LONDON (addakwah.com): Putera Mahkota Kerajaan Inggris Pangeran Charles mengakui, mengikuti prinsip-prinsip spiritual Islam akan dapat menyelamatkan dunia.
Hal itu disampaikan Pangeran Charles dalam pidatonya yang bertema "Islam and the Environment" di gedung Sheldonian Teater, Universitas Oxford, Oxford, Inggris, demikian dilaporkan harian terkemuka Inggris Daily Mail, Kamis.
Untuk itu ia mendesak dunia untuk mengikuti prinsip-prinsip spiritual Islam untuk melindungi lingkungan.
Dalam ceramahnya selama satu jam di hadapan para sarjana studi Islam di Oxford, Pangeran Charles berargumen bahwa kehancuran manusia dunia terutama bertentangan dengan Islam.
Menurut ayah Pangeran William dan Harry, arus `pembagian` antara manusia dan alam ini disebabkan bukan hanya oleh industrialisasi tetapi juga oleh sikap kita terhadap lingkungan - yang bertentangan dengan butir-butir "tradisi suci".
Pangeran itu yang menganut agama Kristen yang akan menjadi kepala Gereja Inggris bila naik tahta menjadi Raja Inggris berbicara secara mendalam mengenai Alquran yang dipelajarinya menurut pemahamannya sendiri.
Charles mengatakan bahwa "tidak ada pemisahan antara manusia dan alam" dan mengatakan "kita harus selalu hidup dalam lingkungan yang terbatas."
Ia berbicara kepada para sarjana di Pusat Studi Islam Oxford dalam rangka dan mencoba untuk mendorong pemahaman yang lebih baik dari budaya dan peradaban agama.
Dalam pidato menandai ulang tahun ke-25 Pusat Studi Islam Oxford, tempat ia menjadi pelindungnya, Charles mengajak untuk memahami agama dengan mata pelajaran favorit lain seperti lingkungan.
"Islam selalu mengajarkan keseimbangan dan bila kita mengabaikannya sangat bertentangan dengan penciptaan," demikian Pangeran Charles.
Dalam acara di Oxford ini, pada hari Jum'at nya diadakan sholat Jum'at dengan imam seorang wanita bernama Raheel Raza. Hal ini menimbulkan kontroversi besar, persis seperti yang pernah dilakukan tokoh liberal wanita yang juga nyeleneh dari Amerika yakni Aminah Wadud. Wadud melakukan hal serupa, mengimami sholat berjamaah dengan jamaah laki-laki dan perempuan yang bercampur dalam shof sholatnya.
[za/an]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar