Medan (ANTARA News) - Pengamat Hukum Internasional dari Universitas Sumatera Utara, Prof Dr Suhaidi, SH, mengingatkan, Indonesia perlu lebih mewaspadai mengenai permainan politik internasional dengan cara membocorkan rahasia negara tersebut melalui internet.
"Tindakan ini diduga disengaja dengan tujuan tertentu untuk menghasilkan sesuatu yang menguntungkan dari negara Indonesia," katanya di Medan, Senin, ketika diminta komentarnya mengenai dugaan bocornya rahasia negara di luar negeri.
Sebelumnya, sebuah situs static.guim.co.uk berhasil membongkar data-data yang dimiliki oleh Amerika Serikat. Dari data-data yang dimiliki oleh AS itu, terdapat data-data penting tentang Indonesia.
Menurut informasi tersebut, ada 3.059 dokumen penting rahasia Amerika tentang Indonesia. Ribuan data tentang Indonesia disusun Kedutaan Besar AS di Jakarta.
Tak ada rincian isi dan hanya klasifikasi dokumen resmi biasa dari laporan resmi untuk Kongres AS tentang Indonesia itu. Hanya disebut, ada laporan berjudul "Congressional Research Service; Report RS21874" yang disusun Bruce Vaughn.
Analis soal Asia Tenggara dan Asia Selatan dari Divisi Hubungan Luar Negeri, Pertahanan dan Perdagangan ini, mengupas singkat hasil Pemilihan Umum 2004 di Indonesia.
Suhaidi mengatakan, dengan melakukan cara-cara yang demikian, tentunya ada yang akan diinginkaan oleh sebuah negara.
Begitu juga, katanya, mengenai Indonesia dengan negara sahabat Rusia dan China, serta tentang Timor Timur (Tim Tim).
"Jadi semuanya itu ada yang akan diinginkan oleh sebuah negara.Inilah bentuk salah satu permainan politik internasional," kata Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) itu.
Selanjutnya ia mengatakan, dengan adanya permainan kelas tinggi itu, diharapkan Indonesia dapat semakin lebih waspada lagi, tidak mudah dipengaruhi atau "terjebak" dengan skenario yang kemungkinan diatur oleh sebuah negara asing.
Dengan adanya peristiwa atau "masalah" seperti ini, diharapkan dapat lebih mengingatkan bahwa Indonesia juga terus dipantau oleh negara asing.
Oleh karena itu, menurut dia, Indonesia juga harus bisa menjaga seluruh kerahasiaan negara agar jangan sampai bocor dan dimanfaatkan oleh negara luar.
"Pokoknya seluruh rahasia negara Indonesia harus diawasi ekstra ketat dan jangan sampai bocor,sehingga bisa diketahui oleh negara lain dan masyarakat secara luas," katanya.
Ia mengatakan, disinilah peran dari petugas yang bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan negara itu, jangan sampai bocor atau diketahui oleh pihak luar.
"Pemerintah diharapkan dapat melindungi berbagai kerahasiaan negara itu, sehingga tidak diketahui oleh negara lain.Ini jelas sangat penting dalam suatu negara," kata Suhaidi.
Sebelumnya, anggota Komisi I DPR RI Teguh Juwarno menyatakan prihatin dengan dugaan bocornya data rahasia tentang Indonesia di luar negeri dan tersebar melalui internet.
"Kita sangat prihatin dengan bocornya informasi tentang Indonesia. Komisi I akan segera klarifikasi soal tersebut," kata Teguh di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (2/12).
Ia mengatakan, bocornya data-data rahasia tentang Indonesia yang kemudian dimiliki oleh Amerika Serikat di laman situs static.guim.co.uk membuktikan lemahnya inteligen nasional dan Sandi Yudha untuk mengamankan rahasia penting negara. (ANT/K004)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar