Jakarta (addakwah.com) - Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) kembali menegaskan pelaku penoyoran bukan berasal dari anggotanya. Untuk itu, tidak ada sistem pengamanan yang berubah akibat insiden tersebut.
"Tidak. Sistem pengamanan kemarin itu kita sudah tahu itu anak-anak bukan ancaman dan tidak akan berubah. Sistem pengamanan presiden apakah perlu saya umumkan? Tidak perlu," ujar Mayjen Waris, Komandan Paspampres saat jumpa pers di Mako Paspampres, Jl Tanah Abang, Sabtu (24/7/2010) malam.
Menurut Waris, sejak awal pihaknya sudah merasa tidak bersalah karena pelaku yang disebutkan oleh CL berseragam gelap dan hijau. Sementara, anak buahnya mengenakan batik.
"Pada saat kegiatan HAN (Hari anak nasional) kemarin anak buah saya mengenakan baju batik. Jadi berbeda dengan apa yang disebut," tegasnya.
Waris sempat memberikan simpati dengan menengok CL dan memberikan bantuan pengobatan. Namun, hal itu bukan bentuk permintaan maaf.
Terkait siapa pelaku penoyoran sebenarnya, Waris juga mengaku penasaran. Sebab akibat beberapa tudingan akhir-akhir ini, korpsnya menjadi tercemar.
"Yang jelas kami nggak melakukan peneloyoran dan tadi malam waktu kami datang ke sana tidak seperti yang diberitakan di twitter ato di mana itu. Anak itu sehat ngapain dibesar-besarkan. Ibu itu bilang memang bukan paspamprers makanya saya ingin mencari siapa yang menyebut nama paspampres pertama kali," paparnya.
Apakah Paspamres akan menuntut?
"Tidak. Lama kelamaan biar tahu, paspampres seperti apa sih? Tugasnya bagaimana sih. Biar tidak salah-salah terus," tutupnya.
(mad/mad)(sumber: detiknews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar