Senin, 31 Januari 2011
Qatar Peduli Merapi
Bertempat di SDN 1 Balerante, Kemalang, Klaten, Jum’at, 28 Januari 2011 diadakan penyerahan bantuan untuk korban merapi sebanyak 1000 paket. Bantuan tersebut berasal dari Yayasan As Shilah Aceh bekerja sama dengan yayasan social Syeikh Eid bin Muhammad Al-Thani Qatar dan Forum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM). Masing-masing paket senilai sekitar 400 ribu yang berupa beras, minyak goreng, kecap, ikan asin, gula, mukena dan sarung.
Menurut Ketua Penanggulangan Tanggap Bencana Nasional (PTBN) FKAM, M. Kholil, bantuan tersebut merupakan tahap awal dari rencana pemberian bantuan yang akan disalurkan kepada masyarakat korban merapi. Bantuan berikutnya juga akan diberikan kepada korban merapi diberbagi daerah seperti Sleman, Muntilan dan Selo Boyolali.
“Tujuan kami dengan bantuan ini untuk membantu meringankan masyarakat” ungkapnya. Menurutnya, program ini merupakan salah satu program yang dilakukan oleh FKAM dalam membantu korban merapi, disamping program-program lainnya seperti pendampingan dai yang direncanakan berjalan selama satu tahun. “FKAM sejak awal peduli terhadap korban merapi. Selain melakukan berbagai bantuan pada masa tanggap darurat, evakuasi, juga akan mendampingi masyarakat minimal setahun”. Ungkapnya. “Kami dipercaya sebagai perantara dengan yayasan Ash Shilah di Aceh dengan korban letusan merapi” Ungkap Direktur BaitulMal FKAM ini.
Sementara itu, perwakilan Ash Shilah Aceh dan yayasan sosial Syeikh Eid bin Muhammad Al-Thani Qatar Syaikh Abdullah menyatakan ikut berduka atas musibah yang dialami masyarakat Balerante. “Kami saudara-saudara di Aceh hanya bisa mendoakan, semoga diberi kesabaran, ketabahan dan tidak berburuk sangka kepada Allah” ungkapnya.
Lebih lanjut Syaik Abdullah menyatakan, semoga musibah ini ada hikmahnya, karena musibah yang terjadi tidak lebih dari dua hal. Pertama sebagai peringatan kepada kita agar kita tidak lupa kepada Allah. Kedua sebagai ujian terhadpa kita. Sementara bantuan yang diberikan tidak sebanding dengan duka yang dialami masyarakat. “Bantuan ini tidak bisa diharga dengan duka yang bapak rasakan, tetapi inilah yang bisa kami lakukan untuk membantu bapak-bapak dan ibu semoga mendapat ridha Allah SWT”.
“Sayangilah makhuk yang ada di muka bumi insya Allah yang dilangit akan meyayangi kita”. Harapnya. Syaikh Abdullah juga mengucapkan terma kasih kepada masyarakat,perangkat pemerintahan dan FKAM atas kerjasamanya sehingga bantuan ini sampai kepada korban letusan merapi. Lebih jauh, Syaikh Abdullah berjanji akan memberikan beasiswa pendidikan kepada anak-anak yatim di dusun Balerante sampai perguruan tinggi.
Menurut ketua RT 07/03 Balerante, Warno Mulyono kehadiran FKAM sangat membantu masyarakat yang terkena bencana. “Kami warga masyarakat mengucapkan terima kasih kepada FKAM yang meringankan penderitaan masyarakat yang terkena musibah” ucapnya. “Kami sangat senang dengan kehadiran FKAM. Kami sebagai wakil warga juga meminta maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan dalam rangkai acara ini”
Dengan mata berkaca-kaca Warno Mulyono menceritakan keadaan masyarakat setelah letusan merapi. “Beginilah keadaan desa Balerante setelah musibah, bagaimana menderitanya mereka”. Ungkapnya. Ia juga menjelaskan betapa berat apa yang dialami warga dengan adanya letusan merapi tersebut. “Semoga apa yang diberikan memberi manfaat dan kami mengucapkan banyak terimakasih”. Ujarnya.
Selain itu, hubungan relawan FKAM dengan masyarakat sangat baik. Bahkan adanya pendapingan dai yang mengajari, melatih dan membimbing shalat sangat membantu warga untuk belajar agama.
Hal ini dibenarkan salah seorang warga yang kami temui, Saiful Anwar. Bapak berputra dua ini mengungkapkan bahwa hubungan relawan FKAM dengan masyarakat terjalin baik. Warga juga sangat berterima kasih dengan kehadiran FKAM melakukan pendampingan terhadap korban merapi di Balerante.
Paket bantuan merapi ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Balerante. Hal ini diungkapkan oleh Ibu Hadi, salah seorang penerima Bantuan. “Remen sanget mas” ungkapnya. Selain ibu hadi, ibu Niti Sumarto dan mbah Tomo, warga RT 07 juga merasakan hal serupa. (khoir)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar