Selasa, 01 Februari 2011

Mari Beristighfar!

addakwah.com - Berbagai bencana masih sangat akrab dengan kita. Selain tsunami Mentawai dan letusan merapi, berbagai bencana masih mengancam. Banjir di berbagai tempat. Tanah longsor. Angin topan yang memporakporandakan berbagai perkampungan dan masih banyak lagi.
Bencana, satu sisi sebagai ujian. Dengan ujian tersebut Allah ingin meningkatkan derajat keimanan seseorang. Berbagai kerusakan di darat dan laut sebagai akibat perbuatan manusia. Berbagai bencana dan musibah untuk 'menjewer' kita agar kembali kepada-Nya.
Allah berfirman dalam surat Ar Rum; 41; " Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)". Juga dalam surat Asy Syura ayat 30, "“Dan apa-apa dari musibah yang menimpa kamu maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)”.
Disisi lain, bencana sebagai adzab yang diturunkan Allah karena kemaksiatan yang kita lakukan. Adzab ini akan diberikan baik terhadap orang yang taat maupun bermaksiat. Hal ini sebagaimana ditegaskan Rasulullah dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Rasulullah bersabda; '“Jika timbul maksiat pada umatku, maka Allah akan menyebarkan adzab (siksa) kepada mereka. Aku (Umu Salamah) berkata: “Wahai Rasulullah, apakah tidak ada pada waktu itu orang-orang shalih?” Beliau menjawab: ”ada”. Aku bertanya lagi: “Apa yang akan Allah perbuat kepada mereka?” Jawab beliau: “Allah akan menimpakan kepada mereka adzab sebagaimana yang ditimpakan kepada orang-orang yang melakukan maksiat, kemudian mereka akan mendapat ampunan dan keridhoan dari Robbnya.”
Lalu apa yang harus kita lakukan dengan banyaknya musibah dan bencana.
  1.  Beristighfar dengan memohon ampun kepada Allah agar dijauhkan dari berabagai bencana dan musibah. 
  2. Bermuhasabah. Introspeksi terhadap apa yang telah kita lakukan sehingga mendatangkan kemurkaan Allah. Bukan justru melakukan berbagai bentuk kemusyrikan, seperti sedekah bumi, ruwatan dan mempercayai berbagai mitos dan kurafat yang mengiringi bencana tersebut.
  3. Menjadikan pelajaran terhadap setiap musibah dan bencana. Jika tidak, justru kita akan menjadi pelajaran baik kamu setelahnya.
Sebagai orang yang beriman, kita berkewajiban untuk menolong saudara-saudara kita yang terkena bencana. Baik dengan pertolongan jasmani untuk penghidupan mereka, maupun pertolongan rohani dengan mengingatkan dan menyadarkan agar musibah tersebut menjadi pelajaran agar semakin dekat kepada Allah. [mulyanto]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha