Jakarta - Guguran awan panas (wedhus gembel) kembali dimuntahkan Gunung Merapi sejak Rabu (3/11) siang. Hingga Kamis dini hari, letusan masih terus terjadi dengan kekuatan yang sama.
"Sampai dini hari tadi, letusan masih tetap dengan kekuatan yang masih sama dengan sore tadi," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Kegunungapian (BPPTK) Subandriyo saat dihubungi detikcom pukul 01.20 WIB, Kamis (4/11/2010).
Akibat letusan tersebut, lanjut Subandriyo, kawasan sekitar Merapi menjadi gelap gulita. Jarak pandang juga sangat dekat.
"Di sini keadaanya gelap gulita, kita nggak bisa liat apa-apa lagi di lapangan," katanya.
Subandriyo mengatakan, selama letusan tersebut belum berhenti, bagian material dari guguran awan panas berupa abu dan debu dipastikan bisa sampai kemana-mana karena terbawa angin.
"Karena terbawa angin bisa saja mencapai ke daerah-daerah lainnya," jelasnya.
Dia juga menjelaskan, saat ini seluruh petugas terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas Gunung Merapi. Subandriyo tidak dapat memastikan apakah ke depan akan kembali terjadi letusan yang jauh lebih besar atau letusan hari ini merupakan puncak letusan.
"Untuk mencari puncak letusan itu, kita tidak bisa memprediksi, kita akan lihat data-data yang kita kumpulkan bagaimana. Kita juga tidak tahu seberapa besar magma yang masih tersimpan di dalam gunung tersebut, yang jelas energinya sekarang sudah menurun," jelas Subandriyo.
"Maka itu kita meminta warga mengungsi sampai radius 15 Km, sebab untuk radius 10 Km dengan melihat letusan seperti tadi (Rabu 3/11) ancamannya juga semakin serius," tandasnya.
Sebelumnya aktivitas Merapi pada Rabu (3/11/2010) meningkat. Letusan yang terjadi sejak pukul 08.15 WIB tadi terus menerus terjadi hingga sore ini. Akibatnya, kondisi dinyatakan krisis sehingga daerah rawan bencana dipertimbangkan bertambah lebih dari 10 km.
Dampak dari letusan tersebut menyebabkan abu vulkanik semakin jauh berterbangan. Beberapa daerah yang sudah terkena abu vulkanik tersebut adalah Banyumas, Purwokerto, Banjarnegara dan Cilacap.(sumber:detiknews.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar