Wina (addakwah.com) - Para pekerja seks komersial (PSK) beraksi dalam konferensi AIDS sedunia di Wina, Austria. Mereka menggelar acara peragaan busana (fashion show) warna-warni sebagai upaya meningkatkan kesadaran tentang diskriminasi dan penyakit berbahaya itu.
Seperti dilansir AFP, Rabu (21/7/2010), dengan berlagak seksi dan sedikit malu-malu mereka melenggak-lenggok melakukan improvisasi di catwalk. Aksi para PSK itu kontan menarik banyak orang di Global Village, tempat di mana LSM telah menyiapkan stan untuk konferensi selama seminggu.
Koleksi yang ditampilkan oleh para 'model' dadakan ini antara lain celana pendek kuning minim dengan kawat gigi tipis, rok mini di atas stoking jala merah dan gaun berjumbai, dengan kondom dalam kemasan terang yang mencuat dari balik kutang atau saku sebagai pengingat dari tema.
Pagelaran ini dirancang oleh Daspu, label Brasil yang didirikan pada tahun 2005 oleh mantan PSK yang sekarang aktif membela hak-hak pekerja seks. Daspu berasal dari kata "das putas", yang berarti "dari pelacur" dalam bahasa Portugis.
Bagi PSK, "Pencegahan AIDS adalah sebuah alat untuk bekerja," kata Friederike Strack dari Davida, asosiasi yang bekerja untuk Daspu di Brasil.
Strack mengatakan, prevalensi HIV di antara kelompok PSK secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk lainnya. Namun demikian, kriminalisasi terhadap pekerja seks menunjukkan akses terhadap informasi dan pengobatan di banyak negara masih terbatas.
"Sangat penting bahwa pekerja seks, tahu bagaimana menggunakan kondom, dan mereka adalah yang terbaik untuk membuat pencegahan HIV. Mereka memiliki kontak dengan klien," kata Strack.
"Pandangan terhadap populasi kita sangat penting untuk mengurangi diskriminasi, kekerasan, dan sikap negatif terhadap kelompok kami," tambah Camille, seorang pekerja seks transgender dan model untuk hari itu. (lrn/mpr)(sumber: detiknews.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar