Senin, 25 Oktober 2010

Staf Khusus Presiden SBY: Percuma Soeharto Diberi Gelar Pahlawan!

JAKARTA (voa-islam.com) – Staf Khusus Presiden SBY Bidang Bencana, Andi Arief secara tegas menyatakan percuma mendiang Presiden Soeharto diberi gelar pahlawan. Andi Arief beralasan, percuma saja mantan penguasa Orde Baru itu diberi gelar pahlawan bila tanpa ada rekonsiliasi terlebih dahulu. Syarat rekonsiliasi adalah TAP MPR Soeharto harus dicabut, termasuk TAP pelarangan PSI dan Masyumi.
“Rekonsiliasi dulu, Negara yang memulai rekonsiliasi. Jadi, unsur-unsur yang bersitegang dengan masa lalu dan masa sekarang itu rekonsiliasi terlebih dahulu. Presiden sebagai kepala negara yang memulai,” kata Andi Arif yang juga mantan aktivis 98 itu, saat ditemui di Istana Bogor, Kamis (21/10/2010).
Usulan pemberian gelar pahlawan kepada mantan Presiden Soeharto adalah usulan yang aneh. Andi beralasan, masih ada handicap, TAP MPR soal Soeharto hingga kini belum juga dicabut.
“Tap MPR itu tertinggi lho. Masak orang yang terkungkung dalam permasalahan hukum masih diajukan sebagai pahlawan. Saya kira, sikap presiden mengikuti prosedur lah. Prosedurnya masuk, dan tim tanda jabatan, pasti akan mempertimbangkan banyak hal,” tandas Andi.
“Saya tegaskan, percuma! Percuma memberi gelar pahlawan kepada Soeharto tanpa rekonsiliasi. Sesuatu tindakan yang percuma artinya, buat bangsa ini. Bagi bangsa ini, yang dibutuhkan adalah sebuah rekonsiliasi,” tegasnya lagi.
….Bagi bangsa ini, yang dibutuhkan adalah sebuah rekonsiliasi. Bila ada aset-aset negara terkait Soeharto, dikembalikan terlebih dahulu ke negara….
Andi Arif menjelaskan, rekonsiliasi yang dilakukan adalah melupakan rasa saling dendam. Bahkan, bila ada aset-aset negara terkait Soeharto, dikembalikan terlebih dahulu ke negara. Hal ini, kata Andi hal yang juga penting untuk menjawab persoalan bangsa ini.
“Kalau soal memaafkan, itu soal gampang. Kalau sudah terjadi rekonsiliasi, itu otomatis sudah terjadi pemaafan. Seperti di Chile, kepala negaranya mengambil alih permasalahan masa lalu. Seperti itu,” tuturnya.
Ia berharap Presiden SBY sebagai kepala negara bisa meniru presiden Chili. Kemudian, menyatakan mengambil alih permasalahan masa lalu, dan menyatakan rekonsiliasi.
Tommy Soeharto (putra Soeharto) saja sudah mengaku dengan meminta maaf. Itu bagus. Tommy sudah mengambil langkah yang bagus. Dan sekitar setengah tahun yang lalu, saya sudah bicara langsung ke presiden soal rencana rekonsiliasi ini,” ujarnya.
Andi Arief yang tak lain mantan korban rezim Orba ini kemudian menyatakan tak ingin berandai-andai, bila gelar Soeharto sebagai pahlawan diberikan tanpa ada rekonsiliasi terlebih dahulu. Ia kemudian menjawab diplomatis, seorang mantan presiden, sebetulnya tak perlu mendapat gelar pahlawan.
….Syarat rekonsiliasi adalah TAP MPR Soeharto harus dicabut. Termasuk TAP soal Soekarno, pelarangan PSI, Masyumi, itu juga harus dicabut semua….
Andi menjelaskan bahwa syarat rekonsiliasi adalah pencabutan semua TAP MPR Soeharto, termasuk TAP pelarangan PSI dan Masyumi.
“Jawaban dari segala permasalahan bangsa ini adalah rekonsiliasi. Presiden yang memulai,  partai-partai mengikuti, lembaga-lembaga lain juga iku,” tegasnya. [silum/trb]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha