Jumat, 28 Mei 2010


Addakwah.com--Delegasi muslim Australia yang berjumlah tujuh orang mengunjungi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk bertukar pikiran dan berbagi informasi mengenai kehidupan umat muslim di kedua negara.

"Kegiatan itu dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas diri umat muslim di kedua negara," kata salah seorang Delegasi Muslim Australia, Mark John Pedersen, di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu.

Menurut dia, Australia merupakan negara multikultural yang kaya akan keragaman budaya, termasuk kepercayaan. Namun, sebagai kelompok minoritas, muslim di Australia tidak dapat dipungkiri menghadapi tantangan.


"Tantangan itu terutama pascamunculnya kasus terorisme yang tidak hanya terjadi di Australia, tetapi juga di belahan dunia lain," katanya.

Ia mengatakan, stigma muslim juga bermunculan di benua Kanguru tersebut, tetapi disikapi komunitas muslim di Australia dengan memfokuskan diri pada kegiatan yang positif.

"Umat muslim tidak perlu menyalahkan siapa pun dengan kondisi itu karena memang merupakan salah satu tantangan sebagai muslim," katanya.

Oleh karena itu, membangun karakter positif dan melakukan contoh yang baik dalam setiap aktivitas merupakan cara terbaik yang dapat dilakukan oleh komunitas muslim sebagai kaum minoritas dalam merepresentasikan dan menghadapi tantangan yang muncul.

"Membangun karakter dan contoh yang baik dalam setiap aktivitas akan memberikan representasi yang baik pula bagi orang lain saat memandang komunitas muslim di Australia. Hal itu merupakan cara terbaik dalam menghadapi tantangan tersebut," katanya.

Selain itu, menurut dia, komunitas muslim di Australia juga berupaya dan bekerja untuk memberikan kontribusi positif kepada semua pihak.

"Namun demikian, secara keseluruhan Australia merupakan negara aman dan ramah bagi muslim sehingga tidak perlu khawatir jika ingin berkunjung atau tinggal di negara tersebut," katanya. [ant/hidayatullah.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha