Kamis, 02 Desember 2010

Pengungsi Dompol Terancam Aqidahnya

Klaten (addakwah.com). Sampai saat ini ada 57 shelter (hunian sementara) dari tenda Rotary Club (sebuah gerakan Yahudi Internasional) di lokasi pengungsian Dompol, Kemalang, Klaten. Dari 57 shelter tersebut 55 shelter ditempati oleh pengungsi, sedang lainnya digunakan untuk kesekretariatan. Mayoritas pengungsi yang ada di sana beragama islam. Mereka kebanyakan berasal dari daerah Deles.
Tetapi aturan yang diterapkan di sana sangat mengkhawatirkan dan mengerikan. Para relawan tidak boleh memperdengarkan murattal Al Qur'an. Ini sangat waja, karena kebanyakan dari relawan yang mendampingi pengungsi adalah dari misionaris kristen dan dari Saibaba (suatu keyakinan yang merebak beberapa waktu yang lalu, khususnya di daerah Karang Anyar, Tawangmangu). Banyak bantuan yang larinya ke para misionaris kristen dan Yahudi yang kemudian didistribusikan ke warga pengungsi atas nama mereka.
Ironisnya, banyak dari para relawan muslim yang saat ini sudah mulai menarik diri karena kelelahan disaat para misionaris yang siap memurtadkan kaum  muslimin di barak pengungsian tersebut. Ini tentu membutuhkan kerja ekstra dan saling bantu membantu di kalangan kaum muslimin.
Forum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM) alhamdulillah dengan diskusi yang alot dengan para pemuka di lokasi pengungsian Dompol akhirnya berhasil mendirikan musholla darurat di lokasi tersebut dengan harapan bisa mengawal akidah kaum muslimin di shelter pengungsian tersebut di saat kondisi mereka diperebutkan dan tawaran-tawarn yang sangat mereka butuhkan berdatangan dan selalu dapat dipenuhi oleh kaum misionaris. (sumber: http:// fkampeduli.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha