By: Ria Fariana
Alhamdulillah, Ramadhan sudah kita lewati beberapa hari. Semoga pekan pertama Ramadhan yang lancar ini bisa terus hingga kita semua menjemput hari kemenangan kelak di bulan Syawal. Meskipun umat Islam Indonesia masih saja dirundung malang karena banyak hal, tapi itu semua tak mengurangi rasa syukur kita donk. Harga minyak naik, telur, cabe, beras dan hampir semua kebutuhan pokok naik terus menjelang lebaran. Yang gak naik apa hayo? Sandal dan sepatu karena sampai kapan pun, posisinya tetap saja di bawah hehehe. Just kidding.
Terlepas dari kenaikan harga kebutuhan pokok, umat Islam Indonesia kembali menjadi tertuduh dengan ditangkapnya Abu Bakar Ba’asyir dengan tuduhan mendukung dan mendanai terorisme. Padahal jangankan mendanai, punya rekening saja beliau tidak. Masih saja POLRI memainkan adegan drama tak bermutu ini sekadar untuk menyenangkan sang majikan yaitu pemerintah Amerika. Gaya sok-sokan pak polisi itu dengan memecahkan kaca jendela mobil sang ustadz makin bikin umat muak.
…Umat Islam Indonesia kembali menjadi tertuduh dengan ditangkapnya Abu Bakar Ba’asyir dengan tuduhan mendukung dan mendanai terorisme…
Orang tua yang sudah lemah dan datang secara baik-baik ke markas polisi malah diperlakukan dengan semena-mena. Bila mau berlaku adil, seharusnya perlakuan seperti itu jauh lebih pantas ditimpakan kepada para koruptor bangsa ini plus pelaku video mesum. Kerusakan yang ditimbulkan di tengah masyarakat sudah jelas.
Perkosaan merajalela terinspirasi dari video mesum artis dan juga sebagian dari wakil rakyat yang terhormat. Masih ingat kan kasus video mesum Yahya Zaini dengan Maria Eva? Tak ada proses hokum berlaku bagi mereka. Lalu untuk para koruptor yang menelan uang rakyat. Apa yang dilakukan oleh aparat terhadap mereka? Nyaris tak ada. Bila pun disidangkan dan dihukum, kamar penjara mereka ibarat hotel bintang lima. Begitu mewah dan megah. Fungsi penjara yang seharusnya membikin kapok pelaku kejahatan jadi tak berfungsi. Begitulah memang bila hokum manusia yang diterapkan. Semau-mau gue saja.
Efek dari kelakuan korupsi mereka adalah banyaknya bayi busung lapar di Indonesia. Para pejabat semakin busung perutnya oleh uang haram, rakyat pun makin busung karena kelaparan. Ironis! Anak-anak putus sekolah juga makin banyak meskipun katanya pendidikan gratis 9 tahun sudah diterapkan. Orang-orang sekarat karena tak diperbolehkan berobat hanya karena mereka tak punya uang banyak di emperan-emperan rumah sakit. Harga obat dan fasilitas medis yang mahal semakin tak terjangkau masyarakat.
…Jangan mau jadi objek saja pada semua dinamika kehidupan yang berubah dengan cepat. Kamu harus menjadi pionir atau penggagas perubahan untuk kehidupan yang lebih baik…
Tapi kita tak boleh pesimis dengan semua gambaran di atas. Masih ada harapan di tengah kekacauan akibat sistem yang memang sudah pada dasarnya kacau dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Harapan ini ada pada diri kamu wahai remaja yang menghendaki perubahan. Jangan mau jadi objek saja pada semua dinamika kehidupan yang berubah dengan cepat. Kamu harus menjadi pionir atau penggagas perubahan untuk kehidupan yang lebih baik.
Tak ada perubahan yang lebih baik daripada perubahan yang sudah jelas keabsahannya. Itu semua telah ditawarkan oleh Islam sebagai aturan hidup yang paripurna dan sempurna. Tak ada hidup tanpa perjuangan, kawan. Dan perjuangan itu kini telah terhampar di depan mata. Ayo bergerak, agar umat kembali mulia dengan Islam. Sungguh, tak ada kemuliaan kecuali dengan Islam. Tak ada Islam tanpa syariah, dan tak ada syariah tanpa adanya institusi bernama Khilafah. Terus berjuang, sobat! [voa-islam.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar