Jumat, 07 Januari 2011

NU Akan Abaikan 2 Wasiat Gus Dur

Medan (voa-islam.com) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menuturkan, di dalam NU tidak ada tradisi menurunkan pejabat negara, termasuk presiden dan wakil presiden, di tengah jalan.
Sebaliknya, NU tetap komit mendukung pejabat negara yang menjalankan tugas pemerintahan dengan baik. Sebaliknya, pejabat yang tidak menjalankan tugas sudah tentu bakal ditegur.
”Karena itu, kepala pemerintah, termasuk DPR, kalau memang bagus mengapa tidak didukung. Kalau keliru, mengapa tidak diingatkan dan dikritisi,” ujar KH Hasyim Muzadi.
Karena itu, kepala pemerintah, termasuk DPR, kalau memang bagus mengapa tidak didukung. Kalau keliru, mengapa tidak diingatkan dan dikritisi,” ujar KH Hasyim Muzadi pada peresmian Gedung PWNU Sumut,di Jalan Sei Batang Hari, Medan, kemarin.

Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU tidak boleh menjadi organisasi oposisi. Sebab, oposisi tidak pernah bisa melihat kebenaran yang diperbuat orang lain.
Begitupun NU juga tidak boleh menjadi bagian dari kekuasaan. Jika sudah masuk lingkar kekuasaan, akan sulit untuk bisa mengkritisi penguasa jika berbuat salah.

”NU tetap memosisikan diri sebagai organisasi keislaman yang menjadi rahmatan lil a’lamin,” tandasnya. Dalam konteks politik lokal,seperti pemilihan kepala daerah (pilkada), NU memberi kebebasan kepada setiap warga dan pengurus NU memilih sesuai keyakinannya.
Karena itu, dia berharap kepada warga nahdiyin dan pengurus NU yang ikut mencalonkan diri dan mendukung calon kepala daerah yang maju di pilkada, memiliki sikap istiqomahdan ikhlas.

Ketua DPR Marzuki Alie yang hadir pada peresmian Gedung PWNU Sumut itu sempat mengatakan kekagumannya atas sosok (alm) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
”Dia (Gus Dur) juga pemimpin yang demokratis, plularisme, dan negarawan.Tidak saja dihormati tokoh nasional, juga internasional,” papar Marzuki yang juga penasihat PWNU Sumatera Selatan ini.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Syamsul Arifin menyambut baik berdirinya Gedung PWNU Sumatera Utara. ”Tugas kedua NU Sumut, bagaimana bisa membangun universitas.
Sebab, hanya NU organisasi Islam di Sumut yang tidak memiliki universitas. Muhammadiyah dan Washliyah punya universitas dan lembaga pendidikan yang maju. Saya dorong NU untuk mendirikan universitas,”pungkasnya. (Ibnudzar/sindo) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha