Minggu, 31 Oktober 2010

Debu Merapi Runcing, Warga Sebaiknya Pakai Kacamata

Jakarta - Letusan Gunung Merapi meninggalkan jejak berupa debu vulkanik. Tidak seperti debu kebanyakan yang berbentuk bulat, debu vulkanik ini bentuknya runcing. Warga sekitar Merapi ada baiknya berkacamata untuk melindungi matanya dari debu ini.

"Bentuk debunya runcing-runcing, bukan bulat. Kalau kayak pasir itu kan bentuknya bulat. Bentuknya runcing karena pembentukannya secara langsung," ujar Kepala Sub Bagian Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, Agus Budianto, dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (1/11/2010).

Disebut abu karena ukurannya di bawah 2 mm. Bila ukurannya di atas itu maka disebut lapili, dan banyak orang menyebutnya dengan pasir.

"Debu kalau masuk mata lalu digosok-gosok maka akan jadi iritasi," sambung Agus.

Dia menambahkan, bila mata kita kemasukan debu di sekitar Merapi, maka kemungkinan besar itu adalah debu vulkanik. Karena itu, mata sebaiknya tidak digosok-gosok atau dikucek-kucek.

"Basuh pakai air. Jadi cemplungin ke air agar kotoran itu bisa cepat hilang. Jadi sebaiknya tidak hanya pakai masker, tapi pakai juga kacamata," saran dia.

Agar lebih aman lagi, bisa juga dengan membungkus kepala dan wajah dengan plastik bening. Dengan demikian kemungkinan debu akan masuk mata dan hidung akan semakin kecil.

Ketika gunung berapi meluncurkan debu vulkanik, unsur-unsur yang keluar tidak hanya silika, tetapi juga besi, aluminium, serta berbagai macam gas. Kandungan gas yang ada antara lain uap air, karbon dioksida, belerang dioksida. Terdapat pula kandungan hidrogen, karbon monoksida, dan lainnya.

"Kalau ada kaca mobil dikasih debu Merapi, mau dibersihkan pakai lap, nanti begitu dilap akan kelihatan gores-gores di kacanya. Ini juga bisa merusak mesin, makanya pesawat harus menghindari," terang Agus.

Dalam sejarah letusan gunung, debu vulkanik sempat mengganggu penerbangan pesawat. Misalnya saja British Airways yang sempat terganggu mesinnya karena melewati debu vulkanik Gunung Galunggung. Debu ini runcing dan keras karena bahan dasarnya adalah silika.

Pada manusia, jika terpapar debu vulkanik biasanya mengalami keluhan pada mata, hidung, kulit dan gejala sakit pada tenggorokannya. Keluhan itu bisa muncul akibat paparan jangka pendek maupun jangka panjang.
(vit/nrl)(sumber:detiknews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Media Dakwah Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha