya.
Tapi hari ini, baru saja munas PKS berakhir. Sejak dari pemilihan tempat di hotel super mewah (Hotel Ritz Carlton_red), sudah jelas PKS mengumumkan untuk perubahan citra, dan kemudian semakin dikukuhkan dengan berbagai manuver yang telanjang diperlihatkan kepada masyarakat.
Sekjen PKS Anis Matta mengatakan bahwa mereka ingin keluar dari tema-tema sempit, dalam rangka mengubah citra Islamis, dengan jargon "PKS Untuk Semua". Ini bukan pertama kalinya diungkap oleh Anis Matta, PKSOnline tanggal 23 Januari 2009 juga mencatat pernyataan semacam ini dari Anis Matta, bahwa era politik aliran sudah berakhir. Lalu diperkuat lagi dengan pernyataan wakil Sekjen Zulkiflimansyah pada tanggal 30 Januari 2009, bahwa syariat Islam itu sudah agenda masa lalu.
Jadi misi-misi dakwah seperti pemurnian akidah tauhid, penegakan nilai syari'ah, adalah hal-hal yang sudah tidak relevan lagi buat PKS dan dianggap sebagai tema yang sempit. Nastaghfirullah, padahal tidaklah Allah Ta'ala mengutus para nabi dan rasul kecuali untuk tugas-tugas ini, tapi ternyata itu ditegaskan sebagai hal yang tidak relevan lagi oleh PKS.
Lalu dalam Munas 2010 (berakhir kemaren tgl 20 Juni 2010_red) hal ini lebih ditegaskan lagi, sampai kepada masalah teknis seperti pengurus dari daerah hingga pusat yang tidak perlu berikrar syahadat lagi sehingga bisa diduduki oleh kalangan non muslim. Jelas ini sudah menyimpang sangat jauh.
Tujuannya sudah jelas, ingin mengubah diri menjadi partai "aliran tengah", terbuka dan nasionalis. Hal ini dalam koridor hukum di Indonesia sah-sah saja. Tapi saya jadi merasa tertipu, karena dulu saya mendukung dan mencintai PKS karena adanya tujuan penegakan nilai-nilai Islam di Indonesia melalui koridor konstitusional, meskipun dengan cara yang lambat karena harus dibarengi dengan dakwah kepada masyarakat, bahwa masyarakat yang memilih PKS memang karena mereka menyadari pentingnya sebuah wasilah dakwah di ranah politik.
Ternyata sebagian oknum pimpinan tidak sabar dengan lambatnya pencapaian ini, lalu dakwah dikuantifikasi menjadi perolehan angka-angka kursi. Padahal dalam hadits sudah dijelaskan, bahwa di hari kiamat nanti ada nabi yang datang dengan banyak pengikut, ada yang nabi yang datang dengan sedikit pengikut, ada pula nabi yang datang tanpa pengikut. Kalahkah mereka? Tentu saja tidak, karena tugas dakwah adalah tugas mulia, di mana manusia hanya dibebankan untuk menyampaikan secara hikmah dengan koridor dakwah yang sudah digariskan di dalam Islam, sementara hasilnya itu urusan Allah semata.
Karena tidak sabar ingin menjadi besar, maka citra partai harus diubah "ke tengah", agar tidak lagi terkesan sebagai partai Islam. Lalu kalau sekarang menjadi partai tengah atau nasionalis atau terbuka, lantas apa bedanya dengan PDIP, PD atau Golkar? Sudah sama saja. Toh mayoritas di partai-partai itu juga umat Islam, saudara seakidah juga. Toh juga ada ustadz dan kyai di partai-partai itu. Kalau untuk Indonesia yang lebih baik, maka semua partai juga memiliki slogan itu. Kalau alasannya nasionalis religius, maka partai-partai lainpun begitu juga. Dengan demikian, jelaslah sudah.
Ya, dengan begini lebih jelas dan enak. PKS adalah partai terbuka, sementara saya mengkritisi PKS karena mencintainya sebagai gerakan dakwah. Setelah menjadi partai terbuka dan meninggalkan tujuan-tujuan dakwah, maka hilangnya "illat" atau alasan saya untuk mengkritisi PKS lagi.
Dari dua poin yang saya jelaskan sebelumnya, bahwa saya akan menghentikan blog ini (blog PKSwatch_red) kalau PKS kembali lurus atau sudah rusak parah, maka point kedua sudah terjadi. Inilah sebabnya saya buat tulisan ini, ini sebabnya saya kemudian memutuskan untuk menutup blog ini (blog PKSwatch_red) secara permanen, bukan dalam rangka pembekuan sementara.
Untuk ikhwah yang merasa mendapatkan ilmu dan manfaat dari blog ini (blog PKSwatch_red), saya katakan bahwa kalau itu memang ilmu yang benar, maka itu datangnya semata dari Allah Ta'ala. Kalau salah, maka itu datang dari kelemahan saya. Semoga Allah mengampuni saya dan kita semua.
Untuk ikhwah (dan pengurus PKS) yang merasa jengkel dengan keberadaan blog ini, setulusnya saya mohon maaf. Tidak ada sedikitpun niat saya kecuali untuk menjaga jama'ah tetap berada pada rel dakwah, dan hari ini sudah ditegaskan bahwa PKS bukan lagi partai dakwah. Jadi kalaupun harus dakwah, tidak ada alasan lagi buat saya untuk memperhatikan PKS secara khusus seperti selama ini.
Untuk ikhwah yang selama ini sudah mengenal saya secara langsung, maka hubungan ukhuwah kita tidak akan putus kecuali Allah menghendaki demikian. Untuk yang belum mengenal saya secara langsung, mudah-mudahan suatu saat Allah mempertemukan kita. Tidak ada niat saya untuk bersembunyi secara pengecut, tapi semata karena saya orang yang lemah, yang mudah terganggu keikhalasan hatinya kalau diri ini terpublikasi secara luas.
Kepada para asatidz dan ikhwah yang selama ini sudah menjaga saya, menasehati saya, mengkritisi saya kalau saya keliru, semoga Allah Ta'ala membalas Anda semua dengan kebaikan.
Kepada semua ikhwah, jangan patah arang, jangan putus asa untuk berdakwah, anggaplah perilaku PKS saat ini sebuah ujian bagi sebuah gerakan dakwah. Sebuah ujian yang sudah ratusan mungkin ribuan kali ditimpakan kepada sebuah kaum, ada yang selamat tapi lebih banyak yang gugur, karena ujian dalam bentuk kenikmatan duniawi (seperti yang menimpa PKS sekarang) memang lebih berat daripada ujian berupa kesulitan. Dakwah tetap harus jalan dengan atau tanpa PKS. Masih banyak wasilah dakwah yang lain.
Sedikit curhat, saya sempat sedih seminggu belakangan ini, perasaan saya seperti kehilangan, mirip waktu almarhum bapak saya wafat (meskipun tidak sesedih itu). Ya, sedih karena kehilangan wasilah dakwah yang saya cintai dan saya harapkan selama ini. Lalu sudah menjadi qadarullah, beberapa hari yang lalu, saya menghadiri sebuah halaqoh yang diisi oleh ustadz Abdullah Gymnastiar. Paparan beliau mengenai dakwah, tauhid dan keikhlasan hati sungguh menyentuh, membuat saya menangis (tentunya setengah mati saya tahan karena malu terlihat yang lain). Intinya, saya bisa melihat kesalahan terbesar saya selama ini, bahwa saya berharap pada PKS. Ini sudah salah. Saya hanya boleh berharap kepada Allah Ta'ala semata. Hanya Allah yang tidak akan mengecewakan kita.
Kini, alhamdulillah, saya mulai bisa melepaskan PKS dari hati saya, dari pikiran saya, dan saya malah merasa plong. Selamat tinggal PKS. Pembicaraan dan pikiran mengenai PKS sudah sama sekali tidak menarik minat saya lagi, sudah sama seperti ketika membicarakan partai-partai politik yang lain. Dengan hati yang yakin, mantap dan ringan, dengan menyebut asma Allah Ta'ala, saya menyatakan menutup blog ini.
Singapura, 7 Rajab 1431 Hijriyah, 21 Juni 2010, 00:30.
DOS
(artikel ini diambil dari http://www.PKSwatch.blogspot.com/,yang ditulis oleh DOS, dengan judul Selamat Tinggal PKS dan PKSWatch)
Tolak Jabat Tangan Dengan Perempuan, Pria Maroko Ditolak Jadi Warga Prancis
Seorang laki-laki Maroko yang menolak untuk berjabat tangan dengan seorang pejabat perempuan Prancis dan istrinya yang memakai cadar telah ditolak kewarganegaraan Prancisnya, kata kementerian imigrasi Prancis Jumat kemarin (9/8).
Pria, yang telah tinggal di Perancis sejak tahun 1999 dan menikah dengan seorang wanita Prancis pada tahun 2004, gagal untuk "berasimilasi ke dalam masyarakat Perancis" dan dirinya juga dianggap menunjukkan sikap diskriminatif terhadap perempuan," kata kementerian imigrasi.
"Dia menolak untuk menjabat tangan seorang pejabat perempuan yang dia temui di prefektur negara karena itu menurutnya bertentangan dengan ajaran agama nya," kata pernyataan kementrian.
Istri pria Maroko itu juga mengenakan cadar dan hanya mau mengungkap dirinya di sebuah ruangan di mana tidak ada laki-laki yang bukan mahram hadir, pernyataan itu menambahkan.
Keputusan itu diumumkan beberapa hari sebelum Majelis Nasional untuk memilih undang-undang melarang cadar sebagai bagian dari apa yang pemerintah Prancis gambarkan sebagai upaya untuk menegaskan nilai-nilai Prancis. (fq/aby) (sumber: eramuslim)
Vatikan Akan Buat UU Untuk Hukum Pastor Tukang Sodomi
Vatikan telah mengumumkan bahwa mereka akan merevisi undang-undang terkait kasus para pastor yang terlibat pedofhilia yang revisi UU itu bertujuan untuk menggandakan suatu undang-undang pembatasan dan memperkenalkan hukuman untuk para pelaku pelecehan anak.
Sebuah sumber yang dekat dengan gereja Vatikan mengatakan kepada Associated Press pada hari Kamis kemarin (8/7) bahwa dokumen Vatikan akan segera dirilis terkait penanganan terhadap penyalahgunaan atau pelecehan seksual para agamawan Katolik kepada anak-anak di bawah usia 18 juga akan merujuk pada orang dewasa dengan 'menggunakan alasan akal kurang sehat'.
Menurut undang-undang, gereja akan memberlakukan kebijakan ketat kepada para pastor Katolik. Para pastor yang melakukan pelecehan seksual yang mengalami gangguan mental dan melakukannya kepada orang dewasa juga akan dihukum oleh Vatikan di bawah UU prosedur untuk menangani kasus pelecehan seksual.
Instruksi ini akan menjadi dokumen utama pertama yang diterbitkan sejak skandal pelecehan seksual meletus awal tahun ini membuat kasus itu secara hukum menjadi mengikat. Sebagian besar dari norma-norma yang termasuk dalam dokumen sudah digunakan.
Referensi untuk orang dewasa dengan menggunakan "alasan kehilangan akal" menandai elemen baru aturan baru tersebut.
Keputusan Vatikan untuk merilis undang-undang minggu depan, tentang penanganan penyalahgunaan pedofilia datang sewaktu kasus baru pelecehan seksual terus naik ke permukaan dan Paus semakin di bawah kecaman atas kesalahannya menangani masalah tersebut.
Dokumen tersebut akan memungkinkan para korban untuk mengajukan tuntutan mereka sampai mereka berumur 38 tahun.
Para pastor yang ditemukan terkait dengan pornografi anak-anak juga akan dikenakan tindakan disiplin karena dianggap melakukan pelanggaran serius.
Revisi ini juga akan memungkinkan para uskup lokal untuk memecat jabatan para pastor tanpa pengadilan kanonik. Uskup yang menutup-nutupi kasus-kasus pelecehan dan pejabat Vatikan yang menutup mata terhadap masalah pelecehan seksual juga akan dikenakan hukuman.(fq/prtv)
Terbakar Dendam Asmara, Pastor Katolik Bantai Biarawati dan Pastor
BEIJING (addakwah.com) – Terbakar dendam asmara yang tak kesampaian, seorang pastor tega membunuh seorang biarawati dan seorang pastor di Gereja Katolik Wuda di utara China.
Pelaku yang diidentifikasi sebagai Zhang Wenping, ditahan oleh pihak berwenang pada Kamis 8 Juli 2010 di wilayah Hothot, Pedalaman Mongolia. Pria berusia 43 tahun tersebut mengaku sebagai pelaku utama dari kasus pembunuhan ganda. Demikian diberitakan Xinhua, Jumat (9/7/2010).
Kepada polisi, Zhang mengaku membunuh kedua korban, seorang pastor dan biarawati karena dorongan dendam pribadi terhadap keduanya. Tersangka mengatakan, dia terlibat dalam hubungan asmara dengan sang biarawati, namun sang imam membujuknya untuk membatalkannya. Itulah yang mendorong dirinya melakukan pembunuhan, kata Xinhua.
Korban tewas dalam pembunuhan itu adalah Romo Pastor Joseph Zhang Shulai dan biarawati bernama Mary Wei Yanhui, ditemukan tewas bersimbah darah penuh tusukan pisau, di sebuah panti jompo gereja Katolik di kota Wuhai, China, tempat keduanya bertugas, Selasa pagi (6/7/2010). Polisi masih terus menyelidiki peristiwa pembunuhan ini.
...Tersangka mengatakan, dia terlibat dalam hubungan asmara dengan sang biarawati, namun sang imam membujuknya untuk membatalkannya. Itulah yang mendorong dirinya melakukan pembunuhan...
Jemaat Katolik setempat mengenal Wenping Zhang sebagai mantan seminaris yang bekerja di sebuah perawatan panti jompo, tetapi dipecat karena melakukan beberapa penyimpangan.
Korban pembunuhan, Pastor Joseph Zhang Shulai dan Suster Mary Wei Yanhui berasal dari Gereja Katolik China yang diakui oleh pemerintah. Karena Gereja Katolik Wuda, tempat kedua korban bertugas, adalah gereja legal yang terdaftar di biro lokal urusan etnis dan agama, kata Xinhua, mengutip kepala biro Jia Zhiguo.
Rencananya, Romo Pastor Joseph Zhang Shulai dan Suster Mary Wei Yanhui tidak dikremasi, tetapi akan dikubur besok jam 7 pagi, Minggu (11/7/2010) waktu setempat, di kuburan tak jauh dari Gereja Katolik Wuda.
Sementara menurut AsiaNews, sebuah kantor berita yang berpusat di Vatikan membantahnya, dengan menyatakan bahwa pastor dan biarawati yang tewas merupakan anggota dari gereja legal yang tidak diakui oleh pemerintah.
Tercatat sekira lima juta warga China memeluk agama Kristen Katolik dan sebagian besar dari mereka tergabung dengan gereja-gereja yang diakui oleh pemerintah. Sementara 11 juta lainnya tergabung dalam keuskupan gereja “bawah tanah” yang tidak diakui oleh Pemerintah China. (taz/okz, msn) (sumber: voa-islam)
Tayangan Infotainment Terancam Disensor LSF
addakwah.com--Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akan merevisi Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (SP3SPS). Salah satu yang diusulkan dalam revisi tersebut adalah memasukkan infotainment ke dalam tayangan nonfaktual dengan konsekuensi tayangan akan melewati gunting lembaga sensor sebelum mengudara.
Wakil Ketua KPI Nina Muthmainnah mengatakan, usulan tersebut merupakan satu dari tiga rekomendasi yang masuk dalam Rapat Kerja Nasional (Rakornas) KPI di Bandung 5-8 Juli.
"Melihat perkembangan media saat ini perlu untuk meninjau ulang tayangan infotainment apakah masuk ke dalam tayangan faktual atau nonfaktual," kata Nina dikutip detik, Jumat (9/7/2010).
Jika usulan infotainment masuk ke dalam tayangan nonfaktual gol, maka akan berdampak pada penyensoran tayangan tersebut.
"Karena bukan bagian dari tayangan faktual seperi berita, maka setiap tayangan harus melalui sensor Lembaga Sensor Film (LSF)," jelasnya.
Nina menambahkan, usulan tersebut masih menjadi pertimbangan KPI. Lembaganya masih melakukan telaah lebih dalam.
KPI mengundang sejumlah narasumber terkait dengan usulan revisi kategori infotainment dalam Rakornas.
"Untuk menilai apakah suatu tayangan masuk pada kategori faktual seperti berita atau nonfaktual, kita mengundang Agus Sudibyo dari Dewan Pers," jelasnya. [dtc/hidayatullah.com]
Wakil Ketua KPI Nina Muthmainnah mengatakan, usulan tersebut merupakan satu dari tiga rekomendasi yang masuk dalam Rapat Kerja Nasional (Rakornas) KPI di Bandung 5-8 Juli.
"Melihat perkembangan media saat ini perlu untuk meninjau ulang tayangan infotainment apakah masuk ke dalam tayangan faktual atau nonfaktual," kata Nina dikutip detik, Jumat (9/7/2010).
Jika usulan infotainment masuk ke dalam tayangan nonfaktual gol, maka akan berdampak pada penyensoran tayangan tersebut.
"Karena bukan bagian dari tayangan faktual seperi berita, maka setiap tayangan harus melalui sensor Lembaga Sensor Film (LSF)," jelasnya.
Nina menambahkan, usulan tersebut masih menjadi pertimbangan KPI. Lembaganya masih melakukan telaah lebih dalam.
KPI mengundang sejumlah narasumber terkait dengan usulan revisi kategori infotainment dalam Rakornas.
"Untuk menilai apakah suatu tayangan masuk pada kategori faktual seperti berita atau nonfaktual, kita mengundang Agus Sudibyo dari Dewan Pers," jelasnya. [dtc/hidayatullah.com]
Pendeta Abraham Tanda Tangani Surat Pernyataan.
addakwah.com-- Setelah banyak media dakwah mengetahui adanya upaya pemurtadan yang dilakukan, akhirnya bertempat di ruang Kalam Salman ITB, Jum’at malam (9/7) pendeta Abraham Ander(55) atau yang akrap dipanggil Bram harus menandatangani surat pernyataan yang terdiri dari tiga butir tersebut. Isi peryataan antara lain berisi bahwa pendeta Bram mengakui perbuatannya dengan sengaja telah membagikan sembako kepada penduduk Babakan Ciparay Kota Bandung yang diakhiri dengan pembaptisan dengan mengucap atas nama Tuhan Yesus.
Surat pernyataan ini adalah bagian dari buntut dari pengakuan pendeta Abraham beberapa hari lalu terhadap masalah dugaan pemurtadan terselubung berkedok bantuan sosial kepada beberapa warga Babakan Ciparay Kota Bandung.
Dalam pernyataannya, Bram ditemani dua orang rekannya yang mengaku dari sebuah LSM tanpa mau menyebutkan namanya.
Pendeta Bram juga mengaku menyesal karena telah menggunakan dalil-dalil dari ayat suci Al Qur’an (QS:Al Baqarah:138) dalam mempengaruhi orang lain. Dirinya juga mengakui pemahaman yang salah tentang Al Qur’an yang sebenarnya, sehingga menyebabkan orang lain (penerima bingkisan) tersebut keluar (murtad) dari agama yang dianutnya (Islam).
Pada butir terakhir pendeta Bram berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya yang keliru tersebut di wilayah hukum Indonesia serta siap menerima konsekuensi (sanksi) hukum jika kelak ia melanggarnya.
Menurut pemrakarsa acara tersebut, Hari Nugaraha dari LSM Insan Kamil, sedianya acara tersebut akan digelar di kantor MUI Kota Bandung. Namun karena sesuatu dan lain hal akhirnya disepakati di ruang Kalam Salman ITB.
Sebelum pendeta Bram menandatangi surat pernyataan tersebut, terlebih dulu diadakan dialog dua pihak di ruang yang sama.
Dr.KH. Asep Zaenal Aushof selaku perwakilan dari MUI Kota Bandung sempat menjelaskan seputar tauhid dalam ajaran Islam.
“Konsep Tuhan (Allah) dalam Islam itu ahad (tunggal), sehingga manusia dengan potensi akalnya meyakini akan adanya Tuhan (Allah),”papar Sekretaris Umum MUI Kota Bandung tersebut.
Dirinya juga mengapresiasi pendeta Bram yang meneliti ajaran Islam, namun meyayangkan jika tidak langsung pada sumbernya.
”Penelitian terhadap ajaran Islam harusnya langsung kepada kitab sucinya yakni Al Qur’an dan juga Hadits Rasulullah bukan sekedar dari buku Islam atau tulisanyang dikarang orang Islam,”imbuh Asep yang juga Dosen ITB tersebut.
Sementara pendeta Bram yang mengaku beragama Advent tersebut menjelaskan konsep Tuhan baginya sama dengan Islam.
“Kalau ada istilah tiga, itu hanya persepsi saja, intinya juga satu,”kata pendeta kelahiran Manado tersebut tanpa mau menjelaskan lebih lanjut.
Dirinya mengaku mempelajari Islam dari beberapa buku sejarah saja dan juga mengaku sering dialog dengan ulama yang tidak disebut namanya.
”Saya banyak pelajar Islam dari buku,salah satunya ini,” ungkapnya seraya menyodorkan sebuah buku berjudul, ”Kebenaran Yang Terungkap Dari Al Quran dan Alkitab Sesungguhnya Menyatakan Allah itu Maha Esa (Tauhid)” karangan Dr.Robert P.Welean Sr.
Buku tersebut sebenarnya sebuah tesis sedangkan Dr. Robert sendiri menurut pengakuan pendeta Bram adalah sahabatnya di Jakarta.
Saat dimintai komentar akan isi buku tersebut, Asep Zaenal Ausof belum berani menilai. Menurutnya Asep baru melihat dan belum membaca secara utuh.Untuk itu ia akan membaca dan mengkaji tulisan Robert tersebut.
Saat ditanya apa keinginan pendeta Bram terhadap ummat Islam? Dengan santai ia menjawab ingin hidup damai dengan ummat Islam.
Namun keinginan tersebut segera ditampik Asep Zenal Aushof, yang menyatakan mustahil terwujud jika pendeta Bram masih melakukan kegiatan yang sering memancing emosi ummat Islam.
Ditempat yang sama kepada hidayatullah.com, Hari Nugraha dari KPUB (Komite Peduli Ummat Bandung) mengatakan jika surat pernyataan tersebut bisa menjadi alat untuk meredam tindakan pendeta Bram dan kawannya untuk tidak melakukan tindakan yang bisa menyulut emosi ummat Islam.Sehingga ummat Islam khususnya di Bandung bisa kondusif.
“Bersama ormas dan elemen ummat Islam lainnya,kita akan pantau terus. Sebab menurut pendeta Bram sendiri,dirinya dan kawan-kawan dari Manado,Ahad (4/7) yang lalu katanya mereka baru saja mengadakan pengobatan gratis. Ini kan bisa menimbulkan kecurigakan lagi,” ungkap hari.
Untuk itu dirinya meminta jika pendeta Bram akan mengadakan bakti sosial hendaknya melibatkan unsur ummat Islam. Apalagi, sambungnya, pesertanya kebanyakan ummat Islam dan yang memberi bantuan orang non muslim.
Acara dialog dan penandatanganan surat pernyataan yang disaksikan beberapa perwakilan ormas Islam, termasuk petugas intel dari Polrestabes Kota Bandung tersebut nampak berjalan santai dan sesekali diselingi guyon.
Diakhir acara baik pendeta Bram maupun Asep Zaenal Ausof sepakat untuk melanjutkan dialog di tempat yang sama dilain hari,mengkaji Al Qur’an dan Alkitab.Malah Asep minta pendeta Bram untuk bisa mengajak teman-teman termasuk Dr.Robert. [man/hidayatullah.com]
Langganan:
Postingan (Atom)