Jakarta (addakwah.com) --Komitmen Mabes Polri untuk mengungkap mafia pajak dipertanyakan berbagai pihak karena berjalan agak lambat. Namun itu dibantah tegas penasihat Kapolri Prof Dr Kastorius Sinaga.
Menurutnya, Polri akan menggunakan kasus yang membelit Gayus Tambunan sebagai pintu masuk membongkar kasus, termasuk menjerat Wajib Pajak yang "membayar pajak" ke Gayus dan bukan ke negara. "Sama sekali tidak main-main, ini sangat serius," katanya.
Berikut wawancara detikcom dengan Kastoris, Kamis (16/6/2010).
Banyak yang pesimistis dengan Polri terkait kasus Gayus Tambunan. Bagaimana tanggapannya?
Sama sekali ini bukan main-main, ini sangat serius.
Perkembangan sampai mana?
Polisi bergerak dari pemeriksaan Gayus, dari situ kita akan kembangkan bagaimana kinerjanya. Baru dari situ, nanti kita akan sampai dan masuk ke pemeriksaan Wajib Pajak.
Wajib Pajak yang terlibat tidak akan lolos?
Pasti, tidak ada diskriminatif. Kalau memang dia terlibat ya akan kita periksa.
Termasuk jika ternyata nantinya melibatkan polisi?
Tentu saja.
Apa bukti kalau Polri serius?
Lihat saja indikatornya. Yang terakhir soal Rp 74 miliar yang disita dari safe deposit box Gayus di Bank Mandiri. Kalau memang polisi nggak serius, kenapa itu dibuka ke publik. Kan bisa saja diem-diem terus uangnya diumpetin.
Untuk menjual citra dan cari sensasi?
Bukan, enggaklah. Dengan diumumkan hal itu, berarti kan polisi nggak bisa main-main. Dari barang bukti itu kan bisa dilihat, dari mana alirannya. Dari situ gampang untuk menjerat wajib pajak. Ini sudah terang benderang.
Satgas mengklaim informasi soal Rp 74 miliar itu sudah diungkap Gayus sejak di Singapura pada Maret lalu. Satgas juga sudah menyampaikan ke penyidik. Berarti bukan penyidik yang menemukan?
Ngapain kita berdebat soal begitu, yang penting barang bukti sudah disita dan bisa digunakan untuk mengungkap siapa yang mengalirkan dana itu ke Gayus.
Langkah polisi sudah benar, dan kita akan terus yakinkan ke masyarakat bahwa kita memang serius.
(ken/nrl) (sumber: detik.com)
Menurutnya, Polri akan menggunakan kasus yang membelit Gayus Tambunan sebagai pintu masuk membongkar kasus, termasuk menjerat Wajib Pajak yang "membayar pajak" ke Gayus dan bukan ke negara. "Sama sekali tidak main-main, ini sangat serius," katanya.
Berikut wawancara detikcom dengan Kastoris, Kamis (16/6/2010).
Banyak yang pesimistis dengan Polri terkait kasus Gayus Tambunan. Bagaimana tanggapannya?
Sama sekali ini bukan main-main, ini sangat serius.
Perkembangan sampai mana?
Polisi bergerak dari pemeriksaan Gayus, dari situ kita akan kembangkan bagaimana kinerjanya. Baru dari situ, nanti kita akan sampai dan masuk ke pemeriksaan Wajib Pajak.
Wajib Pajak yang terlibat tidak akan lolos?
Pasti, tidak ada diskriminatif. Kalau memang dia terlibat ya akan kita periksa.
Termasuk jika ternyata nantinya melibatkan polisi?
Tentu saja.
Apa bukti kalau Polri serius?
Lihat saja indikatornya. Yang terakhir soal Rp 74 miliar yang disita dari safe deposit box Gayus di Bank Mandiri. Kalau memang polisi nggak serius, kenapa itu dibuka ke publik. Kan bisa saja diem-diem terus uangnya diumpetin.
Untuk menjual citra dan cari sensasi?
Bukan, enggaklah. Dengan diumumkan hal itu, berarti kan polisi nggak bisa main-main. Dari barang bukti itu kan bisa dilihat, dari mana alirannya. Dari situ gampang untuk menjerat wajib pajak. Ini sudah terang benderang.
Satgas mengklaim informasi soal Rp 74 miliar itu sudah diungkap Gayus sejak di Singapura pada Maret lalu. Satgas juga sudah menyampaikan ke penyidik. Berarti bukan penyidik yang menemukan?
Ngapain kita berdebat soal begitu, yang penting barang bukti sudah disita dan bisa digunakan untuk mengungkap siapa yang mengalirkan dana itu ke Gayus.
Langkah polisi sudah benar, dan kita akan terus yakinkan ke masyarakat bahwa kita memang serius.
(ken/nrl) (sumber: detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar