INILAH.COM, Jakarta - Manuver politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mencari dukungan dari kalangan non-Islam, termasuk pada negara sekuler Amerika memang menjadi agenda utama PKS saat ini. Hubungan PKS dan Amerika belakangan bisa dibilang cukup intensif.
Pandangan itu diungkapkan pengamat politik dari Universitas Nasional Jakarta, M Alfan Alfian. "Selama ini memang sangat tampak jalinan komunikasi PKS dengan Amerika Serikat," ucap Alfian kepada INILAH.COM, Jakarta, Senin (06/12/2010).
Terakhir, ucap Alfan, pada saat Musyawarah Nasional II pertengahan Juni 2010 lalu PKS mengundang Duta Besar AS di Indonesia David Cameron Hume. "Tapi kedekatan PKS atau partai-partai Islam dengan Amerika tidak akan menggangu pendukung fanantis PKS yang anti-AS," tegas dia.
Terkait dukungan AS terhadap partai sekuler seperti yang dibocorkan oleh situs WikiLeaks, Alfan juga menilai hal tersebut adalah wajar. Pasalnya di AS hanya mengenai dua partai non-agamis, Republik dan Demokrat.
Dukungan Amerika, terhadap partai sekuler seperti yang dibocorkan oleh situs WikiLeaks, tegas Alfan, tidak serta merta mengangkat peroleh suara partai sekuler. "Karena, saya kira penentu peroleh suara adalah pada dukungan rakyat yang menilai langsung kinerja partai dan kadernya-kadernya," terang dia. [irw]
Kamis, 09 Desember 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar