Magelang. Addakwah.com. Setelah radius bahaya merapi diturunkan menjadi 10 km meskipun status merapi masih awas, namun sebagian besar pengungsi sudah mulai kembali ke kampungnya masing-masing kita lihat di wilayah Muntilan, Salam, Ngluwar, Mungkid kab Magelang posko-posko pengungsian terlihat lengang.
Namun problem baru muncul dikalangan pengungsi mereka sudah pulang namun masalah baru mereka hadapi (ekonomi lumpuh, pertanian hancur, sembako tidak tersedia, belum lagi yang berada di sekitar aliran-aliran lahar dingin yang sewaktu-waktu bisa terkena banjir bandang) sementara belum ada bantuan nyata dari pemerintah mereka hanya mengandalkan bantuan dari LSM-LSM yang ada yang sarat dengan kepentingan.
Proposal permohonan bantuan semakin banyak ke posko-posko independent dari warga yang pulang dari pengungsian dan juga warga yang terkena dampak erupsi gunung merapi, seperti tercatat di posko Hilal Ahmar dan FKAM. "Biasanya kita mendistribusikan ke lokasi konsentrasi pengungsi tetapi sekarang mereka mendatangi kami untuk minta bantuan". Ungkap Syafrudin kepada Addakwah.
Menurut bagian logistik Posko pengungsi Hilal Ahmar dan FKAM ini, pendidikan bagi anak-anak yang belum ada solusinya menambah beban fikiran mereka, kerana infrastruktur pendidikan banyak yang rusak terkena timbunan abu dan pasir gunung merapi, sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk memulihkan kondisi pendidikan mereka. (Syaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar