DAMASKUS (voa-islam.com): Presiden Suriah menyebut Amerika Serikat telah menaburkan kekacauan ke seluruh luar negeri, hal ini mengganggu upaya Washington yang sedang berupaya memperbaiki hubungan dengan Damaskus.
Presiden Suriah Bashar Assad kepada harian Al Hayat dalam sebuah wawancara yang diterbitkan hari Selasa mengatkan bahwa "Amerika Serikat menciptakan kekacauan di tiap tempat yang ia masuki.'
Ini adalah pernyataan berani seorang kepala negara kepada negara sombong Amerika Serikat.
"Apakah Afghanistan stabil? Apakah Somalia stabil? Apakah mereka membawa stabilitas ke Libanon pada tahun 1983?" tanya Assad mengacu pada intervensi Amerika dalam 15 tahun perang saudara di Libanon yang berakhir pada tahun 1990.
Di Washington, Departemen Luar Negeru mengeluarkan bantahannya. Tak mau kalah, jurubicara PJ Crowley menuduh bahwa Suriah malah mendestabilisasi Libanon dengan memasok senjata ke militan dan mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi para pejabat Libanon.
"Kegiatan oleh Suriah itu secara langsung merongrong kedaulatan Libanon dan langsung merusak kedaulatan lain Suriah untuk kemerdekaan Libanon," kata Crowley. Iapun berdalih bahwa, "Kami percaya kami memainkan peran konstruktif di wilayah tersebut, dan kami percaya bahwa Suriah tidak," kata Crowley tak mau kalah.
Pertentangan tersebut tampaknya akan semakin mempersulit upaya Amerika untuk memperbaiki hubungan dengan Suriah.
Presiden Barrack Obama telah membuat tawaran berulang kali ke Damaskus tahun ini, untuk mencalonkan Duta Besar pertama Amerika di Suriah sejak tahun 2005 dan mengirim diplomat untuk bertemu dengan Assad. Obama mencoba memikat Damaskus dari aliansi dengapada Washington. (za/APNews)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar