Rabu, 06 Oktober 2010

Studi Banding ke AS, DPR akan Pelajari Masalah Sosial & Agama

Jakarta - 13 Anggota Komisi VIII DPR akan melakukan studi banding ke Amerika Serikat. Ada sejumlah isu yang akan dipelajari, mulai dari permasalahan sosial hingga agama di negeri Paman Sam.

Wakil Ketua Komisi VIII Gondo Radityo menjelaskan, sedikitnya ada enam mitra kerja yang akan mendampingi para anggota Dewan yang berangkat ke AS. Mereka berasal dari departemen yang peduli dengan masalah sosial, seperti perlindungan terhadap kaum tunawisma, perempuan dan anak-anak.

"Segala macam ketemu dengan perlindungan anak dan keluarga lansia, badan bencana alam. Jaminan sosial untuk yang miskin. Mereka punya kupon makan,  Bagaimana aplikasikan itu," ujar Gondo kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/10/2010).

Menurut politisi Demokrat ini, AS adalah negara yang cukup layak untuk dipelajari, terutama dalam penanganan masalah sosial seperti kaum tunawisma. Ada pemberian kupon makan hingga tempat bermalam bagi mereka.

"Kita ingin tahu hal-hal semacam itu. Kita ingin mendapatkan informasi bagaimana di negara semaju mereka memperhatikan jaminan sosial kemudian dengan mitra-mitra lain. Ada pemikiran-pemikiran yang bisa kita aplikasikan di Indonesia," paparnya.

Selain masalah sosial, Gondo juga mengatakan akan melihat sebuah komunitas agama minoritas di AS. Tim akan melihat bagaimana komunitas sekitar berinteraksi dengan para penganut agama tersebut.

Selain itu, perlakuan terhadap para orangtua tunggal juga akan dipelajari.

"Kita juga melihat faktor perceraian single parent besar di sana. Bagus juga kalau pemerintah di sana perhatian terhadap single parent. Apa mungkin juga di kita," tanyanya.

Rencananya, para anggota Dewan akan berada di AS selama satu minggu. Mereka akan mendarat di New York, lalu menuju Washington DC melalui Pennsylvania.

"Kita nggak bisa kemana-mana dengan agenda kurang lebih 12 pertemuan itu," tegasnya.

Meski bukan untuk merampungkan undang-undang tertentu, Gondo yakin kunjungan ini akan bermanfaat. Lagipula, ini adalah kali pertama Komisi VIII berangkat ke luar negeri.

"Kalau jalan-jalan lucu kali. Sehari saja tiga sampai empat meeting. Teler juga," ucapnya.

"Saya juga nggak ngerti kenapa disoroti. Kita harus tahu bagaimana mengimplementasikan di sini dan gimana sharing people to people. Ini yang perlu kita ambil," tutupnya.

(mad/nwk) (sumber: detiknews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha