London - Meski jadi buruan dan terancam dibunuh, eksistensi pendiri situs WikiLeaks, Julian Assange tak pudar. Dia bahkan tampil di The Guardian dan menjawab sejumlah pertanyaan dari publik secara online.
Proses tanya-jawab online ini dilakukan sejak pukul 13.00 waktu Inggris. Guardian membuka layanan ini untuk memberikan kesempatan pada masyarakat luas mengenal sosok Assange lebih jauh.
Namun, kegiatan ini tidak bisa berlangsung lama. Setelah satu jam, The Guardian mengalami masalah teknis akibat banyaknya pertanyaan yang masuk.
Hasilnya, hanya ada beberapa pertanyaan saja yang dijawab oleh Assange langsung. Di antaranya, seputar masalah motivasi pria asal Australia tersebut membuat situs dan seputar keselamatannya.
"Ancaman terhadap kehidupan kami adalah masalah publik. Meskipun demikian, kami sudah mengambil langkah-langkah preventif untuk mengantisipasi jika harus berhadapan dengan kekuatan super," kata Assange saat menjawab pertanyaan dari Christsutlar.
Assange memang tidak berani muncul di depan publik. Pria berkebangsaan Australia itu terancam dibunuh terkait aktivitas situsnya yang membocorkan dokumen-dokumen rahasia AS. Karena itu Assange akan terus bersembunyi demi keselamatan dirinya.
Hal itu disampaikan juru bicara WikiLeaks, Kristinn Hrafnsson saat acara debat di Frontline Club di London, Inggris seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (2/12/2010).
"Kami telah mendapat ancaman dari pemerintah-pemerintah dan para komentator, beberapa darinya benar-benar gila, bahkan seruan untuk pembunuhan Julian Assange," kata Hrafnsson.
"Dia dibenarkan soal mengkhawatirkan keselamatannya. Ketika ada orang-orang yang menyerukan, misalnya, pembunuhan dirinya, maka yang paling baik adalah menghindari perhatian publik," tandas Hrafnsson.
Dikatakan Hrafnsson, keberadaan Assange akan tetap menjadi rahasia.
Sebelumnya media Inggris memberitakan bahwa Assange berada di Inggris. Menurut harian The Independent, pria berumur 39 tahun itu tiba di Inggris pada Oktober lalu. Assange kini masuk dalam incaran badan kepolisian internasional, Interpol, yang telah mengeluarkan perintah penangkapan terkait dugaan pemerkosaan di Swedia. (sumber: detikNews.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar