TV3 meminta maaf dan menarik iklan tersebut dari penayangan setelah protes atas pencitraan termasuk karakter seperti "Santa Klaus" memakai kopiah Islam yang membawa anak-anak terbang melewati langit dengan sebuah becak ajaib.
Ada juga kritikan bahwa iklan tersebut, yang menandai akhir bulan puasa Ramadan bulan lalu, menampilkan bunga teratai yang terkait dengan Buddhisme.
Deputi informasi, kementrian komunikasi dan budaya Joseph Salang Gandum mengatakan kepada parlemen bahwa televisi swasta tersebut telah diperintahkan untuk membayar denda sebesar 50.000 Ringgit (Rp 140.000.000).
Dia mengatakan dia "senang untuk mengatakan" bahwa Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia telah "menampar" TV3 dengan denda semaksimal mungkin "dalam hal kasus yang dikatakan telah menghina dan mepermalukan Islam".
..dia "senang untuk mengatakan" bahwa Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia telah "menampar" TV3 dengan denda semaksimal mungkin "dalam hal kasus yang dikatakan telah menghina dan mepermalukan Islam..Beberapa kelompok Muslim telah menuntut pencabutan dari iklan tersebur.
"TV3 Meminta maaf atas penayangan iklan tersebut ... yang telah menyinggung banyak orang," kata stasiun dalam sebuah pernyataan pada saat itu.
"Kami akan lebih berhati-hati untuk menghindari insiden serupa terjadi lagi di masa depan."
Agama dan bahasa merupakan isu sensitif di Malaysia yang multiras, yang dilanda kerusuhan ras mematikan pada tahun 1969.
Sekitar 60 persen dari 28 juta populasi Malaysia adalah Muslim Melayu, hidup berdampingan dengan etnis Cina dan India yang telah menyatakan kekhawatirannya bahwa negara sedang di "Islamisasi" dan hak-hak mereka sedang terkikis. - AFP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar