(addakwah.com) ---Partai untuk Kebebasan (PVV) pimpinan Geert Wilders ikut bicara serius soal ambil bagian mereka dalam kabinet Belanda mendatang. Namun banyak orang Belanda tidak terwakili oleh partai yang punya banyak pemikiran ekstrim ini.
Harus diakui PVV nya Wilders adalah pemenang terbesar dari sisi perolehan jumlah kursi di parlemen Belanda pada pemilu yang lalu. Dari hanya 9 kursi PVV bisa meningkat mendapat kursi menjadi 24 kursi. Dan partai ini menjadi salah satu partai terbesar di Belanda.
Akan tetapi, apabila nanti PVV berkuasa di pemerintahan Belanda, sejumlah program-program Islamophobia telah mereka siapkan. Dan hampir semua program-program tersebut bisa dikatakan 'kontroversial'.
Dan inilah daftar program kampanye PVV pimpinan Wilders yang paling kontroversial:
1. Keamanan
Keamanan adalah salah satu titik utama program PVV. Menurut partai, jalanan dicemari berandalan, kriminalitas di mana-mana dan ini semua disebabkan para teroris jalanan, yang terutama terdiri dari orang-orang Maroko dan Antilen. Penyelesaian:
- 10 ribu polisi dikerahkan
- Diadakan pendaftaran etnis untuk semua orang. Termasuk orang Antillen (orang Antillen ini berasal dari kepulauan Karibia Antillen Belanda, yang merupakan bagian dari Belanda).
- Kriminil dari Antillen dipulangkan.
- Kewarganegaraan Belanda milik para kriminil yang berkewarganegaraan ganda akan ditarik.
- Hukuman minimum dan maksimum ditingkatkan, hukuman kerja sosial dihapus.
2. Mendukung Pemberantasan Islam dan Menentang Imigrasi Massal
Mungkin ini fokus paling penting dan paling luas dalam program kampanye PVV. Menurut partai, islam adalah ajaran totaliter, didirikan atas dasar dominasi, kekerasan dan penjajahan. Menurut Wilders, tidak ada yang namanya islam moderat. Jalan keluar untuk menghentikan islamisasi Belanda adalah:
- Imigrasi orang-orang dari negara islam dilarang.
- Pembangunan mesjid, pemakaian burka dan al Qur'an dilarang, serta sekolah islam ditutup.
- Burka dilarang di sektor kesehatan, pendidikan, institusi pemerintah dan yang disubsidi, serta diterapkan pajak atas kerudung.
- Uni Eropa: Belanda masuk, Turki keluar.
- Untuk orang asing: bekerja atau keluar dari Belanda.
3. Mengutamakan Belanda dalam Kebijakan Luar Negeri
Kepentingan Belanda dan perjuangan menentang islam harus jadi pusat kebijakan luar negeri Belanda. Dengan ini Israel mendapat peran penting. Seperti dikatakan dalam program partai: "Israel berjuang untuk kita. Jika Yerusalem jatuh, Athena dan Roma akan menyusul. Oleh karena itulah Israel jadi front terdepan dalam pertahanan Barat. Ini bukan konflik kawasan, melainkan idelogi, sebuah konflik antara pemikiran Barat yang bebas dengan ideologi islam yang barbar."
Jalan keluar untuk memperbaiki kebijakan luar negeri Belanda:
- Bantuan pembangunan dibatasi untuk kasus darurat saja.
- Partisipasi Belanda dalam perjanjian internasional ditinjau ulang.
- Negara Palestina merdeka sudah berdiri sejak 1946, itu sebabnya sejak 1946 pemerintah Belanda menyebut 'Yordania' sebagai Palestina saja.
- Kedutaan besar Belanda harus pindah dari Ramat Gan ke ibukota Israel, Yerusalem.
PVV masih punya 10 pokok pikiran lain. Seperti demokratisasi yang antara lain: ketentuan orang berkewarganegaraan ganda tidak boleh duduk di pemerintahan, parlemen atau dewan kota.
Sementara di sektor kesehatan, tambahan 10 ribu pekerja dan himbauan menghentikan islamisasi di dalam layanan kesehatan.
Dalam pasal pendidikan, lagu kebangsaan Belanda harus dipelajari di sekolah dan bendera Belanda harus kembali dikibarkan.
Dan dalam pasal 'menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik' PVV mengatakan 'trend latah soal iklim' harus dihentikan dan pembangkit listrik tenaga nuklir lebih banyak dibangun.(fq/rn) (sumber: eramuslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar