Presiden AS Barack Obama mengatakan pembocoran dokumen rahasia mengenai perang di Afghanistan merisaukan, tapi tidak mengungkapkan informasi baru.
Dalam reaksi publik pertamanya atas pembocoran, Presiden Obama mengatakan data itu memperkuat alasan keputusannya untuk merombak strategi militer AS di Afghanistan.
Wikileaks, yang memposting dokumen rahasia di situs internet, menggambarkan berkas-berkas tersebut sebagai laporan medan tempur dan intelijen.
Rincian baru, termasuk laporan mengenai Osama bin Laden muncul dari berkas-berkas tersebut.
Beberapa berkas merunut Bin Laden, meski Amerika Serikat menyatakan tidak menerima informasi yang bisa dipercaya mengenai pemimpin al-Qaida ''bertahun-tahun'' ini.
''Meski saya merisaukan tentang pengungkapan informasi sensitif dari medan tempur yang bisa mengancam perorangan atau operasi, faktanya adalah bahwa dokumen ini tidak mengungkapkan masalah yang belum menjadi informasi dalam debat publik mengenai Afghanistan,'' kata Obama dalam konferensi pers di Washington.
Bocoran utama Wikileaks
* Laporan ancaman antara 2004 dan 2009 yang mengkaitkan pemimpin al-Qaida Osama bin Laden dengan kegiatan perlawanan
* Hampir 200 laporan mengenai Task Force 373, operasi khusus militer pasukan elit dengan tugas memburu dan menghabisi petempur musuh
* Tuduhan bahwa dinas intelijen Pakistan, ISI mengarahkan atau merencanakan serangan pemberontak
* Serangan terhadap pesawat udara mengindikasi pemberontak memiliki senjata canggih, termasuk rudal pelacak panas
''Memang mereka [berkas rahasia] mengacu ke tantangan-tantangan yang sama yang mendorong saya mengadakan peninjauan ekstentif terhadap kebijakan kita musim gugur lalu,'' ujar Obama.
''Selama tujuh tahun, kita gagal untuk menerapkan strategi yang memadai untuk menghadapi tantangan di kawasan ini,'' tambah presiden AS, seraya menegaskan bahwa Afghanistan merupakan asal serangan 11 September dan rencana teror lain.
''Itulah sebabnya kita memperbesar komitmen kita di sana, bertekad untuk mendapatkan akuntabilitas lebih besar dari Afghanistan dan Pakistan, mengembangkan strategi baru yang bisa bekerja. Kini kita harus menggulirkan strategi itu,'' katanya.
Sementara itu, departemen pertahanan AS, Pentagon, telah mulai mengadakan ''penyelidikan yang sangat seksama'' untuk menemukan pihak yang menyampaikan dopkumen rahasia itu ke Wikileaks.
Dalam perkembangan terpisah, Divisi Investigasi Angkatan Darat AS juga menggulirkan penyelidikan tersendiri atas kebocoran berkas informasi rahasia tersebut.(sumber: www.bbc.co.uk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar