Senin, 08 November 2010

Menag: Idul Adha Hanya Beda Waktu Bukan Syariah

Makkah - Perbedaan penetapan Idul Adha antara Arab Saudi dan Indonesia diharapkan tidak terlalu dipersoalkan. Perbedaan hanya tentang waktu bukan syariah.

"Yang berbeda adalah waktunya, karena cara penghitungannya yang berbeda. Tapi, secara syariah pelaksanaan Idul Adha tetap sama," ujar Menteri Agama Suryadharma Ali di Makkah, Arab Saudi, Senin (8/11/2010).

Arab Saudi menetapkan Idul Adha  jatuh pada 16 November 2010. Karena itu, dua juta jamaah haji akan melakukan wukuf di Arafah pada 15 November. Di Indonesia, Idul Adha ditetapkan pada 17 November.

Arab Saudi, seperti dilansir  kantor berita Arab Saudi, SPA, menetapkan Idul Adha jatuh pada 16 November setelah melakukan pengamatan bulan. Pengamatan dilakukanpada Sabtu (6/11/2010) lalu. Hasil pengamatan bulan itu digabungkan dengan hasil perhitungan para astronom resmi Arab.

Pengamatan bulan dan perhitungan astronomi itu dipakai untuk menetapkan tanggal 1 Dzulhijah, yang jatuh pada Minggu (7/11/2010). Sehingga dengan demikian Idul Adha atau 10 Dzulhijah jatuh pada 16 November.

Rabu (10/11/2010) merupakan hari terakhir kedatangan jamaah Indonesia di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Pukul 24.00 hari itu, Arab Saudi menutup bandara dari kedatangan penumpang haji.

Diharapkan saat penutupan bandara untuk kedatangan jamaah itu, seluruh jamaah haji Indonesia telah berada di Makkah. Wakil Amirul Haj Indonesia, KH Hasyim Muzadi meminta perbedaan Idul Adha tidak perlu dipersoalkan.

Perbedaan cara perhitungan memungkinkan adanya perbedaan hasil. "Yang penting, secara syariah Idul Adhanya tetap sama," ujar Hasyim.(sumber: detiknews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha