Minggu, 26 Desember 2010

CIA Ciptakan Agen Khusus Selidiki Dampak WikiLeaks

WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – CIA telah meluncurkan sebuah satuan tugas untuk menilai dampak dari pembongkaran ribuan kawat diplomatik AS dan dokumen-dokumen militer oleh WikiLeaks.
Secara resmi, panel tersebut disebut Satuan Tugas Wikileaks. Namun di markas besar CIA, satuan tugas tersebut sebagian besar dikenal dengan akronim WTF.
Sikap kurang sopan kemungkinan dapat dimaklumi untuk sebuah agen yang telah secara realtif tidak terluka oleh WikiLeaks. Hanya segenggam dokumen-dokumen CIA yang telah muncul ke permukaan pada Website WikiLeaks, dan catatan-catatan dari agen lain yang diposkan online mengungkap sangat sedikit tentang para pegawai CIA atau operasi-operasinya.
Meskipun demikian, para pejabat CIA mengatakan bahwa agen tersebut sedang melakukan sebuah inventarisasi informasi rahasia yang secara rutin didistribusikan pada satu lusin atau lebih jaringan yang menghubungkan para pegawai agen tersebut di seluruh dunia.
Dan satuan khusus tersebut berfokus pada dampak segera dari dokumen-dokumen yang baru-baru ini dirilis. Satu masalah apakah kemampuan agen tersebut untuk merekrut informasi dapat dirusak oleh menurunnya kepercayaan di dalam kemampuan pemerintah AS untuk menjaga rahasia.
"Direktur meminta satuan tugas tersebut memeriksa apakah rilisan terbaru dokumen WikiLeaks kemungkinan mempengaruhi hubungan atau operasi luar negeri agen tersebut," juru bicara CIA George Little mengatakan. Panel tersebut dipimpin oleh Pusat Kontra Intelijen CIA namun memiliki lebih dari dua lusin anggota dari departemen di seluruh agen.
Untuk beberapa veteran agen, WikiLeaks telah mempertahankan keengganan CIA yang berlangsung lama pada pembagian rahasia dengan agen pemerintah lainnya, sebuah sikap yang mengkritisi setelah agen tersebut diidentifikasi mendistribusikan kegagalan negara untuk mencegah serangan 11 September 2001.
Sementara sambil berpindah untuk berbagi lebih banyak informasi, agen tersebut "masih belum menyerah untuk urusan membuat segala hal tersedia bagi orang luar," kata serang mantan pejabat papan atas CIA yang beru-baru ini pensiun. "Mereka bahkan tidak membuat segala sesuatu tersedia bagi para orang dalam. Dan dengan sistem yang telah bekerja."
Segera setelah itu, dua tahun yang lalu, agen tersebut menolak sebuah permintaan  untuk membuat lebih banyak dari laporan agen tersebut tersedia pada SIPRNET, jaringan rahasia yang digunakan oleh Pentagon untuk memberikan informasi kepada seluruh dunia.
"Kami hanya mengatakan bahwa kami tidak akan melakukannya," mantan pejabat CIA yang lainnya mengatakan. "Konsensus yang ada terlalu banyak orang yang berpotensi memiliki akses."
Mantan pejabat tersebut berbicara dalam keadaan anonimitas karena mereka tidak diwenangi untuk membahas langkah-langkah keamanan agen.
Berada di antara orang-orang tersebut dengan akses pada SIPRNET adalah seorang analais intelijen Angkatan Darat AS, Bradley Manning, yang telah didakwa dengan mengungkap informasi rahasia dan dicurigai menggunakan sebuah alat sebesar jempol (USB) untuk mencuri data-data dokumen-dokumen tersebut yang dikirim kepada WikiLeaks.
CIA telah memiliki skandal komputernya sendri. Pembersihan keamanan untuk mantan direktur CIA John Deutch ditangguhkan pada akhir tahun 1990-an setelah ia dituduh menyimpan informasi rahasia di dalam komputernya di rumah.
Para pejabat mengatakan bahwa agen tersebut juga memiliki kesulitan mengikuti jalur laptop yang mengirim ke stasiun luar negeri, begitu juga dengan  informasi sensitif yang dibagi dengan ribuan kontraktor.
Agen tersebut menggunakan langkah-langkah perangkat lunak untuk meminimalkan kesempatan sebuah kebocoran serupa dengan WikiLeaks. Sistem agen tersebut mengirim peringatan untuk para administrator kapanpun sejumlah besar data diunduh. Dan sebagian besar komputer CIA tidak terlengkapi untuk memperbolehkan penggunaan dari sebuah perangkat yang bisa dilepaskan semacam USB.
Ditanya apa yang kemungkinan terjadi jika ia telah memasukkan sebuah perangkat sebesar jari ke dalam mesin di mejanya, mantan pejabat senior CIA tersebut dengan sedikit bercanda mengatakan: "Maka kemungkinan akan ada sebuah pintu jebakan kecil di bawah kursi saya."
Meskipun demikian, para pakar keamanan CIA telah merasa resah selama bertahun-tahun tentang implikasi memindahkan informasi rahasia dari lembaran-lembaran kertas ke dokumen-dokumen digital yang dapat didistribusikan online.
"Ini hanyalah sebuah kerentanan yang besar," mantan pejabat papan atas CIA mengatakan. "Tidak ada yang dapat membawa kertas yang cukup untuk melakukan apa yang WikiLeaks telah lakukan." (ppt/wp) www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha