Senin, 01 November 2010

Bendera Parpol di Merapi Tidak Elok & Bisa Menimbulkan Citra Negatif

Jakarta - Bendera parpol dan ormas yang menghiasi lingkungan bencana dinilai tidak elok. Seolah-olah parpol dan ormas itu membantu dengan berharap pamrih. Pemasangan atribut juga bisa menimbulkan citra negatif di masyarakat.

"Tentu tujuannya menarik simpati masyarakat. Namun hal itu sangat tidak elok," ujar pengamat politik dari LIPI Lili Romli saat berbincang dengan detikcom, Senin (1/11/2010).

Menurut Lili, partai politik dan ormas itu tidak seharusnya memasang
bendera-bendera di lingkungan bencana. Terlebih saat ini bukan waktunya untuk berkampanye.

"Sepertinya bantuannya mencari pamrih. Sebenarnya cukup dengan bantuannya saja, tidak perlu menonjolkan identitas atau atribut," tambahnya.

Meski begitu, bantuan dari parpol dan ormas tersebut perlu di apresiasi. Hal itu bisa menjadi contoh perilaku parpol dan ormas yang baik di mata masyarakat.

"Yang penting niat baik dan tujuan baiknya tersampaikan. Tapi jangan sampai
bantuan itu dalam tanda petik di kotori oleh hal-hal berbau politik," tutupnya.

Pengamat dari Charta Politika Arya Fernandes menambahkan, berkibarnya
bendera partai politik dan ormas di lokasi bencana dianggap tidak perlu.
Sebabnya, hal itu akan menimbulkan persepsi negatif di mata masyarakat.

"Saya melihat, memang ada keinginan yang tulus dari sejumlah partai politik
untuk meringankan beban masyarakat di wilayah bencana. Namun, yang cukup
mengkhawatirkan adalah perlombaan pemasangan bendera parpol dan ormas justru
akan menimbulkan persepsi negatif di tengah publik," ujar Arya kepada detikcom.

Arya menambahkan, tidak ada relevansi yang cukup kuat antara jumlah bendera
parpol atau ormas di wilayah bencana dengan tingkat kedekatan masyarakat dengan partai politik.

"Saya kira kedekatan partai politik dengan masyarakat tidak bisa dibangun secara intens melalui pemasangan bendera secara massif di wilayah bencana. Pemilih, saya kira sudah mulai rasional. Kedekatan pemilih dengan partai dibangun melalui kekuatan program atau visi dan misi partai atau melalui kekuatan figur tokoh-tokoh partai, tidak melalui cara-cara yang instan," tambahnya.

Menurut Arya "perlombaan" pemasangan atribut partai di wilayah bencana bukanlah cara cerdas untuk mempengaruhi emosional pemilih.

"Di wilayah bencana, saya kira masyarakat sudah tidak lagi memperdulikan
sejumlah atribut politik itu. Yang mereka pikirkan adalah masalah sandang,
pangan dan papan," tukas Arya.

Menurut Arya yang terbaik dilakukan partai politik adalah mempersiapkan
percepatan kebijakan rehabilitasi wilayah bencana dan bersama pemerintah
mempersiapkan langkah strategis untuk menanggulangi bencana.

"Rentang waktu partai untuk mempengaruhi pemilih terbentang luas, partai dapat memanfaatkan itu secara maksimal bukan melalui cara yang instan," tutup Arya.(sumber: detiknews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha