NEW YORK (voa-islam.com): Pihak berwenang AS - atas permintaan Inggris - menghapus materi-materi yang diposting di sebuah situs Islam yang berbasis di Amerika Serikat, yang menyerukan penuntutan terhadap para politisi Inggris yang memberikan suara untuk mendukung perang di Irak dan Afghanistan.
Kementerian Dalam Negeri Inggris mengatakan telah menghubungi pemerintah Amerika Serikat untuk menangani materi-materi yang diterbitkan ini, terutama karena mereka (pemerintah Inggris) tidak dapat mengambil tindakan apapun secara langsung terhadap situs-situs yang ada luar negeri.
Kementerian menekankan tekadnya untuk mengatasi apa yang diklaim sebagai gejala ekstremisme dan akan terus menuntut penghapusan "materi jihad" di Internet.
Sebelumnya situs "Muslim Revolusioner" telah menerbitkan daftar yang berisi 395 wakil di Parlemen Inggris yang menyetujui invasi ke Irak pada tahun 2003 dan bagaimana menangani mereka, menurut laporan media Inggris.
Hal ini terjadi setelah Rochwnara Chaudhry dinyatakan bersalah pada hari Rabu dan dipenjara seumur hidup karena menusuk seorang mantan menteri Inggris dua kali sebelumnya di selatan London pada bulan Mei tahun lalu sebagai balasan atas dukungannya terhadap perang.
Chowdhury (21 tahun) mengatakan bahwa dia menganut "pemikiran ekstremis" ketika dia mengunjungi situs tersebut yang memuat pelajaran agama, terutama yang disampaikan oleh ulama Amerika asal Yaman Anwar Awlaki yang dicari oleh Washington.
Sementara itu, situs Web tersebut mengatakan hanya menyampaikan berita Islam dan analisis dan tidak menyerukan dengan cara apapun untuk berperang melawan pemerintah AS, atau membelot ke musuh Amerika di mana saja.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar