Jakarta - Entah di mana Kapolri Bambang Hendarso Danuri (BHD) saat ini. Agar informasinya tidak simpang siur, Mabes Polri harus memberi berterus terang mengenai keberadaan kepala polisi itu.
"Ini bahaya, harus ada penjelasan ke publik agar tidak jadi preseden," kata anggota Komisi III Nasir Djamil saat dihubungi detikcom, Jumat (13/8/2010).
Kemisteriusan keberadaan Kapolri bermula saat pelantikan sejumlah pejabat baru di lingkungan Polri hendak dimulai. Namun mendadak, acara yang sudah dipersiapkan lama itu ditunda. Pihak Mabes Polri beralasan, Kapolri dipanggil presiden. Tetapi anehnya, pihak Istana membantah.
"Kepolisian harusnya bisa menjadi teladan. Presiden selaku atasannya harus turun tangan," terang Nasir.
Alasan ditundanya pelantikan pejabat kepolisian karena pemanggilan oleh presiden, juga menjadi tanda tanya. Artinya ada nama SBY yang dibawa-bawa.
"Ini bisa disebut mencatut nama presiden kalau bohong. Dari istana juga harus mengklarifikasi, ini fatal," tuturnya.
Yang lebih mengkhawatirkan, bisa hilang kepercayaan dari pejabat yang dilantik. "Mereka yang dilantik bisa timbul sikap tidak percaya," tutupnya.(sumber: detik.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar