Jakarta (addakwah.com) -Saat ini masih berjubel ratusan orang di kawasan Cikini, tepatnya di Jl Inspeksi Kali Ciliwung Jakarta Pusat. Bukan untuk menonton sepak bola atau bentrok pemindahan makam Mbah Kwitang tapi ada air bersih menyembur dari makam Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi atau yang terkenal disebut 'Mbah Ali Kwitang' saat makam hendak dibongkar untuk dipindahkan. Warga pun mengalir untuk menampung air bersih itu.
Di lokasi makam, Jumat (2/7/2010) pukul 10.45 WIB, ratusan warga sekitar lokasi memenuhi area makam. Mulai anak kecil, ibu-ibu maupun nenek penasaran ingin melihat makam yang oleh warga sekitar disebut "dikaromahkan" (dikeramatkan) tersebut. Lokasi makam ini sekitar 50 meter dari Jl Raden Saleh.
Pembongkaran makam telah dimulai hari Minggu lalu. Namun air baru menyembur Kamis 1 Juli. Warga sekitar menyatakan, awalnya air hanya keluar sedikit. Lama kelamaan air tersebut keluar cukup deras. Warga kemudian memasang selang sepanjang 10 meter untuk dialirkan ke selokan kecil di area makam. Karena sebelumnya makam ini juga sudah dikeruk sedalam 4 meter.
...Ini keajaiban alam, bukan karena keramat atau apa. Jangan menjadi syirik," kata ahli waris kelima Mbah Ali Kwitang...
Warga berebut ingin mengambil air tersebut. Warga meyakini "air karamah" tersebut bermanfaat bagi kesehatan. Wargapun membawa ember, jeriken, galon, dan panci untuk mengambil air jernih tersebut. Air tersebut bisa didapat secara gratis meski didekatnya ditaruh sebuah kotak sumbangan sukarela. Saking banyaknya warga yang datang, untuk parkir motor pun bukan perkara mudah.
Ahli Waris: Keajaiban Alam, Jangan Syirik
Ahli waris habib yang dikenal Mbah Ali Kwitang itu mengingatkan, air yang keluar itu adalah keajaiban alam. Jangan sampai para peziarah menjadi syirik karena menyekutukan Allah.
"Ini keajaiban alam, bukan karena keramat atau apa. Jangan menjadi syirik," kata ahli waris kelima Mbah Ali Kwitang, Muhammad Amin bin Soleh bin Abdurrahman.
Hal itu disampaikan Habib Amin di lokasi makam di Jl Inspeksi Kali Ciliwung, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (2/7/2010).
Habib Amin berpendapat, air muncul dari makam karena Mbah Ali Kwitang orang yang saleh. "Kita menganggap Habib Ali (Mbah Ali Kwitang) mempunyai karomah atau kemulyaan," katanya.
Sebelumnya, makam Mbah Ali Kwitang yang sedang dikeruk untuk dipindahkan mengeluarkan air berlimpah. Warga berbondong-bondong mengambil air tersebut. Mereka menyebutnya sebagai 'air karomah' yang bermanfaat bagi kesehatan.
"Ini keajaiban alam, bukan karena keramat atau apa. Jangan menjadi syirik," kata ahli waris kelima Mbah Ali Kwitang, Muhammad Amin bin Soleh bin Abdurrahman.
Hal itu disampaikan Habib Amin di lokasi makam di Jl Inspeksi Kali Ciliwung, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (2/7/2010).
Habib Amin berpendapat, air muncul dari makam karena Mbah Ali Kwitang orang yang saleh. "Kita menganggap Habib Ali (Mbah Ali Kwitang) mempunyai karomah atau kemulyaan," katanya.
Sebelumnya, makam Mbah Ali Kwitang yang sedang dikeruk untuk dipindahkan mengeluarkan air berlimpah. Warga berbondong-bondong mengambil air tersebut. Mereka menyebutnya sebagai 'air karomah' yang bermanfaat bagi kesehatan.
Semua Sudah Sepakat Untuk Dipindahkan
Meskipun sejumlah tulisan berisi protes pemindahan makam Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi terdapat di areal makam di Jl Inspeksi Kali Ciliwung. Namun ahli waris mengklaim, pemindahan makam habib yang dikenal dengan Mbah Ali Kwitang itu tidak ada masalah.
"Keluarga dan ahli waris ini tidak ada masalah, sudah ada persetujuan," kata ahli waris kelima Mbah Ali Kwitang, Muhammad Amin bin Soleh bin Abdurrahman di lokasi makam di Jl Inspeksi Kali Ciliwung, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (2/7/2010).
Habib Amin mengatakan, sebelumnya memang terjadi perbedaan pendapat antar ahli waris. Namun hal itu telah diselesaikan dengan musyawarah.
"Kalau ada tulisan-tulisan spanduk yang menolak karena memang sebagian tidak ingin dipindah tapi sudah dimusyawarahkan karena ini makam dipindah," kata Habib Amin.
Habib Amin mengatakan, sejauh ini developer yang membangun proyek di makam Mbah Ali Kwitang telah berlaku bijaksana. Mereka menyediakan lahan jadi untuk pengganti makam yang berjarak sekitar beberapa ratus meter dari lokasi sebelumnya.
"Pihak developer sudah menyediakan lahan jadi dari saya tidak ada masalah," kata Habib Amin. (Ibnudzar/tk)
"Keluarga dan ahli waris ini tidak ada masalah, sudah ada persetujuan," kata ahli waris kelima Mbah Ali Kwitang, Muhammad Amin bin Soleh bin Abdurrahman di lokasi makam di Jl Inspeksi Kali Ciliwung, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (2/7/2010).
Habib Amin mengatakan, sebelumnya memang terjadi perbedaan pendapat antar ahli waris. Namun hal itu telah diselesaikan dengan musyawarah.
"Kalau ada tulisan-tulisan spanduk yang menolak karena memang sebagian tidak ingin dipindah tapi sudah dimusyawarahkan karena ini makam dipindah," kata Habib Amin.
Habib Amin mengatakan, sejauh ini developer yang membangun proyek di makam Mbah Ali Kwitang telah berlaku bijaksana. Mereka menyediakan lahan jadi untuk pengganti makam yang berjarak sekitar beberapa ratus meter dari lokasi sebelumnya.
"Pihak developer sudah menyediakan lahan jadi dari saya tidak ada masalah," kata Habib Amin. (Ibnudzar/tk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar